• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk ( Perseroan )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk ( Perseroan )"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk

(“Perseroan”)

Kegiatan Usaha:

Bergerak dalam bidang industri Medium Density Fibreboard (MDF) dan produk kayu olahan lainnya

Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat:

Wisma ADR Lt.3, Jl. Pluit Raya I No.1, Penjaringan, Jakarta Utara 14440, Indonesia Telp. +6221 661 5555 Fax. +6221 661 9303

www.pt-ifi.com

Email : corporate.secretary@pt-ifi.com

Lokasi Pabrik:

Jl. Besar Jambi – Palembang, Desa Mendis Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan 30756, Indonesia

Telp. +6221 661 5555 ext: 9

Keterbukaan Informasi dalam rangka rencana pembangunan perluasan pabrik MDF (Medium Density Board) beserta prasarana pendukungnya dengan nilai investasi sebesar-besarnya Rp 650.000.000.000,- yang berlokasi pada area pabrik Perseroan yang sudah ada di Sumatera Selatan, yang dikategorikan sebagai Transaksi Material sehingga Perseroan harus memperoleh terlebih dahulu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d angka 1 Peraturan Otoritas Jasa keuangan No. 17/POJK.04/2020 tanggal 21 April 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

Transaksi ini tidak mengandung Benturan kepentingan dan bukan merupakan suatu Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa keuangan No. 42 /POJK.04/2020 tanggal 2 Juli 2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

Perubahan dan/atau Tambahan Keterbukaan Informasi diterbitkan di Jakarta pada tanggal 21 Juni 2021

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

PT INDONESIA FIBREBOARD INDUSTRY TBK (“PERSEROAN”)

Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa keuangan No. 17/POJK.04/2020

Tentang Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, bertanggungjawab sepenuhnya atas kelengkapan dan kebenaran seluruh informasi atau fakta material yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan menegaskan bahwa informasi yang dikemukakan dalam keterbukaan informasi ini adalah benar dan tidak ada fakta material yang tidak dikemukakan yang dapat menyebabkan informasi material dalam keterbukaan informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan.

(2)

2

DAFTAR ISI

I. UMUM………. 3

II. INFORMASI, LATAR BELAKANG, ALASAN DAN MANFAAT TRANSAKSI SERTA DAMPAK

TRANSAKSI TERHADAP KONDISI KEUANGAN PERSEROAN TENTANG RENCANA PENAMBAHAN FASILITAS PRODUKSI MDF BESERTA PRASARANA PENDUKUNGNYA YANG BERLOKASI DI SUMATERA SELATAN………. 5

III. PIHAK INDEPENDEN DAN RINGKASAN LAPORAN PENILAIAN PIHAK INDEPENDEN…… 12

IV. PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN………. 26

V. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM……… 27

(3)

3

A. Umum

Perseroan didirikan di Indonesia pada tanggal 24 September 2007 berdasarkan Akta Pendirian No. 94 yang dibuat oleh Johny Dwikora Aron, S.H. Akta pendirian Perseroan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-05183 HT.01.01.TH.2007 tanggal 3 Desember 2007.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Kamelina, S.H. No. 6 tanggal 06 Mei 2021, sehubungan dengan perubahan pasal 16, pasal 17, pasal 18, pasal 19, pasal 20 dan pasal 21 Anggaran Dasar Perseroan. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0298635 tahun 2021 tanggal 07 Mei 2021. Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”) pada tanggal 02 Desember 2019 dengan surat No. S-186/D.04/2019 untuk melakukan penawaran umum perdana (”IPO”) sebanyak 1.412.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp105 per saham. Pada tanggal 10 Desember 2019, saham Perseroan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) berdasarkan Surat No. S-07900/BEI.PP1/12-2019 perihal Persetujuan Pencatatan Efek tertanggal 5 Desember S-07900/BEI.PP1/12-2019 dengan kode saham IFII. Berdasarkan Pasal 3 dari anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan dalam bidang industri Medium Density Fibreboard (MDF) dan produk kayu olahan lainnya. Perseroan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak Juni 2012.

B. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

KETERANGAN JUMLAH

SAHAM

NILAI NOMINAL

Rp100,- Per Saham %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 -

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. PT Adrindo Inti Perkasa 4.800.200.000 480.020.000.000 51,00% 2. SMB Kenzai Co., Ltd 2.353.000.000 235.300.000.000 25,00%

3. Heffy Hartono 562.600.000 56.260.000.000 5,98%

4. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5% 1.696.200.000 169.620.000.000 18,02%

Total Modal ditempatkan dan disetor penuh 9.412.000.000 941.200.000.000 100,00%

Saham Dalam Portepel 10.588.000.000 1.058.800.000.000 -

(4)

4

C. Ringkasan Laporan Keuangan Perseroan

Laporan Keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra (KAP) sesuai dengan laporan No. 00048/2.0851/AU.1/04/0272-3/1/III/2021 tertanggal 26 Maret 2021. Sama halnya dengan Laporan Keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra sesuai dengan laporan No. 00038/2.0851/AU.1/04/0272-2/1/III/2020 tertanggal 9 Maret 2020. Menurut opini KAP, laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan Posisi Keuangan

Keterangan 31 Desember 2020 (Audited) 31 Desember 2019 (Audited) Aset Aset Lancar 341.737.294.833 295.901.856.337

Aset Tidak Lancar 732.501.280.692 805.636.878.639

Total Aset 1.074.238.575.525 1.101.538.734.976

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek 58.235.308.849 97.387.654.752

Liabilitas Jangka Panjang 16.484.972.581 31.906.251.946

Total Liabilitas 74.720.281.430 129.293.906.698

Ekuitas 999.518.294.095 972.244.828.278

Total Liabilitas dan Ekuitas 1.074.238.575.525 1.101.538.734.976

Laporan Laba Rugi

Keterangan 31 Desember 2020

(Audited)

31 Desember 2019 (Audited)

Penjualan Bersih 682.021.210.514 669.713.224.904

Beban Pokok Penjualan (478.976.117.639) (480.753.767.699)

Laba Bruto 203.045.092.875 188.959.457.205

Beban Usaha (92.963.198.081) (101.204.919.923)

(Beban) Pendapatan Lain-lain (13.924.855.429) (10.257.305.163) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 96.157.039.365 77.497.232.119

Beban Pajak Penghasilan (22.571.188.903) (18.231.089.309)

Laba Tahun Berjalan 73.585.850.462 59.266.142.810

Penghasilan Komprehensif Lain 747.615.355 4.545.139.087

Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

74.333.465.817 63.811.281.897 Laba Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan

Kepada Pemilik Entitas Induk

73.585.850.462 59.266.142.810 Laba per Saham Dasar dan Dilusian yang

diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

(5)

5 Rasio Keuangan Keterangan 31 Desember 2020 (Audited) 31 Desember 2019 (Audited) Rasio Lancar 587% 304% Rasio Kas 58% 5% Rasio Cepat 299% 152%

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 7% 13%

Rasio Liabilitas Terhadap Aset 7% 12%

Margin Laba Kotor 30% 28%

Margin Laba Operasi 16% 13%

Margin Laba Bersih 11% 9%

Laba Bersih Terhadap Total Aset 7% 5%

Laba Bersih Terhadap Total Ekuitas 7% 6%

Informasi, Latar Belakang dan Alasan Rencana Transaksi

Saat ini Perseroan telah memiliki fasilitas produksi MDF di area pabrik Perseroan seluas 50 Ha yang berlokasi di Desa Mendis Jaya, Bayung Lecir, Kabupaten Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan. Fasilitas produksi MDF saat ini mempunyai kapasitas terpasang sebesar 250.000 M3/tahun dengan standar produksi menggunakan bahan baku kayu karet dan jenis Lem E2. Berikut spesifikasi produk Perseroan dilihat dari penggunaan bahan baku utama.

Produk MDF

Jenis Bahan Baku

Target Pasar Utama

Kayu Lem

Reguler Karet dan Racuk E1/E2/P2 Indonesia, Malaysia, Taiwan, India, Vietnam

Middle East (ME) Karet E2 Saudi Arabia, Libanon, Yordania, Mesir dan negara kawasan Timur Tengah lainnya

Japan (JIS) Racuk F4 Jepang

Setiap produk MDF yang diproduksi oleh Perseroan memiliki proses produksi yang berbeda tergantung pada spesifikasi ukuran dan jenis bahan baku yang digunakan;

 MDF Reguler memiliki koefisien 1,5 kali waktu proses produksi yang lebih lama dari pada produk MDF ME, karena proses produksi MDF Reguler menggunakan kombinasi kayu racuk yang mempunyai karakteristik lebih keras dari kayu karet.

 MDF Japan memiliki koefisien 2,0 kali waktu produksi dari MDF ME dikarenakan penggunaan bahan baku kayu racuk, kualitas lem yang lebih baik dan produksi ukuran MDF yang lebih tipis. Produk MDF Japan juga menggunakan standar produksi sesuai Japanese Industrial Standards (JIS), yang merupakan standar kualitas tertinggi di dunia.

II. INFORMASI, LATAR BELAKANG, ALASAN DAN MANFAAT TRANSAKSI

SERTA DAMPAK TRANSAKSI TERHADAP KONDISI KEUANGAN PERSEROAN

TENTANG RENCANA PENAMBAHAN FASILITAS PRODUKSI MDF BESERTA

PRASARANA PENDUKUNGNYA YANG BERLOKASI DI SUMATERA SELATAN

(6)

6 Dengan melihat waktu koefisien produksi MDF sesuai komposisi produk tersebut di atas, menyebabkan turunnya kapasitas terpasang dan tidak bisa memenuhi volume maksimalnya sebesar 250.000 M3/tahun.

Perseroan selalu berusaha mengoptimalkan kapasitas produksi yang ada saat ini dengan juga mencari komposisi produksi dengan margin keuntungan yang lebih baik. Penggunaan kayu racuk pada proses produksi Perseroan menghasilkan kualitas produk MDF yang lebih baik dari kayu karet, dan dari sisi harga pembelian kayu racuk juga lebih tinggi dari kayu karet. Hal ini selaras dengan harga jual dan margin keuntungan MDF dari bahan kayu racuk yang lebih tinggi dari kayu karet. Jika Perseroan hanya mengejar pemenuhan produksi kapasitas terpasang, target Perseroan untuk mendapatkan keuntungan paling optimal tidak akan bisa tercapai dikarenakan hanya berfokus pada produksi MDF dengan bahan baku karet yang mempunyai harga jual dan kualitas produk yang lebih rendah.

Pencapaian rill produksi MDF Perseroan selama 3 tahun terakhir berbanding kapasitas produksi Perseroan sebagai berikut:

Melihat pencapaian rill produksi MDF Perseroan selama 3 tahun terakhir (2018-2020), rata-rata utilisasi produksi MDF sekitar 89% - 94% per tahun yang dinilai sudah cukup tinggi dari kapasitas terpasang dengan memperhatikan kapasitas optimal berdasarkan koefisien produk MDF Perseroan.

Seiring dengan meningkatnya permintaan produksi MDF untuk pasar domestik dan pasar ekspor seperti Jepang, negara-negara di kawasan Timur Tengah, yang secara bertahap meningkat setiap tahunnya, membuat Perseroan cukup kesulitan mengatur alokasi produksi dikarenakan keterbatasan utilisasi kapasitas produksi pada fasilitas produksi MDF yang ada saat ini. Melihat situasi ini, keterbatasan kapasitas produksi menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Perseroan untuk bisa mengembangkan usahanya dalam tahun-tahun kedepan.

Sebagai antisipasi peningkatan permintaan yang akan datang, Perseroan merencanakan untuk membangun lagi fasilitas produksi MDF tambahan pada lokasi pabrik Perseroan untuk meningkatkan kapasitas terpasang produksi MDF keseluruhan dari sebelumnya 250.000 M3/tahun menjadi sekitar 450.000 M3/tahun. Fasilitas produksi MDF tambahan tersebut akan dibangun di lokasi yang sudah tersedia bersebelahan dengan fasilitas produksi MDF yang sudah ada saat ini pada area pabrik Perseroan.

Perseroan berencana untuk melengkapi fasilitas produksi tersebut dengan mesin Super Heating Mat yang berfungsi untuk mengendalikan pengaturan suhu/ temparatur yang bisa dijaga dengan stabil agar kualitas produksi MDF yang dihasilkan bisa semakin bagus dan konsisten.

Produksi Kapasitas Optimal Produksi Kapasitas Optimal Produksi Kapasitas Optimal Reguler 1,5 M3 44.639 66.959 51.813 77.720 70.038 105.057

Middle East (ME) 1,0 M3 87.130 87.130 60.287 60.287 70.795 70.795

Japan (JIS) 2,0 M3 34.265 68.530 44.468 88.936 29.998 59.996

Total M3 166.034 222.619 156.568 226.943 170.831 235.848 Kapasitas Terpasang 250.000 250.000 250.000

Utilisasi 89% 91% 94%

2020 2019 2018

(7)

7 Saat ini Perseroan memiliki Power Plant mandiri dengan kapasitas 15 MW (Mega Watt) yang menjadi sumber energi listrik untuk seluruh area pabrik Perseroan. Sebagian besar bahan bakar yang digunakan untuk Power Plant tersebut adalah batu bara (coal), dimana hasil dari pembakaran batu bara ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan dibutuhkan penanganan khusus untuk emisi batu bara yang dihasilkan. Perseroan berencana menggunakan jaringan listrik dari PLN yang merupakan penggunaan energi dengan hasil emisi yang lebih rendah pada mesin MDF yang baru untuk membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sehingga menjadikan proses hasil produksi lebih ramah lingkungan.

Fasilitas produksi MDF ini akan menggunakan mesin utama Continuous Press Line MDF dengan spesifikasi khusus yang rencananya akan diproduksi oleh Dunhua Yalian Machinery Co. Ltd (Yalian), pihak tidak teraffiliasi dengan Perseroan. Yalian merupakan perusahaan yang berlokasi di Kota Dunhua, Provinsi Jilin, Tiongkok, yang mempunyai spesialisasi dalam bidang penelitian proses produksi papan panel kayu dan pembuatan mesin dan peralatan produksi panel kayu sejak tahun 2003. Saat ini Yalian sudah memproduksi lebih dari 58 mesin Continuous Press Line MDF dengan berbagai spesifikasi khusus kepada beragam pelanggannya dari Tiongkok, India, Eropa dan negara lainnya.

Berikut detail rincian mesin dengan spesifikasi khusus yang dibutuhkan serta jumlah dan dan harga yang ditawarkan oleh Yalian sebagai berikut:

No.

Keterangan Rincian Mesin (dalam satuan 1 set mesin)

Harga Mesin dalam satuan mata

uang (CNY)

Harga Mesin ekuivalen dalam Rupiah (Kurs 1 CNY = Rp. 2.161)

Per 31 Des 2020

A. Mesin

1. Chips Preparation Section 7.525.000 16.261.525.000 2. Fiber Preparation Section 17.349.000 37.491.189.000 3. Fiber Drying and Sifting Section 5.299.000 11.451.139.000

4. Glue Dosing Section 1.418.000 3.064.298.000

5. Forming and Pressing 46.638.000 100.784.718.000

6. Raw Board Handling 7.733.000 16.711.013.000

7. Intermediate Storage 1.628.000 3.518.108.000

8. Sanding and Cutting 9.177.000 19.831.497.000

9. Pneumatic Transporting System 3.823.000 8.261.503.000

10. Energy Plant 9.416.000 20.347.976.000

11. Auxiliary Equipment 4.465.000 9.648.865.000

Jumlah Harga Mesin 114.471.000 247.371.831.000

Teknis dan Pengiriman

12. Engineering cost 1.500.000 3.241.500.000

13. Technical service cost 2.900.000 6.266.900.000

14. Packing cost 2.849.000 6.156.689.000

15. Transport FOB 1.710.000 3.695.310.000

16. Transport to factory site - 8.463.000.000

(8)

8 Detail mesin-mesin diatas merupakan suatu rangkaian lini produksi MDF terintegrasi yang merupakan mekanisme proses produksi secara automatis dari awal dimasukkannya material bahan baku hingga menjadi produk jadi MDF, dengan ringkasan spesifikasi sebagai berikut; - Lini produksi menghasilkan produk Medium Density Fibrebord (MDF) dan High Density

Fibreboard (HDF) dengan dimensi ukuran rangkaian mesin 4 Feet x 38,7 meter.

- Kapasitas produksi bisa mencapai 630 M3/ hari dengan asumsi waktu produksi optimal dalam sehari 22,5 jam dan produksi MDF menggunakan kayu karet, pemakaian glue resin E1/E2 dengan ketebalan MDF 9mm.

- Mesin mampu produksi MDF dengan ketebalan mulai dari 2mm – 18mm.

- Mesin Glue Dosing Section di desain dengan sistem aplikasi spray resin/glue terbaru yang sehingga atomisasi glue resin bisa lebih baik. Partikel resin menjadi lebih kecil sehingga dapat diterapkan lebih merata ke serta fiber kayu.

- Mesin Forming dan Pressing dilengkapi dengan mesin Mat Heater dengan keunggulan bisa meningkatkan suhu pada lapisan permukaan dan inti MDF secara merata melalui campuran udara panas dan uap dari mesin Mat Heater.

Mesin penunjang lainnya yang berkaitan dengan lini produksi MDF dan dibutuhkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut;

1. Mesin Air Compressor yang berfungsi untuk memisahkan air dan steam, dan

2. Mesin Reverse Osmosis sebagai alat penyaluran air ke Energy Plant untuk produksi steam.

Rencana pembelian kedua mesin penunjang diatas dianggarkan sekitar Rp. 5,83 miliar. Perseroan akan menunjuk supplier yang berbeda untuk mesin penunjang ini dikarenakan Yalian tidak memproduksi mesin penunjang tersebut. Sehingga total anggaran untuk pembelian mesin utama dan penunjang adalah sebesar Rp. 281 miliar.

Perseroan optimis tidak ada kendala yang signifikan dalam perakitan dan pengiriman mesin. Sampai saat ini Tiongkok merupakan salah satu negara yang paling berhasil dalam hal pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19, dan juga merupakan salah satu contoh negara yang perekonomiannya pulih dengan cepat pasca pandemic. Hal ini menggambarkan kegiatan usaha/ perekonomian di Tiongkok tetap bisa berjalan normal dengan standar protokol kesehatan yang ketat.

Untuk menunjang mesin utama dan mesin penunjang, Perseroan juga akan membangun fasilitas penunjangnya berupa bangunan mesin, logyard, warehouse, alat-alat berat dan instalasi lainnya yang diperlukan. Kontraktor pembangunan bangunan mesin akan ditunjuk oleh Perseroan setelah rancangan/ gambar design dan spesifikasi final dari mesin utama telah disetujui antara Perseroan dan Yalian.

Pembangunan Fasilitas produksi MDF tambahan ini direncanakan akan dimulai pada bulan Oktober 2021 dan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu sampai dengan 22 (dua puluh dua) bulan.

Nilai seluruh transaksi untuk pembangunan fasilitas produksi MDF ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp 650.000.000.000,- (enam ratus lima puluh miliar Rupiah) yang akan dibayarkan kepada Yalian dan pihak-pihak lainnya yang terkait dalam pelaksanaan proyek pembangunan fasilitas seluruhnya dengan rincian anggaran sebagai berikut:

(9)

9

No. Keterangan Jumlah Anggaran

1. Design and Drawing 1.500.000.000

2. Land Cut and Fill 6.436.500.000

3. Pilling 20.000.000.000 4. Building 86.260.000.000 5. Foundation 38.258.000.000 6. Machine 281.033.156.000 7. Electrical 20.000.000.000 8. Installation 15.000.000.000 9. Steel Support 105.000.000.000 10. Heavy Equipment 19.560.000.000 11. PLN and Houshing 28.380.000.000 12. Others Contigency 28.572.344.000 Total 650.000.000.000

Pada tanggal 31 Desember 2020, nilai Ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp. 999.518.294.095,- (sembilan ratus sembilan puluh sembilan miliar lima ratus delapan belas juta dua ratus sembilan puluh empat ribu sembilan puluh lima Rupiah) berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, sebagaimana yang dinyatakan dalam laporannya sesuai dengan laporannya No. 00048/2.0851/AU.1/04/0272-3/1/III/2021 tertanggal 26 Maret 2021. Maka dengan demikian nilai seluruh transaksi untuk pembangunan fasilitas produksi MDF dibandingkan nilai ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar 65% (enam puluh lima persen).

Karena nilai rencana transaksi tersebut melebihi 50% (lima puluh persen) dari nilai ekuitas Perseroan sebagaimana dijelaskan diatas, rencana transaksi ini merupakan Transaksi Material yang hanya dapat dilaksanakan setelah Perseroan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d angka 1 Peraturan Otoritas Jasa keuangan No. 17/POJK.04/2020 tanggal 21 April 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

Manfaat Rencana Transaksi

Manfaat yang diharapkan akan diperoleh Perseroan dan Pemegang Saham dengan dilakukannya rencana transaksi ini antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan pendapatan serta laba Perseroan di masa yang akan datang; 2. Peningkatan nilai aset Perseroan secara keseluruhan;

3. Meningkatkan daya tarik investasi Perseroan; dan

4. Akan memberikan Net Present Value (NPV) positif untuk pemegang saham Perseroan.

Dampak Rencana Transaksi pada Kondisi Keuangan Perseroan

Berikut ringkasan dampak rencana transaksi terhadap posisi keuangan dan beberapa rasio

keuangan utama Perseroan, dengan menggunakan laporan Keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2020.

(10)

10

Laporan Posisi Keuangan Proforma (Rp.Juta)

31 Des 2020 31 Des 2020

ASET Aset Lancar

Kas dan setara kas 34.052 - 34.052 Piutang usaha 51.750 - 51.750 Piutang lain-lain 758 - 758 Persediaan 167.382 - 167.382 Biaya dibayar dimuka dan uang muka 29.671 - 29.671 Pajak dibayar dimuka 58.125 - 58.125

Jumlah Aset Lancar 341.737 - 341.737

Aset Tidak Lancar

Aset tetap 714.337 650.000 a) 1.364.337 Aset hak guna 3.782 - 3.782 Uang muka pembelian aset tetap 2.025 - 2.025 Aset pajak tangguhan - bersih 11.207 - 11.207 Aset tidak lancar lainnya 1.151 - 1.151

Jumlah Aset Tidak Lancar 732.501 650.000 1.382.501

JUMLAH ASET 1.074.239 650.000 1.724.239

LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek

Utang bank jangka pendek - - -Utang usaha 25.296 - 25.296 Utang lain-lain 444 - 444 Utang pajak 10.841 - 10.841 Biaya masih harus dibayar 6.322 - 6.322 Uang muka dari pelanggan 14.437 - 14.437 Utang jangka pendek

Utang bank - - -Liabilitas sewa 895 - 895

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 58.235 - 58.235 Liabilitas Jangka Panjang

Estimasi liabilitas atas imbalan kerja 13.503 - 13.503 Utang lain-lain-pihak berelasi - - -Utang jangka panjang

Utang bank - 455.000 b) 455.000 Liabilitas sewa 2.982 - 2.982

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 16.485 455.000 471.485

JUMLAH LIABILITAS 74.720 455.000 529.720

Ekuitas

Modal saham 941.200 - 941.200 Selisih perubahan ekuitas entitas anak - - -Uang muka setoran modal - - -Tambahan modal disetor 2.898 - 2.898 Laba komprehensif lain 5.069 - 5.069 Saldo laba 50.351 195.000 c) 245.351 Kepentingan non pengendali - -

-Jumlah Ekuitas 999.518 195.000 1.194.518

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.074.239 650.000 1.724.239

Rasio Likuiditas dan Solvabilitas

Current Ratio 586,82% 586,82%

Debt to Equity Ratio 7,48% 44,35%

Debt to Asset Ratio 6,96% 30,72% Uraian

Sebelum

Transaksi Penyesuaian

Setelah Transaksi

(11)

11 Dampak rencana transaksi pada penyajian proforma posisi keuangan diatas berdasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. Penambahan aset tetap sehubungan dengan penambahan fasilitas produksi MDF beserta prasarana pendukungnya dengan rincian sebagai berikut;

Saat ini Perseroan belum mempunyai legalitas atas kepemilikan obyek transaksi serta perijinan yang diperlukan sehubungan dengan rencana transaksi dikarenakan pembangunan masih dalam perencanaan dan belum terjadinya kontrak transaksi jual/beli dan/atau pembangunan dengan pihak supplier/kontraktor.

2. Pendanaan untuk transaksi pembangunan fasilitas produksi MDF, dilakukan melalui mekanisme;

 Perseroan berencana menggunakan fasilitas pinjaman kredit investasi sebesar

70% dari total nilai transaksi material atau sebanyak-banyaknya sebesar Rp 455.000.000.000,- (empat ratus lima puluh lima miliar Rupiah) yang pencairannya

dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahap pembangunan dengan jangka waktu pinjaman selama 7 (tujuh) tahun.

 Sisanya sebesar 30% atau sebesar Rp 195.000.000.000,- (seratus sembilan puluh lima miliar Rupiah) berasal dari internal cashflow (kas hasil operasional) dalam 2 (dua) tahun kedepan yang asumsinya dicatat sebagai penambahan terhadap Saldo Laba Perseroan. 3. Seluruh pembayaran nilai transaksi kepada pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan

fasilitas produksi MDF akan diselesaikan secara bertahap dimulai dari kuartal ke-tiga tahun 2021 dan diperkirakan akan lunas seluruhnya pada semester ke-dua tahun 2023.

Analisis singkat atas informasi posisi keuangan proforma Perseroan per 31 Desember 2020 atas transaksi adalah sebagai berikut;

1. Proforma aset lancar tidak mengalami perubahan.

2. Proforma aset tidak lancar mengalami peningkatan 88,74% dari Rp 732.501 juta menjadi Rp 1.382.501 juta.

3. Secara keseluruhan proforma aset Perseroan setelah dilakukannya Rencana Transaksi mengalami peningkatan 60,51% dari Rp 1.074.239 juta menjadi Rp 1.724.239 juta.

4. Proforma liabilitas jangka pendek tidak mengalami perubahan.

5. Proforma liabilitas jangka panjang mengalami peningkatan 2760,09% dari Rp 16.485 juta menjadi Rp 471.485 juta.

6. Secara keseluruhan proforma liabilitas Perseroan mengalami peningkatan 608,94% dari Rp 74.720 juta menjadi Rp 529.720 juta.

7. Proforma ekuitas mengalami peningkatan 19,51% dari Rp 999.518 juta menjadi Rp 1.194.518 juta.

8. Proforma Current Ratio tidak mengalami perubahan.

9. Proforma Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio mengalami peningkatan masing-masing dari 7,48% dan 6,96% menjadi masing-masing-masing-masing 44,35% dan 30,72%.

No. Klasifikasi Aset Tetap Jumlah Penambahan

1. Bangunan dan Prasarana 288.406.844.000

2. Mesin dan Peralatan Pabrik 342.033.156.000

a. Mesin 281.033.156.000

b. Peralatan Pabrik 61.000.000.000

3. Kendaraan 19.560.000.000

(12)

12

A. PIHAK INDEPENDEN

Perseroan telah menunjuk KJPP Iskandar dan Rekan sebagai Penilai Independen sesuai dengan Surat Penugasan No. 055.2/IDR/DO.2/Pr-FO/III/2021 tertanggal 25 Maret 2021 untuk memberikan pendapat kewajaran rencana transaksi pembangunan pabrik Medium Density Fibreboard (MDF) dan fasilitas pendukungnya oleh PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFI). KJPP Iskandar dan Rekan telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan berdasarkan surat keputusannya No. 772/KM.1/2013 tanggal 12 November 2013 dan telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Surat No. S-774/PM.25/2013 tanggal 27 November 2013

dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal (Pendaftaran Ulang) No. STTD.PPB-33/PM.2/2018 tanggal 28 September 2018 sebagai Penilai Properti/Aset dan

Bisnis di Pasar Modal. Identitas Pihak Independen

Nama : Kantor Jasa Penilai Publik Iskandar dan Rekan No. Ijin Usaha : 772/KM.1/2013

Alamat : Graha IDR, Komplek Rukan Malaka Country Estate, Jalan Malaka Merah II No. 5- 6-7, Jakarta 13460, Indonesia

Telepon : (62-21) 86611148-49 Faksimili : (62-21) 8619266

Website : www.kjppiskandardanrekan.com

B. Ringkasan Pendapat Kewajaran Atas Rencana Transaksi Berdasarkan Laporan Penilai

Independen No. 00184/2.0118-00/BS/04/0520/1/V/2021 tanggal 17 Mei 2021

Para Pihak Yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi adalah IFI selaku pembeli dan pihak ketiga yaitu YALIAN sebagai vendor mesin utama Continuous Press Line MDF dan pihak ketiga lainnya sebagai kontraktor pembangunan fasilitas pendukungnya yang akan ditunjuk oleh Perseroan setelah rancangan/ gambar desain dan spesifikasi final dari mesin utama telah disetujui antara Perseroan dan YALIAN.

Objek Penilaian

Objek penilaian adalah Rencana Transaksi pembangunan pabrik MDF berserta fasilitas pendukungnya dengan berdasarkan rencana anggaran biaya dari Perseroan dengan biaya investasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 650.000 juta.

Rencana anggaran biaya untuk pembangunan pabrik MDF berserta fasilitas pendukungnya adalah sebagai berikut:

(13)

13

NO. QTY UOM UNIT PRICE

(¥/$) UNIT PRICE (Rp)

TOTAL PRICE (Rp. Juta)

1 1.500

2 Land Cut and Fill

2.1 PPIC 12.385 M3 60.000 743

2.2 Main Building 21.720 M3 60.000 1.303

2.3 Log Yard 39.550 M3 60.000 2.373

2.4 Other 9.200 M3 60.000 552

2.5 LC & Buang Sampah 44.400 M3 33.000 1.465 6.437 3

3.1 PPIC 256 Titik 8.600.000 2.202

3.2 Main Building 220 Titik 9.100.000 2.002 344 Titik 11.000.000 3.784 3.3 Drier 12.012 3.4 Refiner -3.5 Energy Plant -3.6 Chip Debarker -3.7 Supporting -20.000 4 4.1 PPIC 16.896 M2 2.500.000 42.240 4.2 MDF 8.448 M2 2.500.000 21.120 4.3 Refiner 384 M2 2.500.000 960 4.4 Energy Plant 4.700 M2 2.500.000 11.750 4.5 Chipper & Debarker 1.614 M2 2.500.000 4.035 4.6 Workshop / CWH 2.148 M2 2.500.000 5.370 4.7 Others 314 M2 2.500.000 785 86.260 5 5.1 MDF 5.2 Raw Board 5.3 Energy Plant 5.4 Chipper & Debarker 5.5 Refiner 5.6 Log yard 30.630 M2 500.000 15.315 5.7 Jalan 5.886 M2 500.000 2.943 38.258 6 6.1 Yalian Machine

6.1.A 100 Chips Preparation Section ¥ 7.525.000 16.261.525.000 6.1.B 200 Fiber Preparation Section ¥ 17.349.000 37.491.189.000 6.1.C 300 Fiber Drying and Sifting Section ¥ 5.299.000 11.451.139.000 6.1.D 400 Glue Dosing Section ¥ 1.418.000 3.064.298.000 6.1.E 5100-5500 Forming and Pressing ¥ 46.638.000 100.784.718.000 6.1.F 5600 Raw Board Handling ¥ 7.733.000 16.711.013.000 6.1.G 5700 Intermediate storage ¥ 1.628.000 3.518.108.000 6.1.H 6000 Sanding and Cutting ¥ 9.177.000 19.831.497.000 6.1.I 3800 Pneumatic Transporting System ¥ 3.823.000 8.261.503.000 6.1.J 7000 Energy Plant ¥ 9.416.000 20.347.976.000 6.1.K Auxiliary Equipment ¥ 4.465.000 9.648.865.000

6.1.L Engineering ¥ 1.500.000 3.241.500.000

6.1.M Technical service cost ¥ 2.900.000 6.266.900.000

6.1.N Packing Cost ¥ 2.849.000 6.156.689.000

6.1.O Transport FOB ¥ 1.710.000 3.695.310.000

6.1.P Transport to Site $ 600.000 8.463.000.000 Sub Total 275.195 6.2 R/O $ 201.200 2.837.926.000 2.838 6.3 Compressor 3 UNIT 1.000.000.000 3.000 281.033 20.000 DESCRIPTION Design & Drawing

TOTAL Main Machine Pilling TOTAL Building TOTAL Foundation TOTAL TOTAL

(14)

14

Maksud dan Tujuan Penilaian

Maksud penilaian adalah memberikan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi untuk tujuan pelaksanaan Rencana Transaksi.

Asumsi-asumsi dan Syarat Pembatas

Laporan penilaian ini bersifat non disclaimer opinion.

 Penilai telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian.

 Data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya.

 Proyeksi keuangan yang digunakan adalah proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty), jika penilaian menggunakan proyeksi keuangan.

 Penilai bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan.

 Laporan penilaian ini terbuka untuk publik kecuali informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.

NO. QTY UOM UNIT PRICE

(¥/$) UNIT PRICE (Rp) TOTAL PRICE (Rp. Juta) 7 7.1 Panel 24 UNIT 6.810 7.2 Travo 8 PC 5.320

7.3 Additional Cubicle 2 UNIT 248

7.4 Cable 7.622 20.000 8 8.1 Mechanical 8.2 Electrical 8.3 Main Machine 10.000 15.000 9 9.1 Conveyor 28 Ton 9.2 Refiner 92 Ton

9.3 Drier / Shiffer 445 Ton

9.4 Forming 292 Ton

9.5 Raw board Storage 225 Ton

9.6 Reject Fiber

9.7 Piping 22 Ton

9.8 Ducting 25 Ton

9.9 Silo 185 Ton

9.10 Tangki Air R/O 1.500 M3 2.500.000 3.750

9.11 Other 32.250 105.000 10 10.1 Excavator PC 200 2 UNIT 1.530.000.000 3.060 10.2 Excavator PC 300 1 UNIT 4.000.000.000 4.000 10.3 Rotary Grapple 2 UNIT 300.000.000 600

10.4 Wheel Loader 2 UNIT 2.130.000.000 4.260

10.5 Static Crane 1 UNIT 2.100.000.000 2.100

10.6 Truck Logyard 3 UNIT 1.100.000.000 3.300 10.7 Forklift 3 ton 1 UNIT 390.000.000 390 10.8 Forklift 5 ton 2 UNIT 590.000.000 1.180 10.9 Forklift 7 ton 1 UNIT 670.000.000 670

19.560 11 11.1 PLN 26.000 11.2 Housing 952 M2 2.500.000 2.380 28.380 12 28.572 650.000 5.000 69.000 DESCRIPTION Electrical TOTAL Installation TOTAL Steel Support TOTAL Heavy Equipment TOTAL Others TOTAL Contigency GRAND TOTAL

(15)

15

 Penilai bertanggung jawab atas Laporan Penilaian dan kesimpulan Nilai akhir.

 Penilai telah memperoleh informasi atas status hukum Objek Penilaian dari pemberi tugas.

Pendekatan dan Metode Penilaian

Pendapat kewajaran diberikan setelah dilakukan analisis atas: - Nilai dari objek yang ditransaksikan.

- Dampak keuangan dari transaksi yang akan dilakukan terhadap kepentingan pemegang saham.

- Pertimbangan bisnis yang digunakan oleh manajemen Perseroan terkait dengan Rencana Transaksi yang akan dilakukan terhadap kepentingan pemegang saham.

Dalam melakukan analisis tersebut diatas, maka dilakukan analisis sebagai berikut: a. Melakukan analisis transaksi.

b. Melakukan analisis kualitatif atas Rencana Transaksi. c. Melakukan analisis kuantitatif atas Rencana Transaksi. d. Melakukan analisis kewajaran nilai transaksi.

e. Melakukan analisis atas faktor lain yang relevan.

Kesimpulan

A. Analisis Transaksi

1. Analisis Pengaruh Transaksi Terhadap Keuangan Perseroan

Dengan transaksi pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya oleh IFI berdasarkan proforma posisi keuangan akan menambah aset tidak lancar berupa aset tetap, menambah liabilitas jangka panjang berupa utang bank jangka panjang dan menambah saldo laba yang merupakan kas yang akan diperoleh dari laba operasi Perseroan dengan demikian akan mengurangi solvabilitas Perseroan sedangkan likuiditas Perseroan tidak mengalami perubahan. Berdasarkan proyeksi keuangan dengan dilakukannya transaksi akan mengurangi likuiditas dan solvabilitas Perseroan, namun akan meningkatkan penjualan dan laba pada proyeksi keuangan Perseroan.

2. Analisis likuiditas Dari Transaksi

Berdasarkan analisis proforma posisi keuangan, likuiditas Perseroan tidak mengalami perubahan. Namun, berdasarkan proyeksi keuangan Perseroan dengan dilakukannya transaksi dibandingkan dengan tanpa dilakukannya transaksi likuiditas Perseroan akan mengalami penurunan yang disebabkan oleh bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atas pembiayaan untuk pembelian aset tetap.

3. Nilai transaksi

Berdasarkan Rencana Anggaran Biaya dari manajemen Perseroan, nilai transaksi pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya dengan biaya investasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 650.000 juta.

4. Materialitas nilai transaksi

Berdasarkan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, suatu transaksi dikategorikan sebagai Transaksi Material apabila nilai transaksi sama dengan 20% (dua puluh persen) atau lebih dari ekuitas Perusahaan Terbuka.

(16)

16 Dalam hal perusahaan terbuka memiliki ekuitas negatif transaksi dikategorikan sebagai Transaksi Material apabila nilai transaksi sama dengan 10% atau lebih dari total aset Perusahaan Terbuka.

Perusahaan Terbuka yang akan melakukan Transaksi Material wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam hal:

1. Transaksi Material lebih dari 50% terhadap ekuitas atau aset atau laba bersih atau pendapatan usaha Perseroan.

2. Transaksi Material lebih dari 25% terhadap aset Perseroan apabila ekuitas Perseroan negatif.

3. Laporan Penilai menyatakan bahwa Transaksi Material yang akan dilakukan tidak wajar Nilai transaksi adalah sebesar Rp 650.000 juta dan ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit KAP Teramihardja, Pradhono & Chandra per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 999.518 juta, dengan demikian materialitas nilai transaksi 65,03% dari ekuitas Perseroan.

Dari uraian tersebut diatas, Rencana Transaksi termasuk transaksi material dan memerlukan keputusan RUPS sesuai dengan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

5. Hubungan antara pihak-pihak yang bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi adalah IFI selaku pembeli dan pihak ketiga yaitu YALIAN sebagai vendor mesin utama Continuous Press Line MDF dan pihak ketiga lainnya sebagai kontraktor pembangunan fasilitas pendukungnya yang akan ditunjuk oleh Perseroan setelah rancangan/ gambar desain dan spesifikasi final dari mesin utama telah disetujui antara Perseroan dan YALIAN.

Rencana Transaksi dilakukan oleh Perseroan dengan pihak ketiga sehingga tidak terdapat hubungan afiliasi. Dengan demikian Rencana Transaksi tidak termasuk Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42 /POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan.

6. Analisis perjanjian dan persyaratan yang telah disepakati

Sampai dengan saat ini belum ada perjanjian dan persyaratan yang telah disepakati antara Perseroan dengan pihak ketiga, namun berdasarkan informasi Pemberi Tugas perjanjian dan persyaratan yang akan disepakati Perseroan dan pihak ketiga dengan ketentuan-ketentuan yang umum digunakan dalam pembelian barang dan jasa untuk pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya antara lain:

1. Spesifikasi barang dan jasa yang disepakati 2. Harga yang disepakati

3. Teknis pengiriman

4. Jaminan dari penjual atas pembelian barang dan jasa

5. Jadwal pengiriman dan instalasi sampai dengan tahap penyelesaian

6. Technical service yang terdiri dari supervision of installation, test run, commissioning, performance test, acceptance test, training dan lain-lain.

(17)

17 Dengan demikian perjanjian dan persyaratan yang akan disepakati layak dan dapat diandalkan pelaksanaannya dari transaksi yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan pertimbangan tersebut Rencana Transaksi wajar dilaksanakan.

7. Analisis manfaat dan risiko dari transaksi Manfaat transaksi adalah sebagai berikut:

 Peningkatan nilai aset Perseroan secara keseluruhan.

 Meningkatkan pendapatan serta laba Perseroan di masa yang akan datang. Risiko transaksi adalah sebagai berikut:

 Risiko tidak tercapainya kinerja seperti yang diharapkan dari pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya, hal ini dapat diminimalisir mengingat Perseroan telah berpengalaman dibidang usaha MDF dengan upaya menjaga kualitas produk yang dihasilkan, menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memperluas jaringan pasar Perseroan.

B. Analisis Kualitatif

1. Analisis industri dan lingkungan

Ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam diantaranya Transportasi dan Pergudangan sebesar 15,04 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 10,22 persen; Jasa Perusahaan sebesar 5,44 persen; Jasa Lainnya sebesar 4,10 persen; dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 3,72 persen. Sebaliknya, beberapa lapangan usaha masih mengalami pertumbuhan positif, di antaranya; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 11,60 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 10,58 persen; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 4,94 persen; Real Estat sebesar 2,32 persen; dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 1,75 persen.

Perkembangan ekspor medium dencity fiberboard (MDF) Indonesia tahun 2017 – 2020 menunjukkan pertumbuhan positif dengan rata-rata sebesar 9% per tahun. Nilai expor MDF Indonesia pada tahun 2020 mencapai USD 92 juta meningkat sebesar 5% dari tahun 2019 dengan nilai export sebesar USD 87,62 juta.

Perkembangan volume ekspor medium dencity fiberboard (MDF) Indonesia periode 2017-2020 tumbuh dengan rata-rata 11% pertahun. Total volume expor MDF pada tahun 2017-2020 mencapai 337,79 ribu ton, meningkat 10% dari tahun 2019 dengan total volume export MDF sebesar 306,81 ribu ton.

Pangsa pasar ekspor MDF Indonesia adalah negara-negara Timur Tengah, dengan total volume ekspor MDF mencapai 191,7 ribu ton. Pangsa pasar kedua dan ketiga adalah negara-negara Afika dan Asia Timur, dengan total volume ekspor pada tahun 2020 sebesar 57,9 ribu ton dan 45,06 ribu ton. Kontribusi negara-negara Timur Tengah terhadap total ekspor MDF Indonesia pada tahun 2020 mencapai 57%. Ditambah dengan Negara-negara Afrika dan Asia Timur, Total kontribusi dari ketiga regional tersebut mencapai 87% dari total ekspor MDF Indonesia pada tahun 2020.

(18)

18 Saudi Arabia adalah negara terbesar importir MDF Indonesia pada tahun 2020 dengan total volume 56,97 ribu ton pada tahun 2020. Kontribusi kedua dan ketiga negara importir MDF Indonesia adalah negara Irak dan Iran, dengan total volume impor MDF dari Indonesia mencapai 54,76 dan 23,02 ribu ton pada tahun 2020. Kontribusi ketiga negara tersebut terhadap total expor MDF Indonesia pada tahun 2020 adalah sebesar 16,9%, 16,2% dan 6,8% dengan total kontribusi sebesar 56,8%.

2. Analisis operasional dan prospek perusahaan

Ditengah pandemi Covid-19 yang melanda ekonomi Indonesia, Perseroan masih mencatatkan peningkatan penjualan pada tahun 2020 menjadi Rp 682.021 juta atau naik 1,84% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 669.713 juta. Berdasarkan laporan keuangan Perseroan tahun 2020, komposisi pendapatan Perseroan terdiri dari penjualan ekspor dan penjualan lokal, tercatat penjualan ekspor mendominasi pendapatan Perseroan sebesar

79,22% atau Rp 540.275 juta dan diikuti oleh penjualan lokal sebesar 20,78% atau Rp 141.746 juta.

3. Alasan dilakukannya transaksi

Alasan dilakukannya transaksi antara lain adalah:

 Perseroan ingin memaksimalkan potensi pasar yang ada untuk produk MDF.

 Perseroan ingin meningkatkan aset, penjualan dan laba yang dapat meningkatkan nilai Perseroan.

4. Keuntungan dan kerugian yang bersifat kualitatif

Keuntungan Perseroan yang bersifat kualitatif adalah Perseroan dapat melakukan pengembangan usahanya melalui peningkatan kapasitas produksi, sehingga dapat lebih dikenal masyarakat sebagai perusahaan yang terus berkembang.

Kerugian Perseroan yang bersifat kualitatif adalah jika tidak tercapainya proyeksi yang direncanakan, sehingga target yang direncanakan dari proyek tidak tercapai dan mengalami kerugian yang membebani Perseroan sehingga dapat menurunkan kredibilitas Perseroan terhadap pemegang saham. Dalam hal proyeksi yang direncanakan tidak tercapai sehubungan dengan rencana transaksi maka Perseroan akan melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya operasi dan menjaga arus kas Perseroan dari cash deficiency sehingga kelangsungan usaha Perseroan tetap terjamin.

C. Analisis Kuantitatif

1. Penilaian Atas Potensi Pendapatan, Aset, Kewajiban Dan Kondisi Keuangan 1.1. Penilaian kinerja historis dan Rasio Keuangan

Berdasarkan analisa horizontal laba rugi penyesuaian, pertumbuhan penjualan Perseroan selama tahun 2016-2020 cenderung meningkat dengan rata-rata sebesar 6,77%. Sepanjang periode tersebut, Perseroan selalu mencatatkan pertumbuhan positif kecuali pada tahun 2017 yang disebabkan oleh musim penghujan yang berkepanjangan yang menyebabkan rusaknya infrastruktur jalan sehingga berdampak terhadap putusnya rantai distribusi bahan baku utama Perseroan yaitu kayu. Tercatat hujan yang berkepanjangan selama tahun 2017 mengakibatkan Perseroan menghentikan kegiatan produksinya selama total sekitar 3 bulan dikarenakan tidak adanya bahan baku kayu,

(19)

19 sehingga berdampak secara langsung terhadap hasil produksi dan penjualan, dan menurunnya laba bersih Perseroan. Kemudian, berdasarkan analisa vertikal laba rugi penyesuaian, beban pokok penjualan berfluktuasi cenderung menurun dari 85,73% terhadap penjualan di tahun 2016 menjadi 57,59% pada tahun 2020 yang dikarenakan produksi Perseroan mengalami peningkatan. Beban umum dan administrasi berfluktuasi cenderung menurun terhadap penjualan di tahun 2016 sebesar 4,46% menjadi 2,82% pada tahun 2020 yang dikarenakan produksi Perseroan mengalami peningkatan.

Perseroan mencatatkan penjualan Rp 569.554 juta di tahun 2016 dan mengalami penurunan sebesar -22,27% pada tahun 2017 yang disebabkan oleh musim penghujan yang berkepanjangan. Di tahun 2018, pertumbuhan penjualan Perseroan meningkat 37,50% yang utamanya disebabkan oleh meningkatnya ekspor produk Perseroan sehingga penjualan Perseroan menjadi Rp 608.680 juta. Pada tahun 2019, pertumbuhan penjualan Perseroan kembali mengalami peningkatan 10,03% yang utamanya disebabkan oleh meningkatnya penjualan lokal menjadi Rp 669.713 juta. Tahun 2020, pertumbuhan penjualan kembali meningkat 1,84% yang utamanya disebabkan oleh pertumbuhan penjualan ekspor sehingga total penjualan menjadi Rp 682.021 juta. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus dibayar dengan aset lancarnya maka dalam mengukur tingkat likuiditas perusahaan, digunakan Current Ratio (CR). Semakin tinggi CR maka semakin tinggi likuiditas perusahaan. Pada tahun 2016 - 2020, likuiditas perusahaan terus meningkat dengan Current Ratio tahun 2020 sebesar 5,87x, artinya Perseroan memiliki Rp 5,87 aset lancar yang dapat digunakan untuk memenuhi setiap Rp 1 utang lancarnya.

Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh kewajibannya ketika dilikuidasi yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR). Semakin tinggi DER dan DAR maka semakin rendah solvabilitas perusahaan. Semakin tinggi solvabilitas perusahaan, maka semakin rendah risiko kebangkrutan perusahaan. Solvabilitas Perseroan tahun 2016 - 2020 cenderung menurun, dengan Debt to Equity dan Debt to Asset pada tahun 2020 masing-masing adalah 0,07x dan 0,07x. Artinya, perusahaan memiliki utang Rp 0,07 untuk setiap Rp 1 ekuitas yang dimilikinya serta setiap Rp 1 aset perusahaan dibiayai oleh utang sebesar Rp 0,07.

1.2. Penilaian arus kas

Selama tahun 2016 – 2020, Perseroan tercatat selalu memperoleh kas dari aktivitas operasi yang utamanya berasal dari penerimaan dari pelanggan. Pada tahun 2020, Perseroan memperoleh kas dari aktivitas operasi sebesar Rp 181.771 juta. Selanjutnya pada tahun 2016 – 2020, Perseroan selalu menggunakan kas untuk aktivitas investasi utamanya untuk perolehan aset tetap. Di tahun 2020, digunakan kas untuk aktivitas investasi sebesar Rp 25.905 juta. Selama tahun 2016 – 2020, tercatat Perseroan selalu menggunakan kas untuk aktivitas pendanaan utamanya untuk pembayaran atas pinjaman bank. Di tahun 2020, penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp 127.009 juta. Saldo kas pada setiap tahun selalu positif karena kebutuhan kas untuk operasi dan investasi disesuaikan dengan pendanaannya.

(20)

20 1.3. Analisis laporan keuangan sebelum transaksi dan proforma laporan keuangan setelah

transaksi.

Analisis singkat atas informasi posisi keuangan proforma Perseroan per 31 Desember 2020 atas transaksi adalah sebagai berikut:

 Proforma aset lancar tidak mengalami perubahan.

 Proforma aset tidak lancar mengalami peningkatan 88,74% dari Rp 732.501 juta menjadi Rp 1.382.501 juta.

 Secara keseluruhan proforma aset Perseroan setelah dilakukannya Rencana Transaksi mengalami peningkatan 60,51% dari Rp 1.074.239 juta menjadi Rp 1.724.239 juta.

 Proforma liabilitas jangka pendek tidak mengalami perubahan.

 Proforma liabilitas jangka panjang mengalami peningkatan 2760,09% dari Rp 16.485 juta menjadi Rp 471.485 juta.

 Secara keseluruhan proforma liabilitas Perseroan mengalami peningkatan 608,94% dari Rp 74.720 juta menjadi Rp 529.720 juta.

 Proforma ekuitas mengalami peningkatan 19,51% dari Rp 999.518 juta menjadi Rp 1.194.518 juta.

Proforma Current Ratio tidak mengalami perubahan.

Proforma Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio mengalami peningkatan masing-masing dari 7,48% dan 6,96% menjadi masing-masing 44,35% dan 30,72%. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan dengan dilakukannya transaksi kondisi likuiditas tidak mengalami perubahan dan solvabilitas Perseroan akan menurun. 1.4. Penilaian atas proyeksi keuangan yang diperoleh dari manajemen.

Tanpa dan dengan dilakukannya transaksi rasio profitabilitas Perseroan berupa EBITDA/Sales, EBIT/Sales, EBT/Sales dan EAT/Sales Perseroan adalah sebagai berikut:

Tanpa dilakukannya transaksi rata-rata EBITDA/Sales, EBIT/Sales, EBT/Sales dan EAT/Sales Perseroan masing-masing sebesar 28,25%, 19,39%, 18,96%, dan 15,13%. Sedangkan dengan dilakukannya transaksi rata-rata EBITDA/Sales, EBIT/Sales, EBT/Sales dan EAT/Sales Perseroan setiap tahun masing-masing sebesar 28,25%, 18,95%, 18,94%, dan 15,12%. Dengan demikian dengan dilakukannya transaksi profitabilitas Perseroan mengalami peningkatan.

Tanpa dilakukannya transaksi likuiditas Perseroan yang diukur dengan rata-rata Current Ratio (CR) sebesar 1803,86% sedangkan dengan dilakukannya transaksi CR Perseroan menjadi 1270,18%.

Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR) masing-masing 5,73% dan 5,41% sedangkan dengan dilakukannya transaksi DER dan DAR Perseroan menjadi 18,57% dan 14,61%. 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Dengan Transaksi EBITDA/Sales 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% EBIT/Sales 17,29% 17,97% 17,67% 18,38% 18,94% 19,32% 19,38% 19,59% 22,63% 22,75% 19,39% EBT/Sales 17,25% 17,95% 16,85% 17,00% 17,95% 18,67% 18,99% 19,51% 22,63% 22,75% 18,96% EAT/Sales 13,46% 14,36% 13,48% 13,60% 14,36% 14,94% 15,19% 15,61% 18,11% 18,20% 15,13% Tanpa Transaksi EBITDA/Sales 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% 28,25% EBIT/Sales 17,29% 17,97% 17,59% 18,03% 17,95% 17,71% 17,91% 18,12% 23,29% 23,60% 18,95% EBT/Sales 17,25% 17,95% 17,58% 18,03% 17,95% 17,71% 17,91% 18,12% 23,29% 23,60% 18,94% EAT/Sales 13,46% 14,36% 14,06% 14,42% 14,36% 14,16% 14,33% 14,49% 18,63% 18,88% 15,12% Rata-rata

(21)

21 Dengan transaksi, proyeksi posisi keuangan Perseroan menunjukan bahwa likuiditas dan solvabilitas Perseroan mengalami penurunan namun tidak signifikan.

Dengan dan tanpa transaksi proyeksi arus kas Perseroan menunjukkan tidak ada cash deficiency dan kelangsungan usaha Perseroan selama umur proyeksi terjamin.

Jumlah Biaya investasi adalah sebesar Rp 650.000 juta dengan sumber pembiayaan 70,00% kredit dan 30,00% dengan modal sendiri.

Pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya direncanakan akan dimulai pada bulan Oktober 2021 dan akan selesai pada bulan Juli 2023 sehingga direncanakan akan dapat beroperasi pada bulan Agustus 2023.

Perhitungan IRR dan NPV proyek selama umur proyeksi menghasilkan IRR sebesar

21,84% lebih besar dari tingkat diskonto WACC sebesar 10,09% dan NPV sebesar Rp 612.779 juta.

Dengan nilai indikator kelayakan tersebut, dari aspek keuangan dapat disimpulkan bahwa proyek layak dilanjutkan.

Berdasarkan analisis sensitivitas, jika tidak ada perubahan penjualan dan BPP, proyek layak dengan IRR = 21,84%. Jika terjadi perubahan terhadap penjualan dengan BPP tidak berubah (tetap), maka proyek layak jika penurunan penjualan hingga 40,00% (IRR = 13,56%). Jika penjualan tidak berubah (tetap), maka proyek layak dengan kenaikan BPP hingga 20,00% (IRR = 11,17%). Jika terjadi perubahan terhadap penjualan dan BPP, maka proyek layak jika penjualan turun hingga 20,00% disertai dengan kenaikan BPP hingga 10,00% (IRR = 13,61%). Berdasarkan analisis sensitivitas tersebut dapat disimpulkan bahwa proyek lebih sensitif terhadap kenaikan BPP dibandingkan dengan penurunan penjualan.

D. Analisis Inkremental

1. Konstribusi Nilai Tambah

Dengan dilakukannya transaksi memberikan konstribusi nilai tambah terhadap profitabilitas Perseroan. Dengan dilakukannya transaksi, peningkatan kontribusi nilai tambah dalam periode 2021-2030 terhadap peningkatan profitabilitas EBIT, EBT dan EAT rata-rata masing-masing sebesar 2,69%, 0,29% dan 0,29%.

Dengan dilakukannya transaksi memberikan konstribusi nilai tambah terhadap laba Perseroan. Dengan dilakukannya transaksi, peningkatan kontribusi nilai tambah dalam periode 2021-2030 terhadap peningkatan EBITDA, EBIT, EBT dan EAT rata-rata masing-masing sebesar Rp 1.344.956 juta, Rp 999.174 juta, Rp 942.236 juta dan Rp 753.788 juta. Kontribusi nilai tambah yang akan diperoleh Perseroan dengan dilakukannya transaksi akan meningkatkan EBT dan EAT Perseroan. Peningkatan EBT dan EAT Perseroan tersebut telah memperhitungkan beban bunga yang harus dibayarkan oleh Perseroan atas kredit investasi untuk memperoleh pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya.

(22)

22 2. Biaya dan pendapatan yang relevan

Perseroan akan memperhatikan biaya dan pendapatan yang relevan sesuai dengan keadaan industri dan margin laba yang diharapkan. Apabila pendapatan berkurang Perseroan akan menurunkan biaya secara proporsional hingga margin laba yang diharapkan dapat tercapai. Dengan demikian rencana transaksi yang akan dilakukan Perseroan akan memberikan nilai tambah bagi Perseroan.

3. Informasi non keuangan yang relevan

Dengan dilakukannya transaksi, Perseroan memaksimalkan potensi pasar yang telah ada. 4. Prosedur pengambilan keputusan oleh Perseroan

Prosedur pengambilan keputusan oleh Perseroan dalam menentukan Rencana Transaksi dan nilai transaksi adalah dilakukan oleh Direksi dengan persetujuan Komisaris Perseroan. Rencana Transaksi dan nilai transaksi dengan persyaratan yang mudah, transparan dan akuntabel yang dapat dipenuhi Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku dimana Perseroan menjamin bahwa objek transaksi memiliki dokumen-dokumen, perizinan dan perjanjian yang sah serta tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Alternatif lain dari Rencana Transaksi, apabila dilakukan dengan pihak lain, tidak ada dan Perseroan tidak mengenal pihak lain tersebut, sehingga Rencana Transaksi tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada supplier lain khususnya sebagai vendor mesin utama continous press line MDF yang dapat memenuhi kebutuhan spesifikasi Perseroan dan dengan anggaran yang dimiliki oleh Perseroan.

5. Hal-Hal Material Lainnya

Hal-hal material lainnya terkait dengan analisis inkremental dari Rencana Transaksi tidak ada. Dengan analisis inkremental yang telah dilakukan, Penilai meyakini bahwa Rencana Transaksi adalah wajar dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan.

E. Analisis Kewajaran Nilai Transaksi

1. Hasil Penilaian Objek Transaksi

Objek transaksi adalah pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya yang masih dalam proses finalisasi terkait spesifikasinya, namun Perseroan telah menganggarkan biaya investasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 650.000 juta. Pengungkapan mengenai persentase batas atas dan batas bawah kisaran nilai transaksi dibandingkan nilai yang dijadikan acuan kisaran mengacu pada kesimpulan nilai yang merupakan hasil penilaian. Objek transaksi Perseroan adalah pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya dimana spesifikasi atas pembangunan pabrik dan fasilitas pendukungnya menggunakan spesifikasi yang khusus sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Dikarenakan objek transaksi tersebut perlu dilakukan pembangunan dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan Perseroan yang pada saat ini belum ada wujudnya, maka penilaian objek transaksi atau penilaian aset tidak dapat dilakukan. Dengan demikian pengungkapan mengenai persentase batas atas dan batas bawah kisaran nilai transaksi dibandingkan nilai yang dijadikan acuan kisaran tidak ada.

(23)

23 2. Nilai Transaksi

Berdasarkan Rencana Anggaran Biaya dari manajemen Perseroan, nilai transaksi

pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya sebanyak-banyaknya sebesar Rp 650.000 juta.

3. Analisis Kewajaran Nilai Transaksi

Kewajaran nilai objek transaksi dihitung berdasarkan analisis kelayakan investasi pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya. Berdasarkan analisis kelayakan investasi objek transaksi menghasilkan IRR sebesar 21,84% lebih besar dari tingkat diskonto WACC sebesar 10,09% dan NPV sebesar Rp 612.779 juta. Dengan demikian memberikan kesimpulan bahwa rencana nilai transaksi adalah wajar.

4. Perbandingan Kompensasi Nilai Transaksi Dengan Peningkatan Liabilitas Perseroan Bagi Pemegang Saham Perseroan

Nilai transaksi adalah sebesar sebesar Rp. 650.000 juta. Nilai transaksi tersebut merupakan biaya investasi pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya yang akan dibiayai oleh modal sendiri dengan porsi 30% dan kredit dengan porsi 70%. Dengan adanya pembiayaan dari kredit sebesar 70% dari biaya investasi akan meningkatkan liabilitas Perseroan.

Peningkatan liabilitas tersebut mempengaruhi solvabilitas Perseroan yang dapat dianalisis dengan rasio DER dan DAR. Rasio DER dan DAR berdasarkan proyeksi laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Berdasarkan proyeksi laporan keuangan, dengan dilakukannya transaksi. Rasio DER dan DAR Perseroan masing-masing ada pada kisaran 4,69% - 43,00 % dan 4,94% - 30,07% dengan rata-rata 18,89% dan 14,90%.

Rasio DER dan DAR perusahaan yang sejenis dengan Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

INKP : PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INRU : PT Toba Pulp Lestari Tbk SPMA : PT Suparma Tbk

TKIM : PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk WOOD : PT Integra Indocabinet Tbk

Rasio DER dan DAR perusahaan yang sejenis dengan Perseroan masing-masing ada pada kisaran 51,34% - 201,97% dan 33,88% - 66,88% dengan rata-rata 110,53% dan 50,12%. Dengan demikian, DER dan DAR Perseroan dengan dilakukannya transaksi masih dibawah DER dan DAR perusahaan yang sejenis dengan Perseroan.

2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 1. Dengan Transaksi DER 7,48% 18,05% 43,00% 39,25% 28,87% 20,52% 13,74% 8,15% 5,20% 4,69% 18,89% DAR 6,96% 15,29% 30,07% 28,19% 22,40% 17,02% 12,08% 7,54% 4,94% 4,48% 14,90% 2. Tanpa Transaksi DER 7,48% 7,66% 7,23% 6,67% 6,18% 5,76% 5,39% 5,06% 4,77% 4,43% 6,06% DAR 6,96% 7,12% 6,74% 6,25% 5,82% 5,44% 5,11% 4,82% 4,55% 4,24% 5,71% Tahun Rata-rata Uraian

INKP INRU SPMA TKIM WOOD

Debt to Equity 99,93% 201,97% 51,24% 103,19% 96,35% 110,53% Debt to Asset 49,98% 66,88% 33,88% 50,78% 49,07% 50,12%

(24)

24 Dengan dilakukannya transaksi DER dan DAR Perseroan akan mengalami peningkatan yang akan mengurangi solvabilitas Perseroan. Penurunan solvabilitas tersebut dengan membandingkan rata-rata DER dan DAR Perseroan dengan dilakukannya transaksi dengan rata-rata DER dan DAR perusahaan yang sejenis, DER dan DAR Perseroan masih jauh dibawah DER dan DAR perusahaan yang sejenis. Dengan demikian solvabilitas Perseroan masih cukup tinggi.

Dengan dilakukannya transaksi, walaupun terjadi peningkatan liabilitas Perseroan namun solvabilitas Perseroan masih cukup tinggi yang diharapkan dengan dilakukannya transaksi tersebut akan meningkatkan penjualan serta laba Perseroan sehingga akan meningkatkan nilai saham Perseroan yang akan berdampak bagi pemegang saham.

5. Analisis Bahwa Nilai Transaksi Memberikan Nilai Tambah dari Transaksi Yang Dilakukan Berdasarkan hasil analisis dapat dipastikan bahwa nilai transaksi memberikan nilai tambah sebagai berikut:

 Dengan dilakukannya transaksi memberikan konstribusi nilai tambah terhadap profitabilitas Perseroan. Dengan dilakukannya transaksi, peningkatan kontribusi nilai tambah dalam periode 2021-2030 terhadap peningkatan profitabilitas EBIT, EBT dan EAT rata-rata masing-masing sebesar 2,69%, 0,29% dan 0,29%.

 Dengan dilakukannya transaksi memberikan konstribusi nilai tambah terhadap laba Perseroan. Dengan dilakukannya transaksi, peningkatan kontribusi nilai tambah dalam periode 2021-2030 terhadap peningkatan EBITDA, EBIT, EBT dan EAT rata-rata masing-masing sebesar Rp 1.344.956 juta, Rp 999.174 juta, Rp 942.236 juta dan Rp 753.788 juta. Berdasarkan analisis tersebut, kami berpendapat bahwa nilai transaksi adalah wajar dan transaksi memberikan nilai tambah bagi Perseroan.

F. Analisis Atas Faktor Lain Yang Relevan

1. Analisis Faktor Lain Yang Relevan

Wabah virus Corona pertama kali dilaporkan pada bulan Desember 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei, yang merupakan kawasan industri utama di Tiongkok. Pembatasan sosial di kawasan tersebut dilakukan sebagai langkah oleh pemerintah Tiongkok demi pencegahan penyebaran virus Corona yang lebih luas. Sampai saat ini kebijakan pembatasan sosial berupa pembatasan ruang gerak, perjalanan dan karantina masih diberlakukan. Adanya kebijakan pembatasan sosial ini secara langsung berimbas pada terjadinya kontraksi tajam pada industri dan investasi di Tiongkok. Terkait rencana pembangunan mesin MDF yang akan diproduksi oleh Yalian, pembatasan sosial ini dapat berisiko pada hal-hal sebagai berikut:

1. Terhambat supply bahan baku yang akan digunakan Yalian untuk memproduksi mesin di pabriknya di Tiongkok;

2. Pembatasan jumlah tenaga kerja di Tiongkok untuk memproduksi mesin seiring dengan kebijakan pembatasan sosial;

3. Pembatasan perjalanan yang dilakukan oleh Tiongkok maupun Indonesia, dimana bisa berdampak pada tidak bisa masuknya konsultan/teknisi dari Yalian yang diperlukan untuk proses instalasi mesin dan pemberian pelatihan teknis; dan

4. Keterlambatan jadwal pekerjaan yang diakibatkan hal-hal lainnya dikarenakan situasi perkembangan pandemi Covid kedepannya.

(25)

25 Risiko-risiko diatas bisa saja terjadi dan memiliki dampak negatif terhadap pelaksanaan proyek. Perseroan berharap dapat meminimalisir dampak negatif dari risiko tersebut dengan respon sebagai berikut:

1. Untuk menghindari keterlambatan produksi mesin akibat terhambatnya pasokan bahan baku dan adanya pembatasan ruang gerak pekerjaan, yaitu dengan melakukan penetapan jangka waktu pembangunan mesin yang tepat yang disesuaikan dengan kemampuan produksi Yalian dalam 1-2 tahun kedepan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan kebijakan pembatasan sosial yang ada;

2. Pengiriman konsultan/teknisi dari Tiongkok lebih awal untuk mengakomodir waktu yang diperlukan untuk karantina sehingga nantinya tidak menghambat jadwal pekerjaan; 3. Pengawasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat pada area pembangunan dan

pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada pekerja demi antisipasi yang lebih cepat untuk menghindari penyebaran Covid 19.

4. Fleksibilitas terhadap metode kerja diperlukan sehubungan dengan peningkatan kinerja guna merespon kebijakan-kebijakan pembatasan sosial kedepannya agar target pembangunan yang sudah ditetapkan Perseroan dapat tercapai.

Terkait dengan sumber pendanaan kredit sampai dengan saat ini Perseroan telah menerima penawaran dari dua calon kreditur yang tertarik menjadi penyedia dana dalam bentuk skema Pinjaman Investasi. Adapun indikasi yang ditawarkan oleh dua calon kreditur tersebut

memiliki keserupaan diantaranya (i) bank swasta nasional, (ii) skema pembayaran selama 5 tahun dengan grace period 2 tahun. Sampai saat ini, Perseroan masih mempertimbangkan

kreditur yang akan dipilih dengan memperhatikan kesesuaian dengan kebutuhan Perseroan dan arus kas Perseroan.

Pendapat kewajaran ini disusun berdasarkan asumsi bahwa Transaksi yang akan dilakukan oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Rencana Transaksi.

Pendapat Kewajaran atas Transaksi

Objek transaksi adalah pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya dengan biaya investasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 650.000 juta. Pembangunan pabrik MDF beserta fasilitas pendukungnya tersebut akan dibangun diatas lahan milik Perseroan yang bersebelahan dengan pabrik MDF yang sudah ada saat ini dan telah memiliki siteplan dan general layout, dimana spesifikasi atas pembangunan pabrik dan fasilitas pendukungnya menggunakan spesifikasi yang khusus sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Dikarenakan objek transaksi tersebut perlu dilakukan pembangunan dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan Perseroan yang pada saat ini belum ada wujudnya, maka penilaian objek transaksi tidak dapat dilakukan. Kewajaran nilai objek transaksi dihitung berdasarkan analisis kelayakan investasi pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya. Dengan demikian hasil penilaian objek transaksi tidak ada.

Hasil analisis atas nilai dari objek yang ditransaksikan dengan menghitung kewajaran nilai objek transaksi berdasarkan analisis kelayakan investasi pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya. Berdasarkan analisis kelayakan investasi objek transaksi menghasilkan IRR sebesar 21,84% lebih besar dari tingkat diskonto WACC sebesar 10,09% dan NPV sebesar Rp 612.779 juta. Dengan demikian memberikan kesimpulan bahwa rencana nilai transaksi adalah

(26)

26 Hasil analisis atas dampak keuangan dari transaksi yang akan dilakukan terhadap kepentingan perusahaan adalah dengan pembangunan pabrik MDF dan fasilitas pendukungnya akan memperoleh peningkatan penjualan dan laba. Dengan demikian transaksi sesuai dengan kepentingan pemegang saham Perseroan.

Hasil analisis atas pertimbangan bisnis dari manajemen terkait dengan rencana transaksi terhadap kepentingan pemegang saham adalah Perseroan akan melakukan investasi yang layak dan menguntungkan serta berpotensi meningkatkan laba dari penambahan kapasitas produksi yang akan meningkatkan nilai saham Perseroan. Dengan demikian transaksi menguntungkan sesuai dengan kepentingan pemegang saham.

Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa rencana transaksi adalah wajar bagi Perseroan dan pemegang saham Perseroan.

1. Rencana pembangunan perluasan pabrik MDF (Medium Density Fibreboard) beserta prasarana pendukungnya dengan nilai investasi sebesar-besarnya Rp.650.000.000.000,- (enam ratus lima puluh miliar Rupiah) yang berlokasi pada area pabrik Perseroan yang sudah ada di Sumatera Selatan BUKAN merupakan transaksi afiliasi dan TIDAK mengandung unsur benturan kepentingan transaksi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa keuangan No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

2. Total nilai rencana pembangunan perluasan pabrik MDF (Medium Density Fibreboard) beserta prasarana pendukungnya yaitu sebesar-besarnya Rp.650.000.000.000,- (enam ratus

lima puluh miliar Rupiah) merupakan 65% dari Jumlah Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020, oleh karena nilai investasi tersebut melebihi 50% dari Jumlah Ekuitas

Perseroan, maka rencana pembangunan ini merupakan Transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa keuangan No.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

3. Semua informasi material sehubungan dengan rencana transaksi tersebut telah diungkapkan dan informasi tersebut tidak menyesatkan.

Referensi

Dokumen terkait

Aset tidak lancar mengalami peningkatan menjadi 127,79% pada tahun 2012 yang disebabkan oleh peningkatan aset tetap dan properti investasi, secara keseluruhan dapat dilihat

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal posisi laporan keuangan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi

Aset tidak lancar mengalami peningkatan menjadi 127,79% pada tahun 2012 yang disebabkan oleh peningkatan aset tetap dan properti investasi, secara keseluruhan dapat dilihat

pengembangan, aset tetap, properti investasi dan aset tidak lancar lainnya. Pada tahun 2014 terjadi penurunan kas dan setara kas sebesar 16,6% dari Rp3.465 miliar menjadi

Aset tetap dalam peny elesaian terdiri dari proy ek y ang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan. Construction in progress represents capital projects that hav

Transaksi merupakan suatu transaksi material berdasarkan Peraturan IX.E.2 dikarenakan jumlah nilai Transaksi berada di antara 20%-50% dari jumlah modal Perseroan

Menyetujui memberi wewenang kepada Direksi untuk menjaminkan harta kekayaan Perseroan, dalam rangka mendapatkan perpanjangan fasilitas pinjaman yang akan jatuh tempo

reverse repo-neto, portofolio - utang jangka menengah, piutang dari lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, aset keuangan lancar lainnya, penyertaan pada