http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI
KERJA KARYAWAN PADA BANK INDONESIA CABANG
SAMARINDA
Andi Nurhasanah
(Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda)
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja, baik lingkungan fisik maupun non fisik terhadap prestasi kerja karyawan Bank Indonesia cabang Samarinda. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei dan interview serta kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Untuk mengukur variabel penelitiannya digunakan pengukuran skala likert dengan lima skala. Sedangkan alat analisisnya adalah analisis regresi korelasi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan antara lingkungan fisik atau dan lingkungan non fisik terhadap prestasi kerja karyawan
Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Prestasi Kerja dan Bank Indonesia Cabang Samarinda.
PENDAHULUAN
Menyongsong era globalisasi maka
Indonesia akan dihadapkan pada tantangan global, yaitu semakin terbatasnya sumber-sumber kekayaan alam, sedangkan di lain pihak kebutuhan manusia semakin tinggi. Akibat dari kesenjangan global tersebut maka ketergantungan antar bangsa
akan banyak diwarnai oleh kompetisi.
Hubungannya suatu badan usaha, maka hanya perusahaan yang memiliki keunggulan dalam kualitas Sumber Daya Manusia yang dapat dipersiapkan keunggulannya baik berupa IPTEK maupun ekonomi dalam memenangkan pangsa pasar bebas. Melihat tantangan yang ada, upaya menyiapkan sumber daya manusia yang bermutu tidak dapat ditunda-tunda lagi.
Untuk mencapai hasil yang maksimal maka sumber daya manusia sebagai faktor penggerak dalam melaksanakan suatu kegiatan haruslah memiliki kemampuan atau kualitas yang baik. Sumber daya manusia di sini tidak lain adalah tenaga kerja. Kalangan tenaga kerja merupakan
kelompok masyarakat khusus yang akan
menghabiskan waktunya sehari-hari di tempat
kerja. Faktor tenaga kerja atau karyawan ini berhubungan dengan produktivitas.
Salah satu masalah dalam ketenagakerjaan yang perlu mendapatkan perhatian lebih khusus lagi adalah prestasi kerja pegawai. Aspek ini
sangat menentukan sekali dalam usaha
pencapaian suatu tingkat produktivitas yang cukup tinggi. Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik tergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi, merupakan faktor yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan perusahaan. Lingkungan Kerja juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja pegawai. Menyongsong era globalisasi maka Indonesia akan dihadapkan pada tantangan global, yaitu semakin
terbatasnya sumber-sumber kekayaan alam,
sedangkan di lain pihak kebutuhan manusia semakin tinggi. Akibat dari kesenjangan global tersebut maka ketergantungan antar bangsa akan banyak diwarnai oleh kompetisi. Hubungannya suatu badan usaha, maka hanya perusahaan yang memiliki keunggulan dalam kualitas Sumber Daya Manusia yang dapat dipersiapkan keunggulannya baik berupa IPTEK maupun ekonomi dalam
daya manusia yang bermutu tidak dapat ditunda-tunda lagi.
Untuk mencapai hasil yang maksimal maka sumber daya manusia sebagai faktor penggerak dalam melaksanakan suatu kegiatan haruslah memiliki kemampuan atau kualitas yang baik. Sumber daya manusia di sini tidak lain adalah tenaga kerja. Kalangan tenaga kerja merupakan
kelompok masyarakat khusus yang akan
menghabiskan waktunya sehari-hari di tempat kerja. Faktor tenaga kerja atau karyawan ini berhubungan dengan produktivitas.
Salah satu masalah dalam ketenagakerjaan yang perlu mendapatkan perhatian lebih khusus lagi adalah prestasi kerja pegawai. Aspek ini
sangat menentukan sekali dalam usaha
pencapaian suatu tingkat produktivitas yang cukup tinggi. Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik tergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi, merupakan faktor yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan perusahaan. Lingkungan Kerja juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja pegawai.
Lingkungan kerja memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi, tetapi dalam penerapannya secara umum masalah lingkungan kerja ini kurang mendapatkan perhatian serius dari pihak perusahaan ataupun instansi pemerintah. Lingkungan kerja yang baik meliputi kondisi fisik dan non fisik yang berada di sekeliling
karyawan sewaktu melaksanakan pekerjaan.
Suasana kerja yang nyaman dapat memberikan rasa puas bagi tenaga kerja. Kepuasan kerja hanya dapat diperoleh atau diciptakan apabila faktor-faktor yang mempengaruhi kerja dan pengaruh lingkungan kerja terhadap aspek prestasi kerja
pegawai dapat diperbaiki secara optimal.
Lingkungan kerja yang tidak baik menyebabkan berkurangnya gairah kerja, di samping itu lingkungan yang tidak baik juga menyebabkan menurunnya produktivitas kerja.
Melihat hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa kantor Bank Indonesia Cabang Samarinda bertanggung jawab terhadap seluruh aspek
ketenagakerjaan termasuk pemeliharaan dan
pengendalian kesehatan, keselamatan serta
kondisi kerja termasuk salah satu aspeknya adalah prestasi kerja. Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ialah “Apakah ada pengaruh yang signifikan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Bank Indonesia Cabang Samarinda ?”. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja
Lingkungan kerja memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi, tetapi dalam penerapannya secara umum masalah lingkungan kerja ini kurang mendapatkan perhatian serius dari pihak perusahaan ataupun instansi pemerintah. Lingkungan kerja yang baik meliputi kondisi fisik dan non fisik yang berada di sekeliling
karyawan sewaktu melaksanakan pekerjaan.
Suasana kerja yang nyaman dapat memberikan rasa puas bagi tenaga kerja. Kepuasan kerja hanya dapat diperoleh atau diciptakan apabila faktor-faktor yang mempengaruhi kerja dan pengaruh lingkungan kerja terhadap aspek prestasi kerja
pegawai dapat diperbaiki secara optimal.
Lingkungan kerja yang tidak baik menyebabkan berkurangnya gairah kerja, di samping itu lingkungan yang tidak baik juga menyebabkan menurunnya produktivitas kerja.
Melihat hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa kantor Bank Indonesia Cabang Samarinda bertanggung jawab terhadap seluruh aspek
ketenagakerjaan termasuk pemeliharaan dan
pengendalian kesehatan, keselamatan serta
kondisi kerja termasuk salah satu aspeknya adalah prestasi kerja. Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ialah “Apakah ada pengaruh yang signifikan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan
pada Bank Indonesia Cabang Samarinda ?”.
Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan Bank Indonesia cabang Samarinda.
DASAR TEORI
1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) a. Pengertian Manajemen.
Pengertian Manajemen antara lain
dikemukakan oleh Ahmad Tohardi (2002:11), Malayu S.P Hasibuan (2000:1), Alel (1998:11), Leslie et.al (1992:17) menyimpulkan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain planing, organiting, controlling, sehingga efektifitas dan efisiensi
sumber daya manusia dapat ditingkatkan
semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan.
b. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.
Para pakar Manajemen Sumber Daya Manusia seperti H. Hadari Nawawi(2001:40), Saydam (2000:5), Dessler (2000:2), Mc Kenna & Nih Beech (2001:1), Soeprihantono (1996:3), Nitisemito (1998:10), Moekijat (1996:2), Lateiner (1995:67-68) dan lain-lain berkesimpulan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah semua
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
kegiatan yang dilakukan mula dari kegiatan perencanaan , pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, sampai pengendalian semua nilai
yang menjadi kekuatan manusia, untuk
dimanfaatkan bagi kemaslahatan hidup manusia.
2. Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Misalnya kebersihan, musik, dan lain-lain (Nitisemito, 1998 :183)
a. Lingkungan Kerja Fisik
Pengertian lingkungan kerja fisik menurut beberapa penulis seperti Moekijat (1996:11), Sarwoto (1993:132), The Liang Gie (1996:212), Nitesemito (1998:185), adalah Lingkungan kerja fisik itu terdiri dari atas gedung kantor, perkakas dan tata ruang kantor serta kondisi-kondisi fisik dalam mana pegawai melaksanakan pekerjaannya.
b. Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik (suasana kerja) diantaranya adalah hubungan kerja antar pegawai
dan tata kerja.Untuk dapat menyelesaikan
pekerjaan dalam waktu yang ditetapkan, perlu adanya pengaturan kerja sehingga tiap-tiap pegawai mempunyai tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan secara langsung melatih mereka untuk dapat terampil bekerja di bidang mereka masing-masing. Pengaturan pekerjaaan atau tata kerja ini sangat perlu, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan pekerjaan. Tata kerja yang baik didasarkan pada keahlian ataupun keterampilan pegawai, agar kemampuan menyelesaikan pekerjaan bagi tiap pegawai dapat menimbulkan kepuasan kerja yang akhirnya
mempengaruhi hasil kerja pegawai yang
bersangkutan. (Heidjrachman dan Suad Husnan, 2000 : 187)
3. Prestasi Kerja
Pengertian prestasi kerja menurut Achmad s. Ruky (2002:15), Agus Darma (1987:1), dan Malayu (1990:105) adalah bahwa prestasi kerja ada berupa produk barang/jasa yang dihasilkan melalui serangkaian aktivitas dalam suatu proses kerja oleh seseorang atau sekelompok orang dimana hasil kerja tersebut sesuai dengan standard dan kriteria yang telah ditentukan.
4. Kegunaan Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Henry Simamora (1995:237),
Menulang (1991:18), M. As’ad (1998:47), Hani Handoko (1995:135), Martoyo (1994:87) dan lain-lainnya dapat diambil kesimpulan bahwa kegunaan penilaian prestasi kerja dapat dirangkum seperti berikut: (1) Menentukan tujuan yang dicapai oleh setiap pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, (2)
Menyusun beberapa program untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut, (3) Menetapkan beban pekerjaan yang harus dipikul oleh setiap pekerja, (4) Menetapkan langkah-langkah yang akan diambil bila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam melaksanakan pekerjaan.
5. Pengukuran Prestasi Kerja
Menurut Dessler (1986:515) dan Malayu
(2000:106) unsur-unsur yang dinilai dalam
penilaian prestasi kerja, adalah sebagai : Kualitas hasil kerja, supervisi, kehadiran, konservasi,
inisiatif, penyesuaian, kesetiaan, kejujuran,
kedisiplinan, kreativitas, kerja sama,
kepemimpinan, kepribadian, prakarsa, kecakapan, dan tangung jawab
6. Definisi Konsepsional
Untuk memperkecil ruang lingkup penelitian ini maka penulis memberikan batasan konsep. Lingkungan kerja (variabel independent) yang dapat dipisahkan menjadi lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik yang berarti segala sesuatu yang ada di sekitar para pegawai dan yang dapat mempengaruhi diri pegawai tersebut dalam menjalankan tugas-tugas yang di bebankan kepadanya. Prestasi kerja adalah untuk mengukur tanggung jawab seseorang, dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan mengenai kenaikan gaji, pemberian penghargaan, promosi (kenaikan pangkat), penugasan, keperluan, training dan hal penting lainnya yang mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
7. Hipotesis
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis menarik dugaan sementara sebagai berikut : “ Diduga bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada Bank Indonesia Cabang Samarinda.
METODE PENDEKATAN 1. Definisi Operasional
a. Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan
sekitar tempat kerja di mana para pegawai bekerja atau kondisi-kondisi fisik di dalam perusahaan di mana pegawai melaksanakan
pekerjaannya. Lingkungan kerja fisik
merupakan variabel X1 dengan indikator
sebagai berikut : Tata ruang kantor,
penerangan atau cahaya, pengaturan udara atau ventilasi, pewarnaan ruangan kantor, dan tingkat kebisingan.
b. Lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan
sosial atau jaringan hubungan kerja dalam
perusahaan yang dapat mempengaruhi
pegawai dengan atasan dan rekan sekerjanya serta pengaturan atau tata kerjanya.
c. Prestasi kerja dilihat dari rata-rata pernyataan
atasan tentang hasil kerja yang diukur berdasarkan indikator-indikator: 1. Kualitas Hasil Kerja.
Menilai akurasi dan ketelitian, penampilan dan kerapian pekerjaan yang dilakukan karyawan.
2. Supervisi.
Keperluan akan saran, arahan dan
perbaikan dari atasan. 3. Kehadiran.
Ketepatan waktu kerja dan efektivitas menggunakan waktu dalam melakukan pekerjaannya.
4. Konservasi.
Usaha karyawan dalam mencegah
kerusakan dan usaha pemeliharaan sarana dan peralatan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan dalam penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Fieldwork Research (penelitian lapangan), yaitu pengumpulan data di lapangan untuk memperoleh data-data primer dengan cara :
1. Teknik interview, yaitu mengadakan
wawancara dengan responden yang
berpedoman pada struktur organisasi Bank Indonesia Cabang Samarinda.
2. Teknik Kuesioner, yaitu membuat daftar pertanyaan dan diberikan pada responden untuk dapat memberikan informasi sebagai
bahan analisis. Library Research
(penelitian perpustakaan), yaitu
penelaahan pada buku-buku di
perpustakaan maupun literatur-literatur
lainnya. Agar sampel yag diambil penelitian ini dapat mewakili populasi,
untuk tahap pertama maka dalam
penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin dari Umar (1999) yaitu :
Keterangan :
N = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi
E = Persentasi Kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan
Dengan menggunakan tingkat presisi 10% maka ukuran sampel penelitian ini adalah :
Dibulatkan menjadi 43 orang.
3. Jangkauan Penelitian
Penelitian dilakukan pada Kantor Bank Indonesia Samarinda, yang merupakan Kantor Bank Indonesia kelas III (tiga), Praktek kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal, 01 Agustus
2006 sampai 15 September 2006, yang
ditempatkan pada bagian Sumber Daya Manusia (SDM) penelitian. Sesuai dengan judulnya, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap prestasi kerja karyawan, pada Bank Indonesia Cabang Samarinda.
4. Alat Analisis Dan Pengujian Hipotesis
Data-data yang telah dikumpulkan kemudian diberikan nilai-nilai atau skor dengan menggunakan sk
ala Likert. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 5 (lima) jenjang dalam penentuan skor berdasarkan skala Likert, sehingga dalam daftar pertanyaan penulis akan menyediakan 5 jawaban untuk setiap pertanyaan, yaitu :
a. Jika responden menjawab “ a “, di beri skor 5.
b. Jika responden menjawab “ b “, di beri skor 4.
c. Jika responden menjawab “ c “,di beri skor 3.
d. Jika responden menjawab “ d “, di beri skor 2.
e. Jika responden menjawab “e “, di beri skor 1.
Dalam menganalisa kebenaran hipotesis yang dikemukakan, maka digunakan alat analisa yang digunakan adalah sebagai berikut:
Persamaan Regresi Berganda
2 2 1 1 0
b
X
b
X
b
Y
...( Sutrisno Hadi,2001 : 33) dimana: Y = Prestasi kerja b0 = Konstantab1 = Menunjukkan besarnya pengaruh X1
terhadap Y
b2 = Menunjukkan besarnya pengaruh X2
terhadap Y
X1 = Lingkungan Fisik
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
Adapun langkah-langkah penganalisisan
data adalah:
1. Menganalisis/menentukan hasil koefisien
korelasi masing-masing variabel independen dengan mencari nilai b0, b1, b2
b0 = Y – b1 X1 + b2 X2 x1y = b1x1 2 + b2 x1x2 x2y = b1x1x2 + b2 x2 2…… ( Sutrisno Hadi, 2001 : 33)
2. Mencari/menganalisa koefisien determinan r2
untuk mengetahui variasi yang dijelaskan oleh variabel X terhadap Y untuk menganalisa keeratan yang dimaksud untuk mengetahui hubungan signifikan keeratan X terhadap Y.
1 1 22 2y
y
x
b
y
x
b
r
.
(Sutrisno Hadi, 2001:33)r
2= R
3. Selanjutnya untuk menguji pengaruh secara simultan (bersama-sama) dengan uji F dan untuk parsial (masing-masing) dengan uji t.
i i i h
Sb
b
t
… (Abdul Hakim, 2000 : 327))
k
n
(
)
R
1
(
1
k
R
F
2 2 h
… (Freddy Rangkuti, 1997 : 163)4. Hipotesis menyatakan X berpengaruh
signifikan terhadap Y. Rumusan hipotesis:
H0 diterima apabila -t /2 th t/2; H0 ditolak apabila th t/2 atau th -t/2
Proses pengujiannya adalah:
0
:
0
H
berarti variabel X1 dan X2 tidakada hubungan yang nyata
dengan variabel Y
0
:
1
H
berarti variabel X1 dan X2 adahubungan yang nyata dengan variabel Y
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Analisis
Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Bank
Indonesia Cabang Samarinda dengan
menggunakan alat analisis 3 variabel, antara lain
Lingkungan Fisik (X1) dan variabel Lingkungan
Non Fisik (X2) sebagai variabel independen dan
variabel Prestasi Kerja (Y) sebagai variabel dependen.
Adapun rumus regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis hubungan yang lebih dari 2 variabel atau variabel independen lebih dari 1, bentuk persamaannya adalah sebagai berikut :
Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 dimana :
Y = Prestasi Kerja
b0 = konstanta
b1 = Menunjukkan besarnya pengaruh X1
terhadap Y
b2 = Menunjukkan besarnya pengaruh X2
terhadap Y
X1 = variabel Lingkungan Fisik
X2 = variabel Lingkungan Non Fisik
Tabel 1. Hasil Perhitungan b0, b1 dan b2
Sehingga persamaan garis regresinya diperoleh :
Y = 1,051 + 0,314 X1 + 0,448 X2
Setelah mengetahui nilai koefisien b0, b1, b2
dan persamaan garis regresinya maka untuk
mengukur keeratan hubungan antara variabel X1
dan X2 terhadap variabel Y dengan cara
menghitung koefisien korelasinya sebagai berikut : Tabel 2. Perhitungan Koefisien Korelasi (r)
r = 0,748, angka ini menunjukkan hubungan yang erat dari Lingkungan Kerja terhadap Prestasi Kerja.
Untuk mengukur derajat
kecocokan/ketepatan variabel X1, X2 terhadap
Coeffi ci entsa 1,051 ,351 2,997 ,005 ,314 ,100 ,406 3,156 ,003 ,448 ,133 ,435 3,376 ,002 (Constant) Lingkungan Fisik Lingkungan Non Fisik Model 1 B St d. Error Unstandardized Coef f icients Beta St andardi zed Coef f icien ts t Sig.
Dependent Variable: Prestasi Kerja a. Model Summary ,748a ,559 ,537 ,2730 Model 1 R R Square Adjusted R Square St d. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), Lingkungan Non Fisik, Lingkungan Fisik
sedangkan sisanya sebesar 44,1% dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain.
Uji “t” untuk menguji koefisien b1 dan b2
terhadap Y dengan tingkat kepercayaan 90%. Tabel 3. Perhitungan uji t
Sehingga pengujian b1 yaitu :
th 1 = 3,156
Menentukan LOS (Level of Significance)
dengan = 0,1
Tabel yaitu t (/2 : n –1) ttabel = 1,684, jadi
berdasarkan perhitungan tersebut tt < th dimana H0
ditolak dan menerima H1.
Untuk pengujian b2 sebagai berikut : th 2 = 3,376
Menentukan LOS (Level of Significance)
dengan = 0,1
Tabel yaitu t (/2 : n – 1) ttabel = 1,684, jadi
berdasarkan perhitungan tersebut tt < th dimana H0
ditolak dan menerima H1.
Kemudian untuk menguji koefisien regresi secara menyeluruh digunakan uji “F” dengan tingkat kepercayaan 95%.
Tabel 4. Perhitungan Uji F ANOVAb
3,782 2 1,891 25,377 ,000a 2,981 40 7,452E-02 6,763 42 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Lingkungan Non Fisik, Lingkungan Fisik a.
Dependent Variable: Prestasi Kerja b.
Fh = 25,377
Mentukan LOS (Level of Significance)
dengan = 0,05
Tabel yaitu F ( : (k – 1)) : (n – k) = (0,05 :
(3-1)) : (43-3) = (0,05:(2)):(40) Ft = 3,23
bahwa Hipotesis diterima.
2. Pembahasan
Berdasarkan pada analisis yang telah kemukakan diatas, maka dapat dijelaskan bahwa melalui persamaan regresi berganda, baik untuk
variabel X1 (Lingkungan Fisik) dan variabel X2
(Lingkungan Non Fisik), keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Kerja (Y). Diperoleh Persamaan regresinya :
Y = 1,051 + 0,314 X1 + 0,448 X2
a. Dari persamaan regresi taksiran tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa :
Koefisien b0 = 1,051 menunjukkan bahwa bila
Lingkungan Fisik (X1) dan
Lingkungan Non Fisik (X2) sama
dengan nol (X1=X2=0) atau tidak
mengalami kenaikan maka
diperkirakan Prestasi Kerja (Y) turun sebesar 1,051 poin. b. Pengaruh Lingkungan Fisik dan Lingkungan Non
Fisik dalam hal ini adalah positif maka Prestasi Kerja akan mengalami peningkatan.
Koefisien b1 = 0,314 menunjukkan bahwa bila
Lingkungan Fisik (X1)
bertambah satu satuan maka diperkirakan Prestasi Kerja (Y) meningkat sebesar 0,314 poin dengan asumsi Lingkungan Non Fisik (X2) tetap.
Koefisien b2 = 0,448 menunjukkan bahwa bila
Lingkungan Non Fisik (X2)
bertambah satu satuan maka
diperkirakan Prestasi Kerja
meningkat sebesar 0,448 poin,
dengan asumsi Lingkungan
Fisik (X1) tetap.
Kemudian dari hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh nilai 0,748 atau 74,8% yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara Lingkungan Kerja terhadap Prestasi Kerja.
Berdasarkan nilai perhitungan koefisien korelasi (R = 0,748) dapat dilihat juga hasil perhitungan multiple korelasi dengan nilai
0,559 yang menunjukkan derajat
kecocokan/ketepatan variabel Lingkungan
Fisik (X1), variabel Lingkungan Non Fisik (X2)
terhadap Prestasi Kerja (Y) yang berarti
sumbangan X1 dan X2 cukup terhadap Y yaitu
sebesar 55,9%, sedangkan 44,1% sisanya disebabkan oleh faktor lain.
Coefficientsa 1,051 ,351 2,997 ,005 ,314 ,100 ,406 3,156 ,003 ,448 ,133 ,435 3,376 ,002 (Constant) Lingkungan Fisik Lingkungan Non Fisik Model 1 B Std. Error Unstandardized Coeff icients Beta Standardi zed Coeff icien ts t Sig.
Dependent Variable: Prestasi Kerja a.
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
Setelah diadakan pengujian hipotesis
dengan uji “t”, maka hasil yang diperoleh untuk
pengujian b1 sebagai berikut :
th1 = 3,156
ttabel = 1,684
Dimana H0 ditolak dan H1 diterima, berarti
pengujian hipotesis dengan uji t, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara Lingkungan Fisik dengan Prestasi Kerja.
Hasil yang diperoleh untuk pengujian b2,
sebagai berikut :
th2 = 3,376
ttabel = 1,684
Dimana H0 ditolak dan H1 diterima, berarti
pengujian hipotesis dengan uji t, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara Lingkungan Non Fisik dengan Prestasi Kerja.
Sedangkan untuk mengetahui hasil
pengujian secara keseluruhan atau pengujian hubungan kedua variabel secara bersama-sama terhadap variabel Prestasi Kerja (Y) maka digunakan uji F dengan tingkat kepercayaan 95%.
Dari tabel Anova didapat bahwa harga Fhitung = 25,377 dan harga Ftabel = 3,23, karena
harga Fhitung lebih besar daripada harga Ftabel maka
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau H1
diterima, yang berarti variabel Lingkungan Fisik
(X1), variabel Lingkungan Non Fisik (X2) keduanya
mempunyai hubungan yang berarti terhadap Prestasi Kerja (Y).
SIMPULAN
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dan sesuai dengan hasil analisis yang diperoleh berdasarkan data yang ada, maka ditarik
suatu kesimpulan bahwa Lingkungan Fisik (X1) dan
Lingkungan Non Fisik (X2) terdapat pengaruh nyata
dengan Prestasi Kerja (Y) baik secara parsial maupun simultan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim, Statistik Induktif untuk Ekonomi dan
Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
Penerbit Ekonisia, Yogyakarta, 2000.
Achmad S. Ruky Manajemen Kinerja dan Prestasi Kerja, Jakarta, Pengolahan P.T. Gramedia Pustaka Umum, 2002.
Agus Dharrna, Manajemen Prestasi Kerja, Cetakan Ketiga, Penerbit CV. Rajawali, 1987.
Ahmad Tohardi, Pemahaman Praktis Manajemen
Sumber Daya Manusia, CV.Mandar Maju
2002.
Alex S Nitisemito, Manajemen Personalia, Edisi Empat, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1998. Alfreed R.Lateiner, Teknik Memimpin Pegawai dan
Pekerja, (Bekerja sama dengan TELEVINE.
Diterjemahkan oleh Imam Soedjono),
Cemerlang, Jakarta, 1995.
Andrew Dubrin J., R. Duane Ireland, dan J. Clifton
Williams, 1989, Management &
Organization, South-Western Publishing Co.,
Cincinnati, West Chicago.
Bennet N.B.Silalahi, Perencanaan Pembinaan
Tenaga Kerja Perpustakaan, Seri
Manajemen no.18, Gramedia, 1995.
Eugene Mc Kenna dan Nic Beech, Manajemen
Sumber Daya Manusia (Judul Asli The
Essence Of Human Resource
Management), Diterjemahkan Oleh Toto
Budi Santoso, Penerbit Andi dan Pearson Education Asia Pte, Ltd, 2001.
Freddy Rangkuti, Riset Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997
Gary Dessler, Human Resource Management, Eight Edition, Prentice Hall, New Jersey, 2000.
Gary Dessler, Manajemen Personalia, Terjemahan, Erlangga, Jakarta 1986.
Gouzali Saydam, BC, TT, Manajemen Sumber
Daya Manusia (Human Resource
Management) : Suatu Pendekatan Mikro (Dalam Tanya Jawab), Djambatan, Jakarta,
2000.
H. Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif,
Penerbit UGM Press, Yogyakarta, 2001. Heidjrachman Ranupandoyo dan Suad Husnan,
Manajemen Personalia, Cetakan
Kesembilan, BPFE Yogyakarta, 2000.
Heijdjrachman Ramapamdojo, Manajemen
Sumberdaya Manusia I, Karunia, Universitas
Terbuka Jakarta, 1988.
Henry Simemora, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi-YKPN, Yogyakarta, 1995, Halaman 6. Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan
Tesis, Cetakan Ketiga, PT Raja Grafindo,
Jakarta, 2000.
John Soeprihanto, Manajemen Personalia,
Yogyakarta, Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada, 1996. Kolonel Kal. Susilo Martoyo, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Edisi ketiga, BPFE, Yogyakarta, 1994.
D. Irwin, Inc, Buur Ridge, 1992.
M. As’ad, Psikologi Industri Yogyakarta,
LPFEUGM, Yogyakarta, 1998.
M. Manulang, Manajemen Personalia, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1991.
Malayu S.P. Hasibuhan, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bumi Aksara, 2000.
Malayu SP Hasibuan, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Dasar Dan Kunci Keberhasilan,
CV Haji Masagung Jakarta, 1990.
Moekijat, 2002, Tata Laksana Kantor Manajemen
Perkantoran, Mandar Maju, Bandung
Moekijat, Manajemen Kepegawaian, Cetakan ke 5, Bandung, Alumni, 1996.
Pariata Westra (ed) Aneka Sari Ilmu Administrasi,
Balai Pembinaan Administrasi UGM,
Yogyakarta, 1996.
Sarwoto, 1993, Dasar-Dasar Organisasi dan
Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta
Soerwoto, Manajemen Personalia, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1989.
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, Andi Yogyakarta, 2001.
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan
Sumber Daya Manusia, Edisi kedua, BPFE,
Yogyakarta, 1995.
The Liang Gie, Efisiensi Kerja Bagi Pembangunan
Negara Suatu Bunga, Rampai Bacaan,
Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1996.