• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BANJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BANJAR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA

PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BANJAR

Ida Bagus Komang Juni Ardika

1

, Ketut Pudjawan

2

, I Dewa Kade Tastra

3

,

1,2,3

Jurusan Teknologi Pendidikan

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: {juny.ardyca@gmail.com

1

, ketutpudjawan@gmail.com

2

,

dk-tastra@undiksha.ac.id

3

}

Abstrak

Permasalahan yang ditemukan di SMP Negeri 1 Banjar adalah minimnya media pembelajaran yang memfasilitasi guru dalam proses pembelajaran PKN pada kelas VII semester Genap, sehingga dilaksanakanlah penelitian yang bertujuan menghasilkan produk multimedia interaktif. Secara operasional tujuan tersebut dirinci kedalam tiga tahapan kerja yang berkaitan, yaitu:

1

) mendeskripsikan rancang bangun Multimedia Interaktif 2) mengetahui hasil pengembangan multimedia pembelajaran interaktif untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Banjar dan 3) mengetahui efektivitas penggunaan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, dengan model ADDIE. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VII A,B dan VII E SMP Negeri 1 Banjar masing-masing sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode :pencatatan dokumen, kuesioner dan tes. Hasil penelitian menemukan (1) rancang bangun pengembangan multimedia interaktif berupa flowchart dan storyboard yang digunakan untuk mengembangkan sebuah produk pengembangan berupa Multimedia Pembelajaran interaktif. (2) kualitas hasil pengembangan Multimedia Interaktif menurut ahli isi yaitu sebesar 95,7% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli desain sebesar 90% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli media sebesar 83,1% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji perorangan sebesar 89% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 90% berada pada kualifikas sangat baik. Hasil uji lapangan sebesar 93% berada pada kualifikasi sangat baik. (3) berdasarkan hasil uji efektivitas penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 14,09 Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,021. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif. Nilai rata-rata setelah menggunakan media (83,33) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media (61,50).

Kata kunci: Multimedia Interaktif , PKN, dan Hasil Belajar.

Abstract

Problems found in school SMP Negeri Banjar is the lack of media that facilitate teachers in the process of learning progress in the second half of class VII, conducted research that aims to produce interactive multimedia products. Operationally these objectives elaborated into three stages of work-related, namely: 1) to describe the design of Interactive Multimedia 2) determine the results of the development of multimedia interactive learning for students of class VII in SMP Negeri 1 Banjar and 3) determine the effectiveness of the use of multimedia interactive learning development to the results learn Civics students of class VII SMP. This type of research is the development of research, ADDIE model. The study involved students of class VII A, B and VII E SMP Negeri 1 Banjar each of as many as 30 people. Collecting data in this study conducted by the method of: the listing document, questionnaire and test. The results found that (1) the development of interactive multimedia design in the form of a flowchart and storyboards that are used to develop a product development such as

(2)

2

Multimedia Interactive Learning. (2) the quality of the development of Interactive Multimedia contents according to experts in the amount of 95.7% in the excellent qualifications. The results of expert evaluation of the design by 90% in the excellent qualifications. Media expert evaluation results of 83.1% is at a good qualification. Individual test results by 89% at a good qualification. A small group of test results by 90% in the kualifikas very good. Field test results of 93% are at a very good qualification. (3) based on the results of testing the effectiveness of learning outcomes manually tally the results obtained t calculate equal to 14.09 Price ttable 5% significance level was 2.021. So the price of t is greater than the price of t table so that H0 rejected and H1 accepted. Then there is a significant difference between the students' learning outcomes Civics before and after use multimedia interactive learning. The average value after using the media (83.33) is higher than before using the media (61,50).

Keywords: Interactive Multimedia, PKN, and Learning Outcomes. PENDAHULUAN

Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik yakni guru disini dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.

Dalam proses pembelajaran guru tetap memegang peranan penting dalam penyampaian materi. Penyampaian materi yang dilakukan guru pada proses pembelajaran akan berimbas pada minat siswa, motivasi, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tersebut. Penyampaian materi dengan metode ceramah tanpa adanya pemanfaatan media lain selain papan tulis secara terus menerus terutama pada mata pelajaran yang membutuhkan adanya bantuan gambar, suara, maupun video untuk menunjang penguat materi yang menuntut siswa untuk mendengarkan dan menyimak, lalu membaca dan menulis materi yang disampaikan, ini akan mengakibatkan kejenuhan dan turunnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran tersebut.

Guru profesional dituntut mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang ada di sekitarnya dan sesuai dengan perkembangan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Di samping menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut

untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media belum tersedia. Untuk itu, guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.

Kenyataan dilapangan masih banyak guru atau tenaga pendidik yang belum dapat menerapkan model pembelajaran dan mengembangkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba melakukan observasi dan wawancara kepada salah satu guru mata pelajaran PKN yang bernamaBapak Ida Bagus Setiawan, S.Pd di SMP Negeri 1 Banjar.Dari hasil observasi dan wawancara tersebut, ditemukan masalah dalam pembelajaran yaitu hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran PKN masih dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM).Hal ini terlihat pada nilai rata-rata mata pelajaran PKN kelas VII masih belum memuaskan yaitu 65 (daftar nilai kelas VII semester II tahun pelajaran 2014/2015), bahkan kurang dari standar nilai ketuntasan untuk mata pelajaran PKN di SMP Negeri 1 Banjar yaitu 75.

Beranjak dari hal tersebutlah jurusan teknologi pendidikan, yang merupakan jurusan yang memiliki tujuan utama yakni mencetak dan menghasilkan perekayasa (tenaga ahli yang mampu merancang, mengambangkan, memanfaatkan, mengolah) pembelajaran dan guru dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi sangat diharapkan keberadaanya untuk memecahkan masalah yang di hadapi siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Banjar khususnya dalam hal memfasilitasi pembelajaran PKN dengan media

(3)

3 pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran dimana media pembelajaran yang dimaksud yaitu pengembangan multimedia interaktif. Media Pembelajaran berbasis Multimedia untuk mata pelajaran PKN adalah media yang belum ada dan perlu dikembangkan di SMP Negeri 1 Banjar. Penyajian materi pelajaran pada pokok bahasan Bhinika Tunggal Ikadengan menggunakan Media Pembelajaran berbasis Multimedia interaktif diharapkan menarik minat siswa, membangkitkan gairah siswa untuk mempelajari kembali materi yang disajikan melalui kombinasi atau gabungan antara teks, citra, audio, dan video yang sangat menariksehingga nantinya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan paparan tersebut, maka dalam penelitian ini akan mengembangkan Multimedia Interaktif pada Pembelajaran PKN Kelas VII Semester II di SMP Negeri 1 Banjar Tahun Pelajaran 2014/2015.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah rancang bangun Multimedia Interaktif pada Pembelajaran PKN Kelas VII semester II SMP Negeri 1 Banjar Tahun Pelajaran 2014/2015? (2) Bagaimanakah kualitas hasil pengembangan Multimedia Interaktif menurut uji ahli isi, ahli desain, ahli media, uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan? (3) Bagaimanakah efektivitas hasil pengembangan Multimedia Interaktif terhadap hasil belajar PKN kelas VII semester II SMP Negeri 1 Banjar tahun pelajaran 2014/2015?

Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui rancang bangun Media Multimedia Interaktif pada Pembelajaran PKN Kelas VII Semester II SMP Negeri 1 Banjar Tahun Pelajaran 2014/2015. (2) Untuk mengetahui kualitas hasil pengembangan Multimedia Interaktif menurut uji ahli isi, ahli desain, ahli media, uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan. (3) Mengetahui efektivitas hasil pengembangan Multimedia Interaktif terhadap hasil belajar PKN kelas VII

semester II SMP Negeri 1 Banjar tahun pelajaran 2014/2015.

METODE

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pengembangan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation or Delivery and Evaluations). Model ADDIE merupakan salah satu model desain pembelajaran sistematik (Tegeh dan Kirna, 2010). Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan secara sistematis dan berpijak pada landasan teoritis suatu pembelajaran. Model ini tersusun secara terprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan suatu sumber belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pebelajar di lapangan yang dalam hal ini adalah peserta didik SMP Negeri 1 Banjar. Salah satu fungsi ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.

Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data untuk menjawab permasalahan mengenai rancangan desain pengembangan multimedia interaktif, kualitas hasil multimedia interaktif serta efektivitas pengembangan produk yaitu metode pencatatan dokumen, kuesioner dan tes. Adapun penjabaran dari masing-masing metode adalah sebagai berikut.

Metode pencatatan dokumen merupakan cara memperoleh data dengan cara mengumpulkan segala macam dokumen dan melakukan pencatatan secara sistematis. Metode ini digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data serta mendeskripsikan laporan rancang bangun perkembangan produk multimedia pembelajaran interaktif. Pencatatan dokumen ini dimulai pada tahap analisis di SMP Negeri 3 Singaraja. Dokumen yang dikumpulkan adalah rekapan nilai KKM siswa kelas VII untuk mata pelajaran IPA, silabus, buku paket serta LKS yang dipakai dalam proses pembelajaran dan catatan hasil

(4)

4

Presentase = (F : N) x 100%

wawancara serta observasi yang

dilakukan.

Metode kuisioner adalah metode yang digunakan untuk mengetahui kualitas produk dengan menguji validitas produk pada pengembangan multimedia interaktif. “Metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2009:199). Instrumen yang digunakan untuk metode kuesioner dalam penelitian pengembangan ini adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data hasil review dari ahli isi bidang studi atau ahli mata pelajaran, ahli desain dan ahli media pembelajaran, siswa saat uji coba perorangan, kelompok kecil, dan saat uji lapangan.

Metode tes yang digunakan pada penelitian ini ialah tes hasil belajar yaitu tes objektif atau pilihan ganda. Tes objektif atau pilihan ganda ini digunakan pada uji efektifitas produk hasil belajar siswa.

Dalam penelitian pengembangan ini digunakan tiga teknik analisis data, yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif, teknik analisis deskriptif kuantitatif dan Metode Analisis Statistik Inferensial/Induktif.

Analisis deskriptif kualitatif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Menurut Agung (2012:67) “analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu cara analisis atau pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategori-kategori mengenai suatu subjek (benda, gejala, variabel tertentu), sehingga akhirnya diperoleh kesimpulan umum”. Teknik analisis deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mengolah data hasil review ahli isi mata pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran dan uji coba siswa. Teknik analisis data ini dilakukan dengan mengelompokkan informasi dari data kualitatif yang berupa masukan,

tanggapan, kritik dan saran perbaikan yang terdapat pada angket. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan.

Analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka atau persentase, mengenai suatu objek yang diteliti, sehingga diperoleh kesimpulan umum” Agung (2012:67). Dalam penelitian ini, analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skor. Rumus yang digunakan untuk menghitung prosentase dari masing-masing subjek adalah sebagai berikut.

(Tegeh dan Kirna, 2010:101) Keterangan:

∑ = jumlah

n = jumlah seluruh item angket

Selanjutnya, untuk menghitung prosentase keseluruhan subjek digunakan rumus:

Keterangan: F = jumlah presentase keseluruhan subyek N = banyak subjek

Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan digunakan ketetapan terhadap hasil validasi dan uji coba produk sebagai berikut.

(5)

5

Tabel 1.Konversi PAP Tingkat Pencapaian dengan skala 5

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

90%-100% Sangat baik Tidak perlu direvisi

75%-89% Baik Tidak perlu direvisi

65%-74% Cukup Direvisi

55%- 64% Kurang Direvisi

0-54% Sangat Kurang Direvisi

Sumber : Tegeh dan Kirna (2010:101) Analisis Statistik inferensial. Analisis

ini digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas produk terhadap hasil belajar siswa pada siswa SD No 3 Darmasaba di kelas IV A sebelum dan sesudah menggunakan produk pengembangan multimedia pembelajaran interaktif. Data

uji coba kelompok sasaran dikumpulkan

dengan menggunakan pre-test dan post-test terhadap materi pokok yang diuji cobakan.

Hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis menggunakan uji-t untuk mengetahui perbedan antara hasil pre-test dan post-test. Sebelum melakukan uji hipotesis (uji-t berkorelasi) dilakukan uji prasyarat (normalitas dan homogenitas). Rumus untuk menghitung uji prasyarat dan uji hipotesis (uji-t berkorelasi) adalah sebagai berikut.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor pada setiap variabel berdistribusi normal atau tidak, untuk itu dapat digunakan rumus Liliefors. Adapun rumusnya sebagai berikut.

(Koyan, 2012:90) Keterangan:

F(z)= besar peluang untuk masing- masing nilai z

S(z)= frekuensi kumulatif

Jika L0 < L1,maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mencari tingkat kehomogenan secara dua pihak yang diambil dari kelompok-kelompok terpisah dari satu populasi yaitu

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Untuk menguji homogenitas varians untuk kedua kelompok digunakan uji Fisher (F), sebagai berikut.

(Koyan, 2012:40) Kriteria pengujian tolak H0 jika

11, 21

n n

hitung F

F  , uji dilakukan pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n1 – 1 dan derajat kebebasan untuk penyebut n2 – 1, maka H0 ditolak yang berarti sampel tidak homogen.

Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Analisis Uji-t, karena penelitian ini merupakan penelitian dengan membandingkan hasil pretest dan hasil posttes. Hipotesis yang diambil yaitu sebagai berikut.

H0 :

μA

1

μA

2: Tidak terdapat perbedaan

hasil belajar siswa yang signifikan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan multimedia interaktif pada siswa kelas VII Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 1 Banjar.

H1 :

μA

1

μA

2 : Terdapat perbedaan

hasil belajar siswa yang signifikan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan multimedia interaktif pada siswa kelas VII Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 1 Banjar. H0 :

μA

1

μA

2 H1 :

μA

1

μA

2

|

)

(

)

(

|

F

z

S

z

L

(6)

6 Keterangan:

1

μA

= rata-rata hasil belajar siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan multimedia pembelajaran

2

μA

= rata-rata hasil belajar siswa sesudah mengikuti pembelajaran dengan multimedia pembelajaran.

(Koyan, 2012:29) Keterangan:

= Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2 = Simpangan baku sampel = Simpangan baku sampel = Varians sampel 1

= Varians sampel 2

Dengan kriteria jika harga thitung lebih kecil dari harga ttabel, maka gagal menolak H0, dan jika harga thitung lebih besar dari harga ttabel, maka H1 diterima.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dibahas lima hal pokok yaitu, (1) desain pengembangan Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran PKN, (2) Uji Coba Produk Pengembangan Multimedia Interaktif menurut para ahli, (3) Revisi Pengembangan Produk, dan (4) Uji Efektivitas Pengembangan Multimedia Interaktif.

Desain pengembangan Multimedia Interaktif ini di awali dengan analisis yang menghasilkan GBIM, indikator, materi, evaluasi dan pengembang dengan adanya kegiatan yang akan dirancang dalam pembutan media yang berupa flowchart dan storyboard.

Kualitas hasil pengembangan produk. Dalam hal ini akan dipaparkan enam hal pokok, yaitu Uji Ahli Isi Mata

Pelajaran, Uji Ahli Desain Pembelajaran, Uji Ahli Media Pembelajaran, Uji Coba Perorangan, Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Lapangan. Keenam data tersebut akan disajikan secara berturut-turut sesuai dengan hasil yang diperoleh dari masing-masing tahapan uji coba.

Uji Ahli Isi Mata Pelajaran, Produk akhir dari pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia yang berbentuk CD (Compact Disc) di nilai oleh seorang ahli isi sekaligus sebagai guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKN) di SMP Negeri 1 Banjar atas nama Ida Bagus Setiawan. Instrumen yang digunakan untuk uji coba ahli isi mata pelajaran ini adalah angket/kuisioner. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode angket/kuisioner. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode kuisioner. Berdasarkan hasil penilaian dari ahli isi mata pelajaran

s

etelah dikonversikan dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaian 95,7% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga dari segi isi/substansi materi yang disajikan dalam multimedia interaktif ini tidak perlu direvisi.

Uji Ahli Desain Pembelajaran, Produk media pembelajaran berbasis multimedia ini diujicobakan kepada seorang ahli desain pembelajaran atas nama Kadek Suartama, S.Pd., M.Pd.. Berdasarkan hasil penilaian dari ahli desain pembelajaran, Setelah dikonversikan dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaian 90% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga dari segi media pembelajaran dalam multimedia interaktif ini tidak perlu direvisi.

Uji Ahli Media Pembelajaran. Media pembelajaran diujicobakan kepada seorang ahli media pembelajaran bernama Dr. I Made Tegeh, M.Pd. Berdasarkan hasil penilaian dari ahli media pembelajaran, Setelah dikonversikan dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaian 83,1 % berada pada kualifikasi baik, sehingga dari segi isi/substansi materi yang disajikan dalam multimedia interaktif ini tidak perlu direvisi.

(7)

7 Uji Coba Perorangan, Sebagai subjek dari uji coba perorangan ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banjar berjumlah 6 (enam) orang. Keenam orang tersebut terdiri dari dua orang siswa dengan prestasi belajar tinggi, dua orang siswa dengan prestasi belajar sedang, dan dua orang siswa dengan prestasi belajar rendah. Berdasarkan hasil penilaian Rerata persentase = 533:6 = 88,8%. Rerata persentase sebesar 88,8% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga media yang dikembangkan tidak perlu direvisi.

Uji Coba Kelompok Kecil. Dalam uji coba kelompok kecil, subjek coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banjar sebanyak 12 (dua belas orang). Keduabelas orang siswa tersebut terdiri dari empat orang siswa berprestasi belajar tinggi, empat orang siswa berprestasi belajar sedang, dan empat orang siswa berprestasi belajar rendah. Berdasarkan hasil penilaian Rerata Rerata Persentase = 1,077 : 12 = 91,11 %. Rerata persentase 90% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga media yang dikembangkan tidak perlu direvisi.

Uji Coba Lapangan. Sebagai subjek coba dalam uji coba lapangan yaitu kepada kelas VII SMP Negeri 1 Banjar dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Keseluruhan siswa tersebut sudah termasuk siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil penilaian Rerata persentase = 2603 : 28 = 93%. Rerata persentase sebesar 93% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga media yang dikembangkan tidak perlu direvisi.

Revisi pengembangan produk. Dalam pengembangan produk multimedia pembelajaran ini melalui enam tahapan yaitu uji ahli isi mata pelajaran, uji ahli desain pembelajaran, uji ahli media pembelajaran, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Dalam tahapan ke enam tersebut tidak ada berarti yang perlu direvisi namun hanya ada beberapa tambahan dan masukan dari para ahli dan subjek uji coba.

Efektivitas pengembangan produk yaitu (1) Uji validitas dilakukan pada kelas VIII B diperoleh dari 30 butir tes objektif yang diujikan, terdapat 20 butir tes yang valid dan 10 butir tes yang tidak valid (gugur). Sebanyak 20 butir tes yang valid akan digunakan pada uji efektivitas. (2) Uji reliabilitas intrumen ini dianalisis 20 butir soal valid yang di peroleh melalui uji validitas. Dari hasil perhitungan yang dilakukan dapat diperoleh bahwa instrumen tes hasil belajar memiliki koefisien reliabilitas tes sebesar 0,93 dengan kriteria sangat tinggi. (3) Uji daya beda, Hasil dari uji daya beda didapatkan bahwaterdapat sebelas soal yang memiliki kategori daya beda ”sangat baik”, enam soal memiliki kategori daya beda ”baik” dan tiga soal memiliki kategori daya beda ”cukup baik”.Dari hasil perhitungan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa instrumen memiliki daya beda perangkat tes sebesar 0,49. Jika dimasukan kedalam kreteria daya pembeda termasuk kedalam kreteriabaik. (4) Uji taraf kesukaran tes,, Dari hasil uji taraf kesukaran instrumen didapatkan tiga kategori soal yakni soal dengan taraf kesukaran sukar, sedang dan mudah. Terdapat tiga butir soal dengan taraf kesukaran “sukar”, limabelas butir soal dengan taraf kesukaran “sedang” dan dua butir soal dengan taraf kesukaran “mudah”. Dari hasil tersebut yang akan digunakan sebagai instrumen dalam uji efektivitas. (5) Uji efektivitas option, dari hasil uji efektivitas option didapatkan hasil yakni tigapuluh soal masuk dalam kategori sangat baik karena rerata persentase pengecoh diatas 2-3 % dari pengikut tes.Soal dengan kategori uji efektivitas option sangat baik akan digunakan dalam uji efektivitas produk. (6) Uji Asumsi statistik, Asumsi statistik yang harus dipenuhi pada penelitian ini adalah (a) Uji normalitas data dan (b) Uji homogenitas varian.

Uji normalitas data, uji normalitas dilakukan guna mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak terdapat ketentuan nilai signifikansi. Dalam uji normalitas perhitungan digunakan uji Liliefors. Uji normalitas data dilakukan terhadap data hasil pre-test dan post-test hasil belajar PKN pada sampel kelas VIIB.

(8)

8 Adapun kaidah pengujian jika L0< Lt pada taraf signifikansi α = 0,05 atau 5% maka data berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan uji liliefors didapatkan Lo pre-teast terbesar = 0,1131 danLo post-teast terbesar = 0,1123 sedangkan Ltabel = 0,159 dengan taraf signifikasni 5%. Dapat disimpulkan Lo < Ltabel sehingga data berdistribusi normal.

Uji homogenitas varian, Homogenitas data dianalisis dengan uji-F, dengan kriteria data homogen jika

tab hit

F

F

, dan data tidak homogen jika tab

hit

F

F

. Dari hasil pengujian diperoleh Fhitung = 1,71 sedangkan Ftabel= 1,94 dengan taraf signifikansi 5% . Jadi dapat disimpulkan Fhitung < Ftabel sehingga kedua data tersebut memiliki persebaran data yang homogen.

Uji Hipotesis. Setelah melakukan perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas didapat data berdistribusi normal dan homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji t-test. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilanjutkan pada pengujian hipotesis penelitian (H1). Dari hasil uji-t diperoleh thitung = 14,9 dan ttabel = 2,021 untuk db = 58 dari taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti thitung> ttab, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan kriteria pengujian, H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media pembelajaran berupa Multimedia Interaktif dan sesudah menggunakan media pembelajaran berupa Multimedia Interaktif pada siswa kelas VII B di SMP Negeri 1 Banjar tahun pelajaran 2014/2015.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut.

Pertama, Rancang bangun pengembangan media pembelajaran ini berupa flowchart dan storyboard. komponen ini digunakan untuk mengembangkan sebuah produk pengembangan berupa Multimedia

Pembelajaran Interaktif pada mata pelajaran PKN Kelas VII Semester Genap di SMP Negeri 1 Banjar. Hasil desain pengembangan media pembeljaran interaktif ini dikemas dalam CD yang dapat digunakan pada perangkat PC ataupun laptop.

Kedua, Penelitian ini juga menghasilkan produk pengembangan berupa Multimedia Interaktif pada mata pelajaran PKN di SMP Negeri 1 Banjar pada kelas VII yang layak pakai sesusai dengan kebutuhan dan Mulimedia Interaktif ini mampu meningkatkan daya tarik siswa dalam mengikuti pembelajaran yang menjadikan pembelajaran semakin efektif. Multimedia yang dirancang sudah melalui tahap analisis kebutuhan,produksi, validasi ahli, revisi dan uji coba produk.

Berdasarkan Hasil Validasi produk pengembangan Multimedia Interaktif pada mata pelajaran PKN kelas VII semeter genap yaitu: (1) menurut review ahli isi mata pelajaran menunjukkan kategori sangat baik dengan presentase 95,7%, (2) menurut review ahli desain pembelajaran berada pada kategori sangat baik dengan presentase 90 %, (3) menurut review ahli media pembelajaran menunjukkan kategori baik dengan presentase 83,1%, (4) berdasarkan uji coba perorangan menunjukkan kategori baik dengan presentase 89%, (5) berdasarkan uji coba kelompok kecil berada pada sangat baik dengan presentase 90%, dan (6) berdasarkan uji coba lapangan menunjukkan kategori sangat baik dengan presentase 93%. Dengan demikian media pembelajaran interaktif ini tidak perlu direvisi dan dapat digunakan untuk melakukan uji efektivitas produk.

Ketiga, Hasil uji efektivitas produk, diketahui harga thitung= 14,36 > harga ttabel = 2,021, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran. Hal tersebut juga dilihat dari hasil analisis data pretest dan posttest, skor rata-rata nilai pretest sebelum diberikan perlakuan dengan nilai posttest setelah diberikan perlakuan

(9)

9 terdapat perbedaan, yaitu skor rata-rata pretest lebih kecil dari skor rata-rata posttest, yaitu 61,50 berbanding 83,33.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berupa multimedia interaktif ini efektif untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada materi keberagaman dan toleransi.

Saran-saran yang disampaikan berkenaan dengan pengembangan multimedia interaktif ini dikelompokan menjadi empat, yaitu:

Pertama, kepada siswa, mengingat media pembelajaran berupa multimedia interaktif berbasis flash ini telah tervalidasi, disarankan bagi siswa untuk menggunakan media pembelajaran ini untuk pembelajaran kedepannya agar pembelajaran lebih efektif dan lebih efisien sehingga mengurangi tingkat kebosanan dalam kegiatan pembelajaran.

Kedua, Kepada Guru. Saran bagi guru adalah agar media pembelajaran berupa Multimedia Interaktif berbasis flash ini telah tervalidasi, dapat diterapkan dalam proses pemeblajaran disekolah agar terciptanya suasana belajar yang lebih efektif antara guru dan peserta didik. Ketiga, Kepala Sekolah. Media pembelajaran yang telah teruji validitasnya akan memberikan poin positif jika sewaktu-waktu sekolah didatangi tim monitoring. Saran bagi kepala sekolah agar menyimpan media ini secara baik agar nantinya media ini bisa digunakan lagi pada generasi berikutnya sehingga pembelajaran akan terus efektif dan tingkat kualitas sekolah pun akan semakin baik sehingga menunjang sekolah untuk menjadi sekolah unggulan nantinya.

Keempat, Kepada peneliti lain. Penelitian ini dilewati dengan baik dan lancar, sehingga disarankan bagi peneliti lain agar menggunakan model ADDIE dalam mengembangakan produk sejenis. Setelah penelitian ini menghasilkan sebuah Media Pembelajaran Interaktif yang telah teruji validitas dan efektivitas media pembelajarn ini.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam proses pembuatan skripsi ini, sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada yang terhormat :

1)

Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., selaku Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.

2)

Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk, dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

3)

Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan dan selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan baik dalam perkuliahan maupun penyusunan skripsi ini.

4)

I Kadek Suartama, S.Pd.,M.Pd, selaku sekretaris Jurusan Teknologi pendidikan dan selaku ahli desain pembelajaran yang telah mereview/menialai dan memberikan masukan untuk media yang dikembangkan.

5)

Dr. I Made Tegeh, M.Pd. selaku ahli media pembelajaran yang telah mereview/menialai dan memberikan masukan untuk media yang dikembangkan.

6)

Bapak serta ibu dosen di Jurusan Teknologi Pendidikan, yang telah banyak membimbing selama kuliah sampai selesainya skripsi ini.

7)

Ida Bagus Adi Parwata S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 1 Banjar yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan membantu pelaksanaan uji coba media pembelajaran.

8)

Ida Bagus Setiawan, S.Pd., selaku ahli isi pembelajaran yang telah mereview/menialai dan memberikan

(10)

10 masukan untuk media yang dikembangkan.

9)

Semua siswa kelas VIII B, VII A, VII B dan VII E SMP Negeri 1 Banjar yang telah secara aktif mengikuti penelitian ini.

10)

Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian ini.

11)

Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A.A.G.2012. Metodelogi Penelitian; Suatu Pengantar. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha. Koyan, I W. 2011. Asesmen Dalam

Pendidikan. Singaraja: Undiksha Press.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:ALFABETA. Tegeh, I Made. 2010. Media

Pembelajaran. Singaraja: Undiksha. Tegeh, I Made dan I Made Kirna. 2010.

Metode Penelitian Pengembangan Pendidikan. Singaraja: Undiksha

(11)

Referensi

Dokumen terkait

lagi Maha Mengasihani , (2) Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam (3) Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani (4) Yang

Teknik analisis korelasi ganda digunakan untuk menentukan besarnya hubungan dan kontribusi dari dua variabel atau lebih secara simultan atau bersama-sama dengan

Melalui uraian di atas, hal paling ideal dalam menentukan awal bulan adalah menggunakan hisab dan ruyat secara bersamaan. Hisab sebagai petunjuk tehnis dan rukyat

Sekolah SMA Negeri di daerah Kecamatan ilir barat 1 dapat menjadi acuan untuk sekolah lain dalam meningkatkan HOTS peserta didik disekolahnya, sehingga perlu

Setelah memilih menu tersebut, aplikasi akan mengarahkan anda ke halaman formulir untuk melakukan pengajuan izin ITAS.. Formulir ini berisi form isian

Dan seberapa besar faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Jawa Tengah tahun 2010– 2015 itu berpengaruh.Alat analisis yang digunakan adalah regresi

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh insan akademik kampus adalah dengan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-Tematik) yang merupakan

Hasil rerata menunjukkan bahwa perlakuan interval pemberian air dan dosis nitrogen terhadap tanaman kailan (Brassica oleraceae L. alboglabra) varietas Nova tidak