• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "C. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

C. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Sesuai dengan azas umum pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 106 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Aceh, bahwa Keuangan Aceh dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

Sebagai upaya perwujudan good governance serta taat azas, maka pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pemangku kepentingan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan menyediakan informasi yang berkaitan dengan keuangan.

Maksud penyusunan laporan keuangan ini adalah wujud pertanggungjawaban SKPA kepada Gubernur Aceh dalam menjelaskan kinerja penyelenggaraan pemerintahan kepada masyarakat atas penggunaan keuangan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan penyelenggaraan operasional pemerintahan, hal tersebut menjadi tolok ukur kinerja pemerintahan untuk dipertanggungjawabkan pada setiap akhir tahun anggaran. Pertanggungjawaban ini

bukanlah semata-mata dimaksudkan sebagai upaya untuk menemukan kelemahan

pelaksanaanPemerintah Aceh melainkan untuk melaksanakan azas transparansi, efisiensi, efektifitas, serta fungsi pengawasan DPRA terhadap jalannya pemerintahan.

SKPA selaku entitas akuntansi mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam tahun anggaran 2014 untuk kepentingan:

a. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada SKPA dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. b. Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

c. Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyuluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.

d. Keseimbangan Antargenerasi (intergeneration equity)

Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

Tujuan penyusunan laporan keuangan ini adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, dan kinerja keuangan SKPA yang secara spesifik tidak hanya bermanfaat bagi para pemangku kepentingan dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya tapi juga berguna dalam pengambilan keputusan serta menunjukkan akuntabilitas SKPA atas sumber daya yang dipercayakan dengan:

(3)

2

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

a. menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi serta pengalokasiannya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan; b. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam

kegiatan SKPA serta hasil-hasil yang telah dicapai;

c. Menyediakan informasi mengenai pendanaan seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPA dan mencukupi kebutuhan kasnya;

d. menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi SKPA, berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang;

e. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan SKPA, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Maka berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang ada, Laporan Keuangan untuk tahun ini disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pada SKPA Anggaran 2014. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara tahun 2004

Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

(4)

3

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Aceh (Lembaran Aceh Tahun 2014 Nomor 11, Tambahan Lembaran Aceh Nomor 70);

17. Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Aceh Tahun 2013 Nomor 13);

18. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Aceh Tahun 2014 Nomor 5)

19. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 110 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Tahun Anggaran 2014 (Berita Daerah Aceh Tahun 2013 Nomor 84);

20. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 66 Tahun 2014 tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Tahun Anggaran 2014 (Berita Daerah Aceh Tahun 2013 Nomor 47); 21. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 140 Tahun 2009 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi

Pemerintah Aceh (Berita Daerah Aceh Tahun 2009 Nomor 126)

22. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 106 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Aceh (Berita Daerah Aceh Tahun 2013 Nomor 80).

1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun Anggaran 2014 terdiri dari:

Bab I Pendahuluan

Memuat penjelasan mengenai maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai landasan hukum penyusunan laporan keuangan, dan sistematika isi catatan atas laporan keuangan.

Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian TargetKinerja

Memuat penjelasan mengenai asumsi makro ekonomi dan kebijakan keuangan yang mendasari penyusunan laporan keuangan, serta indikator pencapaian target kinerja berupa indikator program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun pelaporan.

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

Memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja, berupa gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan yang dilaksanakan.

Bab IV Kebijakan Akuntansi

Memuat informasi tentang entitas akuntansi, basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan, basis pengukuran atas penyusunan pos-pos laporan keuangan, serta kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan akuntansi yang belum diterapkan.

Bab V Penjelasan Pos-Pos Pelaporan Keuangan

Memuat informasi tentang rincian dan penjelasan atas akun dalam Neraca; dan Laporan Realisasi Anggaran (LRA);

Bab VI Penjelasan Atas Informasi-Informasi Non Keuangan

Kewajiban kontinjensi merupakan suatu keadaan, kondisi atau situasi yang belum memiliki kepastian yang berdampak kepada kondisi keuangan SKPA yang baru terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang.

Bab VII Penutup

Memuat uraian penutup yang dapat berupa kesimpulan penting tentang laporan keuangan.

(5)

4

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA

2.1 Ekonomi Makro

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 dan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004

bahwa perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi

fiskal mengandung pengertian bahwa Kepala Daerah diberikan kewenangan untuk

memamfaatkan sumber keuangan sendiri dan didukung dengan perimbangan keuangan

antara Pusat dan Daerah

.

Sejalan dengan pembagian kewenangan yang disebutkan di atas, maka pengaturan pembiayaan Daerah dilakukan berdasarkan asas Desentralisasi atas beban APBD, sedangkan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan asas Dekonsentrasi dilakukan atas beban APBN, dan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka Tugas Perbantuan dibiayai atasd beban anggaran tingkat pemerintahan yang menugaskan.

2.2 Kebijakan Keuangan

Pada Tahun Anggaran 2014 ini system pengelolaan keuangan sdh menggunakan program SIPKD sehingga Laporan Realisasi Anggaran tersaji secara otomatis melalui system dan lebih mempermudah dalam proses penyelesaian Laporan Keuangan, sedangkan pembuatan Neraca lebih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 80 Tahun 2014 tentang Sistem Dan Prosedur Akuntansi Pemerintah Aceh.

Pada Tahun Anggaran 2014 Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh mengelola Anggaran sebesar Rp. 51.023.834.636,- dengan realisasi sebesar Rp. 48.807.542.894,- (95,66 %), sedangkan pada Tahun Anggaran 2013 Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 55.815.873.591,- dengan realisasi sebesar Rp. 54.177.671.489,- ( 97,06 %).

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja

Indikator pencapaian keberhasilan Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh dalam mengemban amanat untuk mencapai Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh adalah Termotivasinya masyarakat dengan penuh kesadaran untuk mengembangkan potensi diri dan lingkungan yang ada untuk kemajuan diri pribadi dan lingkungan masyarakat disekitarnya, serta terciptanya keharmonisan dan kerukunan hidup masyarakat, penanggulangan kemiskinan, keterasingan, keterpencilan dan keterbelakangan.

(6)

5

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1

Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja

Tabel. 1

Laporan Realisasi Anggaran Nomor

Urut Uraian Jumlah Anggaran Realisasi Sisa Anggaran Prognosis Ket.

1 2 3 4 5 6 7

PENDAPATAN ACEH 429.000.000,00 - (429.000.000,00) (429.000.000,00)

Pendapatan Asli Aceh 429.000.000,00 - (429.000.000,00) (429.000.000,00)

4.1.2. Retribusi Aceh 429.000.000,00 - (429.000.000,00) (429.000.000,00) 4.1.2.02. Retribusi Jasa Usaha 429.000.000,00 - (429.000.000,00) (429.000.000,00) 4.1.2.02.01. Retribusi Pemakaian Kekayaan Aceh 307.500.000,00 - (307.500.000,00) (307.500.000,00)

4.1.2.02.03. 121.500.000,00 - (121.500.000,00) (121.500.000,00)

JUMLAH 429.000.000,00 - (429.000.000,00) (429.000.000,00)

BELANJA 51.023.834.636,00 48.812.082.694,00 2.211.751.942,00 2.211.751.942,00

BELANJA TIDAK LANGSUNG 9.661.172.555,00 8.823.870.054,00 837.302.501,00 837.302.501,00

5.1.1. BELANJA PEGAWAI 9.661.172.555,00 8.823.870.054,00 837.302.501,00 837.302.501,00 5.1.1.01. Gaji dan Tunjangan 5.371.832.555,00 4.761.343.054,00 610.489.501,00 610.489.501,00 5.1.1.01.01. Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 4.177.818.328,00 3.744.911.340,00 432.906.988,00 432.906.988,00 5.1.1.01.02. Tunjangan Keluarga 334.464.000,00 314.515.605,00 19.948.395,00 19.948.395,00 5.1.1.01.03. Tunjangan Jabatan 244.780.250,00 236.650.000,00 8.130.250,00 8.130.250,00 5.1.1.01.05. Tunjangan Umum 250.776.500,00 177.980.000,00 72.796.500,00 72.796.500,00 5.1.1.01.06. Tunjangan Beras 245.581.800,00 215.558.400,00 30.023.400,00 30.023.400,00 5.1.1.01.07. Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 118.332.663,00 71.657.599,00 46.675.064,00 46.675.064,00 5.1.1.01.08. Pembulatan Gaji 79.014,00 70.110,00 8.904,00 8.904,00 5.1.1.02. Tambahan Penghasilan PNS 4.289.340.000,00 4.062.527.000,00 226.813.000,00 226.813.000,00 5.1.1.02.01. 130.440.000,00 119.040.000,00 11.400.000,00 11.400.000,00 5.1.1.02.05. 3.408.000.000,00 3.297.887.000,00 110.113.000,00 110.113.000,00 5.1.1.02.06. 750.900.000,00 645.600.000,00 105.300.000,00 105.300.000,00 BELANJA LANGSUNG 41.362.662.081,00 39.988.212.640,00 1.374.449.441,00 1.374.449.441,00 5.2.1. BELANJA PEGAWAI 5.910.630.000,00 5.865.018.000,00 45.612.000,00 45.612.000,00 5.2.1.01. Honorarium PNS 323.050.000,00 306.350.000,00 16.700.000,00 16.700.000,00 5.2.1.01.01. 54.000.000,00 54.000.000,00 - 0,00 5.2.1.01.03. 56.400.000,00 56.400.000,00 - 0,00 5.2.1.01.04. 12.000.000,00 11.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 5.2.1.01.06. Honorarium Pelaksana Kegiatan 200.650.000,00 184.950.000,00 15.700.000,00 15.700.000,00 5.2.1.02. Honorarium Non PNS 5.462.000.000,00 5.439.200.000,00 22.800.000,00 22.800.000,00 5.2.1.02.01. Honorarium Instruktur 3.200.000,00 3.200.000,00 - 0,00 5.2.1.02.02. 5.399.400.000,00 5.388.900.000,00 10.500.000,00 10.500.000,00 5.2.1.02.03. 59.400.000,00 47.100.000,00 12.300.000,00 12.300.000,00 5.2.1.03. Uang Lembur 125.580.000,00 119.468.000,00 6.112.000,00 6.112.000,00 5.2.1.03.01. Uang Lembur PNS 125.580.000,00 119.468.000,00 6.112.000,00 6.112.000,00

Honorarium Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan (PPTK)

Honorarium Pegawai Honorer/tidak tetap

Honorarium Tenaga Tukang/

Teknisi/ Operator/ Asisten

Retribusi Tempat Penginapan/

Pesanggrahan/Villa

Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja

Tambahan Penghasilan berdasarkan prestasi kerja

Tambahan Penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya

Honorarium Panitia Pelaksana

Kegiatan

Honorarium Tim Pemeriksa Barang dan Jasa

(7)

6

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

1 2 3 4 5 6

5.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA 33.534.704.231,00 32.251.551.640,00 1.283.152.591,00 1.283.152.591,00 5.2.2.01. Belanja Bahan Pakai Habis 422.597.422,00 421.183.450,00 1.413.972,00 1.413.972,00 5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor 307.595.622,00 307.319.700,00 275.922,00 275.922,00 5.2.2.01.03. 28.604.800,00 27.608.550,00 996.250,00 996.250,00 5.2.2.01.04. 36.897.000,00 36.885.000,00 12.000,00 12.000,00 5.2.2.01.05. 48.500.000,00 48.470.200,00 29.800,00 29.800,00 5.2.2.01.07. 1.000.000,00 900.000,00 100.000,00 100.000,00 5.2.2.02. Belanja Bahan/Material 4.249.051.000,00 4.190.653.900,00 58.397.100,00 58.397.100,00 5.2.2.02.06. 302.960.000,00 301.007.900,00 1.952.100,00 1.952.100,00 5.2.2.02.08. Belanja cinderamata 94.935.000,00 94.690.000,00 245.000,00 245.000,00 5.2.2.02.09. Belanja dekorasi 266.220.000,00 266.220.000,00 - 0,00 5.2.2.02.10. Belanja dokumentasi 27.600.000,00 26.095.000,00 1.505.000,00 1.505.000,00 5.2.2.02.17. Belanja bahan publikasi 80.336.000,00 78.195.000,00 2.141.000,00 2.141.000,00 5.2.2.02.18. Belanja bahan alat-alat kesehatan 87.000.000,00 66.330.000,00 20.670.000,00 20.670.000,00 5.2.2.02.21. Belanja bahan kelengkapan lapangan 3.390.000.000,00 3.358.116.000,00 31.884.000,00 31.884.000,00 5.2.2.03. Belanja Jasa 4.076.211.134,00 3.726.593.922,00 349.617.212,00 349.617.212,00 5.2.2.03.01. Belanja telepon 68.142.000,00 65.129.969,00 3.012.031,00 3.012.031,00 5.2.2.03.02. Belanja air 27.498.000,00 13.984.135,00 13.513.865,00 13.513.865,00 5.2.2.03.03. Belanja listrik 321.546.000,00 297.198.880,00 24.347.120,00 24.347.120,00 5.2.2.03.05. Belanja surat kabar/majalah 19.188.000,00 18.720.000,00 468.000,00 468.000,00 5.2.2.03.06. Belanja kawat/faksimili/internet 15.000.000,00 15.000.000,00 - 0,00 5.2.2.03.07. Belanja paket/pengiriman 82.780.000,00 81.956.900,00 823.100,00 823.100,00 5.2.2.03.12. Belanja jasa publikasi 1.234.410.128,00 1.045.023.488,00 189.386.640,00 189.386.640,00 5.2.2.03.13. 265.200.000,00 242.581.550,00 22.618.450,00 22.618.450,00 5.2.2.03.14. Belanja jasa administrasi peserta 2.039.647.006,00 1.944.599.000,00 95.048.006,00 95.048.006,00 5.2.2.03.16. Belanja jasa cleaning service 2.800.000,00 2.400.000,00 400.000,00 400.000,00 5.2.2.05. 360.150.000,00 321.889.675,00 38.260.325,00 38.260.325,00 5.2.2.05.02. Belanja Penggantian Suku Cadang 154.600.000,00 143.045.875,00 11.554.125,00 11.554.125,00 5.2.2.05.03. 186.100.000,00 162.100.000,00 24.000.000,00 24.000.000,00 5.2.2.05.05. 19.450.000,00 16.743.800,00 2.706.200,00 2.706.200,00 5.2.2.06. Belanja Cetak dan Penggandaan 623.653.800,00 597.854.000,00 25.799.800,00 25.799.800,00 5.2.2.06.01. Belanja cetak 418.328.000,00 403.758.200,00 14.569.800,00 14.569.800,00 5.2.2.06.02. Belanja Penggandaan 205.325.800,00 194.095.800,00 11.230.000,00 11.230.000,00 5.2.2.07. 1.655.590.016,00 1.602.095.800,00 53.494.216,00 53.494.216,00 5.2.2.07.02. 1.467.190.016,00 1.424.695.800,00 42.494.216,00 42.494.216,00 5.2.2.07.03. Belanja sewa ruang rapat/pertemuan 152.000.000,00 151.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 5.2.2.07.04. 26.400.000,00 26.400.000,00 - 0,00 5.2.2.07.05. Sewa Tanah 10.000.000,00 - 10.000.000,00 10.000.000,00 5.2.2.08. Belanja Sewa Sarana Mobilitas 50.400.000,00 47.110.000,00 3.290.000,00 3.290.000,00 5.2.2.08.01. Belanja sewa Sarana Mobilitas Darat 50.400.000,00 47.110.000,00 3.290.000,00 3.290.000,00 5.2.2.10. 123.800.000,00 120.200.000,00 3.600.000,00 3.600.000,00 5.2.2.10.05. Belanja sewa tenda 103.800.000,00 100.200.000,00 3.600.000,00 3.600.000,00 5.2.2.10.07. 20.000.000,00 20.000.000,00 - 0,00 5.2.2.11. Belanja Makanan dan Minuman 1.310.689.000,00 1.106.214.300,00 204.474.700,00 204.474.700,00 5.2.2.11.02. Belanja makanan dan minuman rapat 978.580.000,00 791.662.000,00 186.918.000,00 186.918.000,00 5.2.2.11.03. Belanja makanan dan minuman tamu 12.500.000,00 12.498.000,00 2.000,00 2.000,00 5.2.2.11.04. Belanja makan dan minum kegiatan 319.609.000,00 302.054.300,00 17.554.700,00 17.554.700,00 5.2.2.12. Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 90.755.000,00 89.079.000,00 1.676.000,00 1.676.000,00 5.2.2.12.04. Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) 78.500.000,00 78.295.000,00 205.000,00 205.000,00

Belanja Sewa Rumah/ Gedung/ Gudang/ Parkir/ Tempat dan Kamar Penginapan

Belanja sewa gedung/ kantor/tempat dan kamar penginapan

Belanja sewa tempat parkir/uang tambat/hanggar sarana mobilitas

Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor

Belanja sewa sound system dan alat elektronik lainnya

Belanja pengisian tabung pemadam kebakaran

Belanja tas kegiatan/perlengkapan peserta

Belanja jasa service peralatan dan perlengkapan kantor

Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas

Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan

Belanja alat listrik dan elektronik (lampu pijar, battery kering) Belanja perangko, materai dan benda pos lainnya

Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih

(8)

7

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

1 2 3 4 5 6 7

5.2.2.12.06. 12.255.000,00 10.784.000,00 1.471.000,00 1.471.000,00 5.2.2.13. Belanja Pakaian Kerja 21.800.000,00 21.795.000,00 5.000,00 5.000,00 5.2.2.13.01. Belanja pakaian kerja lapangan 21.800.000,00 21.795.000,00 5.000,00 5.000,00 5.2.2.14. 358.650.000,00 356.839.000,00 1.811.000,00 1.811.000,00 5.2.2.14.03. Belanja pakaian batik tradisional 152.750.000,00 152.347.000,00 403.000,00 403.000,00 5.2.2.14.04. Belanja pakaian olahraga 205.900.000,00 204.492.000,00 1.408.000,00 1.408.000,00 5.2.2.15. Belanja Perjalanan Dinas 4.901.760.000,00 4.465.419.634,00 436.340.366,00 436.340.366,00 5.2.2.15.01. 2.873.020.000,00 2.741.140.260,00 131.879.740,00 131.879.740,00 5.2.2.15.02. Belanja perjalanan dinas luar daerah 2.028.740.000,00 1.724.279.374,00 304.460.626,00 304.460.626,00 5.2.2.17. 52.000.000,00 21.250.000,00 30.750.000,00 30.750.000,00 5.2.2.17.03. Belanja bimbingan teknis 52.000.000,00 21.250.000,00 30.750.000,00 30.750.000,00 5.2.2.21. Belanja Jasa Konsultansi 196.860.000,00 194.181.000,00 2.679.000,00 2.679.000,00 5.2.2.21.01. Belanja jasa konsultansi penelitian 88.000.000,00 87.303.000,00 697.000,00 697.000,00 5.2.2.21.02. Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan 102.920.000,00 100.938.000,00 1.982.000,00 1.982.000,00 5.2.2.21.03. 5.940.000,00 5.940.000,00 - 0,00 5.2.2.23. 11.713.136.859,00 11.679.357.959,00 33.778.900,00 33.778.900,00 5.2.2.23.01. 11.713.136.859,00 11.679.357.959,00 33.778.900,00 33.778.900,00 5.2.2.26. 613.000.000,00 613.000.000,00 - 0,00 5.2.2.26.01. 510.000.000,00 510.000.000,00 - 0,00 5.2.2.26.02. 103.000.000,00 103.000.000,00 - 0,00 5.2.2.27. 2.714.600.000,00 2.676.835.000,00 37.765.000,00 37.765.000,00 5.2.2.27.01. 2.714.600.000,00 2.676.835.000,00 37.765.000,00 37.765.000,00 5.2.3. BELANJA MODAL 1.917.327.850,00 1.871.643.000,00 45.684.850,00 45.684.850,00 5.2.3.08. 10.000.000,00 6.500.000,00 3.500.000,00 3.500.000,00 5.2.3.08.06. 10.000.000,00 6.500.000,00 3.500.000,00 3.500.000,00 5.2.3.10. 40.799.000,00 39.141.000,00 1.658.000,00 1.658.000,00 5.2.3.10.01. Belanja modal Pengadaan mesin tik 1.500.000,00 1.500.000,00 - 0,00 5.2.3.10.06. Belanja modal Pengadaan mesin jilid 13.000.000,00 11.500.000,00 1.500.000,00 1.500.000,00 5.2.3.10.11. 15.000.000,00 14.960.000,00 40.000,00 40.000,00 5.2.3.10.14. 11.299.000,00 11.181.000,00 118.000,00 118.000,00 5.2.3.11. 76.900.000,00 67.966.000,00 8.934.000,00 8.934.000,00 5.2.3.11.02. Belanja modal Pengadaan almari 47.500.000,00 38.579.000,00 8.921.000,00 8.921.000,00 5.2.3.11.05. 14.400.000,00 14.394.000,00 6.000,00 6.000,00 5.2.3.11.06. 15.000.000,00 14.993.000,00 7.000,00 7.000,00 5.2.3.12. Belanja Modal Pengadaan Komputer 415.704.000,00 413.150.000,00 2.554.000,00 2.554.000,00 5.2.3.12.02. 154.000.000,00 152.399.000,00 1.601.000,00 1.601.000,00 5.2.3.12.03. 129.000.000,00 128.720.000,00 280.000,00 280.000,00 5.2.3.12.04. Belanja modal Pengadaan printer 71.200.000,00 70.527.000,00 673.000,00 673.000,00 5.2.3.12.05. Belanja modal Pengadaan scaner 3.000.000,00 3.000.000,00 - 0,00 5.2.3.12.08. 58.504.000,00 58.504.000,00 - 0,00 5.2.3.13. Belanja Modal Pengadaan mebeulair 294.596.000,00 289.986.000,00 4.610.000,00 4.610.000,00

Belanja modal Pengadaan komputer note book

Belanja modal Pengadaan penunjuk waktu

Belanja modal Pengadaan komputer/PC

Belanja modal Pengadaan UPS/stabilizer

Belanja modal pengadaan perkakas/kunci (toolkit) dan sejenisnya

Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor

Belanja modal Pengadaan tabung pemadam kebakaran

Belanja modal pengadaan alat pendingin (AC)

Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor

Belanja modal Pengadaan white board

Uang Untuk Diberikan Kepada Pihak Ketiga/ Masyarakat (Hanya diperuntukan untuk pemberian hadiah penghargaan suatu prestasi) Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga.

Uang untuk diberikan kepada pihak masyarakat.

Jasa Narasumber/ Tenaga Ahli/ Peneliti

Jasa Narasumber/ Tenaga Ahli/ Peneliti.

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel

Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu

Belanja perjalanan dinas dalam daerah

Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis

Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Belanja Barang Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

Belanja Hibah Barang Atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

Belanja atribut kelengkapan pakaian dinas

(9)

8

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

3.2

Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan

Pada Tahun Anggaran 2014 Realisasi keuangan Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh sebesar Rp. 48.812.082.694,- (95,67 %) lebih rendah dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2013 yaitu Rp. 54.177.671.489,- (97,06 %) hal ini disebabkan Sisa Lebih Anggaran pada Belanja Tidak Langsung yaitu Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai serta Tambahan Penghasilan PNS berupa Tambahan Penghasilan bedasarkan Beban Kerja, Tambahan Penghasilan berdasarkan Prestasi Kerja dan Tambahan Penghasilan berdasarkan pertimbangan objektiv lainnya sebesar Rp. 837.302.501,- (1,64%) dan untuk Belanja Langsung sebesar Rp.1.374.449.441,- (2,70%) hal ini disebabkan karena efesiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan anggaran, karena sisa anggaran pada Belanja Langsung lebih kepada Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan, Belanja Jasa (Belanja telepon, Belanja air, Belanja listrik, Belanja JasaPublikasi, Belanja Jasa Administrasi Peserta Kegiatan) dan Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah serta Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah.

1 2 3 4 5 6 7

5.2.3.13.01. Belanja modal Pengadaan meja kerja 56.700.000,00 56.653.000,00 47.000,00 47.000,00 5.2.3.13.02. Belanja modal Pengadaan meja rapat 35.700.000,00 35.692.000,00 8.000,00 8.000,00 5.2.3.13.04. Belanja modal Pengadaan kursi kerja 62.755.000,00 62.649.000,00 106.000,00 106.000,00 5.2.3.13.05. Belanja modal Pengadaan kursi rapat 21.416.000,00 21.414.000,00 2.000,00 2.000,00 5.2.3.13.07. 15.700.000,00 15.699.000,00 1.000,00 1.000,00 5.2.3.13.11. 102.325.000,00 97.879.000,00 4.446.000,00 4.446.000,00 5.2.3.14. 4.500.000,00 4.500.000,00 - 0,00 5.2.3.14.08. 4.500.000,00 4.500.000,00 - 0,00 5.2.3.15. 30.000.000,00 29.991.000,00 9.000,00 9.000,00 5.2.3.15.03. 30.000.000,00 29.991.000,00 9.000,00 9.000,00 5.2.3.16. 180.000.000,00 177.333.000,00 2.667.000,00 2.667.000,00 5.2.3.16.01. Belanja modal Pengadaan kamera 70.000.000,00 67.449.000,00 2.551.000,00 2.551.000,00 5.2.3.16.02. Belanja modal Pengadaan handycam 31.000.000,00 30.996.000,00 4.000,00 4.000,00 5.2.3.16.03. Belanja modal Pengadaan proyektor 17.000.000,00 17.000.000,00 - 0,00 5.2.3.16.04. 10.000.000,00 9.999.000,00 1.000,00 1.000,00 5.2.3.16.06. 52.000.000,00 51.889.000,00 111.000,00 111.000,00 5.2.3.23. 5.000.000,00 - 5.000.000,00 5.000.000,00 5.2.3.23.06. 5.000.000,00 - 5.000.000,00 5.000.000,00 5.2.3.25. 90.000.000,00 89.914.000,00 86.000,00 86.000,00 5.2.3.25.01. 90.000.000,00 89.914.000,00 86.000,00 86.000,00 5.2.3.26. 719.828.850,00 713.162.000,00 6.666.850,00 6.666.850,00 5.2.3.26.01. 709.828.850,00 703.262.000,00 6.566.850,00 6.566.850,00 5.2.3.26.10. 10.000.000,00 9.900.000,00 100.000,00 100.000,00 5.2.3.28. 50.000.000,00 40.000.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 5.2.3.28.06. 50.000.000,00 40.000.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 JUMLAH 51.023.834.636,00 48.812.082.694,00 2.211.751.942,00 2.211.751.942,00 SURPLUS/(DEFISIT) (50.594.834.636,00) (48.812.082.694,00) (2.640.751.942,00) (2.640.751.942,00) Belanja modal pengadaan konstruksi

menara/tower

Belanja Modal Pengadaan Barang bercorak Kesenian, Kebudayaan Belanja modal Pengadaan maket/miniatur/diorama

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air

Belanja modal Pengadaan konstruksi jaringan air bersih/air minum Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon

Belanja modal Pengadaan instalasi listrik

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Bangunan

Belanja modal Pengadaan Konstruksi gedung kantor

Belanja modal pengadaan pendukung peralatan dapur lainnya Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga

Belanja modal pengadaan vitrage, gorden dan sejenisnya

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio

Belanja modal pengadaan alat-alat studio

Belanja modal Pengadaan microphone/wireless/pengeras suara lainnya

Belanja modal Pengadaan tempat tidur

Belanja modal pengadaan meubelair lainnya

Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur

(10)

9

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA

4.1 Entitas Akuntansi

Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh adalah unit pemerintahan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Laporan keuangan yang dihasilkan Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh sebagai dokumen pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran SKPA berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan yang menyediakan info yang relevan mengenai posisi kas, realisasi anggaran dan kinerja keuangan selama periode pelaporan.

4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan ini adalah kas menuju akrual (cash towards accrual) yaitu basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran, basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dalam Neraca.

Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Aceh, belanja dan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Aceh.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan SKPA, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

4.3 Basis Pengukuran dan Pengakuan yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja dan pembiayaan, sebagaimana termuat pada Laporan Keuangan Pemerintah Aceh. Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap pos-pos laporan keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa terkait.

Pengakuan Aset

Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Pengakuan Kewajiban

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.

Pengakuan Pendapatan

Pendapatan menurut basis kas diakui pada saat kas diterima pada rekening Kas Umum Aceh. Pendapatan dibukukan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto atau nilai nominal yang tertera pada dokumen Surat Tanda Setoran (STS) setelah validasi

(11)

10

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

bank atau dokumen lainnya yang dipersamakan sesuai dengan posnya masing-masing, dan tidak mencatat jumlah nettonya atau setelah dikompensasikan dengan pengeluaran.

Pengakuan Belanja

Belanja menurut basis kas diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Aceh. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. Belanja dibukukan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pengeluaran berdasarkan jumlah nominal yang terdapat pada dokumen Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam Standar Akuntansi

Pemerintah

Akuntansi Pendapatan

- Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Rekening Kas Umum Aceh; - Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan;

- Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran);

- Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan;

- Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama;

- Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar padaperiode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

Akuntansi Belanja

- Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Aceh. - Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat

pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

- Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi. - Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen

anggaran.

- Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukandalam pendapatan lain-lain.

Akuntansi Surplus/Defisit

- Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. - Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. - Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam

pos Surplus/Defisit. Akuntansi Kas

Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan SKPA. Jenis kas meliputi, kas di Bendahara Pengeluaran, dan kas di Bendahara Penerimaan.

Mutasi antar pos-pos kas tidak diinformasikan dalam laporan keuangan karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas dan bukan merupakan bagian aktivitas operasi.

(12)

11

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

Akuntansi Belanja dibayar dimuka

Belanja dibayar dimuka adalah pengeluaran SKPA yang telah dibayarkan dari rekening Kas Umum Aceh dan membebani pagu anggaran, namun barang/jasa/ fasilitas dari pihak ketiga belum diterima atau dinikmati SKPA.

Akuntansi Piutang

Piutang adalah hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari entitas lain termasuk wajib pajak atas kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah.

Piutang diakui dan dibukukan saat terjadinya transaksi yang menyebabkan timbulnya hak tagihan entitas Pemerintah Aceh kepada pihak lain sebesar jumlah yang menjadi hak entitas Pemerintah Aceh.

Akuntansi Persediaan

- Persediaan merupakan aset yang berwujud:

a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional; b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan;

- Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

- Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.

- Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik.

- Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek swakelola dan dibebankan ke suatu perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan, tidak dimasukkan sebagai persediaan.

Akuntansi Aset Tetap

- Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

- Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau melewati satu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap dipakai.

- Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar member manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Aceh, selain itu termasuk juga barang-barang yang dimaksud untuk diserahkan kepada masyarakat/kabupaten/kota yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus berupa alat berat, kendaraan, bangunan gedung, peralatan mesin, jalan dan lainnya. Persediaan yang dimaksudkan untuk diserahkan kepada masyarakat/kabupaten/kota dicatat sebagai penambah aset lancar, dan pengurangan nilai persediaan tersebut dilakukan setelah adanya berita acara serah terima barang.

(13)

12

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.

Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap disajikan dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap dan akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap.

Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan

- Suatu benda berwujud diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan jika:

(a) besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh;

(b) biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan (c) aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.

Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset yang dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.

- Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan jika kriteria berikut ini terpenuhi:

(a) Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan; dan

(b) Dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan perolehan;

- Suatu Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan setelah pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuan perolehannya.

- Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan. Akuntansi Kewajiban

- Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

- Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul. - Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan

dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa

- Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan pada satu atau beberapa periode sebelumnya mungkin baru ditemukan pada periode berjalan. Kesalahan mungkin timbul dari adanya

Aset tetap Pemerintah Aceh disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dan belum memperhitungkan penyusutannya. Penyesuaian nilai aset tetap dilakukan dengan melaksanakan rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode. Penyesuaian dimaksud adalah mutasi aset tetap, reklasifikasi aset, koreksi penambahan/pengurangan nilai aset tetap.

Aset tetap yang sulit ditentukan nilai perolehannya dicantumkan bernilai Rp1, namun nilai tersebut tidak terakumulasi di dalam aset tetap keseluruhan. Hal ini dilakukan oleh Pemerintah Aceh dengan mempertimbangkan agar paling tidak aset tersebut dicatat terlebih dahulu dan penilaian secara akurat tetap akan dilaksanakan.

(14)

13

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

keterlambatan penyampaian bukti transaksi anggaran oleh pengguna anggaran, kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan, atau kelalaian.

- Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan.

- Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan atau akun belanja dari periode yang bersangkutan.

- Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan penerimaan kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas serta mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain, akun aset, serta akun ekuitas dana yang terkait.

- Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan penerimaan kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain.

- Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan periode-periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas dana lancar.

- Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan tidak mempengaruhi posisi kas, baik sebelum maupun setelah laporan keuangan periode tersebut diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pos-pos neraca terkait pada periode ditemukannya kesalahan.

(15)

14

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN

5.1 Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos-pos Pelaporan Keuangan SKPA 5.1.1. Pendapatan

Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014 mencapai Rp. Nihil

No Uraian Anggaran Realisasi Rp Anggaran % Total % 1 Restribusi Rp. 429.000.000,- - 2 3 4 5 Jumlah Pendapatan Rp. 429.000.000,-

Pendapatan yang dianggarkan Pada Tahun 2014 di harapkan dari Pemamfaatan Fasilitas UPTB-PPMG BPM Aceh yang berlokasi di Kabupaten Bireuen pada Tahun Anggaran 2014 tidak dapat direalisasikan disebabkan karena :

1. Penetapan target penerimaan Restribusi tersebut dilakukan secara sepihak bukan usulan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh.

2. Pengutipan Restribusi tersebut sampai dengan bulan Oktober 2014 belum memiliki dasar hukum dan Qanun Aceh nomor 2 Tahun 2014 baru disosialisasikan/diundangkan akhir Nopember 2014.

3. Keberadaan fasilitas UPTB PPMG-BPM Aceh berada di Jalan Banda Aceh Medan km 184,5 kawasan cot batee gelungku Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen, belum terpublikasikan karena masih kendala dengan fasilitas pendukung sebagai berikut : a. Terbatasnya ketersediaan air bersih;

b. Daya listrik yang belum memadai;

c. Belum tersedianya jaringan telepon dan internet; d. Lingkungan yang masih kumuh.

Akibatnya Gedung UPTB-PPMG BPM Aceh tersebut belum memenuhi standar untuk digunakan oleh Pihak Ketiga.

5.1.2. Belanja

Realisasi belanja Tahun Anggaran 2014 mencapai Rp. 48.812.082.694,- atau 95,67% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 51.023.834.636,-. Rincian belanja dapat diuraikan sebagai berikut: No Uraian Anggaran Realisasi Rp % Anggaran % Total 1 Belanja Operasi 49.106.506.786 46.940.439.694 95,59 96,17 2 Belanja Modal 1.917.327.850 1.871.643.000 97,62 3,83 Jumlah Belanja 51.023.834.636 48.812.082.694 95,67 100,00 1. Belanja Operasi

Belanja Operasi Tahun Anggaran 2014 terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, dapat direalisasikan sebesar Rp. 46.940.439.694,- atau 95,59 % dari rencana yang sebesar Rp. 49.106.506.786,- Rincian belanja operasi sebagai berikut:

No Uraian Anggaran Realisasi Rp % Anggaran % Total 1 Belanja Pegawai 15.571.802.555 14.688.888.054 94,33 31,29 2 Belanja Barang 33.534.704.231 32.251.551.640 96,17 68,71

(16)

15

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

Belanja Pegawai merupakan pengeluaran untuk imbalan atas hasil kerja yang dilakukan pegawai yang merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya. Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2014 mencapai Rp. 14.688.888.054,- atau 31,29 % dari total realisasi Belanja Operasi sebagai berikut:

Rincian TA 2014

(Rp)

TA 2013 (Rp)

Gaji dan Tunjangan 4.761.343.054 4.638..173.072

Tambahan Penghasilan PNS 4.062.527.000 4.001.522.500

Honorarium PNS 306.350.000 460.950.000

Honorarium Non PNS 5.439.200.000 1.687.440.000

Uang Lembur 119.468.000 106.340.000

Uang untuk diberikan kepada Pihak Masyarakat - 6.150.642.000

Jumlah 14.688.888.054 17.045.067.572

b. Belanja Barang

Belanja Barang adalah pengeluaran untuk pengadaan barang-barang dan jasa yang digunakan dalam masa satu tahun anggaran operasional untuk melaksanakan program dan kegiatan. Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2014 mencapai Rp. 32.251.551.640,- atau 68,71% dari total Belanja Operasi dengan rincian sebagai berikut:

Rincian TA 2014 (Rp)

TA 2013 (Rp)

Belanja Bahan Habis Pakai 421.183.450 258.441.380 Belanja Bahan/Material 4.190.153.900 684.107.500 Belanja Jasa Kantor 3.727.093.922 897.090.264 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 321.889.675 178.423.925 Belanja Cetak dan Pengadaan 597.854.000 240.288.000 Belanja Sewa Rumah/ Gedung/ Gudang/Parkir 1.430.695.800 569.412.000 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 47.110.000 36.330.000

Belanja sewa alat berat - -

Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 120.200.000 61.200.000 Belanja Makanan dan Minuman 1.106.214.300 764.001.000 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 89.079.000 58.325.000

Belanja Pakaian Kerja 21.795.000 -

Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu 356.839.000 125.700.000 Belanja Perjalanan Dinas 4.465.419.634 3.993.485.308

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS - -

Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

21.250.000 74.665.840

Belanja Pemulangan Pegawai - -

Belanja Jasa Konsultansi 194.181.000 14.800.000 Belanja barang modal yang akan diserahkan

kepemilikannya kpd pihak ketiga/masyarakat Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/ Masyarakat ( Hanya diperuntukkan untuk pemberian hadiah penghargaan suatu prestasi ) Jasa Narsumber/Tenaga Ahli/ Peneliti

11.679.357.959 613.000.000 2.677.835.000 27.740.748.700 - - Jumlah 32.251.551.640 35.697.018.917 2. Belanja Modal

Belanja Modal adalah pengeluaran yang digunakan untuk perolehan Aset Tetap untuk keperluan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Belanja Modal Tahun Anggaran 2014 terealisasi sebesar

Rp. 1.871.643.000,- atau 97,62 % dari anggaran sebesar Rp. 1.917.327.850,-. Rincian Belanja Modal dapat dijelaskan sebagai berikut:

(17)

16

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

No Uraian Anggaran Realisasi Rp % Anggaran % Total 1 Belanja Tanah -

2 Belanja Peralatan dan Mesin 1.052.499.000 1.028.567.000 97,73 54,96

3 Belanja Gedung dan Bangunan 719.828.850 713.162.000 99,07 38,10

4 Belanja Jalan, Irigasi dan

Jaringan 95.000.000 89.914.000 94,65 4,80

5 Belanja Aset Tetap Lainnya 50.000.000 40.000.000 80,00 2,14

Jumlah Belanja Modal 1,917.327.850 1.871.643.000 97,62 100,00

a. Belanja Tanah

Belanja tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan. Tidak ada Realisasi belanja tanah untuk tahun 2014 Rincian belanja modal tanah TA 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

Uraian TA 2014 TA 2013

(Rp) (Rp)

Pengadaan tanah kantor - -

Jumlah - -

b. Belanja Peralatan dan Mesin

Belanja Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin, mencakup belanja modal pengadaan alat-alat berat, alat angkutan darat bermotor, alat angkutan di air bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat-alat-alat pengolahan pertanian dan perternakan, peralat-alatan kantor dan rumah tangga, alat-alat studio dan komunikasi, alat-alat ukur, alat-alat kedokteran, alat-alat laboratorium, peralatan dan perlengkapan olah raga. Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2014 mencapai Rp. 1.028.567.000,- atau mempunyai porsi sebesar 54,96 % dari total realisasi Belanja Modal.

Rincian belanja peralatan dan mesin TA 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut ;

Uraian TA 2014 TA 2013

(Rp) (Rp)

Pengadaan Alat-alat berat - -

Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor - - Pengadaan Alat Angkutan Darat tidak Bermotor - - Pengadaan Alat-alat Bengkel 6.500.000,- - Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan

Peternakan

- -

Pengadaan Peralatan Kantor 39.141.000,- 32.500.000,- Pengadaan Perlengkapan Kantor 67.966.000,- - Pengadaan Komputer 413.150.000,- 247.627.861,-

Pengadaan Meubelair 289.986.000,- -

Pengadaan Peralatan Dapur 4.500.000,- -

Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga 29.991.000,- 70.500.000,- Pengadaan Alat-alat Studio 177.333.000,- 29.900.000,-

Pengadaan Alat-alat Komunikasi - -

Pengadaan Alat-alat ukur - -

Pengadaan Alat-alat Kedokteran - -

Pengadaan Alat-alat Laboratorium - -

Peralatan Alat-alat Olahraga - -

Pengadaan Alat-alat Rambu/Plang Petunjuk - - Pengadaan Alat-alat Persenjataan/Keamanan - -

dst………..

(18)

17

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

c. Belanja Gedung dan Bangunan

Belanja Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan yang dipakai dalam kegiatan operasional dan dalam kondisi yang siap pakai antara lain gedung kantor, rumah jabatan, rumah dinas, gudang, monumen, tower/menara, bangunan bersejarah, tugu peringatan dan fasilitas umum lainnya. Realisasi belanja Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2014 mencapai Rp. 713.162.000,- atau 38,10 % dari total realisasi belanja modal. Rincian Belanja Gedung dan Bangunan TA 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2014 TA 2013

(Rp) (Rp)

Belanja konstruksi gedung kantor 703.262.000,- 451.450.000,- Belanja modal pengadaan menara tower 9.900.000,- 120.000.000,- Belanja modal pengadaan jerjak - 78.500.000,-

Jumlah 713.162.000,- 649.950.000,-

d. Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan mencakup biaya yang dikeluarkan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi yang siap pakai. Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun Anggaran 2014 mencapai Rp. 89.914.000,- atau 4,80 % dari total realisasi belanja modal yang digunakan untuk pengadaan konstruksi jalan, kontruksi jaringan air, dan jaringan instalasi listrik, dan jaringan instalasi telpon.

Rincian Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2014 TA 2013

(Rp) (Rp)

Pengadaan Konstruksi Jalan - -

Pengadaan Konstruksi Jembatan - -

Pengadaan Konstruksi Jaringan Air - 218.000.000,- Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan - - Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon 89.914.000,- 234.000.000,-

dst………..

Jumlah 89.914.000,- 452.000.000,-

e. Belanja Aset Tetap Lainnya

Belanja Aset tetap Lainnya mencakup biaya yang dikeluarkan untuk aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan kedalam aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. Realisasi belanja aset tetap lainnya Tahun Anggaran 2014 mencapai Rp. 40.000.000,- atau 2,14 % dari total realisasi Belanja Modal, yang meliputi barang seni dan budaya, buku perpustakaan serta dan tanaman dengan rincian sebagai berikut:

Uraian TA 2014 TA 2013

(Rp) (Rp)

Pengadaan Buku/Kepustakaan - -

Pengadaan Barang Corak Kesenian dan Kebudayaan

40.000.000,- -

Pengadaan hewan/Ternak dan Tanaman - -

(19)

18

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH A. Aset Lancar

Aset adalah merupakan sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai serta dapat diukur dengan satuan uang yang terdiri dari Aset Lancar dan Aset Non Lancar. Diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai dalam waktu satu tahun anggaran.

Aset Lancar per 31 Desember 2014 terdiri dari :

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. -

Kas di Bendahara Penerimaan Rp. -

Piutang Retribusi Rp. -

Piutang Lain-lain Rp. -

Sewa Dibayar Dimuka Rp. -

Asuransi Dibayar Dimuka Rp. -

Persediaan Rp. 18.864.030,-

Total Aset Lancar Rp. 18.864.030,-

1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 2013

- -

Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran 2014 Rp. Nihil

2. Persediaan

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013

18.864.030 12.528.100

Persediaan sebesar Rp. 18.864.030,- terdiri dari barang pakai habis yang masih tersisa per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 18.864.030,- Persediaan Barang Modal yang Akan Diserahkan Kepada Pihak Lain dengan rincian Persediaan Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Persediaan Barang Pakai Habis

1) Persediaan Alat Tulis Kantor

No Uraian Jumlah

1 2 3

1 Pensil Staedler 2 B 45,000

2 Tinta Cadrige Canon MG8170

- 726 BK 1,050,000

- 726 M 630,000

- 726 Y 630,000

(20)

19

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

- 726 GY 420,000 3 Ballpoin clover 288,000 4 Isolasi 1/2 Bening 18,000 5 Kertas Fax 224,000 6 Cadridge 810 BK 1,715,000 7 Cadridge 811Colour 2,450,000 8 Ballpoin Pilot 6,800 9 Kertas HVS 70 Gr A4 (Kwarto) 220,000 10 Lakban Bening Kecil 39,000

11 Amplop 49,000

12 Amplop Casing folio tali 30,000 13 Kertas tempel stickn hopax 52,000

14 Toner Laser Jet 35 A 1,790,000

15 Buku Folio AA 50,000

16 Amplop Dinas Coklat ukuran kecil 22,000

17 Spidol 180,000 18 Staples Max 10 15,000 19 Flash Disk 95,000 20 Penghapus Staedler 115,000 21 Kertas Jeruk 52,000 22 Pulpen My gell 18,750

23 Lem kertas Povinal Kecil 19,500

24 Double Tape 16,000

25 Stipo Kenko 672,000

26 Stipo joyco 48,000

27 Lakban hitam 9,000

28 Binder Clip Okaito No. 200 24,000 29 Binder Clip Okaito No.155 42,000

30 Pulpen Signo 28,000

31 Binder Clip 200 22,100

32 Map Biasa kertas 72,000

33 Cutter SL 500 11,200 34 Map Batik 72,000 35 Amplop Kabinet 82,000 36 Materai 3000 288,000 37 Materai 6000 1,080,000 38 CE 742 3,545,320 39 CE 740 1,998,360 J U M L A H 18,864,030

(21)

20

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

Aset Tidak Lancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang, dan aset tidak berwujud yang digunakan baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan pemerintahan. Aset Tidak Lancar terdiri dari:

Uraian Rp

1. Aset Tetap 48.332.367.250,-

2. Aset Lainnya -

Jumlah Aset Tidak Lancar 48.332.367.250,-

1. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Saldo aset tetap per 31 Desember 2014 sebagaimana tabel dibawah ini: No Uraian

Saldo Aset Tetap berdasarkan Neraca

per 31 Des 2013

Realisasi Belanja

Modal TA 2014 Penyesuaian Nilai

Saldo Aset Tetap per 31 Des 2014 setelah

penyesuaian

1 Tanah 4.926.700.000 - - 4.926.700.000

2 Peralatan dan Mesin 8.439.438.150 1.028.567.000 (63.700.000) 9.404.305.1500 3 Gedung dan Bangunan 31.957.049.300 713.162.000 - 32.670.211.300 4 Jalan, Irigasi dan

Jaringan 1.046.488.800 89.914.000 - 1.136.402.800 5 Aset Tetap Lainnya 67.445.000 40.000.000 87.303.000 194.748.000

JUMLAH 46.437.121.250 1.871.643.000 23.603.000 48.332.367.250

Rincian aset tetap disajikan sebagai berikut : a. Tanah

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Tanah per 31

Desember 2014 dan 2013. 4.926.700.000 4.926.700.000

Tanah dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 4.926.700.000,-

• Penambahan nilai aset tetap Tanah terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2014 -

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Tanah terdiri dari:

- Hibah ke Kab/Kota -

Reklas antar aset tetap

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

- Penghapusan -

(22)

21

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 dan 2013.

9.468.005.150 8.439.438.150

Peralatan dan Mesin terdiri dari: 1) Alat-alat Berat

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Alat-alat Berat

per 31 Desember 2014 dan 2013. 501.320.500 501.320.500

Alat-alat Berat dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 501.320.500,-

• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Berat terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2014 -

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Berat terdiri dari:

- Hibah ke kab/kota -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

- Penghapusan -

………..

Saldo akhir setelah penyesuaian 501.320.500,-

2) Alat-alat Angkutan

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Alat-Alat Angkutan per 31 Desember 2014 dan 2013.

2.375.150.000 2.438.850.000

Alat-alat Angkutan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 2.438.850.000,-

• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Angkutan terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2013 -

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Angkutan terdiri dari:

- Barang Pakai Habis -

- Barang dan Jasa -

- Hibah ke Kab/Kota -

- Reklas antar aset tetap -

- Penghapusan (63.700.000),-

(23)

22

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

roda empat berupa 1 (satu ) unit Minibus Toyota Schort Kijang BL 183 AC Tahun 1995 An. Surya Darma, SH senilai Rp. 32.700.000,- dan 1 (satu) unit Toyota Kijang BL 193 AF Tahun 1995 senilai Rp.31.000.000,- sesuai dengan Keputusan Gubernur Aceh Nomor 024/691/2012 tanggal 11 Oktober 2012 tentang Penghapusan Kenderaan Dinas Operasional dan Operasional Khusu/Lapangan Roda Empat, Enam dan Roda Dua Milik/Dikuasai Pemerintah Aceh pada Satuan Kerja Perangkat Aceh.

3) Alat-alat Bengkel dan Ukur

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Alat-alat Bengkel dan Ukur per 31 Desember 2014 dan 2013.

176.450.000 169.950.000

Alat-alat Bengkel dan Ukur dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 169.950.000,-

• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Bengkel dan Ukur terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2014 6.500.000,-

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Bengkel dan Ukur terdiri dari:

- Hibah ke Kab/Kota -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 176.450.000,-

4) Alat Pertanian dan Peternakan

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Alat-alat Pertanian dan Peternakan per 31 Desember 2013 dan 2012.

8.200.000 8.200.000

Alat-alat Pertanian dan Peternakan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 8.200.000,-

• Penambahan nilai aset tetap Alat Pertanian dan Peternakan terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2013 -

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Alat Pertanian dan Peternakan terdiri dari:

- Hibah ke Kab/Kota -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

- Penghapusan -

(24)

23

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga per 31 Desember 2014 dan 2013.

5.421.907.650 4.567.174.650

Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 4.567.174.650,-

• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2014 844.734.000,-

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap 9.999.000,- - Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga terdiri dari:

- Hibah ke Kab/Kota - Reklas antar aset tetap

- Reklas ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud - Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset - Penghapusan

Saldo akhir setelah penyesuaian 5.421.907.650,-

Penambahan Alat - alat Kantor dan Rumah Tangga dari Alat Studio dan Komunikasi berupa pengadaan Televisi 42 inci Tahun 2014 Sebesar Rp.9.999.000,-

6) Alat Studio dan Alat Komunikasi

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Alat Studio dan Komunikasi per 31 Desember 2014 dan 2013.

921.277.000 753.943.000

Alat-alat Studio dan Komunikasi dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 753.943.000,-

• Penambahan nilai aset tetap Alat Studio dan Komunikasi terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2014 177.333.000,-

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap -

- Reklas aset Tetap ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud - - Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset

• Pengurangan aset tetap Alat Studi dan Komunikasi terdiri dari:

- Hibah ke Kab/Kota -

- Reklas antar aset tetap 9.999.000,- - Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 921.277.000,-

c. Gedung dan Bangunan

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 dan 2013.

(25)

24

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

1) Bangunan Gedung

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Bangunan Gedung per 31 Desember 2014 dan 2013.

32.670.211.300 31.957.049.300

Bangunan Gedung dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 31.957.049.300,-

• Penambahan nilai aset tetap Bangunan Gedung terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2014 713.162.000,-

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap -

- Reklas aset lainnya-aset tak berwujud ke Aset

Tetap-bangunan gedung -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Bangunan Gedung terdiri dari:

- Hibah ke Kab/Kota -

- Reklas antar aset tetap -

- Reklas ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud - - Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset - - Penghapusan

Saldo akhir setelah penyesuaian 32.670.211.300,-

2) Bangunan Monumen dan Tugu

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Monumen per

31 Desember 2014 dan 2013. - -

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 dan 2014.

1.136.402.800 1.046.488.800

1) Jalan dan Jembatan

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Jalan dan Jembatan per 31 Desember 2014 dan 2013.

366.027.800 366.027.800

Jalan dan Jembatan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 366.027.800,-

• Penambahan nilai aset tetap Jalan dan Jembatan terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2014 -

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

(26)

25

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

- Hibah ke Kab/Kota -

- Reklas antar aset tetap -

- Reklas ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud - - Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 366.027.800,-

2) Bangunan Air (Irigasi)

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Bangunan Air (Irigasi) per 31 Desember 2014 dan 2013.

540.111.000 540.111.000

Bangunan Air (Irigasi) dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 540.111.000,-

• Penambahan nilai aset tetap Bangunan Air (Irigasi) terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2014 -

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap -

- Reklas aset Tetap Lainnya-aset tak berwujud ke Aset Tetap-Bangunan Air

-

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Bangunan Air (Irigasi) terdiri dari:

- Hibah ke Kab/Kota -

- Reklas antar aset tetap -

- Reklas ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud - - Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 540.111.000,-

3) Instalasi

Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Instalasi per 31

Desember 2014 dan 2013. 130.914.000 41.000.000

Instalasi dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 41.000.000,-

• Penambahan nilai aset tetap Instalasi terdiri dari:

- Belanja modal tahun 2014 89.914.000,-

- Hibah -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset

• Pengurangan aset tetap Instalasi terdiri dari:

- Hibah ke Kab/Kota -

- Reklas antar aset tetap -

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

- Penghapusan -

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik dapat mennganalisis peran pelaku ekonomi (rumah tangga konsumen,

Meski melambat, kinerja sektor perbankan ditunjukkan dari realisasi kredit yang masih tumbuh cukup tinggi yakni 23,87%, melambat dari pertumbuhan triwulan IV yang

Hasil penelitian terhadap variabel trading volume activity ini memperoleh hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh wicaksono et,.al (2018) yang

Banyak sistem operasi modern telah memiliki konsep yang dikembangkan agar memungkinkan sebuah proses untuk memiliki eksekusi multi-threads, agar dapat secara terus menerus

Dari hasil pengukuran anisotropi suseptibilitas anhisteretik menunjukkan bahwa sampel Sikambe dan Suwur memilki derajat anisotropi yang tinggi (rata-rata derajat

Dibanding Intel Xeon yang berbasis mikro arsitektur Intel Netburst, AMD Opteron ini dapat dibilang menang telak dilihat dari kinerja yang ditunjukkan tiap watt yang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana performans reproduksi sapi silangan PO dengan Simmental (SIMPO) dan sapi PO dengan Limousin (LIMPO) yang dipelihara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut kebutuhan pengguna Internet yang dapat direkomendasikan kepada regulator dalam menyusun standar kualitas layanan