RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SatuanPendidikan : S M K YP GAJAH MADA Mata Pelajaran : Las Oksi Asetilin
Kelas/Semester : XI / 3-4
Materi Pokok : Teknik pengelasan pelat dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit A. Kompetensi Inti :
1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4: Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1.Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) YAYASAN PERGURUAN GAJAH MADA PALEMBANG
Status : TERAKREDITASI A
JalanBanten II No. 82 16 UluTelp 0711511937, Fax. 0711 518751,
KodePos 30265 e-mail : [email protected] / [email protected]
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan tugas mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
3.2 Menerapkan teori pengelasan pelat dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
4.2 Melakukan pengelasan pelat dengan pipa pada sambungan sudut posisi di bawah tangan (1F), posisi mendatar ( 2F) dan posisi vertical (3F) dengan las busur manual (SMAW).
C. Tujuan:
1. Siswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi teori pengelasan pelat dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
2. Siswa dapat mempraktekkan pengelasan pelat dengan pipa pada sambungan sudut posisi di bawah tangan (1F), posisi mendatar ( 2F) dan posisi vertical (3F) dengan las busur manual (SMAW).
D. Materi Pembelajaran :
Macam-macam posisi pengelasan ada 4 macam : 1. Down Hand (bawah tangan)
2. Mendatar (Horizontal) 3. Naik (Vertikal)
4. Upper Head (Atas Kepala)
Resiko yang dapat timbul pada pengelesan las busur manual yaitu : 1. Kesetrum
2. Mata perih 3. Kulit terbakar
4. Racun pada asap nya jika terhirup terlalu banyak.
Latihan menyalakan busur listrik dan membuat rigi-rigi las serta mengatur panjang busur (jarak antara ujung elektroda ke benda kerja).
a. Bila panjang busur tepat (kurang lebih garis tengah elektroda) dan kecepatan
pengelasan yang tepat maka akan menghasilkan bunyi mendesis yang tetap dan halus (tidak meledak-ledak) dengan lebar jalur las sebesar kurang lebih dua kali garis tengah elektroda, karena cairan elektroda akan mengalir dan mengendap dengan baik. Hasilnya rigi-rigi las yang halus dan baik, tembusan las yang baik, dan terak halus dan mengkilat. b. Bila busur terlalu panjang, maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola
(percikan-percikan kecil) dari cairan elektroda. Hasilnya rigi-rigi las kasar, tembusan las dangkal (melebar), dan percikan teraknya kasar.
c. Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, kalau terjadi kontak butiran logam cair yang menyambung elektroda dan logam induknya maka akan terjadi hubungan singkat dan busur akan mati, sehingga elektroda akan menempel kuat pada benda kerja.
E. MetodePembelajaran.
Pendekatan : Scientific learning
Model : Student fasilitator and explaining Metode : Demonstrasi dan Kerja kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran. Pertemuan Ke :
KEGIATAN DISKRIPSI WAKTU
Pendahuluan
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Siswa membaca doa
3. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan
Inti
Mengamati
1. Guru menjelaskan teori pengelasan pelat dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
2. Siswa mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. 3. Guru mempraktekkan pengelasan pelat dengan pipa
pada sambungan sudut posisi di bawah tangan (1F), posisi mendatar ( 2F) dan posisi vertical (3F) dengan las busur manual (SMAW).
4. Siswa mengamati Menanya
5. Siswa Mengajukan pertanyaan terkait pengelasan pelat dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
Mengeksplorasi
6. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
7. Bersama-sama siswa mempraktekkan cara pengelasan pelat dengan pipa pada sambungan sudut posisi di bawah tangan (1F), posisi mendatar ( 2F) dan posisi vertical (3F) dengan las busur manual (SMAW).
Mengasosiasi
8. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang pengelasan pelat dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
Mengkomunikasikan
9. Siswa memberikan penjelasan dari hasil prakteknya. 10. Guru memberikan penguatan dari apa yang
dijelaskan siswa
Penutup
1. siswa membersihkan tempat praktek yang sudah dipakai.
2. Siswa mengumpulkan hasil pengelesannya. 3. Siswa membaca doa.
10 Menit
G. Alat dan SumberBelajar 1. Alat :
a. Mesin las listrik
b. Palu las
c. Tang
d. Tang penjepit
e. Elektroda
f. Kacamata las listrik
g. Mistar baja h. Penyiku i. Sarung tangan j. Sikat besi 2. Sumber Belajar - Modul Las - Job Sheet
- Buku referensi lain yang sesuai H. Penilaian
1. Penilaian sikap
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran, yaitu bertanggung jawab, sportif, dan disiplin.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) mendapat nilai 1.
RUBRIK PENILAIAN
SIKAP DALAM PEMBELAJARAN BATERAI Aspek yang
Diukur Deskripsi Sikap yang Diukur BT MT TN
1. Disiplin Hadir tepat waktu
Mengikuti seluruh proses pembelajaran Selesai tepat waktu
2. Kerja sama Bersama-sama menyiapkan peralatan
Mau memberi respon terhadap alat yang digunakan dan pemaparan temannya.
Mau memberi informasi kepada teman yang belum mengerti
3. Tanggung jawab
Mau mengakui kekurangan yang dilakukan Tidak mencari cari kesalahan teman
Mengerjakan tugas yang diterima Keterangan :
a.BT : Belum Tampak b.MT :Mulai Tampak c.TN :Tampak Nyata 2. Pengetahuan:
Jawab secara lisan atau tulisan, pertanyaan-pertanyaan mengenai baterai dan konstruksinya.
No Pertanyaan Kriteria Persekoran Jumlah
1 2 3 4
1 Jelaskan macam-macam posisi pada pengelasan las busur manual? 2 Jelaskan fungsi dari elektroda dan
fluks ada las busur manual? 3 Tuliskan bahaya yang terjadi pada
saat pengelasan dengan
menggunakan las busur manual. 4 Apa yang terjadi apabila busur
terlalu panjang dan terlalu pendek? Keterangan:
Keterangan:
1. Skor 4: Jika peserta didik mampu menjelaskan semua indikator
2. Skor 3: Jika peserta didik mampu menjelaskan tiga dari indikator yang ada. 3. Skor 2: Jika peserta didik mampu menjelaskan dua dari indikator yang ada. 4. Skor 1: Jika peserta didik mampu menjelaskan satu dari indikator yang
ada.Keterangan :
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 4 Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = X 100
Jumlah skor maksimal Kunci Jawaban
1. Macam-macam posisi pengelasan ada 4 macam : 1. Down Hand (bawah tangan)
2. Mendatar (Horizontal) 3. Naik (Vertikal)
4. Upper Head (Atas Kepala)
2. Elektroda berfungsi disamping sebagai pencetus busur listrik juga berfungsi sebagai logak pengisi, sedangkan fluks berfungsi untuk melindungi hasil pengelasan terhadap kontaminasi atmosfir.
3. Resiko yang dapat timbul pada pengelesan las busur manual yaitu : 1. Kesetrum
2. Mata perih 3. Kulit terbakar
4. Racun pada asap nya jika terhirup terlalu banyak.
4. A. Bila busur terlalu panjang, maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola (percikan-percikan kecil) dari cairan elektroda. Hasilnya rigi-rigi las kasar, tembusan las dangkal (melebar), dan percikan teraknya kasar.
B. Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, kalau terjadi kontak butiran logam cair yang menyambung elektroda dan logam induknya maka akan terjadi hubungan singkat dan busur akan mati, sehingga elektroda akan menempel kuat pada benda kerja.
3. Tes unjuk kerja (keterampilan):
RUBRIK PENILAIAN No Komponen Penilaian Pencapaian ompetensi Tidak Ya 7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10 I Persiapan Kerja
1.1 Penggunaan pakaian kerja 1.2 Persiapan tools and equipment
II
Proses ( Sistematika & Cara Kerja) 2.1 Pemotongan bahan
2.2 Sistematika pengukuran 2.3 Cara pengelesanan 2.4 Hasil pengelasan
Skor Komponen : III Hasil Kerja
IV
Sikap Kerja
4.1 Penggunaan alat tangan, alat ukur dan mesin las
4.2 Keselamatan Kerja
4.3 Kebersihan, Alat, Area Kerja dan Kendaraan/Media
Skor Komponen : V Waktu
5.1 Waktu penyelesaian praktik Keterangan :
Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor terendah dari komponen penilaian
Perhitungan nilai praktik (NP) :
Prosentase Bobot Komponen Penilaian
Nilai Praktik
(NP) Persiapan Proses Sikap
Kerja Hasil Waktu ∑ NK Bobot (%) 10 % 50% 10% 20 % 10 % Skor Komponen NK Keterangan :
Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian
NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen NP = penjumlahan dari perhitungan nilai komponen
Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil dan waktu) disesuaikan dengan karakter program keahlian
Palembang, Juli 2014 Memeriksa dan Menyetujui Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah SMK YP Gajah Mada
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SatuanPendidikan : S M K YP GAJAH MADA Mata Pelajaran : Las Oksi Asetilin
Kelas/Semester : XI / 3-4
Materi Pokok : Teknik pengelasan pelat dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit C. Kompetensi Inti :
1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4: Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
D. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.3.Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
1.4. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) YAYASAN PERGURUAN GAJAH MADA PALEMBANG
Status : TERAKREDITASI A
JalanBanten II No. 82 16 UluTelp 0711511937, Fax. 0711 518751,
KodePos 30265 e-mail : [email protected] / [email protected]
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan tugas mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
3.2 Menerapkan prosedur pengelasan pipa dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
C. Tujuan:
1. Siswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi prosedur pengelasan pipa dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
2. Siswa dapat mempraktekkan prosedur pengelasan pipa dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
D. Materi Pembelajaran :
Posisi Elektroda
Pada pengelasan dengan elektroda terbungkus yang biasanya dengan mesin las konvensional maka posisi elektroda terhadap benda kerja berdasarkan experimen dan pengalaman yang paling baik hasilnya adalah :
a. Posisi elektroda bersudut 700-800 dengan arah memanjang las dan bersudut 900 arah melintang las
b. Melatih gerakan-gerakan tangan dengan arah memutar arah kanan maupun kiri dengan diameter yang relatif kecil.
c. Elektroda pada ujungnya akan mencair secara kontinyu sehingga perlu digerakkan searah dengan sumbunya secara kontinyu pula.
Gerakan Elektroda
Gerakan elektroda pada pengelasan ada dua cara, yaitu : a. Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda
Gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak (panjang busur) agar tetap, hal tersebut disebabkan karena busur pada ujungnya mencair terus menerus sehingga mengalami pemendekan.
b. Gerakan ayunan elektroda
Gerakan ini digunakan untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki
Pengaruh Kecepatan Elektroda
Kecepatan menggerakkan elektroda harus stabil, sehingga menghasilkan rigi-rigi las yang rata dan halus.
a. Jika elektroda digerakkan terlalu lambat akan didapatkan jalur yang lebar, kasar dan kuat tetapi dapat menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya). b. Jika elektroda digerakkan terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal karena
kurangnya waktu pemanasan bahan dasar dan kurangnya waktu untuk cairan elektroda menembus bahan dasar.
b) Jika kecepatan geraknya elektroda tepat, daerah perpaduan dengan bahan dasar dan tembusan lasnya baik.
Kesehatan dan keselamatan kerja Arus Listrik
Bekerja dengan menggunakan energi listrik kita tidak perlu takut tetapi jangan sembrono. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian :
1. Harus dijaga agar jangan sampai terjadi korslet (hubungan singkat) arus listrik, hindarkan agar kabel tidak terluka oleh benda tajam atau api, jauhkan penjepit elektroda dari logam lain, sambung-sambungan dan terminal-terminal kabel harus benar-benar kuat.
2. Bahaya terkena sengatan arus listrik oleh alat las relatif kecil karena tegangan yang dihasilkan cukup rendah (pada alat ini 30-78 volt).
Nyala Busur Listrik
Busur listrik yang terjadi akan menghasilkan panas yang cukup besar sehingga logam yang dilas akan mencair dengan cepat pada bagian yang terkena busur listrik.
1. Busur listrik akan disertai percikan-percikan api yang dapat melukai kulit. 2. Busur listrik akan juga mengeluarkan sinar ultraviolet dan infra merah denga
intensitas yang cukup tinggi.
Kedua sinar tersebut sangat membahayakan bagi kesehatan mata dan kulit jika lama-lama terkena langsung. Akibat dari radiasi kedua sinar tersebut adalah mata akan pedih dan akan mengeluarkan air mata, jika lebih lanjut mata akan rusak bahkan akan terjadi iritasi dan kebutaan. Dengan demikian memakai pelindung mata adalah keharusan.
Gas atau Asap Pengelasan
Pada pengelasan dengan elektroda terbungkus ini akan dihasilkan asap atau gas yang cukup banyak. Asap tersebut berfungsi untuk melindungi logam cair terhadap oksidasi oksigen dari udara. Gas atau asap tersebut jika dihirup dalam waktu yang panjang akan merusak kesehatan bahkan dapat meracuni darah. Oleh sebab itu harus ada pelindung terhadap gas tersebut untuk mengusir gas tersebut dari ruang pengelasan yang tertutup dengan blower.
E. MetodePembelajaran.
Pendekatan : Scientific learning
Model : Student fasilitator and explaining Metode : Demonstrasi dan Kerja kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran. Pertemuan Ke :
KEGIATAN DISKRIPSI WAKTU
Pendahuluan
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Siswa membaca doa
3. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan
Inti
Mengamati
1. Guru menjelaskan prosedur pengelasan pipa dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
2. Siswa mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. 3. Guru mempraktekkan pengelasan pipa dengan pipa
berbagai posisi menggunakan las busur manual. 4. Siswa mengamati
Menanya
5. Siswa Mengajukan pertanyaan terkait pengelasan pipa dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
Mengeksplorasi
6. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
7. Bersama-sama siswa mempraktekkan cara pengelasan pipa dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
Mengasosiasi
8. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang pengelasan pipa dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.
Mengkomunikasikan
9. Siswa memberikan penjelasan dari hasil prakteknya. 10. Guru memberikan penguatan dari apa yang
dijelaskan siswa
340 menit
Penutup
1. siswa membersihkan tempat praktek yang sudah dipakai.
2. Siswa mengumpulkan hasil pengelesannya. 3. Siswa membaca doa.
G. Alat dan SumberBelajar 1. Alat :
k. Mesin las listrik
l. Palu las
m. Tang
n. Tang penjepit
o. Elektroda
p. Kacamata las listrik
q. Mistar baja r. Penyiku s. Sarung tangan t. Sikat besi 3. Sumber Belajar - Modul Las - Job Sheet
- Buku referensi lain yang sesuai H. Penilaian
2. Penilaian sikap
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran, yaitu bertanggung jawab, sportif, dan disiplin.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) mendapat nilai 1.
RUBRIK PENILAIAN
SIKAP DALAM PEMBELAJARAN BATERAI Aspek yang
Diukur Deskripsi Sikap yang Diukur BT MT TN
4. Disiplin Hadir tepat waktu
Mengikuti seluruh proses pembelajaran Selesai tepat waktu
5. Kerja sama Bersama-sama menyiapkan peralatan
Mau memberi respon terhadap alat yang digunakan dan pemaparan temannya.
Mau memberi informasi kepada teman yang belum mengerti
6. Tanggung jawab
Mau mengakui kekurangan yang dilakukan Tidak mencari cari kesalahan teman
Mengerjakan tugas yang diterima Keterangan :
a.BT : Belum Tampak b.MT :Mulai Tampak c.TN :Tampak Nyata 3. Pengetahuan:
Jawab secara lisan atau tulisan, pertanyaan-pertanyaan mengenai baterai dan konstruksinya.
No Pertanyaan Kriteria Persekoran Jumlah
1 2 3 4
1 Bagaimana posisi elektroda yang baik dan berapa sudut
kemiringannya?
2 Ada berapa gerakan elektroda saat melakukan pengelasan?
3 Apa yang terjadi jika gerakan
elektroda terlalu lambat, terlalu cepat dan tepat pada saat pengelasan? 4 Sebutkan apa saja yang perlu
diperhatikan pada saat melakukan pengelasan dengan menggunakan las busur manual?
Keterangan:
Keterangan:
5. Skor 4: Jika peserta didik mampu menjelaskan semua indikator
6. Skor 3: Jika peserta didik mampu menjelaskan tiga dari indikator yang ada. 7. Skor 2: Jika peserta didik mampu menjelaskan dua dari indikator yang ada. 8. Skor 1: Jika peserta didik mampu menjelaskan satu dari indikator yang
ada.Keterangan :
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 4 Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = X 100
Jumlah skor maksimal Kunci Jawaban
1. Posisi elektroda bersudut 700-800 dengan arah memanjang las dan bersudut 900 arah melintang las
2. Gerakan elektroda pada pengelasan ada dua cara, yaitu : c. Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda
Gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak (panjang busur) agar tetap, hal tersebut disebabkan karena busur pada ujungnya mencair terus menerus sehingga mengalami pemendekan.
d. Gerakan ayunan elektroda
3. Gerakan ini digunakan untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki
a. Jika elektroda digerakkan terlalu lambat akan didapatkan jalur yang lebar, kasar dan kuat tetapi dapat menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya).
b. Jika elektroda digerakkan terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal karena kurangnya waktu pemanasan bahan dasar dan kurangnya waktu untuk cairan elektroda menembus bahan dasar.
c. Jika kecepatan geraknya elektroda tepat, daerah perpaduan dengan bahan dasar dan tembusan lasnya baik.
4. A. Arus Listrik
B. Nyala Busur Listrik C. Gas atau Asap Pengelasan
4. Tes unjuk kerja (keterampilan):
RUBRIK PENILAIAN No Komponen Penilaian Pencapaian ompetensi Tidak Ya 7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10 I Persiapan Kerja
1.1 Penggunaan pakaian kerja 1.2 Persiapan tools and equipment
Skor Komponen :
II
Proses ( Sistematika & Cara Kerja) 2.1 Pemotongan bahan
2.2 Sistematika pengukuran 2.3 Cara pengelesanan
2.4 Hasil pengelasan
Skor Komponen : III Hasil Kerja
IV
Sikap Kerja
4.1 Penggunaan alat tangan, alat ukur dan mesin las
4.2 Keselamatan Kerja
4.3 Kebersihan, Alat, Area Kerja dan Kendaraan/Media
Skor Komponen : V Waktu
5.1 Waktu penyelesaian praktik Keterangan :
Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor terendah dari komponen penilaian
Perhitungan nilai praktik (NP) :
Prosentase Bobot Komponen Penilaian
Nilai Praktik
(NP) Persiapan Proses Sikap
Kerja Hasil Waktu ∑ NK Bobot (%) 10 % 50% 10% 20 % 10 % Skor Komponen NK Keterangan :
Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian
NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen NP = penjumlahan dari perhitungan nilai komponen
Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil dan waktu) disesuaikan dengan karakter program keahlian
Palembang, Juli 2014 Memeriksa dan Menyetujui Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah SMK YP Gajah Mada