• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

PT BPR KARTASURA MAKMUR

TAHUN 2020

Kantor Pusat

Jl. Slamet Riyadi No. 134 Kartasura, Sukoharjo

Telp. (0271) 78077, Fax. (0271) 784460

E-Mail :

bpr_ktsmakmur@yahoo.co.id

(2)

1

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

PT BPR KARTASURA MAKMUR TAHUN 2020

Seiring dengan meningkatnya tingkat risiko dalam kegiatan perbankan, PT BPR

KARTASURA MAKMUR senantiasa melakukan upaya untuk mewujudkan

pelak-sanaan “Budaya Kepatuhan” di semua tingkat organisasi dan kegiatan usaha Bank.

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kartasura Makmur tahun 2020 disusun sesuai

dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. : 04/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret

2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran

Otoritas Jasa Keuangan No. 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan

Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat dan yang diubah dengan Surat Edaran Otoritas

Jasa Keuangan Nomor 24/SEOJK.03/2020 tanggal 14 Desember 2020 tentang Perubahan

Atas Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan

Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat.

Tahun 2020 PT BPR Kartasura Makmur berusaha memantau semua peraturan baru yang

dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan Otoritas lainnya

seperti Direktorat Jenderal Pajak, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan lain-lain.

Selama periode ini, OJK telah mengatur Tata Kelola BPR dan Manajemen Risiko BPR

untuk mendukung tetap terjaganya kualitas pengelolaan BPR dan tercapainya pertumbuhan

bisnis yang berkesinambungan. Peraturan-peraturan baru tersebut diantaranya POJK, PBI,

dan peraturan lainnya yang mengatur mengenai Dampak Penyebaran Covid-19, Perubahan

SEOJK maupun POJK dan beberapa peraturan lainnya.

Kebijakan OJK mengenai Tata Kelola mencakup berbagai peraturan pokok seperti Tata

Kelola yang mewajibkan BPR melengkapi Struktur Organisasi, Manajemen Risiko mulai

dari 3 hingga 6 Risiko, pengaturan pemenuhan Modal Inti, Wilayah operasi BPR.

(3)

2

Seiring dengan meningkatnya tingkat risiko dalam kegiatan perbankan, PT BPR Kartasura

Makmur senantiasa melakukan upaya untuk mewujudkan “Budaya Kepatuhan” di semua

tingkat organisasi dan kegiatan usaha. Langkah-langkah dalam rangka mendukung

terciptanya “Budaya Kepatuhan” antara lain dilakukan melalui pembuatan sistem,

program, kerangka kerja, dan kode etik kepatuhan atau kebijakan kepatuhan.

Selanjutnya, dalam upaya untuk memastikan kepatuhan BPR terhadap berbagai regulasi,

Manajemen PT BPR Kartasura Makmur melakukan hal-hal sebagai berikut :

 Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan PT BPR Kartasura

Makmur memenuhi semua peraturan yang berlaku melalui beberapa kegiatan :

o Memberi informasi kepada semua bagian / seksi termasuk Direksi mengenai

penerbitan

setiap

Peraturan

Baru

Otoritas

Jasa

Keuangan.

PT BPR juga melakukan pelatihan internal, study meeting, dan menugaskan

karyawan dari bagian terkait untuk menghadiri sosialisasi yang

diselenggarakan di OJK setempat, Perbarindo atau lembaga pendidikan lain.

o Membahas masalah yang berhubungan dengan kepatuhan BPR terhadap

peraturan yang berlaku dan memantau tindak lanjut yang harus dilakukan

oleh BPR sehubungan dengan penerbitan beragam peraturan OJK dalam

Rapat Kepatuhan bulanan yang dihadiri oleh Direksi dan semua bagian

terkait.

o Memantau penyampaian berbagai laporan kepada OJK dan otoritas lainnya.

o Membuat revisi/kajian ulang terhadap kebijakan dan prosedur manual untuk

mendapatkan kepastian bahwa aturan internal PT BPR Kartasura Makmur

sudah sesuai dengan peraturan OJK dan perundang-undang lain yang

berlaku.

o

Melakukan “Penilaian Risiko Kepatuhan” dan “Self-Review Kepatuhan”

secara berkala.

o Membuat Rencana Kerja Kepatuhan yang disusun berdasarkan hasil

“Penilaian Risiko Kepatuhan” serta senantiasa melakukan kontrol dan

pemantauan terhadap realisasi Rencana Kerja tsb.

 Memantau kepatuhan terhadap peraturan kehati-hatian seperti Modal Minimum

(CAR), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Loan to Deposit Ration

(LDR), Non Performing Loan (NPL) dan Cash Ratio.

(4)

3

 Memantau penyelesaian pengaduan nasabah dan menyerahkan laporan secara tepat

waktu ke OJK serta memastikan tindakan pencegahan sudah dilakukan untuk

menghindari terulangnya pengaduan nasabah yang serupa.

 Memantau kemajuan penyelesaian hasil temuan pemeriksaan OJK dan memastikan

bahwa rekomendasi OJK ditindaklanjuti dan dilaksanakan. Menyampaikan laporan

perkembangan tersebut kepada OJK secara bulanan.

Pada akhir tahun 2020 PT BPR Kartasura Makmur merealisasikan pembuatan Laporan

Penerapan Tata Kelola PT BPR Kartasura Makmur untuk periode Januari - Desember 2020

dengan mengacu pada prinsip-prinsip Transparancy, Accountability, Responsibility,

Indenpendency, dan Fairnes (TARIF).

a. Transparancy (keterbukaan), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi

yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.

b. Accountability

(akuntabilitas),

yaitu

kejelasan

fungsi

dan

pelaksanaan

pertanggungjawaban organ BPR sehingga pengelolaannya berjalan efektif.

c. Responsibility (pertanggungjawaban), kesesuaian pengelolaan BPR dengan

peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip pengelolaan BPR yang sehat.

d. Indenpendency (independensi), yaitu pengelolaan BPR secara profesional tanpa

pengaruh atau tekanan dari pihak manapun.

e. Fairnes (kewajaran), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak

pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan.

Laporan Penerapan Tata Kelola PT BPR Kartasura Makmur Tahun 2020

I. Pokok – Pokok Isi Laporan

Mengacu pasal 75 POJK No. 4/POJK.03/2015 dan SEOJK No. 5/SEOJK.03/2016

tentang Penerapan GCG / Tata Kelola, pokok-pokok isi laporan disusun sebagai berikut:

Transparansi Penerapan Tata Kelola PT BPR Kartasura Makmur Tahun 2020

sebagaimana dimaksud pada pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK No.

4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015; dan

Laporan Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola PT BPR

Kartasura Makmur tahun 2020 sebagaimana dimaksud pada bagian VI angka 11 dan 12

mencakup Kertas Kerja Penilaian Penerapan Tata Kelola sebagaimana dimaksud dalam

(5)

4

Lampiran II dan Kesimpulan Umum Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola

sebagaimana dimaksud dalam lampiran III Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. :

5/SEOJK.03/2016 .

A. Transparansi Penerapan Tata Kelola PT BPR Kartasura Makmur 2020

1. Pengungkapan Penerapan Tata Kelola :

a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi;

b. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris;

c. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite;

2. Kepemilikan Saham Anggota Direksi

3. Hubungan keuangan dan/atau hubungan keluarga anggota Direksi dengan

anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau pemegang saham

BPR;

4. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris

5. Hubungan keuangan dan/atau hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris

dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau pemegang

saham BPR;

6. Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan

Komisaris yang ditetapkan berdasarkan RUPS;

7. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah;

8. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris;

9. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) yang terjadi dan upaya

penyelesaian oleh BPR;

10. Permasalahan Hukum yang Dihadapi dan Upaya Penyelesaian oleh BPR;

11. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan;

12. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik..

B. Laporan Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola PT

BPR Kartasura Makmur Tahun 2020 sebagaimana dimaksud pada bagian VI

angka 11 dan 12 SE OJK Tata Kelola BPR, mencakup Kertas Kerja Penilaian

Penerapan Tata Kelola sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II dan Kesimpulan

(6)

5

Umum Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola sebagaimana dimaksud dalam

lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 24/SEOJK.03/2020 .

II. Uraian Pokok Pokok Isi Laporan

A. Transparansi Penerapan Tata Kelola PT BPR Kartasura Makmur Tahun 2020

1. Pengungkapan Penerapan Tata Kelola

a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

No.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi

1.

Nama

: Indrayani Pribadi, SE.MM

Jabatan

: Direktur Utama

Tugas dan Tanggung Jawab:

a) Memimpin dan mengurus PT BPR Kartasura Makmur sesuai

dengan maksud dan tujuan PT BPR Kartasura Makmur.

b) Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan PT BPR

Kartasura Makmur untuk kepentingan PT BPR Kartasura

Makmur;

c) Menciptakan

struktur

pengendalian

internal,

menjamin

terselenggaranya fungsi audit internal dalam setiap tingkatan

manajemen dan menindaklanjuti temuan audit internal sesuai

dengan kebijakan atau arahan yang diberikan Dewan Komisaris.

d) Menyampaikan Rencana Bisnis yang memuat Anggaran

Tahunan kepada Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang

Saham untuk mendapat persetujuannya, sebelum dimulainya

tahun buku yang akan datang, serta melaporkan ke Otoritas Jasa

Keuangan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

e) Melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola dalam setiap kegiatan

usaha PT BPR Kartasura Makmur pada seluruh tingkatan atau

jenjang organisasi PT BPR Kartasura Makmur.

f) Memastikan pelaksanaan fungsi kepatuhan pada seluruh Unit

Kerja BPR secara efektif.

g) Mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham, Daftar

Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah

(7)

6

Rapat Direksi.

h) Membuat Laporan Tahunan, dokumen-dokumen perusahaan

lainnya sebagaimana dimaksud peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

i) Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Auditor

Eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.

j) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum

Pemegang Saham.

2.

Nama

: Dra. Christina Semiyanti, SH.MM

Jabatan

: Direktur YMF Kepatuhan

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Menetapkan

langkah-langkah

yang

diperlukan

untuk

memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan Otoritas

Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain dalam

rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian termasuk memberikan

pendapat yang berbeda (dissenting opinion) apabila terdapat

kebijakan dan/atau keputusan yang menyimpang dari peraturan

Otoritas Jasa Keuangan dan/atau peraturan perundang-undangan

lain;

b. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha BPR tidak

menyimpang dari peraturan perundang-undangan;

c. Memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh

komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan

dan otoritas lain;

d. Memastikan

terlaksananya

sosialisasi

dan

pelatihan

berkelanjutan kepada seluruh unit kerja terkait mengenai

peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkini dan peraturan

perundang-undangan lain yang relevan;

e. Melaporkan kepada anggota Direksi lainnya dan Dewan

Komisaris secara tertulis terkait pelanggaran kepatuhan yang

dilakukan oleh pegawai BPR; dan

(8)

7

f. Melapor kepada Dewan Komisaris secara tertulis terkait

pelanggaran kepatuhan yang dilakukan oleh Direksi BPR;

Tindak Lanjut Rekomendasi Dewan Komisaris :

Direktur Utama sekaligus Direktur Bisnis yang menjalankan tugas

operasional BPR dan Direktur YMF Kepatuhan yang menjalankan tugas

fungsi kepatuhan, secara umum telah menindaklanjuti rekomendasi

Dewan Komisaris, sebagaimana surat rekomendasi berikut :

a. Evaluasi Kinerja Keuangan Januari 2020, Struktur organisasi PT BPR

Kartasura Makmur yang lebih efisien:

b. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Pebruari 2020, Peningkatan

prinsip kehati-hatian agar potensi kredit bermasalah dapat ditekan;

c. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Maret 2020;

d. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan April 2020;

e. Tata Kelola, Likuiditas dan Solusi AYDA/NPL;

f. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Mei 2020;

g. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Juni 2020;

h. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Juli 2020;

i. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Agustus 2020;

j. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan September 2020;

k. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Oktober 2020’

l. Percepatan Realisasi Komitmen Target;

m. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Nopember 2020;

n. Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Desember 2020.

b. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

No

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota

Dewan Komisaris

1)

.

Nama

: Drs. Tri Sulaksono, M.si

Jabatan

: Komisaris Utama

Tugas dan Tanggung Jawab:

(9)

8

Direksi, serta pemegang saham.

b)

Memastikan bahwa Dewan Komisaris senantiasa diberi

informasi mengenai hal-hal yang relevan dan dimintakan

persetujuan yang diperlukan.

c)

Bertanggung jawab memimpin Dewan Komisaris guna

menjamin efektifitas fungsi Dewan Komisaris.

d)

Bertanggung jawab untuk menentukan agenda rapat dan

memimpin rapat.

e)

Komisaris Utama menentukan keadaan mendesak dalam hal

undangan rapat Dewan Komisaris dilakukan dalam waktu

kurang dari 3 hari.

f)

Mengundang anggota Dewan Komisaris untuk menghadiri

rapat Dewan Komisaris.

g)

Memastikan agar para Komisaris mendapatkan informasi

yang akurat, tepat waktu dan jelas.

h)

Membina hubungan yang konstruktif antara Dewan Komisaris

dan Direksi.

i)

Mengembangkan standar Corporate Governance yang terbaik.

2)

Nama

: Drs. Michael Budi Santoso, MM

Jabatan

: Komisaris Anggota

Tugas dan Tanggung Jawab :

a)

Melakukan pengawasan terhadap Direksi dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawab Direksi, dengan memberikan nasihat,

mengarahkan, memantau dan mengevaluasi implementasi

kebijakan strategik, termasuk persetujuan terhadap penyediaan

dana kepada pihak-pihak yang terkait sebagaimana ketentuan

yang mengatur mengenai batas maksimum pemberian kredit;

b)

Memastikan Direksi menindaklanjuti temuan audit dan

rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan audit intern Bank, auditor ekstern,

(10)

9

hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan,

dan/atau otoritas lainnya.

c)

Bersama-sama dengan Komisaris Utama mereview dan

menyetujui rencana bisnis.

d)

Bersama-sama dengan Komisaris Utama mereview dan

menyetujui laporan tahunan.

e)

Memberikan

laporan

dan

mendapatkan

persetujuan

pemegang saham pada Laporan

f)

Memastikan fungsi kepatuhan, audit intern, manajemen risiko;

dan remunerasi dan nominasi dapat dilaksanakan sesuai

Ketentuan POJK serta memastikan terselenggaranya

pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola dalam setiap kegiatan

usaha PT BPR Kartasura Makmur pada seluruh tingkatan atau

jenjang organisasi PT BPR Kartasura Makmur.

g)

Pengawasan aktif terhadap fungsi kepatuhan.

h)

Menghadiri semua rapat Dewan Komisaris dan rapat Komite

terkait;

i)

Menghadiri semua rapat Pemegang Saham, salah satu anggota

membuat risalah rapat Dewan Komisaris, dan ditandatangani

oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat

Dewan Komisaris, serta mendistribusikan salinan risalah rapat

Dewan Komisaris kepada seluruh anggota Dewan Komisaris

dan pihak yang terkait.

j)

Memberikan masukan strategi serta meninjau kinerja dan

efektifitas manajemen pada rapat yang menyetujui sasaran dan

tujuan serta memantau Laporan Kinerja.

k)

Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan apabila

ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di

bidang keuangan dan perbankan yang keadaan atau perkiraan

dapat membahayakan kelangsungan usaha PT BPR Kartasura

Makmur sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

(11)

10

l)

Mengikuti pendidikan yang terkait dan berkelanjutan serta

dimutakhirkan terhadap perubahan aturan dan ketentuan

perundangan serta standar yang relevan.

Rekomendasi kepada Direksi :

Salah satu tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah

memberikan nasihat kepada Direksi untuk kepentingan perusahaan sesuai

dengan maksud dan tujuan perusahaan.Rekomendasi yang diberikan

Dewan Komisaris kepada Direksi selama tahun 2020 antara lain :

a) Berkaitan dengan pengelolaan bisnis pada umumnya :

Monitor dan Evaluasi Kinerja setiap bulan

Perkembangan PT BPR Kartasura Makmur perlu didukung dengan

penerapan manajemen risiko dan tata kelola terintegrasi yang efektif

dan efisien, dan tetap sejalan dengan peraturan dan perundangan

yang berlaku.

Mengingat perkembangan ekonomi yang kurang kondusif,

hendaknya dalam pelaksanaan program / Rencana Bisnis agar tetap

memperhatikan aspek kehati-hatian (prudential) dan aspek

kepatuhan (compliance) serta dilakukan sosialisasi ke seluruh unit

organisasi PT BPR Kartasura Makmur.

Permodalan akan semakin menjadi tantangan beberapa tahun ke

depan sehingga diperlukan adanya capital planning yang baik.

b) Berkaitan dengan Manajemen Risiko

Risiko Kredit. Dalam penyaluran kredit, PT BPR Kartasura Makmur

agar menghindari risiko konsentrasi yang terlalu besar terhadap satu

industri tertentu.

Risiko Pasar. Sehubungan dengan gejolak bunga pinjaman ringan

pinjaman KUR yang digelontorkan Bank Pemerintah, PT BPR

Kartasura Makmur perlu mewaspadai pelunasan kredit lancar.

Risiko Likuiditas. Mengingat masih tinggi permintaan kredit dan

pengambilan simpanan, rasio likuiditas harus dipertahankan pada

range yang telah ditetapkan.

(12)

11

mendapat perhatian khusus adalah aspek kesederhanaan birokrasi

kredit. PT BPR Kartasura Makmur agar memperhatikan dan

menjaga aspek kehati-hatian dalam pencairan kredit.

Risiko Reputasi. Dengan semakin meningkatnya komunikasi

interaktif masyarakat luas melalui social media dan peranan PT BPR

Kartasura Makmur sebagai transaction bank, agar dipastikan adanya

monitoring serta pemberian respon yang tepat waktu.

Risiko

Stratejik. Agar dikembangkan konsep perencanaan

ketersediaan SDM yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan PT

BPR Kartasura Makmur. Mengantisipasi menurunnya OSC dan

meningkatnya % NPL perbankan di masa depan, PT BPR

Kartasurta Makmur perlu melaksanakan strategi peningkatan OSC

dan penurunan % NPL.

c) Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Januari, Pebruari, Maret,

April 2020;

d) Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan Mei, Juni, Juli, Agustus

tahun 2020;

e) Monitor dan Evaluasi Kinerja Keuangan bulan September, Oktober

tahun 2020;

f) Monitor dan Evaluasi Keuangan bulan Nopember dan Desember

2020

c. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

PT BPR Kartasura Makmur belum membentuk komite-komite. Perusahaan

belum mendesak membentuk komite-komite.

Akhir tahun 2020 modal inti PT BPR Kartasura Makmur masih kurang dari

Rp 80.000.000.000,- (delapan puluh milyar rupiah), sehingga belum wajib

membentuk komite-komite. Namun, Fungsi komite tetap dijalankan oleh PT

BPR Kartasura Makmur. Misalnya, Fungsi Komite dalam proses penyaluran

dana (bentuk kredit). Sebelum keputusan kredit diambil dan ditetapkan oleh

pejabat berwenang, maka permohonan kredit di atas 100 juta akan dibahas

secara bersama-sama antara pemutus kredit, analis kredit, marketing, bagian

(13)

12

legal dan pejabat kepatuhan, sehingga pejabat pemutus kredit dalam

mengambil keputusan kredit berdasarkan hasil pembahasan petugas terkait.

Fungsi komite dalam audit dijalankan oleh Pejabat Eksekutif SPI dan Dewan

Komisaris. Fungsi komite dalam remunerasi dan upah dilakukan oleh Dewan

Komisaris.

1) Tugas dan Tanggung Jawab Komite

No

Tugas dan Tanggung Jawab Komite

a)

Komite Audit : Nihil

Tugas dan Tanggung Jawab : Nihil

b)

Komite Pemantau Resiko : Nihil

Tugas dan Tanggung Jawab : Nihil

c)

Komite Remunerasi dan Nominasi : Nihil

Tugas dan Tanggung Jawab : Nihil

2) Struktur, Keanggotaan, Keahlian, dan Independensi Anggota Komite

No

Nama

NIK

*)

Keahlian

**)

Komite***)

Pihak

Independen

(Ya/Tidak)

Audit Pemantau

Risiko

Remunerasi&

Nominasi

1 Nihil

2 Nihil

3 Nihil

3) Program Kerja dan Realisasi Program Kerja Komite

No

Program Kerja dan Realisasi Program Kerja Komite*)

1

Komite Audit : Nihil

Program Kerja : Nihil

Realisasi : Nihil

Jumlah Rapat : Nihil

(14)

13

2

Komite Pemantau Risiko : Nihil

Program Kerja : Nihil

Realisasi : Nihil

Jumlah Rapat : Nihil

3

Komite Remunerasi dan Nominasi : Nihil

Program Kerja : Nihil

Realisasi : Nihil

Jumlah Rapat : Nihil

2. Kepemilikan Saham Direksi

a. Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada PT BPR Kartasura

Makmur

*) ribuan

No

Nama Anggota

Direksi

NIK

Nominal

%

Kepemilikan

1 Indrayani Pribadi, SE. MM

3309054505620001

420.000

7,0

2 Christina Semiyanti

3310154212620001

348.000

5,8

b. Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada Perusahaan Lain :

No

Nama Anggota

Direksi

NIK

Sandi

Bank

Lain

Nama

Peshn

Lain

%

1 Indrayani Pribadi, SE. MM

3309054505620001

0

0

0

2 Christina Semiyanti

3310154212620001

0

0

0

3. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi

dengan Anggota Direksi Lain, Anggota Dewan Komisaris, dan / atau

Pemegang Saham PT BPR Kartasura Makmur :

(15)

14

a. Hubungan Keuangan Anggota Direksi pada PT BPR Kartasura

Makmur

No

Nama Anggota

Direksi

NIK

Hubungan Keuangan

Anggota

Direksi

Lain

Anggota

Dewam

Komisaris

Pemegang

Saham

1 Indrayani Pribadi, SE. MM 3309054505620001 tidak ada tidak ada tidak ada

2 Christina Semiyanti

3310154212620001 tidak ada tidak ada tidak ada

b. Hubungan Keluarga Anggota Direksi pada PT BPR Kartasura

Makmur

No

Nama Anggota Direksi

NIK

Hubungan Keluarga

Anggota

Direksi

Lain

Anggota

Dewam

Komisaris

Pemegang

Saham

1 Indrayani Pribadi, SE. MM 3309054505620001

T tidak ada tidak ada tidak ada

2 Christina Semiyanti

3310154212620001

tidak ada tidak ada Tidak ada

4. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris

a. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada PT BPR

Kartasura Makmur

*) ribuan

No

Nama Anggota

Dewan Komisaris

NIK

Nominal

%

Kepemilikan

1 Drs. Tri Sulaksono, MSi

3313112408570002

552.000

9,2

2 Drs. Mcl. Budi santoso, MM

3404081802620002

852.000

14,2

(16)

15

b. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada Perusahaan Lain

No

Nama Anggota

Direksi

NIK

Sandi

Bank

Lain

Nama

Peshn

Lain

%

1

Drs. Tri Sulaksono, MSi

3313112408570002

0

BMT

0

2

Drs. Mcl. Budi santoso, MM

3404081802620002

0

0

0

5. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan

Komisaris dengan Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Direksi, dan /

atau Pemegang Saham PT BPR Kartasura Makmur :

a. Hubungan Keuangan Anggota Dewan Komisaris pada PT BPR

Kartasura Makmur

No

Nama Anggota

Dewan Komisaris

NIK

Hubungan Keuangan

Anggota

Dewan

Komisaris

Lain

Anggota

Direksi

Pemegang

Saham

1

Drs. Tri Sulaksono, MSi

3313112408570002

T tidak ada tidak ada Tidak ada

2

Drs. Mcl Budi santoso, MM

3404081802620002

tidak ada tidak ada Tidak ada

b. Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris pada PT BPR

Kartasura Makmur

No

Nama Anggota

Dewan Komisaris

NIK

Hubungan Keluarga

Anggota

Dewan

Komisaris

Lain

Anggota

Direksi

Pemegang

Saham

1

Drs. Tri Sulaksono, MSi

3313112408570002

T tidak ada tidak ada Saudara

2

Drs. Mcl. Budi Santoso,MM

3404081802620002 tidak ada tidak ada Suami

(17)

16

6. Paket / Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan

Komisaris yang ditetapkan berdasarkan RUPS

a. Paket/Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang

Ditetapkan berdasarkan RUPS :

No

Jenis Remunerasi

(dalam 1 th)

Direksi

Dewan Komisaris

Jumlah

Orang

Jumlah

Keseluruhan

(Rp)

Jumlah

Orang

Jumlah

Keseluruhan

(Rp)

1 Gaji

2

248.832.000

2

114.307.200

2 Tunjangan

2

125.006.400

2

61.741.200

3 Tantiem

2

57.610.000

2

41.150.000

4 Kompensasi shm

2

0

2

0

5 Remunerasi

Lainnya

2

0

2

0

Total

431.448.400

217.198.400

b.

Uraian Fasilitas Lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang

Ditetapkan Berdasarkan RUPS

No

Jenis Fasilitas Lain

(dalam 1 tahun)

Uraian Fasilitas Disertai dengan Jumlah

Fasilitas (Unit)

Direksi

Dewan Komisaris

1 Perumahan

Tidak ada

Tidak ada

2 Transportasi

Mobil Operasional

Tidak ada

3 Asuransi Kesehatan

BPJS

Tidak ada

(18)

17

7. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah

Rasio gaji tertinggi dan gaji terendah dalam Skala Perbandingan

Keterangan

Perbandingan

(a/b) : 1

Rasio gaji pegawai yang tertinggi (a) dan gaji pegawai

yang terendah (b)

2,76 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji

anggota Direksi yang terendah (b)

1,37 : 1

Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi (a)

dan gaji anggota Dewan Komisaris yang terendah (b)

1,3 : 1

Rasio gaji anggota Direksi tertinggi (a) dan gaji anggota

Dewan Komisaris tertinggi (b)

2,33 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji

Pegawai yang tertinggi (b)

3,26 : 1

8. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

a. Pelaksanaan Rapat Dalam 1 (satu) Tahun

No. Tanggal Rapat Jumlah Peserta

Topik/Materi Pembahasan

1

05 Peb 2020

2 + 2

Evaluasi Kinerja Keuangan :

Prisip

kehatihatian

penyaluran

kredit;

Komitmen

penyelesaian

kredit bermasalah.

2

04 Mrt 2020

2 + 2

Evaluasi Kinerja Keuangan :

Likuiditas Bank;Kendala yg

mempengaruhi sumber pendapatan

& beaya operasional bank

3

08 Apr 2020

2 + 2

Evaluasi Kinerja Keuangan :

Perbaikan kolekbilitas; Penyelesaian

kredit bermasalah secara persuasive,

lelang, hokum.

(19)

18

Perbaikan kolekbilitas (NPL naik),

Penyelesaian kredit bermasalah

5

14 Mei 2020

2 + 2

Tata Kelola & Solusi AYDA/NPL

6

03 Juni 2020

2 + 2

Evaluasi Kinerja Keuangan :

Kinerja Mei yang mulai terdampak

Covid-19, Perbaikan NPL

7

08 Juli 2020

2 + 2

Kredit macet sebab inefisiensi bank,

perbaikan kolekbilitas, penyelesaian

kredit bermasalah.

8

07 Agt 2020

2 + 2

Evaluasi Kinerja Keuangan :

Pandemi Covid kendala tertutupnya

solusi penyelesaian kredit, NPL

tinggi.

9

09 Sept 2020

2 + 2

Evaluasi Kinerja Keuangan :

BOPO 75, 3% Efisiensi beaya,

Kinerja Karyawan

10

07 Okt 2020

2 + 2

Evaluasi Kinerja Karyawan :

Reward dan panism karyawan

11

16 Okt 2020

2 + 2

Realisasi komitmen target tahun

2020

12

11 Nop 2020

2 + 2

Evaluasi Kinerja Keuangan :

Turbulensi kinerja menurun

13

09 Des 2020

2 + 2

Evaluasi Kinerja Keuangan :

Kejar tayang pos-pos penting yg

kinerjanya di bawah target RBB.

(20)

19

b. Kehadiran Anggota Dewan Komisaris :

No

Nama Anggota Dewan

Komisaris

NIK

Frekuensi

Kehadiran

Tingkat

Keha-diran

(%)

Fisik Tl konfrsi

1 Drs. Tri Sulaksono, MSi

3313112408570002

V

100

2 Drs. Mcl. Budi Santoso, MM

3404081802620002

V

100

9. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud)

Jumlah

Penyimpangan

Internal

(Dalam 1 th)

Jumlah Kasus (Satuan) yang Dilakukan Oleh :

Anggt Direksi Anggt D Komrs Pegawai Tetap Peg Tdk Tetap

Tahun

sblmnya

Tahun

Lap

Tahun

sblmnya

Tahun

Lap

Tahun

Sblmnya

Tahun

Lap

Tahun

sblmnya

Tahun

Lap

Total Fraud

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Telah

Diselesaikan

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Dalam Proses

Penyelesaian

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Blm Diupayakan

Penyelesaiannya

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Telah

Ditindaklanjuti

Melalui Proses

Hukum

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

(21)

20

Permasalahan Hukum

Jumlah Satuan

Perdata

Pidana

Telah Selesai (telah mempunyai

kekuatan hukum yang tetap)

1

Nihil

Dalam Proses Penyelesaian

Nihil

Nihil

Total

1

Nihil

11. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan

No

Phk Yg Memiliki

Benturan Kepentingan

Pengambil Keputusan

Jenis

Transaksi

Nilai

Transaksi

(jutn rp)

Ket

Nama

Jabatan NIK

Nama

Jabatan NIK

1. Agus Setyo

Wibowo

-

Indrayani

Pribadi,

SE. MM

Kr. Umum 360

Anak

Dirut

2

Neti Rina

Wardani

-

Indrayani

Pribadi,

SE. MM

Kr. Umum 90

Menantu

Dirut

3. Rudi Setyo

Wicaksono

Legal

Indrayani

Pribadi,

SE. MM

Kr. Umum 100

Anak

Dirut

12. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik

No.

Tanggal

Pelaksanaan

Jenis Kegiatan

(sosial/Politik)

Penjelasan

Kegiatan

Penerima

Dana

Jumlah (Rp)

1

31 April 2020

Sosial

Bantuan

sembako

Warga sekitar

kantor

(22)
(23)

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment )

Penerapan Tata Kelola BPR

Profil BPR

Nama BPR

Alamat BPR

Posisi Laporan

Modal Inti BPR

Total Aset BPR

Bobot Faktor BPR

PT BPR KARTASURA MAKMUR

Rp6.460.858.027

Rp49.354.486.510

Desember, 2020

JL. SLAMET RIYADI 134 KARTASURA SUKOHARJO

(24)

SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 1

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. 2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di

kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten yang berbeda pada provinsi yang sama, atau kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan langsung dengan kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Direksi tinggal di kabupaten berbeda pada propinsi yang sama dengan lokasi kantor pusat BPR (Dirut : Boyolali, Dir : Klaten)

3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank, Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain (partai politik atau organisasi kemasyarakatan). v

Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank/ yang lain.

4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

v

Direksi tidak memiliki hubungan keluarga s/d derajad 2 dengan sesama anggota Direksi lainnya dan/atau anggota Dewan Komisaris

5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau penyedia jasa profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk proyek yang bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya membutuhkan adanya konsultan; telah didasari oleh kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia jasa profesional adalah pihak independen yang memiliki kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus dimaksud.

v

Direksi tidak menggunakan jasa perorangan / konsultan

6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa jabatannya.

v

Kedua Direksi telah lulus Uji Kemampuan & Kepatutan, telah ditetapkan RUPS

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 6 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 6

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

v

Modal Inti PT BPR Kartasura Makmur kurang dari 50 milyard. Direksi berjumlah 2 orang dan salah satu direktur bertindak sebagai direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan

Keterangan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S) No Kriteria/Indikator

6 1,00 0,50

(25)

SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 1

7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan tidak memberikan kuasa umum yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.

v

Direksi melaksanakan tugasnya secara independen tidak memberikan kuasa yang mengakibatkan pengalihan tugas

8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

v

Direksi menindaklanjuti temuan audit, auditor intern, auditor ekstern dan pengawasan OJK atau lainnya

9) Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada

Dewan Komisaris. v

Direksi menyediakan data dan informasi lengkap, terkini, tepat waktu sesuai permintaan Dewan komisaris 10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat

strategis dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.

v

Pengambilan keputusan strategis rapat Direksi secara musyawarah mufakat sesuai ketentuan, namun dissenting opinion belum dicantumkan secara tertulis.

11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

v

Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi/keluarga yang merugikan BPR, selain remunerasi & fasilitas yang diberikan.

12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan keikutsertaan pegawai BPR dalam pendidikan/pelatihan dalam rangka pengembangan kualitas individu.

v

Direksi membudayakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan perbankan karyawan dengan mengikutkan

pendidikan/pelatihan intern/ekstern.

13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, antara lain pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.

v

Sudah mengimplemetasikan kompetensi yang dimiliki. Pelaksanaannya, Direksi kadang menghadapi dilema. Misal : kebijaksanaan penyaluran kredit. Dijamin back up agunan marketable.

14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan peraturan rapat.

v

Direksi memiliki tata tertib Direksi

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 7 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

9 1,125

0,45

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Keterangan No Kriteria/Indikator Skala Penerapan

(26)

SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 1

15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. v Minimal setiap akhir tahun melaksanakan RUPS 16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai

mengenai kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian.

v Direksi mengkomunikasikan kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian 17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat

dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan kepada seluruh Direksi.

v

Hasil rapat belum menuangkan secara jelas dissenting opinion dalam risalah rapat

18) Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara lain dengan peningkatan kinerja BPR, penyelesaian permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi stakeholders.

v

Peningkatan penget & ket Dir & Karyawan, kinerja dengan naiknya OSC.

19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau majalah ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan.

v

Direksi menyampaikan laporan Tata Kelola BPR ke OJK dll sesuai ketentuan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 4 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot Faktor 1

No Kriteria/Indikator Skala Penerapan Keterangan

6 1,20 0,12 1,07 0,24

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

(27)

SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 2

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M:

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua) orang.

2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui

jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan. v Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melebihi jumlah Direksi 3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji

Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa jabatan anggota Dewan Komisaris, RUPS yang menetapkan perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.

v

Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus uji Kemampuan dan Kepatutan OJK dan telah diangkat RUPS

4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di provinsi yang sama atau di kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v

1 anggota Dewan Komisaris tinggal satu propinsi (Karanganyar), 1 Dewan Komisaris di Sleman

5) BPR memiliki Komisaris Independen:

a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah) paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari

jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah), paling sedikit satu anggota

Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.

v

Tidak memiliki Komisaris independen, karena belum wajib memiliki karena modal inti kurang dari 50 M

6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

v

Dewan Komisaris memiliki Pedoman Kerja & Tata Tertib

7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau Bank Umum.

v

Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris/ Direksi/PE

8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi.

v

Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris/Direksi

9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

v

Tidak memiliki Komisaris independen, karena belum wajib memiliki karena modal inti kurang dari 50 M

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 7 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 9

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50% 0,61

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

11 v

Modal inti PT BPR Kartasura Makmur kurang dari 50 M. Dewan Komisaris PT BPR Kartasura Makmur berjumlah 2 (dua) orang

No Kriteria/Indikator Skala Penerapan Keterangan

(28)

SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 2

10) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip kehati-hatian.

v

Sudah memberikan pengawasan dan nasehat yang dilaksanakan minimal 1 bulan sekali

11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR. v

Dewan Komisaris melakukan pengawasan, mengarahkan, memantau, mengevaluasi 12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan

keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

v

Dewan Komisaris tidak terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan operasional BPR, kecuali penyediaan dana pihak terkait sesuai dengan ketentuan BMPK

13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan meminta Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut temuan.

v

Dewan Komisaris sudah memastikan Direksi untuk menindaklanjuti, namun tidak meminta hasilnya.

14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

v

Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris 1 bulan sekali, hadir 1 minggu sekali

15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.

v

Keputusan rapat Dewan Komisaris hal strategis sudah musyawarah mufakat, namun dissenting opinion belum disertakan

16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

v

Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi/keluarga yang merugikan BPR, hanya menerima sesuai remunerasi yang ditetapkan RUPS

17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi.

v

Dewan Komisaris melakukan pemantauan Laporan pelaksanaan tugas & tanggung jawab Direksi yang membawahi kepatuhan yang memerlukan tidak lanjut direksi Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan

6 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%

18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik dan jelas, termasuk dissenting opinions yang terjadi jika terdapat perbedaan pendapat, serta dibagikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.

v

Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah & didokumentasikan, kecuali dissenting opinion belum tercatat, belum dibagikan ke anggota

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot Faktor 2

2,00 0,20 1,31

No Kriteria/Indikator Skala Penerapan Keterangan

0,22 2

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

10 1,25

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0,50

(29)

SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 3

1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dengan anggota Komite sesuai ketentuan.

-Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi audit intern.

-3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi

terhadap penerapan fungsi manajemen risiko.

-4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang

dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif antara lain telah sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja.

-Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%

5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan audit intern dan fungsi manajemen risiko kepada Dewan Komisaris untuk tindak lanjut kepada Direksi BPR.

-Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot Faktor 3 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

0

0 0 0,00

(30)

SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 4

1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR termasuk administrasi, dokumentasi dan pengungkapan benturan kepentingan dimaksud dalam Risalah Rapat.

v

BPR memiliki kebijakan, sistem, prosedur benturan kepentingan, namun belum tercatat dalam risalah rapat

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, atau tidak mengeksekusi transaksi yang memiliki benturan kepentingan tersebut.

v

DK, Dir, PE tdk mengambil tindakan yg merugikan BPR bila ada benturan kepentingan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%

3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi keuntungan BPR diungkapkan dalam setiap keputusan dan telah terdokumentasi dengan baik.

v

Benturan kepentingan yang merugikan BPR terdokumentasi dalam Keputusan Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot

Faktor 4 0,12

0,40

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

2 0,20 1,10 2

Penanganan Benturan Kepentingan A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1

1 1,00 1,00 0,50

(31)

SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 5

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memenuhi persyaratan paling sedikit untuk:

a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama; b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan dan penyaluran dana; dan c. mampu bekerja secara independen.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak menangani penyaluran dana. 2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan memahami peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan perbankan.

v

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memahami peraturan OJK & perundangan perbankan

3) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan membentuk satuan kerja kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.

v

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dengan menunjuk PE menangani fungsi kepatuhan independen terhadap fungsi operasional

4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan menyusun dan/atau mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan prosedur kepatuhan.

v

PE Kepatuhan mengkinikan pedoman kerja, sistem & prosedur kepatuhan

5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab bagi satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan.

v

BPR memiliki ketentuan intern tentang tugas, wewenang & tanggungjawab satuan kerja kepatuhan & PE kepatuhan Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 5 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50% 0,80

Penerapan Fungsi Kepatuhan

Keterangan A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

No Kriteria/Indikator Skala Penerapan

5 1 v

Modal inti PT BPR Kartasura Makmur kurang dari 50 M. Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak menangani penyaluran dana.

(32)

SB B CB KB TB 1 2 3 4 5 5

6) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain termasuk penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.

v

Direktur yg membawahkan fungsi kepatuhan menetapkan langkah memastikan BPR selalu taat pada POJK & perundangan lainnya

7) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan melakukan upaya untuk mendorong terciptanya budaya kepatuhan BPR antara lain melalui sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini.

v

Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan mendorong terciptanya budaya kepatuhan melalui pendidikan & pelatihan 8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk melakukan tindakan pencegahan apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan memantau & menjaga kepatuhan BPR terhadap komitmen yang dibuat BPR kepada POJK

9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

PE Kepatuhan memastikan semua ketentuan sudah sesuai dengan POJK

10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh BPR agar sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

PE Kepatuhan mengkinikan ketentuan agar sesuai ketentuan / POJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 3 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%

11) BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran

terhadap ketentuan. v

BPR menurunkan tingkat pelanggaran 12) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara berkala kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. Dalam hal anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan adalah Direktur Utama, laporan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

v

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan menyampaikan Laporan pelaksanaan tugas & tanggung jawabnya kepada Direktur Utama/Dewan Komisaris

13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat kebijakan atau keputusan Direksi yang menyimpang dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau peraturan perundang-undangan lain, sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan menyampaikan Laporan khusus kepada OJK apabila ada

kebijakan/keputusan Direksi yang menyimpang dari POJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5 Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan 1 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan dengan bobot Faktor 5

1,23 0,14

No Kriteria/Indikator Skala Penerapan Keterangan

0,17

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

7 1,4 0,56

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

5 1,67

Referensi

Dokumen terkait

Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris

SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan

BPR KS telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan.Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, Satuan

menangani fungsi Audit Intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada anggota Direksi yang

4 Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang

13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat kebijakan atau keputusan Direksi

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan

Dalam Pengelolaan/penerapan Tata Kelola Perusahaan PT BPR Bank Rembang (Perseroda) baik Direksi, Dewan Komisaris, dan Pejabat Eksekutif menghindarkan diri dari