• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SISTEM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN SISTEM RUJUKAN world.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH SISTEM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN SISTEM RUJUKAN world.docx"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SISTEM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN MAKALAH SISTEM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN

SISTEM RUJUKAN SISTEM RUJUKAN

DI SUSUN OLEH : DI SUSUN OLEH :

DEBY

DEBY KURNKURNIAWIAWANAN

201010420311058 201010420311058

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015 2015

(2)

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A

A L!"!# B$%!&!'(L!"!# B$%!&!'(

Dalam kehidupaan sehari-hari kita sering menemui pelayanan kesehatan Dalam kehidupaan sehari-hari kita sering menemui pelayanan kesehatan di

di temtempat pat terttertententu, u, sepseperti erti di di PusPustu, tu, PuPuskeskesmassmas, , dan dan rumrumah ah saksakit. it. PelPelayaayanannan keseha

kesehatan tan melipumeliputi ti peninpeningkatangkatan, , pencepencegahan, pengobatagahan, pengobatan, n, dan dan pemulpemulihan, baik ihan, baik   pelayanan

 pelayanan kesehatan kesehatan konvensional konvensional maupun maupun pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan yang yang terdiri terdiri daridari  pengobatan tradisional dan komplementer melalui pendidikan dan p

 pengobatan tradisional dan komplementer melalui pendidikan dan pelatihan denganelatihan dengan selalu mengutamakan keamanan dan efektifitas yang tinggi.

selalu mengutamakan keamanan dan efektifitas yang tinggi. Ru

Ruanang g lilingngkukup p pepelaylayananan an kekesesehathatan an mamasysyaraarakakat t memenynyangangkukutt kep

kepententingingan an masymasyarakarakat at banbanyakyak, , makmaka a perperanaanan n pempemerinerintah tah daldalam am pelpelayaayanannan keseha

kesehatan masyarakatan masyarakat t mempumempunyai bagian atau porsi yang besar. Namun karennyai bagian atau porsi yang besar. Namun karenaa keterbatasan sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat perlu digali atau keterbatasan sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat perlu digali atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat tersebut.

diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat tersebut.

Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui Pu

Puskskesmesmas as dididadasarsarkakan n papada da mimisi si dididididrdrikikanannynya a PuPuskskesmesmas as sebsebagagai ai pupusasatt  pengembangan

 pengembangan kesehatan kesehatan (Centre (Centre for for ealth ealth Development! Development! di di "ilayah "ilayah ker#aker#a tertentu.

tertentu. B

B R)*)+!' *!+!%!,R)*)+!' *!+!%!,

$. %pakah itu Pelayanan &esehatan ' $. %pakah itu Pelayanan &esehatan '

. )eperti apakah pelayanan kesehahatan masyarakat ' . )eperti apakah pelayanan kesehahatan masyarakat ' *. %pa sa#akah program pelayanan kesehatan masyarakat ' *. %pa sa#akah program pelayanan kesehatan masyarakat ' +.

+. aagagaimimanana a peperkrkembembanangagan n prprogogram ram pepelaylayananan an kekesehsehataatan n mamasysyaraarakakat t didi ndonesia

ndonesia .

. %pa upaya %pa upaya untuk pengembuntuk pengembangan pelayanan angan pelayanan kesehatan masyarakatkesehatan masyarakat -

- T).)!' /!' M!'!!"T).)!' /!' M!'!!" a. /u#uan

(3)

%dapun tu#uan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi tentang pelayanan kesehatan masyarakat dan mengetahui program- program pelayanan kesehatan masyarakat di ndonesia.

 b. 0anfaat

Pembuatan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siapa sa#a yang ingin menambah "a"asan dan pengetahun tentang pelayanan kesehatan masyarakat dan program pelayanan kesehatan masyarakat di ndonesia serta upaya untuk pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat.

BAB II PEMBAHASAN A P$%!!'!' K$+$,!"!'

$. Pengertian Pelayanan &esehatan

Pengertian pelayanan kesehatan banyak macamnya. 0enurut pendapat 1evey dan 1oomba ($23*!, Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk  memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.

(4)

Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran (medical services! dan pelayanan kesehatan masyarakat (public health services!. 4ika di#abarkan dari  pendapat odgetts dan Cascio ($25*! adalah 6

$. Pelayanan kedokteran ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat  bersifat sendiri atau secara bersama-sama dalam satu organisasi, tu#uan utamanya ialaha untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

. Pelayanan kesehatan masyarakat ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya bersama-sama dalam satu organisasi, tu#uan utamanya ialah untuk  memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.

*. entuk Pelayanan &esehatan)ecara umum, ada * tingkat atau gradasi  penyakit yaitu sakit ringan (mild!, sakit sedang (moderate!, dan sakit parah (severe! yang menuntut bentuk pelayanan kesehatan yang berbeda pula. 7leh sebab itu, perlu dibedakan adanya * bentuk pelayanan, yakni 6

$. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary health care! 6

Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Pelayanan yang diperlukan pada #enis ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health services! atau #uga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health care!. entuk pelayanan ini seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas &eliling, dan alkesmas.

. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services! 6

Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan pera"atan nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. entuk pelayanan ini misalnya Rumah )akit tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.

(5)

Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasiaen yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan kesehatan ini sudah komplek, dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contohnya Rumah sakit bertipe % dan .

B P$%!!'!' K$+$,!"!' M!+!#!&!"

Pelayanan kesehatan masyarakat bertu#uan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. 7leh karena ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai bagian atau porsi yang besar. Namun karena keterbatasan sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat perlu digali atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat tersebut.

0engalang potensi masyarakat mencakup * dimensi, yaitu 6

$. Potensi masyarakat dalam arti komunitas (misalnya masyarakat R/, R8, &elurahan dan sebagainya!. entuk-bentuk partisipasi dan penggalian potensi masyarakat dalam pelayanan kesehatan masyarakat seperti adanya dana sehat, iuran untuk P0/ (Pembinaan 0akanan /ambahan!, untuk anak balita, dan sebagainya.

. 0enggalang potensi masyarakat melalui organisasi-organisasi masyarakat atau sering disebut 1embaga-lembaga )"adaya 0asyarakat (1)0!. Penyelenggaraan  pelayanan-pelayanan kesehatan masyarakat oleh 1)0-1)0 pada hakikatnya merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam system pelayanan kesehatan masyarakat.

*. 0enggalang potensi masyarakat melalui perusahaan-perusahaan s"asta yang ikut membantu meringankan beban penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas, alkesmas, dan sebagainya!.

(6)

%da beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun s"asta, antara lain6

a. Penanggung #a"ab9 penga"asan, standar pelayanan, dan sebagainya dalam  pelayanan kesehatan masyarakat baik pemerintah (Puskesmas! maupun s"asta (alkesmas! berada di ba"ah koordinasi penanggung #a"ab seperti Departemen &esehatan.

 b. )tandar pelayanan9 pelayanan kesehatan masyarakat, baik pemerintah maupun s"asta harus berdasarkan pada suatu standar tertentu. Di ndonesia standar ini telah ditetapkan oleh Departemene &esehatan, dengan adanya :uku Pedoman Puskesmas;

c. ubungan ker#a9 dalam hal ini harus ada pembagian ker#a yang #elas antara  bagian satu dengan yang lain. %rtinya fasilitas kesehatan harus mempunyai

struktur organisasi yang #elas yang menggambarkan hubungan ker#a baik  hori<ontal maupun vertical.

d. Pengorganisasian potensi masyarakat9 keikutsertaan masyarakat atu  pengorganisasian masyarakat ini penting, karena adanya keterbatasan

sumber-sumber daya penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat. - P#(#!* P$%!!'!' K$+$,!"!' M!+!#!&!"

=ntuk memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada seluruh masyarakat, maka berikut ini akan dipaparkan beberapa program pelayanan kesehatana masyarakat.

$. Puskesmas

=saha kesehatan masyarakat terutama dilakukan melalui peningkatan  pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan ker#a. =paya kesehatan Puskesmas direncanakan terutama ditu#ukn kepada golongan ibu, anak, tenaga ker#a, dan masyarakat berpenghasilan rendah baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Puskesmas akan dikembangkan men#adi pusat pembangunan kesehatan di "ilayah ker#anya. Pemerataan upaya kesehatan Puskesmas akan diusahakan, baik melalui

(7)

 peningkatan fungsi Puskesmas maupun peran serta masyarakat dengan pendekatan Pembangunan &esehatan 0asyarakat Desa (P&0D!.

. &eluarga erencana

&egiatan kelurga berencana diarahkan pada pengembangan keluarga sehat se#ahtera, yaitu dengan makin diterimanya Norma &eluaga &ecil yang ahagia dan )e#ahtera (N&&)! melalui kegiatan penyuluhan dan motivasi pada  pasangan usia subur, generasi muda serta pelayanan medic &. Pelaksanaan  program & dilaksanakan secara bertahap, mula > mula program mempunyai orientasi klinis. &emudian berkembang dengan pesat, untuk mendapat liputan yang lebih luas, beberapa tenaga pelaksana lapangan ditempatkan di klinik #uga di"a#ibkan mengadakan kun#ungan ke rumah-rumah untuk memberikan motivasi dan penerangan di mana dapat memperoleh pelayanan &. Peningkatan peranan masyarakat dalam program & akan memungkinkan alih peran pengelolaan  program & kepada masyarakat di masa yang akan datan, dengan demikian  perkembangan N&&) #uga akan men#adi kenyataan.

*. &ese#ahteraan bu dan %nak 

Pelayanan dan monitoring ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu menyusui ditingkatkan melalui pemeriksaan kehamilan, imunisasi, identifikasi risiko tinggi kehamilan dan tindak lan#utnya, pelayanan ibu menyusui dan pertolongan oleh tenaga terlatih. Pelayanan bayi dan anak prasekolah termasuk murid /aman &anak-kanak dilakukan melalui penelitian dan pengamatan dari pertumbuhan dan  perkembangan secara berkala, imunisasi, identifikasi risiko tinggi dengan tindak 

lan#utdan pencegahan dehidrasi. Peran serta masyarakat ditingkatkan melalui  penyuluhan yang terutama ditu#ukan kepada ibu dan dukun beranakserta guru /&.

Penyuluhan #uga dilakukan melalui P&&. +. &esehatan )ekolah

(8)

0elalui =saha &esehatan )ekolah (=&)! diharapkan dapat ditingkatkan dera#at kesehatan dan kemampuan untuk hidup sehat dari anak sekolah pada tingkat )ekolah Dasar dan )ekolah Dasar 1uar iasa ()D1!, )0P, dan )0% termasuk   pondok pesantren melalui upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan dan  pemeliharaan sehingga mempunyai dampak terhadap penurunan angka absensi

karena sakit.

. &esehatan ?igi dan 0ulut

Dalam memperluas #angkauan, pemerataan dan peningkatan suatu  pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan kegiatan-kegiatan 6

a. Pelayanan kesehatan gigi pada unit kelurga terutama ibu hamil, ibu menyusui dan anak pra sekolah.

 b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara paripurna di sekolah dasar, kegiatan  promotif dan preventif di )D.

c. Pelayanan medic dasar kedokteran gigi dilakukan di puskesmas. @. &esehatan 4i"a

/u#uan pokok kesehatan ini adalah mencegah meningkatnya angka  penderita berbagai gangguan #i"a, seperti psikonerotik, psikomatik, retardasi mental, kelainan perilaku dan penyalahgunaan narkotik, alcohol, obat, dan bahan  berbahaya lainnya. Pelayanan kesehatan #i"a dilakukan berdasarkan pendekatan

yang menyeluruh dan mendalam dari berbagai segi yang saling berkaitan, dan melakukan pembinaan sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan #i"a, terutama untuk dapat mendeteksi secara dini berbagai gangguan kesehatan #i"a. 3. 1aboratorium sederhana

)asaran pokok kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan  pemeriksaan sediaan, untuk mencapai ini dilakukan penataran tenaga laboratorium. &egiatannya adalah melaksanakan pelayanan rutin, penyuluhan dan pengiriman sediaan penyakit dalam rangka pengamatan ke#adian penyakit.

5. Pembangunan &esehatan 0asyarakat Desa (P&0D!

P&0D diselenggarakan oleh masyarkat sendiri yang pengelolaan di lapangan memanfaatkan sumber-sumber setempat dalam penyelenggaraan secara

(9)

terus-menerus serta terorganisir hingga ikut merangkaikan hasil-hasil kegiatannya secara tersambung dengan perpan#angan program-program Puskesmas di desanya serta mampu terpadu dan menun#ang system kesehatan nasional.

2. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 

/u#uan pokok kegiatan ini adalah untuk mencegah timbulnya penyakit, menurunkan angka kesakitan, kematian, dan akibt buruk dari penyakit menular. =ntuk mencapai tu#uan tersebut diambil langkah-langkah untuk meningkatkan 6 Pengamatan penyakit menular, termasuk pelabuhan.

&ualitas dan kuantitas tenaga di bidang epidemiologi, entomologi, ekologi, sanitasi, dan laboratorium.

$A. Pencegahan dan pemberantasan penyakit tak menular 

/u#uan kegiatan ini adalah menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit #antung, dan pembuluh darah, kanker, kecelakaan, dan lain-lain. &egiatan pelayanan penyembuhan dan pemulihan diutamakan pada  pengobatan #alan melalui Puskesmas dan ru#ukannya.

)ebagai langkah pertama diadakan kegiatan pengumpulan data dan penelitian tentang masalah penyakit tak menular, antara lain dengan mengadakan kegiatan  panduan dan pen#aringan selektif pada Puskesmas di daerah tertentu.

$$. Program perbaikan gi<i

Program ini bertu#uan bertu#uan untuk menun#ang upaya penurunan angka kematian balita, dan meningkatkan kemampuan masyarakat guna me"u#udkan dera#at kesehatan yang optimal, melalui peningkatan status gi<i, terutama bagi golongan ra"an dan masyarakat berpenghasilan rendah baik di desa maupun di kota. Pokok kegiatan yang dilaksanakan dalm program perbaikan gi<i adalah =saha Perbaikan ?i<i &eluarga (=P&?!, pencegahan dan penanggulangan  penyakit gangguan gi<i terutama &&P, &ekurangan Bitamin %, gondok endemic

dan anemi gi<i besi, peningkatan gi<i anak sekolah, dan pelayanan gi<i institusi. $. Program peningkatan kesehatan lingkungan

Program ini bertu#uan mencapai mutu lingkungan yang dapat men#amin kesehatan menu#u dera#at kesehatan masyarakat yang optimal, serta untuk 

(10)

me"u#udkan keikutsertaan dan kesadaran masyarakat dan sector pemerintah yang  berkaitan dalam tanggung #a"ab upaya peningkatan dan pelestarian kesehatan lingkungan. Program ini meliputi program peningkatan air bersih, program  penyehatan perumahan dan lingkungan, program penga"asan kualitas lingkungan, dan pengembangan kegiatan instalasi pemeriksaan specimen kesehatan lingkungan. D P$#&$*!'(!' P#(#!* P$%!!'!' K$+$,!"!' M!+!#!&!" / I'/'$+!

0engka#i perkembangan pelayanan kesehatan massyarakat di ndonesia memang se#alan dengan per#uangan bangsa mense#ahterahkan masyarakat ndonesia. eberapa catatan penting di ba"ah ini baik sebelum maupun sesudah ndonesia merdekadapat di#adikan tonggak se#arah perkembangan program kesehatan masyarakat di ndonesia.

/ahun $2+ 6 0ulai dirintis pengembangan program pendidikan kesehatan masyarakat untuk peningkatan sanitasi lingkungan di "ilayah pedesaan.

 /ahun $2 6 Pengembangan upaya usaha &esehatan bu dan %nak (&%! mulai dirintis dengan didirikannya Direktorat &% di lingkungan &ementrian &esehatan

/ahun $2@ 6 Proyek =&) diperkenalkan di "ilayah 4akarta.

/ahun $22 6 Program pemberantasan penyakit malaria di milai dengan bantuan 87.

/ahun $2@A 6 == Pokok kesehatan dirumuskan

 /ahun $2@2 6 Dengan mulai tersusunnya Repelita, sector kesehatan #uga mulai menata perencanaannya secara nasional

/ahun $25 6 )istem &esehatan Nasional ()&N! mulai diberlakukan./ahun $255 6 Penggunaan obat generic diperkenalkan

/ahun $22$ 6 Dokter sebagai pega"ai tidak tetap (P//! mulai diberlakukan./ahun $22 6 == no. * mulai diterapkan untuk sector kesehatan.

/ahun $22+ 6 &eppres *@ tentang strategi penanggulangan %D) Nasional dan Daerah

 /ahun $22 6 Pekan munisasi Nasional (PN! dimulai untuk mencapai target ndonesia bebas polio tahun AAA. Pembangunan Puskesmas di ndonesia mulai dirintis dengan berbagai pertimbangan yang bersifat strategis. =ntuk #angka  pan#ang pengembangan pelayanan kesehatan dasar (Primary ealth CarePC!

(11)

melalui Puskesmas dinilai #auh lebih efisien dan efektif hasilnya dibandingkan  pengembangan pelayanan R). Dari konsep pengembangan PC lahirlah konsep P&0D (Pembangunan &esehatan 0asyarakat Desa! di ndonesia. P&0D saat ini sudah berkembang men#adi model peran serta masyarakat di bidang  pelayanan kesehatan yang kemudian diberikan nama sesuai dengan muatan lokalnya seperti muatan tambahan program gi<i dikenal dengan nama =P&? (=paya Pelayanan ?i<i &eluarga!9 Proyandu (Program Pelayanan /erpadu! yang diberikan muatan program &%, ?i<i (Penimbangan alita, pemberian vitamin % untuk alita, dan )ulfas errosus untuk bu amil!, P0 (munisasi dan  pemberantasan diare, cacingan!, program & (&onseling!9 P7D (Pos 7bat Desa!9 D=&0 (Dana =paya &esehatan 0asyarakat! semacam ansuransi kesehatan di desa9 idan Desa dengan Polindes (Poliknik Persalinan!9  pembinaan pengobatan tradisional, dan sebagainya. ?lobalisasi dan liberalisasi  perdagangan dunia (%/% AA* dan %PEC A$A-AA! akan berpengaruh pada

kebi#akan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di ndonesia. Peningkatan kualitas )D0 melalui pendidikan dan pelatihan sangat dibutuhkan untuk  memasuki persaingan global di bidang kesehatan. )etelah  tahun ndonesia mengembangkan primary health care services, ndonesia sudah mencatat sukses  besar dengan turunnya tingkat kematian bayi (0R!, tingkat fertilitas (R!, tingkat kematian ibu bersalin (00R!, kematian kasar (CDR!, angka kesakitan  beberapa penyakit menular terutama yang bias dicegah dengan imunisasi dan memperpan#ang angka harapan hidup. 0eskipun ndonesia sudah mencatat sukses besar di bidang pembangunan kesehatan namaun globalisasi di bidang  #asa pelanyanan kesehatan #uga akan ditandai dengan adanya investasi modal asing di ndonesia untuk membangun pusat>pusat pelayanan kesehatan seperti

(12)

R) dan laboratorium, termasuk di biidang farmasi dengan membangunpabrik  obat P0% . %kibatnya, persaingan tenaga kesehatan #uga akan berlangssung semakin ketat.

(13)

E B$#!(! U!! )'")& P$'($*!'(!' P$%!!'!' K$+$,!"!' M!+!#!&!" Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui Puskesmas didasarkan pada misi dididrikannya Puskesmas sebagai pusat  pengembangan kesehatan (Centre for ealth Development! di "ilayah ker#a tertentu. =paya pengembangannya dapat dilaksanakan melalui perluasan #angkauan "ilayah sesuai dengan tingkat kema#uan "ilayah sesuai dengan tingkat kema#uan transportasi, peningkatan ru#ukan, peningkatan mutu pelayanan dan keterampilan staf, peningkatan mana#emen organisasi dan peningkatan peran serta masyarakat. %dapun upaya untuk pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain6 $. 0eluaskan #angkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa dengan

membangun Puskesmas yang baru, Puskesmas Pembantu, Pos &esehatan, Posyandu, dan penempatan idan di desa yang mengelola sebuah polindes (Poliknik Persalinan Desa!.

. 0eningkatkan mutu pelayanan kesehatan, baik dengan meningkatkan keterampilan dan motivasi ker#a staf dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maupun dengan cara mencukupi berbagai #enis kebutuhan  peralatan dan obat-obatan.

*. Pengadaan peralatan dan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Perencanaan pengadaan obat seharusnya didasarkan pada analisis epidemiologi  penyakit yang berkembang di "ilayah ker#anya.

+. )ystem ru#ukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih diperkuat dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sampai ke tingkat desa. Ru#ukan  pelayanan kesehatan akan dapat terlaksana bila pembangunan sector lain di tingkat &ecamatan #uga mendukung yaitu tersedianya fasilitas transportasi yang lebih memadai dan peningkatan pendapatan keluarga.

. Peran serta masyarakat melalui pengembangan Pembangunan &esehatan 0asyarakat Desa (P&0D!. &egiataan ini perlu dilakukan secara gotong-royong

(14)

dan s"adaya sehingga masyarakat mampu mencapai mutu hidup yang sehat dan se#ahtera.

BAB III PENUTUP A K$+*)%!'

$. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat (1evey dan 1oomba,$23*!.

. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran (medical services! dan  pelayanan kesehatan masyarakat (public health services!

*. &etentuan yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan masyarakat yaitu Penanggung #a"ab, standar pelayanan, hubungan ker#a9 dan pengorganisasian  potensi masyarakat

+. Program-program pelayanan kesehatan masyarakat meliputi Puskesmas, &eluarga erencana, &ese#ahteraan bu dan %nak, =saha &esehatan )ekolah (=&)!, &esehatan ?igi dan 0ulut, &esehatan 4i"a, 1aboratorium sederhana, Pembangunan &esehatan 0asyarakat Desa (P&0D!, Program pencegahan dan  pemberantasan penyakit menular, Pencegahan dan pemberantasan penyakit tak 

menular, Program perbaikan gi<i, dan Program peningkatan kesehatan lingkunga

SISTIM RUJUKAN

BAB I

PENDAHULUAN

(15)

Pelaksanaan sistem ru#ukan di ndonesia telah diatur dengan bentuk   bertingkat atau ber#en#ang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua dan

ketiga, di mana dalam pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun berada di suatu sistem dan saling berhubungan. %pabila pelayanan kesehatan primer tidak  dapat melakukan tindakan medis tingkat primer maka ia menyerahkan tanggung  #a"ab tersebut ke tingkat pelayanan di atasnya, demikian seterusnya. %pabila

seluruh faktor pendukung (pemerintah, teknologi, transportasi! terpenuhi maka  proses ini akan ber#alan dengan baik dan masyarakat a"am akan segera tertangani dengan tepat. )ebuah penelitian yang meneliti tentang sistem ru#ukan menyatakan  bah"a beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan proses ru#ukan yaitu tidak 

ada keterlibatan pihak tertentu yang seharusnya terkait, keterbatasan sarana, tidak  ada dukungan peraturan.

12 R)*)+!' M!+!%!,

a. %pakah pengertian ru#ukan '  b. %pa itu sistem ru#ukan'

c. %pa yang men#adi latar belakang ru#ukan' d. )ebutkan kasus kehamilan yang harus diru#uk' e. agaimana cara meru#uk'

f. agaimana alur ru#uk' 13 T).)!'

isa men#elaskan pengertian ru#ukan,sistem ru#ukan,latar belakang ru#ukan, cara cara meru#uk, alur ru#ukan serta bisa menyebutkan kasus kehamilan yamng harus di ru#uk.

(16)

BAB II PEMBAHASAN

)alah satu bentuk pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan dalam )istem kesehatan Nasional ()&N! adalah ru#ukan upaya kesehatan. =ntuk  mendapatkan mutu pelayanan yang lebih ter#amin, berhasil guna (efektif! dan  berdaya guna (efesien!, perlu adanya #en#ang pembagian tugas diantara unit-unit  pelayanan kesehatan melalui suatu tatanan sistem ru#ukan. Dalam pengertiannya,

(17)

sistem ru#ukan upaya kesehatan adalah suatu tatanan kesehatan yang memungkinkan ter#adinya penyerahan tanggung #a"ab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik  secara vertikal maupun hori<ontal, kepada yang ber"enang dan dilakukan secara rasional.

21 P$'($#"!' R).)&!'

Ru#ukan adalah suatu pelimpahan tanggung #a"ab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dari satu unit ke unit yang lebih lengkapRumah )akit! maupun hori<ontal (dari satu bagian ke  bagian lain dalam satu unit! (0uchtar, $233!.

Pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka ru#ukan ke sistem  pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh  bidan se"aktu menerima ru#ukan dari dukun yang menolong persalinan, #uga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan lain secara hori<ontal maupun vertikal.

22 S+"$* R).)&!'

)istem ru#ukan adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dimana ter#adi  pelimpahan tanggung #a"ab timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan yang timbul baik secara vertical (komunikasi antara unit yang sedera#at! maupun secara hori<ontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah!.

0enurut hubungannya, sistem ru#ukan terdiri dari6 ru#ukan internal dan ru#ukan eksternal.

(18)

$. Ru#ukan nternal adalah ru#ukan hori<ontal yang ter#adi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut. 0isalnya dari #e#aring puskesmas (puskesmas  pembantu! ke puskesmas induk.

. Ru#ukan Eksternal adalah ru#ukan yang ter#adi antar unit-unit dalam #en#ang  pelayanan kesehatan, baik hori<ontal (dari puskesmas ra"at #alan ke puskesmas

ra"at inap! maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah!. 0enurut lingkup pelayanannya, sistem ru#ukan terdiri dari 6 ru#ukan 0edik dan ru#ukan &esehatan.

$. Ru#ukan 0edik adalah ru#ukan pelayanan yang terutama meliputi upaya  penyembuhan (kuratif! dan pemulihan (rehabilitatif!. 0isalnya, meru#uk pasien  puskesmas dengan penyakit kronis (#antung koroner, hipertensi, diabetes

mellitus! ke rumah sakit umum daerah.

. Ru#ukan &esehatan adalah ru#ukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif! dan pencegahan (preventif!. Contohnya, meru#uk pasien dengan masalah gi<i ke klinik konsultasi gi<i (po#ok  gi<i puskesmas!, atau pasien dengan masalah kesehatan ker#a ke klinik sanitasi  puskesmas (pos =nit &esehatan &er#a!.

/=4=%N R=4=&%N

0enurut 0ochtar, $225 Ru#ukan mempunyai berbagai macam tu#uan antara lain $. %gar setiap penderita mendapat pera"atan dan pertolongan sebaik-baiknya

0en#alin ker#a sama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratoriumdari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya

. 0en#alin perubahan pengetahuan dan ketrampilan (transfer of kno"ledge F skill! melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah perifer  )edangkan menurut atmoko, AAA )istem ru#ukan mempunyai tu#uan umum dan khusus, antara lain 6

(19)

Dihasilkannya pemerataan upaya pelayanan kesehatan yang didukung kualitas  pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara  berdaya guna dan berhasil guna.

. &husus

a. 0enghasilkan upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan rehabilitatif secara berhasil guna dan berdaya guna.

 b. Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preveventif secara  berhasil guna dan berdaya guna.

C. 4EN) R=4=&%N

0enurut atmoko (AAA! #enis ru#ukan secara konseptual menyangkut hal-hal sebagai berikut 6

$! Ru#ukan medik, meliputi

a. &onsultasi penderita untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain.

 b. Pengiriman bahan (specimen! unutuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.

c. 0endatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk  mutu pelayanan pengobatan

! Ru#ukan kesehatan

%dalah ru#ukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat  preventif dan promotif yang antara lain meliputi bantuan 6

a. )urvey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas ke#adian luar biasa atau ter#angkitnya penyakit menular 

 b. Pemberian pangan atas ter#adinya kelaparan di suatu "ilayah

c. Pendidikan penyebab keracunan, bantuan teknologi penanggulangan kerancunan dan bantuan obat-obatan atas ter#adinya keracunan masal

d. )aran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih bagi masyarakat umum

e. Pemeriksaan specimen air di laboratorium kesehatan dan lain-lain D. PER)%P%N R=4=&%N

0empersiapkan ru#ukan ke rumah sakit dengan melakukan %&)7&=Da yaitu6

6 idan arus siap antar ibu ke rumah sakit9

%6 %lat-alat yang akan di ba"a saat per#alanan ru#ukan9 &6 &endaraan yang akan mengantar ibu ke Rumah )akit9

(20)

)6 )urat ru#ukan disertakan9

76 7bat-obat seperti oksitosin ampul, cairan infuse9

&6 &eluarga harus diberitahu dan mendampingi ibu saat diru#uk9 =6=ang untuk pembiayaan di rumah sakit.

Da6 Darah untuk tranfusi

E. &E?%/%N R=4=&%N

$. Ru#ukan dan pelayanan kebidanan &egiatan ini antara lain berupa 6

a. Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap

 b. Ru#ukan kasus-kasus patologik pada kehamilan, persalinan dan nifas

c. Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti kasus-kasus ginekologi atau kontrasepsi, yang memerlukan penanganan spesialis

d. Pengiriman bahan laboratorium

e. ila penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan dan kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu disertai dengan keterangan yang lengkap (surat balasan!

. Ru#ukan kesehatan yang meliputi permintaan bantuan atas 6 a. &e#adian luar biasa atau ter#angkitnya penyakit menular   b. /er#adinya kelaparan dalam masyarakat

c. /er#adinya keracunan masal

d. 0asalah lain yang menyangkut kesehatan masyarakat umum *. Ru#ukan informasi medis

&egiatan ini antara lain berupa 6

a. 0embahas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim

 b. 0en#alin ker#asama sistem pelaporan data medis umumnya dan data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya terutama mengenai kematian maternal dan perinatal. al ini sangat berguna untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional.

+. Pelimpahan pengetahuan dan ketrampilan &egiatan ini antara lain berupa 6

a. Pengiriman tenaga-tenaga ahli ke daerah perifer untuk memberikan  pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, konsultasi penderita, diskusi

kasus, dan demonstrasi

 b. Pengiriman petugas pelayanan kesehatan daerah untuk menambah  pengetahuan dan keterampilan mereka ke rumah sakit yang lebih lengkap atau

(21)

Rumah sakit pendidikan. 4uga dengan mengundang tenaga medis dan paramedis dalam kegiatankegiatan ilmiah yang diselenggarakan tingkat propinsi atau institusi pendidikan

. Pusat Ru#ukan %ntara (Puskesmas dengan $A tempat tidur! a. Pengertian

Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong  penderita ga"at darurat baik berupa tindakan operatif terbatas maupun  pera"atan sementara dengan $A tempat tidur 

 b. &riteria

G Puskesmas terletak kurang lebih dari A km dari rumah sakit

G Puskesmas mudah dicapai dengan kendaran bermotor dari puskesmas sekitarnya

G Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai

G 4umlah kun#ungan puskesmas minimal $AA orang per hari rata-rata. G Puskesmas masih mempunyai tanah kososng seluas AmH*Am

G Penduduk "ilayah ker#a puskesmas dan penduduk di kelilingnya minimal rata-rata A.AAAPuskesmas

G Pemerintah daerah bersedia untuk menyediakan anggaran rutin yang memadai

c. ungsi

0erupakan :Pusat Ru#ukan %ntara; melayani penderita ga"at darurat sebelum dapat diba"a ke rumah sakit

d. &egiatan

$! 0elakukan tindakan opertaif terbatas terhadap penderita ga"at darurat antara lain 6

G &ecelakaan lalu lintas G Persalinan dengan penyulit

G penyakit lain yang mendadak dan ga"at

! 0era"at sementara penderita ga"at darurat atau untuk observasi penderita dalam rangka diagnostik dengan rata-rata hari pera"atan * hari atau maksimal 3 hari

*! 0elakukan pertolongan sementara untuk mempersiapkan pengiriman  penderita lebih lan#ut ke Rumah sakit

(22)

+! 0emberi pertolongan persalinan bagi kehamilan dengan resiko tinggi dan  persalinan dengan penyulit

! 0elakukan metode operasi pria dan metode operasi "anita untuk keluarga  berencana

e. Ruangan tambahan

angunan tambahan seluas +@m diatas tanah seluas @AAm terdiri dari 6 G Ruang ra"at tinggal untuk $A tempat tidur 

G Ruangan operasi G Ruangan persalinan G &amar pera"atan #aga G Ruangan post operatif  G &amar linen

G &amar cuci G Dapur 

f. Peralatan medis

G Peralat operasi terbatas G Peealatan obstetri patologis G Peralatan resusitasi

G Peralatan vasektomi dan tubektomi

G $A tempat tidur lengkap dengan peralatan pera"atan g. /enaga

G Dokter kedua di puskesmas yang telah mendapatkan latihan klinis di Rumah )akit @ bulan dalam bidang 6 obstetri, gynekologi, pediatri dan interne G  orang pera"at yang telah dilatih selama @ bulan dalam bidang pera"atn  bedah, kebidanan, pediatri dan penyakit dalam

G * orang pera"at kesehatan pera"at bidan yang diberi tugas secara  bergilir 

G $ orang prakarya kesehatan h. %lat komunikasi

G /elepon atau radio komunikasi #arak sedang G $ buah ambulance

. %1=R R=4=&%N

Dalam rangka pelaksanaan ru#ukan diperhatikan hal-hal yang menyangkut tingkat kega"atan penderita, "aktu dan #arak tempuh sarana yang dibutuhkan serta tingkat kemampuan tempat ru#ukan.

Dalam kaitan ini alur ru#ukan untuk kasus ga"at darurat dapat dilaksanakan sebagai berikut 6

$. Dari kader 

(23)

a. Puskesmas pembantu atau pondok bersalin atau bidan di desa  b. Puskesmas atau puskesmas denga ra"at inap

c. Rumah sakit pemerintah atau s"asta . Dari posyandu

Dari posyandu dapat langsung meru#uk ke 6 a. Puskesmas pembantu atau

 b. Pondok bersalin atau bidan desa atau puskesmas atau puskesmas dengan ra"at inap atau rumah sakit pemerintah yang terdekat

*. Dari puskesmas pembantu

Dapat langsung meru#uk ke rumah sakit kelas DC atau rumah sakit s"ata +. Dari pondok bersalin

Dapat langsung ke rumah sakit kelas DC atau rumah sakit s"asta

al-hal yang harus diperhatikan dalam meru#uk pasien 6

$. Pada ru#ukan penderita ga"at darurat, batas "ilayah administrasi (geografis! dapat diabaikan karena yang penting adalah penderita dapat  pertolongan yang cepat dan tepat

. )edangkan untuk penderita yang tidak termasuk ga"at darurat dilaksanakan sesuai dengan prosedur ru#ukan yang biasa sesuai hierarki fasilitas pelayanan ?. 0E&%N)0E

$. 0enentukan kega"atdaruratan penderita a. Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih

ila ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarga kader dukun bayi, maka segera diru#uk kefasilitas pelayanan kesehatan terdekat, oleh karena mereka belum tentu dapat menetapkan tingkat kega"atdaruratan.  b. Pada tingkat idan di desa

Puskesmas pembantu dan puskesmas tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas  pelayanan kesehatan tersebut harus dapat menentukan tingkat

kega"atandaruratan kasus yang ditemui. )esuai dengan "e"enang dan tanggung #a"abnya, mereka harus menentukan kasus yang boleh ditangani sendiri dan kasus yang harus diru#uk.

. 0enentukan tempat tu#uan ru#ukan

Prinsip dalam menentukan tempat ru#ukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai ke"enangan dan terdekat. /ermasuk fasilitas pelayanan s"ata dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita.

(24)

*. Pemberian informasi kepada penderita dan keluarganya

Penderita dan keluarganya perlu diberi informasi tentang perlunya penderita segera diru#uk untuk mendapat pertolongan fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu

+. 0engirimkan informasi pada tempat ru#ukan yang ditu#u

0elalui telepon atau radio komunikasi disampaikan kepada te mpat ru#ukan yang tu#uannya untuk 6

a. 0emberitahukan bah"a akan ada penderita yang diru#uk 

 b. meminta petun#uk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama dalam dalam per#alanan ke tempat tu#uan

c. 0eminta petun#uk cara penanganan untuk menolong penderita bila  penderita tidak mungkin dikirim.

. Persiapan penderita

a. )ebelum dikirim, keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih dahulu. &eadaan umum perlu dipertahankan selama dalam per#alanan. =ntuk itu obat-obatan yang diperlukan untuk mempertahankan keadaan umum perlu disertakan pada "aktu pasien diangkut.

 b. )urat ru#ukan perlu disiapkan dengan format ru#ukan

c. Dalam hal penderita ga"at darurat maka seorang pera"at bidan perlu mendampingi penderita dalam per#alanan untuk men#aga keadaan umum  penderita

@. Pengiriman penderita

=ntuk mempercepat sampai ke tu#uan, perlu diupayakan kendaraan sarana transportasi untuk mengangkut penderita

3. /indak lan#ut penderita

a. =ntuk penderita yang telah dikembalikan, dan memerlukan tindak lan#ut, dilakukan tindakan dengan sarana yang diberikan

 b. agi penderita yang memerlukan tindak lan#ut tapi tidak melapor, maka dilakukan kun#ungan rumah

. =P%I% PENN?&%/%N 0=/= R=4=&%N

(25)

$. 0eningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dalam menampung ru#ukan  puskesmas pembantu dan pos kesehatan lain dari masyarakat.

. 0engadakan pusat ru#ukan antara lain dengan mengadakan ruangan tambahan untuk $A tempat tidur pera"atan penderita ga"at darurat di lokasi strategis

*. 0eningkatkan sarana komunikasi antar unit pelayanan kesehatan

+. 0enyediakan Puskesmas keliling di setiap kecamatan dalam bentuk  kendaraan roda + atau perahu bermotor yang dilengkapi alat komunikasi

. 0enyediakan sarana pencatatan dan pelaporan bagi sistem, baik ru#ukan medik maupun ru#ukan kesehatan

@. 0eningkatkan upaya dana sehat masyarakat untuk menun#ang pelayanan kesehatan

. Cara 0eru#uk 

1angkah-langkah ru#ukan adalah 6

$. 0enentukan kega"at daruratan penderita

a! Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih ditemukan penderita yang tidak  dapat ditangani sendiri oleh keluarga atau kaderdukun bayi, maka segera diru#uk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat,oleh karena itu mereka  belum tentu dapat menerapkan ke tingkat kega"atdaruratan.

 b! Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembatu dan puskesmas.

/enaga kesehatan yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan tersebut harus dapat menentukan tingkat kega"atdaruratan kasus yang ditemui, sesuai dengan "e"enang dan tanggung #a"abnya, mereka harus menentukan kasus manayang  boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus diru#uk.

. 0enentukan tempat ru#ukan

Prinsip dalam menentukan tempat ru#ukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai ke"enangan dan terdekat termasuk fasilitas pelayanan s"asta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita.

*. 0emberikan informasi kepada penderita dan keluarga +. 0engirimkan informasi pada tempat ru#ukan yang ditu#u a. 0emberitahukan bah"a akan ada penderita yang diru#uk.

 b. 0eminta petun#uk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama dalam per#alanan ke tempat ru#ukan.

(26)

c. 0eminta petun#uk dan cara penangan untuk menolong penderita bila  penderita tidak mungkin dikirim.

. Persiapan penderita (%&)7&=D%! @. Pengiriman Penderita

3. /indak lan#ut penderita 6

a! =ntuk penderita yang telah dikembalikan

 b! arus kun#ungan rumah, penderita yang memerlukan tindakan lan#ut tapi tidak melapor

.@ %lur Ru#ukan

%lur ru#ukan kasus kega"at daruratan 6 $. Dari &ader 

Dapat langsung meru#uk ke 6 a. Puskesmas pembantu

 b. Pondok bersalin atau bidan di desa c. Puskesmas ra"at inap

d. Rumah sakit s"asta  R) pemerintah . Dari Posyandu

Dapat langsung meru#uk ke 6 a! Puskesmas pembantu

 b! Pondok bersalin atau bidan di desa

BAB III PENUTUP *.$ &esimpulan

Ru#ukan adalah suatu pelimpahan tanggung #a"ab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dari satu unit ke unit yang lebih lengkap Rumah )akit! maupun hori<ontal (dari satu bagian ke bagian lain dalam satu unit! (0uchtar, $233!.

Pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka ru#ukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan se"aktu menerima ru#ukan dari dukun yang menolong persalinan, #uga layanan

(27)

yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan lain secara hori<ontal maupun vertikal.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian pemberian infusa biji kopi robusta dengan dosis 18mg/kgBb, 36mg/kgBB dan 72mg/kgBB selama 21 hari pada menit model infertil, maka

Kami menyambut baik dengan diadakannya Seminar Nasional yang bertemakan ― Peran Biologi dalam Meningkatkan Produktivitas yang Menunjang Ketahanan Pangan ― oleh

www.jdih.kemenkeu.go.id.. mengikuti dan dinyatakan lulus Uji Kompetensi PPSPM tanpa harus mengikuti Pelatihan PPSPM. 6) Untuk Pegawai ASN, prajurit Tentara Nasional

hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian tugas, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimiliki. Kesenjangan waktu yang dimilikinya antara rencana dengan kinerja

Tenun Gedhog Tuban merupakan produk penyangga bagi produksi batik Gedhog. Sebagai produk penyangga, maka produksi tenun Gedhog sangat tergantung pada kelancaran pemasaran

Penelitian tahap sebelumnya telah menghasilkan beberapa hasil yang sangat positip, di antaranya setelah melalui proses pengolahan berupa pembakaran dan penggilingan,

Pengujian dilakukan dengan melihat grafik trafik data yang ada di Proxmox digunakan untuk melihat kecepatan transfer data pada interface ether yang digunakan, baik

Hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap penyampaian informasi kepada masyarakat, sasaran kegiatan UKM, lintas program dan lintas sektor.... Hasil evaluasi