• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PERANCANGAN DAN VISUALISASI MOTIF BATIK DENGAN MENGGUNAKAN WINDOWS PRESENTATION FOUNDATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PERANCANGAN DAN VISUALISASI MOTIF BATIK DENGAN MENGGUNAKAN WINDOWS PRESENTATION FOUNDATION"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PERANCANGAN

DAN VISUALISASI MOTIF BATIK DENGAN MENGGUNAKAN

WINDOWS PRESENTATION FOUNDATION

Fendy Kosnatha

1

, Umi Laili Yuhana

2

, Rully Agus Hendrawan

3 [1][2]Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

[3]Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email : [email protected], @gmail.com2, [email protected]3

ABSTRAK

Batik merupakan salah satu warisan budaya milik Negara Indonesia yang harus dipertahankan oleh para penerus bangsa. Banyak para perajin batik yang ingin menjaga batik dengan cara membuat batik tulis sebanyak-banyaknya, karena proses batik tulis yang sangat sulit, maka pembuatan batik tulis sangat lama. Karena itu diperlukan suatu aplikasi untuk membuat perajin batik merancang motif batik dengan lebih cepat dan mudah. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan para perajin batik dapat meningkatkan produktifitas kain batik yang dihasilkan.

Beberapa kendala yang membuat para perajin batik memiliki hasil produksi yang rendah dikarenakan sulitnya pembuatan batik tulis. Beberapa faktor yang membuat sulitnya pembuatan batik tulis dikarenakan beberapa proses yang membutuhkan waktu yang lama seperti merancang isen, pewarnaan, dan juga pengaturan pola dalam meletakkan isen ke dalam suatu klowongan dalam kain batik.

Proses bisnis yang ditangani oleh aplikasi ini diambil berdasarkan kegiatan bisnis yang biasa terjadi pada perajin batik seperti pembuatan motif dasar, pembuatan klowongan dasar, melakukan peletakan pada kain batik, pewarnaan klowongan dan kain. Fitur pembuatan klowongan dasar oleh aplikasi ini dibatasi untuk mengatasi masalah pemilihan klowongan dasar yang akan dipilih oleh perajin batik. Fitur peletakan pada kain batik oleh aplikasi ini dibuat untuk mengatasi masalah peletakan pada klowongan yang sudah dipilih. Fitur pewarnaan klowongan oleh aplikasi ini dibuat untuk mengatasi masalah pewarnaan pada sebuah klowongan yang merupakan proses terakhir pada pembuatan kain batik.

Keluaran dari perangkat lunak dapat berupa berkas berekstensi JPEG atau XAML yang dapat digunakan kembali pada editor gambar, selain berupa berkas JPEG dan XAML, keluaran dari perangkat lunak ini juga dapat berupa berkas PDF atau XPS yang dapat digunakan langsung untuk dicetak ke dalam perangkat keras untuk mencetak, atau bisa juga keluaran perangkat lunak ini berupa rancangan kain batik yang sudah tercetak pada kertas maupun pada kain.

1. PENDAHULUAN

Pada tanggal 2 Oktober 2009, batik diakui oleh dunia sebagai salah satu warian umat manusia yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia. Pengakuan serta penghargaan itu disampaikan

secara resmi oleh UNESCO. Jenis-jenis batik yang telah diakui oleh UNESCO meliputi batik tulis. Itu disebabkan batik tulis merupakan batik khas yang hanya diproduksi di Indonesia.

(2)

2 Batik yang diakui oleh UNESCO merupakan batik tulis yang dibuat oleh para perajin bati yang terdapat di UKM-UKM tradisional yang terletak pada beberapa daerah kecil yang memiliki produki yang sangat kecil. Beberapa kendala yang membuat para perajin batik memiliki hasil produksi yang rendah dikarenakan sulitnya pembuatan batik tulis. Beberapa faktor yang membuat sulitnya pembuatan batik tulis dikarenakan beberapa proses yang membutuhkan waktu yang lama seperti merancang isen, pewarnaan, dan juga pengaturan pola dalam meletakkan isen ke dalam suatu klowongan dalam kain batik.

Banyak penelitian di Indonesia yang mengangkat Batik sebagai nama dalam judul penelitian tersebut, tetapi banyak dari penelitian tersebut yang belum membantu para perajin batik dalam menghadapi masalah yang telah dijelaskan di atas yaitu tentang kendala-kendala dalam pembuatan batik tulis dalam proses mencetak, merancang, dan juga mewarnai. Ada suatu penelitian dari Institut Teknik Bandung yang mengangkat tema tentang merancang motif batik yang berupa motif batik fraktal, tetapi ada beberapa kendala sehingga aplikasi tersebut sulit dipakai oleh para perajin batik yang terdapat pada UKM-UKM daerah.

Pembuatan batik fraktal tentunya akan memerlukan angka-angka atau konstanta-konstanta yang dibutuhkan dalam membangun rumus yang digunakan untuk membangun motif batik tersebut, padahal para perajin batik di daerah biasanya hanya lulusan SD ataupun SMP. Disini penulis akan memperkenalkan suatu aplikasi yang digunakan untuk merancang dan visualisasi batik yang bernama Kitabatik.

Kitabatik merupakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk merancang kain batik dengan mudah. Aplikasi ini dirancang dengan antarmuka yang mudah digunakan oleh

pengguna meskipun pengguna tersebut belum pernah mengenal komputer sekalipun.

2. DASAR TEORI

Dasar teori pada Kitabatik adalah dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian yang merupakan dasar dari aplikasi Kitabatik ini merupakan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Perangkat Lunak Pendesain Motif dan Visualisasi Desain Produk Batik untuk Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Industri Kreatif Batik”.

Aplikasi yang sudah dibuat pada penelitian tersebut merupakan dasar dari aplikasi Kitabatik ini. Aplikasi pada penelitian tersebut masih terdapat beberapa kekurangan pada antarmuka pengguna. Pada aplikasi tersebut pengguna masih disulitkan dengan menekan tombol-tombol yang digunakan dalam merancang dan meletakkan suatu pola ke dalam klowongan batik. Selain itu pada aplikasi tersebut masih terdapat beberapa kesalahan program yang menyebabkan gangguan kepada pengguna.

Aplikasi Kitabatik merupakan aplikasi yang dikembangkan dari riset tersebut. Pada aplikasi Kitabatik akan terjadi perombakan antarmuka dari sisi pengguna. Beberapa pergantian yang terlihat pada aplikasi Kitabatik ini adalah pada antarmuka pengguna. Pada aplikasi Kitabatik pengguna tidak lagi disibukkan dengan berbagai macam tombol yang digunakan mulai dari pemmilihan kain, perancangan pola, sampai dengan pewarnaan kain. Pada aplikasi Kitabatik pengguna dapat melakukan drag and drop untuk pengaturan pola agar lebih mudah dan lebih cepat. Pada proses pewarnaan pun, pengguna hanya perlu memilih warna yang diinginkan dan akan tersedia jendela pratinjau yang digunakan untuk melihat seperti apa jika klowongan tersebut diwarnai dengan warna yang dipilih oleh pengguna.

(3)

3 Pada aplikasi Kitabatik ini juga akan disediakan beberapa fitur baru yaitu menyimpan dan mencetak kain hasil rancangan yang sudah dibuat oleh pengguna. Pengguna dapat menyimpan rancangan kain batik mereka dalam dua format yaitu JPEG dan XAML. Dengan dua format tersebut, pengguna dapat mempublikasikan atau menyimpan hasil rancangan mereka ke dalam sebuah data agar tidak mudah hilang ataupun terhapus. Selain menyimpan, pada aplikasi ini pengguna juga dapat mencetak rancangan kain batik yang telah dibuat ke dalam suatu kertas. Aplikasi ini dapat mencetak rancangan kain batik dengan menggunakan printer ataupun perangkat keras lain yang digunakan untuk mencetak. Jika aplikasi ini tidak terhubung oleh perangkat keras, maka pengguna dapat menyimpan hasil racangan mereka ke dalam sebuah berkas yang berekstensi PDF atau XPS yang nantinya dapat digunakan untuk mencetak jika sudah terdapat

printer.

3. METODOLOGI

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang perancangan sistem perangkat lunak yang berupa perancangan arsitektur perangkat lunak, domain permasalahan, dan deskripsi umum aplikasi.

3.1 Arsitektur Perangkat Lunak

Piranti lunak ini memiliki arsitektur sistem yaitu menggunakan Windows Presentation Foundation (WPF) milik Microsoft Visual Studio dengan XAML sebagai rancangan antarmuka. Dapat dilihat pada Gambar 1, pada aplikasi ini akan menggunakan MVC, dimana nantinya semua Controller akan dibuat menjadi kelas-kelas sendiri dan akan dipanggil oleh

View. Pada perangkat lunak ini juga

menggunakan Model, yaitu dalam bentuk folder-folder yang sudah teratur rapi sebagai pengganti basisdata. Semua motif isen dan klowongan yang disediakan akan disimpan pada satu folder

yang akan diakses pada waktu menjalankan aplikasi ini. XAML pada piranti lunak ini akan digunakan dalam manipulasi gambar batik. Penyusunan antarmuka pengguna dan interaksi pengguna merupakan salah satu inti dari TA ini selain dari sisi pemrograman. Pemikiran antarmuka pengguna yang mudah untuk digunakan oleh pengguna yang belum mengenal aplikasi ini dan juga dengan tingkat pendidikan yang seadanya tidaklah mudah.

User dapat membuat Desain Batik View dengan menggunakan XAML Operation Desain Batik Mewarnai Batik Database

Gambar 1 – Arsitektur Perangkat Lunak

3.1.1. Model Layer

Model Layer melakukan penanganan pada

basisdata. Basisdata pada aplikasi ini merupakan folder-folder yang telah terbagi menjadi beberapa bagian yang digunakan untuk menyimpan gambar yang merupakan data-data dari klowongan kain maupun motif yang bertipe XAML. Basis data pada perangkat lunak ini selain untuk menyimpan motif dan kain, juga digunakan untuk menyimpan palet warna standar pada aplikasi ini.

3.1.2. View Layer

View layer melakukan penanganan

tampilan (presentation logic) dan interaksi dengan pengguna. Antarmuka merupakan implementasi dari GUI pada level perancangan. Bagian ini berisi sebuah tampilan dari desktop yang berfungsi sebagai media bagi pengguna untuk berinteraksi dengan program. Action yang dibuat pengguna akan menjadi masukan dari

(4)

4 komponen layer ini dan nantinya akan dikirim ke layer controller untuk diproses dan akan dikirim kembali oleh layer controller sebagai output.

3.1.3. Controller Layer

Controller layer melakukan penanganan

terhadap masukan / action yang dikirimkan oleh

view layer. Dalam layer controller semua aksi

yang dilakukan oleh pengguna akan diproses dan akan dikembalikan lagi ke view layer untuk ditampilkan kepada pengguna. Proses yang dilakukan dalam layer ini bermacam-macam seperti pemrosesan manipulasi gambar XAML, pewarnaan yang akan dilakukan pada proses bisnis pewarnaan kain, dll.

3.2. Domain Permasalahan

Domain permasalahan yang diangkat dalam pengerjaan TA ini adalah bagaimana merancang suatu aplikasi untuk menangani permasalahan pada domain fungsi pembuatan kain batik.

Berdasarkan studi literatur kegiatan bisnis yang terjadi di pedesaan dan melihat teknologi yang sudah ada pada perajin batik, domain pembuatan kain batik yang akan diselesaikan oleh aplikasi ini adalah pemilihan kain, rancangan isen, pola peletakan pada kain, dan yang terakhir adalah pewarnaan kain.

Pada Gambar 2 akan diperlihatkan kasus penggunaan yang terdapat pada aplikasi Kitabatik ini. Pada aplikasi ini terdapat beberapa kasus penggunaan penting seperti perancangan isen, pewarnaan dan pencetakan.

Pada Tabel 1 akan diperlihatkan deskripsi singkat dari masing-masing kasus penggunaan yang terdapat pada aplikasi Kitabatik ini.

System

Perancang Motif Batik

Merancang Isen Memilih Kain

Meletakkan Pola

Mewarnai Kain

Menyimpan Kain Mencetak Kain

G ambar 2 – Kasus Penggunaan Sistem Tabel 1 – Diagram Kasus Penggunaan No Nama Kasus Penggunaan Deskripsi

1 Memilih Kain

Perancang motif batik akan memilih kain klowongan yang akan digunakan pada rancangan.

2 Merancang Isen

Perancang motif batik akan merancang kain sesuai dengan keinginan mereka atau impor isen yang telah ada.

3 Pola Peletakan

Perancang motif batik akan mengatur pola peletakan yang diinginkan, mulai dari pengaturan viewport,

viewbox, pinggiran, skala,

dan rotasi.

4 Mewarnai Klowongan Perancang motif batik akan mewarnai klowongan yang sudah terisi dengan isen 5 Mencetak Kain

Perancang motif batik akan mencetak kain ke dalam media cetak seperti kertas ataupun kain asli

(5)

5 6 Menyimpan Kain

Perancang motif batik dapat menyimpan rancangan kain ke dalam format yang telah disediakan yaitu XAML dan JPEG.

3.3. Deskripsi Singkat Aplikasi

Perangkat lunak ini merupakan perangkat lunak berbasis desktop yang dibuat untuk memudahkan para perancang motif batik atau pengajin batik yang dalam merancang kain batik yang akan dibuatnya.

Perangkat lunak ini dapat digunakan untuk membuat suatu rancangan kain batik yang baru dengan menggunakan isen-isen ataupun motif yang sudah ada pada perangkat lunak ini. Definisi dari isen adalah lukisan-lukisan yang memiliki bentuk-bentuk tertentu yang merupakan unsur pengisi motif batik Indonesia. Isen ataupun motif yang sudah disediakan didalam perangkat lunak ini merupakan isen ataupun motif dasar yang sering ditemui pada batik Jombang maupun batik Madura.

Skope yang terdapat pada perangkat lunak ini meliputi pembuatan rancangan batik, pembuatan isen atau motif-motif turunan dari motif dasar yang sudah disediakan, dan juga dapat mencetak hasil karya yang sudah dibuat.

Beberapa fitur yang terdapat pada aplikasi Kitabatik ini dapat dilihat pada subbab-subbab berikut ini.

3.3.1. Memilih Kain Klowongan yang Diinginkan

Pada aplikasi ini, perancang motif batik dapat dengan bebas memilih kain klowongan yang diinginkan. Dalam aplikasi ini akan disediakan beberapa kain klowongan yang terdapat pada batik Jombang dan batik Madura seperti pada Gambar 3.15.

3.3.2. Memilih Klowongan yang Ingin Diberi Isen

Pada aplikasi ini, perancang motif batik dapat dengan bebas memilih klowongan yang ingin diberi isen yang diinginkan oleh perancang motif batik, jadi kain batik yang dibuat hasilnya akan sesuai dengan yang diinginkan oleh perancang motif batik. Pemilihan klowongan dapat dilihat seperti Gambar 3.15.

3.3.3. Memilih Isen yang Diinginkan

Pada aplikasi ini, perancang motif batik dapat dengan bebas memilih isen yang terdapat pada batik Jombang dan batik Madura. Pada aplikasi ini akan disediakan beberapa isen yang mungkin lumayan terkenal dan sering dipakai dalam batik Jombang maupun batik Madura.

3.3.4. Mengedit Isen

Pada aplikasi ini, perancang motif batik juga dapat mengedit isen yang telah ada. Proses pengeditan yang dimaksud seperti membesarkan ukuran isen yang telah ada (Zoom), memutar isen (rotasi), dan lain sebagainya

3.3.5. Membuat Isen Turunan

Selain motif utama, pada aplikasi ini juga akan disediaakan fitur membuat isen turunan yang dibuat dari isen-isen yang sudah ada, misalnya perancang motif batik ingin menggabungkan isen „cecek’ dan isen „sisik‟, lalu isen turunan tersebut juga dapat disimpan.

3.3.6. Memilih Pola Peletakan yang Diinginkan pada Klowongan

Pada aplikasi ini perancang motif batik dapat memilih pola peletakan yang diinginkan, seperti mengubah besar Isen yang ingin diletakkan ke dalam klowongan, merotasi isen yang ingin diletakkan ke dalam klowongan, dll.

3.3.7. Mewarnai Kain

Pada aplikasi ini perancang motif batik juga dapat memberi warna sesuai yang diinginkan pada klowongan yang telah diberi isen terlebih dahulu yang bisa dilihat pada Gambar 3.16. Pada aplikasi ini juga akan disediakan beberapa palet warna yang sering dipakai untuk mewarnai kain batik.

(6)

6

3.3.8. Mencetak dan Pratinjau Kain

Pada aplikasi ini juga akan disediakan print

preview dan print. Fitur print preview yang

dimiliki oleh aplikasi ini seperti print preview yang tersedia pada aplikasi lain seperti MS Word, dll. Sedangkan fitur print pada aplikasi ini memiliki kelebihan yaitu aplikasi ini secara otomatis akan membagi gambar rancangan kain batik tersebut ke beberapa kertas, dan nantinya jika kertas hasil cetak tersebut digabungkan, maka akan menjadi rancangan kain batik seperti yang ada pada aplikasi ini.

4. UJI COBA

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang uji coba yang dilakukan pada aplikasi ini :

4.1. Uji Coba Manipulasi XAML 4.1.1. Uji Coba Translasi

Berikut ini merupakan uji coba untuk implementasi translasi pada objek XAML yang terjadi saat pengguna merubah atau menggeser posisi isen pada saat merancang kain. Pada saat pengguna mendekatkan tetikus pada objek yang akan dituju, maka pada objek tersebut akan keluar sebuah kontrol yang dapat digunakan sebagai translasi, rotasi, atau skala. Pada subbab ini akan dijelaskan tentang translasi dimana untuk melakukan translasi pada objek yang diinginkan, maka pengguna dapat menggeser objek yang diinginkan. Dapat dilihat pada Gambar 4.1 dimana pada saat pengguna mendekatkan kursor pada sebuah objek, maka pada objek tersebut keluar sebuah kontrol. Pada gambar tersebut juga diperlihatkan hasil translasi pada objek tersebut, karena pada saat pertama kali dibuat objek tersebut terletak pada bagian kanan atas kanvas perancangan seperti yang terlihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.1 – Uji Coba Translasi

Gambar 4.2 – Letak Isen Pertama Kali

4.1.2. Uji Coba Implementasi Rotasi

Berikut ini merupakan uji coba dalam proses rotasi yang dilakukan pada isen. Pada uji coba ini akan diperlihatkan beberapa isen yang sudah dirotasikan terhadap sumbu pusat dari objek tersebut. Untuk melakukan rotasi, pengguna hanya perlu mendekatkan kursor ke objek yang ingin dirotasikan. Setelah kursor mendekati objek tersebut, maka pada objek tersebut akan keluar sebuah kontrol pada pojok objek tersebut. Pengguna dapat merotasikan objek tersebut dengan cara drag and drop seperti yang terlihat pada Gambar 4.3 dimana pada objek tersebut dilakukan rotasi kurang lebih sekitar 45˚.

(7)

7

4.1.3. Uji Coba Implementasi Perbesaran

Barikut ini merupakan uji coba dalam proses skala pada beberapa gambar. Pada uji coba ini akan diperlihatkan beberapa isen yang akan dibandingkan dengan ukuran isen asli. Pada Gambar 4.4 dapat dilihat jika objek di sebelah kanan lebih besar daripada objek sebelah kiri. Pada gambar tersebut terlihat pengguna melakukan perbesaran terhadap ukuran objek isen yang asli, sedangkan pada Gambar 4.5 dapat dilihat jika objek sebelah kanan lebih kecil daripada objek sebelah kiri. Hal tersebut disebabkan karena ukuran objek sebelah kiri diperkecil dari ukuran semula.

Gambar 4.4 – Uji Coba Memperbesar Objek

Gambar 4.5 – Uji Coba Memperkecil Objek

4.1.4. Uji Coba Implementasi Pewarnaan

Pada subbab ini akan dijelaskan tentang uji coba dalam mewarnai sebuah klowongan yang sudah terisi isen. Proses pemilihan warna pada aplikasi ini terdiri dari dua jenis yaitu memilih warna dari palet yang sudah disediakan oleh

aplikasi ini atau dengan menggunakan color

picker yang sudah disediakan oleh aplikasi ini.

Dapat dilihat pada Gambar 4.6 merupakan uji coba pewarnaan dimana pengguna menggunakan palet yang sudah disediakan oleh aplikasi ini. Setelah pengguna memilih palet yang akan dipakai, maka pengguna tersebut dapat memilih warna-warna yang terdapat pada palet tersebut. Setelah pengguna memilih warna yang diinginkan maka secara otomatis aplikasi akan memberikan pratinjau warna yang dipilih tadi diimplementasikan pada klowongan yang sudah dipilih. Halaman pratinjau ini terdapat pada bagian kanan layar. Dapat dilihat pada Gambar 4.6 terdapat sebuah pinggiran berwarna merah pada warna biru muda, pinggiran tersebut menandakan bahwa warna yang terdapat pada halaman pratinjau merupakan warna biru mudah seperti warna yang terdapat pinggiran berwarna merah.

Gambar 4.6 – Uji Coba Pewarnaan

4.1.5. Uji Coba Implementasi Pengisian Pola

Pada subbab ini akan dijelaskan tentang uji coba dalam proses mengisi isen yang telah ada pada sebuah klowongan. Operasi pengisian pola ini terdapat pada halaman Isen Laying dimana pada halaman tersebut pengguna dapat mengatur letak suatu pola ke dalam suatu klowongan yang telah dipilih oleh pengguna. Dapat diliht pada Gambar 4.7 merupakan contoh peletakan pola.

(8)

8 Gambar 4.7 – Uji Coba Peletakan Pola

4.2. Uji Coba Perbandingan Hasil

Dapat dilihat perbandingan hasil batik yang dibuat dengan menggunakan aplikasi dengan batik tulis Jombang. Pada Gambar 4.8 merupakan hasil batik dari aplikasi Kitabatik sedangan Gambar 4.9 merupakan kain batik Jombang.

Gambar 4.8 – Hasil Kain Kitabatik

Gambar 4.9 – Kain Batik Jombang

5. KESIMPULAN

Pada penelitian kali ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :

 Membuat suatu kakas bantu yang dapat mewujudkan suatu rancangan kain batik yang dapat digunakan untuk memanipulasi isen dan klowongan pada kain batik dengan menggunakan model MVC dengan menggunakan WPF.

 Membuat sebuah kakas bantu yang digunakan untuk merancang sebuah rancangan kain batik yang dapat digunakan pada berbagai daerah.

 Implementasi MVC dalam perancangan batik dengan menggunakan WPF dapat dilakukan seperti yang terlihat pada Bab 4 tentang implementasi perangkat lunak. Untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan beberapa optimasi dan saran seperti berikut :

 Optimasi dalam penggambaran isen yang kompleks agar dapat digambar lebih cepat.  Pewarnaan yang dapat dilakukan pada

isen-isen yang telah disediakan oleh aplikasi.  Perancangan antarmuka yang lebih baik

lagi.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Hertanto, Luhur (2009), Detik News, [online],

(http://www.detiknews.com/read/2009/09/ 07/181258/1198580/10/unesco-akui-batik-milik-indonesia, diakses tanggal 25 September 2011)

[2] Standart Nasional Indonesia (2008), [online],

(http://pustan.bpkimi.kemenperin.go.id/ files/SNI%2008-0240-1989.pdf, diakses tanggal 25 September 2011)

(9)

9 [3] Mac Donald, Matthew. Pro WPF in C#

2008. New York : Apress, 2008. 978-1-59059-955-6

[4] Roojen, Pepin. Batik Design. Pepin Press, 2001. 978-9-05496-005-8

[5] Yudhoyono, Ani Bambang. Batikku : pengabdian cinta tak berkata. PT Gramedia Pustaka Utama, 2010. 978-9-79226-160-8

[6] Habibur (2009), [online], (http://www.itb.ac.id/news/2456.xhtml, diakses tanggal 29 Mei 2011)

[7] Wardhana, Mahendra., Indraprasti,

Anggri., Hendrawan, Rully Agus., Ustazah, Eri Naharani. 2010. Rancang

Bangun Perangkat Lunak Pendesain Motif dan Visualisasi Desain Produk Batik untuk Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Industri Kreatif Batik. Jakarta, LIPI

Gambar

Gambar 1 – Arsitektur Perangkat Lunak  3.1.1. Model Layer
Tabel 1 – Diagram Kasus Penggunaan   No Nama Kasus
Gambar 4.1 – Uji Coba Translasi
Gambar 4.4 – Uji Coba Memperbesar Objek
+2

Referensi

Dokumen terkait

REMBUG KEPEGAWAIAN DAERAH BELANJA MAKANAN DAN MINUMAN KEGIATAN JB: Barang/jasa JP: Jasa Lainnya. 1

Proporsi gum xanthan dan Na-CMC Cake beras rendah lemak memberikan pengaruh nyata (α = 5%) terhadap kadar air, volume spesifik, hardness, springiness,

Socfindo Perkebunan Aek Loba berada pada kisaran 1 – 6 orang dan dengan rata-rata 3,49 orang dan persentase terbesar pada kategori sedang yaitu sebanyak 45 orang atau sebesar 51,72

[r]

[r]

Durian Consumption Effect on Plasma Malondialdehyde Level as Biomarker of Stress Oxidative in Rats.. Anugrah Aulia Ulil Amri 1 , Ani Melani Maskoen 2 , Syarief

Secara teknis strategi pemanfaatan media audio visual dalam proses kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris dibagai menjadi tiga tahapan, yaitu persiapan, penggunaan dan

Ukuran objektif tidak memperlihatkan bahwa anak yang terkena gangguan ini memperlihatkan aktifitas fisik yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan