• Tidak ada hasil yang ditemukan

oleh Yeti Widyawati SPs Uninus ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "oleh Yeti Widyawati SPs Uninus ABSTRAK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN CROSSWORD

PUZZLE APLIKASI HOT POTATOES

J. CROSS DAPAT MENINGKATKAN

KEMAMPUAN SISWA DALAM

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA

INGGRIS DI KELAS VII F SMPN 1

CIWIDEY KABUPATEN BANDUNG

oleh Yeti Widyawati

[email protected]

Penelitian ini dilakukan di kelas VII F tahun pelajaran 2019- 2020 jumlah partisipan 40

orang terdiri dari siswa laki – laki 17 orang dan siswa 23 orang siswa. Rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah apakah crosswords puzzle dengan menggunakan aplikasi Hot

Potatoes J- Cross dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris di Kelas VII SMPN

1 Ciwidey. Penelitian dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) yang

dilaksanakan dengan 2 siklus penelitian . Data dalam penelitian ini diperoleh nilai akhir yang

meningkat baik secara perolehan perorangan maupun rata- rata dengan ketentuan di atas

KKM, Crossword puzzle dikerjakan langsung pada WA milik siswa yang kemudian dishare

ke Wa milik guru (peneliti). Adapun dalam pembuatan crossword puzzle guru (peneliti)

menggunakan Hot Potaoes J- Cross, Hal ini memudahkan dalam pembuatan crossword

puzzle dalam memberikan materi yang berupa kosa kata, sehingga pembelajaran merupakan

suatu inovasi pembelajaran yang berbasis TIK, menyenangkan, dan kekinian dan bagi guru

memberikan kesempatan untuk memperoleh ilmu yang lain.

Kata Kunci:

Crossword puzzle, Hot Potatoes J- Cross, WA (What App), di share

(2)

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa Inggris merupakan pelajaran yang dianggap penting dengan dimasukannya sebagai salah satu mata pelajaran yang di Un kan selain itu juga sekolah yang lebih tinggi meminta nilai untuk mata pelajaran bahasa Inggris sebagai prayarat sekolah yang dituju oleh para siswa SMP ke jenjang yang lebih tinggi namun mata pelajaran ini masih menjadi permasalahan tidak semua siswa mampu mendapatkan nilai yang memuaskan karena pembendahaan siswa mengenai bahasa ini kurang sehingga siswa sulit menangkap makna bacaan (teks) antara apa yang ditanyakan dengan jawaban siswa yang sering tidak nyambung.

Melihat keadaan siswa saat ini berada di abad 21 atau generasi 4.0 yang serba digitalisasi dan otomatis atau gernerasi Z yang meerupakan generasi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan maupun pribadi yang mereka akses dengan cepat dan mudah. Anggota generasi Z ini tidak mengenal dunia tanpa smartphone atau media sosial. Sehingga guru perlu mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan yang bisa menghubungkan keduanya antara pembelajaran dan tekologi yang membuat siswa belajar dengan keadaan dunia di mana siswa itu berada.

Pembelajaran bahasa Inggris sebelum mengenal teks terlebih dahulu siswa harus mengenal kata – kata dalam bahasa Inggris apalagi untuk siswa kelas VII (SMP) mereka harus mengingat tanpa menghapal setiap kata. Oleh karena itu pembelajaran melalui crossword puzzle yang diciptakan dalam hot potatoes J cross dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata dalam bahasa Inggris.

Cross puzzle dalam bahasa Indonesia,

adalah Teka-Teki Silang (TTS). Dalam TTS disediakan sejumlah pertanyaan,

pertanyaan atau kata/frase sebagai kunci untuk mengisi serangkaian kotak-kotak kosong yang didesain sedemikian rupa. Deskripsi umum permainan Crossword Puzzle menurut Rinaldi Munir (2005) (http://www.cse.ohio.html) merupakan suatu permainan dengan tempelate yang berbentuk segi empat yang terdiri dari kotak-kotak yang berwana hitam putih, serta dilengkapi 2 lajur, yaitu mendatar (across) yaitu kumpulan kotak yang berbentuk satu baris dan beberapa kolom dan menurun (down) yaitu kumpulan kotak satu kolom dan beberapa baris.

Teka-teki dapat juga diartikan sebagai permainan dimana kita harus mengisi ruang-ruang kosong berbentuk kotak putih dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk atau pertanyaan yang diberikan. Petunjuk biasanya dibagi ke dalam 2 kategori yaitu mendatar dan menurun tergantung posisi kata-kata yang harus diisi, seperti yang diungkapkan oleh Collins, teka-teki silang adalah sebuah teka-teki dimana kata-kata ditemukan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk sesuai nomor dan ditulis ke dalam kotak-kotak, Collins (2006) (http://www.thefreedictionar y.com/ crossword+puzzle/2006).

Crossword Puzzle (teka-teki silang)

merupakan salah satu metode pembelajaran yang dikembangkan dari strategi active learning, metode ini diklasifikasikan oleh Melvin Silberman pada active learning bagian keempat yaitu tentang “bagaimana agar belajar tidak lupa”. Dalam penelitian ini metode crossword puzzle (teka-teki silang) digunakan sebagai post-test atau digunakan untuk memberi tugas kepada siswa agar siswa dapat mengerjakan crossword puzzle.

Crossword puzzle, melibatkan partisipasi

peserta didik aktif sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Peserta didik diajak

(3)

untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan ini peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan. Selain itu, crossword puzzle adalah strategi pembelajaran untuk meninjau ulang (review) materi-materi yang sudah disampaikan. Peninjauan ini berguna untuk memudahkan peserta didik dalam mengingat-ingat kembali materi apa yang telah disampaikan. Sehingga, peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Crossword puzzle ini pun bisa dijawab

melalui Whatsapp yang dimiliki siswa yang dikirim oleh peneliti sehingga peserta didik bisa mengerjakan secara kelompok atau individu karena peneliti membuat crossword puzzle menggunakan aplikasi Hots Potatoes dengan item pilihan Jcross yang ada di internet tentang bagaimana membuat teka teki silang yang membantu peneliti merangkai kata demi kata dengan bantuan aplikasi ini.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus subyeknya adalah kelas VII F tahun pelajaran 2019- 2020 jumlah partisipan 40 orang terdiri dari siswa laki – laki 17 orang dan siswa 23 orang siswa Prosedur penelitian dideskripsikan dari tindakan terhadap siswa adalah sebagai berikut:

Siklus I

Kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Tahap Persiapan

Guru sebagai peneliti mempelajari aplikasi hot potatoes J cross melalui internet kemudian membuat cross puzle yang dihubungkan dengan materi kelas VII.

2. Tahap pelaksanaan

Guru memperkenalkan aplikasi cross puzzle kepada siswa, yang telah dibuat dengan menggunakan aplikasi hot tentang berbagai kosa kata sesuai dengan materi yang ada di kelas VII yang berupa lembar kerja, siswa belajar secara kelompok karena tidak semua siswa memiliki handphone android siswa mengisi kata- kata yang harus diisi oleh para siswa, guru berkeliling membantu siswa dalam menjawab atau mengisi crossword puzzle dan juga guru mengingatkan siswa bagi yang belum mengerjakan soal harus secepatnya mengerjakan sebelum waktu yang diberikan habis. Guru juga mengisi lembar pengamatan dilanjutkan melakukan evaluasi untuk siklus 1 dan melakukan refleksi serta merencanakan siklus dua

Selanjutnya dilakukan siklus 2.melakukan langkah langkah yang dilakukan sama dengan siklus ke 1 yaitu persiapan, pelaksanaan (tindakan), pengamatan dengan meneliti pekerjaan siswa selama pembelajaran dengan mengggunakan croos puzzle namun untuk materi yang diberikan berbeda dengan siklus 1, melakukan refleksi sehingga prosedur penelitian dapat digambarkan dengan menggunakan model Lewin yang ditapsirkan oleh John Eliot

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Siklus 1

Pada bulan Oktober mulai minggu kesatu kelas 7 mulai dengan materi “Our World”. Berdasarkan pada silabus jumlah jam yang dibutuhkan untuk menyampaian materi tersebut sebanyak 24 jam pelajaran atau sekitar 12 pertemuan.

(4)

sekaligus peneliti, mengajar materi tersebut dengan menggunakan RPP yang dibuat dengan menggunakan 5 M mulai dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan , namun dalam pelaksanaan pembelajaran dari hasil observasi guru (peneliti) melihat para siswa kurang antusias dalam mempelajari materi ini, terlihat siswa malas mencari kata ke dalam kamus apalagi kamu yang berupa buku, mereka lebih antusias mencari kata dengan menggunakan google atau kamus on line yang hasilnya untuk fungsi kata kurang tepat, sehingga guru (peneliti) mencoba mengadakan tes setelah 8 jam pelajaran (4 x pertemuan).

Hasil dari tes yang diberikan guru, hasilnya sangat tidak memuaskan dari hasil tes nilai rata- rata yang diperoleh 51.25, dengan nilai maximum 80 dan terendah 10. Itu dari sepuluh item soal yang diberikan. Oleh karena itu maka guru (peneliti) ingin mencoba meneliti siswa dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pemberian pengetahuan kosa kata yang berhubungan dengan “Our World” dengan menggunakan lembar kerja yang dikerjakan langsung pada handphone milik siswa yang berupa teka teki silang (crossword puzzle). Oleh karena itu peneliti merencanakan penelitian dengan tahap sebagai berikut:

Pertama guru (peneliti) mencari aplikasi, dan menemukan “Hot Potatoes” yang bisa membantu guru dalam pembuatan teka teki silang secara on line, kemudian belajar bagaimana menggunakannya, setelah dirasa bisa, kemudian mencoba membuat soal soal yang berupa penguasaan kosa kata (vocaburaries).

Kedua guru (peneliti) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan lembar kerja yang dikerjakan langsung secara online, dengan jumlah waktu yang diperlukan hanya dari sisa waktu yang telah digunakan yaitu 8 jam pelajaran atau 4 x

pertemuan.

Ketiga guru (peneliti) memberi tahu kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru bahasa Inggris yang lain tentang penguasaan kosa kata dengan menggunakan teka teki silang (crossword puzzle) dengan menggunakan aplikasi “Hot Potatoes” yang dikerjakan di WA pada handphone siswa masing masing baik secara kelompok maupun individu.

Pada tindakan kesatu guru (peneliti) seperti biasa mengajar dengan menggunakan RPP yang telah dibuat dan lembar kerja yang berupa teka teki silang (crossword puzle) yang disimpan di laptop milik guru (peneliti)

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Guru sebagai peneliti memperkenalkan

lembar kerja yang akan dikirim ke WA siswa yang kemudian siswa yang sudah mendapat kiriman soal yang berupa crossword puzzle mengirimnya lagi ke teman- temannya sehingga sebagian / semua siswa mendapatkannya.

2. Setelah guru menjelaskan materi

mengenai ”Our World” mulai guru memberikan teka teki silang (crossword puzzle) berupa “Parts of House”. Siswa mengerjakan secara berkelompok, dan guru (peneliti) melaksanakan observasi.dan membimbing siswa dalam mengerjakan soal yang berupa teka teki silang (crossword puzzle). Setelah selesai maka diadakan diskusi tentang jawaban dari crossword puzzle yang dikerjakan secara kelompok.

3. Setelah selesai lembar kerja kelompok maka guru (peneliti) memberikan pekerjaan secara individu, karena waktu yang diberikan tidak cukup maka siswa mengerkan dilanjutkan di rumah masing-masing dengan catatan bahwa hasil pekerjaan harus dikirim ke WA milik guru (peneliti) dengan memberi nama.

4. Dari hasil observasi siswa dalam mengerjakan pekerjaan soal secara

(5)

on line terlihat hampir semua siswa menyenangi pengerjaan soal seperti itu. Kemukinan hal ini terjadi karena siswa seperti tidak dibebani pekerjaan mereka asyik membuka handphone mereka, mereka bisa bersorak, bertepuk tangan apabila menemukan kata yang mereka cari yang harus diisikan dalam kotak- kotak yang tersedia walaupun masih ada beberapa orang siswa yang masih malas dan tidak antusias pada pekerjaan tersebut dengan alasan mereka tidak mempunyai handphone atau mereka tidak membawanya atau bahkan mereka tidak memiliki kuota.

5. Selanjutnya guru memberikan tes yang berhubungan dengan kosa kata yang telah mereka pelajari hasilnya yang belum (tidak) melakukan kegiatan pembelajaran sekitar 40 % dengan berbagai alasan, alasan yang pertama mereka tidak membawa handphone, tidak merasa enak seandainya mereka pimjam milik temannya, dan mungkin saja mereka malas.

6. Pada pertemuan kedua guru (peneliti) melanjutkan pembelajaran sama halnya dengan pertemuan kesatu hanya terlebih dahulu dilakukan pemeriksanan pekerjaan rumah dengan

mendiskusikannya. Dilanjutkan pengerjaan lembar kerja lagi yang dikirim lewat WA milik siswa kelas VII F yang dilanjutkan mengshare kepada teman- temannya.

7. Pada pertemuan ini terlihat siswa mengerjakan (mengisi) teka teki silang (crossword puzzle) lebih antusias walaupun hampir dari mereka membawa handphone tetapi pengerjaan masih dilakukan secara berkelompok dengan hasil yang dikirim ke WA milik guru (peneliti) secara perorangan.

8. Hasilnya rata- rata pekerjaan siswa lebih dari 80% betul ditunjukan dari hasil

screen shoot yang dikirim kepada guru

(peneliti). Untuk melihat hasil lebih

lanjut maka guru (peneliti) memberikan tes secara tertulis, dari hasil tindakan kesatu tentu saja ada peningkatan nilai sebelum menggunakan crossword puzzle hanya masih belum mencapai nilai KKM dari rata –rata nilai yang diperoleh siswa karena masih 11 orang atau sekitar 28 % persen belum mencapai KKM atau masih dibawah nilai 70.

Siklus 2

Dalam perencanaan pertama guru (peneliti) membuat RPP lagi dengan berpatokan pada RPP sebelumnya menambah hal-hal yang perlu ditambah atau dijelaskan dengan materi lebih diperjelas, materi pelajaran lebih diuraikan dengan membuat lembar kerja yang tema sama kosa kata yang berbeda dan mendiskusikan RPP yang lama dan baru pada guru yang mempunyai mata pelajaran yang sama yaitu bu Deti Jubaedah .S.Pd,M.MPd juga kepada guru muda yaitu ibu Sulastri S.Pd.. Kedua guru membuat lagi teka teki silang (crossword puzzle) lebih terurai lagi dari bagian “Our World”, baik “Thing in the class”, “Things in the kitchen”, “Things in the living room”, “The name of Building”, “The Flural and Singgular Things” dengan pengerjaan secara berkelompok dan individu. Ketiga guru (peneliti) memberi tahu kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru bahasa Inggris yang lain tentang penguasaan kosa kata dengan menggunakan teka teki silang (crossword puzzle) dengan menggunakan aplikasi “Hot Potatoes” yang dikerjakan di WA pada handphone siswa masing masing akan diadakan tindakan yang kedua. Maka berlanjulah ke tindakan kedua.

Pada tindakan kedua guru (peneliti) seperti biasa mengajar dengan menggunakan RPP yang telah dibuat dan lembar kerja yang berupa teka teki silang (crossword puzle) yang disimpan di laptop milik guru (peneliti)

(6)

1. Guru sebagai peneliti menjelaskan lembar kerja dengan kosa kata yang berbeda yang harus dikerjakan siswa walaupun hand phone nya milik perorangan tapi para siswa mengerjakan secara berkelompok, yang dikirim ke WA siswa yang kemudian siswa yang sudah mendapat kiriman soal yang berupa crossword puzzle mengirimnya lagi ke teman- temannya sehingga sebagian / semua siswa mendapatkannya.

2. Setelah guru menjelaskan materi

mengenai ”Our World” mulai guru memberikan teka teki silang (crossword puzzle) berupa “Things in the livingroom”. “Thing in the bedroom”, “Things in the kitchen”, “The name of Building”, “Things in diningroom”, dan “Flural and Singular Things” Siswa mengerjakan secara berkelompok, dan guru (peneliti) melaksanakan observasi dan membimbing siswa dalam mengerjakan soal yang berupa teka teki silang (crossword puzzle). Setelah selesai maka diadakan diskusi tentang jawaban dari crossword puzzle yang dikerjakan secara kelompok.

3. Setelah selesai lembar kerja kelompok maka guru (peneliti) memberikan pekerjaan secara individu, karena waktu yang diberikan tidak cukup maka siswa mengerkan dilanjutkan di rumah masing – masing dengan catatan bahwa hasil pekerjaan harus dikirim ke WA milik guru (peneliti) dengan memberi nama. 4. Dari hasil observasi siswa dalam

mengerjakan pekerjaan soal secara on line terlihat hampir semua siswa menyenangi pengerjaan soal seperti hal itu. Kemukinan hal ini terjadi karena siswa seperti tidak dibebani pekerjaan mereka asyik membuka handphone mereka, mereka bisa bersorak, bertepuk tangan apabila menemukan kata yang mereka cari yang harus diisikan dalam kotak- kotak yang tersedia walaupun masih ada beberapa orang siswa yang

masih malas dan tidak antusias pada pekerjaan tersebut dengan alasan mereka tidak mempunyai handphone atau mereka tidak membawanya atau bahkan mereka tidak memiliki kuota. Hasil dari obeservasi yang dilakukan guru (peneliti): hasil nilai yang diperoleh siswa terlihat sedikit siswa, yang belum (tidak) melakukan kegiatan pembelajaran sekitar 5 orang siswa masih melakukan kegiatan diluar pembelajaran artinya mereka bukan mengganggu temannya melainkan mereka memilih bertanya atau pindah tempat duduk untuk bertanya ke kelompok yang bukan kelompoknya atau hanya melihat- hihat pekerjaan temannya tetapi guru (peneliti) berusaha membantu mereka untuk dapat bekerja dengan baik.

Pada pertemuan kedua guru (peneliti) melanjutkan pembelajaran sama halnya dengan pertemuan kesatu hanya terlebih dahulu dilakukan pemeriksanan pekerjaan rumah dengan mendiskusikannya. Dilanjutkan pengerjaan lembar kerja lagi yang dikirim lewat WA milik siswa kelas VII F yang dilanjutkan mengshare kepada teman- temannya.

Pada pertemuan ini terlihat siswa mengerjakan (mengisi) teka teki silang (crossword puzzle) lebih antusias walaupun hampir dari mereka membawa handphone tetapi pengerjaan masih dilakukan secara berkelompok dengan hasil yang dikirim ke WA milik guru (peneliti) secara perorangan. Mereka terlihat membawa handphone walaupun mereka membawa milik ibu atau ayahnya sebagaiman yang disarankan oleh guru (peneliti) hanya ada beberapa handpone yang tidak bisa membuka “browser”maka guru (peneliti menyarankan untuk menanyakan pada toko handphone atau yang bisa membuka broser pada handphone tersebut setelah pembelajaran hari itu selesai, namun mereka digabungkan dengan kelompok yang handphone bisa membuka “browser”

(7)

sehingga pembelajaran berlangsung seperti yang diharapkan.

Hasilnya rata- rata pekerjaan siswa lebih dari 95 % betul ditunjukan dari hasil screen shoot yang dikirim kepada guru (peneliti). Untuk melihat hasil lebih lanjut maka guru (peneliti) memberikan tes secara tertulis sebanyak 20 soal tidak seperti pada tindakan 1 dengan waktu yang sama yaitu 40 menit Dengan pembelajaran menggunakan cross puzzle yang dibuat melalui aplikasi Hot Potatoes J cross dapat dilihat bahwa penilaian ada peningkatan, sebelum melakukan tindakan nilai rata- rata yang diperoleh siswa hanya mencapai 51.25 kemudian pada tindakan kesatu 67.25 dan tindakan kedua 76.25, dan nilai terbesar sebelum melakukan tindakan 80 sesudah melaksanakan tindakan kesatu dan kedua tidak terlalu jauh yaitu mendapatkan nilai 80 dan berubah menjadi 90.

Nilai terendah sangat jauh sebelum melakukan tindakan hanya mencapai 10, pada tindakan satu adalah 20 dan tindakan kedua 70. Sedangkan untuk melihat keberhasilan yang ditentukan oleh nilai KKM yang ditentukan guru mata pelajaran, sekolah ataupun secara nasional sebelum melakukan tindakan belum mencapai KKM baik dari nilai perolehan siswa mapun secara nilai rata- rata namun setelah melakukan tindakan baru ada kenaikan secara perorangan untik nilai rata-ata masih di bawah KKM tetapi setelah tindakan kedua baik dari nilai yang peroleh siswa maupun nilai rata- rata sudah mencapai KKM.

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa penilaian diatas ada peningkatan, sebelum melakukan tindakan nilai rata- rata yang diperoleh siswa hanya mencapai 51.25 kemudian pada tindakan kesatu 67.25 dan tindakan kedua 76.25, dan nilai terbesar sebelum melakukan tindakan 80 sesudah melaksanakan tindakan kesatu dan kedua tidak terlalu jauh yaitu mendapatkan nilai 80 dan berubah menjadi 90.

Nilai terendah sangat jauh sebelum melakukan tindakan hanya mencapai 10, pada tindakan satu adalah 20 dan tindakan kedua 70. Sedangkan untuk melihat keberhasilan yang ditentukan oleh nilai KKM yang ditentukan guru mata pelajaran, sekolah ataupun secara nasional sebelum melakukan tindakan belum mencapai KKM baik dari nilai perolehan siswa mapun secara nilai rata- rata namun setelah melakukan tindakan baru ada kenaikan secara perorangan untik nilai rata – rata masih di bawah KKM tetapi setelah tindakan kedua baik dari nilai yang peroleh siswa maupun nilai rata- rata sudah mencapai KKM.

Dengan melihat perbedaan nilai dari grafik di atas maka ada peningkatan penilaian sebelum melakukuan tindakan dan sesudah melakukan tindakan. Pada tindakan kesatu masih belum memuaskan dan dilanjutkan pada tindakan berikutnya maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan crossword puzzle dapat membantu siswa dalam memahami kosa kata sehingga membatu siswa dalam mengerjakan soal- soal ulangan harian yang

nantinya akan mendukung soal soal lainnya. Oleh karena sudah ada peningkatan yang signifikan karena sudah diatas KKM yang ditentukan maka peneliti penyimpulkan bahwa penelitian selesai.

Gambar 4 Grafik Nilai Perolehan Sebelum Tindakan dan Setelah Tindakan

(8)

Guru (peneliti) menganalisis bahwa pembelajaran menggunakan aplikasi internet yang bernama Hot Potatoes dengan pilihan J Cross adalah suatu usaha membuat crossword puzzle yang diberikan kepada siswa belajar dengan memilih suatu cara yang paling mudah dan ringan untuk pembelajaran siswa karena mengingat adalah level yang paling rendah menurut Bloom sehingga kita belajar itu dari yang paling mudah menuju ke yang lebih sulit. Sehingga sda perubahan pada guru Bahasa Inggris (peneliti) dan pada siswa setelah belajar dengan menggunakan crossword puzzle pertaman guru bahasa Inggris dapat menemukan suatu cara pembelajaran yang kekinian dengan berbasis TIK sekaligus menggunakan benda yang sekarang sedang diminati hampir seluruh manusia di dunia in, kedua guru Bahasa Inggris dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan ketiga guru bahasa Inggris dapat menemukan solusi untuk meningkatkan nilai yang harus diperoleh siswa sedangkan pada diri siswa adalah pertama peserta didik dapat belajar dengan merasa senang tanpa berpikir keras dalam belajar bahasa Inggris, kedua peserta didik merasa terbantu dengan bantuan huruf yang ada pada kotak- kotak yang tersediaPeserta didik di awal dapat menebak kata, sebelum mereka meyakini betul jawabannya. Ketiga peserta didik dapat meningkatkan nilai yang ingin diperoleh mereka dengan terlebih dahulu mengetahui kosa kata yang banyak. Penelitian ini pun ada yang yang sudah melakukannya diantaranya.

1. Yulia Elviza, Emidar, Ena Noveria Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang yang berjudul Peningkatan Penguasaan Kosakata melalui Teknik Permainan Teka-Teki Silang di Kelas VII A SMPN 2 Sungai Penuh yang menghasilkan temuan dari penelitian ini adalah teknik permainan teka-teki silang dapat meningkatkan kosakata siswa, hal

ini terlihat dari rata-rata pra siklus 53,92%, siklus pertama 69,50% dan siklus kedua 75,25%. Dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata siswa meningkat secara signifikan dengan peningkatan rata-rata dari siklus I ke siklus II 5, 75% dengan siswa menyelesaikan jumlah menjadi 36 siswa (90%) dari total.

2. Avi Aldini Saputri Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 2017 dalam sebuah skipsinya yang berjudul Pengaruh media crossword puzzle dalam Negeri Watuagung Tambak menghasilkan sebuah penelitian bahwa peningkatan vocabulary siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris yang menggunakan media crossword puzzle lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan media crossword puzzle. Hal ini ditunjukan dengan perolehan nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen adalah 0,497474 tergolong kategori sedang dan untuk N-Gain kelas kontrol adalah 0,126442 tergolong kategori rendah. Dengan kata lain, penggunaan media crossword puzzle berpengaruh positif dalam meningkatkan vocabulary siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris.

SIMPULAN

Crossword puzzle dapat meningkatkan

kemampuan bahasa Inggris terutama untuk kelas VII sebab materi kelas VII kebanyakan untuk semester 1 baru pengenalan kosa kata (vocabularies) sehingga crossword puzzle ini sangat cocok untuk pengajaran kosa kata.

Salah satunya ada materi mengenai “Our World” yang di uraikan menjadi beberapa bagian baik itu di rumah, di sekolah, benda- benda yang ada di sekolah, di rumah, di bagian- bagian rumah, nama-

(9)

Daftar Pustaka:

Abdulhak I, Darmawan. (2013) .Teknologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Akdon. (2011). Strategic management For Educational Management. Bandung: Alfabeta.

Arifin, D dan Arifin P. (2010). Menuju Guru Profesional. Bandung: Pustaka A- Kasyaf.

Arikunto Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta

Aunurrahman (2013). Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta

Avi Aldini Saputri Pengaruh Media Crossword puzzle dalam Meningkatkan Vocabulary Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas III di MI Negeri Watuagung Tambak (2017) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Skripsi

Darmawan, D (2012). Inovasi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mngajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah B. Uno. (2006). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta. Bumi aksara

Mulyasa. E. (2004), Menjadi Guru Profesional. Bandung: Penerbit Remaja

Rosdakarya.

Munir, (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Penerbit Alpabeta

Permen No 21 (2016), Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional RI.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nomor 5 tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian sekolah/ Madrasah/ Pendidikan Kesetaraan Pada SMP/MTS atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau Yang Sederajat.

Uno B, H (2009). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Widyawati Yeti. (2017). Manajemen Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis TIK dengan Menggunakan Jejaring Soaial Edmodo mata mata Pelajaran Bahasa Inggris Studi eksperimen pada kelas X di tiga SMK Kabupaten bandung Disertasi. milik perpustakaan UNINUS Yulia Elviza1, Emidar, Ena Noveria

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang (2017) Peningkatan Penguasaan http://tutorial.pppkpetra.or.id/etutor/ hotpotatoes/hotpotatoes.pdf

nama bangunan serta letaknya sehingga pengenalan kosa kata (vocabularies) sangat cocok untuk mengingat kosa kata dengan bantuan satu huruf atau dua huruf yang telah dijawab oleh siswa .

Dalam pembuatan crossword puzzle, guru dibantu oleh sebuah aplikasi bernama “Hots Potatoes” yang memudahkan guru (peneliti) untuk memberikan materi “Our World”. Aplikasi ini yang kemudian dishare (dikirimkan melalui Whatapp (WA)

milik siswa sehingga siswa seperti tidak belajar padahal mereka mengerjakan pada WA mereka dan dikirim jawaban pada WA milik guru (peneliti) sehingga pembelajaran ini adalah suatu inovasi pembelajaran yang berbasis TIK, menyenangkan, dan kekinian.

Pembelajaran cara ini adalah sustu pembelajaran yang dapat meningkatkan nilai akhir siswa yaitu nilai di atas KKM baik dalam rata- rata ataupun nilai akhir siswa secara individu.

(10)

Gambar

Gambar 4 Grafik Nilai Perolehan  Sebelum Tindakan dan Setelah  Tindakan

Referensi

Dokumen terkait

De-Militarised Zone (DMZ) merupakan mekanisme untuk melindungi sistem internal dari serangan hacker atau pihak-pihak lain yang ingin memasuki sistem tanpa mempunyai hak akses,

sistem produksi yaitu sistem dimana faktor-faktor seperti tenaga kerja ( direct atau indirect labour ) dan modal/kapital ( mesin, peralatan kerja, bahan baku, bangunan pabrik,

Kutipan yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yang terdiri atas empat baris atau lebih disajikan di luar teks, tidak ditulis dengan huruf miring, dan tidak diawali

KTI Prodi D-III Keperawatan, merupakan laporan ilmiah dari hasil penelitian Deskriptif dengan rancangan studi kasus (pedoman penulisan KTI AIPVIKI, 2017: 12).Rancangan

Dalam kaitannya dengan komunikasi apabila figur dekat memberikan respon yang positif serta memiliki kelekatan dengan anak secara sempurna maka anak akan mempunyai motivasi

Sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa semakin baik atau semakin tinggi tanggapan positif akan pengalaman kerja, maka produktivitas kerja di industri Jenang

hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) adalah hubungan yang.. 37 linier, sebaliknya jika Fhitung lebih besar dari Ftabel berarti hubungan

Karena dalam hadits-hadits tentang pembacaan surat yasin adalah dhaif karena pada sanadnya ada dua orang yang majhul, disamping itu pada zaman Rasulullah ketika