• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV TEKNIS PERANCANGAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

TEKNIS PERANCANGAN

4.1 Teknis Perancangan

Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagian-bagian mandala, penulis melakukan pengamatan yang dapat merepresentasikan makna dari mandala yang penulis rancang.

Metode ini dilakukan penulis untuk memberikan pengetahuan tentang kaidah-kaidah dalam merancang mandala, serta mengasah kreatifitas siswa/i dalam mengolah bentuk visual, dan pemaknaannya.

4.2 Pengembangan Bentuk Ide Mandala

4.2.1 Konsep Dasar

Gambar 4. 1 Titik Gambar 4. 2 Akar pohon

(2)

Gambar 4. 5 Bunga water lily Gambar 4. 6 Daun

Gambar 4. 7 Sulur Gambar 4. 8 Awan

4.2.2 Perubahan Bentuk

Keterangan :

Membuat pola titik-titik yang berkumpul dengan teknik gambar pointilis, dan menciptakan makna kesatuan pada satu titik pusat mandala yang dirancang.

(3)

Keterangan :

Menggambar ulang dari sebuah akar pohon, gambar akar pohon memiliki makna tentang keterikatan dan kesatuan, motif ini dikombinasikan dengan motif pohon yang kekeringan.

Tabel 4. 2 Perubahan bentuk akar

Keterangan :

Membuat visualisasi gambar pohon mati dari unsur yang tersedia di alam. Motif pohon mati/ kekeringan ini memiliki keterikatan dengan akar pohon yang telah dibuat dalam tabel sebelumnya. Sehingga menciptakan makna yang ada pada pohon kekurangan/ kekeringan nahkan mati.

(4)

Tabel 4. 4 Perubahan bentuk jagung

Keterangan :

Membuat motif berupa kelopak bunga water lily, dalam proses pembuatannya dapat dengan mengikuti pola yang ada yang terdapat dalam bunga itu sendiri, dan menambahkan tambahan berupa unsur seni dan desain sebagai kombinasi. Sehingga terjadi makna kehidupan dan kemurnian, karena makna dari bunga melambangkan kehidupan dan water lily melambangkan tentang kemurnian.

Tabel 4. 5 Perubahan bentuk bunga water lily Keterangan :

Membuat ulang motif dari bentuk dasar biji jagung, yang dikombinasikan dengan motif tumbuhan lainnya dan unsur-unsur yang terdapat di dalam seni dan desain. Seperti unsur titik diletakkan dalam motif biji jagung ini.

(5)

Keterangan :

Disini perancang membuat motif daun dengan kombinasi dari biji jagung, kombinasi ini memberikan tentang keharmonisasian dari unsur yang berada di alam.

Tabel 4. 6 Perubahan bentuk daun

Keterangan :

Motif sulur adalah motif yang sangat sederhana, dapat membuat kesan yang dinamis, karena memiliki garis lengkung di dalamnya. Disini perancang mengkombinasikan dengan motif kelopak bunga water lily, biji jagung, dan motif daun. Dari hasil kombinasi tersebut tercipta ornament yang memberikan kesan kesuburan dan kecukupan yang saling melengkapi satu sama lain.

(6)

Keterangan :

Motif awan mega mendung sudah banyak dikenal di kalangan masyarakat, sehingga motif ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu motif yang digambarkan berkelok-kelok, dan memiliki sudut yang tajam sikunya. Ini bentuk gubahan dari awan yang berada di alam dengan menggunakan unsur garis lengkung.

Tabel 4. 8 Perubahan bentuk awan

4.3 Teknik Media

Dalam proses pembuatan mandala penulis menerapkan dengan teknik gambar manual diatas media kertas, alat yang digunakan dalam pembuatan mandala secara manual adalah, jangka, untuk membuat kerangka maupun layout mandala secara utuh, pensil gambar untuk membuat sketsa kasar pada mandala, dan drawing pen untuk melakukan penebalan dan pendetailan dari sketsa yang telah dibuat.

(7)

4.3.1 Bentuk Visualisasi Rancangan Kerangka Mandala

Penulis merancang kerangka mandala secara visualisasi dalam prosesnya secara manual, yaitu lingkaran mandala, mandala bersifat dari dalam ke luar, dengan masing-masing lingkaran didalamnya yang menjadi pembatas antara tingkat satu dengan tingkat lainnya.

NO VISUAL KETERANGAN

1

Lingkaran pertama merupaka pusat titik mandala, berada dalam satu titi. Lingkaran ini di isi dengan unsur titik di dalamnya.

2

Penempatan motif ornamen/ simbol yang bersumber alam sekitar. Berupa akar yang akan tersambung dengan motif pohon di lingkaran ke tiga.

(8)

3

Penempatan motif ornamen/ simbol yang bersumber dari alam sekitar. Lingkaran ke tiga berisi dari gambar pohon yang kekeringan dan tersambung dengan akar dari lingkaran ke dua.

4

Penempatan bentuk secara deformasi dari alam sekitar. Perancang menggunakan motif dari daun, biji jagung, sulur, dan kelopak bunga water lily.

5

Penempatan bentuk secara deformasi dari alam sekitar mandala. Penggunaan bentuk gubahan awan yaitu motif awan mega mendung di tempatkan pada lingkaran ke lima.

(9)

VISUAL KETERANGAN

6

Penggunaan bentuk khayali, bentuk yang di imajinasikan oleh perancang, dan di tempatkan pada lingkaran ke enam dalam mandala. Mandala bersifat dari dalam ke luar.

Tabel 4. 9 Kerangka visual mandala

4.3.2 Visual Ornamen Mandala

Penggabungan ornamen dalam tabel dibawah ini merupakan hasil aplikasi dari motif-motif yang dibuat dari unsur-unsur seni dan desain dan bentuk yang tersedia di alam sekitar. Baik berupa flora khayali/ imajinasi bentuk batas limit benda. Yang telah mengalami gubahan dan kombinasi dari motif-motif yang perancang buat.

Berikut adalah visualisasi dari ornamen yang telah perancang aplikasikan ke dalam bagian-bagian lingkaran dalam mandala.

(10)

1

Gambar 4. 9 Visual titik dalam mandala

VISUAL

NO

KETERANGAN :

Sebuah inti dari mandala yang disi dengan

titik-titik, membentuk kesatuan dan menciptakan kesan kuat. Menggunakan warna coklat dengan gradasi.

(11)

2

Gambar 4. 10 Visual akar pohon dalam mandala

VISUAL

NO

KETERANGAN :

Motif dengan akar pohon memberikan kesan

kuat dan mengkikat, arti dari akar tersebut menyatakan bahwa kekuatan dapat di terjadi dan memiliki contoh dalam skala kecil dari yang ada disekitar kita. Menggunakan warna coklat muda

(12)

3

Gambar 4. 11 Visual pohon dalam mandala

VISUAL

NO

KETERANGAN :

Pohon kering menggambarkan tentang sesuatu

yang penuh kekurangan, tetapi tetap kuat dengan penggambaran akar yang saling mengikat dibawahnya. Menggunakan warna gradasi coklat muda dan abu-abu.

(13)

4

Gambar 4. 12 Visual tumbuhan dalam mandala

VISUAL

NO

KETERANGAN :

Bagian ini memiliki motif dari beberapa

tumbuhan yang ada di alam, dan mewakili tentang suatu keindahan dan kecukupan. Menggunakan warna gradasi hijau muda dan hijau tua.

(14)

5

Gambar 4. 13 Visual awan dalam mandala

VISUAL

NO

KETERANGAN :

Bagian di dalam lingkaran ke lima di isi dengan

motif yang telah di deformasi, yaitu dengan mengubah bentuk dari aslinya tetapi tidak menghilangkan unsur utamanya. Motif ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang berada jauh di atas sana banyak memiliki keindahan. Penggunaan warna gradasi biru dan ungu untuk langit pada mandala, dan menggunakan warna biru solid untuk warna motif awan mega mendung.

(15)

Gambar 4. 14 Visual khayali dalam mandala

6

VISUAL

NO

KETERANGAN :

Pemberian motif khayali bermakna sebagai

penjaga, pintu gerbang dan benteng dari segala apa yang ada. Motif ini menggunakan warna-warna panas.

(16)

4.4 Penjabaran Ornamen dan Motif Mandala

Pada setiap karya mandala yang dibuat memiliki sebuah arti dan pesan dari masing-masing motif, ornament, simbol yang berada di dalamnya

Berikut adalah penjabaran dari masing-masing gambar yang ada dalam karya mandala yang penulis kerjakan.

A. Unsur Titik-Titik / Pointilsm

Unsur titik-titik yang berkumpul dalam mandala dilakukan dengan menggunakan teknik gambar pointilis, yaitu memberikan titik demi titik pada bagian ruang yang ada dalam kertas, yang kemudian titik-titik tersebut akan terlihat menjadi satu kesatuan. Pada bagian ini titik-titik mampu memberikan suatu makna yang dapat di tangkap oleh para siswa/i, bahwa yang terjadi pada sebuah titik apabila ditempatkan pada suatu ruang dan memiliki jumlah yang cukup banyak sehingga dapat menutupi atau memenuhi ruang tersebut, maka makna yang dapat ditangkap adalah, kuat, kesatuan, gotong royong, dan kokoh. Unsur warna gradasi coklat memberikan makna tentang sebuah kedalaman.

B. Motif akar

Motif akar yang terdapat dalam mandala ini merupakan bentuk pengembangan dari suatu unsur dalam seni yang tergolong dalam karaketer garis dan raut garis. Motif akar dalam mandala ini menggunakan kombinasi

(17)

antara garis vertikal dan diagonal, sehingga menciptakan patahan-patahan garis dan memvisualisasikan akar pohon. Kesan yang dapat ditangkap adalah, kaku, tegas, kuat, dan mengikat. Diperkuat dengan penggunaan warna coklat muda yang berarti ketergantungan.

C. Motif Pohon Kering Kerontang

Pada motif ini kembali menggunakan kombinasi antara garis vertikal dan diagonal dengan penambahan garis lengkung pada beberapa sisinya. makna yang dapat di tangkap dari motif pohon ini adalah segalanya telah tiada, yang divisualisasikan semua pohon berada dalam serba kekurangan, tetapi tetap memiliki akar pohon yang saling mengikat dan menciptakan kesatuan anatar sesame pohon yang berada dalam lingkaran ke tiga mandala. menggunakan warna coklat dengan gradasi abu-abu menandakan tentang saling ketergantungan satu sama lain.

D. Motif Tumbuhan

Motif tumbuhan yang mengisi mandala adalah bentuk-bentuk yang mudah di buat dan memiliki kesan dan makna di dalamnya. Kesan dan makna yang ditimbulkan dari motif tumbuhan dapat berbeda-beda, seperti motif bunga memiliki makna kehidupan dan keindahan, bunga water lily memiliki makna kemurnian dan cinta kasih. Meskipun demikian makna tergantung dari jenis tumbuhan dan bagaimana cara seseorang melakukan kombinasi atas

(18)

tumbuhan tersebut. Menggunakan warna hijau sebagai penguat makna tentang kesuburan, dan kehidupan.

E. Motif Awan

Ciri motif awan yang terdapat dalam mandala tersebut sudah banyak di ketahui oleh kalangan luas, khususnya masyarakat jawa barat. Motif atau corak awan tersebut berasal dari batik mega mendung, yang memiliki hasil deformasi terhadap bentuk aslinya, tetapi tetap memiliki nilai ke aslian atas identitasnya. Dalam unsur motif awan megamendung memiliki kesan yang dinamis dan tegas, karena banyaknya unsur garis yang memiliki kelenturan dan kesahajaan. Kesan dari motif awan ini selain dinamis adalah bergerak dan tidak statis, dan memiliki unsur tegas dalam beberap sudut yang meruncing.

Makna dari motif awan ini adalah dunia yang luas, dan memiliki makna transedental/ ketuhanan, dan alam yang bebas, serta kesuburan.

Ditambah dengan menggunakan warna gradasi ungu dan biru sebagai langit yang mangandung arti spiritual dan ketenangan

F. Motif Khayali

Motif khayali yang terdapat dalam karya mandala tersebut adalah hasil kreasi dan imajinasi dari penulis untuk menciptakan sesuatu yang baru diluar dunia nyata. Motif khayali tersebut merupaka motif yang menjelaskan tentang benteng dan sebuah pintu penjagaan yang terdapat di penjuru dalam karya mandala penulis. Motif ini lahir atas persepsi penulis dari suatu pintu. Kesan

(19)

yang dapat di tangkap dari motif ini adalah kuat, kokoh, rumit, dan megah. Penggunaan warna panas dan dingin memberikan makna tentang keberanian.

4.5 Aplikasi Motif, Ornamen, Simbol Pada Mandala

(20)
(21)
(22)
(23)

Gambar

Gambar 4. 3 Pohon mati                                 Gambar 4. 4 jagung
Tabel 4. 1 Perubahan bentuk titik
Tabel 4. 2 Perubahan bentuk akar
Tabel 4. 4 Perubahan bentuk jagung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Biaya pemeliharaan yang tinggi pada perkerasan lentur namun umur pelayanan yang pendek serta pemeliharaan yang sering terjadi pada masa pelayanan membuat biaya yang

Charger sering juga disebut Converter adalah suatu rangkaian peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik bolak balik (Alternating Current, disingkat AC)

Oleh sebab itu disarankan pada peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam dalam meneliti novel Pecinan karya Ratna Indraswari Ibrahim, teruatama yang berkaitan dengan

Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang maha Esa, karena atas berkat Rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis Akhir yang berjudul “Pengaruh ekstrak

(9) Dalam hal jumlah keluarga penerima manfaat untuk Desa berstatus Desa Mandiri yang telah direalisasikan lebih besar atau lebih kecil dari jumlah

Arah dan kecepatan angin dari masing-masing anemometer dikirim ke display PC (Personal Computer) dan proses perhitungan secara otomatis dilakukan melalui aplikasi yang

Sehingga yang menarik dalam ini untuk dikaji lebih dalam, adalah pengaruh upacara nyadran bagi masyarakat nelayan di desa Bluru Kidul Sidoarjo dalam kehidupan sehari-hari

Dalam penelitian ini korelasi pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara aspek kinerja dosen dalam mengajar berdasarkan hasil wawancara persepsi mahasiswa dengan aspek