Halaman 83
Kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tahun 2020 ditetapkan melakukan penetapan kinerja yang ditandatangani oleh Bupati Probolinggo dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo. Melalui dukungan APBD Kabupaten Probolinggo, APBN Kementerian Pertanian (Tugas Pembantuan), maupun Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Perkebunan melalui APBD Provinsi Jatim Timur Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berupaya mencapai target-target yang telah ditetapkan dengan sasaran Urusan Pangan dan Pertanian, dari ketiga sumber dana tersebut kinerja yang diharapkan adalah peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan produksi.
Sebagaimana yang ditentukan dalam RPJMD tahun 2018-2023 Kabupaten Probolinggo dimana peningkatan indeks Ketahanan
Pangan (IKP) dan peningkatan PDRB merupakan salah indikator
sasaran yang harus dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Indeks Ketahanan Pangan merupakan agregat dari beberapa komponen seperti luas lahan pertanian, tenaga kesehatan, konsumsi masyarakat, akses jalan pangan, ketersediaan pangan, prasarana (listrik, air minum), juga daya beli masyarakat. Secara ringkas dalam dapat dirumuskan melalui pendekatan 3 pilar ketahanan pangan yaitu KETERSEDIAAN PANGAN, AKSES PANGAN,
BAB
3
Halaman 84
dan PEMANFAATAN PANGAN. Di Kabupaten Probolinggo permasalahan indeks ketahanan pangan terkait dengan permasalahan kemiskinan, dan hal ini paralel dengan tingkat ketahanan dan kerentanan pangan di suatu desa atau wilayah tertentu, disini di Kabupaten Probolinggo daerah dengan status rawan pangan cukup besar jumlahnya.
Sedangkan peningkatan PDRB adalah peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan sehingga angka produksi menjadi suatu keharusan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo untuk menjadi fokus kinerja yang harus dicapai.
Secara umum hasil kinerja dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo dapat dilihat dari data-data produksi tanaman pertanian. Sedangkan produksi pertanian sedikit banyak diharapkan mendapat intervensi Pemerintah Kabupaten Probolinggo cq Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui monitoring, evaluasi, fasilitasi kegiatan masyarakat pertanian, dan memasukan input teknologi pertanian ke wilayah produksi pertanian tersebut. Dalam upayanya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian pada Tahun 2020 sebagian besar kegiatan lebih banyak berkecipung dalam bidang onfarm sedangkan bidang offarm masih sedikit disentuh, hal ini karena anggaran dan metodologi yang terbatas sehingga bidang onfarm yang berhubungan langsung dengan besaran angka produksi yang menjadi target kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo.
Halaman 85
Tabel 3.1. Pencapaian Kinerja DKPP tahun 2020
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %
Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat 1) (Ton) Ketersediaan dan Cadangan 110.668 101.668 100% 2) (Ton)Cadangan Pangan Kabupaten 10 0 0% 3) (%) Pola Pangan Harapan 74,7 74,7 100% Peningkatan Produksi Tanaman Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Jumlah Peningkatan Produksi tanaman (%) 1) Pangan 2 -10,13 -507% 2) Hortikultura 2 36,28 1314,% 3) Perkebunan 2 -16,81 -841,%
Halaman 86
Tabel 3.2.
P
engukuranP
encapaianSasaran
(PPS) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian TA 2020Sasaran Nama Indikator Indikator Sasaran Tahun 2020 Target Realisasi Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Satuan Pengukuran Tahun 2020 Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pening ka tan Ketaha na n Pa ng a n
Ketersediaan Pangan dan
Cadangan Pangan Peningkatan Ketahanan Pangan
Ketersediaan bahan pangan pokok ton 110.668 110.836 100%
Jumlah cadangan pangan ton 100 9 9%
Ketersediaan energi dan protein per kapita 90% per tahun
jumlah desa rawan pangan desa 16 - 0%
80% 80% Informasi distribusi pangan % 20 - 0%
Skor PPH % 85 85 100%
Penguatan cadangan
pangan 100 % per tahun 10 ton 0 ton Peningkatan Ketersediaan dan cadangan pangan
Pembinaan kelompok Lumbung
Pangan Masyarakat lembaga 5 - 0%
Pengadaan gabah ton 10 9,5 95%
Bantuan gabah kelompok LPM desa
Randutatah paiton ton 4,4 4,4 100% Distribusi Pangan dan Akses
Pangan Pembangunan lumbung, lantai jemur, dan rumah RMU paket 1 1 100%
Penyediaan bantuan RMU bagi
masyarakat unit 1 1 100%
Ketersediaan informasi pasokan, harga, dan akses pangan per desa per tahun
20% 0% Peningkatan Konsumsi dan
Keamanan Pangan
Uji laboratorium pangan segar komoditi 8 - 0%
Lomba cipta menu kali 1 - 0%
Sosialisasi peningkatan konsumsi dan keamanan pangan kali 2 - 0%
Stabilitas harga pangan dan pasokan pangan per tahun
20% 20% Peningkatan Distribusi Pangan dan
Stabilisasi Harga Pangan
Pendataan informasi, pasokan, dan
harga pangan dokumen 1 - 0%
Rapat koordinasi distribusi pangan kali 1
- 0%
Peningkatan
Pelayanan Unit Pelaksana Teknis Pangan
Bimbingan teknis penerapan jaminan mutu dan keamanan pangan bagi poktan/Gapoktan / pelaku usaha pertanian sehingga siap disertifikasi / registrasi
kali 2 - 0% Penganekaragaman dan
Keamanan Pangan Program Pembinaan Lingkungan Sosial di Bidang Ketahanan Pangan
Jumlah desa yang turun status rawan
pangan desa 8 - 0%
Pencapaian skor PPH per
tahun 72% 75% Peningkatan pendapatan rumah tangga miskin KK 200 - 0%
Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan per tahun
30% 0%
Bantuan Sarana Produksi, Bibit/benih Perkebunan, Ternak bagi Masyarakat/
Bantuan benih tanaman sayuran dan buah-buahan dan sarana produksi pertanian kepada Kelompok Kesejahteraan Keluarga
Halaman 87 Kelompok Masyarakat Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Penanganan Kerawanan
Pangan 100 % per tahun 20% 5%
Pembinaan dan Pelatihan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Sosialisasi dan pembinaan budidaya
tanaman sayuran dan buah-buahan KK 10 10 100% Persentase peningkatan Produksi Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan mutu Komoditi Pertanian
Produktivitas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Pening ka tny a prod uksi tana man Per tania n
Padi (ton/ha) ton/ha 5,43 5,44 100%
Ø Tan. pangan 2% - 10,1% Jagung (ton/ha) Bawang merah (ton/ha) ton/ha ton/ha 4,44 8,00 5,29 9,03 119% 113% Ø Tan. hortikultura 2% 36,28 Kentang (ton / ha) Mangga (kg / pohon) ton/ha kg/ph 12,40 44,00 168,00 13,19 106% 382% Ø Tan. Perkebunan 2% -16,81% SOP dan GAP Tanaman Pangan dan Alpokat (kg / pohon kg/ph 46,00 82,28 179%
Hortikultura dokumen 1,00 - 0%
Ø Jasa Pertanian 2% -- Peningkatan Pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pengadaan agens hayati liter
1.350 - 0% Pembinaan RPH orang 80 - 0% Peningkatan Pelayanan Unit Produksi benih Tanaman Pangan
Pengadaan gabah untuk dijadikan
benih (PAD) ton 25 25 100%
Pembangunan lantai jemur unit 1 - 0%
Pengadaan mesin seed cleaner unit 2 - 0%
Fasilitasi UPT Tanaman pangan (Bahan,
benih, pupuk, dll) tahun 1 1 100%
Sewa lahan pertanian (PAD) tahun 1,8 1,8 100%
Peningkatan
Pelayanan Unit Produksi benih Tanaman Hortikultura
Pembangunan jalan produksi unit 1 - 0%
Pembangunan bak penampung air unit 1 - 0%
Pembangunan pagar cepoko unit 1 - 0%
Fasilitasi UPT Hortikultura tahun 1 1 100%
Halaman 88
Peningkatan
Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan
Pertemuan penangkar benih
kali 6 - 0%
Peningkatan
Produktivitas dan Mutu Tanaman Hortikultura
Hibah durian batang 290 - 0%
Hibah mangga batang 335 - 0%
Bimtek pengembangan mangga,
durian, dan strawberi petani 40 - 0%
Hibah Strawberi (polibag) batang 1.000 - 0%
Program Peningkatan
Produksi Tanaman Perkebunan
Produktivitas Tanaman Perkebunan
Kopi (ton/ha kopi berasan) ton/ha 1,10 1,39 126%
Tebu (ton/ha tebu batangan) ton/ha 81,00 61,23 76%
Tembakau (ton/ha) ton/ha 1,30 0,67 52%
Penerapan SOP dan GAP Tanaman
Perkebunan Unit 0,00 0,00 0%
Pengendalian
Organisme Pengganggu
Tanaman Perkebunan
Praktek pembuatan pupuk organik dan
pestisida nabati kali 2 - 0%
Peningkatan
Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Semusim
Pembinaan petani kali 2 - 0%
Hibah tebu mata 80.000 - 0%
Hibah NPK kg 800 - 0% Pupuk organik kg 2.000 - 0% Peningkatan Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Tahunan
Pembinaan kelompok Poktan
1 - 0%
Hibah benih kelapa batang 1.400 - 0%
Program Penyediaan
Sarana dan Prasarana Pertanian
Ketersediaan Sarana Produksi
Air irigasi (Ha) Ha 54.803 54.803 100%
Pupuk (persentase) % 100 80 80%
Alat mesin pertanian (Ha) 21.600 21.600 21.600 100%
Pestisida (bulan) bulan 12 12 100%
Ketersediaan PraSarana Produksi
Lahan sawah irigasi (Ha) Ha 34.252 35.118 103%
Jalan Produksi dan usaha tani (unit) unit 9 9 100%
Lahan non sawah Ha 45.397 43.122 95%
Peningkatan
Pengelolaan Lahan dan Air
Pengawasan dan fasilitasi penerapan
LP2B persil 200 - 0%
Perbaikan fasilitas dan kualitas lahan
Halaman 89
Penyediaan teknologi air irigasi
pertanian di lahan kering dan lahan
sawah Ha 120 120 100%
Penyediaan Pupuk dan Pestisida Pertanian
Pengawasan dan penyediaan pupuk dan pestisida pertanian sesuai
perundangan kecamatan 12 12 100%
Peningkatan jumlah produsen dan
kualitas bahan pupuk organik aktif Produsen 10 10 100%
Peningkatan
Penyediaan Alat dan Mesin Pertanian
Pengawasan dan pengoptimalan alat
mesin pertanian di kabupaten
Probolinggo kecamatan
24 - 0%
Pengembangan alat dan mesin
pertanian di kabupaten Probolinggo kegiatan 1 - 0%
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial di Bidang Pertanian
Peningkatan pendapatan petani
miskin (%) % 20 - 0%
Bantuan Sarana Produksi, Bibit/ Benih Perkebunan, Ternak Bagi Masyarakat/ Kelompok Masyarakat
Bantuan benih lada dan saprodi budidaya lada bagi petani miskin
KK 50 - 0%
Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat melalui
Pengembangan Budidaya Tanaman Perkebunan
Pembinaan budidaya tanaman lada
bagi petani lada KK 50 - 0%
Program Peningkatan
Kualitas Bahan baku Peningkatan harga komoditi tembakau Rp/kg 40.000 35.000 88%
Penerapan
Pembudidayaan sesuai dengan Good Agricultural Practices Tembakau
Penyusunan SOP tembakau SOP 0 0 0%
Pembinaan budidaya tembakau Poktan 10
10 100%
Penerapan SOP tembakau SOP
0 0 0%
Penanganan Panen
dan Pasca Panen Pembinaan panen dan pasca panen Poktan 23 23 100%
Halaman 90
Dukungan Sarana dan Prasarana Usaha Tani Tembakau
Pembangunan Jalan Produksi
Unit 1 1 100%
Penumbuhan dan
Penguatan Kelembagaan
Peningkatan klas kelompok petani
tembakau Poktan 41 41 100%
Penerapan Inovasi
Teknis Kajian dan rekomendasi budidaya tembakau paket 1 1 100%
Program Peningkatan Kesejahteraan petani
Peningkatan Akses informasi dan
teknologi pertanian ke petani
Revenue Cost Rasio (R/C Ratio)
Padi Ratio 1,70 1,68 99%
Jagung Ratio 1,62 1,25 77%
Bawang merah Ratio 1,41 1,73 123%
Kentang Ratio 1,44 1,44 100%
Kopi Ratio 1,52 1,52 100%
Tembakau Ratio 1,40 1,10 78%
Peningkatan kelas kelompok kelompok 5 15 300%
Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan Pertanian
Peningkatan kapasitas kelembagaan
petani Pemula poktan
menjadi lanjutan 5 5 300% Peningkatan Program dan Informasi Penyuluhan
Penyediaan teknologi informasi bagi petani dan masyarakat pertanian
secara online dan offline sistem 1 - 0%
Penyusunan programa, monitoring dan
evaluasi proses penyuluhan pertanian
dan pangan kec 24 24 100%
Pengembangan metode penyuluhan
pertanian kali 2 - 0%
Pengembangan
Agribisnis Peningkatan kapasitas ekonomi (nilai omzet, kemitraan, analisa usaha tani, dan pembiayaan) kelompok tani Lanjutan, Madya, dan Utama.
poktan 24 0%
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran Nilai Sakip A 90 90 100%
Penyediaan
jasaTenaga Non PNS Pembayaran Non PNS Orang 37 37 100%
Pelayanan
Administrasi Umum Penyediaan Listrik, Air, Internet bulan 12 12 100%
Halaman 91
Operasional umum bulan 12 12 100%
Penyusunan
pelaporan keuangan
akhir tahun Laporan Keuangan Daerah dokumen 1 1 100%
Penyusunan
Perencanaan dan Pelaporan Program
RKA / DPA dokumen 2 2 100%
Renja dokumen 2 2 100%
Statistik Pertanian kali 12 12 100%
Monitoring program kegiatan kali 4 4 100%
LKjIP dokumen 1 1 100%
Publikasi dan pelaporan bulan 12 12 100%
Program Penyediaan
dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Pengelolaan Air Irigasi
Untuk Pertanian Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (50 lokasi) HA 500 500 100% Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian
Monitoring pemanfaatan alsintan dan pengumpulan data/Informasi Alsintan
dan UPJA OB 6 6 100%
Bantuan alat mesin pertanian (APBN /
aspirasi)
Pompa air Unit 20 20 100%
Cultivator Unit 23 23 100%
Handsprayer Unit 60 60 100%
Rice Transplanter Unit 6 6 100%
Pompa air 3 Dim Unit 25 25 100%
Pompa air 4 Dim Unit 35 35 100%
Handtractor rotary Unit 16 16 100%
Handtractor singkal Unit 43 43 100%
Fasilitasi Pupuk dan
Pestisida Monitoring, penyusunan dan penginputan e-RDKK dalam rangka pengawalan penyaluran pupuk bersubsidi OH 26 26 100% Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian
Pembinaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembiayaan
Pertanian Lingkup Ditjen PSP - -
- Honor Pokja - -
- Ketua OB 7 7 100%
Halaman 92
- Anggota OB 7 7 100%
- Pelaporan kegiatan FPPS OB 14 14 100%
- Honor Narasumber FPPS dalam
rangka temu usaha pembiayaan OJ 14 14 100%
PROGRAM
PENINGKATAN PRODUKSI DAN NILAI TAMBAH
HORTIKULTURA
Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura
Peningkatan Produksi Sayuran dan
Tanaman Obat
Peningkatan produksi Sayuran dan
Tanaman Obat
Kawasan Bawang Putih Ekstensifikasi Ha 25 25 100%
Fasilitasi Bantuan sarana produksi
bawang putih (benih, pupuk, pestisida)
, monitoring Ha 25 25 100%
Layanan Dukungan Manajemen EselonI bulan 12 12 100%
Perencanaan, koordinasi, dan
penataanusahaan keuangan bulan 12 12 100%
Sarana Pascapanen Hortikultura Poktan 1 1 100%
Bantuan sarana pascapanen tanaman
mangga ( terpal, keranjang panen, timbangan digital, kendaraan roda tiga)
Paket 2 2 100%
Sarana pengolahan hortikultura
Bantuan saranan pengolahan bawang
merah (mesin pengupas bawang merah, mesin pengiris bawang merah, alat penggoreng, mesin peniris minyak, panci otomatis, continous sealer, tabung LPG)
Paket 1 1 100%
Prasana Pengolahan Produk
Hortikultura unit 1 1 100%
pengolahan cabai merah Pembangunan prasarana gudang unit 1 1 100%
Jasa konsultasi perencanaan Paket 1 1 100%
Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat - #DIV/0!
Halaman 93
Pengembangan
Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan
Pemberdayaan masyarakat melalui PUPM (Pengembangan Usaha Pangan
Masyarakat) - Toko Tani Indonesia poktan
5 5 100%
Pengembangan
Korporasi Usaha Tani penyelenggaraan Pertanian Keluarga poktan 1 1 100%
Pengembangan
Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan
P2L (Pekarangan Pangan Lestari)
Pengembangan dan PKK Poktan 18 18 100%
Dukungan
Managemen dan Teknis Lainnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ketahanan Pangan
Fasilitasi administrasi dan keuangan
ketahanan pangan Paket 1 1 100%
Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Timur
Penerapan
Pembudidayaan sesuai dengan GAP Tembakau
Bantuan pupuk NPK Intensifikasi
Tembakau Jawa kepada 8 kelompok kg 15.000 15000 100%
Bantuan pupuk NPK Intensifikasi
Tembakau Paiton kepada 29
kelompok kg 45.000 45000 100%
Desiminasi Usahatani DB Sarongsong
Probolinggo kelompok 1 1 100% Kegiatan Budidaya,
Penanganan panen dan Pascapanen Tanaman Kopi Tahun 2020
Pelatihan dan pembekalan Budidaya dan pasca panen tanaman kopi
kelompok 2 2 100% Penumbuhan dan Penguatan Kelembagaan melalui Pelatihan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu
Temu lapangan pengamatan dan
pengendalian OPT Tembakau Poktan 1 1 100%
Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan Tanaman Tahunan
Perkebunan Poktan 1 1 100% Bantuan Alat Mesin
Pasca Panen Tanaman Pangan (APBD Provinsi)
Bantuan power threser padi unit 12 12 100%
Bantuan power threser multiguna
mobile unit 2 2 100%
Corn sheller unit 5 5 100%
Corn sheler mobile unit 5 5 100%
Halaman 94
Mengacu kepada pencapaian aspek ketahanan pangan dan hasil produksi tanaman pertanian, maka bisa memberikan ukuran pencapaian program-program Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian , antara lain program : (1) Penyediaan Pelayanan
Administrasi Perkantoran, Peningkatan Ketahanan Pangan, Pembinaan Lingkungan Sosial di bidang Ketahanan Pangan, Peningkatan Produksi Perkebunan, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Komoditi Pertanian, Peningkatan Kualitas Bahan Baku, Peningkatan Kesejahteraan Petani, Penyedia Sarana dan Prasarana Pertanian, Pembinaan Lingkungan Sosial di Bidang Pertanian, (dari APBD Kabupaten dan APBD Provinsi) ; (2) Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura, Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat dan Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (dari APBN
Kementerian Pertanian RI).
Ketahanan pangan di Kabupaten Probolinggo meskipun dalam tingkatan sedang namun masih banyak yang harus dikerjakan, dimana instrument pengukuran pangan belum bisa dilaksanakan, diantaranya informasi distribusi pangan, informasi pangan aman, sedikitnya dana pengadaan cadangan pangan, masih terdapat hampir 30% desa yang berstatus rentan pangan. Permasalahan yang seharusnya dikerjakan tahun 2020 ini tidak tercapai karena adanya pemotongan anggaran akibat covid 19.
Sedangkan untuk tingkat produksi tanaman pertanian, terjadi perubahan yang sangat mencolok, dimana secara garis besar tanaman pangan mengalami penurunan produksi sebesar - 10,11%, tanaman hortikultura mengalami kenaikan produksi sebesar 36,28%, sedangan tanaman perkebunan mengalami penurunan
Halaman 95
sebesar 16,81%. Dimana penyebab dari peristiwa ini mundurnya musim tanam akibat mundurnya musim hujan sehingga akhir Januari 2020 sehingga banyak petani padi tidak menanam hingga akhir Januari sehingga hal tersebut juga menyebabkan kemunduran tanaman lainnya ataupun batalnya penaman pertanian lainnnya (Jagung, kedelai, dll). Kemudian untuk tanaman tembakau turun karena faktor cuaca dan berkurangnya permintaan gudang tembakau/ harga tembakau juga jatuh dibawah Rp 30.000/kg). Dampak dari penurunan padi dan tembakau ini adalah beralih ketanaman cabe besar, cabe rawit, tomat, bawang merah, dan tanaman hortikultura lainnya).
Untuk tanaman bawang merah, tomat, dan cabe tingkat harga tidak mengalami harga yang rendah sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, walau sempat mengalami penurunan namun masih bisa menguntungkan, bahkan masa-masa tingkat harga hortikultura yang tinggi (harga di atas Rp50.000,-/ kg).
Tabel 3.3. Perbandingan tanaman utama 2018-2020
NO U R A I A N Satuan 2018 Tahun Produksi 2019 2020
I Tanaman Pangan
1 Padi (GKG) Ton 286.828 292.338 259.572
2 Jagung Ton 189.566 153.762 187.113
3 Ubi Kayu Ton 52.920 33.322 22.838
4 Kedele Ton 961 884 251
II Tanaman Hortikultura
5 Bawang Merah Ton 56.060 66.852 84.540
6 Bawang Daun Ton 21.632 14.606 25.260
7 Kentang Ton 25.266 26.221 60.573
8 Kubis Ton 23.796 26.995 39.251
9 Cabe Besar Ton 1.291 2.525 5.135
10 Cabe Rawit Ton 10.535 17.626 36.569
Halaman 96
12 Mangga Ton 26.118 102.402 177.784
13 Pepaya Ton 1.015 1.521 2.906
14 Pisang Ton 25.140 67.973 56.893
15 Semangka Ton 1.002 402 567
III Tanaman Perkebunan
16 Tebu (batang) Ton 125.812 106.350 93.388
17 Tembakau Paiton VO Ton 12.058 15.747 5.261
18 Tembakau Kasturi Ton 16,80 21 17,95
19 Tembakau Jawa Ton 381 447 170
20 Cengkeh Ton 42 438 434
21 Kapuk Randu Ton 1.164 579 738
22 Kelapa Ton 401 1.475 1.984
23 Kopi Arabika Ton 186 446 488
24 Kopi Robusta Ton 1.682 2.628 3.536
Sumber : Data statistik DKPP Kabupaten Probolinggo 2018-2020.
Beberapa kejadian yang mempengaruhi kinerja
Urusan Pangan dan Urusan Pertanian (subsektor tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan) selama Tahun
2020, antara lain :
1)
Tahun 2020 terjadi pandemi Covid 19, hal ini
menyebabkan penurunan kinerja di urusan
pangan dan urusan pertanian. Persoalan
terbesar adalah penurunan permintaan dan
distribusi pangan. Sehingga menyebabkan
gejala krisis pangan, hal ini ditandai oleh :
a. Pada awal tahun/ awal pandemi sempat
terjadi petani tidak melakukan pertanaman
tanaman (hortikultura) karena kekuatiran
produksi tidak terserap pasar. Dimana
Halaman 97
penjualan hasil panen di prediksi sulit,
sehingga harga komoditi menjadi anjlok
(fluktuasi
harga
yang
tinggi)
dan
menyebabkan kerugian bagi petani.
b. Terjadi penurunan pendapatan oleh
masyarakat luas sehingga hasil pertanian
petani tidak terbeli.
c. Hasil panen pertanian tidak bisa dibawa
keluar daerah, karena terjadi PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) di
beberapa kota.
2)
Terjadi pengurangan alokasi pupuk bersubsidi
pada awal tahun, sehingga terjadi perubahan
pola penyaluran pupuk bersubsidi. Hal ini
menyebabkan masyarakat/petani merasakan
kelangkaan ketersediaan pupuk. Perubahan
pola penyaluran adalah penebusan pupuk
bersubsidi dengan menggunakan KARTU TANI.
Sedangkan proses pembuatan kartu tani ini
memerlukan pendataan dan validasi yang
memakan waktu.
3)
Bangunan sumber air (embung) di daerah
Ranuwurung Gading yang dibangun DKPP
mengalami kerusakan akibat terjadi banjir,
Halaman 98
padahal bangunan tersebut masih baru, namun
perubahan lingkungan menyebabkan banjir
yang merusak bangunan.
4)
Terjadi
pengurangan
anggaran
sebagai
konsekuensi kebijakan refocusing pandemi
covid 19 dimana anggaran dialihkan kepada
bidang kesehatan secara besar-besaran
sehingga banyak kegiatan yang tidak bisa
dilaksanakan. Pagu anggaran Belanja langsung
awal
Rp
18.751.852.145,-
menjadi
Rp
9.063.189.800,-5)
Pembukaan gudang tembakau mengalami
kemunduran, kejadian menyebabkan jumlah
penyerapan/ pembelian tembakau petani oleh
gudang menjadi sangat berkurang dan harga
tembakau
secara
umum
mengalami
penurunan secara signifikan (rata-rata dibawah
Rp 30.000,-/kg). Hal ini juga menyebabkan para
petani melakukan unjukrasa ke pemerintah
daerah dan DPRD.
6)
Terjadi kemunduran musim hujan pada tahun
2020 yang signifikan, kemunduran musim hujan
hingga akhir bulan Januari 2020. Hal ini
menyebabkan pada petani tidak menanam
Halaman 99
padi hingga awal tahun, dan hal menyebabkan
kemunduran tanam padi juga tanaman lainnya.
Setelah kemunduran musim tanam, pada tahun
2020 juga terjadi musim kemarau basah, hal
inilah juga menyebabkan perubahan pola
tanam. Tanaman tembakau juga mengalami
penurunan kualitas juga perubahan tanaman
hortikultura (bawang merah dan cabe).
7)
Masih adanya alih fungsi lahan pertanian ke
non pertanian. Dalam prakteknya walaupun
Luas LP2B masih tetap namun masih ada
penurunan luas lahan pertanian di area non
LP2B, dan sawah tersebut adalah sawah yang
cukup produktif. Hal inilah yang secara
langsung mengurangi kinerja produksi tanaman
pertanian. Peruntukan paling banyak adalah
Permukiman, industri pengolahan, dan gudang.
8)
Kondisi Ketahanan Pangan, berdasarkan hasil
FSVA (Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan) tahun
2020 lebih baik dibanding tahun 2019
menunjukkan bahwa desa rentan pangan
prioritas 1-3 sebanyak 113 desa (34,24%) dari 330
desa. Karakter desa rentan pangan ditandai
dengan luas lahan baku sawah, kesejahteraan
penduduk yang kurang merata, ketersediaan
Halaman 100
air bersih, dan jumlah tenaga kesehatan yang
kurang memadai.
Tabel 3.4. Perkembangan Jumlah desa rawan pangan berdasarkan prioritas tahun 2019-2020
kelompok Kecamatan Nama rentan panganJumlah desa Keterangan
2019 2020
Prioritas 1
Krucil 2 2 Nilai IKP
<=41,52 Gading 2 1 Pakuniran 0 1 Prioritas 2 Sukapura 1 1 Nilai IKP >41,52-51,42 Sumber 3 2 Bantaran 0 1 Tiris 4 3 Krucil 5 7 Gading 4 5 Pakuniran 4 2 Tongas 0 1 Lumbang 2 2 Prioritas 3 Sukapura 6 6 Nilai IKP > 51,42-59,58 Sumber 6 7 Kuripan 7 7 Bantaran 4 3 Leces 5 4 Tegalsiwalan 3 3 Banyuanyar 3 4 Tiris 12 12 Krucil 7 5 Gading 6 4 Pakuniran 6 6 Kotaanyar 3 3 Kraksaan 1 1 Sumberasih 0 1 Krejengan 1 0 Maron 5 4 Dringu 1 0 Wonomerto 4 5 Lumbang 4 4 Tongas 2 5
Halaman 101
Sebenarnya terdapat 6 pengelompokan
prioritas dalam menyikapi kondisi ketahanan
pangan, namun Nilai IKP (Indeks Ketahanan
Pangan) menunjukkan bahwa terdapat 113
desa RENTAN PANGAN pada tahun 2018
kemudian tahun 2019 terjadi peningkatan IKP
sehingga desa rentan pangan berkurang
menjadi 111 desa. Disini berarti terjadi
perbaikan ketahanan pangan di Kabupaten
Probolinggo, salah penyebabnya adalah
peningkatan aksesbilitas pangan melalui
pembangunan
jalan
atau
jembatan
penghubung antar wilayah.
A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
1) Perbandingan target dan realisasi kinerja pada
Tahun 2020
Pencapaian kinerja di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian dilakukan pengukuran
berdasarkan perjanjian yang telah dibuat antara
jenjang
pejabat
yang
berkaitan.
Dimana
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing
individu. Penetapan kinerja dimulai dari perjanjian
yang telah dibuat antara Bupati Probolinggo dan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Halaman 102
Kabupaten Probolinggo. Kemudian dari Kepala
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian hingga ke
semua pejabat yang ada di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten probolinggo.
Untuk pengukuran pencapaian kinerja
ditetapkan IKU dan IKI kemudian dilakukan
monitoring setiap triwulan selama satu tahun. Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian menggunakan
data-data pokok seperti luas tanam, panen,
produksi, analisis usaha tani yang mendapatkan
data. Disampaikan itu monitoring evaluasi melalui
realisasi anggaran juga menjadi salah satu alat
untuk mengendalikan semua program kegiatan.
Berikut
ini
disampaikan
tabel
pengukuran
berdasarkan eselon dan berdasarkan anggaran.
Halaman 103
Tabel 3.5. Target dan realisasi kinerja Eselon II, eselon III, dan eselon IV Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo TA 2020.
ESELON II
ESELON III
ESELON IV
Sasaran 1 :
Peningkatan Ketahanan Pangan
Indikator :
Ketersediaan pangan
dan cadangan pangan
Keanekaragaman dan
Keamanan pangan
Komponen Target Realisasi Ketersediaa n Pangan 110.836 ton beras 177.833 ton beras Penguatan cadangan
pangan 12 ton 9 ton Ketersediaa n informasi pasokan, harga dan akses pangan 20% Data belum tersedia
Bidang Ketahanan Pangan Sasaran : Tercapainya Ketahanan Pangan Masyarakat Kabupaten Probolinggo Indikator : (1) Tercapainya stabilitas ketahanan pangan masyarakat kab Probolinggo (2) Ketersediaan bahan pangan pokok
Program yang digunakan : (1) PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN (2) PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL DI BIDANG KETAHANAN PANGAN
Seksi Ketersediaan Pangan Sasaran :
Ketersediaan dan Cadangan pangan
Indikator :
Pengadaan dan Pengelolaan cadangan
gabah (10 ton)
Pengadaan dan pemeliharaan gabah yang
ada di gudang pangan Paiton
Peningkatan ketersediaan bahan pangan di
desa / kelompok masyarakat secara mandiri.
Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan
Kerawanan Pangan. Catatan :
Pengadaan gabah di gudang cadangan
pangan desa Sidodadi kecamatan Paiton merupakan direncanakan 12 ton, tidak tercapai akibat harga gabah mengalami kenaikan, sehingga volume pembinaan hanya terealisasi 9,5 ton saja. Namun hingga akhir tahun cadangan beras menjadi 0 ton, karena pada masa pandemi banyak permintaan bantuan beras.
Penyimpanan gabah di lumbung masyarakat
Halaman 104 Stabilitas harga dan pasokan pangan 20% Data belum tersedia Pencapaia n skor PPH 74,5 74,5 ton Pengawasa n dan pembinaan keamanan pangan 30% Data belum tersedia Penangan kerawanan pangan 0% 0%
mililk petani kebanyakan sering dibeli oleh pedagang secara langsung di lapangan (tebas). Untuk kedepan akan dilakukan pada waktu panen raya, sehingga bisa membantu para petani dalam menjaga tingkat harga gabah.
Kegiatan :
(1) Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Seksi Konsumsi Pangan Sasaran :
Peningkatan Pola Pangan Berbasis B2SA Indikator :
Sosialisasi keamanan pangan segar
Bantuan sarana produksi (benih sayuran) untuk
KRPL 14 desa. Catatan :
Kegiatan ini diarahkan kepada upaya menurunkan stunting dan penangulangan
covid 19 dengan cara meningkatkan
pendapatan masyarakat melalui KRPL. Dengan
KRPL diharapkan terjadi peningkatan
pendapatan masyarakat desa dan penurunan pengeluaran untuk konsumsi masyarakat.
Halaman 105
Penerima bantuan untuk KRPL adalah
No Desa Kecamatan
1 Mojolegi Gading
2 Opo - Opo Krejengan
3 Bulu Kraksaan
4 Banjarsawah Tegalsiwalan
5 Selogudig Kulon Pajarakan
6 Pegalangan Kidul Maron
7 Kedung Rejoso Kotaanyar
8 Tambak Rejo Tongas
9 Alaspandan Pakuniran
10 Bucor Wetan Pakuniran
11 Betek Taman Gading
12 Kedung Caluk Krejengan
13 Mranggon Lawang Dringu
14 Sukodadi Paiton
Kegiatan :
(1) Peningkatan Konsumsi dan Keamanan Pangan
(2) Pembinaan dan Ketrampilan Kerja bagi Masyarakat melalui Usaha Pengolahan Bahan Pangan Potensi Lokal Bidang Ketahanan Pangan (DBHCHT)
(3) Bantuan Sarana Produksi Bibit/
Halaman 106
kelompok Masyarakat Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
(4) Pembinaan dan Pelatihan Kerja bagi Tenaga kerja dan Masyarakat melalui Kawasan
Rumah Pangan Lestari (KRPL) DBHCHT. Seksi Distribusi Pangan
Sasaran :
Peningkatan aksesbilitas masyarakat akan pangan
Indikator :
Tersedia informasi aksesbilitas /Distribusi pangan utamanya harga pangan
Catatan :
Seksi Distribusi Pangan merupakan perubahan dari seksi Pengolahan dan Penganekaragaman Pangan.
Kegiatan ini melakukan pendataan harga
pangan dan melakukan analisis dan
rekomendasi pangan. Namun karena pandemi covid 19 maka kegiatan ini tidak bisa dijalankan.
Kegiatan :
(1) Peningkatan Distribusi Pangan dan Stabilisasi Harga Pangan
Halaman 107
Unit Pelayanan Teknis Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian
Sasaran :
Meningkatkan jaminan keamanan pangan dan
mutu pangan segar Indikator :
Jumlah hasil usaha pertanian masyarakat yang
mendapatkan sertifikasi sesuai standart mutu. Catatan :
Untuk tahun 2020 UPT ini belum beroperasi optimal, hal ini terjadi karena prasarana dan sarana masih belum tersedia. Dan terjadi pemotongan anggaran akibat covid 19. Sehingga anggaran yang ada hanya digunakan untuk operasional sehari-hari saja.
Sasaran 2: Peningkatan produksi Tanaman Pertanian Indikator : (%) Peningkatan produksi pertanian
Komoditi Target Produksi (%)
Realisasi
(%)
Bidang Sarana dan Prasarana Sasaran :
Penyediaan Sarana dan Prasarana pertanian Indikator :
(Ha) Luas Penanaman yang didukung ketersediaan Prasarana dan Sarana
Seksi Alat Mesin Pertanian Sasaran :
Penyediaan Sarana Alat Mesin Pertanian Indikator :
Pelatihan kepada kelompok tani yang telah
mendapatkan hibah Rice Transplanter dan Combine Harvester di APP Malang
Fasilitasi operasional alat mesin dalam mendukung tanam padi.
Halaman 108 Tanaman pangan 1% Tanaman Hortikultura 1% Tanaman Perkebunan 1% Catatan :
Pada Tahun 2020 beberapa target peningkatan produksi tidak dapat dicapai, dimana beberapa komoditi
mengalami penurunan tingkat produksi secara secara signifikan.
Komoditi Target Produksi
(ton) Realisasi (ton)
Padi 295.490 259.572 Jagung 195.291 187.113 Ubi Kayu 54.518 22.838 Bawang merah 57.753 84.540 Kentang 23.754 60.573 Cabe besar 1330 5.135 Tolok Ukur Kinerja Luas Lahan Target Realisasi Ketersediaan Prasarana baku lahan 88.000 Ha 83.974 ha Ketersediaan sarana alsintan 21,600 Ha 21.600 Ha Ketersediaan sarana pupuk 164.800 Ha 100.574 Ha Ketersediaan sarana air 36,410 Ha 37.271 Ha Catatan :
Petani dalam melakukan penanaman tergantung kepada tersediaan sarana dan prasarana. Dimana diantaranya Ketersediaan
pupuk, air irigasi, dan alat
mesin pertanian.
Luas tanam Tahun 2020 untuk tanaman padi lebih kecil daripada tahun 2019, karena terjadi kemunduran musim tanam padi pada semua
Beberapa aset DKPP berupa handtraktor dan
pompa (yang disewakan) mengalami
kerusakan,
Perkembangan alat mesin pertanian 2019-2020
No ALAT MESIN PERTANIAN
PANGAN
Tahun 2019
Tahun 2020 1 Traktor Roda Dua 992 1.083 2 Traktor Roda Empat 14 11 3 Tanam padi (Transplanter) 48 48 4 Penyemprot (Hand Sprayer dan
Power Sprayer) 12.957 12.356 5 Pengabut pestisida (Swing - Fog) - -
6 Emposan Tikus 9 -
7 Pembersih Gulma 68 21 8 Pompa air 1.447 1.248 9 Pemotong padi tipe gendong (Paddy
Mower) 3 3
10 Combine Harvester 55 31 11 Perontok Padi /Thresher 948 928 12 Pemipil Jagung /Cornsheller 68 88 13 Perontok Kedelai /Thresher 8 4 14 Perontok Multiguna (Padi, Jagung,
Kedelai) 16 12
15 Pembersih Gabah /Winower 13 13 16 Pengering tipe vertikal /Continuous
Dryer 3 2
17 Penggilingan Padi Kecil /Small Rice Mill 226 201 18 Penggilingan Padi Menengah
/Medium Rice Mill 15 17 19 Penggilingan Padi Besar /Large Rice
Halaman 109 Cabe Rawit 10.853 36.569 Mangga 26.906 177.784 Alpokat 2.178 3.029 Tebu 131.528 93.388 Temba-kau 12.832 5.449 Kopi 2.126 4.024
Faktor yang sangat
mempengaruhi penurunan produksi antara lain :
dipengaruhi oleh penurunan luas penanaman dan
produktivitas.
Produksi sangat dipengaruhi
oleh
LUAS PENANAMAN,
PRODUKTIVITAS, DAN
KONTINUITAS PRODUKSI
.Untuk kontinuitas produksi
dipengaruhi oleh tingkat
kesejahteraan petani.
Kesejahteraan Petani sendiri dipengaruhi oleh penerapan teknologi pertanian. Semakin
wilayah Kabupaten Probolinggo.
Terdapat masalah yang berarti tentang ketersediaan pupuk bersubsidi, hingga para para petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
Perubahan penggunaan fungsi lahan menjadi
persoalan yang membatasi pola tanam pertanian. Program yang digunakan adalah :
(1) PENYEDIAAN SARANA PRASARANA PERTANIAN (2) PENYEDIAAN DAN
PENGEMBANGAN
PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN (APBN)
20 Penyimpan hasil tanaman pangan
(Silo) 4 1
21 Alat Pembuat Pupuk Organik
(APPO)/Kompos 46 39
22 Shading Net (Jaring Pelindung) 591 591 23 Perangkap Serangga 2.258 2.258 24 Green/Screen House (Tempat/Rumah
Kaca/Transparan 12 12
25 Selonoid Pump - -
26 Fogger (alat pengabut/penyiram
air/pengasapan - -
27 Alat Pembuat Kompos/ALSIN Organik 13 13 28 Cultivator (Alat Penanaman) 160 160
29 Boiler - -
30 Stemer - -
31 Alat Sortasi - - 32 Alat Pemilah (Grader) - - 33 Mesin Pengering 2 2 34 Cold Storage (Mesin Pendingin - -
35 Wrapping - -
36 Sealer 8 8
37 Pembuka Durian - -
38 Vacuum Frying (Penggoreng Hampa
Udara) 3 3
39 Alat/Mesin Perajang 174 174 40 Pulper/Filter Press (Pemerasa Buah -
buahan - -
41 Blender pengolahan Hasil - - 42 Chopper (AlatPenghancur/Pemarut
Rimpang) 3 3
Untuk saat ini masih banyak alsintan yang mengalami kerusakan sehingga tidak dipakai lagi.
Halaman 110
petani mengetahui,
menguasai dan menerapkan teknologi pertanian maka kesejahteraan petani lebih mudah diperoleh.
Penerapan teknologi
pertanian ditandai dengan Renewal of cost ratio.
Sedangkan teknologi
pertanian sesuai dengan
penerapan Revitalisasi
Pertanian dari kelembagaan,
budidaya, pasca panen,
hingga pemasaran.
Kendala utama proses
produksi tanaman pertanian
di tahun 2020 adalah
Kemunduran musim tanam (akibat dari musim hujan yang mundur hingga Pebruari 2020)
dan kelangkaan pupuk
bersubsidi (urea).
Untuk itulah maka UPJA perlu lebih ditingkatkan lagi kemampuan agar dapat menangani kerusakan alsintan yang ada selain itu dengan banyaknya bantuan dari pemerintah menyebabkan jasa penyewaan alsintan di masyarakat menjadi jenuh, dan kurang menjanjikan lagi.
Kegiatan;
1. Peningkatan Penyediaan Alat dan Mesin Pertanian
2. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian (APBN)
Seksi Tata Guna Lahan dan Irigasi Sasaran :
Penyediaan Prasarana Air Irigasi pertanian Kesediaan data utama lahan pertanian Indikator :
Prasarana irigasi dan sumber air irigasi (20 lokasi) Aksi
Kegiatan Output Target Realisasi
Penambahan air irigasi (420 Ha) pertanian
Pembuatan sumur air tanah
Halaman 111
Pembangunan Dam Parit (DAK
/ 5 lokasi) 100 ha 100 ha Pembangunan
jaringan irigasi
8 lokasi 160 ha 160 ha
Perbandingan penggunaan Sawah tahun 2018-2019
Penggunaan Lahan Sawah
Ditanami Padi Tidak ditanami
padi Total
1X 2X ≥ 3X Tanaman lain ditanami Tidak
Tahun 2020 a. Irigasi 18.966 8.479 5.289 2.383 0 b. Tadah hujan 1.849 0 0 272 0 c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 Jumlah 20.815 8.479 5.289 2.655 0 37.239 Tahun 2019 a. Irigasi 17.366 8.926 5.364 2.876 0 34.531 b. Tadah hujan 2.542 0 0 188 0 2.730 c. Rawa pasang surut 0 10 0 0 0 10 d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0 Jumlah 19.908 8.936 5.364 3.064 0 37.271
Sumber : Statistik Pertanian (2019-2020)
Permasalahan saat ini adalah semakin terbatasnya sumber daya air dan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. Meskipun pemerintah (pusat dan
Halaman 112
daerah) masih memperhatikan ketersediaan air irigasi melalui pembangunan sumber-sumber air namun hal tersebut masih kurang, hal ini ditandai dengan perubahan pola tanam / dan alih komoditi. Penerapan PLP2B masih kurang banyak, insentif yang diberikan oleh pemerintah masih kurang sehingga penerapan tidak optimal.
Kegiatan :
(1) Peningkatan Pengelolaan Lahan dan Air (2) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian
(APBN)
(3) Dukungan Managemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (APBN).
Seksi Pupuk dan Pestisida Sasaran :
Penyediaan Sarana Pupuk dan dan Pestisida
Indikator :
Cakupan area pemenuhan (186.065 Ha)
Penyediaan pupuk bersubsidi (80.774 ton)
Penyediaan pestisida penyangga (1.576 liter)
Target dan realisasi
penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2020
Halaman 113 Urea 40.834 40.051,15 98,08 ZA 16.835 15.909.30 94,50 SP 36 4.233 4.042,50 95,50 NPK 13.482 13.266,75 98,40 Organik 4.304 3.930.28 91,32
Pengadaan dan penyaluran saprodi
Pengadaan saprodi Volume
Bahan Pupuk Organik 50.600 kg
Kegiatan :
1. Peningkatan Penyediaan Pupuk dan Pestisida Pertanian
2. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida (APBN) Bidang Tanaman Perkebunan
Sasaran : Peningkatan Produktivitas, Taaman Perkebunan Indikator : Angka produktivitas Tanaman o Tembakau (daun kering) 1,6 ton/ha/th o Tebu (batangan) 70 ton/ha/th
o Kopi (kopi berasan) 1,3 ton/ha/th
Seksi Tanaman Perkebunan Semusim Sasaran :
Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan Semusim
Indikator :
Sosialisasi rencana luas areal tenmbakau (12 kecamatan)
Hibah tebu 80.000 mata
Hibah NPK 800 kg
Hibah pupuk organik 2.000 kg
Hibah benih tembakau (3.000 batang)
Hibah kendaraan roda 3 (8 unit)
Hibah sarana produksi tembakau (3 kelompok)
Halaman 114 Program (1) PENINGKATAN KUALITAS BAHAN BAKU (2) PENINGKATAN PRODUKSI PERKEBUNAN
Hibah sprayer elektrik 33 unit
Hibah kerodong 3500 buah
Catatan :
Harga tanaman tembakau pada tahun 2020 mengalami kejatuhan hingga dibawah Rp 30 ribu/kg, hal terjadi akibat dampak pandemi covid 19 sehingga gudang tembakau mengurangi pembelian secara signifikan. Para petani tembakau sempat melakukan demo ke DPRD kabupaten Probolinggo terkait dengan kesulitan penjualan hasil tembakau ini.
Kegiatan :
(1) Penerapan Pembudidayaan sesuai dengan
Good Agricultural Practices Tembakau
(2) Penanganan Panen dan Pasca Panen
(3) Dukungan Sarana dan Prasarana Usaha Tani
Tembakau
(4) Penerapan Inovasi Teknis
(5) Peningkatan Produktivitas dan Mutu
Tanaman Perkebunan Semusim Seksi Tanaman Perkebunan Tahunan Sasaran :
Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan Tahunan
Indikator :
Halaman 115
Catatan :
Pengembangan tanaman kopi melalui upaya
pelepasan varietas baru, namun untuk tahun 2020 belum dikerjakan secara optimal karena
pandemi covid 19, sedangkan untuk
pengembangan tanaman lada dilakukan di desa Tambakukir Kecamatan Kotaanyar, untuk hasil masih belum optimal, karena ketersediaan air yang masih kurang.
Kegiatan
(1) Peningkatan Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Tahunan
(2) Bantuan Sarana Produksi, Bibit/ Benih Perkebunan, Ternak bagi Masyarakat/ Kelompok Masyarakat.
(3) Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat melalui Pengembangan Budidaya Tanaman
Perkebunan.
Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan Sasaran :
Penurunan serangan hama dan penyakit pada
Tanaman Perkebunan Indikator :
Halaman 116
Pembinaan pengendalian hama penyakit
tanaman perkebunan dengan agensia hayati (104 liter tricoderma jamur)
Kegiatan :
1) Peningkatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura Sasaran :
Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Indikator :
Komoditi Produktivitas (Ton/Ha)
Target Realisasi Padi 5,31 5,44 Jagung 5,63 5,29 Ubi kayu 31.09 25,04 Bwg merah 9,13 9,03 Kentang 11,50 13,19 Kubis 17,83 20,58 Cabe besar 10,38 11,9 Cabe kecil 4,86 7,00
Seksi Tanaman Pangan Sasaran :
Peningkatan jumlah tanaman pangan unggul
Indikator :
Peningkatan penggunaan benih unggul bagi
para petani tanaman pangan Catatan :
Tahun 2020 terjadi kemunduran musim tanam padi sehingga juga ikut menyebabkan kemunduran tanaman lainnya (Jagung). Hal inilah yang menyebabkan penurunan produksi
tanaman padi karena otomatis terjadi
penurunan luas tanam padi.
Kegiatan di seksi tanaman pangan digunakan untuk sosialisasi dan koordinasi penyaluran bantuan benih tanaman pangan (padi, jagung, dan kedelai) yang berasal dari APBN maupun APBD Provinsi.
Halaman 117 Kg / pohon Mangga 171 213,83 Alpokat 8,39 32,91 Catatan : Produktivitas tanaman
tergantung kepada Benih unggul tanaman, tingkat
serangan OPT, dan
penerapan teknologi
budidaya tanaman.
Produktivitas tanaman
pangan dan hortikultura
Tahun 2020 dibanding tahun 2019 mengalami kenaikan. Dimana hal ini dipengaruhi oleh penurunan serangan
hama penyakit pada
tanaman pangan dan
hortikultura.
Produksi benih Tanaman pertanian di kabupaten Probolinggo
No Nama benih produksi benih Jumlah 1 Padi 403.265 kg
2 Jagung - kg
No. Kecamatan Desa Nama Alat
1 Besuk Jambangan
masing-masing 1 unit Power Threser Padi
2 Besuk Jambangan
3 Besuk Besuk Kidul
4 Krejengan Sentong 5 Krejengan Sumberkatimoho 6 Kraksaan Sumberlele 7 Kraksaan Sumberlele 8 Sumberasih Muneng 9 Sumberasih Sumurmati 10 Sumberasih Pesisir
11 Wonomerto Tunggak Cerme
12 Wonomerto Sumberkare
13 Banyuanyar Tarokan
Masing-masing 1 unit Corn Sheller 14 Banyuanyar Klenang Lor
15 Banyuanyar Alassapi 16 Banyuanyar Gunung Geni
17 Tongas Wringinanom
18 Bantaran Gunung Tugel Masing-masing 1 unit Power Threser
Multiguna Mobile
19 Paiton Jabung Sisir
20 Sumberasih Pohsangit Leres
Masing-masing 1 unit Corn Sheller Mobile 21 Wonomerto Pohsangit Ngisor
22 Wonomerto Patalan
23 Tongas Tambakrejo
Halaman 118 3 Bawang Merah 5.220 kg 4 Kentang 28.250 kg 5 Alpukat 21.424 batang 6 Mangga 97.329 batang 7 Durian 8.589 batang 8 Nangka 4.895 batang 9 Kedelai 1.100 kg Program (1) PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU KOMODITI PERTANIAN
Kegiatan :
(1) Peningkatan Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan
Seksi Tanaman Hortikultura Sasaran :
Peningkatan Jumlah Tanaman hortikultura
unggulan Indikator :
Hibah benih durian (290 batang)
Hibah benih mangga (335 batang)
Hibah strawberi (1000 batang)
Komoditi unggulan
Jumlah tanaman Tahun 2020 Tahun 2019 Alpokat 241.963 pohon 242.437 pohon Mangga 902.769 pohon 938.724 pohon Bawang merah 9.884 Ha 7.465 Ha Durian 219.521 pohon 217.605 pohon
Kubis 2.597 Ha 1.544 Ha
Kentang 4.483 Ha 2.325 Ha Bawang daun 970 Ha 1.175 Ha
Jahe 49 Ha 89,66 Ha
Catatan :
Para petani hortikultura tahun 2020 secara umum mengalami kenaikan luas tanam dan
Halaman 119
tingkat produksi, Dimana faktor peralihan
komoditi, dari tanaman pangan dan
perkebunan ke tanaman hortikultura. Tingkat
harga yang menguntungkan menjadi
pendorong tingkat produksi tanaman
hortikultura terutama tanaman bawang merah dan tanaman cabe.
Kegiatan :
(1) Pengembangan Tanaman Hortikultura
Unggulan
(2) Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat (APBN)
(3) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (4) Layanan Dukungan Manajemen Satker
Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sasaran :
Penurunan serangan OPT tanaman pangan
dan hortikultura Indikator :
Temu teknis Pos Pelayanan Agens Hayati
(1kali)
Pengadaan dan penerapan 733 liter agens hayati
pelaporan, dan antipasi serangan OPT (EWS)
Halaman 120
(%) Penurunan serangan OPT (2%) (kali) terjadinya outbreak (0 kali)
Perbandingan serangan OPT (Ha atau pohon) No Padi (Ha) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Penggerek Batang 427,6 284,49 159,15 2 Glumae 3 Burkholderia 4 Tungro 9,1 15 5,7 5 Xanthomonas sp 407,71 118,65 142,41 6 Burung 264,8 142 80,8 7 Keong Mas 4,6 3 1,1 8 Pyricularia sp 136,85 10,55 49,3 9 Ulat Grayak 38,8 1,9 10 Walang Sangit 98,45 82,85 28,4 11 Rizoctonia sp 12 Belalang Daun 0,65 19,9 0,45 13 Karat Daun 14 Hawar Daun 3 15 Blast Daun 1,7 123,3 54,2
16 Kahat Hara /Keasaman Tanah 10,4
17 Tikus 71,4 107,85 103,1
18 Hama Putih 10 4,8
19 WBC 17,2 5,1 97,7
20 Hama P. Palsu 0,35 14,4
Halaman 121 22 BRS 2 4,6 23 Kerdil rumput 0,6 24 Beluk 2 25 Busuk Batang 1,5 26 Bakteri merah 4,6 0,25 27 Lundi / Uret 4,65 28 Wereng coklat 13,55 29 Sundep 20
Jagung (Ha) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Karat Daun 14,65 5 1,85 2 Ulat grayak 43,25 122,65 257,6 3 hawar daun 37 45,35 23,8 4 Busuk batang 18,7 32,55 5 bulai 110,05 123,2 70,4 6 peng tongkol 74,85 8,25 30,9 7 Lalat bibit 22,15 36,8 1,73 8 Rhizoctonia 0,85 9 Belalang daun 0,2 10 Penggerek batang 20,05 8,25 3,85 11 Ustilago 12 Tikus 13 Acidoporak 20,1 16,8
Kedelai (Ha) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Ulat Grayak
2 Lalat bibit
Halaman 122
4 Peng polong 1,75 0,2 0,2 5 Penghisap daun
6 Penghisap polong
Kacang Tanah (Ha) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 1 Penggulung Daun 2 Karat daun 3,2 7,6 5,25 3 Ulat grayak 25,4 4,85 4 Empuasca 0,6 5 Cesrcospora 30,45 5,5 5,75 Kacang Hijau (Ha) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Ulat Grayak 28,4 5,5 5,5 2 Penghisap polong 18,65 0,75 0,75 3 virus keriting
4 karat daun
Bawang Daun (Ha) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 layu fusarium 6,85
Bawang Merah (Ha) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Spodoptera exi 557,1 437,35 298,25 2 Phytoptora porii 57,15 3 layu fusarium 120,4 16,3 14,3 4 alteria sp 5 liriomyza sp 0,3 6 mati pucuk 36,35
Halaman 123
1 Layu Fusarium 43,75 4,75 4,75 2 liriomyza sp 39,45
3 phytoptora 84,95 9,1 17,13 Kubis (Ha) Tahun
2018 Tahun 2019 Tahun 2020 1 Busuk Hitam 2 ulat grayak 1,95 3 akar gada 0,9 5 10,75 4 erwinia sp 3 5 crosidolonia 4,45 1,05 6 plutella sp 6,9 5,05 7,71 7 alteria sp 8 Ulat croop 0,5 9 phytoptora 10 Xanthomonas 0,1 1,85
Tomat (Ha) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 phytoptora 0,35 1
2 Layu Fusarium 0,4
Cabe Besar (Ha) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 1 Virus Kuning 21,55 23,2 21,85 2 virus keriting 3 Busuk Batang 1,4 4 layu fusarium 9,4 8,4 8,9 5 lalat buah 45,45 35,7 25,8 6 layu bakteri 1 7 antraknose 10,3 1,9 2,6
Halaman 124
Cabe Kecil (Ha) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Antraknose 2 virus kuning 62,14 100,25 78 3 Karat Daun 4 Mizus 1 5 lalat buah 0,7 1,55 14,3 6 thrips 27,45 14,05 5,3
Alpokat (pohon) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 1 Benalu 16.875 2 Phytoptora 1.260 3 Lalat buah 25.000
Mangga (Pohon Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Lawana - - 248
2 Lalat buah - - 2
Manggis (pohon) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Getah kuning - - 6.000 Pisang (pohon) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Sigatoka - - 33.000
2 Scab - - 31.000
3 Layu bakteri - - 39.640
Halaman 125
Catatan :
Secara umum terjadi penurunan serangan OPT utamanya pada tanaman pangan dan
hortikultura. Kegiatan :
1) Peningkatan Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) Pangan dan Hortikultura
Unit Pelayanan Teknis Produksi Benih Tanaman Pangan
Sasaran :
Peningkatan produksi benih tanaman padi
Indikator :
Peningkatan produksi benih padi sebesar 25 ton
Peningkatan jumlah PAD UPT Produksi Benih Tanaman Pangan
Peningkatan kapasitas produksi UPT berupa pembangunan gudang penyimpangan benih. Catatan :
Lokasi kegiatan Desa Sukodadi-Paiton; Desa Sumberlele dan desa Asembakor –Kraksaan. UPT ini melakukan proses produksi dari budidaya tanaman padi hingga pasca panen dan pemasaran.
Halaman 126
Hasil produksi berupa benih padi berlabel yang dipasarkan ke kios-kios yang ada di Kabupaten Probolinggo.
Di Karenakan adanya pengurangan anggaran maka pembangunan gudang dan lantai jemur dibatalkan. Tidak jadi dibangun.
Sedangkan kendala PAD adalah harga tembakau tahun 2020 jatuh karena gudang tembakau tidak banyak mengambil tembakau hasil petani.
Kegiatan :
(1) Peningkatan Pelayanan Unit Produksi Benih Tanaman Pangan
Unit Pelayanan Teknis Produksi Benih Tanaman Hortikultura
Sasaran :
Peningkatan Produksi Benih Tanaman kentang
dan tanaman buah-buahan Indikator :
Peningkatan produksi benih tanaman kentangi sebesar 40 ton
Peningkatan jumlah PAD UPT Produksi Benih Tanaman hortikultura
Peningkatan belanja modal berupa : 1 unit bangunan bak penampung.
Halaman 127
Catatan :
ULP ini mempunyai 2 lokasi yaitu di desa Cepoko Kecamatan Sumber dan di desa Lumban Kuning Kecamatan Lumbang. Untuk saat ini ULP yang berlokasi di desa Cepoko sudah menghasilkan benih kentang dan memberikan PAD secara optimal. Sedangkan ULP yang di desa Lumbang Kuning masih dalam proses produksi pemeliharaan tanaman buah-buahan sehingga masih belum
menghasilkan benih dan menghasilkan
Pendapatan Asli Daerah. Kegiatan :
(1) Peningkatan Pelayanan Unit Produksi Benih Tanaman Hortikultura
Bidang Pelaksana Penyuluhan dan Bina Usaha Tani
Sasaran :
Peningkatan
kesejahteraan petani Indikator :
RC rasio (Total
pendapatan : total biaya produksi)
Hasil analisa usaha tani RC rasio-(total pendapatan :
total biaya produksi)
Seksi Kelembagaan Sasaran :
Peningkatan kelas kelompok kelembagaan
kelompok tani pemula Indikator :
Fasilitasi pemetaan, penataan administrasi dan managemen usaha tani kelompok tani (24 kecamatan)
Lomba kelompok tani (1 kali)
Penilaian kelas kelompok tani (1 kali) Catatan :
Saat ini kelompok tani pemula merupakan mayoritas kelas kelompok tani yang ada. Hal ini
Halaman 128
Komoditi Target Realisasi
Padi 1,7 1,68 Jagung 1,60 1,25 Ubi Kayu 2,04 2,04 Bawang Merah 1,41 1,73 Kentang 1,44 1,44 Cabe besar 2,06 1,82 Cabe kecil 1,91 1,52 Alpokat 3,16 3,16 Mangga 1,19 1,19 Tembakau 1,53 1,00 Kopi 2,43 Tebu 2,33 Catatan :
Renewal of cost (R/C) ratio
untuk tanaman padi
mempunyai interval 1,2
hingga 2,01. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan
penerapan teknologi
pertanian yang digunakan. Semakin banyak dan lengkap teknologi yang digunakan maka perolehan R/C ratio
menunjukkan bahwa kinerja SDM bidang pertanian masih belum optimal. Strategi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian adalah meningkatkan kelas kelompok tani pemula menjadi kelompok tani lanjutan. Kegiatan :
(1) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani Seksi Penyuluhan
Sasaran :
Peningkatan aksesbilitas para petani dalam informasi teknologi pertanian
Indikator :
• Penyampaian program pemerintah kepada petani oleh PPL diantaranya adalah :
Pernyusunan kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai alokasi (24 kecamatan) tahun 2020
Catatan :
Pada tahun 2020 terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi, dimana pada tahun 2020 terdapat kebijakan pemerintah pusat agar dalam penebusan pupuk bersubsidi berdasarkan KARTU TANI. Berdasarkan kebijakan tersebut Penyuluh
Pertanian Lapangan (PPL) melakukan
penyusunan kebutuhan pupuk dan membantu distribusi Kartu Tani kepada para petani / pemilik