• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia memiliki latar belakang dan kehidupan yang berbeda satu sama lainnya, pola pemikiran setiap individunya pun berkembang sesuai pengalaman yang dialami dalam kehidupan mereka masing masing. Dalam pembentukan karakter dan mencari jati diri, seseorang akan menemukan jalannya sendiri dan akan menghadapi masalah yang berbeda beda yang bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Namun hal seperti itulah yang menjadikan individu menjadi kuat dan memiliki karakter dan gaya kepemimpinannya serta gaya berkomunikasi yang akan berbeda dengan individu lain.

Kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain berbeda-beda, karena ada orang yang mampu langsung dekat dan bercengkrama hingga terasa sangat akrab dalam waktu dekat, atau pun sebaliknya yang justru sangat sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Hal itu memang cukup bergantung dengan sifat dan karakter yang dimiliki oleh masing-masing individu. Terdapat dua dimensi utama kepribadian, yaitu ekstrovert dan introvert. Lidya dan Ira (2008: 4) menjelaskan bahwa orang-orang ekstrovert memiliki karakteristik orientasi ke arah pengalaman objektif, seperti seseorang yang cenderung menghabiskan waktu lebih banyak untuk merasakan dunia eksternal pada benda-benda dan kejadian di sekitar mereka dan orang lain dibandingkan berpikir tentang persepsi diri mereka sendiri.

Sementara orang-orang introvert memiliki karakteristik dimana orientasi-nya ke arah pengalaman subjektif, mereka cenderung fokus pada dunia pribadi dalam diri mereka dimana realitas diwakili sebagai apa yang dirasakan oleh orang lain. Berkaitan dengan pengertian diatas, maka cara berkomunikasi setiap individu pun akan berbeda, bahkan dapat kita lihat dan amati dalam kehidupan sehari-hari. Selain berdasarkan sifat bawaan dari dalam diri pribadi, cara berkomunikasi orang pun dapat berkembang dan berubah sesuai dengan faktor kondisi dan keadaan tertentu. Contohnya, ketika sekumpulan orang-orang introvert

(2)

2

berkumpul, bukan tidak mungkin justru masing-masing dari mereka dapat berubah menjadi lebih terbuka dan banyak bercengkerama dengan individu lainnya. Bahkan bisa saja salah satu dari mereka akan menjadi sangat menonjol dan terkesan memiliki sifat yang sebaliknya, atau ketika seorang introvert bergaul dan berkomunikasi dengan orang-orang ekstrovert serta menghabiskan waktu bersama mereka, bukan tidak mungkin sifat tersebut dapat berubah untuk menjadi lebih membuka diri karena ia telah merasa adanya rasa nyaman dari dalam diri.

Seiring dengan perkembangan zaman pun cara berkomunikasi orang-orang pun turut berkembang dan berevolusi. Di masa-masa sekarang ini dimana internet telah maju begitu pesat dan memberikan berbagai cara untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain bahkan dapat diibaratkan tanpa ada nya batasan jarak membuat komunikasi menjadi sangat mudah. Media pun kini memiliki peran dan kekuatan yang besar dalam mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang sangat luas dan besar. Selain media yang telah kita kenal sebelumnya seperti media televisi, radio, surat kabar, koran, kini media memiliki saluran komunikasi yang memiliki jenis tersendiri yang dipahami sebagai komunikasi dan informasi yang terkoneksi dengan internet yang disebut dengan media baru (new media).

Media baru didefinisikan longgar dan dalam proses perubahan konstan. Banyak orang yang terlibat dalam produksi maupun konsumsi media baru. Siapapun dengan komputer dan program multimedia dapat menjadi produsen. Perubahan yang cepat dari teknologi telah mempengaruhi produksi media dan konsumsi lebih dari bidang lain dalam masyarakat luas (Stewart dan Kowaltzke, 2008: 2).

Didalam media baru pun terdapat media sosial yang didefinisikan menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein menyatakan bahwa sosial media adalah seperangkat aplikasi yang berjalan dalam jaringan internet dan memiliki tujuan dasar ideologi serta penggunaan internet web 2.0 yang dapat berfungsi untuk saling tukar menukar konten. Pernyataan tersebut merupakan pengertian media sosial menurut ahli yang banyak dijadikan rujukan para pengguna internet. Di Indonesia ini pun media sosial sudah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi sebagian besar khalayak meskipun masih ada daerah di posisi pelosok yang masih

(3)

3 belum mengenal internet, bahkan bagi beberapa individu berinteraksi dan berkomunikasi di media sosial sudah menjadi hal yang pokok. Sejak bangun tidur hingga tidur kembali dalam satu hari masyarakat di lokasi perkotaan selalu terhubung dan membutuhkan media sosial sebagai media /alat untuk berkomunikasi dengan individu lainnya atau hanya sekedar update status di media sosial mereka.

Media sosial pun dewasa ini seringkali dikaitkan dengan pencitraan, baik itu pencitraan perusahaan, diri pribadi, maupun instansi pemerintahan. Nurlaela Arief Head Of Corporate Communication PT Bio Farma mengatakan, membangun citra dapat dilakukan menggunakan media sosial seperti twitter. Sebab setelah menggunakan media sosial, tidak perlu banyak beriklan untuk pencitraan. “Jika terdapat informasi negatif masuk dalam media sosial yang kita kelola, jangan direspon. Kalau ingin menanggapi, gunakan akun berbeda,” jelasnya saat menyampaikan materi dalam Workshop SDM Pranata Humas dan Humas Pemerintah se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Hotel Grand Mutiara (http://www.babelprov.go.id diakses pada hari Rabu 7 Oktober 2015, 11:28 WIB)

Namun, dalam dunia maya sangat banyak aktifitas yang terjadi sehingga menjadikan media sosial salah satu yang dianggap memiliki kekuatan untuk dapat mempengaruhi kegiatan di dunia nyata. Salah satu contoh yang sempat ramai diperbincangkan adalah ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ataumAhok dikatakan hanya menang suara dan dukungan dari media sosial bukan di pemilihan sesungguhnya. “Kalau pilkada digelar hari ini, saya enggak yakin ada yang pilih Ahok. Kalau di sosmed, okelah dia memang unggul. Tapi kalau real-nya, enggak” ujar Prabowo, di Gedung DPRD DKI, Rabu (8/4/2015) (http://news.okezone.com diakses pada selasa 13 Oktober 2015 ; 12:36 WIB).

Meskipun pada kenyataannya Ahok bukan lah orang yang aktif dalam mengelola akun media sosial miliknya. “Itu kan masing-masing daerah kan beda-beda, kalau pak Ridwan Kamil sukanya itu, yah silakan. Kalau saya, Bandung lebih santai ya silakan tapi di Jakarta itu waktunya susah banget” kata Ahok di Balai Kota, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (23/10/2015). (www.m.detik.com diakses pada Rabu 18 November 2015 pukul 13: 53).

(4)

4

Joko Widodo selaku Presiden Indonesia pun pada akhirnya mulai aktif kembali dalam penggunaan media sosial (Twitter) pada tanggal 21 Juni sekaligus hari ulang tahun Jokowi ke 54. "Alhamdulillah bisa sahur bersama keluarga. Selamat berpuasa saudaraku semua. Ini tweet pertama saya sebagai presiden. – Jkw “ adalah tweet pertama yang dilontarkan oleh Jokowi pada akun twitter nya @Jokowi yang sebelumnya diganti adalah @Jokowi_do2 . Sebagai kepala negara, tidak sulit bagi Jokowi untuk mendapatkan respon dari masyarakat Indonesia yang dalam waktu kurang dari satu hari sudah mendapat hampir lebih dari 3juta followers, dan cuitan pertaman nya pun sudah di retweet lebih dari 8.000 kali. Jokowi mengelola akunnya sendiri namun terkadang dia memiliki admin untuk memberi informasi kepada masyarakat yang bersifat umum. Untuk membedakannya, Jokowi memberi inisial –Jkw pada akhir tweet untuk tweet yang di tweet langsung olehnya. (http://www.bbc.com/indonesia diakses pada Rabu 25 November 2015 pukul 16:02 WIB).

Dari dunia Internasional, Barrack Obama selaku Presiden Amerika Serikat pun menggunakan media sosial sebagai media untuk berkampanye pada tahun 2012 silam. Pada kemenangan nya yang kedua kali, Obama mengatakan “Ini terjadi berkat anda, Terimakasih” melalui akun twitter nya kepada 22 juta followers di akun Twitter nya dan mendapat retweet lebih dari 320.000 kali. Serta foto Obama yang memeluk bahagia istrinya pada akun Facebook Obama dishare puluhan ribu kali oleh sekitar 32 juta penggermarnya. ( www.Antaranews.com diakses pada Rabu 18 November 2015 pukul 13:45 WIB). Media sosial telah berkembang menjadi alat kunci kesuksesan dalam kampanye Presiden AS yang berlangsung selama berbulan-bulan, dimana pada saat itu baik Obama dan Romney sama-sama gencar memanfaatkannya.

(5)

5 Tabel 1.1

Data tokoh pengguna Media Sosial Facebook

No. Pengguna Media Sosial Nama akun Pengikut (suka)

1. Barack Obama Barack Obama 45.921.424

2. Susilo Bambang Yudhoyono Susilo Bambang Yudhoyono 5.059.465

3. Joko Widodo Presiden Joko Widodo 5.960.043

4. Ridwan Kamil Ridwan Kamil 1.236.415

5. Prabowo Subianto Prabowo Subianto 8.988.387

Twitter

No. Pengguna Media Sosial Nama akun Followers

1. Barack Obama @barackobama 66.6 M

2. Susilo Bambang Yudhoyono @SBYudhoyono 8.2 M

3. Joko Widodo @jokowi 3.9 M

4. Ridwan Kamil @ridwankamil 1.2 M

5. Prabowo Subianto @prabowo 2.2 M

Instagram

No. Pengguna Media Sosial Nama akun Followers

1. Barack Obama Barackobama 5.4 M

2. Susilo Bambang Yudhoyono - -

3. Joko Widodo - -

4. Ridwan Kamil Ridwankamil 1.9 M

5. Prabowo Subianto Prabowo 64.3 K

(6)

6

Data pada tabel diatas menunjukan beberapa tokoh yang aktif menggunakan Media Sosial, meskipun ada beberapa tokoh yang tidak menggunakan salah satu Media Sosial. Serta sebagian besar tokoh tersebut memiliki orang yang khusus mengelola akun Media Sosialnya untuk memberikan informasi, berita, ataupun aktivitas sehari-hari, namun ketika tokoh tersebut memposting sendiri informasi biasanya akan menambahkan inisial di belakang posting, seperti Obama menggunakan –BO , kemudian SBY menggunakan *SBY*, dan Jokowi menggunakan –jkw pada tiap akhir posting.

Facebook, twitter dan instagram termasuk kedalam lima media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia, meskipun posisi pertama diisi oleh google+ yang mungkin memang tidak setenar facebook. Penulis dalam penelitian ini akan mengangkat media sosial facebook, twitter, dan instagram yang digunakan oleh seorang pemimpin di suatu wilayah kotamadya di Indonesia sebagai media untuk berkomunikasi dalam menerima kritik, saran, ataupun aspirasi dari masyarakatnya. Dalam penelitian ini, sosok pemimpin yang akan dibahas oleh peneliti ialah walikota Bandung, Ridwan Kamil. Sejak menjabat pada tahun 2013, Ridwan Kamil telah meraih banyak penghargaan diantaranya menyabet 3 penghargaan sekaligus yaitu terkait infrastruktur kota, pariwisata daerah, dan kota dengan penilaian keseluruhan terbaik yang diadakan pada tanggal 12 Juni 2015 dengan tajuk Indonesia’s Attractiveness Award 2015 di Hotel Mulia (www.nasional.tempo.co diakses 18 Juni 2015 22:41 WIB).

Ridwan Kamil juga meraih penghargaan sebagai walikota terbaik di dunia dalam forum Young Leader Simposium World Summit di Singapura yang digelar pada 31 Mei hingga 5 Juni 2014 dalam Forum Young Leader Simposium World Cities Summit di Singapura yang digelar sejak 31 Mei hingga 5 Juni 2014. Dengan banyaknya penghargaan yang diraih tersebut, menunjukan bahwa cara kepemimpinan yang digunakan dalam memimpin dinilai efektif. Dalam cara memimpin, selalu berkaitan dengan gaya berkomunikasi yang digunakan, tidak hanya kepada pegawai di kantor pemerintahan, namun juga gaya berkomunikasi yang digunakan kepada masyarakat Kota Bandung sehingga segala kegiatan yang

(7)

7 di lakukan oleh Pemerintahan Kota Bandung hampir selalu mendapat dukungan positif dari masyarakat Kota Bandung.

Sosok Ridwan Kamil pun hampir selalu dikaitkan dengan media sosial, bahkan ada beberapa buku yang diterbitkan baik ditulis oleh beliau maupun orang lain yang mengkaitkan Ridwan Kamil dengan keaktifannya dalam berkomunikasi dan bersosialisasi di media sosial. Buku ini berisi kicauan yang dilontarkan Ridwan Kamil dalam akun media sosial Twitter. Selain berisi kicauannya yang sangat nyentrik dan menarik, respon dari orang orang pun banyak tercantum di dalamnya. Baik itu yang pro terhadap gaya kepemimpinan Ridwan Kamil ataupun yang kurang setuju dengan gaya memimpinnya yang terkesan santai saja dan lebih aktif di media sosialnya.

Gambar 1.1 Buku Ridwan Kamil

Sumber: Twitter.com/Infobdg

Gaya komunikasi yang digunakan setiap orang termasuk dalam memimpin suatu wilayah memiliki gaya yang berbeda-beda, namun Ridwan Kamil terlihat dapat memanfaatkan dan menggunakan media sosial dengan sangat baik dan efektif. Dalam menggunakan media sosial, Ridwan Kamil terkesan tidak formal dan merakyat dalam memposting sesuatu meski begitu tetap saja ada informasi dan pesan yang disampaikan didalamnya. Contohnya adalah ketika Ridwan Kamil memposting di media sosial Instagram, tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan respon dari user pengguna Instagram yang mengikuti dia, karena dalam waktu yang sangat singkat akan banyak yang meresponnya. Dengan komentar komentar yang mendukung (pro), ataupun kritik (kontra), atau bahkan

(8)

8

hanya memberi komentar yang hanya ingin menunjukan perhatiannya kepada hal yang di post oleh Ridwan Kamil.

Bahkan Ridwan Kamil sangat sering memposting gambar/foto dengan caption yang unik atau terkesan bercanda yang bahkan menjadikannya meme sehingga menjadi perbincangan dan justru pesan dapat tersampaikan melebihi ekspektasi yang di bayangkan sebelumnya. Selain itu Ridwan Kamil pun pernah menghukun orang yang tertangkap basah sedang menginjak rumput di taman kota ketika sedang berlangsung suatu acara. Hukuman yang diberikan adalah mengepel jalanan Braga dan hal tersebut mendapat respon postitif dari masyarakat Bandung. Serta pernah pula Ridwan Kamil menghukum push-up orang yang tertangkap merusak fasilitas kota, dan hal tersebut di post di media sosial Instagram untuk memberikan efek jera bagi pelanggar dan peringatan bagi yang lainnya.

Alasan penulis memilih Ridwan Kamil sebagai objek penelitian adalah karena sosok Ridwan Kamil yang penulis lihat sangat dicintai oleh masyarakat, khususnya masyarakat Kota Bandung. Pandangan dan pikiran yang selalu mengacu ke arah depan dengan terus memberi inovasi yang nyata agar kota Bandung berubah menjadi lebih baik memang telah terlihat wujud nyatanya. Dalam memimpin sebuah kota bukanlah hal yang mudah, namun Ridwan Kamil berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik hingga saat ini. Cara dan gaya berkomunikasi yang digunakan dalam memimpinnya yang dapat menyatu dengan seluruh kalangan kelompok masyarakat membuat saran, kritik, keluhan dari masyarakatnya dapat tersampaikan dengan baik secara langsung sehingga ada tindakan yang dapat langsung dilakukan.

Dalam mencari tahu gaya berkomunikasi Ridwan Kamil dalam penggunaan sosial media, peneliti menggunakan metode netnography yang dianggap sangat sesuai dalam meneliti objek yang berhubungan dengan sosial media. Karena studi nethnography menitikberatkan pada data-data yang tertuang di internet. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengangkat judul skripsi “Gaya Komunikasi Ridwan Kamil Dalam Penggunaan Media Sosial (Studi Netnography di Media Sosial Twitter, Facebook dan Instagram).”

(9)

9 1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah untuk diteliti lebih lanjut, yaitu:

1. Bagaimana gaya komunikasi yang digunakan oleh Ridwan Kamil dalam penggunaan media sosial Facebook ?

2. Bagaimana gaya komunikasi yang digunakan oleh Ridwan Kamil dalam penggunaan media sosial Twitter ?

3. Bagaimana gaya komunikasi yang digunakan oleh Ridwan Kamil dalam penggunaan media sosial Instagram ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana gaya komunikasi yang digunakan Ridwan

Kamil dalam penggunaan media sosial.

2. Untuk mengetahui kaitan media sosial Ridwan Kamil dengan posisinya yang termasuk sebagai pemimpin dalam dunia politik.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Aspek Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perkembangan Ilmu komunikasi sebagai bahan rujukan maupun referensi, khususnya dalam gaya komunikasi serta kaitannya dengan netnography.

2. Diharapkan juga dapat menjadi gagasan ilmiah dan model untuk penelitian berikutnya mengenai gaya komunikasi didalam media sosial. 3. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi masukan bagi semua pihak

yang sedang atau akan melaksanakan kajian dibidang ilmu komunikasi. Serta dapat meberikan informasi kepada khalayak mengenai gaya komunikasi yang dapat bermanfaat dalam bidang komunikasi. Sekaligus sebagai sarana untuk melatih menganalisis sebuah fenomena atau situasi dalam konteks komunikasi yang diharapkan dapat menjadi bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

(10)

10

1.4.2 Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan tentang bagaimana cara seorang pemimpin berkomunikasi menggunakan media baru yaitu media sosial yang digunakan untuk berinteraksi dengan masyarakat dengan lebih dekat serta membentuk citra yang positif.

1.5 Tahapan Penelitian

Dalam proses pengerjaan penelitian ini, peneliti menggolongkan tahapan penelitian kedalam tiga tahapan umum, yaitu pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan analisis data sejalan dengan pendapat Moleong yang dikutip oleh Ghony dan Almanshur dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif (2012: 144-157).

1. Tahapan pra-lapangan

Terdapat enam kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti, khususnya yang melkukan penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang mana dalam tahapan ini ditambah dengan satu pertimbangan, yaitu etika penelitian lapangan. Etika perlu dipahami peneliti agar dapat menjalankan setiap bentuk kegiatan sesuai dengan aturan dan tata krama yang berlaku. Adapun enam tahapan kegiatan tersebut dipaparkan sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan penelitian

Rancangan penelitian berguna dalam mengatur sistematika penelitian agar senantiasa berada pada jalur yang benar dan sistematis. Dalam hal ini rancangan penelitian yang dimaksud dapat diartikan dengan proses pembuatan proposal penelitian. Dimana didalam proposal penelitian ditetapkan latar belakang dari masalah yang diangkat besrta fokusnya, kerangka pemikiran hingga metode dan teknis pelaksanaan penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian

Peneliti memilih penelitian khususnya pada tipe gaya komunikasi Ridwan Kamil dalam menggunakan sosial media dan peneliti

(11)

11 menentukan lokasi yang akan diteliti, yaitu Kantor Walikota Bandung dan media sosial pribadi milik Ridwan Kamil.

c. Mengurus perizinan penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti diharuskan untuk menghubungi pihak-pihak yang berwenang dalam memberikan izin dan ketentuan syarat yang harus dipenuhi peneliti. Dalam penelitian ini peneliti mengurus perizinan pada prodi Ilmu Komunikasi di Universitas Telkom dan pihak Dinas Pemerintahan Kota Bandung untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

d. Menjajaki dan menilai lokasi penelitian

Pada tahapan ini peneliti melakukan orientasi lapangan untuk memahami keadaan dan lokasi yang biasa digunakan untuk Ridwan Kamil beraktifitas dan bersosialisasi.

e. Memilih dan memanfaatkan informan.

Informan merupakan orang yang dianggap kredibel dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan di dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti memilih informan yang akan memberikan data atau informasi mengenai permasalahan yang akan dibahas, yaitu Ridwan Kamil, dan masing masing pengguna aktif Instagram, Twitter, dan Facebook, serta seorang praktisi komunikasi.

f. Menyiapkan alat penelitian

Peneliti menyiapkan peralatan pendukung untuk penelitian yaitu seperangkat alat perekam dan alat tulis, serta smartphone dan laptop yang terkoneksi dengan internet.

g. Persoalan etika

Dalam hal etika, peneliti diwajibkan mematuhi etika, norma-norma, serta kebiasaan yang berlaku di dalam lingkungan yang menjadi latar penelitian. Hal ini berkaitan dengan keberlangsungan proses penelitian, hubungan dengan segala pihak yang berkenaan dengan data yang dibutuhkan peneliti sehingga akan mampu tercapainya kerjasama yang solid antara peneliti dan pihak bersangkutan.

(12)

12

2. Tahap pekerjaan lapangan

Pada tahap ini peneliti sudah memasuki pekerjaan lapangan yang mana pada tahap ini dibagi menjadi tiga bagian:

a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri

Dalam hal ini peliti akan memahami latar penelitian dan mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin, baik dari segi penampilan dan sikap, juga tak lupa untuk melakukan pembagian waktu agar berjalan seefisien mungkin.

b. Memasuki Lapangan

Saat memasuki lapangan, peneliti akan membina keakraban dengan orang-orang yang berhubungan dengan kegiatan sesuai dengan kesediaan pihak-pihak yang berhubungan dengan peneliti.

c. Berperan Serta Sambil Mengumpulkan Data

Peneliti akan melakukan pembatasan studi, mencatat data dan setiap bentuk informasi yang diterima dan melakukan analasis situasi pada saat mengumpulkan data. Tak lupa peneliti bersedia berpartisipasi apabila peneliti diberi kesempatan untuk ikut dalam kegiatan yang dilakukan karyawan untuk menambah pendalaman penelitian.

3. Analisis Data

Analisis data dapat dilakukan saat sedang berada di dalam lapangan dan secara intensif setelah data diterima. Data dapat berupa hasil wawancara dengan informan atau melalui catatan lapangan yang kemudian diolah dan di interpretasi.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lokasi sebagai berikut:

1. Di internet, khususnya media sosial Instagram, Twitter, dan Facebook milik Ridwan Kamil untuk mengetahui gaya komunikasi yang digunakan.

2. Dinas Pemerintahan Kota Bandung Jalan Wastu Kencana No. 2 Bandung

(13)

13 Jawa Barat - Indonesia

Lokasi kedua dipilih untuk melakukan proses wawancara dengan informan yang telah dipilih.

1.6.2 Waktu Peneltian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama lima bulan sejak Juni 2015 hingga November 2015. Adapun tahapan penelitian yang akan dilakukan tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Juni Juli Agustus September Oktober November 1. Mencari ide dan Persiapan 2. Kajian penelitian terdahulu 3. Penyusunanan Proposal Penelitian 4. Pengumpulan data primer dan sekunder di lapangan 5. Analisis dan Interpretasi Data 6. Penyelesaian olah data dan hasil

penelitian hingga simpulan

Gambar

Tabel 1.2  Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana dalam penerapannya

Menurut Simatupang (2007), kerangka pikir pemerintah dalam merancang kebijakan ketahanan pangan ialah (1) harga yang "terjangkau" dan stabil cukup

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kesulitan siswa dalam menjawab soal pemahaman matematis yaitu: 1) Kurangnya pemahaman siswa pada

Untuk itu guna mengantisipasi akan adanya kegagalan proses maka PT.XYZ menerapkan Quality management System ISO/TS 16949 dengan tools yang digunakan seperti FMEA (

Dari hasil analisis diperoleh grain size pelet U02 sinter Cirene sebesar 7,9 11mdan pelet PWR sebesar 6,9 11m.Sedangkan porositas pelet Cirene adalah 12,4% dan pelet PWR adalah

Dengan hasil penelitian ini dapat dilihat keakuratan diagnostik potong beku, sitologi imprint intraoperasi, dan gambaran USG pada pasien dengan diagnosa tumor ovarium untuk

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Sejarah telah menunjukkan kepada kita betapa hebatnya sumbangan para sarjana hadith dalam mengumpul, menulis, mensyarahkan serta menyebarkan ilmu hadith kepada umat