PERTEMUAN DOA
KELUARGA KATOLIK
KEUSKUPAN PANGKALPINANG
PIPA
KEUSKUPAN PANGKALPINANG
AGUSTUS 2020
PERTEMUAN PERTAMA:
“Membangun Communio Melalui Ekaristi”
Tema: Keluarga Terhubung dengan Paroki / Keuskupan Tujuan: Supaya keluarga katolik tetap menimba kekuatan Allah melalui Ekaristi,
Supaya keluarga katolik mampu bertahan dalam imannya. Supaya keluarga katolik tetap mendapat informasi mengenai
Gereja Lokal dan didorong untuk tetap membangun communio dalam keluarga.
Pengantar
I Bapak dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus. Pertemuan kita kali ini dengan tema “Membangun Communio Melalui Ekaristi”. Tujuannya supaya keluarga katolik tetap menimba kekuatan Allah melalui Ekaristi, supaya keluarga katolik mampu bertahan dalam imannya dan keluarga katolik tetap mendapat informasi mengenai Gereja Lokal dan didorong untuk tetap membangun communio dalam keluarga.
Mari, kita hening sejenak dan memulai pertemuan doa keluarga kita. Mari, kita berdiri dan memberikan hormat (tunduk kepala) kepada Kristus yang hadir dalam sabda-Nya ini.
Lagu Pembuka:
I Lagu Pembuka dari PS. No. …. 1. Tanda Salib:
B Bapak-ibu dan anak-anak yang terkasih. Mari, kita berdiri, kita memberikan penghormatan kepada Yesus Sang Sabda yang hadir ditengah-tengah keluarga kita. Kita memberikan hormat dengan menundukkan kepala.
Dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus …...
S Amin
2. Doa Pembuka:
B Mari kita hening sejenak… kita ungkapkan doa pembuka secara spontan. Saya persilakan salah seorang anggota keluarga untuk mendoakan doa pembuka ……
A. TAHAP PENDALAMAN IMAN DALAM KELUARGA 3. Kita Melihat Gambar Kehidupan kita
I Bapak dan anak-anak yang terkasih. Mari kita melihat sebuah gambar berikut ini. Kita diberi waktu untuk melihat gambar dalam ….. menit.
Pertanyaan:
a. Apa yang sedang terjadi di dalam gambar ini, sharingkan berdasarkan pengalaman anda?
b. Apa saja yang harus dipersiapkan supaya suasana di dalam gambar ini dalam membantu kita menerima komuni?
4. Kita Melihat-Mendengar Gambaran Kitab Suci:
I Mari kita membuka dan membaca teks Kitab Suci yang disediakan untuk pertemuan ini:
a.
Markus 14: 22-28 (ambil dan makanlah).
b.1 Korintus 10: 16-17 (piala keselamatan).
c.
Yohanes 6: 53-58 (kecuali kalau Anda makan
daging-Ku).
d.
1Korintus 11: 26-29 (menyatakan kematiannya).
I Mari kita membacakan lagi teks-teks Kitab Suci tadi sambilkita memperhatikan gambar dalam kehidupan kita tadi. I Setelah dua kali membaca dan mendengar Sabda Tuhan
dan sambil smbil memperhatikan gambar tadi, mari kita hening sejenak, kita diberi waktu merenung selama 2-3 menit. (hening sejenak)
B Setelah hening, mari kita mendalami beberapa pertanyaan berikut ini:
Pertanyaan pendalaman Kitab Suci:
Apa alasan untuk merayakan Ekaristi yang kita ketemukan
dalam teks Kitab Suci tadi?
5. Kita Membandingkan Kedua Gambar (Gambar Kehidupan kita dan gambaran dalam Kitab Suci) kita tadi:
I Bapak dan anak-anak yang terkasih. Mari kita membandingkan gambar dalam kehidupan kita tadi dengan gambaran dalam Kitab Suci:
a. Dalam gambar kehidupan kita, keluarga katolik berjumpa dan ikut perayaan Ekaristi. Apa yang dirasakan ketika kita secara tidak langsung menerima Komuni?
b. Apa sebenarnya Ekaristi itu sendiri bagi Keluarga Katolik?
c. Bagaimana cara kita menghidupkan Ekaristi dalam situasi fase New Normal ini?
PENEGASAN (GAMBAR KEHIDUPAN DAN GAMBARAN KITAB SUCI):
I Bapak dan anak-anak yang terkasih. Melalui gambaran dari teks-teks Kitab Suci dan gambar yang kita lihat, ada beberapa poin yang menjadi refleksi kita sebagai keluarga katolik:
Kepada keluarga katolik, Yesus menawarkan se lu r u h d ir i- Nya me njad i roti kehidupan dan piala keselamatan. Tubuh dan darah-Nya sebagai bekal perjalanan keluarga katolik kembali kepada Allah Bapa. Perayaan Ekaristi membawa keluarga katolik ke
dalam kesatuan dengan Tuhan dan sesama umat katolik dengan cara yang istimewa sebagai Tubuh Kristus. Jika keluarga katolik mengambil bagian dalam
Ekaristi, keluarga akan menyadari bahwa keluarga dipanggil untuk menjadi satu dan menyaksikan kesatuan yang ada didalam Tuhan. Keluarga pun wajib melakukan secara nyata kemurahan Tuhan di dalam hidupnya.
Perayaan Ekaristi atau Pemecahan Roti merupakan jalinan yang paling kuat antara keluarga katolik dan Gereja Universal. Paus Yohanes Paulus II mengatakan: ”Ekaristi menghasilkan ikatan-ikatan persekutuan yang intim di antara semua orang beriman dalam tubuh Kristus, yaitu Gereja.”
Melalui Ekaristi dan Sabda Allah, aneka keluarga katolik dalam paroki menjadi suatu ”Persekutuan Jemaat-jemaat”.
Imam adalah mata rantai yang hidup antara paroki lokal, uskup diosesan, dan Paus, imam agung Gereja Universal.
Keluarga katolik dalam suatu paroki dihubungkan dengan ”Gereja Universal” oleh iman yang sama, dan oleh tugas perutusan yang sama untuk mewartakan kasih Allah kepada semua orang.
B. PENUTUP 6. Rencana Aksi:
B Sebelum kita menutup pertemuan doa keluarga kita ini, baiklah kita mendiskusikan rencana aksi nyata keluarga: Apa yang semestinya dilakukan keluarga katolik supaya perayaan Ekaristi baik online maupun langsung dapat dijalankan?
7. Doa Penutup:
B Mari, kita satukan semua ujud doa kita (hening) dengan berdoa bersama Bapa Kami.
Mari kita bersama-sama Doa Tahun Communio. 8. Lagu Penutup:
B Mari kita tutup pertemuan doa keluarga ini dengan sebuah Lagu Penutup.
PERTEMUAN KEDUA
Keluarga Katolik Membangun Communio
Dengan Tetangga Yang Berdekatan
Tujuan: Supaya anggota keluarga tetap bertahan dalam imannya, dengan membangun communio antar sesama, antar tetangga disekitar kita.
Pengantar:
M
Keluarga-keluarga Umat Allah Keuskupan Pangkalpinang yang terkasih, Shalom. Sejak Bulan Juli 2020 kita telah memasuki Fase New Normal. Namun pertemuan-pertemuan yang melibatkan banyak orang, masih harus mengikuti Protokol Kesehatan. Hal ini dimaksud untuk memutus rantai penularan COVID-19. Karena itu, Bp. Uskup telah memindahkan “locus pastoral” selama Fase ini, dari KBG ke Keluarga-keluarga.Melalui Modul II Pertemuan Keluarga pada Bulan Agustus ini, kita mengundang keluarga-keluarga untuk merefleksikan tema “Keluarga Katolik Membangun Communio dengan Tetangga yang berdekatan”.
Untuk memulai Pertemuan Doa Keluarga ini, mari kita berdiri dan memberi hormat (tundukan kepala) kepada Kristus yang hadir dalam sabda-Nya.
1. Lagu Pembuka:
M Lagu Pembuka dari PS. No. …. 2. Tanda Salib:
M Mari kita hening sejenak… kita ungkapkan doa pembuka secara spontan. Saya persilakan salah seorang anggota keluarga untuk mendoakan doa pembuka ……
3. Doa Pembuka:
M Mari kita hening sejenak… kita ungkapkan doa pembuka secara spontan. Saya persilakan salah seorang anggota keluarga untuk mendoakan doa pembuka ……
A. TAHAP PENDALAMAN IMAN DALAM KELUARGA
4. Melihat Gambaran Kehidupan Kita dalam
Terang Firman Tuhan.
I
Mari, kita semua mencermati sebuah gambar berikut i
ini:
Pertanyaannya:
a. Apa yang sedang terjadi didalam gambar diatas tadi? b. Mengapa mereka melakukan ini dengan cara mereka
masing-masing?
5. Kita Melihat-Mendengar Gambaran Kitab Suci: M Saya persilakan salah seorang anggota keluarga, untuk
membaca teks Kitab Suci dari: Surat Rasul Paulus Pertama Kepada Jemaat di Korintus 13: 2-3. Kita yang lain sambil melihat gambar tadi.
Saya persilakan salah seorang lagi untuk membacakan teks yang sama. Kita yang lain sambil memperhatikan gambar tadi.
M Setelah kita dua kali mendengar Sabda Tuhan dan sambil melihat gambar, mari kita hening sejenak, kita diberi waktu merenungkan selama 2-3 menit. (hening sejenak).
B Setelah keheningan itu, kita membaca teks lagi, .... Pertanyaan dan refleksi bersama:
St. Paulus menulis tentang madah kasih. Kasih sejati yang ditulis rasul Paulus memiliki ciri khas tersendiri. Apa saja ciri khas dari kasih sejati yang dimaksudkan oleh rasul Paulus?
6. Kita Membandingkan Kedua Gambar (gambar 1 dan gambaran KS) kita tadi:
Kasih sejati yang ditulis oleh rasul Paulus dan gambar dari kehidupan kita tadi, ciri khas kasih sejati mana yang kini hidup dalam keluarga kita?
PENEGASAN (dari Gambar 1 dan gambaran KS):
No. Teks Kitab Suci Menerapkan dalam hidup 1. Kasih itu sabar Mengakui hak hidup sesama 2. Kasih itu baik hati. Tunjukkan kebaikan dalamtindak-tindakannya tanpa menuntut balasan.
3. Kasih itu tidak iri
hati. Tidak ada ruang bagi rasa cemburu atas keberuntungan orang lain.
4. Kasih itu tanpa
memegahkan diri
atau
menyombongkan diri.
Rendah hati dan bijak serta memahami, memperhatikan dan menopang yang lemah.
5. Kasih itu ramah Berlaku sopan, tidaak kasar, tidak bertindak tidak sopan, tidak bertindak kejam, tidk keras dan kaku.
6. Kasih itu murah hati Tidak mencari keuntungan diri sendiri dan tidak mencari keinginan diri sendiri. Melakukan sesuatu dengan murah hati, nyawa sekalipun.
7. Kasih itu tanpa
kemarahan batiniah. Tidak dendam, tidak diingat-ingat kesalahan orang, tidak ungkit-ungkit masalah, dll.
8. Kasih itu
pengampunan. Tidak simpan kebencian, semangat pengorbanan yang benar, dan
tidak menghitung-hitung
kejahatan. 9. Kasih itu bersukacita
bersama orang lain. Menghargai perbuatan baik, kemampuan berbahagia dan melihat orang lain gembira,
memperhatikan kebutuhan
sesama, dll. 10. Kasih itu menutupi
segala sesuatu. Mampu resiko, tidak menghakimi, tidak menghadapi apapun merusak citra orang lain, dll. 11. Kasih itu percaya
segala sesuatu. Mampu menolak penipuan, kepalsuan, dan menyimpan rahasia, kebohongan, dll.
12. Kasih itu berharap Tidak putus asa terhadap masa depan, menerima hal tertentu yang tidak selalu terjadi, dan berharap akan kepenuhan yang akan diterimanya dari Allah.
13. Kasih itu
menanggung segala sesuatu.
Bersikap positif, berdiri teguh dalam iman, bersikap heroik dan
dinamis dalam menghadapi
B. PENUTUP:
7. Rencana Aksi
M Apa yang dapat kita lakukan sebagai keluarga,
supaya kasih sejati yang ditawarkan Allah hidup
dalam keluarga dan tetangga dekat kita? (Keluarga
merundingkan tentang Aksi Nyata mereka!).
8. Doa Penutup
B Mari, kita satukan semua ujud doa kita (hening) dengan berdoa bersama Bapa Kami. Mari kita bersama-sama Doa Tahun Communio.
9. Lagu Penutup
B Mari kita tutup pertemuan doa keluarga ini dengan sebuah lagu penutup