BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research dan Development). Penelitian pengembangan ini akan menghasilkan suatu model bimbingan belajar berupa produk yaitu materi layanan bimbingan belajar yang disusun dalam Satuan Layanan (satlan).
Penelitian pengembangan dicirikan oleh: (1) penelitian berdasarkan pada produk yang khas berdasarkan pengembangan, yang mengandung makna dimasukkannya bukti-bukti empiris mengenai kualitas pengembangan itu; (2) dihasilkan dari suatu metodologi tertentu untuk mendesain dan mengevaluasi produk pengembangan (Zulkardi 2001 dalam Darmawan 2006).
3.2 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang ditetapkan sebagai subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga yang berjumlah 95 siswa.
3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Persiapan Instrumen
Persiapan Instrumen dilakukan penulis pada bulan November 2011. Untuk mengetahui kebiasaan belajar, peneliti menggunakan Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar (Survey of Study Habits and Attitudes / SSHA) yang disusun oleh W. F. Brown dan W. Holzman (versi 1954 dan 1960 dalam Agricola 2010) yang telah disadur kedalam Bahasa Indonesia. Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar ini terdiri dari 100 item dan terdiri dari 5 alternatif jawaban yaitu: (J) jarang; (K) kadang-kadang; (S) sering; (B) biasanya; dan (H) hampir selalu. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan 43 item yang masuk dalam penilaian Skala Kebiasaan Belajar, karena sisanya merupakan Skala Penilaian Sikap Belajar.
Kisi-Kisi Kebiasan Belajar
Aspek Indikator Empiris Indikator No item
Delay Avoidance
(DA)
Mengukur sampai seberapa siswa menghindari menunda tugas belajar dan menangani
gangguan belajar
1. Ketepatan waktu menyelesaikan tugas 2. Menghindari diri dari
hal-hal yang
memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas
3. Menghilangkan
rangsangan yang akan mengganggu konsentrasi dalam belajar Work Methods (WM) Mengukur
seberapa efektif siswa
mengorganisasikan bahan belajar
1. Menunjukkan kepada pengguna cara belajar yang efektif
2. Efisien dalam mengerjakan tugas akademik
3. Keterampilan belajar
2, 4, 6, 8, 10, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 22, 24, 25, 27, 29, 31, 33, 35, 37, 39, 41, 42, 43
3.3.2 Pelaksanaan Uji Coba Instrumen
Pelaksanaan uji coba instrumen dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2012 yang berjumlah 31 siswa kelas XI IPA 2 SMA Kristen 1 Salatiga. Pengambilan sampel uji coba ini dilakukan dengan cara sample random sampling. Menurut Slameto (2003), sample random sampling yaitu metode pemilihan sampel dimana semua anggota populasi mendapat kesempatan yang sama terpilih menjadi anggota sampel. Setelah semua alat pengumpul data kembali, maka langkah selanjutnya adalah uji reabilitas dan validitas. 3.3.3 Perhitungan Validitas dan Reabilitas
a) Perhitungan Validitas
Untuk perhitungan Validitas dari Skala Kebiasaan Belajar penulis menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution). Setelah dilakukan perhitungan validitas didapatkan beberapa item pernyataan yang nilainya negatif. Nilai itemnya nomor 2, 6, 7, 8, 12, 25, 33, 35, 37, 39. Oleh karena itu penulis hanya menggunakan item yang mempuyai nilai valid yang berjumlah 33 item.
Berdasarkan nilai validitas yang didapat tersebut, maka Skala Kebiasaan Belajar itu dinyatakan valid karena tidak ada lagi item pernyataan yang nilainya negatif.
b) Perhitungan Reabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu uji coba yang dilakukan tetap memiliki hasil yang sama meskipun dilakukan secara berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama (Suharto, 2009). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode
alpha Cronbach diukur berdasarkan skala 0 sampai 1 seperti pada tabel berikut.
Kriteria Nilai alpha Cronbach (Triton, 2005)
Nilai alpha Cronbach Keterangan
Seperti halnya dalam perhitungan validitas, untuk melakukan uji reabilitas dari Skala Kebiasaan Belajar penulis menggunakan Reability Analysis melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,912 33
Berdasarkan uji reabilitas tersebut, didapatkan Alpha untuk Skala Kebiasaan Belajar 0,912 jadi sangat realiabel.
Penggalian data pertama dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2012 pada kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3. Kedua pada tanggal 31 Januari 2012 kelas XI IPS 1 di SMA Kristen 1 Salatiga. Pengambilan sampel dalam penggalian data ini dilaksanakan dengan cara Sample Total. Dari penggalian data yang dilakukan ini ternyata instrumen yang kembali 84, karena tiap kelas ada beberapa siswa yang tidak masuk sekolah. Oleh karena itu ditetapkan 84 siswa yang mengembalikan instrumen inilah sebagai subjek penelitian untuk kemudian dianalisa.
3.3.4 Uji Validasi Model melalui Checklist Penilaian
tiga dan itu pun tidak semua kembali dengan utuh, sebab ada dosen yang sibuk karena banyaknya kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Dan penulis bisa memahaminya.
3.3.5 Tujuan Uji Validasi Model dengan Checklist Penilaian
Tujuan uji validasi model dengan checklist penilaian yang dilakukan oleh tiga dosen Bimbingan dan Konseling adalah untuk memperoleh masukan dari ahlinya tentang model layanan bimbingan belajar itu sudah sesuai atau belum sesuai. Checklist penilaian Satuan Layanan berisi tentang komponen yang ada dalam Silabus dan Satuan Layanan.
3.4 Prosedur Penelitian
Sugiono (2003) menjelaskan ada sepuluh langkah dalam penelitian pengembangan, yaitu: (1) potensi masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) pembuatan produk masal.
Berdasarkan langkah-langkah diatas, maka peneliti dalam penelitian ini hanya menggunakan lima langkah utama, yaitu: (1) identifikasi dan penetapan masalah, (2) desain model, (3) validasi model, (4) perbaikan model, dan (5) revisi model.
Dalam penelitian pengembangan yang dilakukan peneliti ada lima langkah yaitu sebagai berikut:
a. Survey lapangan yang dilakukan di SMA Kristen 1 Salatiga pada
bulan April 2011.
b. Penelitian pendahuluan dalam menetapkan masalah belajar pada
tanggal 06 Oktober 2011 dalam mencari data menggunakan angket masalah belajar.
2. Langkah kedua: Merancang Desain Model
Merancang desain model layanan bimbingan belajar di SMA yang dikembangkan dengan menggunakan Satuan Layanan (Satlan).
3. Langkah ketiga: Uji validasi model
a. Uji validasi model ini melalui penilaian checklist yang dibuat dan dinilai oleh tiga dosen bimbingan dan konseling.
b. Menganalisis hasil penilaian checklist. 4. Langkah keempat: Perbaikan model
Setelah model divalidasi melalui penilaian checklist oleh tiga dosen bimbingan dan konseling, maka didapatkan kekurangannya. Dari kekurangan tersebut selanjutnya dilakukan perbaikan model.
5. Langkah kelima: Revisi Model akhir Penyusunan Bimbingan Belajar
Berdasarkan Analisis Kebiasaan Belajar di SMA.
3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Analisis data tahap I
Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif kuantitatif, untuk menginterprestasikan data masalah belajar.
3.5.2 Analisis data tahap II
Jenis penelitian untuk menginterpretasikan data kebiasaan belajar menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif.
3.5.3 Analisis data tahap III