Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd. PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1 PENGASIH Jln Pengasih 11 Kulon Progo 55652 Telp. 773081, 774636, Fax. 774636 Tahun 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya, sehingga modul Mengelola Aktiva Tetap ini dapat tersusun dengan baik.
Modul ini disusun untuk membantu para peserta didik dalam memahami aktiva tetap, sebagai bagian dari aset perusahaan. Aktiva tetap memiliki korelasi yang signifikan dengan kinerja perusahaan. Artinya aktiva yang memadai akan dapat memberikan kontribusi yang baik dalam proses produksi perusahaan. Untuk itu maka pengelolaan aktiva tetap menjadi suatu hal yang perlu untuk diperhatikan dalam perusahaan.
Selain itu para investor, pemegang saham, kreditor, manajer dan auditor berkepentingan dengan sifat dan kondisi aktiva tetap perusahaan, yakni karena kativa tetap akan menunjukkan kapasitas perusahaan untuk menghasilkan dan menjual barangbarang dan atau jasa di masa yang akan datang.
Manajemen akan memberikan perhatian pada komposisi aktiva tetap yang harus dimiliki perusahaan, prosedur penyusutan, perolehan aktiva tetap dan lainlain.
Akhirnya modul ini masih sangat sederhana dan masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Pengasih, Mei 2008
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
PETA KEDUDUKAN MODUL ... iv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Deskripsi ... 1 B. Prasyarat... 1 C. Petunjuk Penggunaan Modul ... 1 D. Tujuan ... 1 E. Kompetensi ... 2 F. Cek Kemampuan ... 4
BAB II PEMBELAJARAN ... 5
A. Rencana Belaajar Peserta Diklat... 5
B. Kegiatan Belajar... 6
BAB III EVALUASI ... 32 DAFTAR PUSTAKA...
PETA KEDUDUKAN MODUL
BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Setelah mempelajari modul ini, maka peserta diklat diharapkan dapat : 1. Menyiapkan pengelolaan kartu aktiva tetap. 2. Mengidentifikasi data mutasi aktiva tetap 3. Mengidentifikasi penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap. 4. Membukukan mutasi aktiva tetap ke kartu aktiva tetap. 5. Membukukan penyusutan dan akumulasi penyusutan ke kartu aktiva tetap. 6. Melakukan inventarisasi fisik aktiva tetap secara periodik. 7. Membuat laporan aktiva tetap B. PRASYARAT Agar dapat mencapai tujuan di atas maka peserta diklat memahami :
1. Standard Operating Prosedure (SOP) tentang pengelolaan Pengeleloaan Aktiva Tetap. 2. Pengoperasian peralatan manual dan komputer 3. Menguasai siklus akuntansi perusahaan jasa, dagang dan manufaktur. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Modul ini memiliki alokasi waktu 70 jam yang terbagi dalam 7 kompetensi dasar 2. Bacalah dengan cermat setiap informasi yang diberikan 3. Kerjakan dengan teliti, rapi dan bersih setiap latihan yang diberikan. D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari modul ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajarnya maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai adalah :
1. Menjelaskan pengertian tentang aktiva tetap dan ruang lingkupnya.
2. Mampu mengidentifikasi dokumen yang diperlukan dalam pembelian, penghentian dan mutasi aktiva tetap
3. Mampu menjelaskan dan menghitung penyusutan aktiva tetap.
4. Mampu membukukan atau mencatat transaksi pembelian, penghentian dan mutasi aktiva tetap 5. Mampu membukukan atau mencatat transaksi penyusutan aktiva tetap ke dalam Kartu Aktiva Tetap. 6. Mampu menginventarisasi fisik aktiva tetap secara periodik. 7. Mampu membuat berita acara inventarisasi fisik aktiva tetap 8. Membuat Laporan Aktiva Tetap
E. KOMPETENSI NAMA SEKOLAH : SMK 1 PENGASIH MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan KELAS/SEMESTER : XI/2 STANDAR KOMPETENSI : Mengelola kartu aktiva tetap KODE : JS010A; AKDG013A; AKMN015A ALOKASI WAKTU : 70 X 45 menit ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN TM PS PI
SUMBER BELAJAR 1. Menyiapkan pengelolaan kartu aktiva tetap § Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu aktiva tetap tersedia § Data transaksi aktiva tetap tersedia § Prosedur pengelolaan aktiva tetap § Menyiapkan pengelolaan kartu aktiva tetap dengan lengkap dan teliti § Menjelaskan prosedur pengelolaan aktiva tetap § Menyiapkan pengelolaan kartu aktiva tetap § Tes Tertulis § Tes Lisan 2 2(4) § Modul § Buku Referensi § SOP DU/DI 2. Mengidentifikasi data mutasi aktiva tetap § Saldo awal aktiva tetap teridentifikasi § Bukti penambahan aktiva tetap teridentifikasi § Bukti penghentian pemakaian aktiva tetap teridentifikasi § Bukti penambahan aktiva tetap diverifikasi dengan benar § Bukti penghentian pemakaian aktiva tetap diverifikasi dengan benar § Dokumen pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap § Mengidentifikasi data mutasi aktiva tetap § Mengenali dokumen pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap § Mengidentifikasi data mutasi aktiva tetap § Tes Tertulis § Studi Kasus 2 4(8) 4(16) § Modul § Buku Referensi § SOP DU/DI
ALOKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
TM PS PI SUMBER BELAJAR 3. Mengidentifikasi penyusutan dan akumulasi pe nyusutan aktiva tetap § Jumlah biaya penyusutan dan jumlah akumulasi penyusutan aktiva tetap teridentifikasi § Biaya penyusutan dan akumulasi penyusutan diverifikasi dengan benar § Dokumen penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap § Metode penyusutan aktiva tetap § Mengidentifikasi penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap § Mengenali dokumen pe nyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap § Menjelaskan metode penyusutan aktiva tetap § Mengidentifikasi penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap § Tes Tertulis § Studi Kasus 6 10(20) § Modul § Buku Referensi § SOP DU/DI 4. Membukukan mutasi aktiva tetap ke kartu aktiva tetap § Jumlah penambahan dan penghentian aktiva tetap untuk setiap transaksi dibukukan sesuai dengan prosedur yang berlaku § Dokumen pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap § Prosedur pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap § Membukukan mutasi aktiva tetap ke kartu aktiva tetap secara akurat § Mengenali dokumen pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap § Menguraikan prosedur pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap § Mencatat penambahan dan pengurangan aktiva tetap § Tes Tertulis § Studi Kasus 6 10(20) 8(32) § Modul § Buku Referensi § SOP DU/DI 5. Membukukan penyusutan dan akumulasi penyusutan ke kartu aktiva tetap § Jumlah penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap dibukukan dengan benar § Dokumen penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap § Prosedur penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap § Membukukan penyusutan dan akumulasi penyusutan ke kartu aktiva tetap secara akurat § Mengenali dokumen pe nyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap § Menguraikan prosedur penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap § Membukukan penyusutan dan akumulasi penyusutan ke kartu aktiva tetap § Tes Tertulis § Studi Kasus 2 4(8) 2(8) § Modul § Buku Referensi § SOP DU/DI
ALOKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
TM PS PI SUMBER BELAJAR 6. Melakukan inventarisasi fisik aktiva tetap secara periodik § Berita acara inventarisasi fisik aktiva tetap disajikan dengan benar § Selisih aktiva tetap (kurang/lebih) dibukukan dengan benar § Prosedur penghitungan fisik aktiva tetap § Melakukan inventarisasi fisik aktiva tetap secara periodik dengan jujur dan teliti § Menguraikan prosedur pengitungan fisik aktiva tetap § Menghitung jumlah fisik aktiva tetap § Membuat berita acara inventarisasi fisik § Tes Tertulis § Studi Kasus 2 2(4) § Modul § Buku Referensi § SOP DU/DI 7. Membuat laporan aktiva tetap § Laporan aktiva tetap disajikan sesuai dengan format yang telah ditetapkan § Bentuk laporan aktiva tetap § Membuat laporan aktiva tetap sesuai bentuk yang ditetapkan dengan rapi dan teliti § Melengkapi format laporan aktiva tetap § Membuat laporan aktiva tetap § Tes Tertulis § Studi Kasus 2 2(4) § Modul § Buku Referensi § SOP DU/DI
E. CEK KEMAMPUAN
Isilah pernyataanpernyataan berikut ini dengan memberi tanda cek (√) pada kolom jawaban yang sesuai :
Jawaban
NO PERNYATAAN
Ya Tidak 1 Memahami pengertian aktiva tetap.
2 Mampu mengidentifikasi dokumen yang diperlukan dalam pembelian, penghentian dan mutasi aktiva tetap.
3 Mampu menjelaskan dan menghitung penyusutan aktiva tetap.
4 Mampu membukukan atau mencatat transaksi pembelian, penghentian dan mutasi aktiva tetap. 5 Memahami membukukan atau mencatat transaksi
penyusutan aktiva tetap ke dalam Kartu Aktiva Tetap 6. Mampu menginventarisasi fisik aktiva tetap secara
periodik
7. Mampu membuat berita acara inventarisasi fisik aktiva tetap
AKTIVA TETAP
A. PEROLEHAN AKTIVA TETAP 1. Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk aktivitas/operasi perusahaan dan memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva tetap ini mempunyai sifat tetap atau permanen dibeli untuk digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, tidak untuk dijual kembali dan nilainya cukup besar atau material.
Suatu aktiva dapat dikatakan termasuk dalam aktiva tetap apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan bukan untuk dijual kembali atau investasi.
b. Dapat dipakai atau digunakan secara berulangulang.
c. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan.
d. Mempunyai nilai yang cukup material artinya nilai atau harga aktiva tersebut cukup tinggi.
Berdasarkan sifatsifatnya, aktiva tetap dibagi atas :
a. Aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets) : Aktiva yang mempunyai bentuk fisik
b. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets) : adalah suatu hak tertentu untuk jangka panjang yang mempunyai nilai ekonomis dan yang tidak mempunyai bentuk fisisk.
2. Harga Perolehan
Harga perolehan/harga pokok aktiva tetap meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tersebut sehingga siap untukdipakai dalam kegiatan normal perusahaan.
Unsurunsur yang dipertimbangkan dalam perhitungan harga perolehan aktiva tetap mungkin saja berbeda atau jenis aktiva tetap yang satu dengan yang lainnya. Unsur harga perolehan suatu aktiva tetapi dapat dilihat dalam uraian berikut ini.
a. Tanah : Harga beli tanah dari pemilik, biaya survei, biaya perantara atau komisi, biaya pematangan tanah, biaya balik nama di Agraria/BPN.
b. Gedung : Biaya perencanaan oleh arsitek, IMB, asuransi selama pembangunan, bunga selama pembangunan atas uang pinjaman untuk pembiayaan pembangunan gedung dan semua pengeluaran lainnya yang dibutuhkan sehubungan dengan pembangunan gedung serta biaya pemilikannya.
c. Mesin : Harga mesin menurut faktur pembelian, biaya angkutan, bea masuk PPN, bongkar dan angkut ke dalam pabrik, pasang dan stel mesin dan percobaan mesin.
d. Kendaraan : Harga kendaraan menurut faktur pembelian, bea balik nama. Contoh:
a. Pada tanggal 1 April 2007 dibeli tunai sebuah kendaraan seharga Rp.30.000.000. Biaya balik nama, asuransi dan lainlain Rp.1.800.000.
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007 April 01 Kendaraan 31.800.000 Kas 31.800.000 b. Pada tanggal 1 April 2007 dibeli sebuah mesin dengan 60 kali angsuran bulanan Rp.500.000. Harga tunai mesin tersebut Rp.24.000.000. Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007 April 01 Mesin 24.000.000 Bunga yang ditangguhkan 6.000.000 Utang Angsuran 30.000.000 Penjelasannya.
Aktiva yang dibeli secara kredit atau yang pembayarannya diangsur jangka panjang harus dicatat sebesar harga tunainya. Selisih antara harga tunai dengan jumlah seluruh angsuran diperlakukan sebagai bunga dan dialokasikan secara proporsional sebagai beban bunga periodeperiode selama masa kontrak pembelian.
Jadi jurnal setiap angsuran adalah sebagai berikut :
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007 Mei 01 Utang Angsuran 500.000 Beban Bunga 100.000 Bunga Ditangguhkan 100.000 Kas 500.000 c. Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp. 20.000.000. telah disusutkan Rp. 12.000.000. . Pada tanggal 15 Maret 2007 mesin tersebut ditukarkan dengan sebuah mesin baru seharga Rp. 30.000.000. Dalam pertukaran itu mesin lama dihargai Rp. 6.000.000.
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007 Mare t 15 Mesin ( baru ) 30.000.000 Rugi Pertukaran 2.000.000 Akumulasi Peny. Mesin 12.000.000 Mesin ( lama ) 20.000.000 Kas 24.000.000
Penjelasan: Harga mesin lama Rp. 20.000.000, Telah disusutkan Rp. 12.000.000, Nilai sisa Rp. 8.000.000, Penilaian waktu penukaran Rp. 6.000.000, Rugi pertukaran Rp. 2.000.000,
d. Jika aktiva tetap diperoleh dengan membuat sendiri, harga perolehannya sama dengan semua biaya yang dikeluarkan sampai dengan aktiva yang bersangkutan siap dipakai.
Misal : Pembangunan gedung, harga perolehan gedung tersebut selain biaya pembangunannya sendiri, juga yermasuk biaya pembuatan dan pengurusan IMB.
e. Jika aktiva tetap diperoleh hadiah, aktiva tetap tersebut dicatat sebesar harga pasar (harga yang wajar), disertai dengan mengkredit akumulasi modal (modal hadiah/sumbangan/donatur)
Contoh :
Pada tanggal 1 Maret 2007 diterima hadiah dari pemerintah sebuah mesin senilai Rp 12.500.000,.
Jurnalnya :
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007
April 01 Mesin 12.500.000
Modal donasi / sumbangan 12.500.000
B. PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap dimiliki oleh perusahaan untuk kegiatan normal perusahaan, sehingga hal tersebut akanmenyebabkan berkurangnya nilai aktiva tetap. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa harga perolehan yang melekat pada aktiva tetap merupakan biaya yang ditangguhkan pembebanannya. Oleh karena itu harga perolehan tersebut harus dialokasikan pada periodeperiode yang menikmatinya. Proses alokasi harga perolehan tersebut disebut depresiasi. Untuk aktiva sumber alam disebut deplesi dan untuk aktiva tak berujud disebut amortisasi.
Dari hal tersebut, maka penyusutan aktiva tetap adalah merupakan suatu cara yang sistematis untuk mengurangi atau mengalokasikan harga pokok perolehan aktiva tetap menjadi beban atau biaya yang dikeluarkan secara berkala atau periodik yang dibebankan ke pendapatan selama umur manfaat aktiva tetap tersebut. Penyusutan aktiva tetap disebabkan oleh bebarapa faktor diantaranya adalah :
1. Faktor Fisik
Yakni faktor penyusutan yang disebabkan aktiva tetap tetap yang bersangkutan aus karena penggunaan, umur atau karena kerusakan kerusakan.
2. Faktor Fungsional
Faktor penyusutan yang disebabkan oleh ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi, adanya kemajuan teknologi, adanya perubahan permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.
Faktorfaktor yang menentukan besarnya penyusutan : a. Besarnya harga perolehan aktiva tetap
Harga perolehan aktiva tetap adalah harga dari semua pengeluaran biaya yang diperlukan untuk memperoleh aktiva tetap itu sehingga siap dipakai atau berfungsi sesuai dengan tujuan pemilikannya.
b. Nilai sisa / residu (salvage value)
Adalah tafsiran harga jual aktiva tetap yang tidak terpakai lagi. Nilai jual barang bebas sering disebut nilai residu atau nilai serap.
Jumlah yang disusutkan dan menjadi beban penyusutan selama umur ekonomis aktiva tetap adalah harga perolehan dikurangi nilai sisa / residu. c. Umur ekonomis aktiva tetap Adalah lamanya aktiva tetap yang bersangkutan dapat memberikan jasa atau manfaat secara menguntungkan. d. Metode Penyusutan atau depresiasi yang digunakan Metode Penyusutan atau Depresiasi yang Digunakan
Untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap dalam tiap periode, maka diperlukan perhitunganperhitungan. Besarnya perhitungan penyusutan aktiva tetap akan berbedabeda, tergantung pendekatan mana yang diambil perusahaan untuk menentukan besarnya penyusutan. Pemilihan metode tergantung pada kebijakan yang diambil oleh perusahaan.
Penentuan besarnya penyusutan setiap periode akuntansi untuk berbagai jenis aktiva tetap dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain :
a. Metode garis lurus (straight line method) b. Metode saldo menurun, yang meliputi :
· Metode jumlah angka tahun (sum of the years digits method)
· Metode Tarif Tetap atas nilai buku / Metode saldo menurun ganda. ( Double Declining Balance Method ) c. Metode satuan produksi (unit of production method) · Metode Hasil Produksi ( Productive Output Method ) · Metode jam kerja (Service Hours Method) d. Metode tarif kelompok / gabungan (composite rate depreciation method) a. Penyusutan Metode Garis Lurus ( Straight Line Method )
Penyusutan metode garis lurus adalah suatu cara untuk mengurangi dan mengalokasikan harga pokok / harga perolehan aktiva tetap menjadi beban dengan jumlah yang sama setiap periode akuntansi selama umur ekonomis aktiva tetap tersebut. Metode ini umumnya diterapkan atas aktiva tetap yang memberikan manfaat dari tahun ke tahun relatif sama, seperti gedung, alat penimbang, pengatur udara (AC), perabot kantor. Rumus : Keterangan : HP = Harga perolehan aktiva tetap NS = Tafsiran nilai sisa / residu n = Tafsiran umur ekonomis Penyusutan / Tahun =
n
NS
HP -
Atau Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x (HP – NS)Tarif penyusutan =
n
%
100
atauis
UmurEkonom
%
100
Menurut metode garis lurus, tariff penyusutan selama umur ekonomis adalah 100%. Bila umur ekonomis aktiva tetap dinyatakan n tahun, besarnya penyusutan setiap tahunn
%
100
Contoh :Tanggal 2 Januari 2001 CV Amanah membeli sebuah mesin fotokopi merek xerok dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,. Tafsiran umur ekonomis (TUE) 5 tahun dan tafsiran nilai residu Rp. 2.500.000,. Hitunglah besarnya beban penyusutan mesin fotokopi setiap tahun selama 5 tahun dan buatlah jurnal penyesuaiannya setiap akhir tahun. Jawab : Tarif penyusutan tiap tahun = 5 % 100 = 20% Perhitungan Penyusutan :
Tahun
Keterangan
2001 20% X (Rp. 20.000.000,00 – Rp. 2.500.000,00) = Rp. 3.500.000,00 2002 20% X (Rp. 20.000.000,00 – Rp. 2.500.000,00) = Rp. 3.500.000,00 2003 20% X (Rp. 20.000.000,00 – Rp. 2.500.000,00) = Rp. 3.500.000,00 2004 20% X (Rp. 20.000.000,00 – Rp. 2.500.000,00) = Rp. 3.500.000,00 2005 20% X (Rp. 20.000.000,00 – Rp. 2.500.000,00) = Rp. 3.500.000,00 Jurnal penyesuaian (akhir tahun 2001, 2002, 2003, 2004 dan 2005 ) adalah sama yaitu : JumlahTanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 200..
Des. 31 Beban Peny. Mesin Fotokopi 3.500.000 Akm. Peny. Mesin Fotokopi 3.500.000
Untuk memberi gambaran pencatatan selama umur ekonomis, di bawah ini disajikan harga perolehan, beban penyusutan pertahun, akumulasi penyusutan dan nilai buku mesin fotokopi dari tahun 2001 sampai dengan 2005 sebagai berikut :
Tahun Harga Perolehan Aktiva Tetap Beban Penyusutan per Tahun Penyusutan Akumulasi Nilai Buku Akhir Tahun 2001 Rp. 20.000.000,00 Rp. 3.500.000, Rp. 3.500.000,00 Rp. 16.500.000,00 2002 Rp. 20.000.000,00 Rp. 3.500.000, Rp. 7.000.000,00 Rp. 13.000.000,00 2003 Rp. 20.000.000,00 Rp. 3.500.000, Rp. 10.500.000,00 Rp. 9.500.000,00 2004 Rp. 20.000.000,00 Rp. 3.500.000, Rp. 14.000.000,00 Rp. 6.000.000,00 2005 Rp. 20.000.000,00 Rp. 3.500.000, Rp. 17.500.000,00 Rp. 2.500.000,00
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan halhal berikut ini :
1) Aktiva tetap harus disajikan sebesar harga perolehannya yaitu Rp. 20.000.000,00 walapun setiap tahunnya mengalami penyusutan.
2) Menurut metode garis lurus, beban penyusutan dari tahun ke tahun besarnya sama yaitu Rp. 3.500.000,00.
3) Berkurangnya nilai aktiva tetap dicatat pada akumulasi penyusutan yang setiap tahunnya betambah sebesar Rp. 3.500.000,00 dan makin lama makin besar.
4) Nilai buku setiap tahun berkurang sebesar Rp. 3.500.000,00 dan makin lama makin kecil pada saat umur ekonomisnya habis, yaitu setelah berumur 5 tahun sesuai yang ditafsiran tinggal Rp. 2.500.000,00 sama dengan tafsiran nilai residu.
b. Penyusutan Metode Saldo Menurun
• Metode Tarif Tetap Atas Nilai Buku ( Double Declining Balance Method )
Adalah suatu metode untuk mengalokasikan harga pokok / harga perolehan aktiva tetap menjadi beban penyusutan untuk setiap tahunnya semakin kecil atau menurun. 1) Cara menentukan tarif penyusutan metode Tarif tetap atas Nilai Buku Misalnya suatu aktiva tetap ditafsir mempunyai manfaat 5 tahun Maka tarif penyusutan metode garis lurus = 5 % 100 = 20% Besarnya tarif tetap metode saldo menurun adalah 2 X 20% = 40% atau dapat dihitung langsung = 5 % 100 X 2 = 40% 2) Cara menghitung beban penyusutan metode Tarif tetap atas Nilai Buku Rumus : Beban Penyusutan = T x Nilai Buku Awal Periode Tahun kedua dst = T x ( HP – Akm. Penyusutan ) Keterangan : HP = harga perolehan T = Tarif penyusutan (dalam persen) UE % 100 x 2 Nilai buku = Harga perolehan – akumulasi penyusutan Contoh :
Tanggal 4 Januari 2002 UD Sinar Baru membeli sebuah kendaraan dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,00. tafsiran umur ekonomis 5 tahun dan metode penyusutan yang digunakan metode Double Declining Balance Method.
Diminta
1. Hitunglah besarnya beban penyusutan kendaraan setiap tahun, mulai tahun 2002 sampai dengan tahun 2006.
Jawab : 1. Menghitung Tarif penyusutan Umur ekonomis 5 tahun besarnya tarif tetap adalah 5 % 100 X 2 = 40% Jadi besarnya beban penyusutan mesin fotokopi :
Tahun
Keterangan
2002 40% X Rp. 20.000.000,00 = Rp. 8.000.000,00 2003 40% X (Rp. 20.000.000,00 – Rp. 8.000.000,00) = Rp. 4.800.000,00 2004 40% X (Rp. 20.000.000,00 – Rp. 12.800.000,00) = Rp. 2.880.000,00 2005 40% X (Rp. 20.000.000,00 – Rp. 15.680.000,00) = Rp. 1.728.000,00 2006 40% X (Rp. 20.000.000,00 – Rp. 17.408.000,00) = Rp. 1.036.800,00 2. Jurnal penyesuaian yang dibuat akhir tahun :Tahun Keterangan Ref Debit Kredit
2002 Beban penyusutan kendaraan Akumulasi peny. Kendaraan Rp.8.000.000,00 Rp.8.000.000,00 2003 Beban penyusutan kendaraan Akumulasi peny. Kendaraan Rp.4.800.000,00 Rp.4.800.000,00 2004 Beban penyusutan kendaraan Akumulasi peny. Kendaraan Rp.2.880.000,00 Rp.2.880.000,00 2005 Beban penyusutan kendaraan Akumulasi peny. Kendaraan Rp.1.728.000,00 Rp.1.728.000,00 2006 Beban penyusutan kendaraan Akumulasi peny. Kendaraan Rp.1.036.800,00 Rp.1.036.800,00 Untuk memberikan gambaran perhitungan dan pencatatan selama umur ekonomis, di bawah ini disajikan harga perolehan, beban penyusutan per tahun, akumulasi penyusutan dan nilai buku mesin dari tahun2002 sampai 2006.
Tahun Harga Pokok Aktiva Tetap
Beban Peny. per Tahun
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun 2002 Rp. 20.000.000,00 Rp.8.000.000,00 Rp 8.000.000,00 Rp.12.000.000,00 2003 Rp. 20.000.000,00 Rp.4.800.000,00 Rp.12.800.000,00 Rp. 7.200.000,00 2004 Rp. 20.000.000,00 Rp.2.880.000,00 Rp.15.680.000,00 Rp. 4.320.000,00 2005 Rp. 20.000.000,00 Rp.1.728.000,00 Rp.17.408.000,00 Rp. 2.592.000,00 2006 Rp. 20.000.000,00 Rp.1.036.800,00 Rp.18.444.800,00 Rp. 1.555.200,00 Catatan :
Bila manajemen dalam soal tersebut tetap menghendaki nilai sisa mesin Rp. 2.500.000,00 maka besarnya beban penyusutan tahun 2006 adalah sebesar Rp. 92.000,00 yang diperoleh dari Rp. 2.592.000,00 (nilai buku
akhir tahun keempat) dikurangi Rp. 2.500.000,00 (nilai residu yang dikehendaki).
Jurnal tahun 2006 adalah :
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2006
Des. 31 Beban Peny. Kendaraan 92.000
Akm. Peny. Kendaraan 92.000
• Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digits Method) Metode jumlah angka tahun menyatakan bahwa penyusutan periodic yang semakin kecil. Tarif penyusutan dihitung berdasarkan tahun tafsiran umur kegunaan suatu aktiva.
Rumus :
Rumus :
Penggunaan Aktiva Tetap Tidak pada Tahun Berjalan. Contoh soal :
Tanggal 2 Januari 2002 PT Bimantara membeli sebuah mesin produksi dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,00. mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu sebesar Rp. 2.000.000,00. mesin langsung beroperasi untuk kegiatan normal perusahaan pada bulan tersebut, dan perusahaan menghitung besarnya penyusutan tiap tahun dengan metode jumlah angka tahun (sum of the year digits method) Dari data tersebut diminta :
o Hitunglah besarnya beban penyusutan mesin produksi setiap tahun selama 5 tahun dari tahun 2002 sampai 2006 o Buat jurnal penyesuaiannya setiap akhir tahun. Beban Penyusutan =
hun
JmlAngkaTa
balik
AngkaThnDi
X (HP – NS) Atau : Beban Penyusutan = T X ( HP – NS ) Atau : Beban Penyusutan =hun
JmlAngkaTa
nfaat
SisaMasaMa
Jumlah Angka Tahun = n x2
)
1
( +
N
Jawab : Harga perolehan mesin fotokopi Rp. 20.000.000,00 Nilai sisa Rp. 2.000.000,00 Dasar penyusutan / nilai yang disusutkan Rp. 18.000.000,00 Jumlah angka tahun = 5 x 2 ) 1 5 ( + = 15 Perhitungan beban penyusutan per tahun : Tahun 2002 (tahun ke1) = 15 5 x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 6.000.000,00 Tahun 2003 (tahun ke2) = 15 4 x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 4.800.000,00 Tahun 2004 (tahun ke3) = 15 3 x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 3.600.000,00 Tahun 2005 (tahun ke4) = 15 2 x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 2.400.000,00 Tahun 2006 (tahun ke5) = 15 1 x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 1.200.000,00 Jurnal penyesuaian yang dibuat setiap akhir tahun yaitu sebagai berikut :
Tahun Keterangan Ref Debit Kredit
2002 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin Rp.6.000.000,00 Rp.6.000.000,00 2003 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin Rp.4.800.000,00 Rp.4.800.000,00 2004 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin Rp.3.600.000,00 Rp.3.600.000,00 2005 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin Rp.2.400.000,00 Rp.2.400.000,00 2006 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin Rp.1.200.000,00 Rp.1.200.000,00 Tabel penyusutan dengan jumlah angka tahun :
Tahun Harga Perolehan Aktiva Tetap
Beban Penyusutan per Tahun
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun 2002 Rp. 20.000.000,00 Rp.6.000.000,00 Rp. 6.000.000,00 Rp.14.000.000,00 2003 Rp. 20.000.000,00 Rp.4.800.000,00 Rp.10.800.000,00 Rp. 9.200.000,00 2004 Rp. 20.000.000,00 Rp.3.600.000,00 Rp.14.400.000,00 Rp. 5.600.000,00 2005 Rp. 20.000.000,00 Rp.2.400.000,00 Rp.16.800.000,00 Rp. 3.200.000,00 2006 Rp. 20.000.000,00 Rp.1.200.000,00 Rp.18.000.000,00 Rp. 2.000.000,00
Penggunaan Aktiva Tetap pada Tahun Berjalan.
Pada umumnya perusahaan menggunakan tahun takwim dalam periode akuntansinya, yakni dimulai tanggal 1 Januari dan ditutup tanggal 31 Desember. Sementara itu pembelian dan penggunaan aktiva tetap tidak selamanya dilakukan pada awal tahun, namun perusahaan dapat melakukan pembelian dan penggunaan aktiva tersebut pada tahun berjalan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.
Perbedaan nilai penyusutan aktiva tetap untuk setiap tahun penyusutannya akan menyebabkan perbedaan perhitungan nilai penyusutan dalam setiap akhir periode akuntansi. Hal ini terjadai karena nilai penyusutan aktiva tetap untuk setiap tahun penyusutannya dijadikan dasar perhitungan untuk menentukan nilai penyusutan aktiva tetap dalam setiap periode akuntansinya.
Untuk lebih jelasnya proses perhitungan dan penentuan penyusutan aktiva tetap dapat dilihat pada contoh berikut ini :
Contoh soal
Tanggal 25 April 2002 PT. Bimantara membeli sebuah mesin produksi dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,00. Mesin tersebut mulai dioperasikan untuk kegiatan normal perusahaan pada bulan Mei 2002. Taksiran umur ekonomis mesin 5 tahun dengan nilai sisa ditaksir Rp. 2.000.000,00. Perusahaan menghitung penyusutan aktiva tetap dengan metode double declining method.
Dari data tersebut diminta :
o Perhitungan penyusutan dan buat tabel penyusutan selama umur manfaat.
o Besarnya beban penyusutan mesin setiap tahun dari tahun 2002 sampai tahun 2007.
Jawab :
Harga perolehan mesin Rp. 20.000.000,00
Tafsiran nilai sisa Rp. 2.000.000,00
Dasar penyusutan nilai yang disusutkan Rp. 18.000.000,00 Umur ekonomis mesin 5 tahun, jadi jumlah angka tahun sebagai penyebut adalah : 5 x 2 ) 1 5 ( + = 15
Untuk menentukan besar penyusutan setiap tahun maka kita harus dapat membedakan antara tahun penyusutan mesin dengan tahun takwim periode akuntansi.
Dari kasus soal di atas maka dapat ditentukan :
Tahun penyusutan aktiva tetap = Mei thn bersangkutan – April tahun berikutnya
Perhitungan dan table penyusutan dengan metode Sum of the years digits method. Penyusutan Tahun I = 15 5 x Rp.18.000.000,00 = Rp 6.000.000, Penyusutan Tahun II = 15 4 x Rp.18.000.000,00 = Rp 4.800.000, Penyusutan Tahun III = 15 3 x Rp.18.000.000,00 = Rp 3.600.000, Penyusutan Tahun IV = 15 2 x Rp.18.000.000,00 = Rp 2.400.000, Penyusutan Tahun V = 15 1 x Rp.18.000.000,00 = Rp 1.200.000, Tabel Penyusutan :
Tahun ke Besar Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Akhir I Rp 6.000.000, Rp 6.000.000, Rp 14.000.000, II 4.800.000, 10.800.000, 9.200.000, III 3.600.000, 14.400.000, 6.600.000, IV 2.400.000, 16.800.000, 3.200.000, V 1.200.000, 18.000.000, 2.000.000, Menghitung besar penyusutan setiap periode akuntansi
Dalam tahun 2002 mesin digunakan 8 bulan, mulai bulan Mei sampai Desember.
Tahun 2003 menggunakan tarif penyusutan tahun pertama selama 4 bulan dan tarif penyusutan tahun kedua selama 8 bulan. Jadi perhitungan beban penyusutan untuk masingmasing tahun sebagai berikut: Tahun 2002 (Mei – Des.) = 12 8 x 15 5 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 4.000.000,00 Tahun 2003 = 12 4 x 15 5 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 2.000.000,00 12 8 x 15 4 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 3.200.000,00 Rp. 5.200.000,00 Tahun 2004 = 12 4 x 15 4 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 1.600.000,00 12 8 x 15 3 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 2.400.000,00 Rp. 4.000.000,00 Tahun 2005 = 12 4 x 15 3 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 1.200.000,00 12 8 x 15 2 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 1.600.000,00 Rp. 2.800.000,00
Tahun 2006 = 12 4 x 15 2 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 800.000,00 12 8 x 15 1 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 800.000,00 Rp. 1.600.000,00 Tahun 2007 = (Jan – April) = 12 4 x 15 1 x Rp.18.000.00,00 = Rp. 400.000,00 Rp.18.000.000,00 Tabel penyusutan dengan metode jumlah angka tahun :
Tahun Harga Perolehan Aktiva Tetap Beban Penyusutan per Tahun Penyusutan Akumulasi Nilai Buku Akhir Tahun 2002 Rp. 20.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Rp.16.000.000,00 2003 Rp. 20.000.000,00 Rp. 5.200.000,00 Rp. 9.200.000,00 Rp.10.800.000,00 2004 Rp. 20.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Rp.13.200.000,00 Rp. 6.800.000,00 2005 Rp. 20.000.000,00 Rp. 2.800.000,00 Rp.16.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 2006 Rp. 20.000.000,00 Rp. 1.600.000,00 Rp. 17.600.000,00 Rp. 2.400.000,00 2007 Rp. 20.000.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 18.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 c. Penyusutan Metode Satuan Produksi Penyusutan metode satuan produksi adalah suatu cara untuk mengurangi dan mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap menjadi beban penyusutan yang dihubungkan dengan tafsiran kemampuan berproduksi (production capacity) aktiva tetap. Perhitungan unit produksi berdasarkan kemampuan produksi mesin dapat dinyatakan dalam berbagai satuan misalnya : jam pemakaian, jam terbang, kilometer pemakaian, satuan panjang, misal meter, unit produksi, dll.
Untuk menentukan besarnya beban penyusutan setiap tahunnya perlu ditentukan dasar penyusutan, tafsiran kapasitas produksi selama umur berguna dan besarnya produksi actual setiap tahunnya.
Dalam menghitung beban penyusutan per tahun harus diingat tarif mana yang digunakan, apakah tarfi tahunan atau tarif per unit produk.
Rumus :
Besarnya penyusutan per tahun, bila dihitung menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut : a. Dengan tarif tahunan Beban penyusutan = T (tahunan) x (HP – NS) Tarif tahunan (T) =
oduksi
Kapasitas
Thn
al
oduksiAktu
Pr
/
Pr
Tarif per unit produk =oduksi
Kapasitas
NS
HP
Pr
-b. Dengan tarif per unit
Beban penyusutan = produksi aktual pertahun x T (per unit produk) Contoh :
Tanggal 2 Januari 2002 CV Menoreh membeli sebuah mesin produksi dengan harga perolehan Rp. 15.000.000,00. tafsiran nilai sisa Rp. 2.500.000,00. taksiran kapasitas produksi 5.000 unit dan mesin dapat digunakan selama 5 tahun. Produksi aktual selama 5 tahun sebagai berikut : tahun 2002 sebanyak 1.100 unit, tahun 2003 sebanyak 1.500 unit, tahun 2004 sebanyak 1.600 unit, tahun 2005 sebanyak 500 unit dan tahun 2006 sebanyak 300 unit.
Diminta :
Hitunglah besarnya beban penyusutan mesin produksi setiap tahun mulai tahun 2002 sampai 2006 dan buat jurnal penyesuaiannya setiap akhir tahun. Jawab :
Harga perolehan mesin Rp.15.000.000,00
Nilai sisa Rp. 2.500.000,00
Dasar penyusutan nilai yang disusutkan : Rp.12.500.000,00
Jadi besarnya beban penyusutan per tahun dihitung dengan tarif tahunan sebagai berikut : Tahun 2002 =
000
.
5
100
.
1
x Rp.12.500.000,00 = Rp. 2.750.000,00 Tahun 2003 =000
.
5
500
.
1
x Rp.12.500.000,00 = Rp. 3.750.000,00 Tahun 2004 =000
.
5
600
.
1
x Rp.12.500.000,00 = Rp. 4.000.000,00 Tahun 2005 =000
.
5
500
x Rp.12.500.000,00 = Rp. 1.250.000,00 Tahun 2006 =000
.
5
300
x Rp.12.500.000,00 = Rp. 750.000,00 Beban penyusutan di atas dapat pula dihitung dengan menggunakan tarif per satuan produk seperti tampak di bawah ini : Tarif per satuan produk =000
.
5
,
000
.
500
.
12
.
-
Rp
= Rp. 2.500. Tahun 2002 = 1.100 X Rp. 2.500, = Rp.2.750.000,00 Tahun 2003 = 1.500 X Rp. 2.500, = Rp.3.750.000,00 Tahun 2004 = 1.600 X Rp. 2.500, = Rp.4.000.000,00 Tahun 2005 = 500 X Rp. 2.500, = Rp.1.250.000,00 Tahun 2006 = 300 X Rp. 2.500, = Rp. 750.000,00 Jurnal penyesuaian yang dibuat setiap tahun sebagai berikut :Tahun Keterangan Ref Debit Kredit
2002 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin Rp.2.750.000,00 Rp.2.750.000,00
2003 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. Mesin Rp.3.750.000,00 Rp.3.750.000,00 2004 Beban penyusutan mesin
Akumulasi peny. Mesin
Rp.4.000.000,00 Rp.4.000.000,00 2005 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. Mesin Rp.1.250.000,00 Rp.1.250.000,00 2006 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. Mesin Rp. 750.000,00 Rp. 750.000,00 Tabel penyusutan dengan metode satuan produksi Tahun Nilai Output Beban Penyusutan
per Tahun
Akumulasi Penyusutan
Nilai Akhir Akhir Tahun Rp.15.000.000,00 2002 1.100.000 Rp.2.750.000,00 Rp. 2.750.000,00 Rp.12.250.000,00 2003 1.500.000 Rp.3.750.000,00 Rp. 6.500.000,00 Rp. 8.500.000,00 2004 1.600.000 Rp.4.000.000,00 Rp 10.500.000,00 Rp. 4.500.000,00 2005 500.000 Rp.1.250.000,00 Rp 11.750.000,00 Rp. 3.250.000,00 2006 300.000 Rp. 750.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp. 2.500.000,00 d. Metode Jam Kerja
Dalam metode jam kerja, umur ekonomis suatu aktiva tetap ditaksir dalam jumlah jam kerja dan beban penyusutannya dihitung dengan dasar jam kerja yang sebenarnya setiap periode.
Contoh :
Sebuah mesin harga perolehannya Rp. 23.000.000,00. Nilai residu ditaksir Rp. 3.000.000,00. Taksiran jam kerja selama umur ekonomis 10.000 jam. Selama tahun 2006, mesin tersebut dipakai selama 1.800 jam. Besarnya penyusutan dapat dihitung : Beban Penyusutan per jam kerja =
n
NS
HP -
000 . 10 000 . 000 . 3 000 . 000 . 23 Rp Rp - = Rp. 2.000,00 Beban penyusutan tahun 2006 = Rp. 2.000,00 X 1.800 = Rp. 3.600.000,00 e. Metode Tarif Kelompok GabunganMetode tarif kelompok gabungan adalah penyusutan yang ditetapkan untuk seluruh kelompok aktiva tetap berdasarkan satu tarif. Tarif ratarata diperoleh dengan : 1. Menghitung penyusutan tahunan setiap aktiva tetap (seperti halnya dalam metode garis lurus) 2. Menghitung jumlah penyusutan kelompok aktiva tetap setahun 3. Membagi jumlah penyusutan dengan jumlah harga perolehan Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
Nomor
Aktiva Harga Perolehan Nilai Sisa Disusutkan HP yang Taksiran Umum Penyusutan Tahunan 121 Rp. 9.000.000,00 Rp.1.500.000,00 Rp. 7.500.000,00 15 Rp. 500.000,00 122 Rp. 7.250.000,00 Rp.1.250.000,00 Rp. 6.000.000,00 5 Rp.1.200.000,00 123 Rp. 3.600.000,00 Rp. 800.000,00 Rp. 2.800.000,00 4 Rp. 700.000,00 124 Rp. 2.400.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 2.000.000,00 5 Rp. 400.000,00 125 Rp. 1.750.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 1.500.000,00 3 Rp. 500.000,00 Rp.24.000.000,00 Rp.4.200.000,00 Rp.19.800.000,00 Rp.3..300.000,00 Tarif penyusutan gabungan = - - , 000 . 000 . 24 , 000 . 300 . 3 Rp Rp x 100% = 13,75% Umur ratarata aktiva gabungan = - -, 000 . 300 . 3 , 000 . 800 . 19 Rp Rp x 1 tahun = 6 tahun
Tarif yang sudah dihitung akan terus dipakai selama tidak ada perubahan yang berarti terhadap kelompok aktiva tetap.
2. Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan
Pengeluaran atau biayabiaya yang berhubungan dengan pemilikan atau penggunaan aktiva tetap dapat dicatat dengan 2 cara :
a. Pengeluaran Modal ( Capital Expenditures )
Pengeluaran modal adalah semua beban yang dikeluarkan harus dikapitalisasikan pada aktiva tetap tersebut. Hal ini dicatat sebagai penambahan aktiva tetap yang bersangkutan. Kapitalisasi ini dilakukan jika pengeluaran biaya tersebut relatif besar dan memenuhi minimal satu kriteria di bawah ini :
1.) Memperpanjang masa manfaat atau umur ekonomis aktiva tetap 2.) Meningkatkan kapasitas produksi
3.) Meningkatkan mutu jasa yang diberikan oleh aktiva tetap yang bersangkutan Contoh : Pada tanggal 10 April 2007 dikeluarkan biaya perbaikan gedung Rp. 5.000.000, Jurnal yang harus dibuat jika : q Biaya perbaikan tersebut dapat menambah umur ekonomis Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007 April 10 Akumulasi Penyusutan Gedung 5.000.000 Kas 5.000.000 q Biaya perbaikan tersebut tidak menambah umur ekonomis Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007
April 10 Gedung 5.000.000
Contoh soal 1 :
Pada awal tahun 2002 PT Rizki Utama membeli tunai sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 50.000.000, Mesin ditaksir memiliki umur ekonomis 7 tahun dengan nilai residu Rp 8.000.000, Pada awal tahun 2005 dikeluarkan biaya untuk perbaikan mesin tersebut dengan harga Rp 3.450.000,. Pengeluaran ini ternyata menyebabkan umur ekonomis mesin bertambah 2 tahun, dengan nilai residu tetap seperti sebelum mesin diperbaiki. Dari data tersebut diminta : o Jurnal pembelian mesin. o Jurnal penyesuaian pada akhir tahun 2002. o Jurnal perbaikan mesin o Jurnal penyesuian pada akhir tahun 2005. Jawab : o Jurnal pembelian mesin. Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2002 Jan. 2 Mesin 50.000.000 Kas 50.000.000 o Jurnal penyesuaian pada akhir tahun 2002. Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2002 Des. 31 Beban Penyusutan mesin 6.000.000 Akumulasi Peny. Mesin 6.000.000 Perhitungan : Harga perolehan mesin Rp 50.000.000, Nilai residu 8.000.000, Besar penyusutan Rp 42.000.000, Penyusutan / tahun :
7
000
.
000
.
42
Rp
= Rp 6.000.000, o Jurnal perbaikan mesin JumlahTanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2002 Des. 31 Akumulasi penyusutan mesin 3.450.000 Kas 3.450.000 o Jurnal penyesuian pada akhir tahun 2005. Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2005
Des. 31 Beban Penyusutan mesin 4.000.000
Perhitungan : Harga perolehan mesin Rp 50.000.000, Akumulasi Peny. S.d. 2004 18.000.000, Biaya perbaikan th. 2005 (3.450.000,) Nilai penyusutan stlh perbaikan Rp 14.550.000, Nilai buku mesin saat perbaikan Rp 35.450.000, Nilai residu mesin 8.000.000, Besar Penyusutan setelah perbaikan Rp 7.450.000, Karena pengeluaran perbaikan dapat menambah umur ekonomis sebanyak 2 tahun, maka besar penyusutan mulai akhir tahun 2005 mengalamai perubahan, yakni dengan perhitungan sebagai berikut : Taksiran umur ekonomis 7 tahun Mesin yang telah disusutkan 3 tahun Sisa umur ekonomis 4 tahun Tambahan UE karena perbaikan 2 tahun UE setelah perbaikan 6 tahun Penyusutan / tahun :
6
000
.
450
.
27
Rp
= Rp 4.575.000, Contoh soal 2 : Pada awal tahun 2002 PT Rizki Utama membeli tunai sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 50.000.000, Mesin ditaksir memiliki umur ekonomis 7 tahun dengan nilai residu Rp 8.000.000, Pada awal tahun 2005 dikeluarkan biaya untuk perbaikan mesin tersebut dengan harga Rp 3.450.000,. Pengeluaran ini ternyata tidak menyebabkan umur ekonomis mesin bertambah, namun dapat meningkatkan kualitas produksi mesin. Dari data tersebut diminta : o Jurnal pembelian mesin. o Jurnal penyesuaian pada akhir tahun 2002. o Jurnal perbaikan mesin o Jurnal penyesuian pada akhir tahun 2005. Jawab : o Jurnal pembelian mesin. JumlahTanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2002 Jan. 2 Mesin 50.000.000 Kas 50.000.000 o Jurnal penyesuaian pada akhir tahun 2002. Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2002
Des. 31 Beban Penyusutan mesin 6.000.000
Perhitungan : Harga perolehan mesin Rp 50.000.000, Nilai residu 8.000.000, Besar penyusutan Rp 42.000.000, Penyusutan / tahun :
7
000
.
000
.
42
Rp
= Rp 6.000.000, o Jurnal perbaikan mesin JumlahTanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2002 Des. 31 Mesin 3.450.000 Kas 3.450.000 o Jurnal penyesuian pada akhir tahun 2005. Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2005 Des. 31 Beban Penyusutan mesin 6.862.500 Kas 6.862.500 Perhitungan : Harga perolehan mesin Rp 50.000.000, Akumulasi Peny. S.d. 2004 18.000.000, Nilai buku mesin saat perbaikan Rp 32.000.000, Biaya perbaikan mesin 3.450.000, Nilai buku mesin stlh perbaikan Rp 35.450.000, Nilai residu mesin 8.000.000, Besar penyusutan stlh perbaikan Rp 27.450.000, Penyusutan / tahun :
4
000
.
450
.
27
Rp
= Rp 6.862.500, b. Pengeluaran Pendapatan ( revenue ekspenditures)Adalah pengeluaran biaya yang diperlakukan sebagai beban pada periode terjadinya. Pembebanan ini dilakukan jika biaya yang dikeluarkan tersebut hanya memberikan manfaat dalam satu periode tahun berjalan.
Contoh soal :
Pada tanggal 12 Maret 2007 dikeluarkan biaya pengecatan gedung Rp. 750.000, . Biaya tersebut dicatat sebagai pengeluaran pendapatan. Jurnalnya sebagai berikut :
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007
Maret 10 Beban pemeliharaan Gedung 750.000
C. LATIHAN SOAL
Kerjakan soal berikut ini dengan tepat !
1. PT Alaska pada tanggal 4 Januari 2006 membeli sebuah mesin dengan harga Rp 65.000.000,. Dalam pembelian ini dikenakan PPN 10%, biaya angkut dan pemasangan Rp 2.150.000, dan biaya percobaan Rp Rp 850.000,.
Dari data tersebut diminta perhitungan dan jurnal !
2. Pada tanggal 25 Februari 2003, PT Andhika membeli sebuah kendaraan dengan harga Rp 85.000.000, . PPN 10%, biaya angkut dan lainlain Rp 700.000, biaya pemasangan dan percobaan Rp 1.500.000, . Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus dengan taksiran usia ekonomis 8 tahun dan nilai residu Rp 24.800.000,. Mesin mulai beroperasi pada awal April 2003. Berdasar data tersebut diminta :
· Hitung HP mesin tersebut !
· Hitung beban penyusutan mesin untuk tahun 2003 · Hitung Harga buku mesin pada tanggal 1 Januari 2007 !
3. Pada tanggal 1 Januari 2006 PT Surya Putra membeli tanah dan bangunan dengan harga Rp 450.000.000,. Menurut taksiran kantor pajak aktiva tersebut dinilai sbb :
Harga tanah Rp 180.000.000,
Harga Bangunan 120.000.000,
Berdasarkan data di atas diminta jurnal yang diperlukan !
4. Tanggal 10 Februari 2006 PT Havara membeli kendaraan dengan harga Rp 75.000.0000,. Sebagai pembayaran diserahkan uang tunai Rp 15.000.000,, sisanya dibayar dengan 5 kali angsuran bulanan. Harga tunai kendaraan Rp 67.500.000,.
Dari data tersebut diminta : · Jurnal transaksi pembelian · Jurnal saat membayar angsuran
5. PT Safira memiliki sebuah mesin produksi seharga Rp 23.500.000,. Mesin tersebut dibeli pada tanggal 25 Maret 2004, dan mulai dioperasikan pada bulan April 2004. Umur ekonomis mesin diperkirakan 4 tahun dengan nilai sisa Rp 7.500.000, Perusahaan menghitung penyusutan mesin produksinya dengan menggunakan metode saldo menurun ganda.
Dari data tersebut diminta :
a. Perhitungan dan tabel penyusutan
b. Apabila pada akhir tahun 2007 mesin dijual dan mengharap laba penjualan Rp 1.400.000, berapa harga jual yang harus ditetapkan? 6. Pada tanggal 1 September 2004 dibeli sebuah mesin dengan harga perolehan
Rp 35.000.000,. Mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 6 tahun dengan nilai sisa Rp 5.000.000,. Perusahaan melakukan penyusutan terhadap mesin tersebut dengan metode Jumlah angka tahun ( sum of the years digits method ).
Dari data tersebut diminta : a. Tabel penyusutan Mesin !
b. Jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2005. 7. Pada tanggal 5 Maret 2004 PT Sahara membeli sebuah mesin produksi
dengan harga Rp 65.000.000, PPN 10%, biaya angkut, bongkar dan muat Rp 4.500.000,, biaya pemasangan dan percobaan Rp 3.000.000,. Mesin
tersebut disusutkan dengan metode garis lurus dengan taksiran usia ekonomis 8 tahun dan nilai residu Rp 6.500.000,. Mesin mulai dioperasikan pada bulan April 2004. Berdasarkan data di atas diminta : a. Hitung Harga Perolehan mesin! b. Hitung beban penyusutan mesin pada tahun 2005. c. Berapa harga buku mesin pada tanggal 1 Januari 2006 ? 8. Pada bulan Juni 2005 PT Birawa membeli sebuah mesin cetak dengan harga Rp 8.500.000, biaya angkut Rp 300.000,, biaya pasang Rp 200.000,, biaya percobaan dan lainlain Rp 500.000,. Mesin mulai dioperasikan pada bulan Juli 2005. Umur mesin ditaksir 5 tahun dengan nilai residu Rp 2.000.000,. Dari data di atas diminta : a. Harga perolehan mesin tersebut b. Penyusutan untuk tahun 2005 dan 2006 jika menggunakan : v Metode garis lurus v Metode jumlah angka tahun v Metode tarif tetap atas ilai buku
9. Pada tanggal 2 Januari 2005 dibeli sebuah mesin produksi dengan harga Rp 13.000.000, biaya percobaan Rp 325.000,, biaya pemasangan Rp 150.000, Biaya bongkar dan muat Rp 125.000,biaya lainlain Rp 150.000,. Nilai residu mesin ditaksir Rp 1.750.000,. Mesin tersebut dapat bekerja selama 15.000 jam dengan kapasitas 400 unit per jam.
Dari data tersebutb diminta besar penyusutan mesin tahun 2005, jika diketahui
· Tahun 2005 mesin menghasilkan produk 800.000 unit · Selama Tahun 2005 mesin bekerja selama 2.400 jam
D. PENGHENTIAN PEMAKAIAN AKTIVA TETAP Ada beberapa cara penghentian suatu aktiva tetap antara lain : 1. Dibuang atau dihancurkan karena sudah habis umur ekonominya. 2. Dijual 3. Ditukar dengan aktiva tetap yang baru 4. Rusak Contoh :
Sebuah mesin yang harga perolehannya Rp.15.000.000,00 dan telah habis disusutkan, kemudian dibuang. Jurnalnya adalah :
Akumulasi penyusutan mesin Rp. 15.000.000,00
Mesin Rp. 15.000.000,00
Contoh :
Pada tanggal 5 Januari 2000 PT. Indokarya membeli sebuah mesin dengan harga Rp.42.000.000,00. Mesin ditaksir mempunyai umur ekonomis 10 tahun dengan nilai sisa Rp. 2.000.000,00. penyusutan mesin ditetapkan dengan metode garis lurus.
Diminta :
Buatlah jurnal untuk PT. Indokarya berdasarkan data di atas jika diasumsikan : 1. Pada tanggal 8 Januari 2006 mesin dijual dengan harga Rp. 15.000.000,00 2. Pada tanggal 9 Januari 2006 mesin dijual dengan harga Rp. 20.000.000,00 3. Pada tanggal 10 Januari 2006 mesin ditukar dengan mesin baru dengan
tambahan uang tunai Rp. 50.000.000,00. Harga mesin baru Rp. 60.000.000,00
4. Pada tanggal 11 Januari 2007 ditukar mesin baru dengan tambahan uang tunai Rp.45.000.000,00. Harga mesin baru Rp.60.000.000,00 (mesin baru tidak sejenis dengan emsin lama). 5. Pada tanggal 5 Juli 2007 mesin dijual dengan harga Rp.15.000.000,00 6. Pada tanggal 6 Juli 2007 ditukar dengan mesin baru dengan tambahan uang tunai Rp. 50.000.000,00. Harga mesin baru Rp.60.000.000,00. 7. Pada tanggal 7 Juli 2007 mesin rusak dan dijual Rp.500.000,00. Jawab :
No. Tgl Keterangan Debit Kredit
1. 2006 Jan 8 Kas Akumulasi penyusutan mesin Rugi penjualan mesin Mesin Rp.15.000.000,00 Rp.24.000.000,00 Rp. 3.000.000,00 Rp.42.000.000,00 2. Jan 9 Kas Akumulasi penyusutan mesin Laba penjualan mesin Mesin Rp.20.000.000,00 Rp.24.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp.42.000.000,00 3. 2007 Jan 10 Mesin (baru) Akumulasi penyusutan mesin Rugi pertukaran mesin Mesin (lama) Kas Rp.60.000.000,00 Rp.28.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Rp.42.000.000,00 Rp.50.000.000,00
4. Jan 11 Mesin (baru) Akumulasi penyusutan mesin Laba pertukaran mesin Mesin (lama) Kas Rp.60.000.000,00 Rp.28.000.000,00 Rp. 1 .000.000,00 Rp.42.000.000,00 Rp.50.000.000,00 5. Juli 5 Beban penyusutan mesin
Akum. Peny. mesin Kas Akumulasi penyusutan mesin Laba penjualan mesin Mesin Rp. 2.000.000,00 Rp.15.000.000,00 Rp.30.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp. 3.000.000,00 Rp.42.000.000,00 6. Juli 6 Beban penyusutan mesin Akum. Peny. mesin Mesin (baru) Akumulasi peny. mesin Rugi pertukaran mesin Mesin (lama) Kas Rp. 2.000.000,00 Rp.60.000.000,00 Rp.30.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp.42.000.000,00 Rp.50.000.000,00 7. Juli 7 Beban penyusutan mesin Akum. Peny. mesin Kas Akumulasi peny. mesin Rugi penjualan mesin (rusak) Mesin Rp. 2.000.000,00 Rp. 500.000,00 Rp.30.000.000,00 Rp.11.500.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp.42.000.000,00 Penjelasan : 1. 8 Januari 2006 Harga perolehan mesin Rp.42.000.000,00 Penyusutan 6 tahun = 6/10 X (42.000 – 2.000.000) Rp.24.000.000,00 Nilai buku mesin Rp.18.000.000,00 Harga jual Rp.15.000.000,00 Rugi Rp. 3.000.000,00 2. 9 Januari 2006 Nilai buku mesin Rp.18.000.000,00 Harga jual Rp.20.000.000,00 Laba Rp. 2.000.000,00 3. 10 Januari 2006 Harga perolehan mesin baru Rp.60.000.000,00 Harga perolehan mesin lama Rp.42.000.000,00 Penyusutan = 7/10 X (42.000 – 2.000.000) Rp.28.000.000,00 Nilai buku mesin lama Rp.14.000.000,00 Selisih nilai buku mesin lama dan baru Rp.46.000.000,00 Tambahan uang tunai Rp.50.000.000,00 Rugi pertukaran mesin Rp. 4.000.000,00
4. 11 Januari 2006 Selisih nilai buku mesin lama dan baru Rp.46.000.000,00 Tambahan uang tunai Rp.45.000.000,00 Laba pertukaran mesin Rp. 1.000.000,00 Mesin baru tidak sejenis dengan mesin lama, maka laba diakui. 5. 5 Juli 2006 a. Untuk tanggal 1 Januari sampai dengan 5 juli 2007 harus dibuatkan jurnal penyesuaian atas penyusutan mesin (selama 6 bulan) : 6 X (42.000.000 – 2.000.000) = Rp. 2.000.000,00 12 10 b. Harga perolehan mesin Rp.42.000.000,00 Penyusutan 7 tahun 6 bulan Rp.30.000.000,00 Nilai buku Rp.12.000.000,00 Harga jual Rp.15.000.000,00 Laba penjualan mesin Rp. 3.000.000,00 6. 6 Juli 2007 a. Dibuat jurnal penyesuaian untuk 6 bulan (1 Januari – 5 juli 2007) b. Harga perolehan mesin baru Rp.60.000.000,00 Nilai buku mesin lama Rp.12.000.000,00 Selisih nilai buku mesin lama dan baru Rp.48.000.000,00 Tambahan uang tunai Rp.50.000.000,00 Rugi pertukaran mesin Rp. 2.000.000,00 7. 7 Juli 2007 Harga perolehan mesin Rp.42.000.000,00 Penyusutan 7 tahun 6 bulan Rp.30.000.000,00 Nilai buku Rp.12.000.000,00 Dijual karena rusak Rp. 500.000,00 Rugi penjualan mesin Rp.11.500.000,00 Catatan :
1. Apabila aktiva tetap ditukarkan dengan aktiva tetap lain yang tidak sejenis, laba atau rugi atas pertukaran diakui.
2. Apabila aktiva tetap ditukar dengan aktiva tetap lain yang sejenis maka sesuai dengan prinsip konservatisme, rugi atas pertukaran harus diakui, namun bila timbul keuntungan dalam pertukaran tidak diakui.
Untuk hal ini harga perolehan aktiva tetap yang baru sama dengan harga beli dikurangi laba yang tidak boleh diakui.
Contoh :
Sebuah mesin produksi yang dibeli pada bulan Januari 1999 seharga Rp. 42.000.000,00 sampai dengan 31 Desember 2006 telah disusutkan Rp. 32.000.000,00. Pada tanggal 8 Januari 2007 ditukar dengan mesin baru yang sejenis dengan harga Rp.60.000.000,00. tambahan uang tunai Rp.47.000.000,00. Jurnal dari transaksi tersebut adalah :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 2006 Des. 31 Mesin Baru Akumulasi Peny. Mesin Mesin Lama Kas Rp. 57.000.000,00 32.000.000,00 Rp. 42.000.000,00 47.000.000,00 Penjelasan : Harga mesin baru Rp.60.000.000,00 Harga mesin lama Rp.42.000.000,00 Penyusutan Rp.32.000.000,00 Nilai buku Rp.10.000.000,00 Selisih nilai buku Rp.50.000.000,00 Tambahan uang tunai Rp.47.000.000,00 Laba pertukaran mesin Rp. 3.000.000,00
Laba tidak diakui maka nilai aktiva tetap baru dicatat sebesar nilai pengorbanannya :
(Harga beli – Laba yang tidak diakui) = Rp.60.000.000,00 – Rp.3.000.000,00 = Rp.57.000.000,00
atau nilai buku aktiva lama + tambahan uang tunai (Rp.10.000.000,00 + Rp.47.000.000,00 = Rp.57.000.000,00). Dalam hal ini penyusutan atas mesin baru dihitung dari harga perolehannya yaitu Rp.57.000.000,00. Namun apablia aktiva tetap ditukar dengan aktiva tetap yang bebeda jenis maka laba atau rugi yang muncul dalam pertukaran itu harus diakui. Contoh
Seperti dalam soal di atas mesin produksi yang dibeli pada bulan Januari 1999 seharga Rp. 42.000.000,00 sampai dengan 31 Desember 2006 telah disusutkan Rp. 32.000.000,00. Pada tanggal 8 januari 2007 ditukar dengan sebuah truk baru dengan harga Rp.60.000.000,00. tambahan uang tunai Rp.47.000.000,00. Dari data tersebut buat perhitungan dan jurnal ! Jawab : Perhitungan : Harga truk baru Rp.60.000.000,00 Harga mesin produksi lama Rp.42.000.000,00 Penyusutan Rp.32.000.000,00 Nilai buku mesin produksi Rp.10.000.000,00 Selisih nilai buku Rp.50.000.000,00 Tambahan uang tunai Rp.47.000.000,00 Laba pertukaran aktiva Rp. 3.000.000,00
Jurnal dari transaksi tersebut adalah :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2006 Des. 31 Truk Akumulasi Peny. Mesin Mesin Lama Kas Laba pertukaran Rp. 60.000.000,00 32.000.000,00 Rp. 42.000.000,00 47.000.000,00 3.000.000,00
E. LATIHAN SOAL
Kerjakan soal berikut ini dengan tepat !
1. Sebuah kendaraan angkutan dengan diperoleh dengan harga Rp 40.000.000,. Kendaraan tersebut disusutkan menurut Double Declining Balance Method dengan taksiran usia penggunaan selama 5 tahun. Kendaraan mulai dioperasikan mulai bulan Juli 2004.
Berdasar data tersebut diminta :
a. Buat tabel penyusutan yang diperlukan !
b. Buat jurnal yang diperlukan jika setelah habis masa penggunaanya, kendaraan yang bersangkutan dijual dengan harga Rp 7.500.000, 2. Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 340.000.000,. Selama usia
penggunaanya ditaksir dapat menghasilkan 250.000 unit produk. Taksiran nilai residu Rp 40.000.000,. Pada saat mesin tersebut telah menghasilkan 200.000 unit produk, ditukar dengan mesin baru dengan harga tunai Rp 400.000.000,. Dalam pertukaran tersebut perusahaan pemilik mesin lama menambah dengan uang tunai Rp 275.000.000,. Dari data tersebut diminta :
o Hitung laba /rugi pertukaran mesin
o Buat jurnal untuk mencatat pertukaran mesin tersebut !
3. Dalam buku besar perusahaan angkutan “Armada Jaya” pada tanggal 1 Januari 2004 akun Kendaraan menunjukkan saldo Rp 600.000.000,. Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp 150.000.000,. Selama tahun 2004 mengenai kendaraan terjadi transaksi sebagai berikut :
5 Januari Sebuah kendaraan dengan harga perolehan Rp 60.000.000, dan sampai dengan 31 Desember 2003 telah disusutkan Rp 24.000.000, dijual dengan harga Rp 39.000.000,
1 Juli Dibeli dua buah kendaraan dengan harga Rp 160.000.000, . Dibayar dengan uang muka Rp 60.000.000, sisanya dibayar dengan 10 kali angsuran bulanan dengan tambahan bunga 15% setahun atas sisa pinjaman.
31
desember
Semua kendaraan baik yang lama maupun yang baru disusutkan 25% menurut metode saldo menurun ganda. Dari data tersebut di atas diminta :
a. Membuat jurnal transasi yang diperlukan !
b. Menghitung beban penyusutan kendaraan untuk tahun 2004, dan membuat jurnal yang diperlukan.
c. Menyusun akun “Kendaraan” dan “Akumulasi Peny. Kendaraan” sehingga tampak perubahan masingmasing selama tahun 2004! 4. Sebuah mesin giling padi dengan harga perolehan Rp 140.000.000, dengan
taksiran umur ekonomis 10 tahun. Mesin tersebut disusutkan dengan metode saldo menurun ganda. Setelah 4 tahun digunakan mesin tersebut ditukarkan dengan sebuah truk dengan harga Rp 160.000.000, dengan tambahan uang tunai Rp 100.000.000,.