KONSEP PROBABILITAS
KONSEP PROBABILITAS
Sumber: Sri Mulyono, Riset Operasi, hal: 215-227
Sumber: Sri Mulyono, Riset Operasi, hal: 215-227
Dr. Hasmin, S.E., M.Si. Dr. Hasmin, S.E., M.Si.
hasmintamsah@gmail.com
hasmintamsah@gmail.com
+628124298762 atau +6282344149617 atau
+628124298762 atau +6282344149617 atau +6289621898849+6289621898849
Dosen DPK pada STIE Nobel Indonesia
Dosen DPK pada STIE Nobel Indonesia
Ke
Ketuatua ProProgrgram Stam Studiudi (KPS) (KPS) MagisMagister ter ManajManajemenemen PPs. PPs. STIE STIE AMKAMKOPOP
METODE KUANTITATIF
METODE KUANTITATIF
3
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
PROBABILITAS
PROBABILITAS
PENDAHULUAN
•
Masa depan yang dihadapi, baik yang dekat
maupun yang jauh adalah tidak pasti atau
memiliki bermacam-macam
kemungkinan
peristiwa, sehingga jika peluang terjadinya
peristiwa itu diketahui, keputusan yang
diambil dapat lebih baik, oleh karena itu
dalam menghadapi ketidakpastian diperlukan
pemahaman dan penerapan teori probabilitas.
PENDAHULUAN
Definisi:
•
Probabilitas adalah peluang suatu kejadian
Manfaat:
•
Manfaat mengetahui probabilitas adalah membantu
pengambilan keputusan yang tepat, karena kehidupan di
dunia tidak ada kepastian, dan informasi yang tidak
sempurna.
Contoh:
•
Pembelian harga saham berdasarkan analisis harga
saham
•
Peluang produk yang diluncurkan perusahaan (sukses
PENDAHULUAN
•
Probabilitas:
Suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa (event )
akan terjadi di masa mendatang yang dapat dinyatakan antara
0 sampai 1 atau dalam persentase.
•
Percobaan:
Pengamatan terhadap beberapa aktivitas atau proses yang memungkinkan timbulnya paling sedikit dua peristiwa tanpa memperhatikan peristiwa mana yang akan terjadi.
•
Hasil (outcome ):
Suatu hasil dari sebuah percobaan
.
•
Peristiwa (event ):
Kumpulan dari satu atau lebih hasil yang terjadi pada sebuah percobaan atau kegiatan.
PENGERTIAN PROBABILITAS
Percobaan/
Kegiatan
Pertandingan
sepak
bola
Barcelona VS Real Madrid di
Stadion Camp Nou, 5 Maret
2013.
Hasil
•Barcelona menang
•
tidak menang
Peristiwa
•
Barcelona menang
•Barcelona kalah
•
Seri-
Barcelona tidak menang dan tidak kalah •Barcelona Menang
PENDEKATAN PROBABILITAS
•
Pendekatan Klasik
•Pendekatan Relatif
PENDEKATAN KLASIK
Definisi:
•
Setiap peristiwa mempunyai kesempatan yang
sama untuk terjadi dan jika probabilitas akan
terjadi sudah dapat diketahui sebelum percobaan.
Misalnya probabilitas munculnya mata dadu 4
adalah 1/6, karena untuk sebuah dadu terdapat 6
mata dadu. Contoh lain, munculnya sisi ekor dari
mata uang logam adalah ½ karena sebuah mata
uang logam mempunyai dudu sisi.
Rumus:
Probabilitas = Jumlah kemungkinan hasil suatu peristiwa Jumlah total kemungkinan hasil
PENDEKATAN KLASIK
Percobaan Hasil Probabilitas
Kegiatan melempar uang 1. Muncul gambar 2. Muncul angka
2
½
Kegiatan perdagangan saham 1. Menjual saham 2. Membeli saham2
½
Perubahan harga 1. Inflasi (harga naik)
2. Deflasi (harga turun)
2
½
Mahasiswa belajar 1. Lulus memuaskan 2. Lulus sangat memuaskan 3. Lulus terpuji
3
1/3
Event (peristiwa)PENDEKATAN RELATIF
•
Definisi:
•
Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama,
tergantung dari berapa banyak suatu kejadian terjadi,
biasa juga disebut probabilitas empiris karena
besarnya probabilitas ditentukan melalui percobaan.
•
Rumus:
Probabilitas = Jumlah peristiwa yang terjadi suatu peristiwa Jumlah total percobaan
Contoh:
Dalam 12 bulan, 10 bulan terjadi inflasi dan 2 bulan
deflasi.
Maka probabilitas inflasi = 10/12=0,83 dan
probabilitas deflasi = 2/12=0,17
PENDEKATAN SUBJEKTIF
Definisi:
• Probabilitas suatu kejadian didasarkan pada penilaian pribadi
yang dinyatakan dalam suatu derajat kepercayaan atau biasa juga didifinisikan sebagai probabilitas suatu peristiwa yang ditentukan dengan perasaan atau kepercayaan seseorang yang didasarkan pada fakta-fakta yang ada.
• Pendekatan subyektif digunakan jika terjadinya peristiwa
hanya sekali atau paling banyak beberapa kali saja.
• Contohnya, ketika Rudy Hartono menyatakan bahwa
probabilitas Joko Sprianto memenangkan pertandingan melawan Ardy B Wiranata adalah 50%, sementara pada pertandingan-pertandingan sebelumnya, skornya adalah 0 lawan 2 untuk Ardy. Pernyataan Rudy itu jelas tidak didasarkan pada data frekuensi relatif, melainkan bersifat perasaan atau merupakan kepercayaannya yang didasarkan atas pengetahuannya tentang situasi yang sedang berkembang saat itu.
KONSEP DASAR HUKUM PROBABILITAS
A. Hukum Penjumlahan
A
AB
B
Apabila P(AB) = 0,2, maka ,
• Peristiwa atau Kejadian Bersama
Contoh : P(A) = 0,35, P(B)= 0,40 DAN P (C) =0,25 Maka P(A ATAU C ) = 0,35 + 0,25 = 0,60 P(A ATAU B) = P(A) + P(B)
KONSEP DASAR HUKUM
PROBABILITAS
• Peristiwa Saling Lepas
P(AB) = 0
Maka P(A ATAU B) = P (A) + P(B) + 0 = P(A) + P(B)
A
B
• Hukum Perkalian
P( A DAN B) = P(A) X P(B)
Apabila P(A) 0,35 DAN P(B) = 0,25
Maka P(A DAN B) = 0,35 X 0,25 = 0,0875
KONSEP DASAR HUKUM
PROBABILITAS
•
Hukum Perkalian
P(A DAN B) = P(A) X P(B)
Apabila P(A) 0,35 DAN P(B) = 0,25
Maka P(A DAN B) = 0,35 X 0,25 = 0,0875
•
Kejadian Bersyarat P(B|A)
P(B|A) = P(AB)/P(A)
•
Peristiwa Pelengkap (Complementary Event )
DIAGRAM POHON 1 Beli Jual 0,6 BNI BLP BCA BNI BLP BCA 0,25 0,40 0,35 0,25 0,40 0,35
Keputusan Jual atau Beli Jenis Saham Probabilitas Bersyarat Probabilitas bersama 1 x 0,6 x 0,35 = 0,21 1 x 0,6 x 0,40 = 0,24 1 x 0,6 x 0,25 = 0,15 1 x 0,4 x 0,35 = 0,14 1 x 0,4 x 0,40 = 0,16 1 x 0,4 x 0,25 = 0,10 0,21+0,24+0,15+0,14 +0,16+0,10 =1,0 Jumlah Harus = 1.0 • Diagram Pohon Suatu diagram berbentuk pohon yang membantu mempermudah mengetahui probabilitas suatu peristiwa
TEOREMA BAYES
P(Ai|B) = P(Ai) X P (B|Ai)
P(A1) X P(B|A1)+P(A2) X P(B|A2) + … + P(Ai) X P(B|AI)
Merupakan probabilitas bersyarat-suatu kejadian terjadi
setelah kejadian lain ada.
BEBERAPA PRINSIP MENGHITUNG
Factorial = n!
Permutasi nPr = n!/ (n-r)! Kombinasi nCr = n!/r! (n-r)!
• Factorial (berapa banyak cara yang mungkin dalam
mengatur sesuatu dalam kelompok).
• Permutasi (sejumlah kemungkinan susunan jika
terdapat satu kelompok objek).
• Kombinasi (berapa cara sesuatu diambil dari
TERIMA KASIH
Contoh LATIHAN
Berdasarkan hasil penelitian ternyata bahwa
mahasiswa pria hanya 40% dari total jumlah
mahasiswa di Jakarta. Berdasarkan pada
tingkat kelulusan ternyata mahasiswa wanita
90% lulus tepat waktu, dan 80% mencapai IPK
di atas 3,0. Sedang mahasiswa pria yang lulus
tepat waktu hanya 40% dan IPK di atas 3,0
hanya 50%. Hitunglah:
•
Berapa persen, mahasiswa pria lulus tepat
waktu dan IPK di bawah 3,0?
•
Berapa peluang mahasiswi lulus tepat waktu
dan IPK di atas 3,0?
Untuk memudahkan Anda dapat digunakan diagram
pohon seperti sebagai berikut:
1
Mahasiswa P(B) =0,4
Lulus Tepat P(E) =0,4
Lulus Tidak Tepat P(F) =0,6 IPK>3,0 P(M) =0,5 IPK>3,0 P(K) =0,5 IPK<3,0 P(J) =0,2 IPK<3,0 P(L) =0,5 IPK<3,0 P(N) =0,5 Mahasiswi P(A) =0,6 Lulus Tepat P(C) =0,9
Lulus Tidak Tepat P(D) =0,1 IPK>3,0 P(G) =0,8 IPK<3,0 P(H) =0,2 IPK>3,0 P(I) =0,8
Berdasarkan diagram pohon, maka
•
Peluang mahasiswa lulus tepat waktu di
bawah 3,0
P(N|F|B) = 0,4 x 0,4 x 0,5 = 0,12
•
Peluang mahasiswi lulus tepat waktu dengan
IPK di atas 3,0:
Contoh Latihan 2
Jenis Eksekutif
Televisi
RCTI SCTV Trans TV Jumlah
Muda 100 150 50 300
Senior 100 50 50 200 Jumlah 200 200 100 500
PT Sampoerna akan memasang iklan pada media di televisi, oleh karena itu diadakan survei kepada sekelompok eksekutif, yaitu stasiun televisi apa yang sering dilihat. Berikut adalah hasil penelitian tersebut:
• Berapa probabilitas terpilihnya eksekutif senior?
• Berapa probabilitas terpilihnya eksekutif muda yang
menonton RCTI?
• Berapa probabilitas terpilihnya eksekutif muda dan yang
Jawab:
a. Probabilitas terpilihnya eksekutif senior
P(ET) = 200/500 = 0,4
b. P(RCTI|EM)
P(RCTI|EM)
= P(EMRCTI)/P(EM)
= (100/500)/(300/500)
= 0,2/0,6
= 0,33
c. P(EM dan RCTI)
P(EM dan RCTI)
= P(EM) x P(RCTI|EM)
= 0,6 x 0,33
Kualitas Jumlah (ton) Kelas A 0,5 Kelas B 1,5 Kelas C 2,0 Lokal 1 0,6 Lokal 2 0,4
PT Kalimantan Abadi merupakan perusahaan pengekspor dan produsen jeruk. Pada panen raya setiap hektar dapat dihasilkan 5 ton jeruk. Namun demikian dari setiap hektar ada beberapa kualitas jeruk karena perbedaan umur tanaman, hama penyakit dan jenis tanah. Berikut distribusi jeruk berdasarkan kualitasnya.
1. Berapa probabilitas jeruk kelas A dapat dihasilkan? 2. Berapa probabilitas jeruk kelas C dapat dihasilkan?
3. Berapa probabilitas jeruk kelas A dan B dapat dihasilkan?
Latihan 2
•
Jumlah perusahaan yang akan membagikan
dividen sebanyak 80 buah dari 1.200 perusahaan
yang ada di bursa Saham New York (New York
Stock Exchange). Perusahaan yang membagikan
dividen 80% termasuk sehat, 15% cukup sehat,
dan 5% kurang sehat. Sedang perusahaan yang
tidak membagikan dividen 60% kurang sehat,
30% cukup sehat, dan 10% sehat.
•