PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MULTIMEDIA POWERPOINT
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 1 LINGSAR
OLEH: AGIS JAMILUDIN
E1M012002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MULTIMEDIA POWERPOINT
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 1 LINGSAR
THE EFFECT OF COOPERATIVE LEARNING MODEL STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS (STAD) ASSISTED MULTIMEDIA POWERPOINT TO
IMPROVE LEARNING OUTCOMES
CHEMICAL MATERIAL ELECTROLYTES AND NON-ELECTROLYTES IN CLASS X SMAN 1 LINGSAR
Agis Jamiludin1, Sukib2, Saprizal Hadisaputra2 2
Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram Email: agisjamiludin@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Acheivement Divisions (STAD) berbantuan multimedia powerpoint terhadap hasil belajar kimia materi larutan elektrolit dan non elektrolit siswa kelas X SMAN 1 lingsar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-postest control group design. Populasi dalam penelitian ini meliputi siswa kelas X SMAN 1 Lingsar. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga didapatkan dua kelas sampel yaitu kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia powerpoint, sedangkan kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data hasil pretest dan posttest. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 61,92 dan kelas kontrol 56,40. Hasil uji statistik Anacova diperoleh Fhitung pada taraf signifikan 5% menunjukkan Fhitung (1,79) < Ftabel (4,04) yang berarti Ha ditolak. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Acheivement Divisions (STAD) berbantuan multimedia powerpoint tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Lingsar.
KataKunci: Student Team Acheivement Divisions STAD, Multimedia, powerpoint, hasil belajar
ABSTRACT
This aims of this research was to investigate the effect of cooperative learning model student Team Acheivement Divisions (STAD) multimedia aided powerpointin improving learning outcomes of chemical material electrolyte and non-electrolyte solution in class X of SMAN 1 Lingsar. This study is a quasi-experimental research with pretest-posttest control group design. The population in this study included students of class X of SMAN 1 Lingsar. Sampling using purposive sampling, to obtain a sample of grade two class X MIA 2 as an experimental class and class X MIA 3 as the control class. In experiments conducted classroom learning with cooperative learning model Student Team Acheivement Divisions
(STAD) multimedia aided powerpoint, while classroom learning control performed using conventional learning mode. The data collected in this study are pretest and posttest data. Research data show that the average value of posttest 61.92 experimental class and control class 56.4. Anacova statistical test results obtained Fcount on a significant level of 5% shows the
Fcalculated (1,79) < Ftable (4.04) which means and Ha rejected. Based on these results, it can be
concluded that the implementation of cooperative learning model Student Team Acheivement Divisions (STAD) multimedia assisted powerpoint does not provide a significant improvement over the results of class X student of SMAN 1 Lingsar.
KeyWord: Student Team Divisions Acheivement, Multimedia, Powerpoint, learning outcomes
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk segera dicari pemecahannya adalah masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran disekolah dapat ditingkatkan dengan mengembangkann sistem pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik [1].
Hasil belajar yang didapatkan siswa masih banyak yang tidak mencapai nilai KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75. Kenyataan ini terlihat dari hasil ulangan tengah semester siswa kelas X MIA. Nilai rata-rata hasil ulangan tengah semester SMAN 1 Lingsar kabuapaten Lombok Barat Provinsi NTB dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel nilai rata-rata ulangan tengah semester yang diperoleh siswa, masih kurang baik jika dibandingkan dengan KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75.
Tabel 1 Nilai Rata-Rata Mid Semester Siswa
Kelas X MIA SMAN 1 Lingsar Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB Tahun Ajaran 2016/2017
NO. KELAS JUMLAH SISWA NILAI RATA-RATA
1 X MIA 1 25 66,76
2 X MIA 2 27 56,96
3 X MIA 3 29 59,62
4 X MIA 4 28 48,21
Sumber: Guru mata pelajaran Kimia kls X SMAN 1 Lingsar
Mengatasi masalah tersebut, perlu diterapakan suatu model pembelajaran yang sederhana yang tidak membutuhkan banyak waktu yang dibantu dengan sebuah multimedia yang dapat melibatkan siswa secara lebih aktif. Model pembelajaran koopertif tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Menurut Trianto, (2007) Model pembelajaran STAD merupakan model pembelajaran yang paling sederhana dan dapat digunakan oleh pendidik yang baru menggunakan model pembelajaran kooperatif, karena langkah-langkahnya masih sangat sederhana [2]. Nandi (2006), menyatakan bahwa multimedia adalah salah satu sumber pengajaran atau media alternatif dalam pembelajaran, yang terdiri dari teks, suara, grafik,
animasi, video dan aspek interaktif [3]. Salah satu jenis multimedia yang sering digunakan dalam menyampaikan informasi adalah multimedia powerpoint atau yang sering disebut dengan multimedia persentasi. Anggraini (2012) menyatakan, powerpoint adalah salah satu software yang ada dalam komputer yang bisa tampil dengan slide show dan mengunakan animasi yang bisa bergerak [4]. Powerpoint merupakan salah satu media dalam proses pembelajaran, yang disampaikan kepada peserta didik berbentuk tampilan slide dengan berbagai animasi yang membuat proses belajar menjadi menarik.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Faozah (2104) memberikan kesimpulan bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media powerpoint terhadap hasil belajar kimia siswa dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional [5]. Model pembelajaran koopertif tipe STAD berbantuan multimedia Powerpoint merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti sudah melakukan penelitian dengan mengangkat judul, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Acheivement Divisions (STAD) Berbantuan Multimedia Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Lingsar tahun ajaran 2016/2017.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental desaign) dan desain eksperimen semu yang digunakan adalah kelompok kontrol yang tidak sama (nonequivalent control group design) karena sampel tidak dipilih secara random. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMAN 1 Lingsar, yang berjumlah 109 orang dan tersebar dalam 4 kelas. Jumlah populasi dapat dilihat pada tabel 2
Tabel 2 Data Populasi Siswa Kelas X MIA SMAN 1 Lingsar Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB Tahun Ajaran 2016/2017
No Kelas Jumlah Siswa
1 X MIA 1 25
2 X MIA 2 27
3 X MIA 3 29
4 X MIA 4 28
Jumlah 109
Sampel yang diambil adalah dua kelas yaitu X MIA 2 (kelas eksperimen) diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia Powerpoint dan X MIA 3 (kelas kontrol) diberikan perlakuan model pembelajaran konvensional. Adapun teknik pengambilan sampel (sampling) yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu [6]. Penerapan model pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan selama 3 jam pelajaran setiap minggu (3x 45 menit). Kelas X MIA2 (eksperimen) melaksanakan kegiatan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia Powerpoint dan kelas X MIA3 (kontrol) melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes, untuk mengukur aspek pengetahuan siswa dalam bentuk soal pilihan ganda. Soal pretest berjumlah 14 soal
sedangkan soal posttest berjumlah 12 soal. Instrumen tersebut sebelum digunakan telah diuji validitasnya terlebih dahulu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai rata-rata pretest dan posttest siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen SMAN 1 Lingsar Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB Tahun Ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada gaambar 1.Nilai rata-rata pretest yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 33 sedangkan nilai rata-rata pretest yang diperoleh untuk kelas kontrol sebesar 35,44. Sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 56,40 sedangkan untuk kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 61,92.
Gambar 1 Diagram Rata-rata Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB Tahun Ajaran 2016/2017
Berdasarkan nilai pretest-posttest dari kedua kelas sampel, diperoleh rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Namun, nilai tersebut belum dapat dijadikan sebagai acuan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Lingsar. Berdasarkan rancangan penelitian yang digunakan maka statistik yang digunakan adalah anacova. Berdasarkan hasil perhitungan anacova diketahui bahwa Fhitung yang diperoleh adalah 1,79 sedangkan Ftabel adalah 4,04 sehingga diperoleh Fhitung < Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia powerpoint tidak memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Lingsar pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelas disebabkan oleh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia Powerpoint Hal ini sejalan dengan penelitian dari Tyas (2013) juga menyatakan pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi perkembangan konsep reaksi kimia kelas X ATPH 1 SMK Negeri 1 Mojosongo Boyolali tahun pelajaran 2012/2013 [7].
Hasil belajar kelas eksperimen tidak menunjukkan hasil yang begitu memuaskan karena hasil belajar kelas eksperimen tidak menunjukkan hasil yang begitu tinggi daripada
35.44 33 56.4 61.92 0 10 20 30 40 50 60 70 kontrol eksperimen postest pretest Hasil belajar
kelas kontrol karena ketuntasan klasikal masih begitu rendah. Peneliti kemudian berasumsi bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia powerpoint tidak begitu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Menurut Mulyasa dalam Wahyudin (2010) kelas dikatakan berhasil jika siswa yang mampu mencapai nilai KKM sebesar 85 % dari keseluruhan jumlah siswa [8]. Beberapa faktor yang menyebabkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar yaitu 1.dalam proses pembelajaran terutama dalam proses kerja kelompok, ada beberapa siswa yang tidak mau memberi masukan atau tidak berperan serta dalam mengerjakan LKS yang diberikan; 2.Siswa yang belum terlalu paham akan materi larutan elektrolit dan non elektrolit; 3.Siswa yang tidak mau bertanya ketika penyampaian materi telah selesai disampaikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan, bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia Powerpoint tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar materi larutan elektrolit dan non elektrolit pada siswa kelas X SMAN 1 Lingsar tahun ajaran 2016/2017.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Rusman, K dan Riyana. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
[2] Trianto.2007.Model-model Pembelajaran Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.
[3] Nandi. 2006. Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geografi di Sekolah. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi, 6 (1).
[4] Anggraini, Y. 2012. Penerapan Media Powerpoint Untuk Meningkatkan Kemampuan mengenal huruf vokal. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 1 (1).
[5] Faozah, F. N. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Konsep Ikatan Kimia. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
[6] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
[7] Tyas, R.S., Susilowati, dan Haryono. 2013. Pemanfaatan Multimedia Dalam Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Perkembangan Konsep Reaksi Kimia Kelas X ATPH 1 SMK Negeri 1 Mojosongo Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, 2 (4).
[8] Wahyudin, Sutikno., Isa, A. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6(1).