• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA KONSEP PERISTIWA ALAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN XI CILEGON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA KONSEP PERISTIWA ALAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN XI CILEGON"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

INSIDE OUTSIDE CIRCLE

(IOC) PADA KONSEP

PERISTIWA ALAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

KELAS V SDN XI CILEGON

Aisatul Rodiah

Lily Barlia

1

Yulianti Fitriani

2

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan Indonesia

aisatulrodiah@gmail.com ABSTRAK

Salah satu karakteristik siswa sekolah dasar yang cenderung sulit diam dan senang berbincang bersama teman-temannya memiliki kesamaan dengan karakteristik salah satu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Inside Outside Circle (IOC), yang dimana model pembelajaran ini dianggap mampu memfasilitasi keaktifan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. Inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inside Outside Circle pada konsep peristiwa alam terhadap hasil belajar siswa.Model penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre EksperimentalDesign jenis one grouppre-test post-test dengan sampel penelitian yaitu siswa kelas V SDN XI Cilegon.

Hasil pre-test dan post-test menunjukan bahwa baik dari jumlah nilai maupun rata-rata mengalami peningkatan yang signifikan. Jumlah nilai meningkat sebesar 530 poin, sehingga perolehan nilai rata-rata meningkat dari 54,25 menjadi 80,75. Hasil tes diperkuat pula dengan hasil observasi dan wawancara terhadap sampel penelitian yang menunjukan pada tingkat klasifikasi baik. Begitu pula dengan uji t menggunakan bantuan program SPSS 16, diperoleh t hitung sebesar -14,300 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,000 atau -14,300 <- 2,000 yang menunjukan bahwa t hitung signifikan. Sehingga secara keseluruhan, data penelitian yang telah dianalisis memperlihatkan hasil sama yaitu baik. Dengan demikian, penelitian ini menunjukan adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran Inside Outside Circle pada konsep peristiwa alam terhadap hasil belajar siswa di kelas V SDN XI Cilegon.

Kata kunci: Model Pembelajaran Inside Outside Circle, Hasil Belajar Siswa

1

Penulis Penanggung Jawab

2

(2)

THE INFLUENCE OF THE USE OF MODEL LEARNING

INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) ON THE CONCEPT OF A

NATURAL EVENT TOWARDS A LEARNING OUTCOMES

GRADE V SDN XI CILEGON

Aisatul Rodiah

Lily Barlia

1

Yulianti Fitriani

2

Primary School Teacher Education Program, The Campus Area Of Serang, Indonesia University Of Education

aisatulrodiah@gmail.com ABSTRACT

One of the characteristics of elementary school students who tend to be harder still and love to chat with her friends have in common with the characteristics of one of the learning models, that is the model of learning Inside Outside Circle (IOC), which is where this learning model is considered capable of facilitating the liveliness of students in the process of learning activities. The research model used in the study of Experimental Design Pre type One Group Pre-test Post-test with a sample of research are grade V SDN XI Cilegon.

The results of pre-test and post-test showed that neither of the value or the average experienced a significant increase. Total value icreased by 530 points, so that the acquisition value of the average increase of 54,25 into 80,75. The test result reinforced by observations and interviews with a sample of research that shows he good level of classification. Similary, with the help of the program using the t test SPSS 16, obtained t count of – 14,300 smaller than the t tabel of 2,000 or -14,300 < - 2,000 indicating that t count is significantly. So overall, the research analyzed data showed the same result is good. As such, this research showed the presence of the influence of the use of model learning Inside Outside Circle on the concept of a natural events towards a learning outcomes students in class V SDN XI Cilegon.

Keywords: Model of Learning Inside Outside Circle, Student Learning Outcomes

1

Responsible Person

2

(3)

Pada anak usia sekolah dasar (6-12 tahun), bermain dengan sangat aktif merupakan hal sangat menyenangkan, sedangkan diam dalam waktu lama merupakan beban dan hal yang sangat sulit dilakukan oleh beberapa anak. Oleh karena itu, dalam proses kegiatan belajar, anak usia sekolah dasar lebih berisik dan lebih aktif bersama teman-teman sebayanya. Hal yang kurang tepat dilakukan oleh guru jika memaksa siswa untuk diam di tempat duduknya dan mendengarkan penjelasan guru, karena siswa akan merasa bosan dan tidak akan fokus pada materi pelajaran yang dimana hal ini dapat mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Hal ini terbukti dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SDN XI Cilegon, sebelum diberikan perlakuan terdapat banyak siswa yang mendapatkan nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di bawah standar yang ditetapkan oleh guru, dan berdasarkan pengamatan pada saat kegiatan belajar terlihat bahwa siswa diminta oleh guru untuk duduk diam di tempatnya masing – masing dan memperhatikan guru saat menjelaskan materi serta diminta membaca buku secara mandiri. Pada awal kegiatan belajar, cara tersebut dapat berhasil membuat siswa tenang tetapi beberapa menit kemudian terlihat banyak siswa yang berisik dengan teman – temannya sampai terjadi keributan, tentu saja kegiatan belajar yang diharapkan baik ini justru tidak berhasil dengan optimal. Sehingga dari permasalahan tersebut, perlu adanya suatu model pembelajaran yang dapat memanfaatkan dan memfasilitasi sifat karakteristik anak usia sekolah dasar yang cenderung aktif dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta keterampilan komunikasi saat berinteraksi dengan teman.

Model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan sifat karakteristik anak usia sekolah dasar yang sulit diam dan cenderung aktif serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa yaitu model pembelajaran Inside Outside Circle. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran Inside Outside Circle terhadap hasil belajar siswa dengan pelaksanaan kegiatan belajar yang dianggap sesuai dan dan memfasilitasi kebiasaan atau sifat dan kerakteristik siswa usia sekolah dasar.

1. Pengertian Model Pembelajaran Inside Outside Circle

Model pembelajaran Inside Outside Circle atau yang biasa disebut dengan lingkaran luar lingkaran dalam dikembangkan pertama kali oleh Specner Kagan dengan tujuan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi informasi dengan teman sebayanya yang memang pada anak usia sekolah dasar sangat senang berinteraksi dengan temannya dan membicarakan banyak hal, sehingga karakteristik tersebut dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan komunikasi siswa (Lie, 2008, hlm. 65). Hal yang pertama – tama dilakukan saat menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle yaitu guru meminta siswa membuat dua kelompok, kemudian kelompok yang pertama membuat lingkaran luar dan kelompok ke dua membuat lingkaran dalam yang kemudian siswa dari kelompok lingkaran luar dan lingkaran dalam diminta saling berhadapan sehingga sepeti berpasangan. Lalu, guru menentukan topik yang akan dibahas oleh siswa, kemudian meminta siswa dari kelompok dalam untuk menceritakan topik yang telah ditentukan oleh guru kepada siswa yang berada di depannya kemudian bergantian dilanjutkan oleh

(4)

siswa dari kelompok luar. Setelah selesai, guru meminta siswa dari kelompok dalam dan luar untuk berputar kearah kiri masing – masing atau arah kanan sesuai keinginan guru, sehingga setiap siswa berpasangan dengan teman yang berbeda dari yang sebelumnya. Kemudian siswa diminta kembali bertukar informasi dengan teman yang berada di depannya, begitu seterusnya sampai setiap siswa sudah berkesempatan berhadapan dengan temannya yang lain (Huda, 2014, hlm. 247)

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang dialami manusia dari yang tidak tahu menjadi tahu setelah memperoleh pendidikan baik secara langsung maupun tidak, formal maupun informal, dalam hal kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) yang dipengaruhi oleh faktor luar (eksternal) dan dalam (internal) manusia seperti lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, tingkat kecerdasan dalam diri manusia, kesehatan fisik, dan motivasi belajar (Susanto, 2015, hlm.20)

METODE

Penelitian yang dilakukan di SDN XI Cilegon, Kecamatan Jombang Kota Cilegon ini, menggunakan desain penelitian Pre Eksperimental Design dengan jenis penelitian One Group Pre-test Post-Pre-test, dimana sampel yang digunakan yaitu siswa kelas V pada sekolah tersebut yang berjumlah 20 siswa. Penelitian ini melakukan tes sebanyak empat kali yaitu satu kali pre-test dan tiga kali pre-test, dimana post-test dilakukan setiap kali selesai diberikan perlakuan berupa kegiatan belajar IPA pada konsep peristiwa alam dengan menggunakan model pembelajara Inside Outside Circle.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu menguji instrument tes yang akan digunakan (dalam hal ini dilakukan di SDN Penggung Kota Serang), memilih dan menetapkan sampel penelitian, melakukan perijinan pada sekolah yang ditentukan dalam penelitian yaitu SDN XI Cilegon, melakukan perijinan kepada wali kelas yang gunakan sebagai sampel penelitian, melihat dan mengamati nilai serta aktivitas kegiatan belajar yang dilakukan siswa dengan wali kelasnya, memberikan tes awal atau pre-test untuk mengetahui kemampuan dasar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi peristiwa alam, penilaian hasil pre-test, pemberian perlakuan kegiatan belajar menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dengan setiap akhir kegiatan diberikanpost-test, dan setelah data diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.

Sampel penelitian merupakan siswa kelas V SDN XI Cilegon sebanyak 20 siswa, hal ini dipilih karena nilai mata pelajaran IPA di kelas V sekolah ini masih banyak yang berada di bawah standar serta sifat dan karakteristik siswa yang menunjang dilakukannya penelitian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa tes yang dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran Inside Outside Circle terhadap hasil belajar siswa yang diperkuat pula dengan pengamatan atau observasi selama kegiatan belajar IPA menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle serta wawancara yang dilakukan kepada seluruh sampel penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini secara garis besar yaitu meliputi persiapan, tabulasi, dan

(5)

penerapan data sesuai dengan desain penelitian yang dimana penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre Eksperimental Design jenis One Group Pre-test Post-test. Ketiga teknik analisis data tersebut harus dilakukan dengan sangat teliti agar menghasilkan data yang tepat, sesuai dan dapat dipercaya. Persiapan penelitian dapat meliputi uji soal instrumen penelitian, perijinan lokasi penelitian, serta menyiapkan hal-hal yang diperlukan sebelum pelaksanaan penelitian, sedangkan tabulasi dilakukan setelah data penelitian diperoleh yang kemudian dilakukan penskoran sesuai dengan kriteria penskoran yang telah dibuat, dan terakhir data yang telah diperoleh tersebut diolah untuk dianalisis dan didapatkan hasilnya sehingga ditemukan kesimpulan dari pelaksanaan penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di dalam suatu penelitian, dibutuhkan data yang akan membantu peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian sehingga didapatkan suatu kesimpulan terhadap penelitian tersebut, yang dalam khususnya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Inside Outside Circle pada konsep peristiwa alam terhadap hasil belajar siswa pada kelas V SDN XI Cilegon. Untuk mendapatkan data penelitian , digunakanlah metode – metode baik tes maupun non tes, dan pada penelitian ini metode – metode penelitian yang digunakan yaitu metode tes tertulis, observasi, dan wawancara, dengan instrumen tes meliputi soal tes tertulis pilihan ganda sebanyak 20 butir soal, pedoman observasi berupa data ceklis sebanyak 15 aspek yang diamati pada aktivitas kegiatan belajar menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle, dan pedoman wawancara sebanyak 10 pertanyaan yang dilakukan

kepada seluruh sampel penelitian yaitu 20 siswa.Sebelum dilaksanakannya penelitian dengan menggunakan instrumen tes, terlebih dahulu instrumen tersebut di uji validitas dan reliabilitasnya dimana pengujian dilakukan pada siswa kelas V SDN Penggung Kecamatan Taktakan Kota Serang, dengan tujuan agar instrumen soal yang akan digunakan dalam penelitian tidak menyimpang dari tujuan dilakukannya penelitian.

Hasil uji coba soal tes yang dilakukan pada tanggal 10 Maret 2016 pada siswa kelas V SDN Penggung Kota Serang sebanyak 30 siswa, menunjukan bahwa soal tes yang akan digunakan pada saat penelitian sudah valid dan reliabel. Hal ini ditunjukan oleh hasil analisis data uji coba dengan bantuan program SPSS 16, yang menunjukan bahwa seluruh soal tes memiliki nilai rxy diatas 0,30 sehingga

dikatakan valid sedangkan nilai reliabilitas diperoleh 0,925 yang lebih besar dari standar minimum koefisian reliabilitas sebesar 0,70 sehingga dikatakan reliabel dan termasuk kedalam tingkat klasifikasi yang sangat tinggi. Ini dibuktikan dengan rincian bahwa hasil setiap butir soal yang telah diuji menghasilkan nilai dengan skor yang berada pada angka diatas atau lebih dari standar minimum jenis validitas butir soal yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 0,30. Dengan begitu ditetapkanlah bahwa seluruh soal tes penelitian yang berjumlah 20 soal tersebut sudah valid, dan jika ditentukan kedalam tingkat klasifikasi validitas, maka bentuk soal-soal tersebut rata – rata tergolong kedalam klasifikasi validitas yang cukup baik.

Sedangkan untuk hasil reliabilitas sebanyak 20 butir soal yang ternyata menunjukan tingkat reliabel yang sangat tinggi, dibuktikan dengan perolehan skor hasil analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 sebanyak

(6)

0,925. Angka ini lebih besar dari standar minimum koefisian reliabilitas yang telah ditetapkan sebesar 0,70 atau 0,925 > 0,70 dengan begitu hasil perolehan tersebut dapat dinyatakan bahwa soal tes sebanyak 20 butir soal sudah reliabel. Dan jika dilihat pada tingkat klasifikasi reliabilitas, angka 0,925 termasuk pada angka yang berada diantara 0,80 – 1,00 dengan pernyataan yang menunjukan bahwa tingkat reliabilitas tergolong sangat tinggi. Setelah didapat dan diketahui hasil uji coba instrumen tes tulis sebanyak 20 soal berupa pilihan ganda, maka instrumen tersebut sudah layak digunakan untuk keperluan pengumpulan data penelitian yang dilakukan di kelas V SDN XI Cilegon.

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan dari tanggal 9 mei 2016 sampai dengan 23 mei 2016 atau kurang lebih dua minggu, menghasilkan data – data penelitian yang diperlukan untuk di analisis dan diketahui hasilnya. Berdasarkan hasil pre-test yang dilakukan pada tanggal 9 mei 2016 di kelas V SDN XI Cilegon untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada mata pelajaran IPA dalam konsep peristiwa alam, diperoleh nilai – nilai siswa dengan sebagian besar yang masuk dalam katagori kurang atau berada di bawah nilai standar yang ditetapkan oleh guru. Pre-test dilakukan berbeda hari dengan pemberian perlakuan (model pembelajaran Inside Outside Circle). Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh saat pre-test, didapatkan jumlah nilai pre-test sebesar 1.085 poin, nilai rata – rata sebesar 54,25, median berada pada nilai 50, standar deviasi didapat sebesar 14,53, dan nilai terendah yang diperoleh sampel penelitian saat pre-test yaitu 30, sedangkan nilai tertingginya yaitu 80.

Pelaksanaan post-test yang dilakukan setiap kali setelah diberikan perlakuan

didapat nilai – nilai dari sampel penelitian dengan sebagian besar nilai berada di atas standar yang telah ditetapkan oleh guru. Kemudian, nilai – nilai post-test tersebut dianalisis dan diperoleh jumlah nilai post-test sebesar 1.615 poin, dengan nilai rata – rata sebesar 80,75, median berada pada nilai 80, standar deviasi di dapat 12,60, dan nilai terendah yang didapat sampel penelitian saat post-test yaitu 50, sedangkan nilai tertingginya yaitu 100. Perbedaan hasil antara pre-test dengan post-test diperjelas dengan tabel di bawah ini:

Tabel 1

Hasil Pre-Test dan Post-Test

Keterangan Hasil Gain Pre-Test Post-Test Jumlah nilai 1.085 1.615 530 Rata – rata 54,25 80,75 26,5 Median 50 80 30 Standardevias i 14,53 12,60 1,93 Nilai terendah 30 50 20 Nilai tertinggi 80 100 20

Terlihat jelas bahwa hasil pre-test dengan post-test mengalami peningkatan yang signifikan berdasarkann tabel di atas, dengan rincian yaitu peningkatan jumlah nilai sebesar 530 poin, nilai rata – rata meningkat sebanyak 26,5 poin, median 30 poin, standar deviasi yang semakin berkurang sebanyak 1,93 poin, dan nilai terendah dan tertinggi yang meningkat sebesar 20 poin. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran IPA pada konsep peristiwa alam dengan menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga dapat diketahui jika model pembelajaran Inside Outside Circle berpengaruh pada hasil belajar siswa.

(7)

Penemuan hasil analisis data penelitian untuk melihat ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Inside Outside Circle bukan hanya sebatas itu, tetapi diperkuat pula oleh hasil pengamatan atau observasi serta wawancara pada sampel penelitian selama kegiatan menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle berlangsung. Hasil analisis data observasi yang menggunakan jenis observasi sistematis dengan pedoman observasi berupa daftar pengamatan atau kegiatan yang mungkin timbul selama aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 2 Hasil Observasi

Pernyataan Jumlah Skor Positif

(Ya atau Tampak) 10

10 X 2 = 20 Negatif

(Tidak atau Tidak Tampak)

5 5 X 1 = 5

Jumlah 15 25

Dari tabel data hasil observasi di atas, diperoleh jumlah pernyataan atau aspek yang muncul pada kegiatan belajar menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle berjumlah 10 aspek, sedangkan yang tidak muncul atau tidak tampak pada kegiatan belajar tersebut sebanyak 5 aspek, sehingga setelah dilakukan perhitungan dan didapatkan hasil pengolaha data dengan jumlah skor akhir sebesar 3,33 poin. Jika dilihat pada tabel klasifikasi hasil belajar, skor akhir observasi sebesar 3,33 berada diantara nilai33,25 – 4,00 yang masuk dalam katagori atau klasifikasi sangat baik. Maka, dengan begitu dapat diketahui bahwa aktivitas belajar IPA pada konsep peristiwa alam dengan menggunakan model pembelajaran Inside Outside

Circle sangat baik, yang dimana hal ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle pada konsep peristiwa alam yang dapat dilihat dari hasil observasi, peneliti juga mengambil data wawancara pada setiap sampel penelitian sebagai bahan penguat dari hasil observasi yang telah dianalisis. Wawancara yang digunakan pada penelitian ini merupakan jenis wawancara bebas terpimpin, yang dimana pada pelaksanaannya tidak seperti wawancara pada umumnya tetapi wawancara dilakukan dengan santai sehingga narasumber yaitu sampel penelitian yang berjumlah 20 siswa tidak merasa seperti sedang diwawancarai, karena pelaksanaan wawancara pula dilakukan setelah jam kegiatan belajar berakhir atau saat jam istirahat sehingga memberi kesan bukan seperti sedang wawancara melainkan seperti percakapan biasa.

Analisis data hasil wawancara yang dilakukan pada semua sampel penelitian yaitu sebanyak 20 siswa menunjukan rata – rata skor akhir wawancara sebesar 3 poin. Perolehan skor rata – rata hasil wawancara tersebut, berada pada skor 2,5 – 3,25 dengan tingkat klasifikasi yang menunjukan baik. Hal ini sesuai atau sama dengan hasil analisis data observasi yang berada pada klasifikasi sangat baik. Sehingga dapat diketahui bahwa aktivitas belajar dengan menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle pada konsep peristiwa alam di kelas V SDN XI Cilegon memiliki katagori yang baik.

Untuk menguatkan dan

menyimpulkan hasil akhir dari penelitian, dilakukanlah uji pada hasil analisis data, yang mana pada penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji t dengan menggunakan bantuan program

(8)

SPSS 16. Uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 terlebih dahulu ditentukan hipotesisnya yaitu Ha yang menyatakan data berdistribusi normal dan Ho yang menyatakan data tidak berdistribusi normal, serta menentukan taraf signifikansi dengan  = 0,05 untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hasil uji normalitas. Selain itu, kriteria penetapan normal atau tidaknya data juga ditentukan yaitu jika signifikansi yang diperoleh lebih besar dari  (0,05) atau Sig > maka Ha diterima dan Ho ditolak, sedangkan jika signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari  (0,05) atau Sig <, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Data hasil uji normalitas dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 diperoleh dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3

HasilUji Normalitas Pre-test

Statistic df Sig.

0,925 20 0,123

Tabel 4

Hasil Uji Normalitas Post-test

Statistic df Sig.

0,928 20 0,141

Dari perolehan data tabel di atas dengan bantuan program SPSS 16 tersebut, didapatkan nilai signifikansi (Sig.) dari pre-test sebesar 0,123 dan nilai signifikansi (Sig.) dari post-test sebesar 0,141. Nilai sgnifikansi (Sig.) dari data hasil pre-test pada tabel yang menunjukan angka 0,123 ternyata lebih besar dari nilai  yaitu 0,05 atau 0,123 > 0,05 yang dalam hal ini mengindikasikan Ha diterima dan Ho ditolak dengan arti bahwa data hasil pre-test tersebut berdistribusi normal. Sedangkan nilai signifikansi (Sig.) dari hasil post-test pada tabel yang menunjukan angka 0,141 ternyata menunjukan lebih besar juga dari nilai  yaitu 0,05 atau 0,141 > 0,05 yang dalam hal ini mengindikasikan Ha di

terima dan Ho ditolak dengan arti bahwa data hasil post-test tersebut berdistribusi normal.

Selanjutnya yaitu uji t yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 16 yang menghasilkan data dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5 Hasil Uji t

t df Sig. (2-tailed)

-14,300 19 0,000

Berdasarkan tabel perolehan data t hitung menggunakan bantuan program SPSS 16 didapatkan t hitung sebesar -14,300 dengan signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 dan df 19 yang dimana df merupakan banyaknya sampel dalam penelitian dikurangi satu. Karena diketahui df sebesar 19, maka t tabel diketahui sebesar -2,000 sehingga t hitung lebih kecil dari t tabel atau -14,300 < -2,000 yang menandakan bahwa t hitung signifikansi sehingga Ha diterima dengan pernyataan adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran Inside Outside Circle terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN XI Cilegon pada konsep peristiwa alam. Begitu pula dengan nilai signifikansi (Sig.) diperoleh sebesar 0,000 yang dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05 sehingga keputusannya pun sama yaitu Ha diterima dan Ho ditolak dengan kesimpulan bahwa terdapatnya pengaruh model pembelajaran Inside Outside Circle terhadap hasil belajar siswa pada konsep peristiwa alam di kelas V SDN XI Cilegon.

KESIMPULAN

Model pembelajaran Inside Outside Circle yang sejak awal dianggap sesuai dengan sifat dan karakteristik anak usia sekolah dasar, ternyata dapat mempengaruhi hasil belajar siswa kelas V SDN XI Cilegon pada mata pelajaran

(9)

IPA dalam konsep peristiwa alam, yaitu hasil belajar siswa menjadi meningkat secara signifikan. Hal ini tunjukan berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari data instrumen penelitian baik tes, observasi, maupun hasil wawancara. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test diperoleh data yang setelah dianalisis ternyata mengalami peningkatan baik dari jumlah nilai yang diperoleh, rata – rata, maupun nilai terendah dan tertingginya.Dengan berdasarkan penjelasan di atas, penggunaan model pembelajaran Inside Outside Circle membuat aktivitas belajar menjadi lebih baik, hal ini berdasarkan hasil analisis instrumen tes dan observasi yang menunjukan pada tingkat klasifikasi yang sama yaitu baik.

REFERENSI

Huda, M. (2014).Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lie, A. (2008). Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta:Grasindo Susanto, A. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Pranadamedia Group

Gambar

Tabel 2  Hasil Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Proyek PMP-IFAD sangat memperhatikan pemberdayaan, tidak hanya masyarakat laki-laki tetapi juga masyarakat perempuan untuk membentuk kelompok perempuan, mendapat

Tidak dibenarkan mengeluar ulang mana-mana bahagian artikel, ilustrasi dan isi kandungan buku ini dalam apa juga bentuk dan dengan cara apa jua sama ada secara elektronik,

Pengukuran kinerja di rumah sakit saat ini merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilakukan terutama dalam kondisi persaingan pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat

Dengan pembuangan limbah cair rumah tangga tanpa melalui pengelolaan atau karena bangunan pengolahan limbah rumah tangga yang kurang bagus maka kualitas air menjadi turun, kondisi

Kerangka berpikir di atas, mengacu pada dasar pemikiran bahwa pendidikan bisnis sebagai komponen produktif pada sekolah kejuruan dapat mencapai optimal melalui

Yang digunakan adalah rasio keuangan berupa rasio Likuiditas,solvabilitas, rentabilitas,dan profitabilitas.Kesimpulan dalam penelitian ini,secara langsung menganalisa kondisi

Berdasarkan uji statistik, perbedaan skor komponen durasi tidur, penggunaan obat tidur, dan gangguan tidur antara kelompok yang rutin dan yang tidak rutin

Metode pengolahan data dari pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap.Tahap awal yang dilakukan yaitu mempersiapkan alat survey lapangan untuk