ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN SIKAP
BERWIRUSAHA TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA
MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS
JAMBI T.A 2014
OLEH: Resti Pangestuti
RRA1A112088
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
PENGARUH PENDIDIKAN DAN SIKAP BERWIRAUSAHA TERHADAP
MOTIVASI BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN
EKONOMI UNIVERSITAS JAMBI T.A 2014
Resti Pangestuti 1), Dr. Dra. Hj. Muazza, M.Si 2), Riyo Riyadi, S. Pd,M. Pd 3)
1)
Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi Email: [email protected]
2)
Pembimbing Utama, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi
3)
Pembimbing Pendamping, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi
ABSTRAK
“Motivasi berwirausaha merupakan dorongan yang kuat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu pada persoalan-persoalan tertentu yang dalam hal ini adalah berwirausaha. Motivasi berwirusaha pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi dianggap kurang mencapai yang diharapkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah dikarenakan kurangnya sikap berwirausaha yang masih belum tertanam pada mahasiswa, serta dilihat dari data nilai tersebut didapatkan bahwa mahasiswa mendapat nilai dengan standar rata-rata. Fenomena rendahnya motivasi anak muda untuk berwirausaha ini menjadi pemikiran serius bagi berbagai pihak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan dan sikap berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan Universitas Jambi T.A 2014
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan tergolong pada penelitian Ex-Post Facto. Responden dalam penelitian ini berjumlah 64 mahasiswa. Data variabel sikap berwirausaha (X2)
dan motivasi berwirausaha (Y) dikumpulkan melalui angket dan disusun berdasarkan indikator variabel. Untuk variabel pendidikan kewirausahaan diambil dari nilai semester mata kuliah kewirausahaan mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2014 Universitas Jambi.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 21.0. diperoleh thitung variabel
X1=2,844 dan X2=6,954 sedangkan ttabel=2,000 jadi thitung>ttabel. Dalam pnelitian ini menggunakan
tingkat signifikansi 0,05, maka signifikansi X1=0,00 dan X2=0,00 menunjukkan lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara variabel pendidikan kewirausahaan (X1) terhadap Motivasi
Berwirausaha (Y), sikap berwirausaha (X2) terhadap motivasi berwirausaha (Y) diterima. Untuk
menjawab hipotesis ketiga, dilakukan pengujian secara bersama-sama yakni pengaruh pendidikan kewirausahaan (X1) dan sikap berwirausaha (X2) terhadap motivasi berwirausaha (Y)
terdapat pengaruh dengan nilai Fhitung =31.236 > Ftabel = 3,14) dan Rsquare sebesar 0,506 atau
50,6%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan dan sikap berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan Universitas Jambi T.A 2014. Berdasarkan temuan penelitian ini disarankan kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan pendidikan kewirausahaan dan sikap berwirausaha karena kedua variabel ini berpengaruh terhadap motivasi berwirausaha.
PENDAHULUAN
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran dikalangan masyarakat. Hal ini diperparah dengan kurangnya kemampuan dan motivasi untuk membuka lahan usaha baru yang lebih perspektif. Salah satu alternatif yang ditempuh untuk mengatasinya dengan membuka peluang usaha baru yaitu dengan berwirausaha.wirausaha dalam hal ini dapat dimaknai sebagai kemampuan melihat dan menilai peluang bisnis serta kemampuan melihat dan menilai peluang bisnis serta mengoptimalkan sumber daya dan berani dalam mengambil resiko
Semakin meningkatnya jumlah pengangguran terdidik di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha. Menjadi wirausaha seringkali dipandang sebagai pilihan karir yang tidak terlalu disukai karena dihadapkan pada situasi keseharian yang tidak pasti, penuh rintangan dan frustasi berkitan dengan proses pendirian usaha baru. Kewirausahaan memiliki peranan yangsangat penting dalam perekonomianIndonesiakarna
kewirausahaan memiliki peran untuk menambah daya tampung tenaga kerja, generatorpembangunan, jiwa kewirausahaan akan mendorong sesorang mendapatkan peluang yang ada menjadi sesuatu yang menguntungkan.
Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan .“Belajar adalah berubah” berarti belajar adalah merubah tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan, keterampilan, sikap,watak, dan penyesuaian diri. Pendidikan yang berkaitan dengan kewirausahaan ini juga penting dan sudah diterapkan pada kurikulum dan di jadikan salah satu mata kuliah wajib yaitu
mata kuliah kewirausahaan. Salah satu yang menjadi tujuan dari mata kuliah kewirausahaan adalah terbentuknya kreativitas pada peserta didik dan memiliki semangat yang tinggi, kemauan yang keras serta mempunyai sikap dan keterampilan yang siap menghadapi berbagai tantangan ( Marie, Tando, 2013:2 ).
Menurut Inpres No. 4 tahun 1995 tentang gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan bahwa: Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Salah satu penyebab adalah belum tertanamnya nilai kewirausahaan dalam pembelajaran yang berarti motivasi berwirausaha masih kurang, adapun motivasi yang rendah ini dapat dilihat dari beberapa indikator motivasi berwirausaha yang di kembangkan dari karakteristik kewiraushaan salah satunya rendahnya keinginan dan minat memasuki dunia usaha. Motivasi berwirausaha diartikan sebagai dorongan yang kuat pada diri seseorang untuk melakukan suatu pada persoalan-persoalan tertentu, yang dalam hal ini adalah motivasi berwirausaha. Salah satu elemen penting dalam mempromosikan kewirausahaan adalah untuk memotivasi individu menjadi pengusaha dan membekali mereka dengan keterampilan yang tepat untuk menjadikan peluang bisnis menjadi usaha sukses.
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan yang di kemukakan, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode Dekriptif yaitu berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (Sugiyono, 2011: 56). Dalam penelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh pendidikan kewirausahaan dan sikap berwirausaha terhada motivasi berwirausaha.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu (1) variabel independen (X) yaitu X1 adalah pendidikan
berwirausaha dan X2 adalah sikap
berwirausaha dan (2) variabel dependen (Y) yaitu adalah motivasi berwirausaha. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengontrak mata kuliah kewirausahaan sebanyak 64 resonden.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket. Untuk pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara menyebar angket kepada 30 orang. Berdasarkan hasil uji coba angket yang dianalisis dengan bantuan program Microsoft Office EXEL 2007 maka dari 30 butir angket mengenai sikap berwirausaha diperoleh sebanyak 15 butir angket yang dinyatakan valid. Sementara untuk motivasi berwirausaha yang berjumlah 22 butir angket, diperoleh 20 butir angket yang dinyatakan valid. Adapun untuk angket yang tidak valid berdasarkan hasil konsultasi dengan tim pembimbing maka soal tersebut dihilangkan dan tidak digunakan lagi karena masih ada soal yang valid yang dapat digunakan untuk mengukur indikator yang sama dengan butir soal yang tidak valid tersebut. Sebelum melakukan pengujian harus dipenuhi persyaratan analisis terlebih dahulu dengan asumsi bahwa data harus: Normal, artinya data yang dihubungkan berdistribusi normal maka perlu uji normalitas, Multikolinearitas artinya dilakukan untuk mengetahui apakah
pengaruh antara variabel bebas sikap berwirausaha (X1) dan X2 adalah
keterampilan berwirausaha (benar-benar independent (tidak berkorelasi satu sama lain) sehingga diketahui tidak terdapat multikolinearitas. Selanjutnya, dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan Ydan
X2 dengan Y digunakan rumus korelasi
produk moment dan untuk mengetahui signifikan koefisien korelasi dilakukan uji t. Kemudian untuk mengetahui hubungan variabel secara simultan digunakan rumus korelasi berganda dan untuk mengetahui signifikan korelasi ganda dilakukan uji F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum melakukan analisis data untuk melakukan pengujian hipotesis maka dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi:
1. Uji Normalitas
a. Untuk variable pendidikan kewirausahaan diperoleh nilai (sig.=0.385) lebih besar jika dibandingkan dengan alpha (α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Untuk variabel sikap berwirausaha diperoleh nilai (sig. = 0.143) lebih besar jika dibandingkan dengan alpha (α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
c. Untuk variabel motivasi berwirausaha (sig. = 0.27) lebih besar jika dibandingkan dengan alpha (α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Menjelaskan bahwa Fhitung = 31.236
dan nilai probabilitas 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk persamaan linier Y = a + bx sudah tepat dan dapat diterima. Hal ini sesuai dengan syarat uji linearitas
yaitu apabila nilai probabilitas < 0,05 (dari tabel menjelaskan nilai probabilitas= 0,000 < 0,05).
3. Uji Multikolinearitas
nilai VIF adalah1.016 dengan nilai signifikan alpha yang dianut adalah 0,10. Hasilnya adalah 1.016 > 0,10. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinearitas
selanjutnya dilakukan uji hipotesis dan diperoleh data sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh pendidikan
kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan di Universitas Jambi dengan persentase sebesar
2. Terdapat pengaruh sikap berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Jambi dengan persentase sebesar
3. Terdapat pengaruh pendidikan berwirausaha dan sikap berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Jambi dengan persentase sebesar
PEMBAHASAN
Untuk mejawab rumusan masalah yang pertama yaitu Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha.
Dari hasil penelitian ini pendidikan kewirausahaan mempengaruhi motivasi berwirausaha. Ini terlihat dari thitung
pendidikan krwirausahaan sebesar 2,844> ttabel 2,00 Dengan nilai signifikansi 0,000 <
α = 0,05. Sehingga disimpulkan bahwa semakin tinggi pendidikan kewirausahaan. Sudantoko (2002:139) sikap berwirausaha adalah semangat, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang besar. Seorang wirausaha harus mampu melihat dan memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu apakah terdapat pengaruh sikap berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi di Univeritas Jambi. Dari hasil penelitian ini sikap berwirausaha memiliki pengaruh terhadap motivasi berwirausaha .Ini terlihat dari nilai thitung 6,954> ttabel 2,00.
Dengan ini signifikan sebesar 0,000 atau nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,000< 0,05).
Untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga adalah apakah terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan dan sikap berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi Univeritas Jambi T.A 2014. Dari hasil penelitian ini pendidikan kerwirausahaan dan sikap berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi universitas jambi. Ini terlihat dari nilai F-hitung sebesar 31,236 signifikasi 0,000< 0,05 dan nilai R2 = 0,506 atau 50,6%, ini berarti pendidikan kewirausahaan dan sikap berwirausaha memberi kontribusi sebesar 50,6% terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa endidikan ekonomi Univeritas Jambi.
PENUTUP Kesimpulan:
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa : Terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan dan sikap terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi universitas Jambi T.A. 2014.
1. Terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan dan sikap berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi universitas Jambi. Dengan perolehan dari Ftabel (Fhitung = 31.236> Ftabel =
3.14). Maka hal ini dapat dikatakan bahwa tinggi atau rendahnya motivasi berwirausaha disebabkan oleh pendidikan kewirausahaan dan sikap berwirausaha.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi berwirausaha mahasiswa dengan cara menumbuhkan dan meningkatkan pendidikan kewirausahaan dan sikap berwirausaha dalam mengikuti kegiatan kuliah kewirausahaan dengan memberikan pengarahan kepada mahasiswa.
2. Kepada mahasiswa diharapkan agar dapat menyadari bahwa berwirausaha merupakan suatu peluang bisnis yang mampu membuka lapangan pekerjaan untuk diri sendiri maupun orang lain, dan dapat meningkatkan sikap berwirausaha serta hasil pendidikan mata kuliah kewirausahaan dalam
studi agar meningkatkan keinginan untuk berwirausaha.
3. Untuk meningkatkan motivasi berwirausaha, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang turut berhubungan terhadap peningkatan motivasi berirausaha.
DAFTAR RUJUKAN
A.A Anwar Prabu Mangku Negara. 2002.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Rineka Cipta
Agus Wibowo. 2011. Pendidikan kewirausahaan (konsep dan strategi).Yogyakarta: PUSTAKA
PELAJAR
Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan. Bandung: ALFABETA.
Amin, Shobikin. 2105. Pengaruh
Kepribadian, Sikap, dan Persepsi
terhadapPerilaku Kewirausahaan
Pelaku Usaha Industri Kecil Kerajinan
Tangan Handycraft di Kabupaten
Lamongan. Kampus STIE Mahardika
Surabaya.
Anoraga, Pandji dan Djoko. 2002. Koperasi,
Kewirausahaan Dan Usaha Kecil.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur
Penelitian suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta:Rineka Cipta Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk
Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia
Daryanto. 2012. PendidikanKewirausahaan. Yogyakarta. Gava Media.
Dedy Mulyasana. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung. PT. REMAJA ROSDAKARYA
Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT. Bumi Aksara. H. A Rusdiana. 2014. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Bandung:
Idris. 1987. Dasar-dasar Kependidikan. Padang: Angkasa Raya Padang
Kolvereid dan Isaksen, E. 2006. New Business Star-up and Subsequent Entry Into Self-Employment. Jurnal Of Business Venturing.
Kuswariningsih. 2015. Pengaruh Motivasi
dan Minat Terhadap Sikap Untuk
Berwirausaha Mahasisiwa Program Studi Pendidikan Ekonomi. IKIP PGRI Madiun
Marie Tando. 2013. Kewirausahaan. Naomi Marie Tando.
Mowen, John C. & Michael Minor, 2010. Perilaku Konsumen, jilid 1, Terjemahan,
Jakarta: Erlangga.
Nimran, Umar,1999, Perilaku Organisasi. Citra Media, Surabaya
Redja Mudyaharjo. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA
Ruhaili. 2013. Hubungan Motivasi Berwirausaha dan Prestasi Belajar Mata Kuliah Pengantar Bisnis dan
Kewirausahaan Dengan Minat
Berwirausaha Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi di Universitas Jambi. Universitas Jambi
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soemanto. 2006. Pendidikan Wiraswastawan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sumarsono, Sony. 2010. Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suryana. 2013. Kewirausahaan: kiat dan proses menuju sukses. Jakarta: Salemba
Empat
Tatang S. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: CV PUSTAKA SETIA