• Tidak ada hasil yang ditemukan

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-033/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-02

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-033/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-02"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI

(SKK MIGAS)

PEDOMAN TATA KERJA

Nomor: PTK-033/SKKO0000/2015/S0

Revisi ke-02

TENTANG

PLACED INTO SERVICE (PIS)

(4)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

i

DAFTAR LAMPIRAN

ii

BAB I

: UMUM

1

1. Maksud dan Tujuan

1

2. Ruang Lingkup

1

3. Dasar Hukum

1

4. Referensi Hukum

2

5. Pengertian Istilah

4

BAB II

: TATA CARA PERMOHONAN PIS OLEH KKKS

8

1. Pengajuan Permohonan

8

2. Permohonan PIS dan Kelengkapan Dokumen PIS

8

BAB III

: PERSETUJUAN PIS

12

BAB IV

: PENUTUP

15

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Alur Proses PIS

16

Lampiran 2

Tabel Kewenangan Fungsi SKK Migas untuk Evaluasi PIS

17

Lampiran 3a

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Fasilitas Produksi

18

Lampiran 3b

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pipa Alir Sumur dan

Pipa Injeksi Sumur (Pressure Maintenance)

21

Lampiran 3c

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Fasilitas Penunjang

Operasi

23

Lampiran 3c.1

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pembangunan Kapal

dan Fasilitas Terapung

26

Lampiran 3c.2

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pembelian Alat

Transportasi Darat

28

Lampiran 3c.3

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pembelian Pesawat

Udara

29

Lampiran 3c.4

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pembelian Alat Berat

31

Lampiran 3c.5

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Fasilitas Kebandaran

dan Sarana Penunjang

32

Lampiran 3c.6

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pembangunan Fasilitas

K3LL

34

Lampiran 3d

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Fasilitas Teknologi

Informasi

36

Lampiran 4

Berita Acara Penerimaan Pengoperasian Fasilitas

39

(6)

BAB I

UMUM

1. Maksud dan Tujuan

Maksud dibuat dan diterbitkannya Pedoman Tata Kerja (”PTK”) Placed Into Service

(”PIS”) adalah untuk memberikan suatu pedoman pelaksanaan bagi Kontraktor

Kontrak Kerja Sama (”KKKS”) dalam melaksanakan Operasi Minyak dan Gas Bumi

sesuai

Kontrak Kerja Sama (”KKS”), khususnya untuk mengajukan permohonan

persetujuan PIS terhadap fasilitas Proyek Kapital yang disetujui melalui mekanisme

Authorization for Expenditure (

”AFE”).

Tujuan PTK PIS adalah:

1.1. Sebagai pedoman dan persyaratan bagi KKKS dalam mengajukan usulan PIS;

dan

1.2. Sebagai pedoman bagi SKK Migas untuk menindaklanjuti usulan PIS dari

KKKS.

2. Ruang Lingkup

2.1. PTK ini berlaku untuk SKK Migas dan seluruh KKKS yang melakukan Kegiatan

Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Republik Indonesia.

2.2. PTK ini mencakup seluruh tahapan proses pengajuan, evaluasi, dan

persetujuan PIS.

2.3. PTK ini mencakup seluruh fasilitas Proyek Kapital yang disetujui melalui

mekanisme AFE yaitu Fasilitas Produksi, Fasilitas Penunjang Operasi, Fasilitas

Teknologi Informasi, serta Fasilitas Sumur yang tie-in dengan Fasilitas

Produksi.

3. Dasar Hukum

3.1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

(“UU Nomor 22 Tahun 2001”).

3.2. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu

Minyak dan Gas Bumi sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan

(7)

Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan

Gas Bumi (“PP Nomor 35 Tahun 2004”).

3.3. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2012 tentang Pengalihan Pelaksanaan

Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

3.4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Perpres Nomor 9

Tahun 2013”).

3.5. Peraturan Menteri ESDM Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas

Bumi.

3.6. Kontrak Kerja Sama.

4. Referensi Hukum

4.1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.

4.2. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.

4.3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

(“UU Nomor

17 Tahun 2008”).

4.4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

(“UU Nomor

1 Tahun 2009”).

4.5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan (“UU Nomor 22 Tahun 2009”).

4.6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik.

4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang Wajib dan Pembebasan

Untuk Ditera dan atau Ditera Ulang Serta Syarat-Syarat Bagi Alat Ukur, Takar,

Timbang dan Perlengkapannya.

4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan.

4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 Tentang Pemeriksaan Kendaraan

Bermotor di Jalan.

4.10. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan dan

Pengemudi.

(8)

4.12. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan.

4.13. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan.

4.14. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Kenavigasian.

4.15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Biaya Operasi yang

Dapat Dikembalikan dan Perlakukan Pajak Penghasilan Di Bidang Usaha Hulu

Minyak dan Gas Bumi (“PP Nomor 79 Tahun 2010”).

4.16. Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Pengesahan Konvensi

Internasional Safety of Life at Sea (SOLAS) 1974.

4.17. Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 1986 tentang Pengesahan Konvensi

Internasional The Prevention of Pollution From Ships (MARPOL) 1973.

4.18. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 22 Tahun 2008

tentang Jenis-Jenis Biaya Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

4.19. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 06 P/0746/M.PE/1991

Tahun 1991 tentang Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan

dan Teknik yang Digunakan dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan

Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi.

4.20. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2009 tentang Peraturan

Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 170 Tentang Peraturan lalu Lintas

Udara.

4.21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 10 Tahun 2009 Tentang Peraturan

keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 171 (Civil Aviation Safety Regulation

Part 171) Tentang Penyelenggara Pelayanan telekomunikasi dan radio navigasi

Penerbangan (Aeronautical Telekomunication Service and Radio Navigation

Service Providers).

4.22. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 11 Tahun 2009 tentang Peraturan

Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 172 Tentang Penyelenggara

Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan.

4.23. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 2009 Tentang Sistem

Manajemen Keselamatan (Safety Management System).

4.24. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 24 Tahun 2009 tentang Peraturan

Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 tentang Bandar Udara.

(9)

4.25. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi dengan Menteri Perdagangan

Nomor 0233 /096/MPE/1988 Tahun 1988 dan Nomor 63 A/KBB/11/1988 Tahun

1998 tentang Pelaksanaan Tera.

4.26. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 86 Tahun 1990 tentang Pencegahan

Pencemaran oleh Minyak dari Kapal-Kapal.

4.27. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2011 Tentang

Pemanduan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 55 Tahun 2002

Tentang Pengelolaan Pelabuhan Khusus.

4.28. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 33 Tahun 2003 Tentang

Pemberlakuan Amandemen SOLAS 1974 Mengenai International Ships And

Port Facility Security Code (ISPS Code) di Wilayah Indonesia.

4.29. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 66 Tahun 2005 tentang Ketentuan

Pengoperasian Kapal Tangki Minyak Lambung Tunggal.

4.30. PTK SKK Migas Nomor PTK-015/SKKO0000/2013/S6 tentang Penilaian Kapal

Tanker (Vetting).

4.31. PTK SKK Migas Nomor PTK-007/SKKO0000/2015/S0 tentang Pengelolaan

Rantai Suplai Buku Kesatu Revisi 02 tentang Ketentuan Umum dan Buku

Kedua Revisi 03 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

(“PTK 007”).

4.32. PTK SKK Migas Nomor KEP-0074/BP0000/2010/S0 tentang Authorization for

Expenditure (AFE) dan perubahannya.

4.33. Keputusan

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (“Dirjen Migas”)

Nomor 84.K/38/DJM/1998 Tahun 1998 tentang Tentang Pedoman dan

Tatacara Pemeriksaan Keselamatan Kerja Atas Instalasi, Peralatan dan Teknik

Yang Dipergunakan Dalam Usaha Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan

Penguasaan Sumber Daya Panas Bumi atau perubahannya.

5. Pengertian Istilah

5.1. Authorization for Expenditure (AFE) dan Closed Out AFE adalah

sebagaimana dimaksud dalam PTK Nomor KEP-0074/BP00000/2010/S0

tentang AFE dan/atau perubahannya.

5.2. Bandar Udara, Bandar Udara Khusus, Pesawat Udara dan Transportasi

Udara adalah sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 1 Tahun 2009.

(10)

5.3. Berita Acara Penerimaan Pengoperasian Fasilitas adalah berita acara

penerimaan pengoperasian fasilitas yang disampaikan oleh penanggung jawab

proyek KKKS kepada penanggung jawab operasi KKKS.

5.4. Daftar Kelengkapan Dokumen PIS adalah daftar yang berisikan

dokumen-dokumen persyaratan dalam pengajuan Surat Permohonan PIS sebagaimana

dimaksud dalam Bab II.

5.5. Dokumen PIS adalah dokumen-dokumen yang berisikan persyaratan

selesainya suatu proses yang harus dipenuhi oleh KKKS sebelum PIS diajukan.

5.6. Eksploitasi, Eksplorasi, Minyak Bumi, Gas Bumi, Minyak dan Gas Bumi,

Kegiatan Usaha Hulu, dan

Kontrak Kerja Sama (“KKS”) adalah

sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 22 Tahun 2001.

5.7. Fasilitas Produksi adalah semua fasilitas yang digunakan untuk kegiatan

produksi yang dimulai setelah kepala sumur sampai ke titik serah dalam

kegiatan Operasi Minyak dan Gas Bumi.

5.8. Fasilitas Penunjang Operasi adalah fasilitas yang digunakan sebagai sarana

penunjang utama dalam kegiatan Operasi Minyak dan Gas Bumi yang

dilakukan oleh KKKS antara lain:

5.8.1. Kapal, termasuk namun tidak terbatas pada Floating Storage and

Offloading (FSO), Floating Production Storage and Offloading (FPSO),

Floating Production Unit (FPU), Floating Liquified Natural Gas (FLNG);

5.8.2. Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Khusus Untuk Kepentingan

Sendiri (TUKS) Minyak dan Gas Bumi;

5.8.3. Bandar Udara;

5.8.4. Gedung, warehouse, dan camp facility;

5.8.5. Fasilitas Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL)

seperti instalasi pengolahan dan penyimpanan limbah, fire system,

fasilitas pengelolaan air limbah dengan cara injeksi, pipa injeksi sumur

(untuk disposal) dan peralatan penanggulangan pencemaran;

5.8.6. Alat berat;

5.8.7. Transportasi darat dan udara;

5.8.8. Mooring system; dan

(11)

5.9. Fasilitas Sumur yang termasuk dalam lingkup PIS adalah Fasilitas Sumur

yang tie-in dengan Fasilitas Produksi.

5.10. Fasilitas Teknologi Informasi adalah fasilitas sarana dan prasarana informasi

dan telekomunikasi untuk menunjang Operasi Minyak dan Gas Bumi.

5.11. Kapal dan Pelabuhan adalah sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 17

Tahun 2008.

5.12. Kontrak dan Penyedia Jasa Pemborongan atau Kontraktor Pelaksana

adalah sebagaimana dimaksud dalam PTK-007 Buku Kedua Revisi 03 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

5.13. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (“KKKS”) adalah sebagaimana dimaksud

dalam PP Nomor 35 Tahun 2004.

5.14. Operasi Minyak dan Gas Bumi adalah semua kegiatan Eksplorasi,

pengembangan, ekstraksi, produksi, pengangkutan, pemasaran, kegiatan

pasca operasi (abandonment dan site restoration) sesuai KKS.

5.15. Permohonan PIS adalah proses penyampaian Dokumen PIS yang

disampaikan oleh KKKS kepada SKK Migas.

5.16. Persetujuan Penyelesaian Pekerjaan adalah hasil evaluasi teknis dan bukti

telah dilakukannya pengawasan dan pengendalian terhadap proyek non kapital

bahwa telah sesuai dengan standar, spesifikasi/kriteria teknis dan

ketentuan/peraturan yang berlaku.

5.17. Pipa Alir Sumur (well flowline atau well connection) adalah pipa untuk

menyalurkan Minyak Bumi dan/atau Gas Bumi dari kepala sumur menuju ke

stasiun pengumpul yang berada di Fasilitas Produksi terpasang.

5.18. Pipa Injeksi Sumur adalah pipa untuk menyalurkan fluida injeksi ke dalam

sumur dari Fasilitas Produksi terpasang dalam rangka meningkatkan

penyerapan

Minyak

Bumi,

mempertahankan

tekanan

sumur,

atau

menginjeksikan fluida sebagai disposal.

5.19. Placed Into Service (PIS) adalah saat dimulainya suatu harta benda berwujud

digunakan dan telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh SKK Migas

sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 79 Tahun 2010.

5.20. Proyek adalah kegiatan yang bersifat tidak rutin untuk membangun atau

menghasilkan sesuatu yang spesifik/unik dengan batasan waktu mulai dan

akhir yang telah ditetapkan sebelumnya sebagaimana dimaksud dalam

(12)

PTK-007 Buku Kesatu tentang Ketentuan Umum.

5.21. Proyek Kapital adalah Proyek yang pengeluaran biayanya dilakukan untuk

penyediaan harta benda berwujud yang mempunyai nilai kegunaan lebih dari

satu tahun sebagaimana diatur dalam Exhibit C KKS.

5.22. Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan (“SKPP”) dan Sertifikat

Kelayakan Penggunaan Instalasi (“SKPI”) adalah sebagaimana dimaksud

dalam

Keputusan

Dirjen

Migas

Nomor

84.K/38/DJM/1998

dan/atau

perubahannya.

5.23. Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform adalah sebagaimana dimaksud

dalam

Keputusan

Dirjen

Migas

Nomor

21.K/38/DJM/1999

dan/atau

perubahannya.

5.24. SKK Migas adalah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu

Minyak dan Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam Perpres Nomor 9

Tahun 2013.

5.25. Surat Permohonan PIS adalah surat yang disampaikan oleh KKKS kepada

SKK Migas dalam rangka permohonan persetujuan PIS.

5.26. Surat Persetujuan adalah surat persetujuan atas permohonan PIS yang

diberikan oleh SKK Migas kepada KKKS.

5.27. Surplus Material adalah sebagaimana dimaksud dalam PTK-007 Buku Ketiga

tentang Pedoman Pengelolaan Aset KKKS dan/atau perubahannya.

5.28. Tanggal Efektif PIS adalah tanggal suatu harta benda berwujud digunakan dan

telah memenuhi syarat yang ditetapkan, setelah melalui evaluasi oleh

SKK Migas sesuai ketentuan Bab IV PTK PIS ini, dan dinyatakan dalam Surat

Persetujuan.

5.29. Terminal, Terminal Khusus (“Tersus”), dan Terminal Untuk Kepentingan

Sendiri (“TUKS”) adalah sebagaimana dimaksud di dalam UU Nomor 17

Tahun 2008.

5.30. Transportasi Darat adalah suatu kegiatan dengan menggunakan kendaraan

bermotor yang berfungsi untuk memindahkan barang atau manusia dari tempat

asal ke tempat tujuan sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 22

Tahun 2009.

(13)

BAB II

TATA CARA PERMOHONAN PIS OLEH KKKS

1. Pengajuan Permohonan

1.1. Permohonan PIS disampaikan kepada SKK Migas u.p. Deputi terkait dan

tembusan kepada Kepala Divisi yang disesuaikan dengan jenis fasilitas yang

diusulkan untuk PIS seperti pada Lampiran 2.

1.2. Permohonan PIS untuk masing-masing fasilitas diajukan secara bersama-sama

sesuai dengan lingkup kegiatan di dalam AFE yang disetujui oleh SKK Migas.

1.3. Permohonan PIS harus mencantumkan tanggal dilakukannya Berita Acara

Penerimaan Pengoperasian Fasilitas dari Penangggung Jawab Proyek KKKS

kepada Penanggung Jawab Operasi KKKS dimana tanggal dimaksud

merupakan usulan Tanggal Efektif PIS dari KKKS. Format Berita Acara tersebut

terdapat di lampiran 4.

2. Permohonan PIS dan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS

2.1. Permohonan PIS untuk masing-masing jenis fasilitas wajib memuat hal-hal

sebagai berikut:

2.1.1. Fasilitas Produksi

2.1.1.1. Ringkasan ruang lingkup proyek Fasilitas Produksi yang

dibangun dan pembuktian kesesuaian penyelesaian ruang

lingkup Proyek dengan persetujuan AFE untuk mendukung

Berita Acara Penerimaan Pengoperasian Fasilitas yang

disampaikan serta penjelasan apabila terdapat perbedaan

ruang lingkup dengan yang telah disetujui oleh SKK Migas

dalam AFE;

2.1.1.2. Untuk Fasilitas Produksi dengan target kapasitas tertentu wajib:

2.1.1.2.1. Mencantumkan perbandingan antara kapasitas yang

direncanakan dan telah disetujui oleh SKK Migas

dalam AFE, dengan kapasitas terbukti untuk

mendukung

Berita

Acara

Penerimaan

(14)

2.1.1.2.2. Dalam hal kemampuan produksi sumur belum dapat

mencapai peak production dan/atau terdapat strategi

pre-investment untuk masa yang akan datang, maka

KKKS

wajib

membuat

berita

acara

yang

mencantumkan hasil pembuktian kapasitas produksi

yang telah dilakukan dengan metoda simulasi

dengan software standar atas fasilitas terpasang

untuk

mendukung

Berita

Acara

Penerimaan

Pengoperasian Fasilitas yang disampaikan;

2.1.1.3. Untuk Fasilitas Produksi yang mempunyai fasilitas pemrosesan

impurities hidrokarbon, maka KKKS wajib:

2.1.1.3.1. mencantumkan perbandingan antara unjuk kerja

yang sesuai dengan kriteria yang direncanakan dan

telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dengan

unjuk kerja terbukti untuk mendukung Berita Acara

Penerimaan

Pengoperasian

Fasilitas

yang

disampaikan;

2.1.1.3.2. dalam hal karakteristik hidrokarbon berbeda dengan

asumsi

yang

disepakati,

maka

KKKS

wajib

melampirkan hasil pengujian unjuk kerja

masing-masing sistem

pemrosesan

terhadap

asumsi

karakteristik yang disepakati pada proses evaluasi

usulan Proyek;

2.1.1.3.3. sedangkan untuk Fasilitas Produksi yang tidak

memiliki fasilitas pemrosesan impurities hidrokarbon,

maka KKKS wajib mencantumkan perbandingan

antara spesifikasi fasilitas yang sesuai dengan

kriteria yang direncanakan dan telah disetujui oleh

SKK Migas dalam AFE dengan spesifikasi terbukti

untuk

mendukung

Berita

Acara

Penerimaan

Pengoperasian Fasilitas yang disampaikan;

2.1.1.4. Fasilitas Produksi yang merupakan bagian dari pilot project

Enhance Oil Recovery (EOR) dimana belum memiliki payung

(15)

POD, maka diperlukan verifikasi secara tertulis dari Fungsi

Pengkajian dan Pengembangan SKK Migas, bahwa fasilitas

produksi tersebut layak untuk diajukan Permohonan PIS;

2.1.1.5. Fasilitas Produksi yang merupakan bagian dari Proyek Fasilitas

Penunjang Operasi, maka Permohonan PIS dan proses

evaluasi PIS mengikuti ketentuan PIS Fasilitas Penunjang

Operasi yang terdapat di butir 2.1.3 yang dilengkapi dengan

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS Fasilitas Produksi

;

2.1.2. Fasilitas Pipa Alir Sumur dan Pipa Injeksi Sumur

Ringkasan pekerjaan yang berisi perbandingan antara realisasi atas

pelaksanaan pekerjaan dengan rencana pekerjaan dalam AFE yang

telah disetujui oleh SKK Migas termasuk antara lain:

2.1.2.1. Perbandingan kapasitas antara kapasitas produksi atau

penyaluran yang telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE

dengan kapasitas penyaluran terbukti; dan

2.1.2.2. Perbandingan unjuk kerja antara unjuk kerja yang sesuai

dengan kriteria dan spesifikasi yang telah disetujui oleh

SKK Migas dalam AFE dengan unjuk kerja terbukti.

2.1.3. Fasilitas Penunjang Operasi

Ringkasan pekerjaan yang berisi perbandingan antara realisasi atas

pelaksanaan pekerjaan dengan rencana pekerjaan dalam AFE yang

telah disetujui oleh SKK Migas termasuk antara lain:

2.1.3.1. Perbandingan

kapasitas

volume/daya/penumpang/produksi/

daya tampung menurut karakteristik operasi dari fasilitas

dimaksud berdasarkan rencana yang disetujui oleh SKK Migas

dalam AFE dibandingkan dengan kapasitas volume/daya/

penumpang/produksi/daya tampung terbukti.

2.1.3.2. Perbandingan unjuk kerja antara unjuk kerja yang sesuai

dengan kriteria dan spesifikasi yang telah disetujui oleh

SKK Migas dalam AFE dengan unjuk kerja terbukti.

2.1.3.3. Fasilitas Penunjang Operasi yang merupakan bagian dari

proyek Fasilitas Produksi, maka Permohonan PIS dan proses

evaluasi PIS mengikuti ketentuan PIS Fasilitas Produksi yang

(16)

terdapat di butir 2.1.1 yang dilengkapi dengan Daftar

Kelengkapan Dokumen PIS Fasilitas Penunjang Operasi.

2.1.4. Fasilitas Teknologi Informasi

Ringkasan ruang lingkup kegiatan teknologi informasi yang dibangun

serta penjelasan apabila terdapat perbedaan ruang lingkup dengan yang

telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE termasuk antara lain:

2.1.4.1. Perbandingan antara proses bisnis yang sesuai dengan kriteria

dan spesifikasi yang direncanakan dan telah disetujui oleh

SKK Migas dalam AFE dengan proses bisnis yang diterapkan;

dan

2.1.4.2. Fasilitas Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari

Proyek Fasilitas Produksi atau Proyek Fasilitas Penunjang

Operasi, maka Permohonan PIS dan proses evaluasi PIS

mengikuti ketentuan PIS Fasilitas Produksi yang terdapat di

butir 2.1.1 atau PIS Fasilitas Penunjang Operasi yang terdapat

di butir 2.1.3.

2.2. Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk masing-masing kegiatan tercantum

dalam Lampiran 3.

(17)

BAB III

PERSETUJUAN PIS

1. Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Bab III, SKK Migas akan

memberikan persetujuan atau penolakan terhadap Permohonan PIS dari KKKS.

2. Dalam hal SKK Migas menyetujui Permohonan PIS dari KKKS, maka Persetujuan

PIS antara lain akan menyatakan hal-hal sebagai berikut:

2.1. Fasilitas yang dibangun dan/atau peralatan dan/atau Proyek Kapital telah

digunakan sesuai dengan peruntukannya dan sesuai dengan sasaran dan/atau

ruang lingkup dan/atau kapasitas dan/atau unjuk kerja pemrosesan

sebagaimana disetujui oleh SKK Migas dalam AFE, serta telah memberikan

manfaat dan telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh SKK Migas;

2.2. Apabila Fasilitas yang dibangun dan/atau peralatan dan/atau Proyek Kapital

telah digunakan sesuai dengan peruntukan utamanya tetapi tidak semua

lingkup kerjanya terselesaikan dan/atau tidak mencapai kapasitas dan/atau

unjuk kerja pemrosesan impurities hidrokarbon dan/atau yang tidak sesuai

dengan rencana kerja sebagaimana disetujui oleh SKK Migas dalam AFE,

maka akan dinyatakan:

2.2.1. Lingkup kerja yang belum terlaksana sebagaimana direncanakan dalam

AFE yang disetujui oleh SKK Migas;

2.2.2. Nilai prosentase perbandingan antara kapasitas terbukti dengan

kapasitas yang direncanakan sebagaimana disetujui oleh SKK Migas

dalam AFE;

2.2.3. Nilai prosentase perbandingan antara unjuk kerja pemrosesan impurities

hidrokarbon fasilitas terbukti dengan kriteria unjuk kerja yang

direncanakan sesuai dengan persetujuan SKK Migas dalam AFE; dan

2.2.4. Hal-hal lain yang menyebabkan ketidaksesuaian antara pelaksanaan

dan rencana kerja.

2.3. Tanggal Efektif PIS

2.3.1. Tanggal Efektif PIS untuk seluruh jenis fasilitas yang tercantum dalam

Lampiran 2.

(18)

2.3.1.1. Jika hasil evaluasi terhadap Dokumen Permohonan PIS sesuai,

maka Tanggal Efektif PIS adalah tanggal yang diusulkan oleh

KKKS sebagaimana dimaksud di butir 1.3. bab II.

2.3.1.2. Jika terdapat ketidaksesuaian dalam hasil evaluasi terhadap

Dokumen Permohonan PIS, maka Tanggal Efektif PIS adalah

Tanggal Surat Persetujuan PIS yang ditetapkan oleh SKK

Migas.

2.3.1.3. Tanggal Efektif PIS untuk seluruh jenis fasilitas yang tercantum

dalam Lampiran 2 akan dinyatakan dalam Surat Persetujuan

PIS. Contoh konsep Surat Persetujuan PIS terdapat dalam

Lampiran 5.

2.3.1.4. Tanggal Efektif PIS yang dinyatakan dalam Surat Persetujuan

PIS bersifat mengikat dan wajib diikuti oleh KKKS.

2.3.1.5. Mekanisme pembebanan biaya depresiasi akan mengikuti

ketentuan dalam PTK Kebijakan Akuntansi KKS.

2.3.2. Tanggal Efektif Fasilitas Sumur yang tie-in dengan Fasilitas Produksi

Tanggal Efektif Fasilitas Sumur yang tie-in dengan Fasilitas Produksi

akan mengacu pada tanggal saat Fasilitas Sumur mendapatkan

Persetujuan Penyelesaian Pekerjaan (P3) dan Fasilitas Produksi yang

tie-in dengan Fasilitas Sumur tersebut telah mendapatkan Persetujuan

PIS dari SKK Migas dengan Tanggal Efektif PIS sebagaimana diatur

dalam butir 2.3.1.

3. Persetujuan PIS dapat diberikan apabila Fasilitas yang dibangun dan/atau peralatan

dan/atau Proyek Kapital secara teknis telah dapat memberikan manfaat sesuai

peruntukan berdasarkan sasaran kerja dalam persetujuan AFE, serta telah

memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh SKK Migas.

4. Dalam hal Fasilitas yang dibangun dan/atau peralatan dan/atau Proyek Kapital

secara teknis belum dapat memberikan manfaat sesuai peruntukan berdasarkan

sasaran kerja dalam persetujuan AFE, maka SKK Migas akan mengeluarkan surat

penolakan PIS dengan menyatakan alasan-alasan penolakan dan tindak lanjut yang

perlu dilakukan KKKS.

(19)

5. SKK Migas akan memberikan persetujuan atau penolakan PIS berdasarkan

kewenangan sebagai berikut:

Nilai AFE(*)

Persetujuan(**)

Lebih besar dari US$100,000,000

(seratus juta dolar Amerika Serikat)

Kepala SKK Migas

Lebih besar dari US$20,000,000 (dua

puluh juta dolar Amerika Serikat)

sampai dengan US$100,000,000

(seratus juta dolar Amerika Serikat)

Deputi

Lebih besar dari US$5,000,000 (lima

juta dolar Amerika Serikat) sampai

dengan US$20,000,000 (dua puluh juta

dolar Amerika Serikat)

Kepala Divisi

Sampai dengan US$5,000,000 (lima

juta dolar Amerika Serikat)

Kepala Dinas

(*) jumlah nilai AFE yang diusulkan untuk persetujuan PIS (**) Mengikuti alur proses pada Lampiran 1.

(20)

BAB IV

PENUTUP

1. PTK PIS Revisi 02 ini dibuat dengan mengacu kepada ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Lampiran PTK dan formulir sehubungan dengan pelaksanaan PTK ini merupakan

satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari PTK ini.

3. Ketentuan yang belum tercakup dalam PTK ini akan dibuat kemudian sebagai

ketentuan tambahan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan

PTK ini.

4. Jika terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan

ketentuan PTK ini, maka ketentuan PTK ini akan disesuaikan sebagaimana mestinya.

Ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan perubahan peraturan

perundang-undangan tersebut akan tetap berlaku.

5. Bila terbukti adanya pelanggaran oleh KKKS terhadap ketentuan peraturan

perundangan yang berlaku atas proses pelaksanaan PIS maka KKKS bertanggung

jawab atas segala akibat hukum yang timbul dan melepaskan, membebaskan, dan

membela SKK Migas dari dan terhadap setiap kerugian, tuntutan, dan gugatan

hukum pihak ketiga yang sebagai akibat dari kelalaian, kesalahan, pelanggaran

kewajiban hukum KKKS terhadap pelanggaran ketentuan peraturan

perundang-undangan dimaksud.

(21)

Lampiran 1

Alur Proses PIS

(*) Mengacu kepada Lampiran II Matriks Jenis Fasilitas dan Kewenangan Evaluasi Fungsi SKK Migas

(**) Usulan PIS Fasilitas yang tidak memberikan manfaat (berdasarkan tujuan pada AFE) akan ditolak

(22)

Lampiran 2

Tabel Kewenangan Fungsi SKK Migas untuk Evaluasi PIS

J E N IS FA S IL IT A S

Bidang Pengendalian Operasi Bidang yang membawahi Fungsi

Manajemen Sistem Informasi

Fungsi Operasi Produksi

Fungsi Survei dan Pemboran

Fungsi Manajemen Proyek dan

Pemeliharaan Fasilitas Fungsi Penunjang Operasi

Fungsi Manajemen Sistem Informasi 1. Pipa Alir Sumur dan

Pipa Injeksi Sumur

(untuk Pressure Maintenance). 2. Pekerjaan metering. 1. Penggantian peralatan di Kepala Sumur.

1. Pembangunan Fasilitas Produksi baru dari setelah Pipa Alir Sumur hingga Titik Serah yang terdiri dari

antara lain gathering station,

processing facility, storage facility

dan pipa transportasi Minyak dan Gas Bumi, termasuk semua jenis fasilitas yang dibangun bersama dalam satu AFE Proyek fasilitas produksi permukaan.

2. Fasilitas permukaan injeksi. 3. Pemeliharaan Fasilitas Produksi.

Pembangunan dan pengadaan serta pemeliharaan: 1. Kapal yang terdiri dari antara lain kapal supporting/ FSO/

FPSO/ FPU/ FLNG; 2. Pelabuhan Laut; 3. Pelabuhan Udara;

4. Fasilitas K3LL seperti instalasi pengolahan dan penyimpanan limbah, fire system, fasilitas pengelolaan air limbah dengan cara injeksi, pipa injeksi sumur (untuk

disposal), peralatan penanggulangan pencemaran;

5. Alat Berat mobile heavy equipment; 6. Alat Berat fixed heavy equipment; 7. Kendaraan darat dan udara;

8. Mooring system dan selang penyalur fleksibel

perambuan/ SBNP dan telkompel; 9. Pengerukan pelabuhan dan alur pelayaran; 10. Jalan dan jembatan inspeksi; dan

11. Gedung warehouse, camp facility.

1. Peralatan Teknologi Informasi

termasuk antara lain process

control system, safety control system, SCADA.

2. Peralatan radio dan

(23)

Lampiran 3a

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Fasilitas Produksi

KKKS : NAMA PEKERJAAN : NOMOR AFE : TANGGAL MULAI – SELESAI PEKERJAAN : TANGGAL TERIMA DOKUMEN PIS :

NO. KEGIATAN Lengkap Keterangan

Ya Tidak

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Verifikasi Surat Permohonan PIS berdasarkan sasaran

kerja AFE:

a. Keterangan ruang lingkup proyek Fasilitas

Produksi yang dibangun dan pembuktian

kesesuaian penyelesaian ruang lingkup Proyek

dengan persetujuan AFE pada tanggal

penandatanganan Berita Acara Penerimaan

Pengoperasian Fasilitas serta penjelasan apabila terdapat perbedaan ruang lingkup dengan yang telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE. b. Keterangan perbandingan kapasitas Fasilitas

Produksi antara kapasitas yang direncanakan dan telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dengan kapasitas terbukti.

c. Untuk fasilitas pemrosesan impurities

hidrokarbon, keterangan perbandingan antara unjuk kerja fasilitas yang direncanakan dan telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dengan unjuk kerja terbukti.

Sedangkan untuk fasilitas non-pemrosesan

impurities hidrokarbon, keterangan perbandingan

antara spesifikasi peralatan Fasilitas Produksi yang direncanakan dan telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dengan spesifikasi terbukti.

2. Verifikasi lampiran dokumen-dokumen:

a. Hasil pembuktian kapasitas produksi yang telah dilakukan atas fasilitas terpasang untuk Fasilitas Produksi dengan target kapasitas tertentu untuk

mendukung Berita Acara Penerimaan

Pengoperasian Fasilitas yang disampaikan.

b. Hasil pengujian/Performance Test atas unjuk

kerja atau spesifikasi sistem atau peralatan Fasilitas Produksi untuk mendukung Berita Acara

Penerimaan Pengoperasian Fasilitas yang

disampaikan.

c. Block Diagram dan/atau Process Flow Diagram.

(24)

peraturan yang berlaku (antara lain SKPP, SKKP, SKPI), kecuali dalam hal sebagai berikut:

(1) Untuk peralatan yang pengujiannya hanya

dapat dilakukan bersamaan dengan

pengujian instalasi (Fasilitas Produksi secara keseluruhan) dapat menggunakan Berita Acara yang menyatakan bahwa peralatan tersebut diijinkan untuk dioperasikan dari

instansi yang berwenang menerbitkan

SKPP.

(2) Untuk instalasi platform dapat menggunakan Berita Acara pemeriksaan terhadap instalasi platform yang menyatakan bahwa instalasi

paltform tersebut diijinkan untuk

dioperasikan dari instansi yang berwenang menerbitkan SKKP.

(3) Untuk instalasi (Fasilitas Produksi secara keseluruhan) dapat menggunakan Berita Acara pemeriksaan terhadap instalasi yang

menyatakan bahwa instalasi tersebut

diijinkan untuk dioperasikan dari instansi yang berwenang menerbitkan SKPI.

(4) KKKS wajib menyelesaikan pengurusan SKPP, SKKP dan SKPI yang dimaksud dalam butir (1), (2) dan (3) diatas paling lambat 6 (enam) bulan sejak Berita Acara terkait ditandatangani.

(5) Jika pengurusan SKPP, SKKP dan SKPI yang dimaksud dalam butir (4) di atas tidak terselesaikan dalam waktu enam bulan, maka Berita Acara terkait tidak berlaku, dan tidak dapat dijadikan dasar persetujuan PIS.

e. Fotokopi berita acara serah terima yang

ditandatangani oleh KKKS dengan Penyedia Barang/Jasa yang menyatakan bahwa Fasilitas Produksi telah dibangun sesuai dengan ruang lingkup dan/atau kapasitas produksi dan/atau unjuk kerja pemrosesan yang direncanakan sebagaimana disetujui dalam Kontrak dan/atau

telah dapat diselesaikan oleh Penyedia

Barang/Jasa.

f. Fotokopi berita acara serah terima KKKS yang

ditandatangani oleh fungsi penanggung jawab proyek dan fungsi penanggung jawab operasi di KKKS yang mencantumkan ruang lingkup proyek dan/atau besarnya kapasitas produksi dan/atau unjuk kerja pemrosesan terbukti dari Fasilitas Produksi yang sudah selesai sesuai dengan ruang lingkup dan/atau kapasitas produksi

dan/atau unjuk kerja pemrosesan yang

direncanakan sebagaimana disetujui dalam AFE untuk diserahterimakan pengelolaannya dari penanggung jawab proyek kepada penanggung

(25)

jawab operasi di KKKS dengan form standar sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4. g. Berita acara hasil pengujian apabila ruang lingkup

proyek berupa pembelian peralatan fasilitas produksi.

h. Daftar spare part yang sudah diterima oleh KKKS baik yang tercantum di dalam Kontrak maupun yang dibeli langsung oleh KKKS sebagaimana yang telah direncanakan dan disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dan/atau WP&B.

i. Fotokopi Laporan Surplus Material ke Fungsi

Manajemen Aset SKK Migas.

j. Untuk Fasilitas Produksi yang merupakan bagian

dari pilot project Enhance Oil Recovery (EOR), telah mendapatkan verifikasi secara tertulis dari Fungsi Pengkajian dan Pengembangan SKK Migas bahwa Fasilitas Produksi tersebut layak untuk diajukan permohonan persetujuan PIS-nya.

k. Dokumen tambahan untuk Fasilitas Teknologi Informasi sesuai Lampiran III.D

l. Dokumentasi foto Fasilitas Produksi yang

dibangun/terpasang.

m. Fotokopi persetujuan AFE yang dilengkapi dengan dokumen pendukung termasuk Project

Summary saat pengajuan usulan persetujuan

AFE yang mencantumkan ruang lingkup proyek dan/atau kapasitas produksi dan/atau unjuk kerja

pemrosesan dan/atau spesifikasi peralatan

Fasilitas Produksi.

B. TINDAK LANJUT VERIFIKASI DOKUMEN Ya Tidak Tanggal

1. Dokumen PIS dinyatakan lengkap

2. Tindak Lanjut:

 Proses Evaluasi Teknis/Persetujuan  Dikembalikan ke KKKS

 Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dengan apa yang

disampaikan dalam dokumen ini, maka hasil evaluasi administrasi kelengkapan Dokumen PIS ini dapat ditinjau kembali.

 Penandatanganan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ini, tidak dapat dipakai sebagai acuan

bahwa PIS telah disetujui oleh SKK Migas. Catatan :

Tanda Terima : (KKKS) Evaluator Administrasi : (SKK Migas)

(26)

Lampiran 3b

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pipa Alir Sumur dan Pipa Injeksi Sumur

KKKS :

NAMA PEKERJAAN :

NOMOR AFE :

TANGGAL MULAI – SELESAI PEKERJAAN

: TANGGAL TERIMA DOKUMEN PIS : NO. KEGIATAN Lengkap Keterangan Ya Tidak A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Verifikasi Surat Permohonan PIS berdasarkan sasaran

kerja AFE:

a. Perbandingan kapasitas antara kapasitas produksi atau penyaluran yang telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dengan kapasitas penyaluran terbukti.

b. Perbandingan unjuk kerja antara unjuk kerja yang sesuai dengan kriteria dan spesifikasi yang telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dengan unjuk kerja terbukti.

2. Verifikasi lampiran dokumen-dokumen:

a. Project Summary usulan WP&B, MOM

pembahasan flowline dan pengajuan sumur2 pengembangan

b. Grafik pencapaian produksi aktual

c. Proses konstruksi (Desain & gambar konstruksi serta perubahannya)

d. Process Flow Diagram (PFD)

e. Piping & Instrumentation Diagram (P&ID)

f. Spesifikasi pipa yang digunakan

g. Koordinat lokasi dan gambar foto fasilitas

h. Gambar elevasi & jalur pipa (Alignment Sheet) atau gambar isometrik (Isometric Drawing)

i. Gambar foto pipa dan fasilitas (kepala sumur,

pompa injeksi, dan/atau stasiun pengumpul)

j. Fotokopi sertifikasi sesuai dengan peraturan yang

berlaku

k. Fotokopi berita acara yang ditandatangani oleh

KKKS dengan Penyedia Barang/Jasa yang

menyatakan bahwa Pipa Alir Sumur dan/atau Pipa Injeksi Sumur minyak dan gas yang dibangun telah

(27)

dapat beroperasi dengan kapasitas penyaluran yang direncanakan sebagaimana disetujui dalam Kontrak dan/atau telah dapat diselesaikan oleh Penyedia Barang/Jasa.

l. Fotokopi berita acara serah terima KKKS yang

ditandatangani oleh fungsi penanggung jawab proyek dan fungsi penanggung jawab operasi di KKKS yang menyatakan bahwa unjuk kerja pipa penyalur dan pipa injeksi yang dibangun telah memenuhi kriteria dan spesifikasi sebagaimana yang disetujui dalam AFE untuk diserahterimakan pengelolaannya dari penanggung jawab proyek kepada penanggung jawab operasi di KKKS dengan form standar sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4.

m. Hasil pembuktian kapasitas penyaluran yang telah dilakukan dengan metode simulasi (antara lain

Calculation Data Sheet dan simulasi menggunakan software)

n. Daftar spare part yang tercantum di dalam Kontrak maupun yang dibeli langsung oleh KKKS dan daftar spare part yang telah diterima/disimpan di gudang yang ditanda tangani oleh KKKS

o. Fotokopi Laporan Surplus Material ke SKK Migas p. Fotokopi Berita Acara Serah Terima KKKS

B. TINDAK LANJUT VERIFIKASI DOKUMEN

1. Dokumen PIS sesuai, benar dan lengkap Ya Tidak

Tindak Lanjut: Tanggal

 Proses Evaluasi Teknis/Persetujuan  Dikembalikan ke KKKS

 Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dengan apa yang

disampaikan dalam dokumen ini, maka hasil evaluasi administrasi kelengkapan Dokumen PIS ini dapat ditinjau kembali.

 Penandatanganan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ini, tidak dapat dipakai sebagai acuan

bahwa PIS telah disetujui oleh SKK Migas. Catatan :

Tanda Terima : (KKKS) Evaluator : (SKK Migas)

(28)

Lampiran 3c

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Fasilitas Penunjang Operasi

KKKS : NAMA PEKERJAAN : NO. AFE : TANGGAL MULAI – SELESAI PEKERJAAN : TANGGAL TERIMA DOKUMEN PIS :

NO KEGIATAN Lengkap Keterangan

Ya Tidak

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Verifikasi Surat Permohonan PIS berdasarkan

sasaran kerja AFE:

a. Keterangan ruang lingkup proyek fasilitas Penunjang operasi yang telah diselesaikan dan penjelasan apabila terdapat perbedaan ruang lingkup dengan yang telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE.

b. Perbandingan kapasitas volume/ daya/

penumpang/ produksi/ daya tampung

menurut karakteristik operasi dari fasilitas dimaksud berdasarkan rencana dan atau spesifikasi yang disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dibandingkan dengan kapasitas terbukti.

c. Perbandingan unjuk kerja (performance) antara unjuk kerja yang sesuai dengan kriteria dan spesifikasi yang yang telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dengan unjuk kerja terbukti.

2. Verifikasi lampiran dokumen-dokumen:

a. Hasil pembuktian kapasitas (capacity)

volume/ daya/ penumpang/ produksi/ daya tampung menurut karakteristik operasi dari fasilitas dimaksud berdasarkan rencana dan atau spesifikasi yang disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dibandingkan dengan kapasitas terbukti

b. Hasil pengujian unjuk kerja (performance) antara unjuk kerja yang sesuai dengan kriteria dan atau spesifikasi yang telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dengan unjuk kerja terbukti.

c. Fotokopi izin-izin dan sertifikasi sesuai dengan peraturan yang berlaku (antara lain Klasifikasi, SKPP, SKKP, SKPI, IMB).

d. Berita acara pemeriksaan terhadap

peralatan atau instalasi yang ditandatangani

oleh pejabat yang berwenang yang

(29)

dimaksud sudah lengkap dan layak untuk dioperasikan (SKPI masih dalam proses persetujuan Ditjen Migas).

e. Fotokopi persetujuan AFE dan/ atau WP&B, dilengkapi dengan dokumen pendukung yang mencantumkan ruang lingkup proyek dan/atau kapasitas produksi dan/atau unjuk kerja fasilitas terkait dengan kegiatan PIS.

f. Fotokopi Risalah rapat dan korespondensi

antara SKK Migas – KKKS perihal terkait

dengan kegiatan PIS.

g. SKK Migas dan/atau telah dapat

diselesaikan oleh Penyedia Jasa

Pemborongan.

h. Fotokopi berita acara serah terima KKKS

yang ditandatangani oleh fungsi

penanggungjawab proyek dan fungsi

penanggungjawab operasi di KKKS.

Fotokopi berita acara serah terima KKKS

yang ditandatangani oleh fungsi

penanggung jawab proyek dan fungsi penanggung jawab operasi di KKKS yang

mencantumkan ruang lingkup proyek

dan/atau besarnya kapasitas produksi

dan/atau unjuk kerja pemrosesan terbukti telah memenuhi kriteria dan spesifikasi sebagaimana yang disetujui dalam AFE untuk diserahterimakan pengelolaannya dari

penanggung jawab proyek kepada

penanggung jawab operasi di KKKS dengan form standar sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4.

i. Berita acara hasil pengujian apabila ruang

lingkup proyek berupa pembelian peralatan fasilitas penunjang operasi.

j. Daftar suku cadang baik yang tercantum di

dalam Kontrak maupun yang dibeli langsung oleh KKKS, serta daftar suku cadang yang telah diterima/disimpan digudang, dimana

daftar suku cadang tersebut harus

ditandatangani oleh KKKS.

k. Fotokopi Laporan Surplus Material ke SKK Migas.

l. Dokumentasi foto fasilitas penunjang

operasi yang dibangun/terpasang.

3. Dokumen Tambahan

a. Lampiran III.C.1 Pembangunan Kapal dan Fasilitas Terapung

b. Lampiran III.C.2 Pembelian Alat

Transportasi Darat

c. Lampiran III.C.3 Pembelian Pesawat Udara d. Lampiran III.C.4 Pembelian Alat Berat e. Lampiran III.C.5 Fasilitas Kebandaran dan

(30)

Sarana Penunjang

Lampiran III.C.6 Pembangunan Fasilitas K3LL B. TINDAK LANJUT VERIFIKASI DOKUMEN

1. Dokumen PIS sesuai, benar dan lengkap Ya Tidak

Tindak Lanjut: Tanggal

 Proses Evaluasi Teknis/Persetujuan  Dikembalikan ke KKKS

 Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dengan apa

yang disampaikan dalam dokumen ini, maka hasil evaluasi administrasi kelengkapan Dokumen PIS ini dapat ditinjau kembali.

 Penandatanganan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ini, tidak dapat dipakai sebagai acuan

bahwa PIS telah disetujui oleh SKK Migas. Catatan :

Tanda Terima : (KKKS) Evaluator : (SKK Migas)

(31)

Lampiran 3c.1

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pembangunan Kapal dan Fasilitas

Terapung

KKKS : NAMA PEKERJAAN : NO. AFE : TANGGAL MULAI – SELESAI PEKERJAAN : TANGGAL TERIMA DOKUMEN PIS :

NO KEGIATAN Ya Lengkap Tidak Keterangan

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Verifikasi lampiran dokumen-dokumen:

a. Gross Akte b. Builder Certificate

c. Surat Ijin Berlayar/Tramper (Jika diperlukan)

d. Spesifikasi Utama Kapal (Ship Particular).

e. Gambar Rencana Umum

(General Arrangement).

f. Surat Kebangsaan /Surat Laut /Pas Kapal

(Certificate of Nationality).

g. Surat Ukur International 1969

(International Tonnage Certificate 1969).

h. Sertifikat Klasifikasi Lambung

(Classification Certificate of Hull).

i. Sertifikat Klasifikasi Mesin

(Classification Certificate of Machinery).

j. Sertifikat Garis Muat (International Load

Line Certificate of 1966 or PGMI 1986).

k. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal

Barang (Cargo Ship Safety Construction

Certificate), *) SA/IS hanya untuk kapal tangki yang berumur lebih dari 10 tahun. l. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal

Barang (Cargo Ship Safety Equipment

Certificate).

m. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang

(Cargo Ship Safety Radio Certificate).

n. Sertifikat International Pencegahan

Pencemaran oleh Minyak (International Oil

Poluiton Prevention Certificate).

o. Sertifikat International Pencegahan

Pencemaran Udara (International Air

Pollution Prevention Certificate).

p. Sertifikat Kelayakan Mengangkut Gas Cair

(Gas Fitness Certificate), *) Untuk kapal tangki pengangkut gas cair.

(32)

q. Dokumen Penyesuaian Manajemen

Keselamatan (Document of Compliance /

DOC), jika diperlukan.

r. Sertifikat Manajemen Keselamatan (Safety

Management Certificate/ SMC), jika diperlukan.

s. Buku Registrasi Alat Angkat dan Alat

Bongkar Muat (Register of Ship Lifting

Appliances and Cargo Handling Gear), jika diperlukan.

t. Sertifikat CLC (Civil Liability Convention

Certificate), *) Untuk kapal tangki minyak yang mengangkut muatan > 2000 ton. u. Certificate of Insurance H & M (Hull and

Machinery).

v. Certificate of Insurance P & I (Protection & Indemnity).

w. Khusus FPSO terkait dengan fasilitas produksi diatas kapal diperlukan dokumen tambahan sesuai Lampiran III.B

x. Khusus Mooring System, diperlukan

dokumen tambahan sesuai Lampiran III.B B. TINDAK LANJUT VERIFIKASI DOKUMEN

1. Dokumen PIS sesuai, benar dan lengkap Ya Tidak

Tindak Lanjut: Tanggal

 Proses Evaluasi Teknis/Persetujuan  Dikembalikan ke KKKS

 Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dengan apa

yang disampaikan dalam dokumen ini, maka hasil evaluasi administrasi kelengkapan Dokumen PIS ini dapat ditinjau kembali.

 Penandatanganan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ini, tidak dapat dipakai sebagai acuan

bahwa PIS telah disetujui oleh SKK Migas. Catatan :

Tanda Terima : (KKKS) Evaluator Administrasi : (SKK Migas)

(33)

Lampiran 3c.2

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pembelian Alat Transportasi Darat

KKKS : NAMA PEKERJAAN : NO. AFE : TANGGAL MULAI – SELESAI PEKERJAAN : TANGGAL TERIMA DOKUMEN PIS :

NO KEGIATAN Ya Lengkap Tidak Keterangan

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Verifikasi lampiran dokumen-dokumen:

a. Dokumen Pembelian (Invoice) dari

Manufaktur/Dealer Resmi atau Dokumen Kontrak dari Kontraktor.

b. Surat Kepemilikan Kendaraan dan Surat Nomor Kendaraan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia.

c. Perijinan Kendaraan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

B. TINDAK LANJUT VERIFIKASI DOKUMEN

1. Dokumen PIS sesuai, benar dan lengkap Ya Tidak

Tindak Lanjut: Tanggal

 Proses Evaluasi Teknis/Persetujuan  Dikembalikan ke KKKS

 Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dengan apa

yang disampaikan dalam dokumen ini, maka hasil evaluasi administrasi kelengkapan Dokumen PIS ini dapat ditinjau kembali.

 Penandatanganan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ini, tidak dapat dipakai sebagai acuan

bahwa PIS telah disetujui oleh SKK Migas. Catatan :

Tanda Terima : (KKKS) Evaluator Administrasi : (SKK Migas)

(34)

Lampiran 3c.3

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pembelian Pesawat Udara

KKKS : NAMA PEKERJAAN : NO. AFE : TANGGAL MULAI – SELESAI PEKERJAAN : TANGGAL TERIMA DOKUMEN PIS :

NO KEGIATAN Ya Lengkap Tidak Keterangan

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Verifikasi lampiran dokumen-dokumen:

a. Dokumen Pembelian (Invoice) dari

Manufaktur atau Dokumen Kontrak dari Operator.

b. Perijinan pengoperasian pesawat udara dari Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DGCA). c. Sertifikat Pendaftaran Pesawat Udara

d. Sertifikat Kelayakan Pesawat Udara

(Airworthiness Certificate)

e. Bukti Kepemilikan (Bill of Sale)

f. Perjanjian Pembelian (Purchase Agreement)

g. Asuransi

h. Custom Import Clearance i. Aircraft Inspection Record

j. Airworthiness Directives Compliance

(Termasuk CPCP, SSID, Aging Program)

k. Component Status l. Damage/ Repair Record m. Authority Modification Approval n. Engine Data & Record

o. Propeller Data & Record

p. Peralatan Operasi yang Terpasang

q. Company Requirements

r. Company Acceptance Reports

B. TINDAK LANJUT VERIFIKASI DOKUMEN

1. Dokumen PIS sesuai, benar dan lengkap Ya Tidak

Tindak Lanjut: Tanggal

 Proses Evaluasi Teknis/Persetujuan  Dikembalikan ke KKKS

(35)

 Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dengan apa yang disampaikan dalam dokumen ini, maka hasil evaluasi administrasi kelengkapan Dokumen PIS ini dapat ditinjau kembali.

 Penandatanganan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ini, tidak dapat dipakai sebagai acuan

bahwa PIS telah disetujui oleh SKK Migas. Catatan :

Tanda Terima : (KKKS) Evaluator Administrasi : (SKK Migas)

(36)

Lampiran 3c.4

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pembelian Alat Berat

KKKS : NAMA PEKERJAAN : NO. AFE : TANGGAL MULAI – SELESAI PEKERJAAN : TANGGAL TERIMA DOKUMEN PIS :

NO KEGIATAN Ya Lengkap Tidak Keterangan

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Verifikasi lampiran dokumen-dokumen:

a. Dokumen Pembelian (Invoice) dari

Manufaktur/Dealer Resmi atau Dokumen

Kontrak dari Kontraktor.

b. Surat Kepemilikan Kendaraan dan Surat Nomor Kendaraan (apabila diperlukan) yang

dikeluarkan oleh Kepolisian Republik

Indonesia.

c. Perijinan Kendaraan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

B. TINDAK LANJUT VERIFIKASI DOKUMEN

1. Dokumen PIS sesuai, benar dan lengkap Ya Tidak

Tindak Lanjut: Tanggal

 Proses Evaluasi Teknis/Persetujuan  Dikembalikan ke KKKS

 Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dengan apa

yang disampaikan dalam dokumen ini, maka hasil evaluasi administrasi kelengkapan Dokumen PIS ini dapat ditinjau kembali.

 Penandatanganan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ini, tidak dapat dipakai sebagai acuan

bahwa PIS telah disetujui oleh SKK Migas. Catatan :

Tanda Terima : (KKKS) Evaluator Administrasi : (SKK Migas)

(37)

Lampiran 3c.5

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Fasilitas Kebandaran dan Sarana

Penunjang

KKKS : NAMA PEKERJAAN : NOMOR AFE : TANGGAL MULAI – SELESAI PEKERJAAN : TANGGAL TERIMA DOKUMEN PIS :

NO. KEGIATAN Lengkap Keterangan

Ya Tidak

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Verifikasi lampiran dokumen-dokumen:

a. Surat Pembelian (Invoice) dari Manufaktur atau Dokumen Kontrak dari Kontraktor. b. Dokumen gambar rencana dan gambar

terbangun.

c. dan standarSurat Izin yang berkaitan dengan Pengoperasian Terminal Khusus

(TERSUS) atau Terminal Untuk

Kepentingan Sendiri (TUKS) antara lain: 1) Izin Rencana Induk Pelabuhan 2) Izin Lokasi

3) Izin Pembangunan. 4) Izin Operasi

5) Sertifikat ISPS Code-SoCPF

6) Izin Pembangunan Sarana Bantu

Navigasi Pelayaran.

7) Izin Penetapan Daerah Wajib

Pandu/Pandu Luar Biasa

8) Izin Pelimpahan Kewenangan

Pemanduan Sendiri

9) Izin Penetapan Daerah Terlarang dan Terbatas

10) Izin Pengerukan* 11) Izin Operasi 24 Jam*

12) Izin Pelabuhan Terbuka untuk

Perdagangan Luar Negeri*

d. Surat Izin Pengoperasian Bandar Udara Khusus/Heliport yang terdiri atas:

1) Izin Rencana Induk Bandar Udara 2) Izin Lokasi

3) Rekomendasi Pembangunan 4) Izin Operasi/Sertifikat/Register 5) Sertifikat Aviation Security

6) Izin Penetapan Telekomunikasi dan Navigasi

e. Surat Izin Pembangunan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran (SBNP) yang terdiri atas:

(38)

1) Surat Persetujuan Prinsip Pemasangan/Pembangunan SBNP; dan 2) Penomoran DSI.

B. TINDAK LANJUT VERIFIKASI DOKUMEN

1. Dokumen PIS sesuai, benar dan lengkap Ya Tidak

Tindak Lanjut: Tanggal

 Proses Evaluasi Teknis/Persetujuan  Dikembalikan ke KKKS

 Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dengan apa

yang disampaikan dalam dokumen ini, maka hasil evaluasi administrasi kelengkapan Dokumen PIS ini dapat ditinjau kembali.

 Penandatanganan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ini, tidak dapat dipakai sebagai acuan

bahwa PIS telah disetujui oleh SKK Migas. Catatan :

Tanda Terima : (KKKS) Evaluator Administrasi : (SKK Migas)

(39)

Lampiran 3c.6

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pembangunan Fasilitas K3LL

KKKS : NAMA PEKERJAAN : NOMOR AFE : TANGGAL MULAI – SELESAI PEKERJAAN : TANGGAL TERIMA DOKUMEN PIS :

NO. KEGIATAN Lengkap Keterangan

Ya Tidak

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Verifikasi lampiran dokumen-dokumen:

a. Salinan surat izin tempat penyimpanan sementara limbah B3.

b. Salinan surat izin pengoperasian peralatan pengolah limbah B3.

c. Salinan surat izin pembuangan limbah cair dan/atau air terproduksi.

d. Salinan surat kelayakan injeksi

pembuangan air terproduksi.

e. Salinan surat izin kelayakan injeksi limbah sisa operasi produksi.

f. Justifikasi Perubahan Lingkup Kerja yang

ditandatangani oleh pimpinan tertinggi

Kontraktor KKS atau yang diberikan

kewenangan disertai kelengkapan dokumen yang relevan.

izin khusus cukup menyertakan perbandingan kapasitas rencana dan terbukti sebagaimana tersebut pada Lampiran III.C Untuk kegiatan terkait aspek K2LL yang tidak memerlukan ijin khusus cukup menyertakan perbandingan kapasitas rencana dan terbukti sebagaimana tersebut pada Lampiran III.C

B. TINDAK LANJUT VERIFIKASI DOKUMEN

1. Dokumen PIS sesuai, benar dan lengkap Ya Tidak

Tindak Lanjut: Tanggal

 Proses Evaluasi Teknis/Persetujuan  Dikembalikan ke KKKS

(40)

 Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dengan apa yang disampaikan dalam dokumen ini, maka hasil evaluasi administrasi kelengkapan Dokumen PIS ini dapat ditinjau kembali.

 Penandatanganan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ini, tidak dapat dipakai sebagai acuan

bahwa PIS telah disetujui oleh SKK Migas. Catatan :

Tanda Terima : (KKKS) Evaluator Administrasi : (SKK Migas)

(41)

Lampiran 3d

Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Fasilitas Teknologi Informasi

KKKS : NAMA PEKERJAAN : NOMOR AFE : TANGGAL MULAI – SELESAI PEKERJAAN : TANGGAL TERIMA DOKUMEN PIS :

NO. KEGIATAN Lengkap Keterangan

Ya Tidak

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Verifikasi Surat Permohonan PIS berdasarkan

sasaran kerja AFE:

a. Keterangan ruang lingkup Kegiatan

Teknologi Informasi yang dibangun serta penjelasan apabila terdapat perbedaan ruang lingkup dengan yang telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE.

b. Untuk Sistem Informasi harus

mencantumkan perbandingan antara

proses bisnis yang sesuai dengan kriteria dan spesifikasi yang direncanakan dan telah disetujui oleh SKK Migas dalam AFE dan/atau WP&B.

c. Untuk kegiatan Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari proyek Fasilitas Produksi seperti TMTC/SCADA dan sarana komunikasi menggunakan Lampiran III.B

2. Verifikasi lampiran dokumen-dokumen:

a. Dokumen pendukung yang dapat

menunjukkan spesifikasi yang sesuai

dengan lingkup kerja.

b. Spesifikasi dan informasi peralatan unit control yang digunakan dalam proses otomatisasi (arsitektur unit kontrol).

c. Spesifikasi dan informasi perangkat iunak yang digunakan dalam proses otomatisasi. d. Konfigurasi, arsitektur jaringan PCN dan

konektifitasnya dengan jaringan bisnis. e. Konfigurasi dan informasi perangkat lunak

pada jaringan bisnis yang digunakan untuk mengolah data PCN.

(42)

f. Desain Arsitektur infrastruktur jaringan dan Komputasi TI.

g. Salinan hasil SAT (Site Acceptance Test).

h. Kesesuaian dengan standar yang

ditetapkan.

i. Fotokopi izin-izin dan sertifikasi sesuai

dengan peraturan yang berlaku antara lain: 1) Sertifikat Perangkat dari Direktorat Jenderal

Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel), 2) Rekomendasi stasiun Radio Marine dari

Perhubungan laut atau Penerbangan dari Diljen Perhubungan Udara,

3) Izin Stasiun Radio dari Ditjen Postel, 4) Lisensi perangkat lunak yang digunakan.

j. Fotokopi berita acara Testing dan

commisioning yang ditandatangani oleh KKKS dengan Penyedia Barang/Jasa yang menyatakan bahwa Fasilitas Teknologi Informasi telah dibangun sesuai dengan ruangIingkup dan/atau unjuk kerja yang direncanakan sebagaimana disetujui dalam Kontrak dan/atau telah dapat diselesaikan oleh Penyedia Barang/Jasa.

k. Fotokopi berita acara serah terima yang ditandatangani oleh fungsi penanggung jawab Proyek dan fungsi penanggung

jawab operasi di KKKS yang

mencantumkan ruang lingkup proyek sudah selesai sesuai sebagaimana disetujui dalam

AFE untuk diserahterimakan

pengelolaannya dari penanggung jawab proyek kepada penanggung jawab operasi di KKKS dengan form standar sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4.

l. Daftar spare part yang sudah diterima oleh KKKS baik yang tercantum di dalam Kontrak maupun yang dibeli langsung oleh

KKKS sebagaimana yang telah

direncanakan dan disetujui oleh SKK Migas dalam AFE.

m. Dokumentasi foto sarana dan Prasarana Teknologi Informasi yang terpasang.

n. Fotokopi persetujuan AFE yang dilengkapi

dengan dokumen pendukung yang

(43)

B. TINDAK LANJUT VERIFIKASI DOKUMEN

1. Dokumen PIS sesuai, benar dan lengkap Ya Tidak

Tindak Lanjut: Tanggal

 Proses Evaluasi Teknis/Persetujuan  Dikembalikan ke KKKS

 Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dengan apa

yang disampaikan dalam dokumen ini, maka hasil evaluasi administrasi kelengkapan Dokumen PIS ini dapat ditinjau kembali.

 Penandatanganan Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ini, tidak dapat dipakai sebagai acuan

bahwa PIS telah disetujui oleh SKK Migas. Catatan :

Tanda Terima : (KKKS) Evaluator Administrasi : (SKK Migas)

(44)

Lampiran 4

Berita Acara Penerimaan Pengoperasian Fasilitas

BERITA ACARA

PENERIMAAN PENGOPERASIAN FASILITAS

Berita Acara ini untuk menyatakan bahwa proyek yang tercantum di bawah ini:

 AFE Nomor: xx-xxx

[Judul Proyek sesuai persetujuaan AFE]

 AFE Nomor: xx-xxx

[Judul Proyek sesuai persetujuaan AFE]

telah melalui proses start-up [cantumkan tanggal start-up], dan telah beroperasi dengan baik sesuai peruntukannya di dokumen persetujuan AFE sehingga pengoperasian fasilitas tersebut diterima oleh Penanggung Jawab Operasi pada tanggal [cantumkan tanggal penerimaan]. Proyek Fasilitas ini terselesaikan sesuai dengan lingkup kerja Proyek yang terdapat di dokumen persetujuan AFE.

[Bila terdapat lingkup kerja yang belum terselesaikan sesuai persetujuan AFE, maka lingkup kerja yang belum terselesaikan tersebut harus dicantumkan dalam Berita Acara ini]

Seluruh tanggung jawab untuk pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas ini menjadi tanggung jawab tim operasi sejak tanggal penerimaan yang tercantum di dokumen ini.

Fungsi Penanggung Jawab Proyek

Tanggal: [Tanda tangan]:

[Nama Lengkap]: [Jabatan]:

Fungsi Penanggung Jawab Operasi

Tanggal: [Tanda tangan]:

[Nama Lengkap]: [Jabatan]:

VP Operasi / Pejabat Setingkat

Tanggal: [Tanda tangan]:

[Nama Lengkap]: [Jabatan]:

(45)

Lampiran 5

Contoh Konsep Surat Persetujuan PIS

Nomor : Jakarta,

Lampiran : Kontraktor KKS

_________________________ Perihal : Persetujuan Placed into Service (PIS) _________________________

[Judul AFE] _________________________ [AFE No. ]

u.p. _____________________

Merujuk pada:

1. Surat Permohonan PIS KKKS __________; 2. PTK No. 033 tentang Placed Into Service (PlS);

3. Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Fasilitas Produksi/Penunjang Operasi/Teknologi Informasi yang telah ditanda tangani pada tanggal __________;

4. Risalah Rapat Pembahasan Usulan Placed Into Service (PIS) Proyek __________, tanggal __________; 5. Berita acara kunjungan lapangan pada tanggal __________;

6. __________;

Bersama ini disampaikan bahwa secara prinsip kami dapat menyetujui Placed Into Service (PIS) AFE berikut telah sesuai dengan sasaran utama dalam persetujuan AFE, efektif sejak tanggal__________.

No No AFE Perihal

1. __________ ____________________

[Lingkup pekerjaan yang belum terselesaikan sesuai persetujuan AFE, apabila terdapat lingkup pekerjaan yang belum terselesaikan atau terbangun namun spesifikasinya tidak sesuai dengan persetujuan AFE]

[Prosentase kapasitas fasilitas produksi terbukti apabila tidak sesuai dengan persetujuan AFE]

[Prosentase unjuk kerja fasilitas pemrosesan impurities hidrokarbon terbukti apabila tidak sesuai dengan persetujuan AFE]

Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian antara dokumen yang Saudara berikan dengan kondisi nyata di lapangan, maka persetujuan ini dapat ditinjau kembali.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

Pejabat SKK Migas yang berwenang,

____________________ Tembusan:

- ____________________ (sbg. laporan) - Deputi Pengendalian Keuangan

Gambar

Tabel Kewenangan Fungsi SKK Migas untuk Evaluasi PIS

Referensi

Dokumen terkait

Aset adalah harta benda berujud (tangible) dan tidak berujud(intangible), yang dibeli atau diperoleh dengan cara lainnya olehKontraktor KKS, yang dipergunakan atau

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk melanjutkan ker^a sama dalam rangka Penyelenggaraan Pengamanan dan Penegakan Hukum pada Kegiatan

Sebagai tindak lanjut, Panitia Tender meminta Peserta Tender yang disanggah untuk membuktikan nilai pernyataan TKDN jasa dalam batas waktu yang wajar berdasarkan klarifikasi TKDN

“Dan keesokan harinya tanggal 26 Juli 2013 uang tersebut diserahkan oleh Deviardi kepada terdakwa di kantornya, dan oleh terdakwa diserahkan ke Sutan Bhatoegana

Dalam putusan Mahkamah Konstitusi dinyatakan bahwa BP Migas merupakan organ pemerintah yang khusus, berbentuk Badan Hukum Milik Negara (selanjutnya disebut BHMN) memiliki

dan Gas Bumi kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013