• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR PELATIHAN JAHIT DI UNIT PRODUKSI PT APPAREL ONE INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK TENTANG PROSEDUR PELATIHAN JAHIT DI UNIT PRODUKSI PT APPAREL ONE INDONESIA"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

TENTANG

PROSEDUR PELATIHAN JAHIT DI UNIT PRODUKSI

PT APPAREL ONE INDONESIA

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi

Universitas Semarang

Disusun leh :

PROGRAM STUDI Dlll MANAJEMEN

PERUSAHAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SEMARANG

2019

YUNITA HANDINI B.133.16.0088

(2)
(3)
(4)
(5)

v

RINGKASAN

Pelatihan dan pengembangan adalah proses pembelajaran dan perbaikan sejumlah karyawan yang memiliki jiwa ingin berkembang, yang tepat untuk menjadi karyawan yang berpotensi dalam sebuah organisasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui langkah apa saja yang telah di terapkan oleh PT APPAREL ONE INDONESIA untuk menerapkan pelatihan jahit karyawan di unit produksi. Dan untuk mengetahui kendala dari kegiatan tersebut. Awal mula proses pelatihan jahit karyawan di unit produksi PT APPAREL ONE INDONESIA dimulai dari pertama perekrutan karyawan yang diseleksi dengan beberapa tes. Setelah itu karyawan yang dinyatakan diterima dibekali dengan berbagai pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas diri dalam bekerja dan sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. Kendala yang dihadapi diantaranya kurangnya pengetahuan karyawan bahwa pelatihan dan pengembangan sangatlah penting bagi dirinya.

Pada intinya saya (penulis) mengharapkan agar pelatihan jahit di unit produksi PT APPAREL ONE INDONESIA dapat dilaksanakan dan di pertahankan serta ditingkatkan, agar terwujudnya tujuan bersama.

(6)

vi

Training and development is the process of learning and improving a number of employees who have the spirir of wanting to develop, whoch is right to be a potential employee in an organization. The research aims to find out what steps have been sewing unit production PT APPAREL ONE INDONESIA to implement employee training. And to find out the contraints of these activies. The beginning of the have been sewing unit production PT APPAREL ONE INDONESIA started from the first recuitmen of employees selected with several test. After that, the employees stated to be reccived were provided with vatious training to improve the quality of self in the work and as by the company. Contraints fece include lack of employee knowledge that training and development is very important for him.

In essence, I (the writer) expect that the training have been sewing unit production PT APPAREL ONE INDONESIA can be carried out and maintained and improved, so that the common goal can be realized.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesainya Laporan Kerja Praktek (LKP) dengan judul : “PROSEDUR PELATIHAN JAHIT DI UNIT PRODUKSI PT. APPAREL ONE INDONESIA” yang merupakan salah satu syarat kelulusan Program Studi Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.

Selama melakukan kerja praktek dan dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk, dan saran, serta fasilitas yang membantu sehingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Andy Krisdasusilla,SE,MM, selaku Rektor Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.

2. Yohanes Suhardjo, SE., Msi., AK. CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.

3. Edy Suryawardana, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Diplomat III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

4. Asih Niati, SE, MM., selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan bimingan dan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini.

(8)
(9)

ix

DAFTAR ISI

Lembar Judul Laporan Kerja Praktek ... i

Lembar Persetujuan Laporan Kerja Praktek ... ii

Lembar Pengesahan Laporan Kerja Praktek ... iii

Pernyataan Orisinalitas ... iv

Ringkasan ... v

Summary ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang pemilihan bidang dan objek kerja praktek ... 1

1.2 Tujuan kuliah kerja praktek ... 8

1.3 Manfaat kuliah kerja praktek ... 9

BAB II. LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN ... 10

2.1 Landasan Teori Sesuai Dengan Tujuan & Pembahasan ... 10

2.2 Profil Perusahaan ... 21

2.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 21

(10)

x

BAB III. METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK ... 36

3.1 Sumber Data ... 36

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 37

BAB IV. PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK ... 38

4.1 Uraian Bidang Pekerjaan ... 38

4.1.1 Tujuan & manfaat pelatihan jahit di unit produksi ... 41

4.1.2 Proses pelatihan jahit di unit produksi ... 44

4.1.3 Metode pelatihan jahit di unit produksi ... 46

4.2 Kendala-Kendala Yang Dihadapi Perusahaan ... 51

4.3 Solusi Yang Diberikan Oleh Perusahaan ... 53

BAB V. PENUTUP ... 55

5.1 Ringkasan Pelaksanaan Kerja Praktek ... 55

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58 LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK

NILAI KERJA PRAKTEK

DAFTAR PRESENSI MAGANG

(11)

xi

DAFTAR TABEL

1.1 Produk Penjualan PT Apparel One Indonesia tahun 2014-2018...5 1.2 Data Pelatihan PT Apparel One Indonesia tahun 2016-2018...7

(12)

xii

1.1 Bagan Pelatihan & Pengembangan Dalamsasaran SDM...3

1.2 Struktur Organisasi PT Apparel One Indonesia...26

1.3 Kegiatan Kerja Praktek di PT Apparel One Indonesia...38

(13)

xiii

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran A : Daftar Riwayat Hidup Lampiran B : Surat Keterangan KKP Lampiran C : Nilai Praktek Kerja Lapangan Lampiran D : Daftar Presensi Magang Lampiran E : Kartu Konsultasi

(14)

1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK

1.1 Latar belakang pemilihan bidang dan objek kerja praktek

Sumber daya manusia merupakan modal dan kekayaan dalam setiap kegiatan manusia. Pada dasarnya pendekatan sumber daya manusia menekankan pada pendapat bahwa manusia adalah titik pusat dari segalanya demi keberhasilan setiap usaha yang dilakukan, sehingga tenaga manusia baik pikiran, kreatifitas dan daya cipta yang merupakan cerminan mutu manusia harus dapat diupayakan serta digunakan seoptimal mungkin.

Mondy dan Mondy (2014) menjelaskan bahwa Sumber Daya manusia adalah pemanfaatan individu untuk mencapai tujuan organisasi. Pada dasarnya semua manjer berusaha mendapatkan sesuatu melalui upaya orang lain. Konsekuensinya setiap manajer pada setiap jenjang harus memperhatikan Manajemen Sumber Daya Manusia. Setiap individu pekerja akan berhubungan dengan masalah-masalah Sumber Daya Manusia dalam banyak tantangan seperti tantangan lingkungan , tantangan organisasional, dan tantangan individual.

Dr. Sentot I.W. (2015) mengatakan Sumber Daya Manusia adalah proses mendapatkan, pelatihan, menilai dan memberi kompensasi kepada karyawan serta menghadirkan diri dalam hubungan-hubungan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan, dan konsep-konsep serta

(15)

2

teknik yang diperlukan untuk menggerakkan orang atau aspek-aspek personel dari pekerjaan- pekerjaan manajemen.

Perkembangan usaha atau bisnis saat ini tidak bisa terlepas dari masalah persaingan yang semakin ketat dimana perusahan satu dengan yang lain saling bersaing. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia sebagai perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi, untuk diperlukan peran aktif karyawan. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikut sertakan. Berdasarkan hal tersebut, menggambarkan begitu pentingnya pelatihan dan pengembangan karyawan di sebuah perusahaan.

Dr. Sentot I.W. (2015) mengatakan pelatihan adalah upaya organisasi untuk memfasilitasi karyawan belajar tentang kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaannya, sedangkan pengembangan adalah upaya organisasi untuk menyiapkann masa depan karyawan melalui kemampuan, pendidikan formal, pengalaman kerja, hubungan, dan penilaian pribadi.

(16)

Gambar 1.1

Bagan Pelatihan dan Pengembangan dalam sebuah sistem SDM

Sumber: Bernandin & Russell.

Berdasarkan uaraian diatas menunjukkan bahwa pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia upaya organisasi untuk memfasilitasi karyawan belajar tentang kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaannya, sedangkan pengembangan adalah upaya organisasi untuk menyiapkann masa depan karyawan melalui kemampuan, pendidikan formal, pengalaman kerja, hubungan, dan penilaian pribadi.

Industri garment merupakan salah satu bentuk usaha dalam bidang busana yang memproduksi pakaian jadi dalam jumlah yang banyak. Industri garment di Indonesia terus berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan jumlah penduduk yang cukup besar sehingga profit yang di peroleh sangat menjanjikan. Industri garmen selain memenuhi kebutuhan pasar lokal, sekarang ini telah mencapai pasar internasional.

Pada dasarnya dunia industri garment adalah industri berbasis pada kreativitas. Seiring bertambah banyaknya industri garment maka kualitas garment tidak hanya diukur dari orisinalitas dan kreativitas

Dampak Jangka Pendek Menentukan Kebutuhan Pelatihan dan pengembangan Aktifitas SDM Lainnya 1. Perencanaan SDM 2.Analisis pekerjaan 3.Perekrutan dan pemahaman 4.Seleksi 5.Keselamatan dan Kesehatan kerja 1.Perusahaan 2.Pekerjaan 3.Pegawai 1.Reaksi/tanggapan terhadap program 2.Pembelajaran kognitif 3.Perilaku dan sikap 1.Strategi 2.Maksimalkan pembelajaran

Hasil Jangka Panjang 1. untuk perusahaan 2.untuk pegawai

(17)

4

seorang dalam menampilkan desain dan hasil produk, tetapi juga harus memperhatikan pengendalian mutu (qualiti control), tujuannya agar memperoleh barang yang sesuai dengan standar mutu yang diharapkan. Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan lajunya sebuah industri garment yaitu dengan adanya sumber daya manusia yag unggul dan terampil. Salah satu masalah nasional yang di hadapi bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia, jika jumlah sumber daya manusia yang besar digunakan secara efektif dan efesien, maka akan memberikan manfaat untuk menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi serta seni yang terus meningkat serta melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini mengharuskan berpikir secara seksama bagaimana dapat meningkatkan dan memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal. Upaya untuk memiliki sumber daya yang handal diperlukan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan pemengang peranan penting dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan potensi dan keterampilan yang dimilikinya.

PT Apparel One Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang ada di jawa tengah, tepatnya di daerah Kawasan Industri Wijaya Kusuma Jl. Tugu Wijaya IV Semarang, dalam usahanya PT Apparel One Indonesia bergerak dalam bidang garmen. Dalam usaha produksi yang dilakukan

(18)

selalu menjaga kualitas produk yang di hasilkan. PT Apparel One Indonesia memasarkan produk ke luar negeri antara lain Thailand, Jepang, Jerman, Inggris, Kanada , dan Korea Selatan, oleh karena itu kualitas hasil sangat dibutuhkan sehingga kepercayaan konsumen di luar negeri akan terus terjaga.

Berikut tabel penjualan produk selama lima tahun terakhir oleh PT Apparel One Indonesia dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1.1

Produk penjualan PT Apparel One Indonesia Tahun 2014 – 2018

NO TAHUN MEREK ADIDAS KETERANGAN

1 2014 1.275.800 UNIT 2 2015 1.521.271 UNIT 3 2016 1.310.225 UNIT 4 2017 1.411.250 UNIT 5 2018 1.623.117 UNIT TOTAL 5.730.414.41 UNIT Sumber : PT Apparel One Indonesia

Untuk menjaga kualitas juga diperlukan Sumber Daya Manusia yang mampu menjalankan produktivitas dengan baik, untuk itu di perlukan satu kegiatan dalam bentuk pelatihan dan pengembangan sehingga tujuan perusahaan selain mendapatkan profit juga tercapai visi dan misi perusahaan.

(19)

6

Disini peran perusahaan sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu usaha dimana harus bisa mengarahkan Sumber Daya Manusia yang ada di perusahaan untuk mampu menghasilkan produk yang berkualitas sehingga kontinuitas dari proses produksi sampai kepemasarannya bisa berjalan sesuai target yang dibutuhkan.

Peran pimpinan unit produksi di PT Apparel One Indonesia untuk memberikan suatu bentuk pelatihan merupakan cara untuk memperbaiki formasi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga dapat memperbaiki penguasaan spesialisasi ketrampilan yang terinci, rutin, dan berkualitas.

Adapun salah satu pelatihan yang telah dilakukan oleh PT Apparel One Indonesia dapat dilihat pada unit bagian produksi dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 1.2

Data Pelatihan PT. APPAREL ONE INDONESIA Tahun 2016 – 2018

No. Pelatihan Tahun 2016 2017 2018

1. Jahit 2560 1101 1815

2. Quality Control 1720 1640 1880

3. Mekanik Mesin 1073 1121 1285

4. Cutting 2156 2780 1889

(20)

Dari tabel 1.2 diatas dapat diketahui bahwa pelatihan yang ada di unit produksi terdiri dari 4 pelatihan yaitu Jahit, Quality Control, Mekanik Mesin, dan Cutting. Dari data diatas dapat diketahui bahwa setiap tahun PT Apparel One Indonesia selalu mengadakan pelatihan kepada karyawannya dalam rangka menjaga kualitas, efisiensi, dan efektifitas perusahaan.

Pada bagian operator jahit dilihat setiap tahunnya diadakan pelatihan dengan jumlah peserta yang selalu berubah dikarenakan adanya penambahan atau pengurangan dari karyawan, begitu pula dengan pelatihan yang ada di bagian Quality control, mekanik mesin dan cutting. Kesemuanya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan spesialisasi pekerjaan yang dilakukan.

Melihat sangat pentingnya kegiatan pelatihan dan pengembangan dalam organisasi terutama pada perusahaan PT Apparel One Indonesia maka penulis tertarik untuk mengambil judul Laporan Kerja Praktek (KKP) ini adalah “Prosedur Pelatihan Jahit Di Unit Produksi PT Apparel One Indonesia”.

1.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktek

Untuk mengetahui tentang pelaksanaan pelatihan jahit karyawan pada unit produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA.

(21)

8

1. Untuk mengetahui latar belakang di adakan pelatihan jahit karyawan pada unit produksi PT. APPAREL ONE

INDONESIA

2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pelatihan jahit karyawan di unit produksi PT APPAREL ONE ONE INDONESIA

3. Untuk mengetahui proses dari pelatihan jahit karyawan di unit produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA.

4. Untuk mengetahui metode-metode dari pelatihan karyawan di unit produksi PT. APPARELONEINDONESIA.

5. Untuk mengetahui kendala-kendala pelatihan jahit karyawan di unit produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA.

6. Untuk mengetahui solusi kendala pelatihan jahit karyawan di unit produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA

1.3 Manfaat kuliah kerja

Adapun manfaat dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek, yaitu: 1.3.1 Bagi Mahasiswa

1. Sebagai sarana pembelajaran agar ilmu yang didapatkan selama mengikuti perkuliahan dapat diterapkan.

2. Untuk menyelesaikan tugas akhir program studi D-III Manajemen Perusahaan di Fakultas Ekonomi Universitas Semarang .

(22)

1.3.2 Bagi Perusahaan

1. Diharapkan dapat memberikan masukan, informasi, dan saran yang berguna bagi PT. APPAREL ONE INDONESIA.

2. Menjalin kerjasama dengan pihak kampus dan perusahaan. 1.3.3 Bagi Akademik

1. Sebagai tolak ukur atas apa yang telah pihak akademik berikan kepada mahasiswa, sehingga dapat mengetahui hal mana dan pada bagian mana yang harus diperbaiki pada tahun yang akan datang.

2. Sebagai referensi dan bahan acuan pada perpustakaan Universitas Semarang.

(23)

10

BAB II

LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN

2.1 LANDASAN TEORI

2.1 .1 Definisi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu, dan memanfaatkan kesempatan yang ada, serta kemampuan untuk membebaskan diri dari kesulitan yang ada. Manusia dengan dibekali daya cipta, rasa dan karsa akan memiliki kemampuan untuk membebaskan diri dari kesulitan dan berusaha mencari keuntungan pada setiap peluang yang ada disekitarnya, Manusia dengan budaya yang dimiliki dapat menentukan tinggi rendahnya nilai terhadap suatu sumber daya sehingga perlu meningkatkan SDM itu sendiri .

Mondy dan Mondy (2014) menjelaskan bahwa Sumber Daya Manusia adalah pemanfaatan individu untuk mencapai tujuan organisasi. Pada dasarnya semua manajer berusaha mendapatkan sesuatu melalui upaya orang lain. Konsekuensinya setiap manajer pada setiap jenjang harus memperhatikan manajemen sumber daya manusia. Dr. Sentot I.W. (2015) mengatakan Sumber Daya Manusia adalah proses mendapatkan, menilai dan memberi kompensasi kepada karyawan serta menghadirkan diri dalam hubungan-hubungan ketenagakerjaan, kesehatan, keselamatan dan konsep-konsep serta

(24)

teknik yang diperlukan untuk menggerakkan orang atau aspek-aspek personel dari pekerjaan-pekerjaan manajemen.

Dari hal diatas maka Sumber Daya Manusia sangat penting dalam suatu organisasi karena diharapkan mampu memberikan manfaat pada diri sendiri dan organisasi.

2.1.2 Pengertian Pelatihan

Pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat. Pelatihan merupakan wahana untuk membangun sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan. Karena itu, kegiatan pelatihan tidak dapat diabaikan begitu saja terutama dalam memasuki era persaingan yang semakin ketat. Berkaitan dengan hal tersebut pelatihan merupakan fundamental bagi karyawan.

Gary Dessler (2015) mengatakan pelatihan merupakan proses melatih karyawan baru atau lama dengan ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dalam dunia kerja.

(25)

12

Tujuan dan Manfaat Pelatihan

Dengan pelatihan seseorang akan lebih mudah melaksanakan tugas-tugasnya dan dapat menjamin tersedianya tenaga-tenaga dalam perusahaan yang mempunyai keahlian, sehingga dapat mempergunakan pikirannya secara kritis. Disamping itu pelatihan membantu stabilitas pegawai dan mendorong mereka untuk memberikan jasanya dalam waktu yang lebih lama.

Tujuan pelatihan menurut Wexley dan Latham (2016) adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesadaran diri individu

2. Meningkatkan ketrampilan individu dalam satu bidang keahlian atau lebih

3. Meningkatkan motivasi individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya secara memuaskan.

Manfaat pelatihan menurut Adman, dalam Veithzal Rivai (2015) untuk karyawan adalah sebagai berikut :

1. Manfaat untuk karyawan

a. Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah yang efektif;

b. Melalui pelatihan dan pengembangan, variable pengenalan, pencapaian, prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan kemajuan dapat diinternalisasi dan dilaksanakan;

c. Membantu dan mendorong mencapai pengembang diri dan rasa percaya diri;

(26)

d. Membantu karyawan mengatasi stress, tekanan kerja, frustasi dan konflik;

e. Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan;

f. Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahuan kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap;

g. Membantu karyawan mendekati tujuan pribadi sementara meningkatkan keterampilan interaksi;

2. Manfaat bagi perusahaan

a. Mengarahkan untuk meningkatkan profibilitas atau sikap yang lebih positif terhadap orientasi profit;

b. Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level perusahaan;

c. Membantu karyawan untuk mengetahui tujuan perusahaan; d. Membatu untuk menciptakan image perusahaan yang lebih

baik;

e. Membantu mengembangkan perusahaan;

f. Meningkatkan hubungan antara atasan dan bawahan; g. Membantu pengembangan promosi dari dalam;

h. Membantu Menekan biaya dalam berbagai bidang seperti produksi, SDM, dan administrasi;

i. Membantu kryawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan;

Adapun manfaat dan tujuan pelatihan di atas sangat membantu baik individu maupun organisasi sehingga dapat tercapainya tujuan

(27)

14

perusahaan yang mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan bisa berjalan sesuai target yang dibutuhkan perusahaan.

Jenis- Jenis Pelatihan

Setiap pendidikan dan pelatihan yang akan diadakan harus selalu memperhatikan sejauh mana pola pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan dapat menjamin proses belajar yang efektif.

Widodo (2015) mengatakan jenis-jenis pelatihan yang dilakukan dalam organisasi antara lain :

a. Pelatihan dalam kerja (on the job training) b. Magang (opprenticeship)

c. Pelatihan di luar kerja (of-the-job training)

d. Pelatihan di tempat mirip sesungguhnya (vestibule

training)

e. Simulasi kerja (job simulation) Syarat-syarat Pelatihan

Hasibuan (2016) mengatakan pelatihan atau instruktur yang baik hendaknya memiliki syarat sebagai berikut :

a. Teaching Skills

Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan untuk mendidik atau mengajarkan, membimbing, memberikan petunjuk, dan mentransfer pengetahuannya kepada peserta pengembangan.

(28)

Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara efektif.

c. Personality Authority

Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan terhadap peseta pengembangan.

d. Social Skills

Seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam bidang sosial agar terjamin kepercayaan dan kesetiaan dari para peserta pengembangan.

e. Technical Competent

Seorang pelatih harus berkemampuan teknis, kecakapan teoritis, dan tangkas dalam mengambil suatu keputusan.

f. Stabilitas Emotioanal

Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek terhadap anak didiknya, tidak boleh cepat marah, mempunyai sifat kebapakan, keterbukaan, tidak pendendam serta memberikan nilai yang objektif.

Proses Pelatihan

Pemberi kerja harus menggunakan proses pelatihan yang rasional. Gary Dessler (2015) mengatakan model proses pelatihan ada lima langkah ADDIE, (Analysis,Design,Develop,Implement-Evalutate)

(29)

16

atau analisis-desain-pengembangan-implementasi-evaluasi yaitu sebagai berikut :

1. Analisis kebutuhan pelatihan.

Analisis kebutuhan pelatihan , Pada tahap pertama organisasi memerlukan fase penilaian yang ditandai dengan satu kegiatan utama yaitu analisis kebutuhan pelatihan. Terdapat tiga situasi dimana organisasi diharuskan melakukan analisis tersebut yaitu:

a. Analisis tugas, studi yang terperinci mengenai suatu pekerjaan untuk menentukan ketrampilan spesifik yang dibutuhkan. Bagi analisis tugas deskripsi pekerjaan dengan spesifikasi pekerjaan adalah esensial. Keduanya menyebutkan tugas dan ketrampilan spesifik dari pekerjaan tersebut, yang menjadi referensi dasar dalam menentukan pelatihan yang dibutuhkan

b. Manajemen bakat, mengonsolidasikan dalam satu diagram tinjauan mengenai kompetensi yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan pekerjaan tersebut dengan baik.

c. Analisis kinerja, proses untuk memverifikasi jika terdapat defisiensi kinerja dan menentukan apakah pemberi kerja harus mengoreksi defisiensi tersebut melalui pelatihan atau cara lainnya.

(30)

2. Mengembangkan program, pengembangan program berarti benar-benar merakit isi dan materi pelatihan dari program tersebut.

3. Implentasikan pelatihan, benar-benar melaksanakan program pelatihan, dengan menggunakan salah satu atau lebih metode pelatihan.

4. Evaluasi efektivitas mata pelajaran tersebut, suatu kegiatan untuk memastikan keberhasilan program pelatihan yang diukur dari reaksi peserta pelatihan, apakah yang akan dipelajari oleh peserta pelatihan dari program tersebut dan sejauh mana perilaku atau hasil on the job mereka berubah sebagai hasil dari program tersebut.

Metode pelatihan

Sedarmayanti (2016) mengatakan pelatihan pada umumnya menggunakan 2 metode yaitu:

1. On the job training (pelatihan yang dilakukan saat bekerja)

Dalam metode On the job training terdapat 4 teknik yang biasa digunakan yaitu:

a. coaching adalah teknik pelatihan yang menghadirkan seorang atau mungkin dibantu dengan beberapa pakar dan mengerti serta mempunyai pengalaman mendasar dan luas tentang suatu bidang.

(31)

18

b. Rotasi jabatan juga merupakan teknik pelatihan karyawan, dengan memutar karyawan pada jabatan lain yang setingkat hal itu akan memberikan kesempatan pada karyawan untuk belajar dan melatih dirinya sendiri untuk berada pada situasi pekerjaan yang lain yang berada dengan situasi pekerjaan sebelumnya.

c. Penugasan khusus adalah untuk jangka pendek dan dengan target yang spesifik, tidak seperti rotasi jabatan yang membutuhkan waktu yang lama. Penugasan khusus biasanya memerlukan untuk masa singkat yang memerlukan bakat khusus. Meskipun seorang karyawan belum mempunyai pengalaman mengembangkan suatu jabatan dan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan masalah yang khusus.

d. Magang adalah teknik pelatihan OJT (On The Job Training) yang paling sering digunakan khususnya untuk karyawan yang akan menjalankan tugas baru. Magang berarti bekerja secara langsung dibawah bimbingan dan pengawasan pekerja lain yang lebih berpengalaman dalam proses produksi ataupun operasi dalam rangka menguasai ketrampilan atau keahlian tertentu.

(32)

2. off the job training (pelatihan yang dilakukan diluar jam kerja) off

the job training terdiri dari :

a. Simulasi, Dilakukan dengan cara menggunakan alat/mesin dalam kondisi lingkungan yang dibuat sama dengan yang sebenarnya. Simulasi ini mengacu pada materi yang berupaya menciptakan lingkungan pengambilan keputusan yang realistik bagi pelatih. Metode simulasi meliputi :

 Studi kasus adalah teknik klasikal dimana disajikan beberapa kasus yang terjadi di perusahan lain. Kasus-kasus yang sajikan biasanya sudah di bahas dan diujikan dalam konferensi serta dimuat dalam jurnal atau bahkan di muat dalam buku teks. Meskipun kasus-kasus itu telah diketahui secara umum dan bahkan solusinya juga sudah di dikemukakan oleh beberapa pakar, namun masih relevan untuk didiskusikan untuk memperoleh tingkat pemahaman yang lebih dalam atau untuk mendapatkan solusi terbaik.

 Pelatihan laboratorium dimaksudkan dengan menyelenggarakan pelatihan di lab yang tersedia seperangkat peralatan yang bisa digunakan untuk menyelesaikan atau mendukung penyelesaian masalah. Lab merupakan keharusan dalam teknik ini misalnya pelatihan pengolahan data untuk menganalisis data penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan perangkat lunak.

(33)

20

 Pelatihan vestibul, adalah pelatihan yang bersifat praktis yang di selenggarakan dalam kelas, karena lebih banyak menggunakan praktis, segala mesin dan peralatan yang diperlukan dalam pelatihan itu akan didatangkan dan di pasang dalam kelas sesuai standar pemasangan mesin itu beroperasi.

 Permainan bisnis, adalah teknik pelatihan yang menggunakan permainan bisnis sebagai media dan alat pelatihan. Tujuan penggunaan permainan bisnis ini adalah mengasah naluri bisnis karyawan untuk memaksimalkan keuntungan, menekan biaya mencari sumber-sumber pembiayaan, menghemat waktu pengerjaan menjaga kualitas produk agar dapat menjual dengan harga tinggi.

 Permainan peran, teknik pelatihan mengharap peserta memerankan suatu jabatan tertentu untuk memecahkan suatu permasalahan. Pelatihan akan menjadi lebih seru bila peserta pelatihan di era waktu yang cukup untuk menyusun skenario.

b. Presentasi Informasi meliputi :

 Kuliah , adalah penyajian informasi secara lisan yang diucap secara ilmiah bertujuan untuk pengajaran dan kuliah merupakan pelatihan paling umum.

 Konferensi / seminar, dilakukan secara berkelompok berisi diskusi yang diawasi oleh evaluator. Setelah

(34)

diskusi selesai, evaluator menilai dan mengukur keseluruhan diskusi yang telah dilakukan peserta.

 Instruksi terprogram, adalah presentasi informasi yang sudah menggunakan pola terprogram/tertentu.

Kendala-kendala Dalam Pelatihan

Veithzal Rivai (2014) mengatakan, dalam melakukan pelatihan ada beberapa faktor kendala yaitu instruktur, peserta, materi (bahan), metode, tujuan pelatihan, dan lingkungan yang menunjang. Metode pelatihan terbaik tergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pelatihan yaitu :

1. Efektivitas biaya

2. Materi program yang dibutuhkan 3. Prinsip-prinsip pembelajaran 4. Ketetapan dan kesesuaian fasilitas

5. Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan 6. Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan

2.2 Profil perusahaan

2.2.1 Sejarah berdirinya perusahaan

PT. Apparel One Indonesia berdiri sejak tahun 2002, perusahaan

tersebut masuk dalam kategori perusahaan garment, yang terletak di Jln. Wijaya Kusuma no.IV, kawasan Wijaya Kusuma. Perusahaan

tersebut salah satu dari perusahaan Triputra group yang berada di daerah Jakarta Barat yang di bawahi oleh T.P.Rachmat. Triputra group

(35)

22

memiliki beberapa cabang di Semarang, diantaranya ada PT.Bina Busana Internusa, PT.Apparel One Indonesia 1, PT.Apparel One Indonesia 2.

Perkembangan Triputra group menuju “best managed companes” pada tahun-tahun terakhir ini telah percepatan uang menuntut kita untuk lebih tanggap dalam menata berbagai perangkat dan sistem yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan tersebut.

Diawali dengan dirumuskannya falsafah Triputra pada akhir tahun 2004 dan diikuti dengan penataan bidang sumber daya manusia, sistem managemen, sistem audit,serta bidang lainnya. Triputra juga memiliki nilai dasar

 Integritas berawal berawal dari sikap yang transparan

 Karakteristik lebih utama dari pada kompetisi

 Sentuhan hati lebih efektif dibandingkan denngan tekanan

 Bekerja dalam tim lebih optimal daripada bekerja secara individu

 Keputusan pelanggan harus sampai ke tingkat “defighted’’

 Kualitas proses menentukan kualitas hasil

 Resiko pengambilan keputusan di pandang sebagai proses belajar

 Kegiatan dilakukan dengan mempertimbangkan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan.

(36)

Visi dan Misi dari PT. APPAREL ONE INDONESIA

Visi: Untuk menjadi perusahaan kelas dunia melalui kualitas dan layanan untuk kemitraan seumur hidup

Misi: Sebuah perusahaan yang berkomitmen pada semangat dan pekerja yang peduli dalam menyediakan prodak-prodak pakaian untuk memuaskan para stakeholder (para pemegang).

2.2.2 Struktur Organisasi & Deskripsi pekerjaan

222.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam seuah organisasi. Stuktur organisasi menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan. Struktur organisasi dalam perusahaan merupakan hubungan formal maupun informal antar anggota suatu perusahaan, dimana menunjukkan tentang keberadaan jabatan seseorang dalam suatu perusahaan. Hal ini menjelaskan tentang bagaimana suatu tugas atau pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi Gomez – Mejia (2014). Berikut adalah berbagai jenis tipe struktur organisasi yang berkaitan dengan wewenang dan tugas :

(37)

24

1) Struktur Organisasi Lini atau Garis

Struktur organisasi garis adalah bentuk organisasi dimana perlimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan dan bawahnya. Bentuk ini disebut juga bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk struktur organisasi merupakan bentuk yang paling tua digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama struktur organisasi ini diciptakan oleh Henry Fanyol.

 Kelebihan :

Karyawan lebih menyadari akan tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang dikerjakannya, dikarenakan struktur ini sederhana dan lebih mudah dimengerti.

 Kelemahan :

Kurang fleksibel dalam menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan ketika perusahaan menjadi lebih luas dan lebih kompleks.

1) Stuktur organisasi Lini dan Staff

Organisasi lini dan staff adalah kombinasi organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertical dari seorang atasan hingga bawahannya. Untuk membentuk kelancaran dalam mengelola organisasi terseut seorang pemimpin mendapat bantuan dari para staff dibawahnya.

(38)

Tugas para staff disini adalah membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.

 Kelebihan :

Posisi garis dari aktivitas khusus yang dapat diberikan kepada kryawan staff. Sehinga posisi manajer mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan aktivitas yang berperan secara langsung pada pencapaian tujuan utama perusahaan.

 Kelemahan :

Sering terjadi konflik antara karyawan dan staff. Dimana sering terjadi supervisor mengmbil alih wewenang dari manajer, hal ini mengakibatkn beberapa manajer mengurangi hal-hal istimewa (privilage) dari supervisor, yang terus menghalangi perkembangan hubungan kerja antara posisi manajer dan supervisor.

2) Struktur Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor, yaitu suatu bentuk organisasi dimana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan dibawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap

(39)

26

atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut.

 Kelebihan :

Keahlian yang dimiliki seorsng spesialis fungsional akan memudahkan mereka dalam memecahkan masalah yang terjadi pada area yang berada di bawah wewenangnya.

 Kekurangan :

Dapat mematahkan kesatuan perintah dan tanggung jawab karena perintah dari beberapa atasan yang memiliki kekuasaan yang sama. Dan sering kali terjadi spesialis (alih) sulit bekerja sama, karena masing-masing merasa bidang spesialnya yang terpenting.

PT. Apparel One Indonesia menerapkan struktur organisasi fungsional karena PT. Apparel One Indonesia dalam mengolah kegiatan organisasinya tersebut kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan dibawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Berikut Adalah gambar struktur organisasi yang digunanakan di PT. Apparel One Indonesia

(40)

Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI PT APPAREL ONE INDONESIA

(Sumber : PT Apparel One Indonesia)

CEO COO MD General Mgr Operatio nal Manager MD Lib Group Finance Manager MD general Mgr HR Manajer Purchas e Mgr QA Manager Technikal Manager ME manager Factory manajer

(41)

28

222.2 Deskripsi Pekerjaan

Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT. Apparel One Indonesia

1. CEO (Chief Executive Officer)

 Merancang dan mengomunikasikan visi perusahaan

 Memotivasi anggota team

 Merekrut anggota team

 Meramalkan Tren pasar

 Menguraikan strategi binis perusahaan

 Membangun hubungan dengan investor

 Mengatur pembiyaan dan anggaran

2. COO (Chief Operating Officer)

COO adalah wakil direktur yang bertugas memimpin divisi operasional internal suatu perusahaan. COO atau Chief Operating

Officer ini peranannya beragam tergantung dari model bisnis atau

perusahaan yang dipimpinnya. 3. Operational Manager

Operasional Manager memiliki tugas utama atas seluruh aktivitas operasional perusahaan, mulai dari pembuatan rencana produksi, pembuatan rencana pemakaian sistem anggaran produksi,

(42)

memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan, adapun tugas dari operational manager :

 Mengelola seluruh kegitan operasional pabrik dan manajemen pasokan.

 Bertanggung jawab untuk membuat perencanaan produksi, pengembangan tenaga kerja, proses perbaikan, distribusi, kualitas produk dan hasil produksi.

 Menganalisis permasalahan pada kegiatan operasi.

 Merekomendasikan program SOP baru dalam rangka meningkatkan produktivitas, efisiensi dan hasil produksi.

 Mengkoordinasikan kegiatan pemelihaan Mesin.

 Melakukan pelatihan OJT dalam rangka meningkatkan ketrampilan pada semua aspek meningkatkan standar keamanan kegiatan produksi.

4. Finance Manager

Finance manager sebuah posisi jabatan penting sebagai ujung tombak dalam kaitan dengan finance. Tugas dari Finance manager :

 Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

 Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien,

(43)

30

akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

 Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan, terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

 Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.

5. MD lib group

Tugas dan tanggung jawab seorang Merchandiser Display (MD) lib group :

 Memajang, mendisplay, merapikan, dan menata produk.

 Menjaga Kebersihan produk yang di pajang.

 Membuat hasil laporan yang ditentukan oleh perusahaan.

 Menjalankan tugas kunjungan ke toko sesuai dengan rencana kerja.

 Memberikan informasi tentang produk baru.

6. MD general manajer

(44)

7. HR manajer

 Mengelola orang-oranf yang ada dalam perusahaan, yang disebut karyawan diantaranya : data pribadi karyawan, kompetensi karyawan, KPI atau target, Motivasi, dll yang intinya HRD Manager mengelola karyawan agar memiliki performance yang terus meningkat.

 Membuat sistem HR yang efektif dan efisien : misalnya membuat SOP, job description, system KPI, performance management system, recruitmen & selection managemen system, HR Planing.

 Memastikan bahwa karyawan selalu produktif, loyal dan punya kontribusi terhadap perusahaan.

 Memastikan setiap karyawan, baik karyawan baru maupun karyawan lama memiliki 3C, yaitu :Competency, Comitment

dan Contribution.

Memastikan ACE, Allignment, Capability, Engagement dimiliki oleh semua karyawan. Penjelas tentang ACE, akan dituliskan dalam artikel terpisah.

8. Purchase manajer

 Memprediksi tingkat permintaan untuk produk

 Melakukan cek harian pada tingkat stok barang

Melakukan riset untuk memastikan produk dari Supplier terbaik dalam hal nilai, jadwal pengiriman dan kualitas

(45)

32

 Menjadi penghubung antara pemasok, produsen, departemen internal yang relevan dan pelanggan

Membangun dan menjaga hubungan baik dengan Supplier baru dan yang sudah ada

 Bernegosiasi dan menyetujui kontrak, memantau layanan yang disediakan

 Menyimpan file kontrak dan menggunakannya sebagai acuan jika diperlukan memprediksikan tren harga dan dampaknya terhadap aktivitas masa depan

 Memberikan presentasi tentang analisis pasar dan kemungkinan pertumbuhan

Mengembangkan strategi pembelian

 Menghasilkan laporan dan statistik menggunakan software komputer.

 Mengevaluasi tawaran dan membuat rekomendasi, bertdasarkan faktor komersial dan teknis

Menghadiri pertemuan dan koferensi perdagangan

9. QA Manajer

Tugas pokok dan Tanggung Jawab Terperinci QA

 Memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu produk atau jasa

 Menfisirkan dan menerapkan standart jaminan kualitas

(46)

 Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan melaporkan data berkualitas

10. Technikal Manajer

 Menyiapkan data perencanaan yang dibutuhkan

 Menyusun kriteria teknis yang dibutuhkan

 Merancang Sistem Mekanikal sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi teknis yang ditentukan

 Melakukan kegiatan pertumbuhan sistem mekanikal berdasarkan rancangan yang sudah dibuat

 Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal mengacu pada manual pemasangan yang telah ditentukan

 Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal

 Melakukan pemeliharaan sistem mekanikal yang telah dipasang

 Melakukan pengkajian teknis atas sistem mekanikal yang telah dirancang, dibuat, dipasang, dan diperasikan mengetahui efektifitas dan efisiensinya

11. ME Manajer

 Turut menyelesaikan, menerima dan mengatur penempatan tenaga-tenaga non organik di proyek

 Menegur bawahan apabila melakukan penyimpangan terhadap pelaksanaan Buku Biru dan disiplin kerja

(47)

34

 Memberikan rekomendasi atas penawaran pemborongan sub Kontraktor/Pemasok

 Menetapkan hasil kintrak kerja dengan pegawai non organik di proyek.

 Menilai prestasi bawahan

12. Factory manajer

Tugas dan wewenang factory manajer atau manajer pabrik bagi jalannya produksi ini diantaranya mengelola beragam fungsi dalam pabrik, antara lain :

 Divisi HRD atau kepegawaian

 Divisi Import

 Divisi Purchasing

 Divisi Logistic

 Divisi Produksi

2.2.3 Bidang Kegiatan Perusahaan

PT Apparel One Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment. Garmen yang memproduksi pakaian olahraga seperti : baju football, jaket atlit, pakaian untuk santai, dll. PT Apparel One Indonesia meliputi kegiatan produksi, pemasaran, perencanaan, persediaan barang, pendistribusian.

Produksi dari PT Apparel One Indonesia berupa pakaian jadi dari merek ADIDAS Original. Dalam bidang garment perlu

(48)

adanya skill yang mahir dalam menjahit atau pengecekan barang. Dalam setahun perusahaan ini mampu menghasilkan pakaian sebanyak 21 juta dengan menyerap 6.000 orang tenaga kerja.

Pemasaran produk pada PT Apparel One Indonesia sudah tersebar di empat benua yang berapa di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika. Hal ini berkat kerja keras dan dedikasi tinggi dari para pekerja serta kepercayaan penuh dari para pelanggan sehingga perusahaan ini semakin terpercaya. Peran perusahaan sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu usaha untuk mampu menghasilkan produk yang berkualitas sehingga kontinuitas dari proses produksi sampai kepemasarannya bisa berjalan sesuai target yang dubutuhkan perusahaan.

(49)

36

BAB III

METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah :

1. Data Primer

Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh penulis. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam laporan ini adalah wawancara pihak-pihak yang berhubungan dengan pelatihan jahit dan pengembangan karyawan seperti: bagian personalia PT Apparel One Indonesia dan data yang diperoleh berupa data proses pelatihan jahit dan pengembangan karyawan, data-data pendukung mengenai pelatihan jahit karyawan. 2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data yang di dapatkan berupa : visi misi, struktur organisasi, dokumen yang menyangkut pelatihan karyawan.

(50)

3.2 Metode Pengumpulan Data

Menurut Husein Umar (2011) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari metode observasi, metode wawancara. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : 1. Metode Observasi

Metode observasi merupakan teknik yang menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya untuk mengetahui keadaan sesungguhnya. Penulis melakukan pengamatan secara langsung proses pelatihan dan pengembangan karyawan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Apparel One Indonesia.

2. Metode Interview

Metode Interview merupakan salah satu pengumpulan data yang lain pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung dapat juga tidak langsung. Dengan cara wawancara ke bagian-bagian yang terlihat di dalam proses pelatihan dan pengembangan karyawan. Bagian yang terlihat yaitu bagian Personalia (HRD).

3. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan pengumpulan data dengan mencari informasi melalui buku-buku referensi yang berkaitan dengan kegiatan pelatihan. Buku-buku referensi yang dipakai dalam penyusunan ini yaitu buku tentang pelatihan dan buku manajemen Sumber Daya Manusia lainnya.

(51)

38

BAB IV

PEMBAHASAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

4.1 Uraian Bidang Pekerjaan

Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini objek yang diambil adalah Prosedur Pelatihan Jahit Di Unit Produksi PT Apparel One Indonesia Semarang. Dilaksanakan selama 30 hari kerja dimulai pada tanggal 15 April 2019 sampai 15 Mei 2019, kegiatan Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan di PT Apparel One Indonesia penulis di tugaskan di bagian training

center. Pada bagian ini, penulis diberikan tugas untuk :

1. Membantu membuat data absensi peserta pelatihan jahit, kegiatan yang rutin dan wajib dilakukan peserta pelatihan jahit melakukan absensi sebelum memulai kegiatan pelatihan.

2. Membantu Mengawasi kegiatan pelatihan jahit , kegiatan mengawasi peserta pelatihan berkaitan dengan norma dan tata tertib yang ada di perusahaan seperti, mengawasi proses pembelajaran menjahit, peserta pelatihan harus memakai masker , peralatan kerja, tertib dalam bekerja dan menggunakan pengaman mesin agar meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.

3. Membantu merekap data Penilaian kepada peserta pelatihan jahit, penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

(52)

menganalisis, dan mengevaluasi tentang proses dan hasil belajar peseta pelatihan jahit yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Selama kegiatan Kuliah Kerja Praktek, penulis mendapatkan bimbingan langsung dari tenaga pelatihan jahit, manajer serta para karyawan di bagian lain seperti staff Gudang, staff HRD (personalia). Selama mengikuti Kuliah Kerja Praktek penulis juga memperoleh data mengenai penerapan pelatihan dan pengembangan yang menjadi objek penelitian penulis.

Berikut dokumentasi kegiatan kerja praktek di PT Apparel One Indonesia sebagai berikut :

Gambar 4.1 Kegiatan Kerja Praktek PT Apparel One Indonesia

Penulis sedang membantu merekap data absensi dan nilai

(53)

40

4.1.1 Latar Belakang Diadakannya Pelatihan jahit karyawan Pada PT Apparel One Indonesia

PT Apparel One Indonesia melaksanakan adanya pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan perkembangan karyawan, memperbaiki produktifitas, kualitas dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan, PT Apparel One Indonesia melakukan program pelatihan jahit di unit produksi.

Pelatihan adalah suatu proses sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan ketrampilan individu, kemampuan, dan pengetahuan serta sikap karyawan. Hal tersebut akan mampu merubah perilaku karyawan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Dalam program pelatihan PT Apparel One Indonesia melakukan pelatihan jahit garment unit produksi yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas, kualitas, dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Selain itu perusahaan juga diharapkan mampu untuk mengurangi masalah-masalah yang ada di perusahaan sehingga PT Apparel One Indonesia mampu menyelesaikan target tepat waktu, selain itu karena produk yang dihasilkan dipasarkan ke

(54)

luar negeri maka untuk menjaga kualitas produk dulakukan pelatihan jahit pada bagian unit produksi.

4.1.2 Tujuan & Manfaat Pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One Indonesia

Tujuan pelatihan jahit di unit produksi PT Apparel One Indonesia adalah untuk meningkatkan perkembangan karyawan, memperbaiki produktifitas, kualitas dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan, PT Apparel One Indonesia melakukan program pelatihan jahit di unit produksi.

Adapun tujuan pelatihan karyawan di PT Apparel One Indonesia adalah :

1. Produktifitas kerja

PT Apparel One Indonesia dalam melaksanakan pelatihan karyawan tidak ditunjukkan pada tenaga kerja yang masih baru saja, namun juga tenaga yang sudah lama. Ini dimaksudkan agar meningkatkan kemampuan tenaga kerja yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab karyawan itu sendiri. Dengan adanya pelatihan, karyawan mampu meningkatkan kemampuan yang lebih tinggi sehingga mendapatkan hasil yang baik secara kualitas dan kuantitas terhadap nilai produk.

(55)

42

2. Efisiensi

Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One Indonesia maka diharapkan mampu untuk mengurangi masalah-masalah yang ada di perusahaan. Efesiensi sangat diperlukan untuk meningkatkan tenaga kerja, waktu, bahan baku, dan mengurangi arusnya mesin-mesin pemborosan, serta biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga bisa memenuhi target perusahaan.

3. Kerusakan

Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One Indonesia diharapkan mampu meningkatkan keahlian serta ketrampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan produk, kerusakan peralatan, dan kerusakan mesin.

4. Kecelakaan kerja

PT Apparel One Indonesia melakukan program pelatihan karyawan dengan tujuan untuk membantu karyawan mendapatkan ketrampilan dan disiplin kerja, serta meningkatkan keamanan sehingga mengurangi kecelakaan kerja dan kesalahan pada saat proses produksi.

5. Kualitas

Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One Indonesia diharapkan karyawan mampu memberikan kualitas terbaik untuk meningkatkan produktifitas. Sehingga mampu meningkatkan

(56)

dan mampu memberikan kualitas yang terbaik untuk nama perusahaan, dimana pemberian yang efisisen akan mempengaruhi nilai produk dimata konsumen.

6. Moral

PT Apparel One Indonesia melakukan pelatihan karyawan dengan maksud untuk meningkatkan moral karyawan agar menjadi lebih baik, hal ini bertujuan untuk mendapatkan keahlian dan ketrampilan khusus yang sesuai dengan pekerjaannya sehingga sikap karyawan untuk bekerja menjadi meningkat dan percaya diri.

7. Karier

Dengan adanya pelatihan karyawan PT Apparel One Indonesia karyawan dapat meningkatkan keahlian dan ketrampilan agar karyawan mampu membantu pelaksanaan rencana kegiatan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini berpengaruh terhadap masa depan karyawan terutama dalam hal posisi karier.

8. Konsumen

PT Apparel One Indonesia selalu memberikan yang terbaik untuk konsumen terutama dalam hal kualitas produk, dengan adanya pelatihan karyawan, maka diharapkan karyawan mampu meningkatkan kualitas dan produktifitas dengan sebaik-baiknya agar konsumen merasa puas dengan bararang atau produk yang diberikan oleh perusahaan.

(57)

44

Manfaat pelatihan jahit di unit produksi PT Apparel One Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Menemukan potensi

Dengan adanya pelatihan karyawan maka perusahaan akan berharap menemukan potensi siapa saja karyawan yang memiliki daya ketrampilan yang baik dan mempunyai kemampuan yang baik pula. 2. Meningkatkan produktifitas

Dalam upaya pelatihan karyawan yang efektif dan berjalan dengan lancar, perusahaan berharap karyawan akan meningkatkan kinerja produktifitas dan kualitas dengan sebaik-baiknya.

3. Mengurangi pengawasan

Dengan adanya pelatihan karyawan diharapkan karyawan mampu menjalankan pekerjaan dengan baik dan menguasai materi yang telah diajarkan, sehingga dapat mengurangi pengawasan terhadap tenaga kerja lainnya.

4.1.3 Proses pelatihan karyawan

Pelatihan kepada karyawan sangat penting dilakukan oleh semua perusahaan. Proses pelatihan karyawan yang baik dan tepat akan mendapatkan dampak positif kepada perusahaan, hal ini juga dilakukan oleh PT Apparel One Indonesia. Dengan harapan pelatihan karyawan dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan kualitas produk yang dihasilkan.

(58)

Adapun proses dalam melaksanakan pelatihan karyawan bagi Sumber Daya Manusia di PT Apparel One Indonesia dapat dilihat pada gambar bagan alur sebagai berikut :

Gambar 4.2

Bagan alur proses pelatihan jahit PT Apparel One Indonesia

Sumber : PT Apparel One Indonesia Keterangan :

1. Analisis kebutuhan pelatihan ( training need analiysis )

Dalam hal ini PT Apparel One Indonesia memerlukan fase penilaian yang ditandai dengan satu kegiatan utama yaitu analisis kebutuhan pelatihan. Dimana analisis kebutuhan pelatihan ini sebagai salah satu upaya identifikasi terhadap calon karyawan pelatihan. Adapun tahapan pelatihan jahit yang ada pada PT Apparel One Indonesia sebagai berikut :

a. Peserta yang datang di data untuk mengisi formulir pada bagian informasi

b. Setelah pengisian, peserta langsung diantar ke klinik untuk cek kesehatan PELATIHAN ANALISIS KEBUTUHAN IMPLEMENTASI PELATIHAN EVALUASI PELATIHAN

(59)

46

c. Hasil tes kesehatan menentukan bahwa calon peserta dapat mengikuti pelatihan. Dan setelah hasilnya bagus peserta di serahkan langsung kepada pihak bagian training

d. Setelah itu, peserta calon pelatihan melakukan pengisian syarat-syarat kebutuhan pelatihan yang nantinya akan diserahkan ke bagian unit departemen

e. Selanjutnya, mengikuti tes perusahaan dalam hal ini perusahaan melakukan tes seleksi karyawan baru

f. Peserta yang telah melewati tahap tes seleksi, ketika peserta lolos ke perusahaan tersebut akan lebih di trial kembali.

g. Tahap selanjutnya peserta dipersilahkan mengikuti pelatihan jahit selama 10 hari maksimal 22 hari.

h. Mengikuti sosialisasi dari perusahaan selama mengikuti pelatihan.

i. Setelah mengikuti pelatihan jahit dan peserta dinyatakan sudah mahir maka peserta di tes kembali di dalam perusahaan bagian unit produksi bagi peserta yang lolos akan langsung di rekrut oleh perusahaan melalui manajer personalia (HRD), dan bagi peserta yang belum lolos akan di evaluasi kembali oleh trainer.

(60)

2. Perencanaan dan pembuatan desain pelatihan

Dalam hal ini PT Apparel One Indonesia melakukan perencanaan dan pembuatan desain pelatihan perencanaan tentang prosedur materi pelatihan sangat perlu guna memperlancar kegiatan pelatihan. Sedangkan Desain pelatihan sendiri adalah esensi dari pelatihan, karena pada tahap ini bagaimana PT Apparel One Indonesia mampu bahwa pelatihan akan dilaksaksanakan dengan menetapkan metode dan tahapan pelatihan yang ada di perusahaan.

3. Implementasi pelatihan

Tahap berikutnya untuk membentuk sebuah kegiatan pelatihan yang efektif PT Apparel One Indonesia melakukan implementasi dari program pelatihan. Dimana PT Apparel One Indonesia mdlakukan kegiatan metode pembelajaran seperti antara diskusi perorangan. Dengan adanya program pelatihan maka diharapkan mampu memberikan pemahaman yang memungkinkan untuk membantu meningkatkan kinerja karyawan pada saat pelatihan.

4. Evaluasi pelatihan

Dalam hal ini penting untuk selalu melakukan evaluasi pelatihan disetiap kegiatan. Seperti yang dilakukan PT Apparel One Indonesia evaluasi pelatihan selalu ditekankan untuk memastikan keberhasilan kegiatan tersebut. Dengan mengevaluasi tahap awal perencanaan seperti

(61)

48

pemeilihan program dan tahapan pelatihan, maka hal ini sangat perlu untuk memastikan bahwa pelatihan yang telah dilakukan berhasil mencapai tujuan ataukah justru sebaliknya.

4.1.4 Metode-metode pelatihan Jahit karyawan PT Apparel One Indonesia

1. Metode-metode pelatihan karyawan

Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pada karyawan, setiap perusahaan mempunyai metode tertentu. Seperti yang ada di PT Apparel One Indonesia dimana metode yang digunakan adalah metode On the Job Training , Off the Job Training dan simulasi atau praktis dalam metode ini karyawan dilatih dan dikembangkan tentang pekerjaan baru dengan supervisi trainer yang berpengalaman. Adapun macam-macam metode yang diberikan oleh PT Apparel One Indonesia antara lain :

1. Metode On the Job Training

a. Choaching

Dalam hal ini seorang atasan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka. Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia seorang atasan bagian produksi melakukan instruksi kepada seluruh karyawan bagaimana melakukan proses produksi secara step by step.

(62)

b. Rotasi Jabatan

Dalam rotasi jabatan ini karyawan di tuntut untuk selalu disiplin, PT Apparel One Indonesia melakukan rotasi karyawan agar menjadikan sarana evaluasi terhadap kinerja karyawan tersebut. Selain itu rotasi ini diyakinkan dapat meningkatkan produktifitas kerja, dan mendapatkan pengalaman baru yang sesuai dengan potensinya. Sebagai contoh PT Apparel One Indonesia melakukan rotasi karyawan yang semula ditempatkan di bagian mekanik akan di rotasi dibagian injection dan bagian quality akan ditempatkan di bagian desaign. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kerja yang lebih baik.

c. Penugasan khusus

Dalam pemilihan penugasan sementara ini seorang karyawan diberikan penempatan pada posisi tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan. Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia dimana karyawan yang menjabat sebagai manajer di bagian produksi mendapatkan tugas jangka panjang di luar negeri tepatnya di wilayah union chemicar osaka, jepang untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan

(63)

50

d. Latihan instruksi pekerjaan

Dalam metode ini PT Apparel One Indonesia memberikan beberapa latihan instruksi seperti penyajian materi kepada karyawan yang di lakukan oleh trainer. Seorang trainer dituntut untuk dapat bertindak secara efektif dan efisien agar seluruh materi dapat di salurkan atau ditransfer oleh peserta pelatihan agar dapat memamhami keseluruhan materi yang diberikan.

e. Magang

Dalam metode ini karyawan baru dibantu untuk terus belajar dari karyawan yang lama atau sudah berpengalaman, PT Apparel One Indonesia memegang teguh terhadap nilai kinerja terhadap karyawan. Oleh karena itu metode magang ini diharapkan dapat memberikan bekal dan pengalaman lebih pada karyawan baru.

Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia dimana karyawan bagian produksi mendapatkan bekal magang, tujuannya agar karyawan tersebut mendapatkan keahlian dalam hal ketrampilan.

2. Metode Off the Job Training

Pelatihan yang dilakukan diluar jam kerja, atau memerlukan waktu khusus.

(64)

 Kuliah klasikal

Kuliah klasikal di PT Apparel One Indonesia, perusahaan memberikan kesempatan jika ada karyawan yang ingin melanjutkan ke perguruan yang lebih tinggi, sehingga mendapatkan pelatihan-pelatihan secara eksternal.

3. Metode Simulasi atau praktis

Pelatihan yang dilakukan pada saat jam kerja atau diluar jam kerja.

 Pelatihan laboraturium yang dilakukan untuk tes warna apakah fabric atau kain yang digunakan mudah luntur atau tidak.

 Pelatihan vestibul untuk mekanik yang membongkar pasang mesin jahit untuk pelatihan perbaikan mesin

 Permainan bisnis untuk operator yang di latih untuk efisiensi produk. Yang dihitungkan dengan waktu yang diperlukan.

 Permainan peran yang biasanya dilakukan untuk bagian adm sewing yang bermain peran sebagai grup lider, sehingga dapat melatih adm untuk menjadi grup lider sewing ( jahit )

4.2 Kendala-kendala dalam pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One Indonesia

Kendala pelatihan yang dilaksanakan selalu ada dan kita harus selalu berusaha membenahi pengaruh kendala - kendala tersebut. Kendala pelatihan akan menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan sehingga sasaran yang

(65)

52

ingin di capai kurang memuaskan. Kendala - kendala yang sering menghambat biasanya bersangkutan dengan peserta pelatihan, materi pelatihan, dan instruktur atau tenaga pelatih, serta fasilitas pengembangan.

a. Peserta pelatihan

Peserta memiliki latar belakang yang berbeda seperti pendidikan, pengalaman kerja, dan usia. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan karena daya tangkap, pola pikir, dan daya nalar yang berbeda – beda.

b. Materi pelatihan

Kurikulum yang diajarkan terkadang kurang serasi dan menyimpang serta tidak sistematis dalam mencapai sasaran yang diinginkan oleh pekerjaan yang bersangkutan.

c. Instruktur atau pelatih

Pelatih yang ahli dan cakap mentransfer ilmu dalam pelatihan sulit didapat. Akibatnya, sasaran yang diinginkan tidak bisa dicapai.

d. Fasilitas Pengembangan

Fasilitas pelatih dengan sarana dan prasarana yang ada kurang akan menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan.

(66)

4.3 Solusi Dari Kendala Pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One Indonesia

Berkaitan dengan kendala diatas, solusi yang dapat diberikan untuk meminimalisir resiko adalah sebagai berikut :

a. Berkaitan dengan peserta pelatihan, bagi peserta yang kurang mampu dalam ketrampilan maupun daya tangkap akan dipantau lebih dan terdapat kebijakan yang diberikan. Misalnya dibantu dalam menyelesaikan tugas dan bagi peserta yang cepat dalam menyelesaikan materi akan diperbantukan dalam kelas produksi. Trainer juga lebih menyemangati peserta dengan motivasi dan dukungan agar peserta semangat dalam melakukan pelatihan. b. Berkaitan dengan materi atau kurikulum, pada pelatihan jahit

telah disesuaikan dengan standart garment. Memberikan jenis konsep materi berupa definisi atau pengertian, tujuannya agar peserta pelatihan paham dan dapat membedakan, dapat menunjukan unsur dan ciri materi sehingga dapat merespon pembelajaran yang telah di sampaikan.

c. Berkaitan dengan pelatih, diharuskan mampu dalam mentransfer ilmu kepada peserta, dan untuk lebih mempermudah modul pembelajarannya. Trainer juga bisa melakukan metode pembelajaran dengan cara diskusi antar perorangan dan melakukan umpan balik, hal ini bertujuan untuk memberikan

(67)

54

pemahaman terhadap karyawan agar dapat memahami konsep pelatihan. Memberikan materi yang harus dihafal, memberikan soal-soal untuk mengingat kembali, dan memberikan latihan atau praktek.

d. Berkaitan dengan fasilitas Ketika terdapat fasilitas pelatihan yang kurang memadai, misalnya jarum jahit, kain atau benang, harus segera meminta bagian gudang materi pelatihan sehingga proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.

Gambar

Gambar 4.1  Kegiatan Kerja Praktek   PT Apparel One Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Limbah cair yang dihasilkan PT Pura Barutama PM V, VI, dan IX akan diolah pada 3 tempat, yaitu internal produksi, krofta, dan unit pengolahan limbah (UPL). Pengendalian kualitas di

PT Cheil Samsung Indonesia melakukan sebuah pelatihan yang bertujuan untuk: meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan disiplin, keijasama tim,

Judul Skripsi : Pengaruh Pelatihan Kerja, Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Bagian Produksi PT.

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis pengendalian kualitas pada proses produksi ikan tuna di PT Kelola Mina Laut dengan menggunakan metode Statistical Process Control

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT Bumi Menara Internusa. Hasil analisis regresi linier

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan masa kerja dengan unsafe action pada pekerja bagian produksi unit filler di PT.. Madusari Nusaperdana

Laporan kerja praktek ini akan memberikan informasi mengenai profil PT Hyup Sung Purbalingga, proses produksi bulu mata palsu untuk setiap jenis produk yang

Adapun produktivitas kerja yang ada secara parsial atau sebagian yang dilihat dari perbandingan produksi dan tenaga kerja di Unit Produksi Dumai pada PT Pertamina Persero RU II Dumai