• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA DANA ALOKASI KHUSUS MENERAPKAN METODE WEIGHT SUM MODEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA DANA ALOKASI KHUSUS MENERAPKAN METODE WEIGHT SUM MODEL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

24

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA DANA ALOKASI

KHUSUS MENERAPKAN METODE WEIGHT SUM MODEL

Dikky Handoko

Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun, Medan

Abstrak

Dana alokasi khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai prioritas nasional. Dalam bidang pendidikan sangat membutuhkan dana alokasi khusus ini untuk digunakan dalam hal pembangunan ataupun dalam hal pendidikan lainnya yang berhubungan dengan pendidikan. Dalam hal penentuan penerima dana alokasi khusus ini menggunakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) agar dapat membantu mempercepat penentuan sekolah-sekolah yang menerima DAK tersebut. Sistem pendukung keputusan adalahsistem yang dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan yang akurat dan tepat sasaran. Metode yang digunakan dalam penentuan DAK adalah Weight Sum Model (WSM). WSM merupakan metode yang memiliki keakuratan hasil yang baik, serta memiliki satu set alternatif pilihan berdasarkan beberapa kriteria. Adapun kriteria yang menjadi dasar sistem pendukung keputusan seperti berlokasi di daerah 3T. Sedangkan hasil akhir dari penelitian ini adalah hasil tertinggi dari kriteria, yang diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah, sehingga Dinas Pendidikan dapat dengan mudah mengambil keputusan dengan melihat hasil tersebut.

Kata kunci: Dana Alokasi Khusus, Sistem Pendukung Keputusan, Weight Sum Model

I. PENDAHULUAN

Dana alokasi khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai prioritas nasional. Dalam bidang pendidikan sangat membutuhkan dana alokasi khusus ini untuk digunakan dalam hal pembangunan ataupun dalam hal pendidikan lainnya yang berhubungan dengan pendidikan. Dalam penentuannya dibutuhkan kriteria-kriteria yaitu diprioritaskan bagi SD yang berlokasi di daerah 3T (Tertinggal Terdepan dan Terluar), masih beroperasi dan memiliki izin operasional, berdiri diatas lahan yang tidak bermasalah dan milik sendiri, belum memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi standar pendidikan, mempunyai Kepala Sekolah, memiliki komite sekolah, memiliki rekening bank atas nama sekolah, tidak menerima bantuan sejenis dari sumber lain dan mempunyai jumlah siswa yang stabil atau meningkat.

Dalam pemilihan untuk menentukan penerima DAK tersebut adalah dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak Dinas Pendidikan yaitu salah satunya dengan cara mengisi formulir data sekolah, selanjutnya akan dilakukan pengecekan atau survei terhadap sekolah untuk diseleksi. Pada penentuan juga masih menggunakan sistem manual atau dengan kata ain tidak memiliki sistem yang dapat membantu pihak Dinas Pendidikan secara otomatis dapat mengetahuinya secara cepat dan tepat. Dengan tujuan pemenuhan standar pelayanan minimal sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai standar nasional pendidikan. Kegiatan peningkatan prasarana pendidikan dilakukan oleh panitia yang ditetapkan oleh kepala sekolah penerima

alokasi DAK secara swakelola. Kegiatan peningkatan sarana pendidikan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah. DAK Bidang Pendidikan Dasar meliputi DAK SD/SDLB dan DAK SMP/SMPLB. Sedangkan DAK Bidang Pendidikan Menengah Meliputi DAK SMA dan DAK SMK. Namun mulai tahun 2016, pemerintah pusat sudah tidak menyediakan lagi anggaran DAK untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA. DAK bidang pendidikan mulai tahun 2016 hanya diperuntukkan bagi Sekolah Dasar (SD) dan SDLB saja [1].

Dalam hal penentuan penerima dana alokasi khusus ini Dinas Pendidikan adalah sesuai dasar hukum yang berlaku. Yaitu menurut UU No.20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional, Peraturan Pemerintah No.48 Tahun 2000 Tentang pendanaan pendidikan, serta peraturan menteri pendidikan nasional No.5 Tahun 2010 tentang petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan anggaran 2010. Namun dari banyaknya kejadian di lapangan bahwa penyelenggaraan masih jauh dari standar kelayakan dilihat dari sarana dan prasarana disekolahnya. Untuk itu pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan standar dan kualitas dengan DAK tersebut [2]

Sistem pendukung keputusan dapat memperhitungkan kriteria yang membantu mempercepat penentuan sekolah mana yang dapat menerimanya. Ada banyak metode dalam sistem pendukung keputusan diantaranya Weighted Product (WP), Weighted Sum Model (WSM), Elimination and Choice Translation Reality (ELECTRE), Simple Addictive Weighting (SAW), TOPSIS, Analytics Hierarchy Process (AHP).

(2)

25 Pada penelitian sebelumnya membandingkan

metode WP dan WSM dalam pemilihan perguruan swasta terbaik jurusan komputer dengan kriteria yaitu jumlah jurusan komputer, biaya kuliah, lingkungan kampus, jumlah program beasiswa, dan akreditasi BAN-PT [3]. Hasil penelitian adalah pilihan pengguna sistem dengan nilai kriteria yang ditentukan sendiri oleh penggunanya dan hasilnya akan diurutkan dari nilai tertinggi hingga terendah, sehingga pengguna lebih mudah mengambil keputusan.

Dalam pemberian rekomendasi dengan pendekatan Contextual Model dan Multi Criteria Decission Making dapat diterapkan metode WSM [4]. WSM adalah metode yang memiliki keakuratan hasil yang baik, serta memiliki satu set alternatif pilihan berdasarkan beberapa kriteria pengambilan keputusan. Metode ini juga metode yang paling mudah untuk di aplikasikan, karena mempunyai algoritma yang tidak rumit.

II. TEORITIS

A. Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah suatu dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan ke daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang menjadi urusan Pemerintah Daerah dan sesuai dengan skala prioritas nasional. Daerah tertentu dimaksud disini adalah daerah dengan pertimbangan kriteria umum, kriteria khusus dan kriteria teknis. DAK termasuk Dana Perimbangan, disamping Dana Alokasi Umum (DAU). Tujuan diberikan DAK adalah membantu daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, serta untuk mendorong percepatan pembangunan daerah sehingga tercapainya sasaran prioritas nasional[9].

B. Weight Sum Model (WSM)

Weight Sum Model (WSM) adalah metode yang paling dikenal dan pengambilan keputusan Sederhana multi-kriteria untuk mengevaluasi sejumlah alternatif dalam hal sejumlah kriteria keputusan[1].

Secara umum, misalkan masalah MCDA diberikan didefinisikan pada m alternatif dan kriteria keputusan n. Selanjutnya, mari kita asumsikan bahwa semua kriteria-kriteria manfaat yaitu, semakin tinggi nilai-nilai, semakin baik. Selanjutnya misalkan wj menunjukkan bobot relatif pentingnya kriteria Cj dan aij adalah nilai kinerja alternatif Ai ketika dievaluasi dari segi kriteria Cj. Kemudian, total (yaitu, ketika semua kriteria dianggap secara bersamaan) pentingnya alternatif Ai, dilambangkan sebagai AiWSM-score,

didefinisikan sebagai berikut:

𝐴𝑖𝑊𝑆𝑀−𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒= ∑ 𝑤𝑗𝑎𝑖𝑗, 𝑓𝑜𝑟 𝑖 = 1,2,3 … , 𝑚 𝑛

𝑗=1

Untuk kasus maksimalisasi, alternatif terbaik adalah salah satu yang menghasilkan total nilai kinerja maksimum.

III. Analisa

A. Analisa Masalah

Penerapan metode Weight Sum Model ini merupakan metode yang sangat sederhana dengan hanya beberapa langkah untuk dapat memberikan hasil penentuan dana alokasi khusus yang terdapat di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Berikut adalah langkah-langkah metode WSM:

1. Langkah pertama menentukan nilai AiWSM-score

2. Langkah kedua yaitu tahap pengurutan hasil perangkingan.

B. Penyelesayan Metode Weight Sum Model 1. Data Alternatif

Data Alternatif adalah data yang sangat penting dalam sistem pendukung keputusan. Berikut sebagian daftar sekolah yang akan menerima dana alokasi khusus.

Tabel 1. Data Alternatif

No Nama Sekolah Kecamatan

1 SDN 060971 Medan Tuntungan 2 SDN 064955 Medan Amplas 3 SDN 067257 Medan Amplas 4 SDN 060973 Medan Selayang 5 SDN 060895 Medan Baru 6 SDN 060849 Medan Barat 7 SDN 060786 Medan Timur 8 SDN 060864 Medan Timur

2. Kriteria dan Bobot

Dalam proses metode WSM, diperlukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan bahan perhitungan dan pertimbangan. Adapun kriteria-kriteria yang menjadi bahan perhitungan dan pertimbangan dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Kriteria

Kriteria Keterangan

C1 Berlokasi di daerah 3T C2 Masih beroperasi dan memiliki

izin operasional C3 Status lahan/tanah C4 Sarana dan prasarana yang

memenuhi standar pendidikan C5 Memiliki komite sekolah

C6 Memiliki rekening bank atas nama sekolah

C7 Tidak menerima bantuan sejenis dari sumber lain

C8 Jumlah siswa yang stabil/meningkat

Dari masing-masing kriteria tersebut akan ditentukan bobot-bobotnya. Setiap kriteria pada bobot akan diberikan nilai.

(3)

26 Tabel 3. Penjabaran Nilai Bobot Kriteria

Kode Kriteria Keterangan

C1 Berlokasi di daerah 3T 1 = Tidak

2 = Ya

C2

Masih beroperasi dan memiliki izin operasional 1= Masih beroperasi tetapi tidak memiliki izin 2=Masih beroperasi dan memiliki izin C3 Status lahan/tanah 1 = Milik masyarakat 2 = sewa 3 = milik sendiri C4

Sarana dan prasarana yang memenuhi standar pendidikan

1 = Tidak sama sekali 2 =Ya, tetapi tidak

sesuai standar 3 = Ya, sesuai standar pendidikan C5 Memiliki komite sekolah 1 = Tidak memiliki 2 = Ya, tetapi tidak mempunyai SK 3 = Ya ,

mempunyai SK

C6

Memiliki rekening bank atas nama sekolah 1 = Tidak 2 = Memiliki tetapi nama pribadi 3 = Ya, memiliki atas nama sekolah C7 Tidak menerima bantuan sejenis dari sumber lain

1 = Tidak 2 = Ya

C8 Jumlah siswa yang

stabil/meningkat

1 = Tidak 2 = Ya

Alternatif yang akan digunakan ada 8 alternatif yang dijadikan sebagai contoh perhitungan di dalam penentuan dana alokasi khusus seperti berikut:

Tabel 4. Data Alternatif

Alternatif Keterangan A1 SDN 060971 A2 SDN 064955 A3 SDN 067257 A4 SDN 060973 A5 SDN 060895 A6 SDN 060849 A7 SDN 060786 A8 SDN 060864

Berikut tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada kriteria yang sudah ditentukan.

Tabel 5. Rating Kecocokan

Alt ern atif Kriteria C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C 6 C 7 C 8 C 9 A1 1 2 1 3 2 3 2 1 1 A2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 A3 2 2 2 1 3 2 3 1 2 A4 2 2 3 1 2 1 2 2 1 A5 1 1 2 3 3 1 3 2 1 A6 2 2 2 2 3 3 1 1 2 A7 1 2 3 2 1 3 3 2 2 A8 1 1 3 3 3 3 2 1 2

Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi (tingkat kepentingan dari masing-masing kriteria) sebagai berikut:

Tabel 6. Bobot W Kriteria Bobot W C1 30 % C2 10 % C3 10 % C4 10 % C5 10 % C6 10 % C7 10 % C8 10 % C9 10 %

Untuk menyelesaikan masalah diatas dengan metode WSM, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama menentukan nilai AiWSM-score

A1 = (0.3x1) +(0.1x1) +(0.1x3) +(0.1x2) + (0.1x3) +(0.1x2) +(0.1x1) +(0.1x1) = 1.7 A2 = (0.3x2) +(0.1x3) +(0.1x3) +(0.1x3) + (0.1x3) +(0.1x3) +(0.1x2) +(0.1x2) = 2.5 A3 = (0.3x2) +(0.1x2) +(0.1x1) +(0.1x3) + (0.1x2) +(0.1x3) +(0.1x1) +(0.1x2) = 2 A4 = (0.3x2) +(0.1x3) +(0.1x1) +(0.1x2) + (0.1x1) +(0.1x2) +(0.1x2) +(0.1x1) = 1.8 A5 = (0.3x1) +(0.1x2) +(0.1x3) +(0.1x3) + (0.1x1) + (0.1x3) +(0.1x2) +(0.1x1) = 1.8 A6 = (0.3x2) +(0.1x2) +(0.1x2) +(0.1x3) +(0.1x3) +(0.1x1) +(0.1x1) +(0.1x2) = 2 A7 = (0.3x1) +(0.1x3) +(0.1x2) +(0.1x1) +(0.1x3) +(0.1x3) +(0.1x2) +(0.1x2) = 2 A8 = (0.3x1) +(0.1x3) +(0.1x3) +(0.1x3) +(0.1x3) +(0.1x2) +(0.1x1) +(0.1x2) = 2

2. Langkah kedua yaitu tahap pengurutan hasil perangkingan.

Tabel 7.Hasil Perangkingan WSM Alternatif Hasil WSM A2 2.5 A3 2 A6 2 A7 2 A8 2

(4)

27

A4 1.8

A5 1.8

A1 1.7

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa alternatif A2 adalah yang terbaik karena memiliki hasil nilai tertinggi dari alternatif lainya.

IV. IMPLEMENTASI A. Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem merupakan tahap pembuatan perangkat lunak, tahap lanjut dari tahap perancangan sistem pengujian. Tahap yang dilakukan untuk menterjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisis pengujian dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer serta penerapan perangkat lunak pada keadaan yang sebenarnya. Adapun tampilan program yang dirancang adalah sebagai berikut:

1. Tampilan Form Login

Form login akan muncul pertama kali pada saat aplikasi dijalankan. Pada form login pengguna harus memasukan username dan password, sehingga bisa masuk ke program dan melakukan analisa. Adapun bentuk tampilkan dari form login ini seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 1. Tampilkan Form Login

2. Form Menu Utama

Menu utama merupakan halaman yang dapat diakses setelah pengguna berhasil melakukan proses login, pada halaman menu utama terdapat dua pilihan menu yaitu menu File dan Proses. Adapun tampilan menu utama adalah seperti gambar dibawah ini :

Gambar 2.Tampilan Form Menu Utama

3. Form Nama Sekolah

Tampilan Form Nama Sekolah merupakan form untuk memasukkan nama sekolah mana saja yang akan digunakan dalam proses perhitungan. Adapun tampilan Form Nama Sekolah adalah sebagai berikut :

Gambar 3.Tampilan Form Nama Sekolah

4. Form Kriteria DAK

Tampilan Form Kriteria untuk melihat seberapa banyak kriteria yang akan digunakan dalam program ini.

Gambar 4.Tampilan Form Kriteria DAK

5. Form Alternatif dan Kriteria

Tampilan Form alternatif dan kriteria untuk melihat seberapa besar perhitungan dari kriteria tersebut yang digunakan pada program dibawah ini.

Gambar 5.Tampilan Data Kriteria dan Alternatif

B. Hasil Pengujian Program

Tampilan Form hasil untuk melihat hasil dari perhitungan alternatif tersebut dari kriteria digunakan pada program dibawah ini. Untuk pengujian programnya bisa kita lihat sebagai berikut:

(5)

28 Gambar 6.Tampilan Form Hasil

V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Dana Alokasi Khusus Menerapkan metode Weight Sum Model adalah sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan metode Weight Sum Model, sistem yang dibangun oleh penulis berhasil menentukan rangking dari sekolah yang menjadi alternatif. dimana hasil akhir perangkingan diurutkan dari yang terbesar sehingga dapat memudahkan penggunanya.

2. Aplikasi dalam sistem ini menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.Net 2008 dan Mysql sebagai databasenya yang diharapkan mampu memproses data dengan mudah dalam mengambil keputusan.

3. Perancangan aplikasi ini diharapkan mampu mempermudah penggunanya dalam mengambil suatu keputusan pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

REFERENSI

[1] Solikhun, "Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer," Perbandingan Metode Weighted Product Dan Weighted Sum Model Dalam Pemilihan Perguruan Swasta Terbaik Jurusan Komputer, vol. 04, pp. 70-87, February 2017. [2] Fitriyadi M. Khaisap Rahim, "JUTISI," Penentuan Juara

Lomba Stand Up Comedy Menggunakan Metode Wighted Product (WP), vol. 4, no. 1, pp. 653-728, April 2015.

[3] Sri Winiarti Tri Afriliyanti, "Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Rumah Sehat,"Jurnal Sarjana Teknik Informatika, vol. 2, no. 5, p. 587, Oktober 2013.

[4] Jaidan Jauhari Intan Oktariani, "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS MOBILE UNTUK PENENTUAN KREDIT MODAL KERJA (KMK) PADA SUATU BANK," Jurnal Sistem Informasi, vol. 3, p. 306, April 2011.

[5] Armandira Maulana P Nur Rochmah Dyah P.A*., "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGIS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHMENGGUNAKAN METODE AHP (Studi kasusDI DEPERINDAG)," JURNAL INFORMATIKA, vol. 3, Juli 2009.

[6] Dwi Agus Diartono, "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SEBAGAI ALAT BANTU

MANAGER," Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, vol. XI, p. 5, Januari 2006.

[7] Sistem Pendukung Keputusan. (2007) Santri's Blog. [Online]. http://hanif.wordpress.com/

[8] Yuni Sugiarti, Analisis dan Perancangan UML, I ed. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

[9] Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen.

Yogyakarta: Andi, 2005.

[10] Erna Utami, Konsep Dasar Pengolahan Pemrograman Database Dengan SQL Server Acces &VB., 2012.

[11] Friska Abadi, "Journal Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi," Penentuan Penerima Bantuan Dana Untuk Sekolah Menengah Di Kab.Banjar Menggunakan Metode AHP-TOPSIS Dengan Pendekatan Fuzzy, vol. 8, pp. 44-50, 2016.

Gambar

Tabel 1. Data Alternatif  No  Nama Sekolah  Kecamatan
Tabel 5. Rating Kecocokan  Alt ern atif  Kriteria C 1  C 2  C 3  C 4  C 5  C 6  C 7  C 8  C 9  A1  1  2  1  3  2  3  2  1  1  A2  2  2  3  3  3  3  3  2  2  A3  2  2  2  1  3  2  3  1  2  A4  2  2  3  1  2  1  2  2  1  A5  1  1  2  3  3  1  3  2  1 A6 2 2
Gambar 2.Tampilan Form Menu Utama  3.  Form Nama Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian penulis atau peneliti akan meneliti keseluruhan scene yakni meliputi dialog maupun dalam bentuk Visual dalam tayangan tersebut yang mengandung unsur unsur pornografi dalam

Lossless compression merupakan kompresi data dimana jika pada data hasil kompresi tersebut dilakukan dekompresi akan menghasilkan data yang sama persis dengan data asalnya yang

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (DINKES) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun.. Data tersebut jika dibandingkan dengan target capaian cakupan prevalensi

Telah melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagai mana dimaksud dalam pasal 5 huruf a terhadap saksi korban yang bernama ISLAMIYAH

19. Peserta didik dapat melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran dan materi yang akan

Sistem akan mendekripsi tanda tangan dengan kunci publik yang.. diperoleh pada database , maka akan dihasilkan message digest

Wahyu Widhiana menyatakan bahwa "Kompilasi Hukum Islam adalah sekumpulan materi Hukum Islam yang ditulis pasal demi pasal, berjumlah 229 pasal, terdiri dari

dan posttest yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas. Kemudian pada nilai posttest siswa mengalami peningkatan nilai.. 4.1.2 Hasil Observasi Pembelajaran IPA