BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A
A LLatatar ar BBelelaakakangng
Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada
pada sisi sisi yang yang lain. lain. Pada Pada umumnya umumnya bokong bokong berada berada sedikit sedikit lebih lebih tinggitinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. Letak sungsang merupakan keadaan dimana bokong janin at
Letak sungsang merupakan keadaan dimana bokong janin at au kaki beradaau kaki berada di bagian bawah kavum uteri (rongga rahim). Kelainan letak pada janin ini di bagian bawah kavum uteri (rongga rahim). Kelainan letak pada janin ini te
termrmasuasuk k dadalam lam mamacamcam-m-macaacam m bebentntuk uk kekelailainanan n dadalam lam pepersarsalinlinanan (disto
(distosia). istosia sia). istosia adalah kelambataadalah kelambatan n atau atau kesulkesulitan itan persalipersalinan. apatnan. apat disebabkan kelainan tenaga (his), kelainan letak dan bentuk janin, serta disebabkan kelainan tenaga (his), kelainan letak dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir.
kelainan jalan lahir.
!ngka kejadian letak lintang sebesar " dalam #$$ persalinan. %al !ngka kejadian letak lintang sebesar " dalam #$$ persalinan. %al ini dapat terjadi karena penegakkan diagnosis letak lintang dapat dilihat ini dapat terjadi karena penegakkan diagnosis letak lintang dapat dilihat pada
pada kehamilan kehamilan muda muda dengan dengan menggunakan menggunakan ultrasonogra&i. ultrasonogra&i. PemeriksaanPemeriksaan ' juga berman&aat dalam menegakkan adanya plasenta previa.
' juga berman&aat dalam menegakkan adanya plasenta previa.
engan ditemukannya letak lintang pada pemeriksaan antenatal, engan ditemukannya letak lintang pada pemeriksaan antenatal, sebaiknya diusahakan mengubah menjadi presentasi kepala dengan versi sebaiknya diusahakan mengubah menjadi presentasi kepala dengan versi lua
luar. r. PerPersalisalinan nan letaletak k linlintantang g memmemberberikaikan n proprognognosis sis yanyang g jelejelek, k, baibaik k ter
terhadhadap ap ibu ibu maumaupun pun janjaninninnya. ya. *ak*aktor tor + + &ak&aktor tor yanyang g memmempenpengargaruhiuhi kem
kematiaatian n janjanin in padpada a letaletak k linlintantang g di di samsampinping g kemkemungungkinkinan an terjterjadiadinyanya letak lintang kasep dan ruptura uteri, juga sering akibat adanya tali pusat letak lintang kasep dan ruptura uteri, juga sering akibat adanya tali pusat menumbung serta trauma akibat versi ekstraksi untuk melahirkan janin menumbung serta trauma akibat versi ekstraksi untuk melahirkan janin
B.
B. Ruang Ruang Lingkup Lingkup PembahasaPembahasann !d
!dapapun un yayang ng memenjnjadadi i ruruanang g lilingngkukup p dadalam lam kakaryrya a tutulilis s inini i adadalaalahh !'%! KP/!0!1! P!! 2. P31 4153 4!!/! %!/5 !'%! KP/!0!1! P!! 2. P31 4153 4!!/! %!/5
K-$
K-$ !! L1L1!K !K L51L51!! di di 6!6!!L !L 5*5*! ! /5! !5/5! !5252252!!%% KL!
KL!117 7 tanggal "8-9" ovtanggal "8-9" ovember 9$":ember 9$": C. Tujuan
C. Tujuan ".
". 1ujuan 1ujuan 'mum'mum
apat melaksanakan !suhan Keperawatan Pada y. Post ectio aecarea
apat melaksanakan !suhan Keperawatan Pada y. Post ectio aecarea hari kehari ke - $ dengan Letak Lintang
- $ dengan Letak Lintang di 6angsal i&as /5! !isyiyah Klatendi 6angsal i&as /5! !isyiyah Klaten 9.
9. 1ujuan 1ujuan KhususKhusus a.
a. apapat melakat melaksanasanakan penkan pengkagkajiajian dan analisn dan analisa data pada ya data pada y. po. post sectist sectioo saecarea hari ke - $
saecarea hari ke - $ dengdengan letak lintang di bangsan letak lintang di bangsal ni&as /5! al ni&as /5! !isy!isyiyahiyah Klaten. apat mengidenti&ikasi diagnosa;masalah aktual y. post sectio Klaten. apat mengidenti&ikasi diagnosa;masalah aktual y. post sectio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
Klaten b.
b. apat apat mengantisipasi mengantisipasi diagnosa;masalah diagnosa;masalah potensial potensial pada pada y.y. post post sectiosectio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
Klaten c.
c. apat apat melaksmelaksanakan anakan tindaktindakan segan segera daera dan n kolabkolaborasi porasi pada ada yy. . post post sectiosectio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
Klaten d.
d. apapat menyuat menyusun peresun perencanncanaan asuhaan asuhan keperan keperawaawatan pada ytan pada y. pos. post t sectsectioio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
Klaten e.
e. apapat melaksat melaksanaanakan tindkan tindakaakan asuhan kepn asuhan keperawerawataatan n padpada a yy. pos. post t sectsectioio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
Klaten &.
&. apapat mengat mengevaevalualuasi hasil asusi hasil asuhan kephan keperawerawatan paatan pada yda y. po. post sectist sectio hario hari ke - $ saec
ke - $ saecarea dengan letak area dengan letak lintang di bangsal ni&as lintang di bangsal ni&as /5! /5! !isyiyah Klaten!isyiyah Klaten g.
g. aapapat t memendndokokumumententasiasikakan n semsemua ua dadata ta temtemuauan n papada da yy.. popost st secsectiotio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
K-$
K-$ !! L1L1!K !K L51L51!! di di 6!6!!L !L 5*5*! ! /5! !5/5! !5252252!!%% KL!
KL!117 7 tanggal "8-9" ovtanggal "8-9" ovember 9$":ember 9$": C. Tujuan
C. Tujuan ".
". 1ujuan 1ujuan 'mum'mum
apat melaksanakan !suhan Keperawatan Pada y. Post ectio aecarea
apat melaksanakan !suhan Keperawatan Pada y. Post ectio aecarea hari kehari ke - $ dengan Letak Lintang
- $ dengan Letak Lintang di 6angsal i&as /5! !isyiyah Klatendi 6angsal i&as /5! !isyiyah Klaten 9.
9. 1ujuan 1ujuan KhususKhusus a.
a. apapat melakat melaksanasanakan penkan pengkagkajiajian dan analisn dan analisa data pada ya data pada y. po. post sectist sectioo saecarea hari ke - $
saecarea hari ke - $ dengdengan letak lintang di bangsan letak lintang di bangsal ni&as /5! al ni&as /5! !isy!isyiyahiyah Klaten. apat mengidenti&ikasi diagnosa;masalah aktual y. post sectio Klaten. apat mengidenti&ikasi diagnosa;masalah aktual y. post sectio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
Klaten b.
b. apat apat mengantisipasi mengantisipasi diagnosa;masalah diagnosa;masalah potensial potensial pada pada y.y. post post sectiosectio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
Klaten c.
c. apat apat melaksmelaksanakan anakan tindaktindakan segan segera daera dan n kolabkolaborasi porasi pada ada yy. . post post sectiosectio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
Klaten d.
d. apapat menyuat menyusun peresun perencanncanaan asuhaan asuhan keperan keperawaawatan pada ytan pada y. pos. post t sectsectioio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
Klaten e.
e. apapat melaksat melaksanaanakan tindkan tindakaakan asuhan kepn asuhan keperawerawataatan n padpada a yy. pos. post t sectsectioio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
Klaten &.
&. apapat mengat mengevaevalualuasi hasil asusi hasil asuhan kephan keperawerawatan paatan pada yda y. po. post sectist sectio hario hari ke - $ saec
ke - $ saecarea dengan letak area dengan letak lintang di bangsal ni&as lintang di bangsal ni&as /5! /5! !isyiyah Klaten!isyiyah Klaten g.
g. aapapat t memendndokokumumententasiasikakan n semsemua ua dadata ta temtemuauan n papada da yy.. popost st secsectiotio saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah saecarea hari ke - $ dengan letak lintang di bangsal ni&as /5! !isyiyah Klaten
BAB II BAB II
TINAUAN TE!RI TINAUAN TE!RI
A.
A. TinTinjauajauan Ten Tentanntang Eti"l"gg Eti"l"gi anin Letak Linti anin Letak Lintangang ".
". PenPengergertian tian <an<anin in LetLetak ak LinLintantangg
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang di Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada sisi
pada sisi yang lain. yang lain. Pada umumnya Pada umumnya bokong berada bokong berada sedikit lebih sedikit lebih tinggitinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. Punggung janin dapat berada di depan (dorsoanterior), di belakang Punggung janin dapat berada di depan (dorsoanterior), di belakang (do
(dorsorsoposposteriterior)or), , di di atas atas (do(dorsorsosupsuperierior)or), , di di bawbawah ah (do(dorsorsoin&in&erierior).or). (arwono, 9$$:)
(arwono, 9$$:)
Letak lintang (transverse lie) adalah bila sumbu memanjang janin Letak lintang (transverse lie) adalah bila sumbu memanjang janin menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati
8$$. jika sudut yang dibentuk kedua sumbu ini tajam disebut obli=ue lie, yang terdiri dari deviated head presentation (letak kepala mengolak) dan deviated breech presentation (letak bokong mengolak). Karena bisaanya yang paling rendah adalah bahu, maka dalam hal ini disebut juga shoulder presentation.
(>ochtar, "88?)
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu memanjang tubuh ibu.
(>ansjoer, "888)
9. tiologi <anin Letak Lintang
Penyebab utama letak lintang adalah relaksasi berlebihan dinding abdomen akibat multiparitas yang tinggi, bayi prematur, bayi dengan hidrose&alus,bayi yang terlalu kecil atau sudah mati, plasenta previa, uterus abnormal, panggul sempit, hidramnion, kehamilan kembar, dan lumbal scoliosis. Keadaan-keadaan lain yang dapat menghalangi turunnya kepala ke dalam rongga panggul seperti misalnya tumor di daerah panggul dapat pula mengakibatkan terjadinya letak lintang tersebut. istosia bahu juga disebabkan oleh kegagalan bahu untuk melipat ke dalam panggul.
5nsiden letak lintang naik dengan bertambahnya paritas. Pada wanita dengan paritas empat atau lebih, insiden letak lintang hampir sepuluh kali lipat dibanding wanita nullipara.
#. 1anda dan ejala <anin Letak Lintang
a. 5nspeksi biasanya terlihat abdomen melebar kesamping dan &undus uteri membentang sedikit diatas umbilikus.'kuran tinggi &undus uterus lebih rendah tidak sesuai dengan umur kehamilan.
b. Palpasi @
") Leopold " tidak ditemukan bagian bayi di daerah &undus uteri
9) Leopold 9 balotemen kepala teraba pada salah satu &osa iliaka dan bokong pada &osa iliaka yang lain
#) Leopold # A B memberikan hasil negative
B) Punggung mudah diketahui dengan palpasi, pada punggung anterior suatu dataran keras terletak melintang
dibagian depan perut ibu. Pada punggung posterior bagian kecil dapat ditemukan pada tempat yang sama.
c. !uskultasi @ 6unyi jantung janin terdengar di di sekitar umbilicus
d. Pada pemeriksaan dalam @
") Pada awal persalinan bagian presentasi akan sangat tinggi dan sangat sulit untuk dijangkau.
9) Karena bagian presentasi yang buruk, selaput ketuban mungkin menggantung di vagina atau dapat lebih cepat pecah.
#) Kelahiran stadium awal, bagian dada bayi dapat dikenali dengan adanya rasa bergigi tulang rusuk diatas pintu atas panggul
B) Kelahiran stadiun pertengahan, skapula dan kavikula pada sisi thoraks yang lain akan dapat dibedakan. Posisi aksila menunjukan sisi tubuh ibu tempat bahu bayi menghadap. Punggung dapat ditentukan dengan terabanya skapula dan ruas tulang belakang, sedangkan dada dengan teraba klavikula.
:) Kehahiran stadium lanjut, bahu masuk serta terjepit dalam rongga panggul dan salah satu tangan atau lengan sering menumbung ke dalam vagina dan lewat vulva.
e. Pada pemeriksaan ' didapatkan letak lintang ( %ani&a,"889 A 4uningham,"88: A >ochrar,"88:
B. Patho&isiologi <anin Letak Lintang
istosia bahu disebabkan oleh de&ormitas panggul, kegagalan bahu untuk melipat ke dalam panggul yang disebabkan oleh &ase akti&
dan &ase persalinan kala 55 yang pendek pada multipara sehingga penurunan kepala yang terlalu cepat menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah mengalami pemanjangan kala 55 sebelum bahu berhasil
/elaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung menyebabkan uterus beralih ke depan, sehingga menimbulkan de&leksi sumbu memanjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir, yang menyebabkan terjadinya posisi oblik atau melintang. Letak lintang atau letak miring kadang-kadang dalam persalinan terjadi dari posisi longitudinal yang semula, dengan berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu &osa iliaka.
Pada proses persalinan, setelah ketuban pecah apabila ibu dibiarkan bersalin sendiri, bahu bayi akan dipaksa masuk ke dalam panggul dan tangan yang sesuai sering menumbung. etelah penurunan, bahu berhenti sebatas pintu atas panggul dengan kepala di
salah satu &osa iliaka dan bokong pada &osa iliaka yang lain.
6ila proses persalinan berlanjut, bahu akan terjepit di bagian atas panggul. 'terus kemudian berkontraksi dengan kuat dalam upayanya yang sia-sia untuk mengatasi halangan tersebut. etelah beberapa saat akan terjadi cincin retraksi yang semakin lama semakin tinggi dan semakin nyata. Keadaan seperti ini disebut sebagai letak lintang kasep. <ika tidak cepat diatasi, dan ditangani secara benar, uterus akan mengalami ruptura dan baik ibu maupun janin dapat meninggal.
:. Penatalaksanaan <anin Letak Lintang a. Pada kehamilan
") eteksi dini oleh bidan
a) Kon&irmasi umur kehamilan b) Pemeriksaan luar
c) >engenali &aktor resiko d) iagnosis
e) Konseling
C /ujukan (>%,9$$9 )
9) Penanganan pada kehamilan dilakukan oleh ginekolog a) Dersi luar
>enurut Phelan ("8?E) versi luar e&ekti& dilakukan pada usia kehamilan setelah #8 minggu karena tingginya perubahan spontan ke letak logitudinal . untuk menghindari perubahan ke posisi awal dilakukan pemasangan korset
b) Pemanatauan letak dan keadaan janin melalui !4
c) >emasuki persalinan dianjurkan untuk masuk rumah sakit lebih dini agar dapat ditentukan diagnosa dan panatalaksanaan
b. Pada Persalinan
") eteksi dini oleh bidan
a) Kom&irmasi umur kehamilan b) Pemeriksaan luar
c) >engenali &aktor resiko
d) >elakukan pemeriksaan dalam e) iagnosis
&) Konseling
g) /ujukan (>%,9$$9 ) 9) Persiapan persalinan
a) Pemantau persalinan dengan partogra& b)Pemantauan kondisi kelainan janin
c) Pemberian cairan in&us dan pemeriksaan laboratorium d)Pemantau << dan his secara elektronis
e) ukungan mental pada ibu
&) Persiapan tenaga dan alat untuk mengantisi&asi terjadi kegawatdaruratan
#) Persalinan dilakukan di rumah sakit dengan &asilitas operasi dan kegawat daruratan neonatal, dilakukan oleh ginekolog kolaborasi dengan pediatric
B) Dersi luar masih mungkin dilakukan pada pasien inpartu , dengan syarat @ Pembukaan F B cm dan Ketuban masih utuh. :) Pada primigravida apabila versi luar tidak berhasil
pertimbangkan untuk segera dilakukan 4 @
a) 6ahu tidak dapat melakuan dilatasi pada servik dengan baik, sehingga pada primigravida kala " menjadi lama dan pembukaan serviks sukar menjadi lengkap
b) 1idak ada bagian besar janin yang menahan tekanan intra uterin sewaktu his maka lebih sering terjadi ketuban pecah sebelum pembukaan sempurna dan dapat mengekibatkan prolaps &unikuli
E) Pada janin kecil dan sudah mati adan menjadi lembek persalinan dapat terjadi spontan, dengan cara @
6ahu tertahan pada simpisis dan dengan &leksi kuat dibagian bawah tulang belakang, badan bagian bawah, bokong dan kaki turun diringga panggul dan lahir kemudian
disusul dengan bagian badan atas dan kepala b) 4ara ouglas
6ahu masuk ke dalam rongga panggul, kemudian dilewati oleh bokong dan kaki sehingga bahu,bokong dan kaki lahir, selanjutnya disusul oleh lahirnya kepala
G) Pada multiparitas, pertolongan persalinan letak lintang tergantung dari beberapa &aktor. !pabila riwayat obstetrik baik dapat ditunggu hingga pembukaan lengkap, kemudian dilakukan versi ekstraksi atau mengakhiri persalinan dengan 4.
?) Persalinan dengan 4 pada letak lintang di indikasikan , untuk menghindari resiko perinatal (4uningham,"88: A %ani&a "889, >ochtar,"88:)
B. Tinjauan Tentang Tin#akan ". Pengertian ectio aecarea
ectio 4aesarea (4) adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dindin uterus (arwono, 9$$:).ectio 4aesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina untuk melahirkan janin dari dalam rahim.
9. 5ndikasi ectio aecarea a 5ndikasi 5bu
i. Panggul sempit ii. 1umor jalan lahir
iii. tenosis serviks uteri atau vagina iv. Plasenta praevia
v. isporposi janin panggul vi. /upture uteri
vii. Partus tidak maju
viii. 5ncordinate uterine action b 5ndikasi <anin
i. Kelainan letak ii. awat janin #. Kontra 5ndikasi ectio aecarea
a. 5n&eksi intrauteri b. <anin mati
c. yok; anemia berat
d. Kelainan kongenital berat
C. Tinjauan Tentang $asa Ni%as " Pengertian >asa i&as
i&as (puerperium) adalah masa mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira E minggu. !kan tetapi, seluiruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu # bulan (Prawiroharjo, 9$$9).
i&as atau masa puerperium adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira E minggu (>anjoer, 9$$$. %al.#"E)
%ani&a (9$$E) mengatakan bahwa masa puerperium atau masa ni&as mulai setelah putus selesai danberakhir setelah kira-kira E minggu
i&as adalah masa pulihnya kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pre hamil. Lama masa ni&as ini yaitu E-? minggu (>ochtar, "888).
Kala puerperium berlangsung selama E minggu atau B9 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan normal (>anuaba, "888).
>asa ni&as atau puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir kira-kira E minggu (0iknjosastro, 9$$E).
9 Klasi&ikasi >asa i&as
Post portum ; masa ni&as dibagi dalam # periode (>ochtar, "88?) @ a Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan.
b Purperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya mencapainya E + ? minggu.
c /emote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil ; waktu persalinan mempunyai komplikasi.
# Perubahan *isiologi >asa i&as
Pada masa ni&as dapat dijumpai tiga kejadian penting, yaitu @ 5nvolusi uterus, lochea dan laktasi.
a) 5nvolusi 'terus
etelah bayi dilahirkan, uterus yang selama persalinan mengalami kontraksi dan retraksi akan menjadi keras, sehingga dapat menutup pembuluh darah besar yang bermuara pada bekas implantasi plasenta. 3tot rahim terdiri dari # lapis otot yang membentuk anyaman sehingga pembuluh darah dapat tertutup sempurna, dengan demikian terhindari dari perdarahan post partum. Pada involusi uteri, jaringan ikat dan jaringan otot mengalami proses proteolitik, berangsur-angsur akan mengecil sehingga pada akhir kala ni&as besarnya seperti semula dengan berat #$ gram. Proses proteolitik adalah pemecahan protein yang akan dikeluarkan melalui urine. engan penimbunan air saat hamil akan terjadi pengeluaran urine setelah persalinan, sehingga hasil pemecahan protein dapat dikeluarkan.
Pr"ses In&"lusi Uteri
6ayi lahir etinggi pusat "$$$ gram Placenta lahir 9 cm di bawah umbilicus dengan
bagian &undus bersandar pada promontorium sakralis
"$$$ gram
" minggu Pertengahan antara umbilikus dan sim&isis pubis
:$$ gram
9 minggu 1idak teraba di atas sim&isis #:$ gram
E minggu 6ertambah kecil E$ ram
b) Lochea
Lochea adalah cairan sisa lapisan endometrium dan sisa dari tempat implantasi plasenta (>anuaba, "88?). Pengeluaran lochea dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warna sebagai berikur@
") Lochea rubra (kruenta)
" sampai # hari, berwarna merah dan hitam, terdiri dari sel desidua, vernik kaseosa, rambut Lanugo, sisa mekonium, sisa darah.
9) Lochea sanguinolenta
#-G hari berwarna merah muda #) Lochea serosa
G-"B hari berwarna merah kekuningan B) Lochea alba
etelah hari ke-"B, berwarna putih. :) Lochea purulenta
1erjadi in&eksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
c) Laktasi
Perubahan-perubahan pada kelenjar mamae sudah terjadi sejak dari kehamilan yaitu proli&erasi jaringan pada kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan lemak bertambah
keluaran cairan susu jolong dari duktus lakti&erus disebut colostrums berwarna kuning putih susu, hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam dimana vena berdilatasi sehingga tampak jelas. etelah persalinan pengaruh sekresi estrogen dan progesterone hilang, maka timbul pengaruh hormone laktogenik (L%) atau prolaktin yang akan merangsang air susu. Pengaruh oksitosin menyebabkan mioe&itel kelenjar susu berkontraksi sehingga air susu keluar. Pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir disebut kolostrum warna kekuningan dan agak kental. Kolostrum kaya akan protein immunoglobulin yang mengandung antibodi sehingga menambah kekebalan anak terhadap penyakit dan lakto&erin, !5 masa transisi dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh, dan !5 matur dihasilkan mulai hari kesepuluh.
B Perubahan Psikologis >asa i&as a) Periode 1aking 5n
Pada masa ini ibu pasi& dan tergantung, energi di&okuskan pada perubahan tubuh, ibu sering mengulang kembali pengalaman persalinan. utrisi tambahan mungkin diperlukan karena selera makan ibu meningkat. Periode ini berlangsung "-9 hari setelah melahirkan.
b) Periode 1aking %old
Pada masa ini ibu menaruh perhatiannya pada kemampuannya untuk menjadi orang tua yang berhasil dan menerima peningkatan tanggung jawab terhadap bayinya, ibu berusaha untuk terampil dalam perawatan bayi baru lahir. Periode ini berlangsung 9-B hari setelah melahirkan.
c) Periode Letting o
'mumnya terjadi setelah ibu baru kembali ke rumah, ibu menerima tanggung jawab untuk merawat bayi baru lahir, ibu harus beradaptasi terhadap otonomi,
kemandirian dan interaksi sosial.
6!6 555
13/5 !'%! KP/!0!1! A. Pengkajian $asa Ni%as
a) Keluhan 'tama
yeri abdomen,perdarahan,nyeri pada luka jahitan,takut bergerak. b) /iwayat Kehamilan
'mur kehamilan serta riwayat penyakit yang menyertai. c) /iwayat Persalian
") 1empat persalinan
9) ormal atau terdapat komplikasi persalinan #) Keadaa bayi
B) Keadaan ibu
d) /iwayat ni&as yang lalu
") Lancar tidaknya pengeluaran !5 9) 66 6ayi
#) /wayat K6 e) Pemeriksaan &isik
") Keadaan umum pasien 9) Keadaan saluran cerna #) !bdomen
B) Lochea :) Dagina
E) Perineum dan rectum G) ktremitas
?) Kemampuan merawat diri &) Pemeriksaan Psikososial
") /espon dan persepsi keluarga 9) tatus psikologi ayah
B. Diagn"sa *epera+atan
a yeri (akut) berhubungan dengan trauma jaritan luka episiotomi, involusi uterus.
b /isiko terhadap in&eksi berhubungan dengan trauma jaringan atau kerusakan kulit.
c Perubahan pola eliminasi urinarius berhubungan dengan trauma mekanis. d Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya in&ormasi tentang
perawatan post partum.
e !nsietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada konsep diri, tranmisi ; kontak interpersonal, kurang pengetahuan tentang rutinitas pra operasi.
C. Inter&ensi
a. yeri (akut) berhubungan dengan trauma jaritan luka episiotomi.
1ujuan @ setelah dilakukan asuhan keperawatan selama #H9B jam diharapkan nyeri berkurang.
5ntervensi @
a Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas (skala "$).
/asional@ membantu dan mengidenti&ikasi derajat ketidaknyamanan pasien.
b 3bservasi tanda-tanda vital, khususnya peningkatan nadi.
/asional@ peningkatan tanda-tanda vital (nadi) dapat menandakan peningkatan nyeri.
c !jarkan teknik distraksi (menonton 1D) dan relaksasi (na&as dalam). /asional@ dapat merelaksasikan otot-otot dan mengalihkan perhatian pasien sehingga rasa nyeri berkurang.
d 3bservasi perbaikan episiotomi dan penyatuan perbaikan luka, perhatikan adanya edema dan haemoroid.
/asional@ trauma dan edema meningkatkan derajat ketidaknyamanan.
e 6eri posisi yang nyaman sesuai dengan keinginannya (dalam posisi miring atau terlentang).
/asional@ meningkatkan relaksasi, membantu untuk mem&okuskan perhatian.
& Kolaborasi dalam pemberian analgetik.
/asional@ anlgetik bekerja pada pusat otak lebih tinggi untuk menurunkan persepsi nyeri.
b. /isiko in&eksi berhubungan dengan trauma jaringan atau kerusakan kulit.
1ujuan @ setelah dilakukan asuhan keperawatan selama #H9B jam diharapkan tidak terjadi in&eksi.
5ntervensi @
a 3bservasi tanda-tanda vital setiap ? jam (khususnya suhu). /asional @ peningkatan tanda vital menunjukkan tanda in&eksi. b 3bservasi pengeluaran lochea beserta karakteristiknya.
/asional@ lochea secara normal mempunyai bau amis, namun apabila lochea purulenta dan berbau busuk menandakan adanya in&eksi.
c >onitor tinggi &undus uteri dan kontraksi uterus.
/asional@ kegagalan miometrium untuk involusi post partum menandakan terjadinya in&eksi.
d 3bservasi tanda-tanda in&eksi seperti kemerahan (rubor), panas (kalor), nyeri (dolor), pembengkakan (tumor), perubahan &ungsi (&ungsiolaesa).
/asional@ dengan observasi tanda in&eksi dapat diketahui secara dini adanya tanda in&eksi sehingga bisa dicegah secara dini.
e <elaskan kepada pasien tanda-tanda in&eksi.
/asional@ diharapkan pasien mengetahui tanda in&eksi sehingga pasien dapat melaporkan terjadinya tanda in&eksi.
& !njurkan pasien untuk melakukan vulva hygiene 9 kali sehari dan mengganti pembalut # kali sehari, apabila dirasa penuh serta cebok yang benar setiap habis 6!K.
/asional@ diharapkan dapat mencegah perkembangbiakan kuman sehingga in&eksi tidak terjadi.
c. Perubahan pola eliminasi urinarius berhubungan dengan trauma mekanis.
1ujuan @ setelah dilakukan asuhan keperawatan selama #H9B jam diharapkan pasien dapat 6!K secara normal.
5ntervensi @
a Kaji masukan cairan dan haluaran urine.
/asional @ persalinan lama dan pergantian cairan yang tidak e&ekti& dapat mengakibatkan dehidrasi dan menurunkan haluaran urine.
b !njurkan berkemih dalam E-? jam pasca partum dan setiap B jam setelahnya.
/asional @ kandung kemih penuh mengganggu motilitas dan involusi uterus.
c Kaji adanya edema pada luka episiotomi.
/asional @ trauma kandung kemih atau uretra dan edema dapat mengganggu berkemih.
d !jarkan klien teknik Kegel eHercise setiap hari.
/asional @ kegel eHercise "$$ kali sehari meningkatkan sirkulasi pada perinium membantu penyembuhan dan penyembuhan tonus
otot pubokoksigeal.
e !njurkan minum E-? gelas;hari.
/asional @ membantu mencegah statis dan dehidrasi dan mengganti cairan yang hilang waktu melahirkan.
d. !nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang rutinitas pra operasi.
1ujuan @ ansietas berkurang sampai hilang. 5ntervensi @
a 1entukan tingkat ansietas pasien dan sumber dari masalah. /asional @ mengetahui tingkat kecemasan pasien.
b 6antu pasien dalam mengidenti&ikasi mekanisme koping yang laIim.
/asional @ membantu mem&asilitasi adaptasi yang positi& terhadap peran baru mengurangi perasaan ansietas.
c 6eri in&ormasi yang akurat tentang keadaan pasien dan bayi.
/asional @ kurangnya in&ormasi atau kesalahpahaman dapat meningkatkan tingkat ansietas.
. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya in&ormasi tentang perawatan post partum.
1ujuan @ pengetahuan pasien meningkat. 5ntervensi @
a Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan post partum. /asional @ untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan pasien tentang cara perawatan post partum.
b 6eri rencana penyuluhan tertulis dengan menggunakan &ormat standarisasi.
/asional @ membantu menjamin kelengkapan in&ormasi yang diterima orang tua dari perawat.
c 6erikan penyuluhan yang berhubungan dengan perawat post partum seperti @ cara perawatan payudara, merawat tali pusat,
memandikan bayi dan cara cebok yang benar.
/asional @ menambah pengetahuan pasien tentang perawatan post partum seperti @ cara perawatan payudara, merawat tali pusat,
memandikan bayi dan cara cebok yang benar.
d emonstrasikan cara perawatan payudara, merawat tali pusat, memandikan bayi dan cara cebok yang benar.
/asional @ demonstrasikan akan lebih mengingatkan pasien tentang penjelasan yang diberikan.
e valuasi kembali penjelasan yang telah diberikan kepada pasien tentang perawatan post partum.
/asional @ untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pasien pada penjelasan yang diberikan.
& Libatkan keluarga dalam perawatan post partum.
6!6 5D
15<!'! K!'
!suhan Keperawatan Pada y. Post 4 %ari Ke-$ i 6angsal i&as /5! !isyiyah Klaten A Pengkajian a. 5dentitas " Pasien ama @ y. 'mur @ #9 tahun !lamat @ Klaten !gama @ 5slam Pendidikan @ >! Pekerjaan @ 5/1
1anggal Partus@ "8 ovember 9$":
<enis Partus @ ectio 4aesarea (4) 9 Penanggung <awab ama @ 1n. 'mur @ #B tahun !lamat @ Klaten !gama @ 5slam Pendidikan @ >! Pekerjaan @ 6uruh b /iwayat Kesehatan " Keluhan 'tama
Pasien mengatakan nyeri pada luka post 4 dan takut untuk bergerak karena takut sakit pada lukanya.
9 /iwayat Kesehatan ekarang
Pasien mengatakan memilih melahirkan dengan cara 4 atas anjuran dokter kandungan karena setelah diperiksa, tekanan darah pasien tinggi dan letak janin pasien melintang.
Pasien mengatakan sehari-hari tidak pernah menderita sakit apapun seperti hipertensi, >, tetapi setiap kali akan 4 tekanan darah pasien selalu tinggi karena takut akan dioperasi.
c /iwayat 3bstetri N " Umur L, P H, $ BBL Cara Lahir Pen"l"ng Ni%as Lalu " "$ th P % 9?$$ gr 4 okter ormal 9 G th P % 9G:$ gr 4 okter ormal # $ hr L % 9G#$ gr 4 okter
d /iwayat Kehamilan ekarang " angguan %amil >uda
Pasien mengatakan saat hamil usia " bulan, mengeluarkan &lek darah dan dibawa ke / oleh suaminya. aat dibawa ke /, pasien mengatakan kenceng-kenceng dan akhirnya dokter
memutuskan pasien harus bedrest sampai usia : bulan kehamilan. Pasien sempat dirawat di /5! sebelum akhirnya bedrest di rumah. 9 Pasien memeriksakan kehamilan secara bergantian di klinik dr.
'sman dan /5! setiap bulan. aat hamil, pasien mengatakan giIinya terpenuhi karena makan teratur # kali sehari serta mengkonsumsi susu ibu hamil.
e /iwayat Persalinan
Pasien melahirkan dengan cara 4 di /5! pada tanggal "8 ovember 9$": pukul $G."$ dengan 15> 4 /5! serta keadaan
umum pasien baik.
& /iwayat Kontrasepsi
Pasien mengatakan menjadi akseptor K6 jenis hormonal yaitu suntik # bulan sekali sejak 9$$8 selama B tahun. Kemudian berhenti K6 karena mendapat in&ormasi dari bidan yang bersangkutan bahwa pasien mengalami kelebihan hormonal.
" mpati terhadap 6ayi
Pasien mengatakan tidak tega membiarkan bayinya menangis, ketika bayinya menangis maka pasien akan memberi !5 agar tangisnya berhenti, jika bukan karena haus, maka pasien meminta suami untuk memeriksa apakah anaknya 6!6; 6!K. 9 Konsep iri 5bu
Pasien mengatakan lega setelah bayinya lahir dengan selamat dan sehat. Pasien merasa senang karena bisa melihat bayinya lahir. Pasien juga mengatakan bahwa dia dan suaminya bersyukur proses kelahiran anak ketiganya berjalan dengan lancar. # Persepsi 5bu terhadap Pengalaman >elahirkan
Pasien mengatakan meskipun telahmenjalani persalinan secara 4 kali ketiga, dirinya masih takut dan cemas setiap kali dioperasi karena membanyangkan alat, ruangan, dan proses operasi, tetapi ketika melihat bayinya telah lahir maka pasien akan lebih merasa tenang.
B epresi
1idak terdapat tanda depresi atau menarik diri pada pasien. 5nteraksi antara pasien dan bayinya baik, setiap dua jam sekali pasien sudah mengetahui bahawa harus membangunkan bayinya
untuk minum !5.
: ukungan osial (uami dan Keluarga)
Pasien mengatakan suami selalu membantu menjaga bayinya, saat waktu istirahat maka suami akan bergantian untuk
menjaga sang bayi dan suaminya sering menunggu di / dan hanya pulang sekali untuk menjemput anak dan meliburkan diri dari pekerjaannya.
h Pemenuhan Kebutuhan asar " utrisi
aat hamil, pasien mengatakan makan teratur # kali sehari dengan nasi, sayur, dan lauk, serta susu khusus ibu hamil. etelah melahirkan, pasien mengatakan tetap makan teratur # kali sehari dari makanan yang diberi /5!.
aat hamil, pasien mengatakan lebih sering 6!K pada trisemester #. etiap " jam pasien pasti 6!K dan 6!6 pasien terkadang mengalami konstipasi tetapi tidak pernah mengkonsumsi obat pencahar. etelah melahirkan, pasien mengatakan 6!K lancar tidak terjadi penumpukan air seni di saluran kencing tetapi selama 9 hari di /, pasien belum 6!6 sama sekali.
# 3ksigenasi
aat hamil, pasien mengatakan terkadang sedikit sesak saat berakti&itas berat tetapi akan membaik setelah istirahat. etelah melahirkan, status perna&asan pasien baik dan tidak mendapatkan terapi oksigen.
B !kti&itas dan 5stirahat
aat hamil tua, pasien mengatakan telah membatasi akti&itas untuk menjaga kandunganya tetap sehat sehingga pasien tidak banyak berakti&itas. 1idak terdapat gangguan tidur yang dialami pasien. Pasien tidur J G jam dimalam hari dan " jam di siang hari, namun pasien tidak selalu tidur saat siang hari. etelah melahirkan, pasien mengatakan masih takut berakti&itas karena sakit pada luka post 4-nya dan tidurnya pun tidak pasti karena harus terbangun setiap minimal 9 jam sekali untuk menyusui bayinya.
: eksualitas
Pasien mengatakan saat hamil sangat jarang berhubungan suami isteri karena takut membahayakan janin yang ada didalam kandungannya karena kandungannya lemah.
i Pemeriksaan *isik
" Keadaan umum baik, kesadaran composmentis.
1@ "9$;?$ mm%g @ #E,Bo4 @ ?$ H;mnt //@ 9$ H;mnt
9 >ata
Konjungtiva tidak pucat, sklera bersih dan berwarna putih. # Leher
Leher bersih, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat pembersaran kelenjar tiroid, tidak terdapat nyeri telan.
B ada; >amae a 5nsperksi
>amae bersih, terdapat hiperpigmentasi pada aerola, papila sudah keluar dan membesar, kolostrum sudah keluar, tidak terdapat luka.
b Palpasi
1idak terdapat nyeri tekan, kolostrum sudah keluar. : !bdomen
a 5nspeksi
6entuk abdomen rata, terdapat banyak bekas hitam bergaris diperut, terdapat luka post 4.
b Palpasi
1erdapat nyeri tekan pada luka post 4, 1*' " jari dibawah pusat, tidak terdapat masa, kontarksi uterus ada dan keras, perut
teraba keras (kontraksi), tidak terdapat penumpukan urine. c !uskultasi
6ising usus normal 9: H;menit. E enetalia
a Dagina
Lochea rubra, konsisitensi cair tetapi terdapat gumpalan kecil-kecil J ?$ cc, bau khas darah.
b Perineum
6aik, utuh karena pasien merupakan pasien post 4. G kstermitas
kstermitas atas maupun bawah ber&ungsi dengan baik, tidak terdapat edema, tidak terdapat tanda homan, terpasang in&us ditangan kiri pasien.
j Pemeriksaan Penunjang " Laboratorium
1anggal pemeriksaan@ "8 ovember 9$":
Parameters NilaiN"rmal
064 9",?$ "$#;uL B,?$ - "$,?$ /64 #,?B "$E;uL B,9$ - :,B$ %6 "",8 g;dL "9,$-"E,$ %41 #:," #G,$-BG,$ >4D 8",B &L G8,$-88,$ >4% #",$ Pg 9G,$-#",$ >4%4 ##,8 g;dL ##,$-#G,$ PL1 9#9 "$#;uL ":$ + B:$ /0-4D "#,B "",:-"B,: /30- B#,? &L #:,$-BG,$
P0 "9,? &L 8,$ -"#,$ >PD "$,: &L G,9 -""," P-L4/ 98,? ":,$-9:,$ k 1erapi " 4e&adroHil "$ 9 H " 9 !sme& ": # H " # 1er&ace& " " H " B 1ramadol 9 : Protopen supp B . Analisa Data
ata *okus Problem tiologi
@ Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi dan uterusnya terasa kencang dan nyeri , saat
bergerak nyeri semakin terasa , skala nyeri G
3 @
• 1erdapat luka post 4 hari
ke + $ pada abdomen kuadran bawah pasien
• Pasien meringis menahan
sakit saat bergerak
angguan rasa aman nyeri
Luka post operasi
@ Pasien mengatakan sulituntuk bergerak karena takut luka
operasinya akan terasa lebih nyeri 3 @
• Pasien terlihat sangat pelan
dan berhati-hati saat
%ambatan mobilitas &isik
melakukan gerakan
• Pasien terpantau jarang
melakukan gerakan hanya tidur diatas bed saja. @ Pasien mengatakan takut bergerak karena takut berbahaya bagi lukanya dan takut 4 yang
terpasang di organ vitalnya akan terlepas.
3 @ Pasien terlihat takut dan ragu untuk memulai latihan mobilisasi
!nsietas Kurangnya
pegetahuan dan in&ormasi
@ Pasien mengatakan belum bisa 6!6 elama # hari di / 3 @ tidak ada Konstipasi Penurunan peristaltik , e&ek progesteron dan dehidrasi C Diagn"sa *epera+atan.
" angguan rasa aman @ nyeri berhubungan dengan luka post operasi 9 %ambatan mobilitas &isik berhubungan dengan luka pst operasi # !nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan in&ormasi
B Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik , e&ek progesteron dan dehidrasi
D Inter&ensi *epera+atan
iagnosa 1ujuan Kriteria %asil 5ntervensi
angguan rasa aman @ nyeri berhubungan dengan luka post operasi etelah dilakukan tindakan keperawatan selama #H? " Pasien mengatakan nyeri berkurang;hil ang " >engkaji nyeri secara komprehensi& 9 !jarkan tehnik relaksasi dan
jam , diharapkan nyeri pasien berkurang 9 kala nyeri $-" # 11D dalam batas normal B 1idak terlihat ekspresi menahan nyeri pada pasien distraksi untuk mengurangi rasa nyeri # >engkaji 11D B Kolaborasi pemberan analgetik. %ambatan mobilitas &isik berhubungan dengan luka pst operasi etelah dilakukan tindakan keperawatan selama #H? jam , diharapkan pasien dapat melakukan mobilitas &isik dengan nyaman " Pasien mengatakan dapat berakti&itas dengan nyaman dan tidak terganggu dengan luka post 3P nya. 9 >obilitas &isik meningkat " !jarkan pasien tahapan latihan mobilisasi post 4 9 >embuat posisi pasien senyaman mungkin , misal dengan memberi ganjal punggung yang empuk # >emotivasi keluarga untuk membantu akti&itas pasien sampai pasien bisa mobilisasi secara mandiri. !nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan etelah dilakukan tindakan keperawatan " Pasien mengatakan tidak cemas lagi " Kaji tingkat ansietas pasien dan keluarga 9 Kaji tingkat
dan in&ormasi selama #H? jam , diharapkan ansietas pasien berkurang atau hilang 9 Pasien mengatakan telah memahami pentingnya latihan mobilitas &isik bertahap setelah 3P # Pasien memahami bahwa 4 tidak akan mudah terlepas saat digunakan untuk berakti&itas secara perlahan pengetahuan pasien dan keluarga # >emberika penjelasan dan in&ormasi tentang pentingnya latihan mobilisasi post 4 secara bertahap B !njurkan keluarga memberikan dukungan pada pasien. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik , e&ek progesteron dan dehidrasi etelah dilakukan tindakan keperawatan selama #H? jam , diharapkan pasien dapat 6!6 dengan lancar " Pasien mengatakan tidak mengalami konstipasi. 9 Pasie dapat 6!6 minimal " kali sehari dengan konsistensi lunak. " anjurkan pasien mengonsumsi banyak air putih 9 anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan tinggi serat # Kolaborasi pemberian
# Peristaltik usus dalam batas normal.
laksati&
E Implementasi *epera+atan %ari dan 0aktu 3.
M
5>PL>1!5
Kamis , "8 ov 9$": jam "G.$$
" " >engkaji 11D
9 >engkaji skala nyeri
# >engajarkan tehnik relaksasi dan distraksi B >elakukan kolaborasi pemberian analgetik 9 " >emposisikan pasien senyaman mungkin
dengan memberi ganjal punggung berupa guling empuk saat pasien belajar
mobilisasi mika-miki sambil menyusui bayinya.
9 >eganjurkan pasien untuk berakti&itas sesuai kemampuannya
# >enganjurkan suami dan keluarga untuk membantu akti&itas pasien sampai pasien bisa melakukan aktvitas secara mandiri # " >engkaji pengetahuan pasien dan keluarga
9 >engidenti&ikasi tingkat kecemasan pasien dan keluarga
# >emberikan in&ormasi yang dibutuhkan pasien dan keluarga , yaitu pentingnya
tahapan latihan mobilisasi pasien post 4 dan keamanan dari own4ateter.
B >enganjurkan suami dan keluarga untuk memberikan dukungan moril pada pasien B " menganjurkan pasien mengonsumsi
banyak air putih
makanan tinggi serat
# >elakukan kolaborasi pemberian laksati& <umat , 9$ ov
9$": jam "".$$
" " >engkaji 11D
9 >engkaji skala nyeri
# >enganjurkan pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi dan distraksi untuk
mengurangi rasa nyeri
B >elakukan kolaborasi pemberian analgetik 9 " >emposisikan pasien senyaman mungkin
dengan memberi ganjal punggung berupa guling empuk saat pasien belajar
mobilisasi bangun-duduk diatas tempat tidur sambil menyusui bayinya.
9 >enganjurkan pasien untuk berakti&itas sesuai kemampuannya
# >enganjurkan suami dan keluarga untuk membantu akti&itas pasien sampai pasien bisa melakukan aktvitas secara mandiri # " >enganjurkan suami dan keluarga untuk
memberikan dukungan moril pada pasien 9 >engkaji pengetahuan pasien dan keluarga # >engidenti&ikasi tingkat kecemasan pasien
dan keluarga
B >engideti&ikasi kemungkinan terdapat &aktor penyebab ansietas yang lain
B " menganjurkan pasien mengonsumsi banyak air putih
9 menganjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan tinggi serat
abtu, 9" ov 9$": jam "E.$$
" " >engkaji 11D
9 >engkaji skala nyeri
# >enganjurkan pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi dan distraksi untuk
mengurangi rasa nyeri
: >elakukan kolaborasi pemberian analgetik 9 " >enganjurkan pasien untuk mulai belajar
turun dari tempat tidur dan berdiri
kemudian berjalan secara perlahan-lahan. 9 >enganjurkan pasien untuk berakti&itas
sesuai kemampuannya
# >enganjurkan suami dan keluarga untuk membantu akti&itas pasien sampai pasien bisa melakukan aktvitas secara mandiri # " >enganjurkan suami dan keluarga untuk
memberikan dukungan moril pada pasien 9 >engkaji pengetahuan pasien dan keluarga # >engidenti&ikasi tingkat kecemasan pasien
dan keluarga
B " menganjurkan pasien mengonsumsi banyak air putih
9 menganjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan tinggi serat
) E&aluasi *epera+atan %ari dan tanggal 3.
M
D!L'!5
Kamis , "8 ovember 9$":
" @ Pasien mengatakan merasakan nyeri pada luka post 3p nya dan terasa kencang dan nyeri pada uterusnya, skala nyeri E
3 @
- Pasien terlihat menahan nyeri saat
melakukan gerakan
- 1 @ "9$;?$ @ #E,B @ ?$ H pm // @
! @ >asalah belum teratasi
P @ Lanjutkan intervensi @ kaji skala nyeri , kaji 11D , anjurkan pasien menggunakan tehnik relaksasi dan distraksi nyeri yg telah diajarkan, kolaborasi pemberian analgetik
9 @ Pasien mengatakan mengatakan sudah mulai bisa mika + miki tetapi masih jarang karena
merasa nyeri pada luka diperutnya
3 @ Pasien masih jarang melakukan mobilisasi ! @ >asalah belum teratasi
P @ Lanjutkan intervensi @ posisikan pasien nyaman , anjurkan latihan mobilisasi secara perlahan. !njurkan suami dan keluarga
membantu pasien melakukan aktivitas
# @ Pasien mengatakan masih takut bergerak karena terpasang 4 dan takut merasa nyeri pada luka post 3P nya tetapi akan mencoba perlahan-lahan untuk latihan mobilisasi
3 @ Pasien terlihat melakukan mobilisasi meskipun perlahan-lahan ,
! @ >asalah teratasi sebagian
P @ Lanjutkan intervensi @ anjurkan suami
memberikan dukungan moril untuk pasien , kaji tingkat kecemasan pasien dan keluarga , kaji tigkat pengetahuan pasien dan keluarga , kaji adanya kemungkinan hal lain yg menyebakan ansietas.
B @ Pasien mengatakan masih belum bisa 6!6 3 @ tidak ada
! @ >asalah belum teratasi
P @ Lanjutkan 5ntervensi @ anjurkan minum air putih yang banyak dan makan makanan berserat
<umat, 9$
ovember 9$":
" @ Pasien mengatakan masih terasa nyeri pada luka post 3P nya tetapi sudah berkurang tetapi nyeri pada uterusnya belum berkurag
3 @
- Pasien masih terlihat menahan nyeri
saat melakukan gerakan
- 1 @ "9$;8$ @#E,? @G? // @ "8
! @ >asalah teratasi sebagian
P @ Lanjutkan intervensi @ kaji skala nyeri , kaji 11D , anjurkan pasien menggunakan tehnik relaksasi dan distraksi nyeri yg telah diajarkan, kolaborasi pemberian analgetik
9 @ Pasien mengatakan sudah latihan bangun-duduk perlahan-lahan diatas tempat tidur dan dapat menyusui bayinya sambil duduk
3 @ Pasien mulai bisa belajar duduk dan menyusui bayinya walaupun akti&itas lain masih dibantu suami.
! @ >asalah teratasi sebagian
P @ Lanjutkan intervensi @ posisikan pasien nyaman , anjurkan latihan mobilisasi secara perlahan. !njurkan suami dan keluarga
membantu pasien melakukan aktivitas
# @ Pasien mengatakan sudah latihan mobilisasi dan walaupun masih takut karena 4 yang terpasang di genetalianya
3 @ Pasien mulai belajar mobilisasi dengan perlahan dan mulai nyaman berakti&itas
! @ >asalah teratasi sebagian
P @ Lanjutkan intervensi @ anjurkan suami
tingkat kecemasan pasien dan keluarga , kaji tigkat pengetahuan pasien dan keluarga , kaji adanya kemungkinan hal lain yg menyebakan ansietas.
B @ Pasien mengatakan masih belum bisa 6!6 3 @ tidak ada
! @ >asalah belum teratasi
P @ Lanjutkan 5ntervensi @ anjurkan minum air putih yang banyak dan makan makanan berserat abtu , 9"
ovember 9$":
" @ Pasien mengatakan nyeri luka Post 4 nya sudah berkurang tetapi kontraksi uterusnya masih sangat terasa
3 @
- Pasien masih terlihat menahan nyeri
saat berakti&itas
- 1 @ 8$;E$ @ #E," @ ?# // @ 9$
! @ >asalah teratasi sebagian
P @ Lanjutkan intervensi @ kaji skala nyeri , kaji 11D , anjurkan pasien menggunakan tehnik relaksasi dan distraksi nyeri yg telah diajarkan, kolaborasi pemberian analgetik
9 @ Pasien mengatakan sudah bisa berdiri dan berjalan setelah 4 di genetalia nya dilepas
3 @ Pasien sudah bisa berjalan-jalan perlahan-lahan
! @>asalah teratasi sebagian
P @ Lanjutkan intervensi @ posisikan pasien nyaman , anjurkan latihan mobilisasi secara perlahan. !njurkan suami dan keluarga
membantu pasien melakukan aktivitas
dan memahami pentingnya latihan mobilisasi 3 @ Pasien terlihat senang dan nyaman
! @ >asalah teratasi
P @ Lanjutkan intervensi @ anjurkan suami tetap memberikan dukungan moril untuk pasien B @ Pasien mengatakan masih belum bisa 6!6
3 @ tidak ada
! @ >asalah belum teratasi
P @ Lanjutkan 5ntervensi @ anjurkan minum air putih yang banyak dan makan makanan berserat
6!6 D P'1'P A. *esimpulan
i&as (puerperium) adalah masa mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira E minggu. !kan tetapi, seluiruh alat
genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu # bulan.
i&as atau masa puerperium adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira E minggu.
Perubahan-perubahan pada masa ni&as meliputi perubahan &isiologi yaitu@ involusi uteri, lochea, dan laktasi, serta terdapat perubahan psikologis yaitu@ periode talking in, periode talking hold,
dan periode letting go.
iagnosa pada masa ni&as yaitu@
". yeri (akut) berhubungan dengan trauma jaritan luka episiotomi, involusi uterus.
9. /isiko terhadap in&eksi berhubungan dengan trauma jaringan atau kerusakan kulit.
#. Perubahan pola eliminasi urinarius berhubungan dengan trauma mekanis.
B. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya in&ormasi tentang perawatan post partum.
:. !nsietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada konsep diri, tranmisi ; kontak interpersonal, kurang pengetahuan tentang rutinitas pra operasi.
B. Penutup
emikianlah yang dapat kami sampaikan megenai materi yang menjadi pembahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau re&erensi yang kami peroleh sehubungan dengan makalah ini. Kami sebagai penulis berharap kepada para pembaca yang budiman untuk memberikan kritik serta saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.6esar harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan man&aat kepada para pembaca yang budiman.
!*1!/ P'1!K!
Ben-Zion Taber MD, Kapita Selekta Obstetri dan Ginekologi, EGC 1994
Bk !"an #asional $ela%anan Kese&atan Maternal dan #eonatal 'a%asan Binapstaka Sar(ono $ra(iro&ar)o, *++
Bk $andan $raktis $ela%anan Kese&atan Maternal dan #eonatal, 'a%asan Binapstaka Sar(ono $ra(iro&ar)o, *++*
Dinan S Bratakoesoe.a , Obstetri $atologi, edisi // ,EGC,*++0 Gar% Cnning&a., Obstetri 2illia.s, EGC 1990
3ania 2ikn)osastro, /l. Kebidanan, 'a%asan Binapstaka Sar(ono $ra(iro&ar)o, 1994