Inter-Parliamantary Study Program merupakan program
yang dirancang oleh Parlemen Australia untuk para
pejabat senior di 10 negara terpilih yang telah memiliki
pengalaman yang cukup, untuk saling bertukar informasi
dan pengalaman, serta memiliki keinginan yang kuat
untuk mengembangkan diri di Parlemen negaranya.
Cakupan materi meliputi :
1.
Prosedur dan praktek terbaik mekanisme kerja
Parlemen Australia
2.
Berbagi pengetahuan, ide dan pengalaman dari proses
kerja Parlemen dan administrasinya
3.
Merefleksikan praktek terbaik Parlemen Australia
untuk Parlemen di masing-masing negara peserta dan
bagaimana dapat mengembangkanya
4.
Membangun
jaringan
untuk
keperluan
berbagai
informasi yang tengah berlangsung diatara Staff
Parlemen
Program ini dilaksanakan tanggal 15-25 February 2016 bertempat di Parliament House, Canberra. Materi pada minggu pertama disampaikan oleh Clerk Of Senate, Clerk of House of Representative, dan pejabat senior lainya di Senate, House, DPS maupun PBO. Materi meliputi Sejarah, Struktur, Prosedur, dan Operasional Kegiatan Parlemen Australia, yaitu Senate dan House Of Representatives, serta unsur pendukung parlemen, yaitu Departement Of Senate, Departement Of House Of Representatives, Departement Of Parliamentary Services (DPS), dan Parliamentary Budget Office (PBO).
Pada minggu kedua, peserta diberikan kesempatan untuk melihat langsung praktek dan kegiatan sidang di Senate, House Of Representatives, dan Komisi. Selain itu juga mengunjungi unit-unit teknis pendukung, seperti Perpustakaan dan Riset, Hansard System. Broadcast System dan Recording, serta melihat dari dekat Ruang Rapat Senate dan House, serta mengunjungi Old Parliament House atau Gedung Parlemen pertama Parlemen Australia yang sekarang dijadikan Museum, the Museum of Australian Democracy at Old Parliament House
9/28/2016 Irtama Maret 2016
Sessi Question Time di House of Representatif, dan di Senate, serta Hearing di Committee merupakan agenda yang tidak terlewatkan dalam program ini.
Pada pertengahan program, Peserta diundang Resepsi oleh Senator the Honourable Stephen Parry, Presiden of the Senate, dan the Honourable Tony Smith MP, Speaker of the House of Representatives bertempat di Speaker’s Suite
Program diakhiri dengan pembagian Sertificate has undertaken Inter-Parliamentary Study Program for Parliamentary Staff, Canberra, Australia 15-25 February 2016 dalam Farawell Reception oleh Dr. Rosemary Laing, Clerk of Departement of the Senate dan Mr. David Elder, Clerk of Departement Of the House Of Representatives yang dihadiri juga oleh para pejabat seniornya.
Australia adalah sebuah Negara Federasi, sistem pemerintahan Australia adalah sistem Parlementer dimana para menteri yang membentuk pemerintahan merupakan Anggota Parlemen yang bertanggungjawab kepada Parlemen. Parlemen di Tingkat Federal disebut sebagai Commonwealth Parlemen. Parlemen ini memiliki 2 (dua) kamar yaitu Senate dan House of Representatives yang anggotanya dipilih secara proporsional, dan House of Representatives yang anggotanya dipilih secara preferensial. Australia memiliki 6 (enam) Negara Bagian dan 2 (dua) Teritorry, yaitu New South Wales (NSW), Queensland (QLD), Australia Selatan (SA), Tasmania (TAS), Victoria (VIC), Australia Barat (WA), Teritorial Utara (NT), dan Teritorial Ibu Kota Australia (ACT).
Sistem Demokrasi Australia terbagi dalam 3 (tiga) level Pemerintahan, yaitu Federal Government, State/Teritorry Government , dan Local
Government.
Federal Government menyiapkan dan membuat hukum untuk isu-isu
nasional yang penting, meliputi bidang : Kebijakan Luar Negeri; Pertahanan; Perdagangan; Penerimaan Perpajakan; dan Layanan Keamanan Sosial. State / Teritorry Government bertanggungjawab menyiapkan layanan, meliputi bidang: Kesehatan; Pendidikan Sekolah; Hukum dan Peraturan; Transportasi Publik; Pendistribusian Air, Gas, Listrik; serta Pengelolaan Lingkungan dan Konservasi.
Local Government menyediakan Layanan dan Jasa yang meliputi
bidang: Regulasi Pembangunan; Pemeliharaan Parkir dan Taman; Perpustakaan dan Layanan Rekreasi; Rambu Jalan, Lampu Lalu Lintas, Saluran Air dan Jalan Setapak; serta Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
Dalam system pemerintahan Westminster yang diterapkan di Australia menganut system “check and balances” dalam arti semua yang memiliki otoritas atau kewenangan harus membuat pertanggungjawaban atas tindakan mereka. Dalam system cabinet Parlementer, menter-menteri bukan pembantu Perdana Menteri. Menteri tidak bertanggungjawab kepada Perdana Menteri, tetapi kepada Parlemen, baik secara individu
(Individual Responsibility), maupun secara kolektif sebagai
anggota cabinet (Collective Responsibility).
Dalam Parlemen Australia, terdapat 76 anggota Senat yang biasa disebut dengan istilah Senator, di mana 12 orang masing-masing berasal dari 6 Federal (Negara Bagian) dan 2 orang masing-masing berasal dari 2 State/Teritorry (wilayah khusus).
Komposisi Anggota Senat sampai dengan Februari 2016 terdiri atas 33 Pemerintah (25 Partai Liberal+ Partai Nasional Liberal) dan Oposisi 25 (Partai Buruh) dan dari Indipenden 18 ( Green Party 10, independent 4, Family Fisrt 1, Liberal Democratic Party 1, Palmer United Partai 1, dan Australian Monitoring Enthusiast 1).
Anggota Senat dipilih untuk jangka waktu 6 (enam) tahun, dengan setengah pemberhentian setiap tiga tahun sekali. Dengan mengggunakan sistem pemilihan proposional, setiap Negara Bagian dan Wilayah Khusus di Australia akan menjadi satu daerah pemilihan di saat mereka memilih calon anggota Senatnya. Pada praktinya, sistem ini akan memberikan kemudahan bagi calon independen dan para kandidat dari partai-partai kecil untuk dipilih.
Peranan utama Senat adalah untuk mewakili Negara Bagian/Teritori masing-masing secara merata dan bertindak sebagai dewan peninjau untuk meneliti pemerintahan sebelum sebuah Rancangan UU ditetapkan menjadi UU dan memastikan bahwa semua itu untuk kepentingan umum.
Jumlah
anggota
the
House
of
Representative
Australia
150
anggota.
Untuk
tujuan
pemilihan
anggotanya,
Australia dibagi menjadi distrik-distrik, di
mana
masing-masing
memiliki
jumlah
pemilih yang hampir sama besar dan setiap
calon anggota akan dipilih oleh setiap
distrik. Masa kerja Anggota DPR Australia
3 tahun dan dapat menjabat lebih dari tiga
tahun apabila pada pemilihan umum yang
baru yang bersangkutan terpilih kembali.
Partai yang memenangkan kursi mayoritas
pada HoR diberikan kewenangan untuk
membentuk Pemerintahan Australia.
Komposisi House Of Representatives sampai dengan Februari 2016 terdiri atas Pemerintah 90,
Oposisi 55, dan Crossbench 5. Pemerintah adalah Koalisi dari Partai Liberal 58, Partai Nasional
Liberal 22, Partai Nasional 9, dan Partai Liberal Negara 1. Oposisi berjumlah 55 berasal dari
Partai Buruh dan Crossbench 5 berasal dari Independent Party 2, Australian Green 1, Palmer
United Party 1, dan Katter’ Australian Party 1.
9/28/2016 Irtama Maret 2016
Proses pertama diawali dengan penyerahan rancangan undang-undang (RUU) atau bill kepada Upper atau Lower House oleh pemerintah atau Anggota Parlemen sendiri. Di Australia, personal Anggota Parlemen juga dapat mengajukan RUU yang disebut dengan PrivateMember’s Bills. Selanjutnya dilakukan First Reading atau pembahasan pertama. Pada tahap ini naskah RUU hanya dilihat secara umum saja seperti judul, RUU baru atau amandemen dari UU sebelumnya, serta jumlah pasal yang direncanakan.
Tahapan berikutnya adalah Second Reading atau pembahasan kedua. Di sini, pihak yang mengajukan RUU, baik pemerintah maupun personal Anggota Parlemen, menjelaskan dengan rinci apa yang menjadi tujuan, prinsip-prinsip umum, serta efek dari RUU tersebut. Pada tahap ini setiap Anggota Parlemen dapat memberikan pandangan (debat) lebih detail tentang prospek RUU ke depan seperti kebutuhan anggaran, efektivitas serta alasan kenapa harus diterima atau ditolak. Perdebatan ini dapat berlangsung berhari-hari. Tapi biasanya ada lobi-lobi politik antara pihak pemerintah dengan pihak oposisi.
Selanjutnya, para Anggota Parlemen akan melakukan voting apakah setuju dengan RUU tersebut atau tidak. Jika setuju, maka RUU ini akan dibahas dalam tahapan berikutnya, yaitu third reading atau pembahasan ketiga. Jika tidak disetujui, maka prosesnya berhenti sampai di sini.
Dalam Third Reading atau tahapan ketiga ini pembahasan lebih ditekankan pada pasal-pasal yang ada dalam RUU, seperti sejauh mana pasal-pasal itu diperlukan. Bisa saja ada penambahan atau pengurangan pasal pada tahap ini. Jika sudah disetujui, maka RUU tersebut akan diserahkan ke kamar yang lain. Kalau misalnya pembahasan pertama dilakukan di Upper House, maka tahap berikutnya diserahkan ke Lower House untuk diminta pertimbangan dan sebaliknya.
Di kamar yang lain (Upper atau Lower House), proses pembahasan juga sama seperti di kamar yang pertama, yaitu melalui
first, second, dan third reading. Jika ada catatan yang diberikan, RUU tersebut harus dikembalikan lagi kepada kamar
sebelumnya untuk ditelaah lebih lanjut. Jika Upper House, misalnya, tak setuju, maka catatan tadi dapat dikembalikan lagi untuk diminta pertimbangan ulang.
Setelah RUU selesai dibahas di kedua kamar, selanjutnya disampaikan kepada Gubernur Jenderal selaku perwakilan Ratu Elizabeth II di Australia untuk mendapat persetujuan dan tanda tangan atau disebut dengan istilah Assent. Setelah ditandatangani, maka RUU (bill) tadi resmi menjadi undang-undang (act atau statue) dan dinyatakan berlaku semenjak ditandatangani, kecuali ada catatan dari Gubernur Jenderal bahwa undang-undang ini berlaku pada waktu dan tanggal tertentu.
Senate Estimates
Additional Estimates
MARCH Budget update
FEBRUARY
NPPs costed by Finance APRIL
Budget Cabinet
JANUARY MAY
Budget night
Porfolio Budget Statements
Internal budget allocations
DECEMBER JUNE
Draft NPPs agreed by
the relevant End of financial year
Committee Senate Estimates
President writes to the Prime Minister and Finance Minister re. NPPs
JULY
NOVEMBER Prepare annual financial statements
Draft new policy proposals (NPPs) AUGUST
Corporate Plan
OCTOBER
Annual Report SEPTEMBER
Annual Performance Statement Audit of annual financial statements
Annual financial statements Final Budget Outcome
Senate Estimates
Approval of the department's budget by the relevant Committee Pre-Expediture Review Committee update Expenditure Review Committee meets
Budget
process
Mid-Year Economic Fiscal Outlook (MYEFO)
Australia telah mengintegrasikan
sistem akuntansi dengan sistem
penganggarannya
dan
merestruktrurisasi
keduanya
dengan
berorientasi
kepada
outcome. Dalam merencanakan
kinerjanya,
Australia
mengembangkan outcomes-outputs
approach di mana pemerintah
menetapkan prioritas dan platform
kebijakannya, yang selanjutnya
menjadi rujukan bagi menteri untuk
merumuskan outcome dan bagi unit
kerja
di
bawahnya
mengembangkan
output
untuk
Sesi Question Time merupakan jenis persidangan di House of Representatives, dimana Perdana Menteri dan Anggota Kabinetnya mendapat pertanyaan dari anggota House of Representatives, baik yang berasal dari Oposisi, Partai Kecil, Independen, maupun dari Anggota Partai Pemerintah sendiri yang bukan merupakan Anggota Kabinet (Back Bencher). Sidang dipimpin oleh Speaker (Tony Smith, MP). Perdana Menteri dan Kabinetnya duduk di barisan depan (Front Bencher), sementara Anggota yang tidak termasuk Anggota Kabinet duduk di belakangnya.
Pemimpin Opisisi duduk diseberangnya, dan Anggota Kabinet Bayangan duduk di barisan depan. Anggota Oposisi yang tidak masuk cabinet bayangan, duduk di belakangnya. Anggota Partai Kecil dan Independen duduk diantara faksi pemerintah dan oposisi.
9/28/2016 Irtama Maret 2016
Departement Of Senat merupakan unsur pendukung Senate, dipimpin oleh seorang Clerk dibantu oleh seorang Deputy Clerk. Clerk membawahi 4 Asisten, yaitu Asisten Table Office, Asisten Procedure Office, Asisten Committee Office, dan Asisten Black Rod’s Office.
Clerk of the Senate bertugas :
1. Memberikan saran kepada Presiden Senat dan Senator mengenai Standing Orders dan pelaksana acara persidangan Senate.
2. Bertanggungjawab terhadap administrasi di Senate
3. Mengelola Staff yang membantu kelancaran seluruh proses persidangan.
Departement Of House Of
Representatives
merupakan unsur pendukung House, dipimpin
oleh Clerk dan Deputy Clerk. Saat ini memiliki
158 staff yang melaksanakan dukungan secara
profesional, imparsial, dan independen.
Clerk membawahi seorang Deputy Clerk, 2
Asisstant, yaitu Table Office, dan Committee,
serta Serjeant at Arms.
Clerk of the House of Representative bertugas :
1. Memberikan
saran
kepada
Speaker
dan
Anggota Representatives mengenai Standing
Orders dan pelaksana acara persidangan .
2. Bertanggungjawab terhadap administrasi di
Houses of Representatives
3. Mengelola Staff yang membantu kelancaran
seluruh proses persidangan.
Departemen of Parliametary Service merupakan entitas organisasi pendukung Parlemen dipimpin oleh seorang Sekretaris. Sekretaris membawahi.
1. Kepala Perpustakaan yang didalamnya terdapat bidang Riset, dan Bidang koleksi Perpustakaan dan database. 2. ICT, yang didalamnya terdapat bidang
Strategi Perencanaan, dan aplikasi ICT, dan Bidang infrastruktur dan layanan 3. Manajemen Gedung dan Aset, meliputi
Pengembangan dan Pemeliharaan Aset; Strategi, Perencanaan dan Kinerja; Keamanan, dan Delivery Program. 4. Operasional Perkantoran, meliputi
bidang Keuangan dan Pengadaan; bidang Strategi Pemerintahan; bidang parliamentary Experience, dan Kerjasama Proyek.
5. Perekaman dan Penyiaran
PBO
mulai
melaksanakan
aktivitasnya
pada
23
Juli
2012.
pembentukan PBO diawali dengan
adanya dukungan dari semua partai &
indpenden yang dituangkan kedalam
Agreement for a Better Parliament
tahun
2010
dan
disetujui
Badan
Legislasi pada Desember 2011.
Tujuan pendirian PBO adalah untuk
memberikan
layanan
kepada
Parlemen
dengan
menyediakan
informasi yang bersifat independen
dan
analisa
non-partisan
terkait
dengan siklus anggaran, kebijakan
fiscal, serta implikasi finansial dari
sebuah kebijakan
.
Source: 2015-16 Budget Paper No. 4, Table 2.2
739
155
158
39
DPS Senate Reps PBOSesuai dengan tugas pokok Duta Besar,
antara lain mengurus kepentingan negara
serta warga negaranya di negara lain, oleh
karen itu kami melakukan courtesy call
dengan HE Nadjib Riphat Kesoema,
Duta Besar RI untuk Australia merangkap
Vanuatu. Dalam pertemuan tersebut kami
Duta
Besar
menyampaikan
dinamika
hubungan
RI-Australia
dari
berbagai
aspek, politik, ekonomi dan perdagangan,
sosial,
pendidikan
dll.
Duta
Besar
menanyakan
perkembangan
terkini
aktivitas
DPR,
terutama
dalam
pelaksanaan
fungsi
legislasi,
dan
anggaran, termasuk kegiatan penyerapan
aspirasi rakyat,
1. Ucapan terima kasih kepada Ibu Sekretaris Jenderal DPR RI yang telah memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengikuti program ini, serta kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaannya.
2. Pengalaman pembangunan Gedung Parlemen Australia yang dalam masa transisi untuk 50 tahun dan kemudian membangun gedung baru Parliament House yang digunakan saat ini perlu waktu 7 tahun yang dirancang untuk 200 tahun melalui sayembara internasional dapat menjadi rujukan.
3. Sistem pendukung Parlemen terstruktur ke dalam 4 (empat) organisasi, yaitu Departemen of Senate, Departemen of House of Representatives, Departement of Parliamentary Service, dan Parliamentary Budget Office, dengan total pegawai keseluruhan 1.202 menunjukkan efektivitas fungsi yang dijalankan dan efisiensi anggaran yang digunakan.sistem pendukung ini dapat dijadikan model untuk dukungan yang berpotensi tumpang tindih dan in efisien serta inefektif di tiga lembaga, MPR, DPR dan DPD
4. Hanzard System, pencatat rapat berbasis teknologi yang dikelola secara profesional merupakan bagian penting yang langsung mendukung kinerja House dan Senate. Rintisan teknologi serupa yang telah diawali dengan transkription system pada sekitar tahun 2002 dan sampai saat telah ini telah menjadi bagian dari program Reformasi Birokrasi bekerjasama dengan PT INTI dalam bentuk voice to text perlu ditangani secara serius dan sungguh-sungguh.
5. Pendidikan Keparlemenan yang dikelola oleh Parliamentary Education Office (PEO) dibawah Senat untuk sekolah-sekolah di Australia pada prinsipnya sama dengan Parlemen go to Campus dan Sekolah Parlemen yang dikelola Humas. Perlu dikaji pengelolaannya selain dalam aspek kehumasan atau relationship dengan Kampus dan Sekolah, perlu memasukan unsur edukasi/pendidikan bersama dengan Pusdiklat.