PERANCANGAN APLIKASI GAME PUZZLE
“REMAIN MARBLE” BERBASIS ANDROID
Aisha Gemala Jondya
Sandrariyanti
Pembimbing: Nilo Legowo
ABSTRAK
Smartphones are no longer used as communication devices that help our formal activities such as business or communication. Smartphones now have evolved into entertainment devices. Therefore, we decided to develop an interactive puzzle game, which is played on android devices. The development of this game will implement multimedia elements, such as, texts, images, audios, videos, and animations. For the development process, we used IMSDD (Interactive Multimedia System Design and Development) methodology. There are 4 steps in
IMSDD cycle, they are System requirement, Design Consideration, Implementation, and Evaluation. System requirements analysis stage is done by distributing questionnaires and by comparing with similar games, for design stage is done by using UML and Storyboard, for implementation phase by using Ren’Py and Photoshop. For evaluation we distributing
the questionnaires again to get user’s feed back. This thesis generates a puzzle game “Remain Marble” played in android devices. This game has story, characters and stage
developed from traditional puzzle game Peg Solitaire. 87% respondents stated they are enjoy to play this game. Based on questionnaire results, we can conclude that this game can
entertain user.
Penggunaan smartphone dewasa ini tidak lagi hanya sebatas sebagai alat yang memudahkan aktivitas formal seperti bisnis, atau komunikasi. Smartphone telah berkembang menjadi alat
pemuas kebutuhan hiburan. Melihat hal tersebut, tujuan penulisan ini adalah mengembangkan sebuah game puzzle interaktif yang dapat dimainkan pada perangkat Android. Pengembangan game puzzle ini nantinya akan mengimplementasikan unsur-unsur multimedia di dalamnya. Dalam proses pengembangan game tersebut, penulis menggunakan
metode IMSDD (Interactive Multimedia System Design and Development). Terdapat tahapan-tahapan pada metode IMSDD diantaranya, analisis kebutuhan sistem, perancangan,
implementasi, dan evaluasi. Tahap analisis kebutuhan system dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan analisis perbandingan game sejenis, pada tahap perancangan
menggunakan UML dan membuat rancangan layar, untuk tahap implementasi dengan menggunakan tools Ren’Py dan Photoshop. Pada tahap evaluasi penulis menyebarkan kuesioner kembali untuk mendapatkan tanggapan user terhadap game yang telah dibuat. skripsi ini menghasilkan sebuah game puzzle berbasis Android “Remain Marble” . Game ini memiliki story, karakter dan stage yang merupakan pengembangan dari game tradisional Peg Solitaire. berdasarkan kuesioner hasil terhadap user disimpulkan bahwa aplikasi game ini
dapat menghibur user karena sebanyak 87% responden menyatakan terhibur setelah memainkan game ini.
Kata Kunci
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan banyak perubahan di berbagai bidang kehidupan. Teknologi banyak membantu manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, mengubah masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi. Karena perkembangan teknologi ini, banyak terbuka lapangan-lapangan pekerjaan. Alur pertukaran informasi juga menjadi mudah dan cepat. Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai gabungan antara teknologi informasi dan telekomunikasi dengan beberapa teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi jaringan. Perkembangan teknologi ini membuat banyak hal-hal yang semula tidak terpikirkan untuk dapat dilakukan kini dapat dilakukan dengan mudah.
Perkembangan teknologi juga turut mempengaruhi perkembangan game. Game adalah suatu aktifitas terstruktur yang biasanya dilakukan untuk kesenangan dan kadang digunakan sebagai alat bantu pendidikan. Pada masyarakat tradisional, game pada awalnya hanya dapat dilakukan secara langsung atau bertatap muka dengan pemain lainnya. Setelah perkembangan teknologi, game dapat dimainkan di komputer, baik desktop ataupun
embedded computer seperti game console, mesin arcade atau pada perkembangan terbaru
yang menjadi trend sekarang adalah game yang dimainkan pada smartphone dan tablet. Penggunaan smartphone dewasa ini tidak lagi hanya sebatas sebagai alat yang memudahkan aktivitas formal seperti bisnis, atau komunikasi. Smartphone telah berkembang menjadi alat pemuas kebutuhan hiburan atau entertainment. Hal ini membuat perkembangan mobile game semakin pesat. Menurut survey yang dilakukan oleh MocoSpace pada lebih dari 1.500 orang
gamers, pengguna smartphone atau tablet bermain mobile game lebih lama dari perkiraan.
52% dari pengguna smartphone atau tablet mengatakan mereka menghabiskan waktu lebih dari 1 jam untuk bermain game, sementara 32% mengatakan menghabiskan waktu lebih dari 3 jam untuk bermain game. Menurut survey tersebut 62% pengguna mengatakan bermain
social games, sementara 53% mengatakan bermain action games. 40% mengatakan mereka
bermain puzzle games dan 28% bermain casino-like games.
Melihat dari banyaknya peminat pemain game pada smartphone, peluang untuk mengembangkan game sangatlah besar terutama untuk platform android dikarenakan platform ini yang bersifat open source. Game yang akan dikembangkan penulis adalah game
puzzle yang berjudul “Remaining Marble” berbasis Android.
Sebelum melakukan tahap-tahap selanjutnya dalam pengembangan game ini, perlu ditetapkan ruang lingkupnya agar tetap pada tujuan awal dan tidak melenceng. Adapun ruang lingkup dalam pengembangan game ini adalah:
1. Perancangan stage pada Remain Marble merupakan pengembangan dari board game tradisional Peg Solitaire yang menggunakan English Board.
2. Perancangan game Remain Marble dimainkan pada platform Android
3. Aplikasi game Remain Marble akan menggunakan unsur-unsur multimedia yaitu teks, gambar, suara, animasi, dan video.
4. Aplikasi game Remain Marble hanya akan dibuat dapat dimainkan oleh single player. 5. Tampilan user interface, character, dan background dibuat dalam bentuk 2D (2
dimensi).
Adapaun manfaat yang diharapkan dari pembuatan skripsi ini adalah: 1. Memberikan sarana hiburan bagi pengguna perangkat Android
2. Mendorong minat masyarakat untuk kembali mengenal game tradisional
3. Sebagai referensi pembelajaran mahasiswa dalam pembuatan game 2D untuk platform Android.
Metode yang digunakan dalam pembuatan game “Remaining Marbles” ini adalah metode IMSDD. Tahap-tahap yang digunakan dalam metode ini:
1. System Requirement
Dalam tahap ini didefinisikan sistem, profile pengguna dan kebutuhannya, pertimbangan hardware dan software yang akan digunakan, dan pertimbangan dalam penyampaiannya.
2. Design Consideration
Pada tahap ini, menyusun panduan yang jelas tentang rincian desain yang akan digunakan, seperti, desain metaphor atau memilih world yang akan digunakan sebagai interface, tipe informasi dan format yang dibutuhkan, stuktur navigasi, dan kendali sistem.
3. Implementation
Tahap ini terdiri dari membuat prototype dan melakukan tes beta prototype untuk mendesain kemungkinan dan kendali masalah.
4. Evaluation
Sistem dievaluasi sesuai dengan kondisi atau tujuan yang ingin dicapai.
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab yang bersis sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan dibahas mengenai latar belakang pembuatan skripsi, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat yang ingin dicapai, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas teori-teori yang melandasi pembuatan skripsi ini, baik teori umum maupun teori khusus. Diantaranya penjelasan mengenai multimedia, interaksi manusia dan komputer, metode IMSDD, dan UML, OOP, game, game design, game genre, AndEngine, dan teori-teori pendukung lainnya.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab analisis dan perancangan dibahas tentang analisis user yang dilakukan dengan membuat dan menyebarkan kuesioner, analisis game sejenis dengan membandingkan dengan game yang ber-genre sejenis dan melakukan perancangan game dan sistem.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab implementasi dan evaluasi dibahas mengenai implementasi game meliputi spesifikasi sistem, prosedur penggunaan, dan evaluasi game ini.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab kesimpulan dan saran dibahas kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan saran yang berguna untuk pengembangan game di masa yang akan datang.
METODE PENELITIAN
Dalam perancangan game “Remain Marble” ini penulis menggunakan Interactive
Multimedia System Design and Development (IMSDD) cycle. Pada siklus ini dalam
pembuatan sebuah Interactive Multimedia System (IMS) diawali dengan Analisis kebutuhan sistem, kemudian tahapan desain, implementasi, dan evaluasi, Dastbaz (2003, p130-132)
1. Analisis Kebutuhan Sistem
Untuk dapat mengetahui kebutuhan user terhadap sebuah sistem informasi multimedia atau dalam hal ini yang akan penulis buat adalah sebuah game, penulis memilih menggunakan metode kuesioner.
Kuesioner disebarkan kepada responden untuk mengetahui keinginan user terhadap sebuah game. Hasil dari kuesioner ini juga berguna untuk mendefinisikan game yang akan dibuat dan kepada siapa game tersebut ditujukan.
Analisis user dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang terdiri atas 14 pertanyaan yang menyangkut tentang keinginan dan minat user terhadap sebuah game. Kuesioner ini dibuat secara online pada website docs.google.com kemudian disebar melalui social media Twitter, Facebook, dan Path. Setelah disebar didapatkan 103 responden yang mengisi kuesioner ini.
Pada tahap analisis kebutuhan sistem ini, penulis juga membandingkan beberapa
game sejenis untuk menjadi acuan dan perbandingan dalam pengembangan game
“Remain Marble” ini. perbandingan game sejenis penting dilakukan untuk membantu penulis menemukan ciri khas dan keunggulan dari game yang akan dibuat yang membedakannya dari game sejenis yang telah beredar di pasaran.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan didapati hasil bahwa terdapat lebih banyak responden laki-laki dimana selisih antara jumlah responden laki-laki dan perempuan tidak terlalu besar. Mayoritas responden berusia 21-25 tahun dimana sebanyak 76 orang responden menggunakan Operating System Android pada
smartphone atau tablet mereka. Para responden sebagian besar menyatakan mereka
adalah seorang casual gamer namun meluangkan waktu khusus untuk bermain game, dimana genre games yang paling banyak dimainkan adalah puzzle games (58 orang). Unsur games yang membuat mayoritas responden tertarik untuk bermain game adalah
gameplay dan dapat disimpulkan pula bahwa peran story dalam sebuah game juga
penting. Mayoritas responden yang telah mengisi kuesioner juga menyatakan pernah dan mau untuk bermain game puzzle. Sebuah game bagi para responden diharapkan dapat menjadi sesuatu yang menghibur. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, penulis akan membuat sebuah game puzzle berbasis android yang dapat menghibur dan mengisi waktu senggang user. Game puzzle yang akan dibuat nantinya juga akan memiliki story sehingga akan membuat game ini menjadi lebih menarik.
Game puzzle yang akan dibuat ini merupakan pengembangan dari sebuah traditional games kelereng asah otak yang pernah popular dan banyak dimainkan orang.
Sebanyak 82% responden menyatakan pernah bermain traditional game kelereng ini. berdasarkan hasil kuesioner, dapat diambil kesimpulan bahwa traditional games yang dikembangkan menjadi games pada smartphone atau tablet menarik bagi para responden. Untuk grafis dari game sebanyak 81% responden lebih menyukai cartoon style.
Berdasarkan perbandingan dari game sejenis juga dapat disimpulkan bahwa game yang dikembangkan berdasarkan traditional game kelereng asah otak ini tidak mempunyai story. Game sejenis hanya menerapkan gameplay dan memodifikasi board.
Game yang akan dibuat nantinya akan mempunyai story dan stage-stage yang
mendukung story tersebut. 2. Pertimbangan Perancangan
Dalam merancang suatu game, ada 2 hal yan g perlu diperhatikan yaitu deskrip si umum g a m e t e r s e b u t dan komponen permainan. Deskripsi umum mengenai gambaran umum game dan komponen permainan mengenai atribut-atribut y ang ada dalam game. Deskripsi umum pada perancangan game meliputi konsep dasar game,
objective game dan gameplay.
• Konsep dasar Game
Game ini menceritakan tentang seorang professor bernama Bob yang
menciptakan sebuah mesin teleport canggih yang dapat membawa seseorang ke tempat dan waktu yang diinginkan. Dalam proses pembuatan mesin ini, Bob tidak sengaja membuat dirinya sendiri tersedot ke dalam mesin teleport. Bob kemudian tersesat di beberapa tempat dalam waktu yang berbeda-beda.
Professor Bob dapat kembali ke tempat dan waktu asalnya apabila ia dapat mengumpulkan 5 kelereng emas dari setiap tempat yang Ia datangi. Pemain
dalam hal ini berperan membantu Bob untuk kembali dengan menyelesaikan
puzzle game kelereng. Apabila puzzle game kelereng ini berhasil diselesaikan,
satu kelereng yang tersisa akan menjadi kelereng emas (golden marble) yang menjadi syarat agar professor Bob dapat kembali. Setelah pemain berhasil membantu professor Bob menyelesaikan satu puzzle di tempat yang satu, professor Bob kemudian akan berpindah ke tempat selanjutnya (stage selanjutnya) dimana puzzle yang harus diselesaikan berbeda tingkat kesulitannya.
Pemain memiliki kali kesempatan untuk menyelesaikan satu puzzle pada setiap stage yang digambarkan dengan 3 nyawa. Apabila pemain kehabisan 3 nyawa dan belum bisa menyelesaikan puzzle pada stage tersebut maka game over atau permainan selesai dan akan ditampilkan score board. Pemain dapat bermain kembali namun harus mengulang dari stage awal.
• Objective Game
Pemain harus membantu professor Bob kembali ke tempat dan waktu asalnya dengan menyelesaikan puzzle kelereng di setiap stage.
• Gameplay
o Pemain harus menyelesaikan puzzle kelereng pada setiap stage
o Untuk menyelesaikan puzzle, pemain memindahkan kelereng dengan melompati satu kelereng setiap kali pindah. Perpindahan kelereng hanya boleh dengan arah horizontal atau vertical.
o Puzzle berhasil diselesaikan hanya apabila kelereng yang tersisa satu.
o Apabila kelereng yang tersisa lebih dari satu, pemain harus mengulang stage tersebut.
Dalam tahapan pertimbangan perancangan penulis menggunakan metode UML dimana pada tahapan ini penulis dapat menentukan detil perancangan. Dengan menggunakan diagram-diagram yang sesuai seperti use case diagram, activity diagram, dan class diagram penulis menuntukan struktur navigasi atau link dari sistem yang akan dibuat. Pada tahap ini juga ditentukan fitur-fitur yang terdapat dalam sistem.
Untuk perancangan antar muka atau user interface penulis terlebih dahulu merancang tampilan layar. Setiap halaman yang akan dibuat pada sistem terlebih dahulu dirancang tampilan dasarnya yang kemudian menjadi acuan dalam pembuatan tampilan sebenarnya.
3. Implementasi
Tahap implementasi dilakukan pembuatan dari game “Remain Marble” dengan menggunakan Authoring Tools yang sesuai. Untuk pembuatan game ini, penulis menggunakan Ren’Py sebagai Engine, dan beberapa tools pembantu lainnya seperti Adobe Photoshop untuk mendesain.
4. Evaluasi
Tahapan evaluasi merupakan tahapan terakhir dari siklus IMSDD. Pada tahapan ini penulis memeriksa apakah game yang telah selesai dibuat sesuai dengan teori dasar yang digunakan dalam proses pembuatan. Sebagai contoh, dalam membuat sebuah aplikasi multimedia harus terpenuhi 8 aturan emas (8 Golden Rules). Pada tahapan inilah diperiksa apakah semua aturan itu telah terpenuhi atau belum.
Pada tahapan evaluasi juga dilakukan kembali penyebaran kuesioner. Kuesioner yang dibagikan merupakan kuesioner tanggapan user terhadap game yang telah dibuat. Kuesioner disebarkan kepada 30 orang responden yang sebelumnya telah memainkan game tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah semua tahapan perancangan yang menggunakan metode IMSDD dilakukan, penelitian ini menghasilkan sebuah game puzzle yang dimainkan pada perangkat android. Berikut adalah tampilan layar dari beberapa menu dan stage pada game “Remain Marble”
1. Main Menu
Tampilan Main Menu merupakan tampilan awal pada game Remain Marble. Pada tampilan ini terdapat 4 buah menu, antara lain New Game, Continue, Option dan Help. Menu New Game diperuntukkan bagi pemain yang ingin memulai petualangan pada
game Remain Marble. Menu Continue diperuntukkan bagi pemain yang ingin
melanjutkan permainan yang telah dimainkan dan disimpan sebelumnya. Menu Option memungkinkan pemain untuk dapat memilih beberapa pengaturan seperti pengaturan musik dan pengaturan suara. Menu Help memungkinkan pemain untuk mendapatkan penjelasan tentang game Remain Marble. Pada menu help juga terdapat penjelasan singkat tentang bagaimana tatacara bermain pada game ini.
Gambar 1 Tampilan Main Menu
2. New Game
Tampilan New Game merupakan tampilan dimana pemain memilih untuk memulai permainan baru. Ketika memilih menu ini, pemain belum pernah bermain sebelumnya (tidak me-load data permainan terakhir yang disimpan). Setelah memilih menu New
Game, pemain akan masuk pada bagian prolog. Pada bagian prolog ditampilkan cerita
awal game Remain Marble. Pada bagian ini ditampilkan Professor Bob sebagai karakter utama game ini sedang mengerjakan penelitiannya hingga akhirnya Professor Bob tidak sengaja tersedot mesin teleportasinya ke dunia lain.
Gambar 2 Tampilan Prolog
3. Story
Setelah tampilan prolog akan ditampilkan ketika Professor Bob terdampar di berbagai tempat
Gambar 3 Tampilan Story Stage 1
Gambar 4 Tampilan Story Stage 2
4. Stage
Setelah tampilan story akan ditampilkan tampilan permainan. Pemain berperan untuk dapat membantu Professor Bob kembali ke asalnya. Agar Professor Bob dapat kembali ke asalnya, pemain harus dapat menyelesaikan puzzle yang telah disiapkan pada setiap stage.
Gambar 6 Tampilan Stage 2
5. Menu Option
Pada halaman menu utama terdapat menu Option. Pada menu ini pemain dapat mengatur suara dan musik.
Gambar 7 Tampilan Menu Option
6. Menu Help
Pada halaman menu utama terdapat menu Help. Pada menu ini pemain dapat mengetahui penjelasan singkat tentang game Remain Marble. Selain itu, pada menu ini juga dijelaskan secara singkat tata cara bermain game Remain Marble.
Gambar 8 Tampilan Menu Help
7. Tampilan Quit
Tampilan Quit akan muncul apabila pemain memilih untuk berhenti bermain ketika sedang berada di tengah-tengah permainan.
Gambar 9 Tampilan Quit
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan game ini adalah:
• Dihasilkan game puzzle interaktif Android berjudul “Remain marble” yang dikembangkan dari game tradisional peg solitaire.
• Aplikasi game ini cukup menghibur pemain berdasarkan hasil kuesioner hasil terhadap pengguna.
• Pengembangan game telah menerapkan unsur-unsur multimedia ke dalam aplikasi game “Remain Marble”.
Dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, ada beberapa catatan penting yang perlu untuk diperbaiki untuk pengembangan aplikasi
game“Remain Marble” selanjutnya, antara lain:
• Grafik dibuat lebih menarik
• Jumlah stage yang terdapat pada game ini perlu ditambah agar lebih bervariasi dan membuat pemain lebih tertantang.
REFERENSI
Dastbaz, Mohammad. (2003). Designing Interactive Multimedia. New York: McGraw Hill.
Jeffrey L., Whitten dan Lonnie D. Bentley. (2007). Systems Analysis and Design
RIWAYAT PENULIS
Aisha Gemala Jondya lahir di kota Pekanbaru pada16 Mei 1992. Penulis
menamatkan pendidikan S1 pada Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2014.
Sandrariyanti lahir di kota Jakarta pada 7 Juni 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 pada Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2014.