III
DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan
Cutie Cats Cafe adalah salah satu cafe kucing yang terletak di provinsi DKI Jakarta, di tetapkan pada tahun 2015, Cutie Cats Cafe ini merupakan salah satu cafe kucing pertama kali buka diIndonesia, Cafe kucing ini memiliki ikon andalanya kucing yang berprestasi. Cutie Cats Cafe didirikan untuk para pencinta kucing dan masyarakat yang ingin memelihara kucing tapi tidak bisa maka Cutie Cats Cafe bisa menyediakan berbagai jenis 25 felis kucing yang beranekaragam dari karakter atapun ras. Cafe kucing hadir dikawasan hiburan dan kuliner dibelahan selatan ibu kota tersebut menjadi salah satu lokasi favorit bagi anak gaul Jakarta, sejak 1990.Setelah mengetahui bahwa Cutie Cats Cafe memiliki infografis yang hanya menginformasikan nama-nama kucing dan berbagai ras saja secara umum. Penulis melakukan riset dan menanyakan data-data yang dibutuhkan kepada owner Cutie Cats Cafe. Owner menyatakan bahwa hanya memiliki informasi pada umumnya dan tidak memiliki informasi pada ikon kucing dan keterbatasan pengetahuan mengenai ikonik. Setelah melakukan riset kepada perusahaan maka langsung dibuat surat kerja sama untuk membuat desain infografis pada ikon Cutie Cats Cafe
Gambar 3.1 Lokasi Cutie Cats Cafe (Sumber. www.trevengler.com)
Cutie Cats Cafe memiliki beberapa poster infografis yang sudah terpasang di ruang kasir, namun hanya menginformasikan mengenai sejarah kucing pada umumnya, belum ada konten yang secara khusus membahas mengenai infografis ikonik kucing, info cafe, ataupun mengenai peraturan kucing. Dan tips bagi para pecinta kucing yang ingin berkunjung ke Cutie Cats Cafe.
Berdasarkan hal tersebut, maka Cutie Cats Cafe sangat perlu menyediakan informasi dalam bentuk poster infografis berupa scrap frame yang menyajikan informasi secara khusus mengenai ikon dan peraturan kucing sebagai sarana komunikasi/media pengantar untuk para pencinta kucing dengan menggunakan ilustrasi sebagai alat bantu untuk menjelaskan pesan, dan membuat desain tampilan yang disesuaikan dengan target produk. Media informasi yang efektif untuk wilayah Cutie Cats Cafe adalah media yang sifatnya media cetak. Karena, wilayah Cutie Cats Cafe dikelilingi oleh gedung-gedung yang sangat padat sehingga susah untuk di ketahui.
Gambar 3.2 Foto Infografis Cutie Cats Cafe (Sumber : Data Pribadi Dokumentasi gendis saraswati)
B. Kelompok Data Berkaitan Dengan Estetika Karya Rancangan
Perancangan membuat poster infografis scrap frame cafe kucing sebagai media promosi dan komunikasi untuk Cutie Cats Cafe. Karena sesuai dengan desain komunikasi visual, poster infografis berupa scrap frame yang di rancang nantinya menggunakan ilustrasi kartun sebagai
pendekatan kepada target produk dan teknik finishing scrap frame sebagai nilai jual/daya tarik bagai target produk.
Chidi Onwuekwe, Department of Fine and Applied Arts, Nnamdi Azikiwe University Awka, Nigeria, 2012 mengatakan bahwa : “illustration is pictorial material appearing with text and amplifying or enchancing it, although illustration may be maps, charts, diagrams, or objects related in some mannerdirectly, inderctly, symbolically”. artinya : “Ilustrasi adalah materi gambar yang ditampilkan dengan teks dan memperjelas atau memperindah atau membuat lebih manarik. Juga dapat berupa peta diagram hiasan. mereka biasanya ditampilkan dalam bentuk pemandangan, manusia, atau hubungan objek-objek dalam beberapa jenis secara tidak langsung dengan symbol”.
Berikut merupakan teori-teori yang digunakan perancangan dalam pembuatan poster infografis scrap frame Cutie Cats Cafe yang berkaitan dengan nilai estetika :
1. Teori Infografis
Grafis informasi atau Infografis merupakan suatu representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahuan secara grafis. Grafis yang digunakan ini memperlihatkan suatu informasi rumit menjadi singkat dan jelas, dengan infografis informasi yang rumit tersebut di sajikan kedalam bentuk desain sederhana seperti pada papan, peta, jurnalisme, penulisan teknis, dan pendidikan. Ini merupakan cara paling ampuh untuk mewakili data informasi agar tepat mengenai para pencari informasi. Dengan begitu seorang ilmuwan dapat mudah memberikan informasi- informasi yang dibutuhkan kedalam bahasa yang sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat. Saat ini, grafis informasi ada di segala bentuk
media, mulai dari hasil cetakan biasa dan ilmiah hingga papan dan rambu jalan. Infografis mengilustasikan informasi yang memiliki sedikit teks, dan berperan sebagai ringkasan visual untuk konsep sehari-hari seperti rambu berhenti dan jalan.
Selain itu infografis bertujuan untuk memudahkan penyampaian informasi kesegala bidang tingkat kecerdasan, siapapun diharapkan mampu memahami sebuah informasi dari sebuah infografis, karena bersifat universal, karena penggunaan bahasa dan text yang sedikit, sehingga siapapan orangnya, negara manapun, akan mudah mendapatkan informasi dari infografis ini. (library.binus.ac.id. 2012).
2. Teori Ilustrasi
Ilustrasi dalam sebuah penerbitan bisa berfungsi sebagai penghias, bisa pula memperjelas teks. Dalam kesempatan ini diberikan pengetahuan berkaitan ilustrasi sebagai penjelas teks. Dalam statistik yang diperluas ke dalam desain komunikasi visual ilustrasi bisa berupa info grafis. Ada pula yang menyebut dengan info grafik, atau diagram (Danang Sukmana, FX Widyatmoko ‘Koskow’ dan Natalia Afnita, 2009).
Menurut Robert Ross, Ilustrasi adalah lukisan atau gambar yang memiliki fungsi memperjelas atau memperindah sesuatu, tampil secara visual dalam bentuk individu, baik itu warna ataupun hitam putih, selalu membangkitkan rasa keingintahuan, menyentuh perasaan manusia, mengundang opini dan perdebatan dan terkadang memunculkan aksi atau tindakan. (Robert Ross, Illustration Today).
Ada 2 jenis sifat ilustrasi :
a. Ilustrasi Informatif
Yaitu Ilustrasi yang menggambarkan atau menjelaskan fakta, keadaan, karakter yang mendukung isi teks atau
artikel. Ilustrasi ini biasanya terdapat di dalam graphic novel dan buku cerita anak.
b. Ilustrasi Sugestif
Yaitu ilustrasi yang membantu membangun mood atau suasana yang mendukung pemahaman dan mengartikan isi suatu artikel atau teks.
3. Teori Ikon, Simbol
Menurut Charles Peirce, kehidupan manusia dicarikan oleh adanya “pencampuran tanda”. Manusia hidup dengan berkomunikasi sehari-hari. Dalam keberlangsungan komunikasi tersebut manusia saling bertukar tanda, baik secara verbal maupun non verba. Oleh karena aktivitas tersebut selain bertukar tanda, manusia juga melakukan penafsiran dari tanda itu sendiri. Charles Peirce menyebutkan tanda sebagai representamen dan konsep, benda, gagasan, dan seterusnya, yang diacunya sebagai objek (Danesi, 2004:37). Dari 66 jenis tanda yang mampu didentifikasi oleh Peirce, 3 diantaranya sering digunakan. Ketiganya adalah ikon, indeks, simbol.
a. Ikon
Ikon adalah tanda yang mewakili sumber acuan melalui sebuah bentuk replikasi, simulasi, imitasi, atau persamaan. Sebuah tanda dirancang untuk mempresentasikan sumber acuan melalui simulasi atau persamaan. ( Denesi, 2004:38-39). Sebuah tanda yang ada, dibuat agar mirip dengan sumber acuanya secara visual. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan rupa sebagaimannya ( Budiman, 2004:29 ). Persepsi manusia berpengaruh dalam penafsiran dan pembentukan ikon ini.
b. Simbol
Simbol adalah tanda yang mewakili objeknya melalui kesepakatan atau persetujuan dalam konteks spesifik. Makna-makna dalam suatu simbol dibangun melalui kesepakatan sosial atau melalui beberapa tradiasi historis ( Danesi, 2004:38,44 ). Simbol merupakan jenis tanda yang bersifat arbitrer dan konvensional. ( Budiman, 2004:32 ). Suatu tanda bisa secara bersamaan menjadi suatu indeks, ikon, dan simbol dalam waktu yang sama. Tanda tersebut akan menunjukan bahwa secara fisik kita akan tiba di suatu persimpangan jalan. Akan tetapi bila tidak disertai dengan situasi yang sebenarnya tanda tersebut bisa saja menjadi sebuah simbol persimpangan biasa. Simbol bisa membantu manusia menjelaskan sesuatu yang tidak dapat dijelaskan secara langsung. Media simbol berupa bahasa lisan, tindakan, benda / bentuk visual.
4. Definisi Scrap Frame
Scrap Frame adalah seni menempel foto atau gambar di media kerta, dan Scrap Frame menghias menjadi karya kreatif. Scrap Frame merupakan penuangan ekspresi sipembuatnya adalah paduan keterampilan menempelkan kertas, foto, dan gambar seni memadukan warna, motif, dan bentuk ini menghasilkan karya-karya yang seindah lukisan. Seni scrap frame terus hidup dan menarik perhatian dan minat banyak orang, (John People, 1826).
Prinsip-prinsip desain adalah suatu guide yang dapat membantu dalam membuat desain sehingga deain akan mudah dan dapat menghasilkan desain yang dazzling ( Wijang Agung Nugraha : 2004 ).
Kini lebih jauh lagi kita akan menkomposisi / mengatur / layout agar menarik mengunakan prinsip-prinsip desain sebagi berikut (Hendi Hendratman, 2015 : 49).
a) Keseimbangan (Balace)
Keseimbangan visual secara umum adalah adanya kesamaan bentuk seperti pada cermin. Dalam desain grafis pun dikenal keseimbangan, antara lain :
1) Keseimbangan Simetris : Komponen desain seakan dicerminkan pada garis sumbu khayal. 2) Keseimbangan Asimetris (tidak simetris) : Tidak
ada komponen garis yang tersusun seperti cermin.
3) Keseimbangan Radial, meskipun hampir mirip dengan keseimbangan simetris, namun kesan yang ditampilkan seperti ada pancaran dari tengah lingkaran.
Gambar 3.3 Contoh Prinsip Keseimbangan (Sumber : Hendratman, 2015)
b) Irama / Urutan (Sequence / Rhythm)
Dalam Desain grafis, adanya pengulangan dan varian dari komponen desain grafis yang membentuk urutan gerakan, pla / pattern tertentu sehingga menarik dan mudah untuk dilihat.
Berikut beberapa jenis pengulangan:
1) Regular: Pengulangan komponen grafis dengan jarak dan bentuk yang sama. Pengulangan regular biasa dipakai pada bingkai, motif fashion, kertas kado, ubin. 2) Mengalir (Flowing) : Pengulangan bentuk seakan
menciptakan kesan bergerak, dinamis dan mengalir. Pengulangan ini terbantu karena ada jalur misal kurva, spiral, garis lurus atau lingkaran.
3) Progresif / Gradual: Ada peralihan / proses di setiap tahapannya sedikit demi sedikit. Dalam dunia animasi sering disebut sebagai morping.
Gambar 3.4 Contoh Prinsip Irama (Sumber : Hendratman, 2015) c) Penekanan (Facus / Emphasis)
1) Hirarki : Mata menangkap keseluruhan halaman desain sebagai satu komponen. Dengan demikian tidak semua
komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokus / diarahkan pada satu titik / objek terlebih dahulu.
2) Kontras : penekanan karena ada perbedaan dratis / konflik pada kompenen desain grafis. Misalnya kontras warna hitamdan putih, kontras garis tebal dan tipis, kontras teks font sizebesar dan kecil, dan lain – lain.
3) Skala dan Proporsi : Skala adalah perubahan ukuran / size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi. Sedangkan proporsi adalah adanya perubahan perbandingan antar panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distrosi.
Gambar 3.5 Contoh Prinsip Penekanan (Sumber : Hendratman, 2015)
d) Kesatuan (Unity)
Pembaca memahaminya sebagai satu kesatuan. Untuk mendapat desain yang utuh, bisa dipakai pendekatan prinsip – prinsip antara lain:
1) Kedekatan & Penutup : Dengan mendekatkan objek – objek, mata menangkapnya sebagai sebuah kesatuan. 2) Kesinambungan : Dengan gambar yang
berkesinambungan, mata kita bisa diarahkan pada objek tertentu.
3) Kesamaan & Kosinsten : Dengan desain grafis yang cenderung terlihat sebagai kesatuan yang harmonis. 4) Perataan : Desain grafis pengunaan grid dan guide line
akan didapat desain yang rapih.
Gambar 3.6 Contoh Prinsip Kesatuan (Sumber : Hendratman, 2015)
6. Teori Tipografi (typography )
Tipografi adalah seni menyusun huruf–huruf sehingga dapat terbaca, tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda– tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah.
Tipografi merupakan bagian penting dalam desain grafis selain ilustrasi dan warna. Dengan adanya pemilihan jenis huruf yang tepat akan dapat menghasilkan rancangan yang sesuai dengan karakteristik yang di inginkan. Dengan begitu huruf harus mempuyai perpaduan nilai fungsional dan nilai estetika. Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu, seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi dan menata atau menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks.
Tipografi (typography) menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada halaman cetak. Jenis-jenis huruf Tipografi secara umum :
i. Serif ( Berkaki )
Serif ( Berkaki ) adalah jenis huruf tipografi yang memiliki kaki pada setiap ujungnya contoh huruf serif adalah : Times New Roman , Georgia , Book Antiqua, dan Garamond huruf ini memiliki kesan tegas dan mewah digunakan untuk huruf di majalah, koran berita karena mudah dibaca dan diingat.
ii. Sans Serif ( Tidak Berkaki )
Sans Serif ( Tidak Berkaki ) adalah jenis huruf tipografi yang tidak memiliki kaki pada setiap ujungnya contoh huruf sans serif adalah : Arial, Verdana, Tahoma huruf ini memiliki
karakteristik simple, profesional, dan mudah di baca cocok di gunakan untuk huruf pada media online seperti Web.
Verdana
Tahoma
iii. Script ( Tulisan Tangan )
Script ( Tulisan Tangan ) adalah jenis huruf tipografi berupa tulisan tangan biasanya huruf miring ke kanan dan ada penekanan seperti menggunakan pena atau kuas contoh huruf script adalah : segoe script, vivaldi, Lucida handwriting, Lucida Caligraphy huruf ini memiliki karakter personal atau pribadi.
Script
Vivaldi
Lucida Handwritting
Lucida Caligraphy
7. Teori Warna
Warna adalah salah satu elemen yang cukup penting dalam pembuatan desain baik billboard maupun hal yang lain. Dalam ilmu seni rupa, warna bisa mewakili emosi dari karya tersebut sehingga kesan dari karya tersebut bisa diterima lebih mudah oleh audience. Warna juga mewakili suatu makna yang ingin di ungkapkan atau dijelaskan. Berikut ini adalah warna-warna yang mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang
diambil dari buku Design In Dress oleh Marian L.David (1987:135) sebagai berikut :
WARNA PRESEPSI WARNA
Merah Warna berani, semangat, agresif, penuh gairah dan menarik perhatian
Pink Kewanitaan, feminim, emosi, sensual, warna tubuh, keremajaan, naif, kelemahan, dan kekurangan
Biru Ketenangan, kepercayaan,keamanan, teknologi, kebersighan, keteraturan, perasaan yang mendalam, konsentrasi, cerdas, bijaksana, bertahan, keras kepala, bangga diri, berpendidikan tetap, kesetianaan, pengabdian, ketulusan, kesejukan, air, laut, awan, langit, harmoni, konservatif, [ercaya diri, tidak bersalah, adil, berfikir, dan konsisten.
Hijau Alami, serat, keinginan, keberuntungan, kebanggan, harapan, segar, simpati, muda, cemburuan, dan gila
Kuning Optimisme, harapan, tidak jujur, berubah-ubah, gembira, santai, pengecut, spontan, eksentrik, toleran, investigatif, menonjol, tidak percaya, kekayaan, keberuntungan, dan kehidupan.
Ungu Spiritual, misteri, kebangsawanan, kaisar, sombong, kasar, keangkuhan, paduan intim dan keras, mendalam, peka, kurang
telliti, penuh harapan, cinta kebenaran, sabar, dan nostalgia
Coklat Tanah, bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, tidak suka memberi hati, dan perlindungan.
Abu-abu Intelek, futuristik, milenium, kesederhanaan, sdih, netral, modern, bersih, kokoh, tenang, seimbang, dan masa depan.
Putih Suci, bersih, tepat, tidak bersalah, perkawinan, kematian, steril, jujur, kemurnian, kesederhanaan, dan damai. Hitam Power, jahat, canggih, kematian, misteri,
ketakutan, sedih, anggun, elegan, kemakmuran, kecanggihan, elit, kemewahan, dan kepuasan
Orange Energik,semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat, ekonomis, jeruk, asam, kehangatan, musim gugur, meminta, dan mencari perhatian.
Tabel 3.1 Macam – macam Warna dan Presepsinya (Sumber : www.google.com, 2016)
C. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknik Produk Rancangan
Desain layout pada poster infografis scrap frame yang dibuat berdasarkan teori dan prinsip desain. Pemanfaatkan ruang kosong dengan penuh ilustrasi dan warna yang disesuaikan dengan target produk, dimaksudkan agar membuat rasa ketertarikan target produkterhadap informasi infografis berupa scrap frame agar tidak merasa bosan ketika membaca informasi, dan pesan yang ingin disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh taret produk.
Poster infografis dikemas dengan menggunakan frame yang terbuat dari kayu, agar objek scrap frame yang berada didalam poster tidak dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Life cyle dari konten poster infografis memiliki umur yang panjang, konten berupa informasi yang menjadi salah satu standarisasi informasi infografis Cutie Cats Cafe secara umum, sehinghga pentingnya untuk dilindungi agar bertahan hingga ada perubahan informasi yang sekiranya diperlukan sebagai penambahan.
Material dari poster infografis scrap frame menggunakan kertas Coated Paper untuk membuat background , tidak menggunakan laminasi karena pada saat dilaminasi pori-pori kertas akan tertutup sehingga menyulitkan poster penempelan penyangga objek yang ingin dijadikan scrap frame. Objek scrap frame pada poster infografis menggunakan Art Carton berwarna sesuai objek pada ilustrasi, dengan ketebalan 250gr. Kertas Art Carton dengan kemampuan menyerap tinta dengan baik, tidak perlu di laminasi karena akan membuat kertas lebih keras dari sebelumnya, kertas Art Carton menghasilkan warna yang lembut dan menarik.
D. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Ekonomi Produk
Rancangan
Perancang memilih tempat salah satu tempat cetak digital printing yang terkenal didaerah BSD, karena tempat tersebut memilki mesin cetak canon 8300, dimana mesin cetak tersebut memiliki kemampuan menghasilkan warna lebih baik, dan hasilnya tidak mengecewakan. Harga yang ditawarkan tempat tersebut terbilang murah, jika dibandingkan dengan pesaing-pesaing dilokasi yang sama.
