• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE USE OF PROJECTION AS LEARNING MEDIA OF SOCIOLOGY AT CLASS XI IPS IN SMAN 12 PADANG Abdul Rahman 1 Adiyalmon 2 Faishal Yasin 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THE USE OF PROJECTION AS LEARNING MEDIA OF SOCIOLOGY AT CLASS XI IPS IN SMAN 12 PADANG Abdul Rahman 1 Adiyalmon 2 Faishal Yasin 3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

THE USE OF PROJECTION AS LEARNING MEDIA OF SOCIOLOGY AT CLASS XI IPS IN SMAN 12 PADANG

Abdul Rahman1 Adiyalmon2 Faishal Yasin3 Sociology Education Program STKIP PGRI West-Sumatera

ABSTRACT

The background of the problem on this research was using projection as learning media which is un-maximal used by some teachers in SMAN 12 Padang. The writer formulated the research question about what blocked and stimulated factors are used in projection media of sociology at class XI IPS SMAN 12 Padang. The aim of the research was to find out blocked and stimulated factors are used in projection media of sociology at class XI IPS SMAN 12 Padang.

This research used qualitative method. Type of the research is descriptive. The subject of this research was sociology teachers and students of class XI IPS. The sources of this research consisted of primary data were collected by interview and observation, and secondary data were collected from school. The technique of collecting data was interview, observation, and documentation. The technique of analyzing data was collection of data, data reduction, display data, and conclusion.

The result of the research showed that sociology teachers have used projection as learning media. However, it was not optimal used. 1) The stimulated factor of using projection were; a) increasing students’ interest and motivation in learning, b) Learning process became easy to understand and comprehended, c) Giving contribution to teacher and students in improving learning activity. 2) The blocked factor of using projection was; a) Limited projection, b) Teacher was uncreative in elaborating power-points and films.

Keywords: Media, Learning

1

Student of Sociology Education Program in STKIP PGRI West-Sumatera since 2009 2

Advisor I as a lecturer of STKIP PGRI West-Sumatera 3

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi siswa agar hasilnya dapat bermanfaat untuk kepentingan kehidupannya, orang lain, dan masyarakat. Pendidikan dalam arti luas meliputi semua perbuatan dan usaha dari orang tua untuk membekali anak-anak mereka dengan pengetahuan, nilai-nilai kehidupan, dan keterampilan yang semuanya itu dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan hidupnya. Undang-Undang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1), menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diharapkan harus dapat mencapai tujuan secara maksimal dan dapat memenuhi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan

setiap individu, maka dalam penyelenggaraan pendidikan perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar.

Media pembelajaran merupakan faktor eksternal yang harus diperhatikan dalam proses belajar karena ikut menentukan keberhasilan pembelajar. Adapun peran media dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk menfasilitasi proses transformasi komunikasi dan belajar. Asnawir (2002:13) mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efesien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan

verbalisme, ketidaksiapan siswa, kurangnya

minat dan kegairahan, dan sebagainya. Menurut Sadiman (2007:28) macam-macam media pembelajaran sebagai berikut: Media grafis seperti, gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, poster, peta/globe. Media audio seperti, radio, televise. Media proyeksi seperti, infokus dan OHP. Seperti kita ketahui infokus adalah nama yang sudah terkenal untuk menyebut

(3)

barang yang berfungsi sebagai proyektor digital. Proyektor merupakan perangkat output untuk menampilkan gambar disebuah permukaan yang digunakan sebagai layar. Kegunaan proyektor adalah informasi yang akan disampaikan dapat diproyeksikan kelayar sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan dan lain-lain akan menjadi lebih besar dan jelas di lihat.

Pengertian lain dari LCD Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Jadi Media proyektor LCD adalah sebuah alat proyeksi yang mampu menampilkan unsur-unsur media seperti gambar, teks, video, animasi, video baik secara terpisah maupun gabungan diantara unsur -unsur media tersebut dan dapat dikoneksikan dengan perangkat elektronika lainnya yang digunakan guru untuk media presentasi yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat menolong terjadinya proses pembelajaran.

Nana Sudjana dan Rivai (2011:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran (proyektor LCD) dalam proses pembelajaran siswa , yaitu : 1). Pembelajaran lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2). Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3). Metode mengajar akan lebih bervariasi. 4). Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru.

Nana Sudjana dan Rivai (2011:1) Adapun kegunaan media proyektor LCD adalah sebagai berikut : 1). Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. 2). Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. 3). Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. 4). Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar. 5). Media dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 6). Media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu bentuk upaya guru untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu

(4)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional dijelaskan, bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan. Jadi berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa dalam KTSP guru diberikan ruang gerak yang lebih luas untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pengembangan peserta didik. Diantaranya kebebasan bagi guru untuk menentukan media apa yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran.

Hamalik (dalam Azhar 2010:15) menyatakan bahwa media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa, dengan demikian kehadiran media pembelajaran dalam menyampaikan pesan sangat penting, karena bisa memudahkan siswa untuk menangkap serta menghayati gambaran peristiwa atas dasar kenyataan. Akan tetapi keterampilan dan kemampuan guru belum optimal dalam menggunakan media pembelajaran secara maksimal dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di SMA N 12 Padang.

diantara media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media gambar, infokus, bagan/chart. Seiring dengan berkembangnya media pembelajaran salah satunya yaitu media pembelajaran proyeksi (infokus) kepala sekolah SMA N 12 Padang sangat mendukung pengadaan media pembelajaran infokus, dengan adanya infokus di SMA N 12 Padang, guru-guru merasa terbantu dalam proses pembelajaran, guru-guru lebih enak menyampaikan pembelajaran. Adapun media pembelajaran infokus di sekolah tersebut berjumlah 5 buah, kepala sekolah berharap semua guru harus bisa menggunakan dan memanfaatkan media infokus tersebut untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan dengan media infokus hendaknya hasil belajar lebih meningkat dari sebelumnya.

Manfaat media pembelajaran infokus dalam proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran lebih menarik, semangat dan menimbulkan motivasi siswa untuk belajar. Sebab media pembelajaran infokus tidak hanya menampilkan tulisan saja tetapi juga menampilkan gambar, video, film yang membuat proses pembelajaran lebih menarik dan efektif, seperti ketika membahas tentang masyarakat multikultural guru bisa menampilkan gambar atau film masyarakat multikultural sehingga siswa lebih mudah

(5)

mengerti dalam proses pembelajaran. Dalam kenyataannya media infokus tersebut sudah bisa dipakai sebagian guru mata pelajaran seperti biologi, bimbingan konseling, kimia, sejarah, ekonomi dan sosiologi. Namun kenyataannya masih ada guru-guru yang belum mampu memanfaatkan media infokus dalam proses pembelajaran, padahal setiap guru dituntut agar mampu memanfaatkan media pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Penggunaan Media Pembelajaran Proyeksi (infokus) Dalam Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS SMA N 12 Padang ”

Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengungkapkan faktor penghambat dan pendorong penggunaan media pembelajaran proyeksi (infokus) dalam mata pelajaran sosiologi di Kelas XI IPS SMA N 12 Padang.

Menurut Rossi dan Bredle (Sanjaya 2012:58) media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram

untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.

METODE

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPS di SMA N 12 Padang. Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan tipe penelitiannya deskriptif analisis yaitu suatu penelitian yang bermaksud untuk memberikan gambaran dan analisis mengenai penggunaan media pembelajaran proyeksi (infokus) pada mata pelajaran sosiologi.

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, Observasi adalah untuk mengamati peristiwa yang ada. Observasi yang digunakan penulis adalah observasi nonpartisipan yaitu dimana peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat indenpenden wawancara, Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu dan dokumentasi, Studi dokumentasi merupakan pengumpulan dan pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen data yang dikumpulkan dengan tekhnik dokumentasi Analisis data yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (dalam Sugiyono 2009: 338).

(6)

HASIL PENELITIAN

A. Faktor Pendorong Guru Sosiologi Menggunakan Media Pembelajaran Proyeksi (Infokus) di SMA N 12 Padang

1. Lebih Membuat Tertarik dan Termotivasi dalam Belajar

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, peneliti melihat bahwa ketika proses pembelajaran berlangsung dan menggunakan media pembelajaran infokus untuk menyampaikan materi terlihat siswa termotivasi dalam belajar, buktinya siswa betah berada dalam kelas, semangat dalam belajar. sehingga mereka bisa melihat objek atau gambar seperti konflik walaupun guru terkadang belum up-date

menampilkan gambarnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru sosiologi dan siswa di atas bahwasanya belajar dengan menggunakan media infokus sangat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Apalagi menggunakan media infokus bisa membuat siswa tertarik untuk belajar dan menfokuskan perhatian siswa dalam belajar, sehingga perhatian

siswa tidak kemana-mana hanya fokus memperhatikan pelajaran dan media infokus sangat membantu guru dalam menampilkan gambar maupun film, sehingga membuat siswa mudah melihatnya

2. Proses Pembelajaran Lebih Cepat Dimengerti atau Dipahami

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, peneliti melihat bahwa siswa memang lebih mengerti dan lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru melaui media pembelajaran proyeksi (infokus) terlihay ketika guru menanyakan tentang materi yang baru diajarkan siswa bisa menjawab dan memahami. Terkadang siswa bisa menjelaskan materi yang akan dipelajari ketika melihat gambar yang ditampilkan oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara di atas media pembelajaran infokus sangat memudahkan siswa dalam memahami dan mengerti apa yang diajarkan oleh guru, proses pembelajaran akan lebih dimengerti apabila guru bisa menggunakan media dalam proses pembelajaran yaitu media pembelajaran infokus, apabila infokus tersebut digunakan

(7)

dan dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga siswa bisa memahami dan mengerti materi yang akan disampaikan

3. Manfaat Bagi Guru Sosiologi dan Siswa meningkatkan aktivitas belajar

Dari hasil pengamatan peneliti, peneliti melihat bahwa aktivitas belajar siswa sangat meningkat ini terlihat ketika siswa berpartisipan dalam belajar mereka ingin bertanya apa yang mereka kurang pahami karena tertarik melihat gambar yang ditampilkan dan merek juga ingin menjawab ketika guru menanyakan gambar yang ingin ditampilkan. Dan juga siswa lebih bersemangat masuk kelas ketika belajar sosiologi setelah jam istirahat biasanya siswa bunyi bel masuk setelah istirahat siswa sering telat masuk, tetapi apabila menggunakan media infokus dalam belajar siswa semangat untuk masuk kekelas.

Dari hasil wawancara dengan guru dan siswa bahwasanya melalui media infokus bisa memudahkan guru maupun siswa dalam memahami materi pelajaran yang akan disampaikan. Menggunakan

media infokus dalam menampaikan materi pelajaran bisa meningkatkan aktivitas belajar siswa menjadi lebih baik

B. Faktor Penghambat Guru Sosiologi dalam Menggunakan Media Pembelajaran Proyeksi (Infokus) di SMA N 12 Padang

1. Keterbatasan Jumlah Infokus yang Tersedia

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti memang terlihat bahwa media infokus memang hanya tersedia 5 unit, yang bermerk sony 2 dan panasonic 3 dalam keadaan baik. Berdasarkan wawawancara dengan wakil kepala sekolah, guru sosiologi dan siswa bahwasanya media pembelajaran infokus masih kurang dari kapasitas pengajar sehingga guru-guru masih berebut dalam menggunakannya. Jumlah media infokus hanya 5 unit sementara guru yang ada 74 orang itu menunjukkan bahwa sarana dan prasara media pembelajaran infokus masih kurang. Belum ada dari pihak sekolah untuk menambah media pembelajaran infokus.

(8)

2. Belum Terampil dan Mahir guru dalam menyajikan (powerpoint, dan film)

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwasanya peneliti melihat bahwa belum sepenuhnya optimal guru-guru sosiologi terampil dalam menyampaikan materi melalui media pembelajaran infokus, walaupun ada guru sosiologi yang sudah menampilkan gambar dalam menyampaika materi tetapi kurang menarik gambar yang ditampilkan dan terkadang di powerpoint hanya berisi tulisan saja yang sangat panjang. Sementara untuk memutar film guru belum terlalu mahir padahal belajar menampilkan film bisa memudahkan siswa lebih cepat mengerti dan memahami karena dengan memutar film siswa tidak hanya melihat tetapi juga mendengar.

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwasanya guru belum sepenuhnya bisa menggunakan

media infokus dalam

menayampaikan materi, guru masih belum terampil dalam menampilkan materi menggunakan infokus. Guru masih belum terbiasa menggunakan

infokus, dan guru jarang menggunakan infokus dan mengikuti pelatihan tentang penggunaan infokus. Dan dalam menampilkan powerpoint menggunakan infokus guru masih belum oftimal.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan dengan terkait pada penggunaan media pembelajaran proyeksi (infokus) pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS SMA N 12 Padang sebagai berikut:

1. Faktor pendorong guru sosiologi dalam menggunakan media pembelajaran yaitu sebagai berikut: a). lebih membuat tertarik dan termotivasi dalam belajar, dengan menggunakan media infokus dalam menyampaikan materi pelajaran siswa akan lebih termotivasi dan tertarik ingin belajar. b). proses pembelajaran lebih cepat dimengerti dan pahami, siswa lebih cepat memahami dan mengerti dengan melihat gambar ketika guru mengajar menampilkan gambarnya melalui media infokus. c). manfaat bagi guru sosiologi dan siswa dalam meningkatkan aktivitas belajar, menggunakan media infokus aktivitas belajar siswa lebih

(9)

meningkat siswa terfokus untuk belajar dan tidak cepat bosan.

2. Faktor penghambat dalam menggunakan media pembelajaran infokus adalah sebagai berikut: a). faktor keterbatasan infokus, dengan keterbatasan infokus maka terhambat bagi guru belajar menggunakan media infokus untuk menyampaikan materi. b) faktor kurangnya terampil guru dalam menampilkan materi menggunakan media pembelajaran proyeksi (infokus), keterampilan guru dalam menyampaikan materi menggunakan infokus sangat di butuhkan agar belajar lebih berkreasi dan termotivasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta

Asnawir, H. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat pers

Depdiknas.2003. system Pendidikan Nasional. Jakarta: UU Sisdiknas

No 2o Tahun 2003

Moleong, j. 2007. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran

Berbasis Komputer. Bandung :

ALFABETA

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi

Pembelajaran. Jakarta : Kejana

Prenada Media Group

Sudjana, Nana. 2005. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alffabeta

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa alasan yang mendasari database sebagai salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, yaitu bahwa database dapat dijadikan dasar untuk mendukung

Kepada para peserta seleksi yang berkeberatan atas Pengumuman ini diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan sesuai ketentuan berdasarkan Peppres No.. Demikian

Kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) dan tetrasiklin memiliki aktivitas antibakteri dan efek sinergis terhadap bakteri Staphylococcus aureus sensitif

Temuan utama dalam penelitian ini adalah ekstraversi dari karakter kepribadian memiliki hubungan positif signifikan dengan kegembiraan dari kepribadian merek;

Berdasarkan beberapa hal tersebut maka penting bagi kepala bidang dan kepala-kepala seksi untuk memperhatikan dampak positif dari komitmen affective dan normative , serta dampak

Usulan Penelitian : KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS PEMBERDAYAAN GURU DI SMP NEGERI 3 KEDUNGJATI. Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk

Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk merencanakan struktur beton bertulang empat lantai, yang merupakan gedung untuk sekolah yang terdapat di daerah Surakarta (wilayah gempa

This final project report was written based on the job training which I did as a student trainee in Public Relations division of PKU Muhammadiyah Hospital of Surakarta. The