Itsna Naila Muflihatin | 10.1.01.06.0045 FKIP - Program Studi Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 1|| INVENTARISASI TUMBUHAN GULMA YANG BERKHASIAT SEBAGAI TUMBUHAN OBAT DI BANTARAN SUNGAI BRANTAS SEBAGAI MEDIA
KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi
pada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Disusun Oleh:
ITSNA NAILA MUFLIHATIN NPM: 10.1.01.06.0045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Itsna Naila Muflihatin | 10.1.01.06.0045 FKIP - Program Studi Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Itsna Naila Muflihatin | 10.1.01.06.0045 FKIP - Program Studi Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Itsna Naila Muflihatin | 10.1.01.06.0045 FKIP - Program Studi Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
INVENTARISASI TUMBUHAN GULMA YANG BERKHASIAT
SEBAGAI TUMBUHAN OBAT DI BANTARAN SUNGAI BRANTAS
SEBAGAI MEDIA KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Itsna Naila Muflihatin
10.1.01.06.0045
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi
nm_isna@yahoo.co.id
Mumun Nurmilawati, S.Pd, M.Pd dan Agus Muji Santoso, S.Pd, M.Si
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
ITSNA NAILA MUFLIHATIN (10.1.01.06.0045) “INVENTARISASI
TUMBUHAN GULMA YANG
BERKHASIAT SEBAGAI
TUMBUHAN OBAT DI
BANTARAN SUNGAI
BRANTAS SEBAGAI MEDIA KONSERVASI
KEANEKARAGAMAN HAYATI” Skripsi, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi, 2015
Kata Kunci tumbuhan gulma, khasiat, bantaran sungai, konservasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model buku populer yang dapat mengintegrasikan informasi keanekaragaman hayati tumbuhan gulma berkhasiat sebagai obat di Bantaran Sungai Brantas sebagai media konservasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode jalur berpetak atau garis berpetak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model buku populer yang dapat mengintegrasikan informasi keanekaragaman hayati tumbuhan gulma berkhasiat sebagai obat di Bantaran Sungai Brantas sebagai media konservasi disajikan dalam bentuk booklet dengan menggunakan bahasa sederhana yang mudah di mengerti. Booklet ini terdiri dari cover, daftar gambar, nama ilmiah tumbuhan, deskripsi umum, bagian yang digunakan serta khasiatnya.
Itsna Naila Muflihatin | 10.1.01.06.0045 FKIP - Program Studi Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 5|| I. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan sebuah negara tropis yang kaya dengan keanekaragaman tumbuhan liar dan tanaman budidaya (Erniawati dan Kahono, 2009). Salah satunya adalah tumbuhan gulma.
Tetapi bukan tidak mungkin jika suatu saat tumbuhan gulma tersebut menjadi tanaman yang dibudidayakan dan akan menjadi barang langka yang sangat sulit dicari untuk dijadikan sebagai obat-obatan herbal atau alami ketika bahan kimia sudah tidak mampu lagi mengobati berbagai jenis penyakit.
Yang menyebabkan terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker serta semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia (Sukandar,2006).
Peneliti melakukan penelitian di Bantaran Sungai Brantas karena Sungai Brantas merupakan wilayah yang mungkin bagi sebagian orang menganggapnya hanya sebuah tempat yang hanya bermanfaat sebagai objek wisata seperti memancing, masih belum mengerti akan potensi yang terkandung di Bantaran Sungai Brantas yang mungkin masih bisa di manfaatkan. Oleh karena itu peneliti berniat untuk mengembangkan potensi yang ada di Bantaran Sungai Brantas tersebut terutama tumbuhan gulma yang berkhasiat sebagai tanaman obat.
Sehubungan dengan mengembangkan potensi tumbuhan gulma yang berkhasiat sebagai tanaman obat di Bantaran Sungai Brantas, maka perlu di adakannnya tindakan membuat media konservasi yang ditujukan untuk memelihara tumbuhan gulma yang berkhasiat sebagai tanaman obat agar tetap terpelihara atau tidak musnah.Salah satu bentuk media konservasi adalah dalam bentuk booklet.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Inventarisasi Tumbuhan Gulma yang berkhasiat sebagai Tumbuhan Obat di Bantaran Sungai Brantas Sebagai Media Konservasi Keanekaragaman Hayati”.
Itsna Naila Muflihatin | 10.1.01.06.0045 FKIP - Program Studi Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 6|| II. METODE
Penelitian ini dilaksanakan di Bantaran Sungai Brantas, yang terletak di dua wilayah (Kabupaten Kediri dan Nganjuk) hal ini sesuai dengan Peta Daerah yang di aliri Sungai Brantas. Dan penelitian ini dimulai dari bulan Februari 2015 sampai bulan Maret 2015.
Penelitian ini menggunakan metode jalur berpetak atau garis berpetak. Metode ini merupakan metode yang paling efektif untuk mempelajari keadaan vegetasi menurut kondisi tanah dan topografi tempat penelitian.
Data yang diperoleh pada penelitian ini, kemudian di analisis dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu menggambarkan atau menguraikan hasil yang diperoleh sesuai dengan keadaan dari lapangan yang mengacu pada buku acuan. Kemudian mencatat species gulma yang terdapat di Bantaran Sungai Brantas, yang ditunjang dari studi pustaka. Jika ada tumbuhan yang kurang jelas maka perlu di tanyakan pada ahli tumbuhan di Purwodadi.
III. HASIL DAN KESIMPULAN
Sungai Brantas merupakan nama sebuah sungai yang terletak di Jawa timur. Sungai ini merupakan yang terpanjang kedua di pulau jawa setelah Sungai Bengawan Solo, dengan panjang 320 km dengan daerah aliran seluas 12.000 km2, atau lebih kurang seperempat luas wilayah propinsi Jawa Timur. (Wikipedia, 2015).
Daerah Pengaliran Sungai (DPS) Brantas terletak di bagian barat Propinsi Jawa Timur. Aliran sungai utamanya melingkar mulai dari Sumber Brantas di lereng Gunung Anjasmara dan dari lereng barat Gunung Semeru, kedua aliran tersebut bertemu di daerah Pegunungan yang masuk wilayah Kota Batu. Dari hilir Waduk Karangkates, aliran Sungai Brantas mengarah ke Barat melalui Kota Blitar dan berbelok ke utara menuju Kediri.
Berdasarkan penelitian yang diperoleh di lokasi tercatat 25 jenis tumbuhan gulma yang berkhasiat sebagai obat akan tetapi yang
Itsna Naila Muflihatin | 10.1.01.06.0045 FKIP - Program Studi Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 7|| bermanfaat sebagai obat dari 25 Spesies yang diperoleh hanya ada 23 Familia yang di kenali khasiatnya yang tergolong dalam 23 jenis. Penggunaan tumbuhan sebagai bahan obat dapat menggunakan bagian tumbuhan mulai dari akar sampai getah. Bagian yang paling banyak digunakan adalah daun pada 6 Spesies yaitu Mimosa pundica, Centella asiatica, Euphorbia hirta, Plantago mayor dan Acalypha australis sebesar 36,51%. Data selengkapnya tersaji pada gambar 4.24 di bawah ini.
Gambar 4.24 Jumlah jenis berdasarkan bagian yang digunakan. Yang dominan digunakan adalah daun.
Sebagian besar pengobatan secara tradisional dengan tanaman pada masyarakat hanya menggunakan salah satu bagian dari suatu tumbuhan, misalnya bagian daunnya saja atau bagian akarnya saja, sedangkan bagian-bagian lain dari tanaman tersebut tidak digunakan. Bagian dari tanaman obat yang paling banyak digunakan adalah bagian daunnya.
Pemanfaatan dari bagian daun pada tanaman obat ini merupakan salah satu upaya konservasi terhadap tumbuhan obat itu sendiri. Di karenakan penggunaan daun sebagai obat tidak berdampak buruk bagi kelangsungan hidup dari tumbuhan obat.
Menurut Cunningham (dalam Swanson, 1995), bagian tumbuhan yang perlu dibatasi penggunaannya dalam pengobatan adalah bagian akar, batang, kulit kayu dan umbi, karena penggunaan bagian - bagian tumbuhan ini dapat langsung mematikan tumbuhan.
Itsna Naila Muflihatin | 10.1.01.06.0045 FKIP - Program Studi Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 8|| Sementara itu, tanaman obat yang bunga dan bijinya yang digunakan hanya ditemukan satu jenis saja, yaitu tanaman Celosia argentea.
Tumbuhan obat yang telah ditemukan dalam penelitian di Bantaran Sungai Brantas ini ini perlu di konservasi atau dilestarikan. Hal ini dikarenakan potensi yang dimiliki tumbuhan itu sendiri dimana khasiatnya dapat membantu dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang sehat. Dalam bentuk konservasi ini, peneliti menggunakan booklet untuk mengapresiasikan hasil dari penelitian yang telah diperoleh. Booklet ini tersaji menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti. Model booklet ini terdiri dari cover, daftar gambar, nama ilmiah tumbuhan, deskripsi umum, bagian yang digunakan serta khasiatnya. Model buku booklet tersaji dalam gambar 4.25 di bawah ini.
Gambar 4.25 Contoh isi halaman booklet
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan jelas maka harus dilakukan validasi terhadap hasil penelitian yang telah diperoleh kepada para ahli yang telah lama menekuni dalam bidang tumbuhan, dalam hal ini adalah pihak dari Purwodadi yaitu Sri Wuryanti spesialis tumbuhan obat.
Untuk booklet inventarisasi tumbuhan gulma yang berkhasiat sebagai tumbuhan obat divalidasi oleh Sri Wuryanti. Dengan menggunakan format sebagai berikut:
Itsna Naila Muflihatin | 10.1.01.06.0045 FKIP - Program Studi Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 9|| Tabel 4.2. Format Validasi Booklet
Aspek Kriteria Nilai
Format 1. Keserasian warna background dan kejelasan gambar pada booklet.
3
2. Kesesuaian tata letak (layout) pada media booklet.
2
Isi 3. Kelengkapan informasi yang disajikan dalam booklet.
3
Bahasa 4. Bahasa yang digunakan mudah dipahami.
3 Efektif 5. Media booklet dapat
digunakan sebagai
media pembelajaran mengenai tumbuhan obat.
3
6. Penggunaan media booklet untuk individual maupun kelompok.
3
Rata- rata validasi media 17
Revisi dari Sri Wuryanti adalah booklet cukup baik akan tetapi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal lay outnya perlu di perbaiki, agar pembaca mengerti maksud dari isinya. Akan tetapi karena keterbatasan waktu peneliti, sehingga revisi ini hanya dilakukan satu kali.
Model buku populer yang dapat mengintegrasikan informasi keanekaragaman hayati tumbuhan gulma berkhasiat sebagai obat di Bantaran Sungai Brantas sebagai media konservasi disajikan dalam bentuk booklet dengan menggunakan bahasa sederhana yang mudah di mengerti. Model buku populer ini terdiri dari cover, daftar gambar, nama ilmiah tumbuhan, deskripsi umum, bagian yang digunakan serta khasiatnya.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Abdie. 2013. Tanaman Liar yang Bermanfaat. (Online). Tersedia http://www.abdie Tanaman Liar Yang Bermanfaat.html, diunduh 30 Maret 2015.
Itsna Naila Muflihatin | 10.1.01.06.0045 FKIP - Program Studi Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 10|| Anonim. 2015. Sungai Brantas. (Online). Tersedia http://www.Sungai
Brantas Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html, diunduh Maret 2015.
Erniawati. 2009. Peranan tumbuhan liar dalam konservasi
serangga penyebuk ordo hymenoptera. Jakarta:
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Vol.2 (195-203).
Hariana, H.A. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 3. Jakarta: Swadaya. ISBN. 979-002-008-2, 9789790020085. (5-9) Indriyanto. 2005. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Lontoh, A.P.dan L. H. Utomo. 1991. Gulma Pada Taman dan
Penanggulangannya. Pelatihan Penghijauan dan Pertaman
Kota. Kerjasama LPM IPB dengan Faperta, IPB, Bogor.
Mangoensoekarjo, S. 1983. Pedoman Pengendalian Gulma pada
Tanaman Perkebunan. Jakarta: Direktorat Jenderal
Perkebunan, Departemen Pertanian.
Novi, H.S. 2012.Pletekan (Ruellia tuberosa L.). (Online). Tersedia http://www.Pletekan (Ruellia tuberosa L.).Berbagi Kasih Tuhan html, diunduh 30 Maret 2015.
Pratama, B.A. & Ramadan, D.F.2013.Khasiat Tanaman Obat Herbal. Pustaka Media.
Rahayu, Mulyati. .2006. Pemanfaatan Tumbuhan Obat secara Tradisional Oleh Masyarakat Lokal di Pulau Wawonii,