• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audit Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Audit Lingkungan"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN IPCN LANJUT

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII) Pusat

Audit Lingkungan

(2)

Setelah mengikuti pelatihan ini

peserta mampu melakukan audit di

lingkungan rumah sakit berdasarkan

standar PPI

(3)

 Pendahuluan

 Definisi dan tujuan

 Ruang lingkup dan Peran auditor

 Tatalaksana Audit

 Pelaksanaan audit lingkungan berdasarkan standar PPI

 Kesimpulan

(4)

 Kebersihan lingkungan di rumah sakit memiliki peranan penting dalam pencegahan infeksi

 Peranan kebersihan lingkungan sangat penting, sama tingkatannya dengan hand hygiene , sangat penting untuk melindungi pasien dan petugas kesehatan

 Carling dan Huang (2013) mengobservasi pada beberapa tahun belakangan, ada kesadaran yang tinggi bahwa kontaminasi bakteri dan virus patogen di lingkungan pasien sering berhungan dengan HAIs yg terjadi di lingkungan rumah sakit

(5)

1

Flora endogen pasien 40-60%

Kontaminasi dari tangan petugas kesehatan 20-40%

Perubahan flora yang disebabkan antibiotic 20-25%Lain-lain (termasuk kontaminasi lingkungan) 20%

(6)

1

 Weber, et al (2010) permukaan lingkungan yang terkontaminasi oleh patogen dapat mengakibatkan HAIs . Hal ini merupakan isu penting karena transmisinya dapat diputus dengan hand hygiene dan

pembersihan permukaan lingkungan yang benar

 Carling and Bentley (2010) menyebutkan bahwa pasien yang ditempatkan pada ruangan bekas pasien dengan infeksi atau

kolonisasi VRE, MRSA, Acenetobacter baumanii memiliki resiko 73% lebih tinggi untuk terinfeksi dengan patogen yang sama

 Dengan pembersihan dan disinfeksi menyeluruh dapat menurunkan kontaminasi lingkungan dari objek resiko tinggi sebesar 68%

(7)

Definisi

- Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

(8)

Definisi

Audit lingkungan adalah Analisis / pemeriksaan yang sistematis dan independen tentang lingkungan di area pelayanan, baik pelayanan pasien secara langsung maupun pelayanan penunjang yang secara tidak langsung memiliki kontribusi besar dalam pelayanan pasien . Audit PPI untuk lingkungan terkait dengan petugas yang memberikan pelayanan, fasilitas , kondisi ruangan, kebersihan dan kerapihan dari setiap area pelayanan.

(9)

1. Menilai efektifitas pelaksanaan program PPI terkait lingkungan di area pelayanan pasien dan area pelayanan penunjang

2. Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki

3. Meningkatkan penerapan mutu

4. Untuk mendapatkan data situasi terkini dan menentukan apakah kebijakan tertulis komite PPI perlu perbaikan

5. Meningkatkan kepatuhan petugas dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai prosedur yang di tetapkan

(10)

Audit PPI dilingkungan ruang perawatan

Audit PPI dilingkungan kamar bedah

Audit PPI dilingkungan CSSD

Audit PPI dilingkungan Laundry

(11)

Petugas Auditor adalah IPCN atau IPCLN , dengan peran sebagai

berikut ;

a. Menata program audit (ruang lingkup)

b. Membuat formulasi tools audit

c. Membuat Jadwal kegiatan audit

d. Melakukan proses audit dan membuat skoring

e. Membuat rencana perbaikan dengan pola PDSA

f. Melaporkan hasil audit

(12)

1. Bentuk tim unutk petugas yang akan melakukan audit ( auditor ) yang di tetapkan oleh Rumah Sakit sesaui uraian tugasnya

2. Mempersiapkan jadwal audit dan tools, alat untuk melalukan audit, tootls tersebut disesuaikan dengan topic yang akan di audit berdasarkan program PPI

3. Tools harus difahami oleh setiap auditor dan disepakati cara penilainnya

4. Melakukan komunikasi kepada penanggung jawab unit terkait sebelum audit

5. Observasi dilakukan selama : 15 - 30 menit

(13)

6.Pengamatan tambahan mungkin dilakukan bila ada wabah

7. Lakukan tabulasi dan scoring terhadap hasil pengamatan yang di lakukan

8. Beri Umpan Balik / Feed Back hasil AUDIT kepada Supervisor/Kepala Ruang / staff terkait hasil audit bisa diberikan dalam bentuk penghargaan reward (untuk menciptakan budaya yang baik ) peningkatan kinerja

9. Data – data hasil audit dapat dipergunakan untuk program PPI berikutnya

(14)

Instrumen dibuat berdasarkan :

-

Aspek manajerial: pedoman

-

Aspek Klinikal: Literatur, SOP

-

Supplies & Equipment

(15)

Patuh > atau = 85 % ( kepatuhan baik )

Intermediate 76 – 84 % ( kepatuhan

sedang )

Minimal < atau = 75 % ( kepatuhan

minimal )

(16)

Monitoring/Audit PPI di Ruang

Perawatan

(17)

Personnel

 Personal hygiene baik  Pakaian rapih

 Rambut bersih dan rapih

 Tidak menggunakan perhiasan tangan  Kuku pendek dan bersih

 Penggunaan APD sesuai prosedur

 Melakukan kebersihan tangan sesuai five moments  Melapor kepada atasan jika diduga mengalami

penyakit infeksi

(18)

Bedside Stand

 Hand rub tersedia

 Sarana cuci tangan lengkap (westafel,sabun,paper towel,poster)

 Westafel cuci tangan dalam keadaan bersih  Meja pasien bersih

 Tidak ada sisa makanan di sekitar pasien  Pispot atau urinal tertutup

 Alat-alat yang ada di sekitar pasien bersih  Tiang infus bersih

 Alat suction, selang feeding, dan oksigen bersih  Commode bersih

(19)

Bed

Railing bersih

Kasur menggunakan sarung kedap air

Tempat tidur bersih tidak berdebu

Tidak ada sisa makanan diatas tempat tidur

Linen bersih, tidak sobek, dan tidak ada noda

Alat lain di tempat tidur bersih e.g restraint, bantal

(20)

Lemari pasien

Kondisi lemari bersih dan tertutup

Pakaian bersih tidak berbau

Pakaian diberi label

Susunan lemari rapih

(21)

Kamar mandi

Shower bersih dan berfungsi

Tempat duduk toilet bersih dan tidak ada

kerusakan

Paper towel / Tissue tersedia

Alat-alat pribadi pasien bersih

(22)

Ruang Bersih

Terdapat sarana cuci tangan yang bersih dan berfungsi

dengan baik

Peralatan bersih, kering, dan disimpan dengan rapih

Lemari linen bersih

Linen bersih tersusun rapih

Alat-alat steril tidak kadaluarsa

Penyimpanan alat-alat yang steril terpisah dari alat-alat

yang bersih

Area bersih terpisah dari area kotor

(23)

Ruang Kotor

Terdapat sarana cuci tangan yang bersih dan berfungsi

dengan baik

Pump flusher berfungsi dengan baik

Instrumen kotor ditempatkan dalam container tertutup

Linen kotor ditempatkan dalam trolley linen kotor tertutup

Linen kotor infekius ditempatkan dalam trolley linen kotor

infeksius atau dalam kantong plastik kuning

Area kotor terpisah dari area bersih

(24)

Pembuangan Limbah

 Tersedia wadah limbah infeksius, non infeksius, dan limbah tajam  Ada label di setiap tempat sampah

 Tempat sampah infeksius menggunakan kantong kuning  Tempat sampah non infeksius menggunakan kantong hitam

 Tempat limbah benda tajam menggunakan container yang tahan

air dan tahan tusukan benda tajam

 Limbah dibuang setelah ¾ atau 2/3 penuh  Tempat limbah dalam keadaan bersih

 Pedal tempat sampah berfungsi baik

(25)

Monitoring/Audit PPI di Kamar Bedah

(26)

Personnel

 Personal hygiene baik

 Menggunakan pakaian khusus OK

 Menggunakan penutup kepala dan masker

 Menggunakan sepatu antistatis, tertutup penuh dan dapat dicuci yang

digunakan hanya di OK

 Tidak menggunakan perhiasan tangan  Kuku pendek dan bersih

 Cuci tangan bedah dengan benar sebelum prosedur

 Menggunakan APD lengkap saat tindakan (penutup kepala, sarung tangan,

masker, goggles, gown, sepatu)

 Staff yang mengalami luka terbuka harus ditutup dengan dressing waterproof

(27)

Kondisi Ruangan

 Pintu selalu tertutup

 Pertahankan tekanan positif, suhu dan kelembaban berada dalam

rentang yang dipersyaratkan

 Pembatasan jumlah orang di dalam kamar bedah  Pembatasan akses masuk kamar bedah

(28)

Pembuangan Limbah

 Penghasil limbah benda tajam harus langsung membuangnya

 Limbah benda tajam dibuang dalam sharp box yang tahan air dan

tahan tusukan

 Sharp box dibuang dalam kondisi terkunci (3/4 penuh/sampai

batas yang ada dalam box)

 Limbah organ dibuang dalam kantong kuning  Limbah infeksius dibuang dalam kantung kuning

 Limbah rumah tangga dibuang dalam kantung hitam  Limbah sitotoksik dibuang dalam kantung ungu

 Tumpahan darah segera dibersihkan dengan detergen dan

disinfektan

(29)

Pembersihan Lingkungan

 Pembersihan antarpasien dilakukan dengan menggunakan larutan disinfectant untuk

membersihkan lantai dan alat-alat lain

 Terdapat jadwal pembersihan harian dan mingguan

 Pembersihan dilakukan terhadap semua alat yang ada di dalam kamar bedah  Hanya barang yang digunakan saja yang boleh berada di dalam kamar bedah

 Secara visual bebas dari debu

 Alat-alat dan alat habis pakai disimpan tidak boleh sejajar dengan lantai

 Grill ventilasi tidak tersumbat dan tidak berdebu

 Penyimpanan alat habis pakai tidak boleh terlalu banyak dan harus dirotasi agar tidak terjadi penumpukan debu

 Bangunan kamar bedah harus selalu dalam kondisi baik (lantai,dinding,plafon dan cat)  Pemeriksaan kualitas udara dilakukan jika ada perbaikan major. Pemeriksaan dilakukan

(30)

Monitoring/Audit PPI di Laundry

(31)

Personnel

 Bersih, rapih, dan menggunakan pakaian yang sesuai  Kuku pendek dan bersih

 Tidak menggunakan perhiasan tangan

 Rambut rapih dan menggunakan tutup kepala

 Menggunakan APD dg tepat, (Penutup kepala,masker,sarung tangan panjang) ketika menangani linen kotor

 Menggunakan gown yang anti air

 Menggunakan sepatu tertutup

 Petugas sudah mengikuti pelatihan tentang PPI

 Personel diinformasikan mengenai bahaya zat kimia yang digunakan

 Pemeriksaan kesehatan berkala

(32)

Tempat Pencucian/Pelipatan

 Tersedia sarana cuci tangan

 Temperatur pencucian sesuai standar  Temperatur pengeringan sesuai standar

 Transportasi linen bersih menggunakan container tertutup  Linen kotor terpisah dari linen bersih

 Area permukaan pelipatan linen dibersihkan dengan larutan

desinfektan

 Mesin cuci/mesin pengering dibersihkan setiap hari  Trolley transport dibersihkan setiap setelah digunakan

(33)

Tempat penyimpanan

 Penyimpanan linen tertata rapih  Menggunakan lemari tertutup

 Temperatur ruang penyimpanan linen bersih 20-24°C ,

kelembaban 40-60%

Sarana Ruangan Laundry

Pintu penerimaan linen kotor dan pintu pendistribusian berbeda

 Ruang pencucian, pengeringan, pelipatan dan penyimpanan masing- masing terpisah

(34)

Monitoring/Audit PPI di CSSD

(35)

 Lokasi area dekontaminasi, proses bersih, sterilisasi, dan

distribusi harus terpisah

 Fasilitas dan peralatan yang memadai untuk pembersihan,

disinfeksi, pengeringan, pengemasan, dan sterilisasi tersedia

 Pintu keluar/masuk yang terpisah antara ruang bersih dan ruang

kotor

 Terdapat ruang gowning sebelum masuk ke area bersih

 Terdapat dokumentasi monitoring suhu, kelembaban, tekanan

positif (area bersih), tekanan negatif (area kotor), dan pertukaran udara per jam

 Tersedia sarana cuci tangan

(36)

 Proses sterilisasi yang digunakan harus sudah tervalidasi

(Bowie-Dict test, Biological test, physical parameters, dan chemical indicators)

 Pengemasan linen dan instrumen dilakukan terpisah

 Semua staf menggunakan seragam bersih dan APD yang sesuai  Semua visitor menggunakan protective gown bersih

 Makan dan minum hanya diperbolehkan di ruangan tertentu pada

jam istirahat

 Trolley bersih dan kotor dibedakan

(37)

 Seluruh larutan kimia harus diberi label expired date  Penggunaan passbox yang benar

 Instrumen bedah didisinfeksi, dikeringkan, dan disusun dengan cara yang benar  Instrumen dikemas dengan indicator tape pada bagian luar kemasan, dan

tanggal expire dicetak dengan jelas dan sesuai

 Kemasan steril disimpan dalam tempat penyimpanan yang bebas debu  Kebersihan dan kerapihan diobesrvasi pada:

 Alat dan Instrumen  Area penerimaan  Area pengemasan  Area steril

 Area penyimpanan steril  Area penyimpanan non-steril

(38)

Program monitoring/audit dilakukan oleh Komite PPI dan IPCN, terutama untuk tempat2 kritis terkait pelayanan pasien, seperti :

- Diruang perawatan - Kamar Bedah - CSSD - Laundry - Dll 1

(39)

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi subtema pentingnya kesehatan diri dan lingkungan

Kegiatan penyuluhan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di desa Pematang Rahim kecamatan Mendahara Ulu kabupaten Tanjung Jabung Timur dan desa Arang- arang Kecamatan

Pada skema konvensional dimana sumber satu fasa AC disearahkan dengan rectifier , kemudian hasil penyearahan masuk ke VSI dengan berbasis kontrol dari sinyal sensor

kalau saya gunakan untuk beli barang tersebut uang itu habis saya ndak bisa mbayar yang minimumnya, paling nggak lebih banyak sedikit lab saya bayar seperti.

Pada kolektor penutup dua lapis, jarak penutup satu dengan penutup dua adalah 0.5 cm yang penutupnya terbuat dari kaca transparan seperti yang terlihat pada Gambar 2,

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat antara hasil pengukuran DVO dan panjang jari kelingking pada

Qiyas pada dasarnya adalah upaya menemukan nilai dasar dari hukum suatu persoalan yang telah memiliki landasan dalil sehingga nilai dasar tersebut dapat digunakan untuk menentukan

natural terjauh dari berbagai obat pestisida yang terkadang bila tanaman tersebut di perkebunan warga biasanya akan disemprot yang tentunya berpengaruh pada hasil tanaman baik