• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Sleman Yogyakarta, merupakan salah satu Pemerintah daerah di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Sleman Yogyakarta, merupakan salah satu Pemerintah daerah di Indonesia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kabupaten Sleman Yogyakarta, merupakan salah satu Pemerintah daerah di Indonesia

yang telah mengembangkan aplikasi E-Government. Melalui RIP (Rencana Induk Pengembang)

E-Government yang di terbitkan ada 2005.

Sejak saat itu Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Kantor Komunikasi dan

Informatikanya senantiasa berbenah mulai dari infrastruktur, management, hingga regulasi

untuk meningkatkan kualitas Penerapan E-Government yang ada di Pemda tersebut, yang

muaranya pada pelaksanaan pemerintahan yang baik (Good Governtment).

Secara Keseluruhan Penerapan E-Government di Kabupaten Sleman telah menujukan

peningkatan yang signifikan hal tersebut terlihat tampilan web site www.slemankab.go.id mulai

dari ketersediaan data, komunikasi 2 antara user dan dan pengelola website, updating informasi

dan ketersediaan subdomain untuk masing-masing SKPD, secara infrastuktur pun sudah jauh

meningkat mulai dari hardware, software, serta perangkat pendukung lainnya.

Namun disayangkan peningkatan infrastuktur dan pelayanan data tidak di imbangi

dengan kualitas SDM terutama operator yang ada di masing-masing SKPD, hal tersebut

berdampak pada kualitas data dan informasi yang tersedia pada website SKPD yang merupakan

Subdomain dari www.slemankab.go.id yang dikelola oleh Kantor Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Sleman.

Tidak meratanya kualitas Operator website SDM yang ada dimasing-masing SKPD

membuat kulaitas tampilan website terutaman penyediaan informasi dan data di website

(2)

Hanya Beberapa Subdomain saja yang memiliki kualitas pennyadiaan data yang baik,

bahkan www.capil.kabsleman.go.id yang merupakan SKPD vital karena terkait tupoksinya yang

berkaitan langsung dengan masyarakat updating data dan informasinya yang terbaru hanya

sampai awal 2009, yang paling parah wabsite kecamatan yang terkesan tampi seadanya saja.

Hal ini patut disayangkan karena peningkatan infrastuktur tidak diimbangi dengan adanya

pemerataan SDM padahal, hal tesebut merupakan faktor yang sangat vital, meskipun telah

kerjadi peningkatan SDM di tingkat pengelola (Kantor Komunikasi dan Informatika) namun bila

tidak diimbangi oleh peningkatan SDM di masing-masing SKPD. Hal tersebut menjadi sia-sia.

Kondisi ini menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul

Pemerataan Kulitas SDM Operator Web Site di masing-masing SKPD, Guna Memaksimalkan

Penerapan E-Government Kabupaten Sleman Yogyakarta, sehingga nantinya akan didapatkan

jawaban deskriptif, tentang bagaimana cara pengembangan SDM yang efektif bagi operator

Website di Masing-masing SKPD Pemeritah Kabupaten Sleman, yang merupakan rumusan

masalah dari penelitian ini.

Penelitian ini diharapaka diharapkan akan memberikan solusi bagi pemerintah Kabupaten

Sleman dalam mengupayakan Pemerataan Kualitas SDM di masing-masing SKPD Pemerintah

Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Sedangkan untuk Lokasi Penelitian, adalah Kantor Komunikasi dan Informatika

(Kominfo) Kabupaten Sleman Yogyakarta. Data diamabil dengan cara wawancara mendalam

dengan staf TI Kantor Kominfo Kab Sleman, Kepala Kantor Kominfo Kab Sleman. Selain itu

juga dilakukan dokumentasi data sekunder yang ada di Kantor Kominfo kab Sleman. Untuk

melengkapi data juga dilakukan studi pustaka dan penelusuran data lewat internet baik di web

(3)

Data yang diperoleh, dikumpulkan, diedit, dan dikategorikan, serta dicari kesesuaian

(penjodohan) polanya untuk kemudian dianalisis. Untuk memperoleh gambaran tentang kendala

dalam pengembangan web www.slemankab.go.id, maka data yang ada dianalisa dengan bantuan

(4)

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

A. Konsep E – Government

Dalam banyak literatur, e-gov dikaitkan dengan konsep digital

E-government atau online E-government dan biasanya dibahas dalam konteks

transformational government. Intinya dari pengertian ini ialah penggunaan

teknologi internet yang diharapkan dapat menjadi wahana untuk mempercepat

pertukaran informasi, menyediakan sarana layanan dan kegiatan transaksi

dengan warga masyarakat, pelaku bisnis, dan tentunya pihak pemerintah sendiri.

Dalam hal ini harus diingat bahwa yang lebih diutamakan adalah konsep

transformasinya, bahwa e-gov bukan sekadar pemakaian teknologinya tetapi

juga keharusan bahwa pemanfaatan teknologi membuat sistem pembuatan

kebijakan dan pelayanan publik akan lebih baik.

Inpres No. 3 Tahun 2003

Setiap instansi pemerintah pusat dan daerah harus menyusun Rencana Strategis

Pengembangan e-government di lingkungannya masing-masing. Rencana Strategis itu

dengan jelas menjabarkan lingkup dan sasaran pengembangan e-government yang ingin

dicapai; kondisi yang dimiliki pada saat ini; strategi dan tahapan pencapaian sasaran yang

ditentukan; kebutuhan dan rencana pengembangan sumber daya manusia; serta rencana

investasi yang diperlukan.

Peranan Kualitas SDM dalam peneraman E-Gov

Yang akan menjadi ”pemain utama” atau subyek di dalam inisiatif e-government pada

(5)

kompetensi dan keahlian mereka akan sangat mempengaruhi performa penerapan

e-government.

Semakin tinggi tingkat information technology literacy SDM di pemerintah, semakin

siap mereka dalam menerapkan konsep e-government.

B. Kantor Kominfo Kabupaten Sleman

Kantor Kominfo merupakan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang dimiliki

oleh Kabupten Sleman yang merupakan pengelola website www.slemankab.go.id selaigus

kordinator website subdomain dari www.slemankab.go.id .

C. Situs Web Daerah

Situs web pemerintah daerah merupakan salah satu strategi didalam melaksanakan

pengembangan e-government secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur.

Pembuatan situs web pemerintah daerah merupakan tingkat pertama dalam pengembangan

e-Government di Indonesia dengan sasaran agar masyarakat Indonesia dapat dengan

mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah daerah, serta ikut

berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi di Indonesia dengan menggunakan

media internet.

Berdasarkan sifat transaksi informasi dan pelayanan publik yang disediakan oleh

Pemerintah Daerah melalui jaringan informasi, pengembangan e-government dapat

(6)

Tingkat 1 – Persiapan

- Pembuatan situs web sebagai media informasi dan komunikasi pada setiap lembaga.

- Sosialisasi situs web untuk internal dan publik. Tingkat 2 – Pematangan

- Pembuatan situs web informasi publik yang bersifat interaktif. - Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain. Tingkat 3 – Pemantapan

- Pembuatan situs web yang bersifat transaksi pelayanan publik. - Pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain. Tingkat 4 – Pemanfaatan

- Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B), Government to Consumers (G2C).

(7)

BAB III PEMBAHASAN

A. SDM Operator Website SKPD Kabupaten Sleman

Setiap SKPD di Pemerintah Kabupaten Sleman memiliki website yang merupakan sub

domain dari www.slemankab.go.id wesite tersebut dikelola oleh seorang operator yang

direklut/ditunjuk oleh masing-masing SKPD.

Tugas dari operator tersebut untuk melakukan maintening terhadap website SKPD

sesuai dengan tupoksi SKPD masing-masing.

Maintening berupa updating data dan informasi sehingga minimal pada web site

SKPD bisa mencapai tingkat informatif atau kalu dimungkinkan hingga tingkat interaktif

dan transaktif.

Sehingga Oprator yang ada di masing-masing SKPD menjadi faktor vital yang

mentukan kualitas dari website subdomain www.slemankab.go.id

B. website Subdomain www.slemankab.go.id

Hampir 60 persen dari total keseluruhan subdomain www.slemankab.go.id

keberaannya jauh dari kata informatif, hal tersebut dapat dilihat dari up loading terbarunya

hanya sampai 2009, padahal fitur yang ada di website tersebut memungkinkan untuk tidak

sekedar menjadi website informatif namun sudah terdapat fitur interaktif.

Ini diakibatkan oleh kualitas dari SDM yang tidak merata dimasing-masing SKPD,

terutama Kecamatan. Karena tidak SDM yang ditunjuk memiliki kualifikasi untuk menjadi

manitening website.

Keberadaan subdomain dari www.slemankab.go.id menjadi sesuatu dilema tersendiri

(8)

menujukan perkembangan dari penerapan E-Gov, karena memungkinkan peningkatan

kualitas informasi dan interaktif dari keberadaan subdomain tersebut.

Namun alih-alih peningkatan kualitas yang terjadi malah penumpukan subdomain

yang terkesan seadanya dan malah mengurangi kualitas dari www.slemankab.go.id yang

sudah baik.

C. Analisis Lingkungan Strategis (SWOT)

Analisis lingkungan strategis dengan aspek pengembangan menggunakan analisis

SWOT. Dalam analisis ini akan ditentukan tentang faktor lingkungan internal yaitu kekuatan

dan kelemahan. Juga akan ditentukan faktor lingkungan eksternal seperti peluang dan

hambatan yang ada. Adapun analisiss SWOT tersebut akan tampak dalam matrik berikut:

Faktor lingkungan internal Faktor lingkungan

eksternal

Kekuatan (S)

Infrasutktur yang cukup, untuk meningkatkan kualitas SDM operator di masing-masing SKPD.

K

Keinginan dan Kesadaran dari masing-masing Operator untuk mengembangkan kemampuannya.

Meng

Dukuang Anggaran yang Cukup

Kelemahan (W)

urangnya dukungan dari Pimpinan masing-masing SKPD.

Rangkap Kerja, karena selain sebagai operator juga memiliki tugas di masing-masing SKPD

gap tugas Oprator hanya sebagai tugas sampingan.

Peluang (O)

Peningkatan SDM melui pelatihan.

Narasumber teknologi informasi yang mudah didapat.

Teknologi Informasi yang semakin siap pakai

Strategi SO

Pelatihan oleh Kantor Kominfo secara kontinya dan bertahab sesuai dengan klasifikasi kemampuan operator SKPD

Ada

Strategi WO

nya Koordinasi di dilevel top manager untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan bagi setiap operator.

Menjadikan tugas operator menjadi tugas pokok.

Meberikan penyadaran bahwa tugas operator merupakan ujug tombak keberhasila E-gov di kab sleman

(9)

Penyediaan E-Learning yang dapat di Share secara intranet sehingga dapat diakses oleh operator di masing-masi ng SKPD

Pemanfatan voip sebagai komunikasi antara operator.

Hambatan (T)

Arus gobalisasi yang sulit dibendung

Kurangnya penguasaan , membuat teknologi infrmasi akan tertinggalkam

Persaiangn antar SKPD

Strategi ST

Membuat forun antar operator untuk share ilmu pengetahuan Perlakan yang sama dari pengelola (Kantar Kominfo) bagi masing-masing operatr.

P

Momotivasi untuk meningkatkan kreatifisas para

operator SKPD

Strategi WT

Meberikan penyadaran di Lavel Top Manager terhadap pentingnya TIK

engadaan SDM yang kompeten di bidang TI dan bekerja secara berkesinambungan

D. Asumsi Strategis Pengembangan.

Asumsi strategis dalam pengembangan E-Gov di Kabupaten Sleman tidak hanya

tergantung beberapa parameter saja namun semua aspek harus jadi perhatian terutama pada

pemerataan SDM, tidak hanya infrastruktur namun kesiapan SDM juga harus diperhatikan

mungkin aspek ini lebih utama karena bisa SDM merupakan kunci dari segala aspek

pengembange E-Gov, karena SDM sangat mempengaruhi hasil akhir dari sebuah

pengembangan E-Gov.

E. Rahapan Pengembangan 2011-2015

Berdasarkan Roadmap di RIP E-Gov Kab Sleman, Sebenarnya tahun 2008 target

final aplikasi e-gov, yang harpannya sleman dapat menyelenggarakan Slaman Digital

Service, namun hingga tahun 2011 target tersebut blm tercapai meskipun secara infrasruktur

(10)

diperkirakan butuh banyak pelatihan dan pemahaman, sehingga natinya E-Gov tidak hanya

menajadi aplikasi namun sudah menjadi budaya yang melekat di tiap pelaku E-Gov di

(11)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Kualitas SDM menjadi hal yang mutlat dalam pengembangan E-Gov di Kabupaten

Sleman, karena akan mentukah kesuksesan penerapan aplikasi E-Gov.

2. Target untuk menciptakan Slaman Digital Sevis masih jauh dari harapan mekipun ara

kesana sudah ada, tinggal bagaimana para pelaku E-Gov di Kab Sleman

mengembangkan ke arah itu dimana Web yang sudah ada baik domain maupun

Subdomain tidak hanya menjadi media informatif, namun harus bisa menjadi media

intaraktif dan bahkan trasaktif yang merupakan Cita-cita RIP E-Gov Kabupaten

Sleman.

3. Mesikipun E-Gov di Kabupaten Sudah mengalami banyak pengembangan namun,

kerberaan Sub Domain dari yang hanya tampil seadanya membuat dilema tesendiri,

hal ini diakrenakan tidak meratanya Kualiatas SDM yang ada di masing-masing

SKPD. Selain itu tidak adanya pengawasan dan pengharga kepada operator juga

berpengaru tehadap minimnya tampilan Sub domain.

4. Perlu adanya pengembangan SDM yang konsiten dan berkelanjutan, malui berbagai

terobosan diharapkan natinya Cita-cati E-Gov Kabupaten Sleman dapat terwujud.

5. Kebijakan di tingkat Top Manager sangat berpengaruh terhadap pengembangan

(12)

B. REKOMENDASI

1. Terobosan untuk mengurangi kesenjangan SDM harus dilakukan ini untuk

mempercepat tercapainya target/cita-cata, dari RIP E-Gov di Kabupaten Sleman.

2. Perlu adanya Pemahaman di Tingkat Top manager, sehingga memperkuat

Pengasawan dan Pembinaan di Kalangan Operator.

3. Koordinator Seharusnya tidak berada ditangan Pimpinan Kantor Kominfo yang

hanya Eselon 3, minimal ditingkat Asiten Setda, bahkan Sekda sendiri yang memiki

Garis Komando langsung kepada pimpinan SKPD.

4. Adanya Regulasi yang baku agar memberikan kepastian Operator dalam

Referensi

Dokumen terkait

1 (Revisi 2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan

Daftar rumah sakit rekanan PMN yang dapat memberikan layanan cashless bagi nasabah Prudential bagi pemilik manfaat PRUPrime Healthcare , PRUPrime Healthcare Syariah ,

Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan ketepatan waktu lulus mahasiswa program studi farmasi UIN Maulana Ibrahim Malang,

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak batas tumor, apakah tumor berasal dari uterus atau ovarium, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat dibedakan pula antara cairan

AMDAL = ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP, ADALAH KAJIAN MENGENAI DAMPAK PENTING SUATU USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN PADA LINGKUNGAN HIDUP YANG DIERLUKAN

 = 0,27% dan derajat bebas sama dengan 3 sebesar 549,535 lebih besar dibandingkan nilai  2 tabel sama dengan 14,1563 sehingga dapat diputuskan gagal tolak H 0

• Kandidat yang lolos Entrepreneur Development Program akan masuk ke tahap real Entrepreneur, dimana kandidat diberikan kesempatan untuk memimpin / mendirikan unit usaha baru di bawah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji regresi linear berganda berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen di toko buku Togamas Solo