• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Mata Kuliah : FILOSOFI LINGKUNGAN HIDUP Dosen :

PRODI : PDKLP-PPSUB

I. Latar Belakang

Kehidupan

manusia

selalu

terikat

dengan

alam

lingkungannya. Studi- studi tentang masyarakat dan kebudayaan telah

banyak menunjukkan adanya pertautan yang kuat sekali antara

kebudayaan dan lingkungan alam (environtment). Menurut teoritisi

ekologi budaya Julian Steward bahwa lingkungan alam berpengaruh

pada „inti kebudayaan‟ (kekerabatan, matapencaharian, politik dan

lain-lain). Intinya, tidak lain bahwa manusia, seperti tercermin dari

kebudayaannya, tidak lepas dari lingkungan.

Pada saat ini muncul suatu anggapan yang “keliru” tentang

bumi dan segala isinya. Bumi dan segala isinya yang merupakan

karunia Tuhan Yang Maha Esa dapat dieksploitasi sebesar-besarnya.

Ini merupakan interpretasi yang keliru, akibatnya kesinambungan

hidup di muka bumi menjadi terabaikan.

Kerusakan lingkungan menghiasi kehidupan manusia hari ini,

demikian juga kondisi “iklim” ekstrim yang akan berakibat terjadinya

bencana bagi kehidupan umat manusia. Untuk itu, perbaikan

lingkungan hidup harus segera dilakukan sejak dini dan harus

dilakukan dengan sangat serius yang dilakukan oleh semua pihak

khususnya pemerintah yang memiliki kekuatan penuh (fullfower)

dalam mengelolah asset lingkungan hidup.

Topik kajian tersebut dapat dibahas secara sistematis melalui

kegiatan pembelajaran dalam mata kuliah. Pokok bahasan

dan bahan kajian berkisar pada konsep-konsep pemecahan

berbagai masalah di bidang kajian lingkungan dan

pembangunan . Bagi mahasiswa, konsep-konsep tersebut akan

lebih mudah dipahami jika pembahasan yang dilakukan secara

dialogis dua arah, dengan melibatkan mahasiswa pada

masalah nyata yang berkembang di masyarakat. Dengan cara

(2)

pembahasan seperti ini diharapkan mahasiswa mampu

memanfaatkan bahan-bahan kajian yang diperoleh selama

kuliah ikut ikut andil dalam menyelesaikan problem praktis di

masyarakat.

Kegiatan pembelajaran merupakan sinergi dari berbagai

kegiatan:

Adopsi prinsip-prinsip metoda Problem Based Learning

(PBL), Case Based Learning (CBL), yang merupakan

metoda dalam pendekatan Student Centered Learning

(SCL).

Penyelenggaraan aktifitas presentasi dan diskusi di kelas.

Rekaman ini kemudian ditayangkan kembali dalam kelas

sebagai evaluasi berbagai parameter kinerja mahasiswa,

termasuk soft skill mereka.

Evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil yang

dilakukan oleh dosen dan mahasiswa.

Pemanfaatan teknologi web yang memuat rencana

pembelajaran, jadual kuliah, materi serta instruksi dan

hasil setiap pertemuan, seluruh pustaka dan link website

yang dapat diacu, serta hasil seluruh elemen evaluasi dan

perkembangan skor total mahasiswa.

Berbagai kegiatan dalam pembelajaran tersebut ditujukan agar

mahasiswa mampu memanfaatkan bahan-bahan kajian yang

didapat selama kuliah untuk dapat menyusun alternative

penyelesaian problem praktis di masyarakat. Tujuan yang

lebih luas lagi adalah tercapainya target sejumlah kompetensi

yang dibebankan pada mata kuliah ini.

B. Perencanaan Pembelajaran

Nama Matakuliah : FILOSOFI LINGKUNGAN HIDUP Kode/kks : / 3 sks

Semester : Ganjil/Genap

(3)

Tujuan Pembelajaran

“Environmental philosophy” merupakan cabang dari filsafat yang berkaitan dengan lingkungan dan manusia yang hidup di dalamnya. “Environmental philosophy” meliputi environmental ethics, environmental aesthetics, dan environmental theology.

Beberapa Pokok bahasan utama: 1. Defining environment and nature 2. How to value the environment

3. Moral status on environmental management 4. Biodiversity and Deep Ecology

5. Aesthetic and hedonic value of nature

6. Konservasi dan Restorasi SDA dan Lingkungan

Proses pembelajaran dilakukan secara komprehensif dengan memanfaatkan adopsi dan kombinasi antara beberapa metode SCL yang didukung secara optimal teknologi web dan multimedia (blended approach). Selain itu dilibatkan evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil secara terpadu. Dengan proses semacam ini diharapkan:

penguasaan konsep-konsep teoritis secara detail dan saling berhubungan (ranah kognitif),

tumbuh keberanian untuk terjun ke masyarakat nyata dan kemudian menerapkan penguasaan konsep-teori dalam berbagai bentuk, seperti presentasi, karya tulis, dan diskusi dengan kelompok masyarakat (ranah psikomotorik), dan

penghayatan dan kepekaan terhadap masalah pembangunan masyarakat yang pada gilirannya akan mempertebal daya kritis dan kreatifitas yang relevan serta mempertebal nilai positif pada etika dan sikap mental (ranah afektif).

Outcome Pembelajaran

Beberapa kompetensi diharapkan dapat dikuasai oleh mahasiswa setelah mengikuti proses pembelajaran mata kuliah ini, yaitu:

Mampu merancang suatu sistem, komponen atau proses untuk memenuhi suatu kebutuhan analisis masalah,

Mampu berperan serta pada suatu tim yang bersifat kajian interdisiplin,

(4)

Mampu mengidentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah-masalah dalam dunia nyata,

Memahami tanggung jawab profesional dan etika,

Mampu berkomunikasi secara efektif dengan komunitas umum, Memiliki tanggungjawab sosial, budaya, global, dan lingkungan sebagai intelektual, dan prinsip serta kebutuhan terhadap pembangunan berkelanjutan,

Memahami tentang spirit kewirausahaan dan proses inovasi, Memiliki pengetahuan tentang isu-isu kontemporer, dalam

lingkup kajian lingkungan dan pembangunan

Memiliki kesadaran akan pentingnya belajar seumur hidup dan kemampuan untuk menjalankannya.

Jumlah Jam dan Pembagiannya

Proses pembelajaran mencakup kegiatan tatap muka terjadual dan kegiatan terstruktur penunjangnya, serta kegiatan mandiri mahasiswa. Dalam kegiatan tatap muka terjadual tercakup kegiatan sebanyak 14-16 pertemuan (sekitar 30 jam), dengan rincian sebagai berikut:

1. Kuliah dan diskusi : 7 pertemuan (16 jam) 2. Ujian /evaluasi : 1-2 pertemuan (2 jam) 3. Presentasi TSM (tugas terstruktur mandiri) : 6 pertemuan (12

jam)

Dalam metode pembelajaran ini satu jam adalah 50 menit.

Jadual Kegiatan Mingguan

Untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang komprehensif perlu dimanfaatkan kombinasi berbagai metode dalam pendekatan SCL. Penerapan sebagian prinsip PBL akan sangat terlihat pada tugas terstruktur mandiri (TSM). Pada TSM ini dapat diberikan kasus-kasus yang tergolong dalam Explanation Problem yang mengandung deskripsi masalah lingkungan dan pembangunan yang menunjukkan saling keterkaitan antar berbagai faktor. Tujuannya adalah untuk menghantarkan mahasiswa peserta memahami struktur dan mekanisme masalah lingkungan dan pembangunan.

Pada TSM juga dapat dikaji masalah-masalah yang tergolong Discussion Problem. Di sini mahasiswa diantar untuk lebih melihat

(5)

perbedaan pandangan dalam menghadapi masalah lingkungan dan pembangunan. Mahasiswa dilatih untuk menganalisis hubungan berbagai topik pada penyelesaian masalah di dunia nyata.

Mengadopsi sebagian prinsip PBL, setiap TSM mengambil porsi beberapa kegiatan tatap muka terjadual. Tatap muka pertama dimanfaatkan untuk membagi masalah untuk masing-masing siswa dan memahami masalah, antara lain dengan penjelasan istilah dan kata kunci pada kasus. Pada tatap muka ke dua masing siswa memberikan presentasi yang berisi kandungan masalah yang ada dalam kasus, daftar pertanyaan yang mesti dijawab, dan berbagai sumber informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Baru pada tatap muka ke tiga setiap siswa diminta melakukan presentasi tentang alternatif solusi. Melalui diskusi yang dipicu oleh presentasi, pada tatap muka ke tiga ini mahasiswa kemudian dihantar untuk menguji kemungkinan kelemahan yang terkandung dalam jawaban atau menguji berbagai informasi baru yang muncul. Penerapan rintisan PBL ini dikombinasikan dengan metoda CmL dengan cara memilih siswa dengan TSM terbaik dan memberinya nilai ekstra.

Penerapan prinsip CoL dapat dilakukan dalam kegiatan tugas terstruktur kelompok (TSK). TSK ini bertujuan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada situasi yang berkembang dalam masyarakat yang penuh tantangan dengan cara terjun langsung ke lapangan. TSK ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu pembagian masalah untuk setiap kelompok, perumusan daftar pertanyaan, pembuatan deskripsi singkat tentang masalah yang dibagikan, serta presentasi hasil dan diskusi. Kegiatan ini akan dipandu oleh pengampu mata kuliah. Penerapan CoL ini dikombinasikan dengan metoda CmL dengan cara memilih kelompok terbaik dan memberinya nilai ekstra.

Jalannya presentasi dan diskusi hasil TSK dapat direkam dengan kamera handycamp. Hasil rekaman ini dapat dimanfaatkan untuk evaluasi bersama dosen dan mahasiswa, tidak hanya pada sisi pengembangan hard namun juga soft skill.

Waktu yang disediakan untuk presentasi dan diskusi bagi tiap kelompok dalam TSK adalah 20-30 menit. Kelompok lain diberi tugas untuk bertanya, sedang kelompok yang membawakan mempunyai kewajiban menjawab. Jika waktu telah habis, kelompok lain yang belum mendapat kesempatan diberi hak untuk mengajukan pertanyaan tertulis yang wajib dijawab secara tertulis oleh kelompok penyaji dalam waktu satu minggu.

(6)

Kalau dimungkinkan, penerapan kombinasi prinsip CoL dan CmL juga nampak pada ujian tengah semester. Soal-soal yang dibagikan dalam ujian ini harus diselesaikan oleh kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari beberapa mahasiswa.

Dalam proses pembelajaran mata kuliah ini dapat didatangkan pembicara dari luar yang dianggap berkompeten dnegan bahan kajian tertnetu. Materi dan diskusi dengan pembicara eksternal ini ditujukan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan mengasah daya analisis mereka. Pada bagian akhir proses pembelajaran, diberikan penyampaian materi dan diskusi yang ditujukan untuk memantapkan kemampuan mahasiswa, melengkapi lubang-lubang selama berbagai diskusi sebelumnya serta memancing pertanyaan-pertanyaan baru untuk membangkitkan kreasi dan motivasi belajar. Dalam beberapa tatap muka terakhir dapat diterapkan adopsi CmL. Ketangkasan dan keaktifan mahasiswa, dalam menjawab pertanyaan ”spontan”, akan dicatat sebagai nilai ekstra yang ditambahkan dalam nilai akhir.

Proses pembelajaran mata kuliah ini ditutup dengan evaluasi akhir semester. Pada evaluasi ini mahasiswa diuji kemampuan individunya.

Tabel 1. Jadual Mingguan Proses Pembelajaran

Minggu ke- Kegiatan tatap muka terjadual Kegiatan rangkaian Prinsip Metode SCL yang Diterapkan Keterangan 1 Pembukaan, penjelasan mekanisme proses pembelajaran (Pemaparan RPKPS), pembagian kelompok Konsolidasi kelompok untuk minggu ke-2 Umpan balik mhsw

(7)

2 Penyampaian materi Tentang Defining environment and nature Studi Mandiri refleksi minggu ke-2 dan persiapan minggu ke-3 PBL dan CAS 3 Penyampaian materi Tentang How to value the environment Studi Mandiri refleksi minggu ke-3 dan persiapan minggu ke-4 PBL dan CAS 4 Penyampaian materi Tentang How to value the environment Studi Mandiri refleksi minggu ke-4 dan persiapan minggu ke-5 PBL dan CAS Pembagian tugas pemecahan kasus, penjelasan kasus TSM 1 5 Presentasi dan diskusi alternatif valuasi lingkungan TSM 1 Kegiatan INDIVIDUAL TSM 1 dan penyiapan minggu ke-6 CmL + rintisan PBL dengan masalah berciri explanation problem Topik TSM: ... 6 Penyampaian materi Tentang Moral status on environmental management Studi Mandiri refleksi minggu ke-6 dan persiapan minggu ke-7 PBL dan CAS 7 Penyampaian materi Tentang Moral status on environmental management Studi Mandiri refleksi minggu ke-7 dan persiapan minggu ke-8 PBL dan CAS Pembagian tugas pemecahan kasus, penjelasan

(8)

kasus TSM 2 8 Presentasi dan diskusi etika pengelolaan lingkungan TSM 2 Kegiatan INDIVIDUAL TSM 2 dan penyiapan minggu ke-9 Evaluasi tengah smester 9 Penyampaian materi Tentang Biodiversity and Deep Ecology Studi Mandiri refleksi minggu ke-9 dan persiapan minggu ke-10 PBL dan CAS 10 Penyampaian materi Tentang Biodiversity and Deep Ecology Studi Mandiri refleksi minggu ke-10 dan persiapan minggu ke-11 PBL dan CAS Pembicara eksternal 11 Penyampaian materi Tentang Aesthetic and hedonic value of nature Studi Mandiri refleksi minggu ke-11 dan persiapan minggu ke-12 PBL dan CAS Pembagian tugas pemecahan kasus, penjelasan kasus TSK1 12 Evaluasi diskusi dan presentasi TSK1 Kegiatan kelompok dan penyiapan minggu ke-13 CmL + rintisan PBL dengan masalah berciri discussion problem 13 Penyampaian materi Tentang Studi Mandiri refleksi minggu PBL dan CAS

(9)

Konservasi SDA dan Lingkungan . ke-13 dan persiapan minggu ke-14 14 Penyampaian materi Tentang Restorasi SDA dan Lingkungan . Studi Mandiri refleksi minggu ke-14 dan persiapan minggu ke-15 PBL dan CAS Pembagian tugas pemecahan kasus, penjelasan kasus TSK2 15 Evaluasi diskusi dan presentasi TSK2 Kegiatan kelompok dan penyiapan minggu ke-15 CmL + rintisan PBL dengan masalah berciri discussion problem Evaluasi akhir semester

*PBL = Problem Based Learning, CoL = Collaborative Learning dan CmL = Competitive Learning ; CAL = computer assisted learning.

Penilaian

Untuk menjamin proses pembelajaran dan mengukur keberhasilannya dilibatkan evaluasi proses dan evaluasi hasil yang melibatkan beberapa standar nilai. Pada tahap akhir, penentuan nilai mahasiswa ditetapkan berdasar standar sebagai berikut:

A 8,1 < nilai total B+ 8,0 < nilai total < 7.5 B 7,0 < nilai total < 7.5 C+ 6,0 < nilai total < 7,0 C 5,0 < nilai total < 6,0 D 2,0 < nilai total < 5,0 E 0 < nilai total < 2,0

Nilai individu tersebut merupakan gabungan lima elemen dengan pembobotan masing-masing sebagai berikut:

a. TSM I 15%

(10)

c. TSK 1 15 % d. Evaluasi Akhir Semester (TSK2) 30 % e. Prestasi akademik lain selama pembelajaran 10%

Untuk menjamin pencapaian seluruh kompetensi yang dituju, maka pada tugas terstruktur (TSM dan TSK) ditetapkan bahwa setiap individu dan kelompok pada hari presentasi diwajibkan juga mengumpulkan karya tulis ilmiahnya (format makalah ilmiah). Keakuratan dan aspek komprehensif kegiatan evaluasi dan penilaian dijamin dengan beberapa hal yang dipaparkan sebagai berikut.

Elemen dan Pembobotan pada Penilaian TSM dan TSK

Elemen dan pembobotan yang diterapkan pada penilaian tugas kelompok adalah sebagai berikut:

a. Kedalaman dan keluasan isi : 40% (penilaian dilakukan oleh dosen)

b. Kebaruan referensi : 10% (penilaian dilakukan oleh dosen) c. Peer Assesment : 20% (penilaian dilakukan oleh sesama

mahasiswa)

d. Kualitas Presentasi : 30% (penilaian dilakukan oleh dosen)

Peer Assesment

Penilaian ini dilakukan oleh sesame rekan mahasiswa. Dalam formulir yang formatnya telah disiapkan, setiap mahasiswa wajib mengisi data minimal dua mahasiswa dengan aktifitas terendah. Mahasiswa yang masuk dalam kelompok kurang aktif tersebut mendapat nilai 3 pada butir peer assesment tugas kelompok yang bersangkutan, sedang mahasiswa yang aktif mendapat nilai 10. Jika seorang mahasiswa dinilai tidak aktif oleh lebih dari separo anggota kelompoknya maka mahasiswa tersebut akan mendapat nilai 0 untuk tugas kelompok yang bersangkutan.

Kualitas Presentasi

Nilai kualitas presentasi suatu kelompok diberikan oleh dosen dan perwakilan kelompok lain (masing-masing kelompok diwakili oleh satu mahasiswa). Elemen dan pembobotan yang dipakai untuk menilai kualitas presentasi adalah ketepatan waktu penyajian, sikap penyaji, kejelasan dan kemenarikan metoda penyajian, serta isi presentasi, yang masing berbobot 25%. Sebagai catatan, setiap presentasi harus disajikan oleh dua mahasiswa yang bergiliran.

(11)

Bahan, Sumber Informasi, dan Referensi

Proses pembelajaran ini berusaha keras mendasarkan diri pada teori-teori dasar yang mapan dan perkembangan mutakhir yang terjadi dalam lingkup kajian lingkungan dan epembangunan. Oleh sebab itu pustaka yang dipakai dan ditawarkan kepada mahasiswa tidak hanya terbatas pada satu dua buku dan lecture notes yang dikembangkan oleh dosen pengampu, namun juga mencakup materi yang berasal dari, media massa, situs-situs internet yang kompeten serta artikel-artikel dari proseding seminar dan jurnal-jurnal terkemuka (lihat lampiran). Pustaka yang ditawarkan hanyalah sebagai pembentuk landasan berpikir dan pemicu minat berikutnya yang diharapkan timbul pada mahasiswa.

Beberapa Pustaka yang dapat digunakan:

1. Armstrong and Botzler (editors). 1993. Environmental Ethics: Divergence and Convergence. McGraw-Hill.

2. Donald VanDeVeer and Christine Pierce (editors) 1994. The Environmental ethics and Policy Book: Philosophy, Ecology, Economics. Wadsworth Publishing.

3. Pojman (editor). 1994. Environmental Ethics: Readings in Theory and Application. Jones and Bartlett Publishers.

4. Bormann and Kellert (editors) Ecology, Economics, Ethics: The Broken Circle. Yale.

5. Engel and Engel (editors) Ethics of Environment and Development: Global Challenge and International Response. Arizona.

6. Ferre and Hartel (editors) Ethics and Environmental Policy: Theory Meets Practice. Georgia.

7. Gruen and Jamieson (editors) Reflecting on Nature: Readings in Environmental Philosophy. Oxford.

8. Pojman (editor) Environmental Ethics: Readings in Theory and Application. Jones and Bartlett.

9. Scherer (editor) Upstream/Downstream: Issues in Environmental Ethics. Temple.

10. Sterba (editor) Earth Ethics: Environmental Ethics, Animal Rights, and Practical Applications. Prentice-Hall.

11. Elliot (editor). 1995. Environmental Ethics. Oxford University Press.

12. Soule and Lease (editors) 1995. Reinventing Nature?: Responses to postmodern deconstruction. Island Press.

(12)

C. Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik

Dalam proses pembelajaran ini dilakukan pula langkah monitoring dengan memanfaatkan dua macam borang, yaitu Catatan Kegiatan Proses Pembelajaran (logbook perkuliahan) sebagai dokumen kegiatan mingguan dan borang Kuesioner Mahasiswa untuk mendapatkan masukan dari mahasiswa terhadap proses pembelajaran. Dua borang ini menjadi bagian mekanisme standar penyelenggaraan proses pengajaran di PDKLP PPSUB. Selain dengan pemanfaatan dua borang tersebut, dosen pengampu dapat berusaha menggali masukan mahasiswa dengan menciptakan suasana egaliter, terbuka, dan friendly.

D. Perencanaan Evaluasi (Gap dan Akar Masalah)

Evaluasi hasil pembelajaran

Nilai yang didapatkan oleh mahasiswa dari setiap tahap proses pembelajaran akan direkapitulasi dan perkembangan kondisinya akan ditayangkan di kelas secara periodic selama proses pembelajaran sebelum evaluasi akhir semester. Rekapitulasi bertahap ini dapat dimanfaatkan baik oleh dosen pengampu maupun mahasiswa sebagai alat evaluasi hasil pembelajaran.

Evaluasi proses pembelajaran

Evaluasi proses pembelajaran secara formal akan memanfaatkan rekapitulasi kuesioner mahasiswa yang diberikan oleh bagian pengajaran. Rekapitulasi ini akan dipakai pada tahap akhir untuk perbaikan proses pembelajaran yang akan datang.

Rencana antisipasi

Jika hasil evaluasi tengah smester mengisyaratkan akan banyak mahasiswa yang tidak mampu mencapai nilai B, maka dapat dilakukan dua hal, yaitu penambahan satu kali tatap muka dan pemberian tugas tambahan individu. Tatap muka tambahan bisa dimanfaatkan untuk menuntaskan berbagai pertanyaan mahasiswa sedangkan nilai tugas tambahan akan menjadi nilai ekstra yang diharapkan dapat membantu target pencapaian penguasaan materi.

Gambar

Tabel 1. Jadual Mingguan Proses Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja PNS pada BAPPEDA Kota Malang.. Wirjana dan Susilo

Kerja sama bidang akademik antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan/atau pihak lain yang dilakukan melalui layanan keahlian praktis oleh dosen tamu yang

Kopling tetap adalah satu elemen yang berfungsi sebagai penerus daya dan putaran dari poros penggerak keporos yang digerakkan tanpa terjadi slip, dimana sumbu kedua poros

Bagi peneliti selanjutnya, yang akan melaksanakan penelitian mengenai minat belajar dengan menggunakan teknik diskusi sebaiknya dilakukan layanan konseling individu

Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek

Pemberian pupuk KCL menunjukkan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 2, 4 dan 6 MST dan berpengaruh nyata pada umur 8 MST serta berpengaruh

Sedangkan prioritas strategi pengembangan pariwisata mangrove di KKP Nusa Penida antara lain: strategi pengembangan pariwisata berbasis konservasi mangrove, strategi penjagaan

Tata tulis adalah tulisan yang disusun oleh seorang penulis yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yaitu sesuai yang telah ditetapkan atau secara baku baik dalam