• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini situasi perekonomian berkembang sangat pesat, terlebih pada masa globalisasi sekarang ini, dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat, sebagai akibatnya mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha sehingga masyarakat akan semakin kritis dalam menyeleksi informasi-informasi yang diterima. Hal ini terjadi seiring dengan semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat dan berkembangnya zaman yang kemudian banyak mempengaruhi banyak hal seperti kebutuhan, gaya hidup, dan keinginan yang semakin meningkat dan beragam.

Dalam keadaan pasar yang seperti ini perusahaan harus lebih tanggap terhadap perubahan pasar yang sangat cepat dan dinamis. Perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran untuk produknya agar dapat memenangkan persaingan. Pemberian merek (branding) adalah salah satu hal yang sangat penting dalam mebangun citra merek (image) suatu produk merupakan masalah utama dalam strategi produk. Merek-merek terbaik dapat memberikan jaminan kualitas bagi konsumennya. Perusahaan harus melibatkan pelanggan di dalam proses bisnis perusahaan, agar konsumen merasa memiliki perusahaan dan mereknya. Semakin perusahaan melibatkan konsumen, maka semakin tinggi sense of ownership (rasa memiliki) mereka terhadap merek perusahaan. Dan kalau sense of ownership ini sudah terbangun, maka konsumen akan menjadi pembela utama merek perusahaan dan akan mati -matian membela mereknya.

Strategi pemasaran harus lebih berpatokan pada konsumen (customer Oriented) sehingga perusahaan harus dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Kebutuhan konsumen dapat dipenuhi dengan berbagai macam variasi produk atau produk yang sama. Dengan banyaknya produk yang ditawarkan maka konsumen harus lebih selektif dalam memilih suatu produk. Konsumen akan mulai melihat suatu produk dengan merek mana yang dapat memenuhi kebutuhannya.

(2)

Pada saat ini persaingan di dunia marketing bukanlah hanya sekedar perang harga, tetapi sudah menjadi battle of brands, di mana peruasahaan bersaing untuk meraih brand dominance dan yang menjadi tujuan bisnis yang paling penting saat ini adalah menguasai pasar, dan untuk menguasai pasar perusahaan harus menguasai market dominant brand Brands atau merek itu sendiri merupakan kelengkapan dari suatu produk yang mempunyai fungsi untuk membedakan kualitas suatu produk dengan produk lainya yang sejenis agar konsumen dapat mengetahui perbedaannya.

Untuk memahami sekaligus untuk mempengaruhi minat beli konsumen, perusahaan harus meningkatkan brand imagenya secara keseluruhan melalui atribut-atribut yang mereka miliki dibenak konsumen. Atribut yang ditawarkan oleh Fruit Tea antara lain kemasan tetra pak (200 ml), kemasan pouch (230ml) botol kaca (235 ml), kemasan kaleng (318ml), botol plastik (500 ml). Logo yang mudah diingat karena memiliki warna warna yang menarik, serta merek yang mudah diingat oleh konsumen. Citra yang baik merupakan prioritas utama dijadikan dasar penentuan pilihan yang dilakukan konsumen dalam melakukan pembelian. Brand image itu sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu sekumpulan asosiasi yang terbentuk pada konsumen, sebagai hasil dari komunikasi pemasaran atau pengalaman dari orang yang sudah mengkonsumsi suatu produk. Akan tetapi pada konsumen semuanya itu dapat bertambah kuat atau lemah karena pengalaman sendiri.

Selain itu brand image juga merupakan hal penting karena salah satu faktor yang dapat membuat konsumen loyal terhadap suatu merek tertentu adalah hubungan emosional dengan suatu merek. Citra yang baik juga merupakan salah satu cara yang efektif dalam menjaring konsumen baru dan berhasil tidaknya suatu merek menarik minat konsumen untuk membeli produknya sangatlah tergantung kepeda persepsi konsumen terhadap merek tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus mampu menciptakan suatu merek yang menarik dan mampu menggambarkan fungsi dari produk itu yang sesuai dengan keinginan dari konsumen, sehingga konsumen akan memiliki persepsi yang baik tentang merek tersebut, yang nantinya para konsumen tersebut diharapkan mampu menjadi konsumen yang loyal.

Brand image merupakan hal penting karena salah satu faktor yang dapat membuat loyalitas konsumen terhadap suatu merek tertentu bertambah,

(3)

dengan demikian akan terjadi hubungan emosional dengan suatu merek. Citra yang baik juga merupakan salah satu cara yang efektif dalam menjaring konsumen baru dan behasil tidaknya suatu merek menarik minat konsumen untuk membeli produknya sangatlah tergantung kepada persepsi konsumen terhadap merek tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus mampu menciptakan suatu merek yang menarik dan mampu menggambarkan fungsi dari produk itu sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga konsumen akan memiliki persepsi yang baik tentang merek tersebut diharapkan mampu menjadi konsumen yang loyal.

Loyalitas konsumen merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen terhadap suatu produk/jasa yang di hasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melaui suatu proses pembelian berulang-ulang tersebut. selanjutnya seorang konsumen dikatakan setia atau loyal apabila konsumen tersebut menunjukan perilaku pembelian secara teratur atau terdapat suatu kondisi dimana mewajibkan konsumen membeli paling sedikit dua kali dalam selang waktu tertentu.

Salah satu jenis produk yang mengalami perkembangan yang cukup pesat adalah produk minuman ringan. Dewasa ini banyak produk minuman ringan bermunculan yang semakin beragam. Jenis minuman ringan yang ditawarkan di pasar dengan merek-merek yang berbeda. Fruit Tea merupakan salah satu merek minuman ringan jenis teh rasa buah. Dalam memasarkan produknya Sosro selalu berusaha untuk menjaga kualitas produknya sehingga Fruit Tea dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan memiliki pelanggan yang cukup banyak. Tetapi tidak hanya itu saja, produk Fruit Tea berusaha mempertahankan konsumen dan mengungguli para pesaing. Untuk dapat mengungguli para pesaing dengan produk atau merek yang ditawarkan, perusahaan dapat menonjolkan keunggulan karakteristik fisik dan manfaat yang dapat diberikan oleh produk atau Fruit Tea ini, sehingga dapat mempengaruhi persepsi konsumen dengan apa yang mereka rasakan. Yang dapat membuat produk lebih unggul dibanding pesaing dan diharapkan konsumen akan menilai dan memilih bahwa Fruit Tea dapat memenuhi kebutuhan mereka dari minuman ringan jenis teh rasa merek lain.

(4)

Suatu citra merek yang kuat memberikan beberapa keuntungan utama bagi perusahaan. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli.merek-merek terbaik memberikan jaminan kualitas, tetapi pembeli.merek-merek lebih dari sekedar simbol karena memiliki enam tingkat pengertian, yaitu: atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian dan pemakai.

PT. Sinar Sosro adalah sebuah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang perdagangan minuman ringan. Pertama kalinya perusahaan tersebut memproduksi minuman ringan jenis teh yang dikemas dalam botol dan kemudian dalam kotak karton dan akhir-akhir ini berkembang terus dengan memproduksi teh celup, teh soda. Sampai saat ini Fruit Tea dapat terus bertahan walaupun saat ini banyak sekali produk lain yang memproduksi minuman ringan terutama jenis teh yang beraroma buah atau mempunyai rasa.

Produk-produk sosro memang terus melangkah mantap. Dari sisi penguasaan pasar, menurut Bambang Bhakti (pengamat pemasaran 2005) menaksir sosro menguasai 90% industri minuman teh dalam kemasan di lingkup domestik -- di industri minuman dalam kemasan, teh sendiri mengambil porsi 30%, sementara sisanya dikuasai air mineral (40%) dan carbonated softdrink (20%). TBS, terutama. Produk yang lahir tahun 1970 ini bisa dikatakan menjadi rajanya teh dalam kemasan. Sekalipun para pemain asing tak henti menggempur, mulai dari Hi-C, Te Kita, Lipton Tea sampai Frestea, posisi TBS terus ajek. Bahkan, suka atau tidak, gempuran terhadap TBS justru membuat sosro berakrobat dengan lincah: melahirkan produk-produk baru seperti S-tee untuk menandingi Te Kita, dan Fruit Tea yang malah berbalik menggempur Frestea dan kian berpotensi menjadi jagoan baru industri teh dalam kemasan.

Munculnya merek-merek baru membuat Sosro harus waspada, tapi di sisi lain mengajarkan Sosro untuk membangun portofolio merek yang solid. Hal itu diwujudkan dengan kemudian meluncurkan Fruit tea (16 Maret 1997) yang kini memiliki 9 rasa dalam kemasan genggam, dan tiga rasa dalam botol. Fruit tea jelas ingin menggarap anak-anak muda. Simon Jonatan (CEO

Brandmaker 2005) Berpendapat bahwa dalam mengomunikasikan Fruit tea,

Sosro terlihat ragu-ragu memperkenalkan teh dengan rasa buah itu. Padahal, dari berbagai segi, banyak hal yang bisa disampaikan dan menjadi keunggulan kompetitif Fruit tea. Pertama, kemasan genggam (tetrawedge) adalah kemasan

(5)

pertama di dunia yang diperkenalkan Tetra Pak (Swedia) untuk Sosro dan diekspor ke luar negeri. Kedua, varian rasa yang unik, mulai jambu, strowberi, leci, hingga 9 rasa yang lain, merupakan keunggulan Fruit tea yang tak dimiliki merek lain. Ketiga, harga jual yang mahal di awal peluncuran Rp 2.000/bungkus, bisa menempatkan Fruit tea sebagai minuman teh premium.

Persaingan berbagai merek teh rasa buah membuat perusahaan berhati-hati dalam merancang strategi pemasaranya. Salah satu cara untuk dapat merebut pangsa pasar adalah dengan memperoleh konsumen yang sebanyak-banyaknya. Perusahaan akan berhasil memperoleh konsumen dalam jumlah banyak apabila dinilai dapat memberikan suatu perubahan dan menawarkan karakteristik produk yang lebih unik dari berbagai sudut atributnya. Berikut tabel diferensiasi industri teh rasa buah dalam kemasan :

Produk Keunikan Kapasitas Harga Jual

Fruit Tea - Varian teh rasa buah lebih banyak (rasa apel, blackcurrant, jambu strowberi, melon dan leci).

- Kemasan lebih bervariasi (botol kaca,botol

plastik,tetra,pouch,dan kaleng). - Perpaduan teh dan rasa buah

yang pas dan berbeda dari yang lain,yang menyegarkan tenggorokan. - Kemasan tetra pak 200ml - Kemasan pouch 230ml - Kemasan botol kaca 235ml - Kemasan kaleng 318ml - Kemasan botol plastik 500ml - Kemasan tetra pak 200 ml (Rp 2500) - Kemasan pouch 230ml (Rp 3000) - Kemasan botol kaca (Rp 2000) - Kemasan Kaleng 318 ml (Rp 4000) - Kemasan botol plastik 500ml (Rp 4500) Fresh Tea Frutcy

- Teh rasa buah dengan colling . Colling agent adalah salah satu perasa di dalam Frestea Frutcy yang terbuat dari bahan alami dan memberi rasa dingin di mulut dan tenggorokan.

- Kemasan tetra pak 200ml - Kemasan botol plastik 500ml - Kemasan tetra pak 200ml (Rp 2500) - Kemasan botol plastik 500 ml (Rp 4500)

(6)

NU Tea - Menciptakan varian rasa baru yaitu perpaduan teh dengan buah kurma. - Kemasan botol plastik 330ml - Kemasan botol plastik 500ml - Kemasan botol plastik 330ml (Rp 3500) - Kemasan botol plastik 500ml (Rp 4500) Teh Kotak Rasa Buah

- Penambahan isi teh kotak rasa buah sebesar 25 % (50ml) di tiap kemasan. - Kemasan tetra 200ml - Kemasan tetra 200ml (Rp 2500) Tabel 1.1 diferensiasi teh rasa buah dalam kemasan.

Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan. Tetapi kebanyakan dari perusahaan / produsen tidak mengetahui bahwa loyalitas konsumen dapat dibentuk melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari calon pelanggan potensial sampai dengan advocate yang akan membawa keuntungan bagi perusahaan.

Memelihara loyalitas konsumen dalam era bisnis pada masa sekarang merupakan tuntutan yang harus segera dilaksanakan karena pada dasarnya melalui terpeliharanya loyalitas konsumen maka perusahaan akan dapat bertahan menghadapi semaraknya persaingan yang terjadi. Sampai saat ini sudah banyak konsumen yang memilih Fruit Tea sebagai minuman ringan jenis teh rasa buah. Karena diantara pesaing yang lain yaitu, Fresh tea, NÜ tea, dan Teh kotak rasa buah. Kini hal yang patut dipertanyakan adalah bagaimana brand image Fruit Tea dibenak konsumen sehingga membuat konsumen loyal terhadap produk tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh Brand Image Fruit Tea terhadap Loyalitas Konsumen pada PT. Sinar Sosro Indonesia Kantor Penjualan Wilayah Jawa Barat Bandung

(7)

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi masalah yang ada adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat penerimaan konsumen akan Brand Image Fruit Tea? 2. Bagaimana tingkat loyalitas konsumen terhadap Fruit Tea?

3. Berapa besar pengaruh Brand Image Fruit Tea terhadap Loyalitas Konsumen ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisa, dan mengintepretasikannya. Hasilnya akan penulis gunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang akan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang sarjana jurusan Manajemen Fak. Bisnis & Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Sedangkan tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen akan Brand Image Fruit Tea?

2. Untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen terhadap Fruit Tea?

3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Brand Image Fruit Tea terhadap Loyalitas Konsumen ?

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil pen elitian ini adalah : 1. Kegunaan perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi kegiatan pemasaran yang dilakukan terhadap produk yang dihasilkan dan dijadikan sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan-keputusan perusahaan yang berkaitan dengan menjaga brand image produk.

2. Kegunaan akademis

Sebagai masukan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan bacaan yang diharapkan akan menambah wawasan pengatahuan bagi yang membacanya terutama mengenai masalah brand image dan loyalitas konsumen.

(8)

3. Kegunaan bagi penulis

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis mengenai brand image yang merupakan suatu atribut abstrak yang mempengaruhi loyalitas konsumen.

1.5 Kerangka Pemikiran

Konsep citra merek dalam dunia bisnis telah berkembang dan menjadi perhatian para pemasar. Citra merek yang baik dari suatu perusahaan akan mempunyai dampak yang menguntungkan, sedangkan citra merek yang buruk akan merugikan perusahaan, tidak mudah untuk membentuk image tetapi sekali terbentuk tidak mudah pula mengubahnya. Selain itu citra merek merupakan hal; -hal yang penting karena salah satu faktor yang dapat membuat konsumen loyal terhadap suatu merek tertentu adalah hubungan emosional dengan suatu merek.

Konsumen dengan citra yang positif terhadap merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian ulang oleh karena itu kegunaan utama dari iklan diantaranya adalah untuk membangun citra positif terhadap merek. Brand merupakan salah satu atribut yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, brand tidak hanya sebuah nama bagi produk tapi lebih dari itu yaitu merupakan identitas untuk membedakan dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain.

Banyak berbagai macam produk dengan merek yang berbeda, yang tentunya dengan kualitas yang berbeda. Barang-barang yang awalnya dipasarkan tanpa memakai merek akan mengalami kesulitan karena konsumen akan sulit mengenali produk terutama dalam melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.

Dengan adanya identitas khusus, akan mempermudah konsumen untuk memilih produk saat konsumen mempunyai minat untuk melakukan pembelian. Konsumen memilih produk tidak hanya karena kebutuhan akan produknya saja tetapi mempertimbangkan juga faktor merek. Oleh karena itu merek yang dibuat oleh perusahaan harus mudah diingat, mudah diucapkan serta menimbulkan citra positif pada produk yang dijual. Merek juga bisa membuat persepsi konsumen akan memperoleh kualitas barang yang sama jika mereka membeli produk yang serupa. Dengan pentingnya brand atau merek sebagai identitas dari

(9)

suatu produk atau perusahaan maka para ahli mendefinisikan brand atau merek sebagai berikut:

Pengertian brand atau merek menurut Kotler & Keller (2007;332) yaitu:

Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau

kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual untuk mediferensiasikan dari barang atau jasa pesaing .

Merek yang paling kuat menyajikan lebih dari pada sekedar daya tarik rasional, merek tersebut harus mengandung kekuatan emosional. Jika merek tersebut menimbulkan beberapa keyakinan dan nilai yang kuat perusahaan harus ber hati-hati agar tidak menyimpang dari sini. Pemberian brand pada produk juga memerlukan biaya yang cukup besar khusunya biaya iklan dan promosi, namun konsumen dengan image yang positif terhadap suatu brand akan lebih memungkinkan untuk loyal pada suatu produk. Oleh karena itu kegunaan utama dari iklan dan promosi adalah untuk membangun citra positif terhadap merek, dengan meningkatnya citra atau image yang baik di mata konsumen hal ini dapat meningkatkan volume penjualan bagi perusahaan. Citra merek muncul bersama produk atau jasa yang sulit dibedakan, atau menilai mutunya, atau menyampaikan pernyataan tentang pengguna.

Adapun pengertian Brand image menurut Kotler & Keller (2007;388), adalah sebagai berikut:

Citra adalah cara masyarakat mempersepsi perusahaan atau produknya .

Sedangkan pengertian persepsi sendiri menurut Kotler & Keller (2007;228), adalah :

Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterprestasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti .

Definisi di atas dapat diartikan bahwa bila sebuah merek telah diyakini, dikenal, dan dianggap berkualitas, yang membuat konsumen terus melakuakn pembelian ulang. Sehingga menimbulkan loyalitas pada diri konsumen tersebut. Citra yang efektif melakukan tiga hal. Pertama, memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan kararkter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing. Ketiga, memberikan

(10)

kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental. Dengan keyakinan tersebut maka atribut-atribut pembentuk citra merek tersebut secara tidak langsung akan terbentuk sendiri sesuai dengan kepribadian konsumen sendiri.

Merek merupakan suatu atribut yang dianggap penting terutama dalam menumbuhkan persepsi yang positif sehingga konsumen akan percaya setelah mereka menilai atribut yang dimiliki oleh suatu merek. Persepsi yang positif dari kepercayaan konsumen terhadap suatu merek tersebut akan menciptakan citra merek yang baik pula, sehingga pada akhirnya akan menciptakan minat beli konsumen dan bahkan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu merek tertentu.

Dengan menganalisis perilaku konsumen berarti mencoba untuk

memahami sebagian dari kehidupan manusia. Banyak faktor yang

mempengaruhi seseorang untuk melakukan pembelian antara lain faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi.

Kotler dan Armstrong yang dialih bahaskan oleh Sihombing,MBA (2001;197) mengatakan lebih rinci mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen dibawah ini :

Gambar 1.1 : Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Kotler dan

Amstrong, 2001;19)

Dari gambar di atas penulis hanya membatasi dengan membahas faktor psikologis saja yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan pendirian karena faktor ini merupakan faktor yang sangat erat pengaruhnya terhadap

BUDAYA Kultur Subkultur Kelas Sosial SOSIAL -Kelompok acuan -Keluarga -Peran keluarga KEPRIBADIAN

- usia& tahap serta siklus hidup - pekerjaan - keadaan - kepribadian dan konsep diri PSIKOLOGIS - motivasi - persepsi - pengetahuan - keyakinan & pendirian P E M B E L I

(11)

perilaku pembelian konsumen yang dapat membentuk suatu image atau citra dan pada akhirnya akan mempengaruhi loyalitas konsumen.

Loyalitas konsumen merupakan bentuk tertinggi dari kepuasaan Konsumen yang menjadi impian setiap produsen. Konsumen yang loyal adalah merupakan asset yang paling berharga bagi perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Definisi loyalitas menurut Griffin (2002;4) adalah :

Loyality is defined as non random purchase expressed over time by some decision making unit .

Berdasarkan definisi tersebut terlihat bahwa loyalitas lebih ditujukan kepada suatu perilaku, yang ditujukan dengan pembelian rutin, didasarkan pada unit pengambilan keputusan.

Sedangkan menurut Oliver (1995;392) yang dikutip oleh Ratih Hurriyati

(2005;129) loyalitas adalah :

Customer loyality is deefly held commitment to rebuy or repatronize a preferred product or service consistenly in the future, despite situasional influences and marketing efforts having the potential to cause switching behavior .

Melakukan pembelian ulang (makes reguler repeat purchase), membeli produk lain dari produsen yang sama (purchase across product and service lines), merekomendasikan kepada orang lain atau dengan kata lain memberikan saran kepada pihak lain untuk melakukan hal yang sama (refers others), dan sekaligus menunjukkan kekebalan (tidak terpengaruh) oleh daya tarik produk sejenis dari pesaing (demonstrats immunity to the pull of the competition).

Salah satu cara untuk mendorong loyalitas konsumen adalah dengan menanamkan citra merek yang baik dibenak konsumen yaitu melalui pemberian merek yang baik dan mudah diingat konsumen, kualitas produk yang terus meningkat dan faktor-faktor lain yang menunjang.

(12)

Penulis gambarkan pengaruh Brand Image (Citra Merek) terhadap loyalitas konsumen sebagai berikut :

Keterangan : yang diteliti

Yang tidak diteliti Gambar 1.2 : pengaruh brand image terhadap loyalitas konsumen Hipotesis :

Berdasarkan uraian di atas penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut : Terdapat pengaruh yang significant antara Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen .

1.6 Metode penelitian yang digunakan 1.6.1 Jenis Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory, yaitu suatu metode yang berguna untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Singarimbun, 1995;5), untuk mengetahui pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y yang kebenarannya harus diuji secara pasti.

Survey dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sedangkan jenis penelitian adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk menyajikan gambaran

MARKETING

MIX

Produk Harga Tempat Promosi

BRAND IMAGE :

- Karakteristik produk suatu merek yang dikenali konsumen.

- Manfaat yang diterima konsumen dari suatu merek

- Keyakinan konsumen mengenai kualitas suatu produk

LOYALITAS KONSUMEN : - Pembelian ulang

- Membeli produk lain dari produsen yang sama

- Merekomendasikan kepada orang lain

- Kekebalan terhadap daya saing produk pesaing

(13)

secara terstruktur / faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan variabel yang diteliti antara variabel X dan variabel Y.

Metode ini digunakan untuk memperoleh info dari sebagian populasi atau sampel respon dan untuk mengetahui besarnya hubungan yang terjadi antara kedua variabel dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Brand Image (Citra Merek) Fruit Tea terhadap Loyalitas Konsumen pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan wilayah Jabar Bandung .

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui tanggapan responden tentang pengaruh Brand Image terhadap Loyalitas Konsumen pada PT. Sinar Sosro, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu melakukan penelitian langsung memperoleh data primer yang dibutuhkan. Adapun data dan informasi dikumpulkan dengan cara berikut :

- Wawancara (interview) : Upaya mendapatkan data dan informasi yang dilakukan melalui tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan dan responden.

- Kuesioner : Alat lain untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden kemudian untuk diisi oleh responden, yang sering disebutkan dengan nama kuesioner. Daftar pertanyaan/kuesioner tersebut diisi oleh responden. Hasil kuesioner tersebut akan tertuang dalam angka-angka, tabel-tabel, analisis statistik, dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu dengan mencari, mengumpulkan, mempelajari buku-buku dan literatur lain yang ada kaitanya dengan masalah yang diteliti, guna memeperoleh data sekunder yang akan dijadikan landasan teori dalam penulisan skripsi ini.

(14)

1.7 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian yang penulis lakukan adalah pada Fruit Tea PT. Sinar Sosro Indonesia Kantor Penjualan Wilayah Jawa Barat Bandung, yang berlokasi di jalan Soekarno Hatta No. 325-327 Bandung. Waktu penelitian direncanakan mulai bulan Juli sampai dengan selesai.

Gambar

Tabel 1.1 diferensiasi teh rasa buah dalam kemasan.
Gambar 1.1 : Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen  (Kotler dan  Amstrong, 2001;19)

Referensi

Dokumen terkait

Promosi dilakukan dengan batas waktu setahun dimulai dengan awal tahun Januari dan November akhir tahun , syarat- syarat terjadinya promosi tercantum pada Surat Edaran (SE)

Strategi pemasaran yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan agar bisa

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh earnings management, pertumbuhan dividen, Profitabilitas terhadap harga saham secara simultan pada perusahaan pertambangan

Selain itu Perseroan Terbatas dapat pula di artikan sebagai suatu asosiasi pemegang saham yang diciptakan oleh hukum dan diberlakukan sebagai manusia semu (artificial person)

Jika dibandingkan siklus I jumlah skor nilai yang dicapai 161 dengan 55,90%, dikategorikan cukup, dari total jumlah skor 288, meningkat selisih 3,13%, belum ada

Untuk itu, melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini dilakukan pembekalan ketrampilan bagi masyarakat yang memiliki profesi sampingan sebagai pengrajin minyak

Dalam masa yang sama, Noh yang juga Menteri Kesejahteraan Bandar, Perumahan dan Kerajaan Tempatan itu turut membidas penyokong pembangkang yang mempertikaikan usaha wakil-

Sedangkan warna alam yang ditampilkan adalah hasil pembakaran dengan teknik tungku ladang terbuka (jerami+ranting). Pemanfaatan sember daya alam yang berupa tanah