STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Disampaikan pada “Bimbingan Teknis Kelembagaan PKBM Untuk Pemantapan Akreditasi” – Semarang, 4 Maret 2016
KERANGKA PRESENTASI
PENGERTIAN STANDAR
PENDIDIKAN BERBASIS STANDAR
LANGKAH PENGEMBANGAN STANDAR STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN AKREDITASI
PENGERTIAN STANDAR
Mengapa Standar?
Globalisasi Borderless Mobilitas Kesetaraan dan Pengakuan Sertifikasi StandarisasiReformasi Sistem Pendidikan Nasional
Akuntabili-tas Publik Reformasi Pengelolaan Negara Desentrali-sasi Otonomi 04 Maret 2016 BSNP 5 Keberagaman, Keunikan Pendidikan Bermutu StandarSTANDAR DAN UKURAN MUTU
Pilih piring yang mana?
STANDAR
• Relevan• Efisien
Pengertian Standar
Standar berisi tentang
spesifikasi teknis
dan kriteria-kriteriakhusus terukur lainnya,
terbuka
, dan menggunakan bahasa umum. Standar dirancang untuk digunakan secara konsisten sebagai aturan,pedoman, acuan, atau sebagai definisi.
Dalam penyusunan dan pengembangannya, standar harus dirancang untuk bersifat
SUKARELA
dan bukan aturan yang mengikat. Namun demikian, peraturan perundang-undangan dapat mengacu
dan menggunakan standar tertentu untuk dipatuhi. Hal ini menyebabkan standar bersifat wajib dan mengikat.
(British Standard Institution)
STANDAR - ISO
Definisi
• Standar adalah
dokumen yang berisi
persyaratan, spesifikasi, pedoman dan atau
karakteristik yang dapat
digunakan secara konsisten untuk
memastikan bahwa bahan, produk, proses, dan layanan sesuai
dengan tujuannya (fit to
the purpose).
Pengembangan
• Standar harusdidasarkan pada
konsensus
(kesepakatan) dari ilmu pengetahuan, teknologi dan pengalaman, ditujukan untuk kemaslahatan.
Sifat
• Sukarela sampaidinyatakan wajib oleh otoritas
International Organization for Standardization, ISO is derived from the Greek isos, meaning equal. Whatever the country, whatever the language, we are always ISO.
PENDIDIKAN BERBASIS STANDAR
Standar Nasional Pendidikan (UU Sisdiknas 20/2003)
Penilaian Pencapaian Standar
Internal Eksternal Penyelenggaraan pendidikan
masyarakat (formal, informal, nonformal)
Siklus Pendidikan
Bermutu
Ekosistem Pendidikan Nasional
Kualifikasi Profesi SKKNI KKNI BSNP Dunia Pendidikan Dunia Kerja BNSP Satuan Pendidikan Evaluator Fasilitator/ Regulator Standar Indikator/deskriptor Akreditasi/SPME Kurikulum • Regulasi-Fasilitasi • Pemberian izin BAN BSNPKementerian Bidang Pendidikan
Kementerian lain penyelenggara pendidikan
PAUD, DasMen, PT Standar dan Rekomendasi Laporan Akreditasi, Rekomendasi SPMI, R&D/PPM Regulasi Fasilitasi Regulasi Fasilitasi 04 Maret 2016 BSNP 11
Standar dalam UU no.20 Tahun 2003
Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1, Ayat 17: Standar nasional pendidikan
adalah
kriteria minimal
tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Pasal 1, Ayat 3 : Sistem pendidikan
nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional
Arti kriteria minimal?
Adalah suatu kondisi dimana
dalam
5-6 tahun ke depan
sebagian besar satuan
pendidikan
dapat memenuhi
sebagian besarnya.
04 Maret 2016 BSNP 13
SNP Sebagai Kriteria Minimal
Standar nasional pendidikandisempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global.
Satuan Pendidikan Kategori
STANDAR SNP
Satuan Pendidikan Kategori MANDIRI
Fungsi dan Tujuan
Standar Nasional Pendidikan
Fungsi
• sebagai dasar dalam
perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan
dalam rangka
mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu
Tujuan
• menjamin mutu
pendidikan nasional
dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta
peradaban bangsa yang
bermartabat.
Keterkaitan Antarstandar Pendidikan
•SKL
Output
• Isi • Proses • PenilaianProses
• PTK • Sarpras • Pengelolaan • PembiayaanInput
Peraturan Pemerintah 19/2005
dan PP 32 Tahun 2013
Dalam rangka pengembangan,
pemantauan dan pelaporan pencapaian
standar nasional pendidikan, dengan PP
ini dibentuk Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP)
BSNP adalah badan mandiri dan
independen yang bertugas
mengembangkan, memantau pelaksanaan,
dan mengevaluasi Standar Nasional
Pendidikan. – PP 32/2013 Pasal 1 (29)
Tugas BSNP
(Permendikbud no. 96 Tahun 2013 tentang
Badan Standar Nasional Pendidikan)
Pasal 8
(1) BSNP bertugas mengembangkan, memantau pelaksanaan,
dan mengevaluasi standar nasional pendidikan (PP 32
Standar Nasional Pendidikan
Standar untuk jenjang pendidikan dasar, menengah,
nonformal, informal: PP 19 tahun 2005 dan PP 32 tahun 2013
Standar untuk jenjang pendidikan tinggi: standar nasional
pendidikan tinggi disusun dan dikembangkan oleh badan
standar nasional pendidikan dan ditetapkan dalam peraturan
menteri
(Permendikbud no. 50 tahun 2014)
Kewenangan BSNP
Pasal 76 ayat 2:
Standar yang dikembangkan oleh BSNP berlaku efektif dan
mengikat semua satuan pendidikan secara nasional setelah
ditetapkan dengan peraturan menteri.
Berdasarkan PP no. 32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.
Pengertian independensi BSNP
04 Maret 2016 BSNP 21 standar pendidikan, rekomendasi, rumusan kriteria kelulusan, penilaian buku teks
BSNP
Kementerian
• Kebijakan, • Keputusan/Peraturan, • Program, • Juknis dll BSNP independen dan profesional dalam melaksanakan tugasnyaLANGKAH PENGEMBANGAN STANDAR
PENDIDIKAN
AZAS PENYUSUNAN STANDAR
Standar disusun atas dasar kebutuhan dan kemanfaatan
Manfaat
Standar merupakan kriteria, deskripsi, ciri yang disepakati oleh parapihak yang relevan dan berkepentingan dengan standar, tanpa memihak hanya kepada sebagian.
Hasil Konsensus,
Tidak Memihak
Tata cara pengembangan standar, mulai dari tahap pemrograman, penyusunan rancangan, pelaksanaan konsensus sampai standar itu ditetapkan
Keterbukaan
Standar mengacu dan selaras dengan standar lain yang sejenis dan relevan termasuk yang berlaku secara
internasional.
Koheren
AZAS PENYUSUNAN STANDAR
Standar sesuai dengan kebutuhan, dan dapat diterapkan secara efektif sesuai dengan konteks keperluannya.
Efektif dan
Relevan
Standar memungkinkan untuk dikembangkan sesuai dengan perkembangan iptek, ukuran dan pengukuran, dan
perubahan regulasi yang terkait dengan standar.
Dimensi
Pengembangan
Penyusunan standar dilakukan oleh personalia yang
kompeten dan isi standar dapat dapat ditelusuri acuan dan dasar pemikirannya.
Kompeten dan
Tertelusur
PRINSIP PENGEMBANGAN STANDAR
(STANDARD DEVELOPMENT)
PENETAPAN STANDAR Jajak Pendapat (review, validasi, uji publik) Perumusan konsep standar: (Ilmu, Teknologi, Pengalaman) Kajian akademik tentang objek standar Pengusulan Standar Konsensus, kesepakatan Diidentifikasi dan diusulkan oleh BSNP atau pihak terkait,mengisi borang Pengusulan Pengembangan Standar Menteri SOSIALISASI STANDAR 04 Maret 2016 BSNP 25
1. Pengusulan Kegiatan Standar
Pengusul adalah pihak yang secara langsung terkait dengan
standar (regulator, implementor, pengguna dll).
Usulan kegiatan standar setidaknya menguraikan:
Latar belakang kebutuhan
pengembangan/pemantauan/evaluasi/revisi standar
Tujuan dan manfaat kegiatan standar
Ruang lingkup kegiatan standar
BSNP memutuskan menerima/menolak/menunda usulan
kegiatan standar dalam rapat pleno BSNP (dasar, tim ahli,
langkah)
1a. Dasar Penilaian Usul Kegiatan Standar
BSNP melalui rapat pleno memutuskan
menerima/menolak/menunda usul kegiatan standar atas
pertimbangan:
Urgensi
Relevansi
Feasibilitas pelaksanaan (ketersediaan waktu, tenaga ahli,
anggaran)
1b. Pembentukan Tim Ahli
Kriteria dan jumlah tim ahli kegiatan standar ditentukan berdasarkan usulan kegiatan standar.
Jumlah dan asal tim ahli:
Antara 10 - 18 orang mewakili regional NKRI (Barat, Tengah dan Timur) dengan mengupayakan keragaman ‘school of thought’ pada objek/topik standar.
Kriteria umum tim ahli kegiatan standar adalah:
Memiliki keahlian yang relevan dengan pengalaman lapangan yang memadai pada bidang standar yang akan dilaksanakan (ditunjukkan dalam CV)
Mampu bekerja secara profesional dan berkomitmen melaksanakan tugas dinyatakan dalam Surat Kesediaan.
Tim ahli dari kalangan akademisi diutamakan berkualifikasi S3 atau sedikitnya berpendidikan S2 dengan pengalaman memadai.
2. Kajian Akademik
Dilakukan oleh BSNP bersama tim ahli.
Output dapat berupa naskah akademik, metodologi, dan
hal lain yang terkait dengan pengembangan/penyusunan
standar.
Kajian akademik merupakan uraian akademik dan ilmiah
tentang objek standar, perkembangan iptek yang relevan,
dan perkiraan serta kecenderungan kondisi masa depan
tentang objek standar.
3. Perumusan Konsep Standar
Konsep standar dikembangkan melalui konsensus
dan kesepakatan berdasarkan keahlian,
pengetahuan dan pengalaman tim.
Tim ahli mengembangkan dan menerapkan
mekanisme pencapaian kesepakatan berdasarkan
musyawarah mufakat.
4. Jajak Pendapat
Dapat berbentuk:
Telaah pakar (expert review); Validasi;
Uji Publik;
Jajak pendapat (poolling dll)
Sedikitnya dilakukan 2 (dua) jenis dari empat jenis tersebut
Prinsip Jajak pendapat:
Keterwakilan: parapihak yang berkepentingan dan akan dipengaruhi/terpengaruh oleh standar.
Keterbukaan: transparansi (draft standar dapat diakses publik saat jajak pendapat)
5. Penetapan Standar
Merupakan tahap harmonisasi draft standar yang telah
melalui tahap jajak pendapat.
Harmonisasi dilakukan oleh BSNP sebagai pihak penyusun
standar dengan pihak regulator yang akan memberlakukan
standar (direktorat dan unit kerja terkait)
Draft standar hasil harmonisasi diusulkan ke Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan atau Menteri Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi.
6. Sosialisasi Standar
Sosialisasi dilakukan oleh BSNP sebagai penyusun standar
dengan direktorat terkait.
Sosialisasi dapat menggunakan berbagai media yang
tersedia.
Website BSNP wajib memuat standar-standar yang telah
berkekuatan hukum beserta penjelasannya yang relevan.
Website BSNP juga dapat mempublikasikan perkembangan
penyusunan standar yang sedang berlangsung sebagai
upaya sosialisasi awal.
FORMAT DASAR STANDAR
Standar terdiri dari dua bagian utama:
a. Peraturan untuk pemberlakuan standar
b. Standar (Awal, Isi, Lampiran)
BSNP memastikan standar yang dikembangkan sesuai fungsi
utamanya untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
Awal: bersifat informatif (sampul, daftar isi, kata
pengantar, pendahuluan)
Umum: bersifat normatif (Judul, acuan normatif)
Teknis: bersifat normatif (istilah, definisi,
klasifikasi, persyaratan, kriteria)
Tambahan: bersifat informatif (lampiran lebih
rinci)
BAGIAN DOKUMEN STANDAR
Langkah Penyusunan Standar BSNP
1. Disain awal 2. Kajian dan pembahasan naskah akademik 3. Penyusunan kerangka dasar dan draft standar 4. Review draft standar 5. Validasi draft standar 6. Penyempurnaan draft akhir 7. Instrumen uji publik 8. Uji publik 9. Finalisasi 10. rekomendasi standar04 Maret 2016 BSNP 37
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN
AKREDITASI
Multi-stakeholder Sistem Pendidikan Nasional
Kualifikasi Profesi SKKNI KKNI BSNP Dunia Pendidikan Dunia Kerja BNSP Satuan Pendidikan Evaluator Fasilitator/ Regulator Standar Indikator/deskriptor Akreditasi/SPME Kurikulum • Regulasi-Fasilitasi • Pemberian izin BAN BSNPKementerian Bidang Pendidikan
Kementerian lain penyelenggara pendidikan
PAUD, DasMen, PT Standar dan Rekomendasi Laporan Akreditasi, Rekomendasi SPMI, R&D/PPM Regulasi Fasilitasi Regulasi Fasilitasi
SIKLUS PENDIDIKAN BERMUTU
2. Penetapan Standar 3. Implementasi Standar 4. Pencapaian Standar 5. Evaluasi Pencapaian Standar 1. Pengembangan Standar 04 Maret 2016 BSNP 39 • Internal • Eksternal: akreditasiEvaluasi Pencapaian Standar
Pengukuran dilakukan dengan:
1. Menggunakan ‘instrumen’ yang tepat – relevan, efektif, efisien
2. Membandingkan terhadap standar, BUKAN membandingkan satu dengan lainnya
SNP dan AKREDITASI
Akreditasi adalah evaluasi, pengukuran: 1. Kesesuaian
2. Kepatuhan 3. Pencapaian
SATUAN PENDIDIKAN terhadap Standar Nasional Pendidikan dan peraturan
perundang-undangan yang relevan
SNP dalam AKREDITASI
Instrumen akreditasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan BAN PAUD NF terdiri dari 87 butir pertanyaan:
dengan rincian sebagai berikut:
1) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 3 Butir
2) Standar Isi 11 Butir
3) Standar Proses 14 Butir
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 7 Butir
5) Standar Sarana dan Prasarana 11 Butir
6) Standar Pengelolaan 28 Butir
7) Standar Pembiayaan 5 Butir
8) Standar Penilaian 8 Butir
Mengapa Harus Bermutu
Mengapa Harus Akreditasi?
Daya saing, Kesetaraan Akuntabilitas Motivasi Profesional Motivasi Moral 04 Maret 2016 BSNP 43
Pendidikan adalah kegiatan/proses layanan yang apabila telah
diberikan/dilakukan, tidak dapat diubah atau diperbaiki untuk
penerima layanan yang sama.
PENDIDIKAN harus dilakukan dengan BENAR dan BAIK setiap saat, setiap kali, sejak awal.
Anggota BSNP
Periode 2014-2018
Prof. Zainal Airifin Hasibuan, Ph.D. Bambang Suryadi, Ph.D. Prof. Dr. Zaki Su’ud, M.Eng. Dr. Nanang Arif Guntoro, M.Si. Dr. Khomsiyah, AK.CA Dr. Rr. Titi Savitri Prihatiningsih, M.Med.Ed.,Ph.D. Teuku Ramli Zakaria, MA., Ph.D.
Prof. Dr. Ir. Erika Budiarti Laconi, MS.
Prof. Dr. Ipung Yuwono, M.Sc.
Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.
Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc.
04 Maret 2016 BSNP 45
Untuk ibadah, untuk kemanusiaan melalui Pendidikan bermutu bagi Bangsa Indonesia