• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN TUGAS KRING RESERSE KRIMINAL POLRES LOMBOK TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN TUGAS KRING RESERSE KRIMINAL POLRES LOMBOK TIMUR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RESOR LOMBOK TIMUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN TUGAS KRING RESERSE KRIMINAL POLRES LOMBOK TIMUR

(2)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS KRING RESERSE KRIMINAL POLRES LOMBOK TIMUR

I. PENDAHULUAN.

1. Umum

a. Dalam rangka mewujudkan Repormasi Polri, birokrasi yang bersipat transparan dengan tujuan meningkatkan pelayanan public secara prima, maka dituntut Polri selaku aparat penegak hukum yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan

pelayanan kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik.

Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur diarahkan untuk membentuk propil dan perilaku penyidik / penyidik pembantu yang berintegritas tinggi,

produkpitas tinggi dan bertanggung jawab serta mampu

memberikan pelayanan yang prima dengan sasaran mengubah pola pikir (Minset),budaya kerja (culture set) dan system managemen yang baik.

Berkaitan dengan peningkatan propesionalisme dan Akuntabilitas serta Integritas personil dimaksud, maka Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur telah menyusun dan mensosialisasikan program yang merupakan program prioritas guna pengungkapan dan

penyelesaian kasus-kasus Kriminal, antara lain penerapannya dengan pengaktipan personil pada wilayah kring reserse Kriminal yang ditugaskan secara menetap atau insidentil untuk melakukan pemantauan dan memonitor kejadian Tindak Pidana Kriminal diwilayah kring reserse Kriminal.

Menyikapi hal tersebut diatas, Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur membuat suatu pedoman yang dituangkan dalam Standar

Operasional Prosedur Kring Reserse Kriminal sebagai upaya pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Kriminal. b. c. d. 2. Dasar a. b.

Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana.

(3)

c.

/ c.Peraturan... Peraturan Kapolri No. 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah.

Peraturan Kapolri No. 23 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resor dan Polsek.

Keputusan Kapolri No. Pol.: 1225 tahun 2000 tentang Juklak dan Juknis Proses Penyidikan Tindak Pidana.

Rencana Strategi Polri 2010 – 2014 (Partner Ship Building). Perkap No. 12 tahun 2009 tentang pengawasan dan pengendalian penanganan perkara pidana dilingkunganKepolisian Negara Republik Indonesia.

Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Rencana Kerja Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur tahun 2015. Penjabaran 10 Program Prioritas Kapolri pada Ditreskrimum/

Sus / Kriminal Polres Lombok Timur tentang pengungkapan dan penyelesaian kasus-kasus menonjol.

d. e. f. g. h. i. j. k. l.

3. Maksud dan tujuan

a. Maksud

Standar Operasional Prosedur Kring Reserse Kriminal Polres

Lombok Timur dibuat dengan maksud sebagai pedoman dalam rangka Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran

Gelap Kriminal.

b. Tujuan

Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas Kring Reserse ini dibuat guna memberikan gambaran dan masukan bagi Personil

Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur sehingga dapat dipedomani dan dilaksanakan sebagai upaya Pencegahan Pemberantasan

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Kriminal. 4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas Kring Reserse ini, ruang lingkupnya meliputi Upaya pengaktifan personil di wilayah Kring Reserse dalam rangka Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Kriminal khususnya diwilayah hukum Polres Lombok Timur.

(4)

/ 5. 5. Pengertian-pengertian

a. Kring Reserse adalah sistem pemantauan situasi dilingkungan lokasi rawan kejahatan melalui pembagian wilayah berdasarkan analisis kerawanan wilayah, dengan penugasan anggota reserse secara menetap atau secara insidentil untuk memonitor kejadian gangguan kamtibmas khususnya kasus-kasus menonjol yang timbul diwilayah kring reserse.

Kewajiban : yaitu petunjuk kepada kewajiban umum kepolisian untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan menempatkan kepentingan umum sebagai dasar bertindak. Proaktif: Yaitu pelaksanaan tugas operasional Polri tidak menunggu sasaran yang akan dihadapi, akan tetapi secara aktif berusaha untuk menemukan permasalahan yang akan dijadikan sasaran tugas.

Kenyal : Yaitu pelaksanaan tugas dilapangan harus lues, mampu mengidentifikasi dan mengadaptasi setiap gejala dan masalah yang berkembang dalam masyarakat.

Lues / Supel / Fleksibel : Yaitu tidak bersipat kaku, melainkan selalu terbuka menerima pendapat dan akomodatif terhadap masukan pendapatsertamampumempertimbangkanperubahan

berdasarkan Informasi baru guna menghindari konflik yang tidak produktif.

Informasi : adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara

elektronik ataupun non elektronik

Laporan : Adalah hasil tugas di kring reserse berupa laporan informasi secara lisan atau tertulis kepada atasan yang memberi perintah mengenai pelaksanaan tugas di kring serse.

Identifikasi : Adalah kemampuan mempelajari keadaan / kondisi dalam masyarakat yang mengandung potensi atau mengandung berbagai kemungkinan yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas didalam masyarakat.

Cermat : Adalah teliti dalam mengumpulkan dan menanalisis fakta serta mempertimbangkan konsekwensi atas setiap pengambilan keputusan. / j. Diskresi... Pengertian... b. c. d. e. f. g. h. i.

(5)

j. Diskresi kepolisian : Adalah kemampuan dan keterampilan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan bidang tugasnya dengan tidak bertentangan dengan perundang- undangan yang berlaku.

Integritas : Adalah keteguhan dan ketangguhan jiwa raga secara menyeluruh mencakup aspek kepribadian, mentalitas, moralitas dan propesionalisme.

Profesional: Adalah kemampuan dan keterampilan untuk mengemban misi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat khusunya kemapuan membangun kemitraan dengan warga masyarakat

Akuntabilitas : Adalah Setiap penyidik/penyelidik harus mampu mempertanggung-jawabkantindakannyasecarayuridis,

administrasi dan teknis

Pengamatan dan Penggambaran (Observation dan Discription ) : yaitu cara mendapatkan bahan keterangan/ gambaran keadaan lingkungan secara langsung dengan menggunakan panca indera secara lengkap dan disertai dengan pengetahuan/ pengarahan tentang fokus pengamatan sesuai dengan kebutuhan tugas, sedangkan penggambaran ( Discription ) adalah penuangan hasil pengamatan kedalam bentuk laporan yang dilengkapi dengan Foto atau data terperinci tentang keadaan medan yang diamati, sehingga dapat mengenal pegembangan apa yang telah diamati.

Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam Undang – Undang.

Laporan Polisi Model “ A “ adalah Laporan Polisi yang dibuat oleh petugas Polri yang menemukan suatu tindak pidana ataupun merupakan hasil penyelidikan petugas Polri yang bersangkutan bahwa telah terjadi tindak pidana.

PenyelenggaraanAdministrasiyakniberpedoman

administrasi umum yang berlaku dilingkungan Polri. pada k. l. m. n. o. p. q. / 6. Tata Urut ...

(6)

6. Tata Urut BAB I BAB II BAB III

PENDAHULUAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

KOMITMEN PELAKSANAAN PENINGKATAN KINERJA BIDANG PENGAKTIPAN KRING RESERSE PADA SAT RESERSE KRIMINAL POLRES LOMBOK TIMUR IMPLEMENTASI PENINGKATAN KINERJA BIDANG

PENGAKTIPAN PELAKSANAAN KRING RESERSE DALAM RANGKAPENCEGAHANPEMBERANTASAN

PENYALAHGUNAANDANPEREDARANGELAP KRIMINAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN KRING RESERSE.

HUBUNGAN TATA CARA KERJA, PELAPORAN DAN LAMPIRAN. PENUTUP BAB IV BAB V. BAB VI BAB VII

II. KEBIJAKAN DAN STRATEGI

1. Sasaran

Keinginan akan Peningkatan pelayanan yang prima oleh Polri khususnya

Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur terhadap masyarakat harus dapat segera terwujud, maka perlu adanya sasaran prioritas dalam upaya Pencegahan

Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Kriminal yang diimplimentasikan dengan pelaksanaan pengaktipan Kring Reserse. Adapun strategi dimaksud adalah langkah-langkah mencapai tujuan yang ingin dicapai meliputi :

a. Memiliki strategi dan operasionalisasi membangun kepercayaan terpadu mencakup : menanamkan kepercayaan ( trust Building ) dengan khalayak publik; Memperluas kemitraan ( Partnership Building dan Networking ) secara bertahap dengan masyarakat; Meningkatkan kesempurnaan ( Strive for Excellence ) dalam setiap kegiatan Polisi, dan menghindarkan kontra produktif kinerja

Membangun kemampuan dan keterampilan penyidik/penyidik

pembantu pada Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur guna Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Kriminal

yang terjadi diwilayah hukum Polres Lombok Timur dan Jajaran. b.

2. Kebijakan dan Strategi Sat Reserse Kriminal Polres Lombok Timur.

(7)

a. Visi

Terwujudnya Postur Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur yang profesional, Bermoral dan Moderen sebagai pelindung, pengayom dan pelayan

masyarakat yang terpercaya dalam memelihara kamtibmas dan menegakkan Hukum untuk mewujudkan penyidik yang propesional, proporsional, jujur, adil, bertanggung jawab dan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia.

b. Misi

Berdasarkan Visi yang diinginkan sebagaimana tersebut diatas,

selanjutnya diuraikan dalam misi Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur yang mencerminkan tugas pokok sebagai berikut :

1) Mengemban sistem dan managemen pelaksanaan penyidikan dan peyidikan tindak pidana dalam rangka penegakan hukum

Membangun dan meningkatkan kemampuan propesional penyidikuntukpenanganankasuskonpensional,

transnasional, kasus yang merugikan kekayaan negara dan kasus yang berimlikasi Kontijensi

Membina dan mengoptimalkan pelaksanaan pungsi identifikasi Kepolisian dalam rangka mengembangkan penyelidikan tindak pidana secara ilmiah

Menyelenggarakan penyelidikan dan penyidikan secara propesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak ajasi manusia dalam rangka memberantas kejahatan bersama-sama dengan masyarakat dan instansi yang memiliki kewenangan kepolisian terbatas untuk mewujutkan adanya kepastian hukum, rasa keadilan sebagai negara hukum

2)

3)

4)

III. KOMITMENPELAKSANAANPENINGKATANKINERJABIDANG

PENGAKTIPAN KRING RESERSE PADA SAT RESERSE KRIMINAL POLRES LOMBOK TIMUR

Dalam rangka menjamin peningkatan kinerja bidang pelayanan penyidikan di Sat Reserse Kriminal Polres Lombok Timur berkomitmen untuk :

1. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku, dilandasi prinsip-prinsip pelayanan yang cepat, mudah, aman, transparan dan akuntabel.

(8)

2. Senantiasa melakukan upaya terobosan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas Kring Reserse, dengan tugas menginventarisir daerah rawan Kriminal, pencatatan Residivist dan penanaman jaringan Informan yang dapat mendukung pengungkapan kasus- kasus menonjol yang terjadi.

Kehadiran personil Kring Reserse ditujukan untuk dapat membina peran serta masyarakat ( Comunity Policing ) dengan membangun jaringan informan guna mendapatkan informasi- informasi tentang kejadian tindak pidana yang timbul di daerah Kring Reserse sebagai bahan laporan untuk disajikan kepada pimpinan/ user.

3.

IV IMPLEMENTASIPENINGKATANKINERJABIDANGPENGAKTIPAN

PELAKSANAAN KRING RESERSE DALAM RANGKA PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP KRIMINAL

1. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku, dilandasi prinsip-prinsip pelayanan yang cepat, mudah, aman, transparan dan akuntabel.

a. Pelayanan Yang Cepat ; bekerja dengan cepat dan tanpa mengabaikan misi organisasi, sasarannya dan bekerja dengan tekun dan memiliki standar waktu.

Mudah, Membantu masyarakat dengan menyederhanakan prosedur, mengumpulkan informasi tentang kerawanan dan data kriminalitasdiwilayah Kring Reserse sesuai ploting personil berdasarkan Surat Perintah yang diterbitkan.

Luwes/ Supel/ Fleksibel yaitu personil yang ditugaskan di Kring Reserse dapat secara aktif, tidak bersifat kaku melainkan selalu terbuka menerima informasi dan akomodatif terhadap masukan informasi serta mampu menilai sifat informan dan isi keterangan yang diberikan oleh informan.

Akuntabel ; Dalam pelaksanaan tugas diwilayah Kring Reserse dapat dipertanggung jawabkan secara fakta dan yuridis berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

b.

c.

d.

(9)

V. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN KRING RESERSE. 1. Persiapan pelaksanaan tugas di Wilayah Kring Serse.

a. Penerbitan Surat Perintah kepada personil sesuai ploting pada wilayah Kring Reserse ( Wil. Ibukota Propinsi dan Satwil jajaran Polres Lombok Timur )

b.. Penyediaan Alat transportasi / kenderaan bermotor ( Roda 2, Roda 4 ) dll.

c. Pengadaan Buku catatan personil yang ditugaskan di wilayah Kring Reserse.

d. Menginventarisir alat komunikasi dalam rangka pengiriman Laporan/ laporan informasi kepada atasan/ pimpinan ( Telp, Fax, HP, Email ) dll. e. Pembuatan Blanko Laporan Informasi.

f.. Pembuatan Buku catatan Residivis/ pelaku yang dicurigai berada di wilayah Kring Reserse.

g.. Sosialisasi lapangan di Wilayah Kring Reserse.

Standar personil yang ditugaskan pada wilayah Kring Reserse a. Berbadan Sehat jasmani dan rohani serta proaktif dengan tidak bersifat menunggu; akan tetapi secara aktif berupaya untuk

mengumpulkan informasi dan data tentang peta wilayah, kerawanan wilayah Kring Reserse/ keterangan dari setiap kejadian atau tindak pidana yang timbul, termasuk menginventarisir para Residivist maupun DPO.

b. Memiliki integritas yang tinggi, profesional, cermat dan akuntabel. c. Luwes, Supel dan kenyal dalam pelaksanaan tugas dan mampu

membangun jaringan informan dan pembuatan laporan informasi untuk disajikan/ dilaporkan kepada pimpinan / User dengan tepat waktu. d.. Mampu mengindentifisir setiap kejadian dan tindak pidana yang timbul yang dibutuhkan untuk pengungkapan kasus yang terjadi.

e. Mampu membina peran serta masyarakat ( Comunity Policing ) dengan membangun jaringan informan untuk mendapatkan informasi tentang kerawanan-kerawanan dan kejadian tindak pidana yang timbul di wilayah Kring Reserse.

f. Mampu mengambil tindakan Diskresi Kepolisian dalam situasi tertentu yang berdasarkan ketentuan perundang- undangan yang berlaku 3. Standar Pelaksanaan Tugas pada Kring Reserse

a. melakukan pemetaan dan ploting terhadap daerah rawan kriminalitas di wilayah kring reserse (data Asta Gatra) antara lain daerah

pemukiman penduduk, proyek vital, pusat pasar (perbelanjaan) dll.

/. b. membangun... .2.

(10)

b. membangun jaringan informan di wilayah kring reserse masing.

c. pembuatan buku catatan dan menginventarisir data kasus menonjol, residivist / DPO yang berada di wilayah kring reserse.

d. pencatatan setiap informasi atas kejadian yang diterima dari masyarakat, selanjutnya dilaporkan secara lisan maupun tertulis (bentuk laporan informasi) guna diteruskan secara berjenjang melalui ka team kring reserse, Kasubdit dan diteruskan kepada pimpinan / user.

e. kewajiban untuk membuat Laporan Polisi ”Model A” terhadap kejadian yang ditemukan oleh petugas kring reserse dan pembuatan Laporan Informasi sesuai format, kemudian segera mengirimkan untuk diteruskan kepada pimpinan / user.

f. petugas kring reserse harus proaktif, luwes, supel dan kenyal dalampelaksanaan tugas, dimaksudkan dengan secara aktif mengumpulkan informasi, tidak bersifat kaku melainkan selalu terbuka menerima informasi dan akomodatif terhadap masukan informasi serta mampu menilai sifat informan dan isi kemurnian dari keterangan yang diberikan.

4. Administrasi dan Pelaporan

a. Administrasi yang digunakan adalah berpedoman pada administrasi umum yang berlaku di lingkungan Polri.

b.. Pembuatan dan pengiriman laporan berupa :

1) Laporan Polisi Model “ A “ adalah Laporan Polisi yang dibuat oleh petugas Polri ( Kring Reserse ) yang menemukan suatu tindak pidana ataupun merupakan hasil penyelidikan petugas Polri yang bersangkutan bahwa telah terjadi tindak pidana.

2) Laporan Informasi : adalah laporan tentang keterangan,

pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik yang dikirimkan kepada atasan / pimpinan.

VI. HUBUNGAN TATA CARA KERJA

1. melaksanakan koordinasi antar sesama petugas Kring Reserse yang berdampingan.

(11)

WINGKY ADHITYO KUSUMO, S.I.K., M.H

AKBP NRP 74060736

11

-2. melaporkan hasil pelaksanaan Kring Reserse dengan lisan maupun tertulis secara berjenjang kepada Ka Tim Kring Serse, Kasubdit, Kasat / Kaur Bin Ops dll melalui alat komunikasi yang tersedia yakni Hand Phone, Telephon, Fax, Email dll.

melaksanakan koordinasi dengan unsur pengamanan lainnya dan Instansi yang dapat digunakan sebagai sumber informasi dengan memegang azas saling menguntungkan dan tanpa kontra produktif. Hasil pelaksanaan tugas Kring Reserse dikompulir untuk diolah dan dievaluasi, kemudian di Arsipkan pada Bagbinopsnal Ditreskrimum/ Sus/ Kriminal Polres Lombok Timur.

Laporan Polisi Model ” A ” dan Laporan Informasi secara tertulis dikirimkan secara berjenjang melalui Ka Tim Kring Serse dan Kasubdit untuk diteruskan langsung kepada Kasat / Kaur Bin Ops / User secara tepat waktu dengan penuh kerahasiaan pelaporan.

Format Laporan :

a. format Laporan Informasi diisi secara singkat sesuai bidang masalah/ kejadian yang ditemukan oleh petugas Kring Serse. (Format terlampir ).

pada isian Sumber Bahan Keterangan, petugas tidak perlu menulis Identitas si Sumber, akan tetapi cukup dengan menulis “ Identitas ada pada pelapor “.

pengiriman laporan informasi agar dapat dikirimkan dengan segera untuk diteruskan kepada Pimpinan/ User.

3. 4. 5. 6. b. c. VII. PENUTUP

Demikianlah Standar Operasional Prosedur pelaksanaan Kring Reserse Umum/ Khusus dan Kriminal Polres Lombok Timur dalam rangka Peningkatan pengungkapan kasus- kasus yang terjadi sebagai upaya peningkatan Bidang Pelayanan

Penyidikan ini disusun sebagai pedoman didalam melaksanakan tugas terutama dalam rangka meningkatkan mutu penegakan hukum oleh Polri, sehingga keluhan-keluhan dari masyarakat terhadap kinerja Polri yang ada selama ini bisa berkurang atau bahkan bisa hilang sama sekali.

Ditetapkan di pada tanggal : : Selong Oktober 2016 KEPALA KEPOLISIAN RESOR LOMBOK TIMUR

(12)
(13)

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur dalam tugas pelayanan masyarakat yang jenguk tahanan merupakan segala kegiatan yang menjadi tugas dan tanggung jawab khusus dalam

Contoh SOP Standar Operasional Prosedur Perusahaan Dalam mengimplementasikan suatu Standar Operasional Prosedur (SOP) di suatu organisasi baik swasta maupun pemerintah,

Tindakan Pertama Di Tempat kejadian Perkara ( TPTKP ) adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Personil Polri yang pertama kali melihat / secara

Ruang Lingkup Standar Operasional Prosedur / Manual Prosedur Pengajuan Biaya Perjalanan Dinas Dalam Negeri adalah Perjalanan dinas baik dalam negeri yang dibiayai

Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah

Tujuan : Prosedur ini digunakan unt uk m enjelaskan proses pener im aan calon siswa baru di SMK Negeri 1 Cim ahi3. Ruang Lingkup : Prosedur ini digunakan unt uk

Anggaran yang digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan operasional menggunakan anggaran yang ada dan apabila ada biaya yang timbul pada setiap kegiatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP BERMAIN MOTORIK KASAR PAUD AL-HANIF KETAPANG 1 JUDUL Bermain Motorik Kasar 2 TUJUAN  Melatih otot-otot kasar; kekuatan, kelenturan, keseimbangan,