• Tidak ada hasil yang ditemukan

L E N T E R A D U M A I, Volume 9, Nomor 1, Januari 2018 eissn : pissn :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "L E N T E R A D U M A I, Volume 9, Nomor 1, Januari 2018 eissn : pissn :"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 18

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE SIMPLE

ADDITIVE WEIGHTING UNTUK PEMILIHAN KETUA

PERSATUAN KELUARGA TAPANULI ISLAM

(PERSAKTI) KOTA DUMAI

Jamil Tua Daulay

Jurusan Manajemen Informatika, AMIK Dumai

Jalan Utama Karya Bukit Batrem, Dumai - Kode Pos 28811

e-mail :

jamil_daulay@yahoo.com

ABSTRAK

lembaga Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai merupakan lembaga persatuan keluarga yang berasal dari tapanuli Sumatera Utara yang masa pengurusan yang selama tiga tahun setiap periodenya. Dalam hal pemilihan ketua organisasi sering kali menjadi suatu permasalahan yang terkadang memicu pertikaian dan menimbulkan keretakan hubungan antara anggota organisasi. Penyebab utamanya adalah kurangnya pengetahuan para anggota terkait tentang pemilihan ketua organisasi dimana dalam pemilihan ketua organisasi tersebut harus melihat aspek seperti : ilmu pengetahuan, prestasi, kemampuan dan ketersediaan waktu. Tujuan dari penelitian ini kemungkinan dapat membantu pihak lembaga Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai dalam mencari atau menentukan orang yang paling layak dijadikan ketua dalam lembaga tersebut. Yangm emiliki rangking paling tinggi diletakkan pada posisi paling atas berdasarkan perangkingan yang dilakukan.Untuk itu dalam metode Simple Additive Weighting (SAW) dimungkinkan adanya solusi dan analisa terhadap pengolahan data dan parameter-parameter yang menjadi acuan untuk mengambil keputusan. Di dalam metode ini terdapat langkah-langkah penyelesaian masalah.Adapun tools bantu untuk mengimplementasikan metode tersebut adalah PHP 5. PHP5 ini mengolah data secaratersusun berdasarkan data yang diperolah dari quisioner-quisioner yang dikumpulkan dan langsung didapatkan hasil secara akurat selanjutnya pada tahapan terakhir didapatkan knowledge baru.

Kata Kunci: SPK, SAW, Knowledge, Rangking,Ketua, Lembaga,PHP5.

1. PENDAHULUAN

lembaga Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai merupakan lembaga persatuan keluarga yang berasal dari tapanuli Sumatera Utara yang masa pengurusan yang selama tiga tahun setiap periodenya.

Pada lembaga Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai Dalam hal pemilihan ketua organisasi sering kali menjadi suatu permasalahan yang terkadang memicu pertikaian dan menimbulkan keretakan hubungan antara anggota organisasi. Penyebab utamanya adalah kurangnya pengetahuan para anggota terkait tentang pemilihan ketua organisasi dimana dalam pemilihan ketua organisasi tersebut harus

melihat aspek seperti : ilmu pengetahuan, prestasi, kemampuan dan ketersediaan waktu

Pada prinsipnya dalam hal pemilihan ketua organisasi bukanlah hal yang sulit, tetapi untuk memberikan kemudahan bagi sebuah organisasi agar dapat menentukan atau memilih ketua yang paling layak musyawarah untuk mencapai mufakat adalah cara yang paling tepat dalam hal ini. Namun pada suatu sisi para anngota organisasi terkadang dalam pemilihan ketua organisasi melihat dari aspek keluarga, teman dekat atau hal–hal yang menguntungkan baginya saja. Pada hal maju organisasi maka seluruh anggota juga akan ikut maju oleh karena itu dalam pemilihan ketua ini haruslah mencapai hasil akhir yang paling terbaik atau ketua dengan tingkat penilaian terbaik.

(2)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 19

Dengan adanya sistem pendukung keputusan (SPK) pemilihan ketua secara terkomputerisasi dapat memudahkan pengambilan keputusan dengan multi kriteria, sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dibandingkan sebelumnya. Keputusan yang diambil ini, diharapkan tidak subyektif agar kualitas SDM yang diperoleh dapat sesuai dengan harapan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Harold Situmorang, 2015

Metode Simple Additive Weighting (SAW) merupakan metode MADM yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Metode ini juga metode yang paling mudah untuk diaplikasikan, karena mempunyai algoritma yang tidak terlalu rumit”. (Kusumadewi : 2006).

Berdasarkan uraian di atas terlihat jelas bahwa penggunaan teknologi informasi berbasis komputer akan sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan erat dengan pemecahan masalah kehidupan organisasi, maka di lakukan penelitian dengan judul mengimplementasikan sistem penunjang keputusan (SPK) untuk membantu pengambilan keputusan pemilihan ketua organisasi

2. LANDASAN TEORI

2.1. Knowledge Discovery in Database (KDD)

Knowledge Discovery in Database (KDD)

adalah keseluruhan proses non-trivial untuk mencari dan mengidentifikasi pola (pattern) dalam data , dimana pola ditemukan bersifat sah, baru dapat bermanfaat dan dimengerti. Pada proses KDD (Knowledge Discovery and

Data Mining) sering kali merupakan aplikasi

iteratif yang berulang dari metodologi data mining tertentu. Tujuan utama dari KDD adalah untuk membuat prediksi dan deskripsi. Prediksi mengunakan beberapa variabel atau field-field basis data untuk memperediksi nilai-nilai variabel masa mendatang yang diperlukan, yang belum diketahui saat ini (Ndaumanu R. I., Kusrini, & Arief M. R., 2014).

Data Mining dan Knowledge Discovery in

Database (KDD) sering kali digunakan secara

bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi tersembunyi didalam suatu basis data yang besar (Nasari F., & Darma S., 2015). Istilah data mining dan KDD sering kali digunakan secara bersamaan untuk menjelaskan proses pencarian knowledge yang tersembunyi di dalam database. Kedua istilah tersebut memilki konsep yang berbeda akan tetapi berkaitan satu sama lainnya. Salah satu tahapan

dalam keseluruhan proses KDD adalah data

mining.

2.2. Konsep Dasar Data Mining

Konsep dasar Data Mining digunakan untuk menemukan pola pola yang tersembunyi maupun hubungan-hubungan yang terdapat dalam data base yang besar dan menghasilkan aturan-aturan yang digunakan.

2.3. Defenisi Data Mining

Data mining merupakan salah satu komponen pada arsitektur sistem pendukung keputusan (DSS). Komponen data mining pada proses KDD sering kali merupakan aplikasi iteratif yang berulang dari metodologi data

mining tertentu (Aras Z., dan Sarjono., 2016).

Tujuan utama dari data mining adalah untuk membuat prediksi dan deskripsi. Prediksi mengunakan beberapa variabel atau field-field basis data untuk memperidiksi nilai-nilai variabel masa mendatang yang diperlukan, yang belum diketahui saat ini. Proses Knowlegde

Discovery in Database melibatkan hasil proses data mining (proses pengekstrak kecenderungan

suatu pola data), kemudian mengubah hasilnya secara akurat menjadi informasi yang mudah dipahami.

2.4. Clustering

Pada dasarnya clustering merupakan suatu metode untuk mencari dan mengelompokkan data yang memiliki kemiripan karakteristik (similarity) antara satu data dengan data lain (Ong J.O., 2013).

2.5. Tipe-tipe Clustering

Clustering adalah membagi data kedalam grup-grup yang mempunyai objek yang karakteristiknya sama tertentu (Aras Z., and Sarjono., 2016). Proses mengelompokkan objek berdasarkan informasi yang diperoleh dari data yang menjelaskan hubungan antar objek dengan prinsip untuk memaksimalkan kesamaan antar anggota satu kelas dan meminimumkan kesamaan antar kelas/cluster. Tujuannya menemukan cluster yang berkualitas dalam waktu yang layak. Clustering dalam data

mining berguna untuk menemukan pola distribusi di dalam sebuah data set yang berguna untuk proses analisa data. Kesamaan objek biasanya diperoleh dari kedekatan nilai-nilai atribut yang menjelaskan objek-objek data, sedangkan objek-objek data biasanya direpresentasikan sebagai sebuah titik dalam ruang multidimensi.

(3)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 20

2.6. Proses Clustering

Clustering merupakan salah satu teknik data mining yang digunakan untuk mendapatkan kelompok-kelompok dari obyek-obyek yang mempunyai karakteristik yang umum didata yang cukup besar (Fahmi M., 2014). Tujuannya menemukan cluster yang berkualitas dalam waktu yang layak. Clustering dalam data mining berguna untuk menemukan pola distribusi di dalam sebuah data set yang berguna untuk proses analisa data. Kesamaan objek biasanya diperoleh dari kedekatan nilai-nilai atribut yang menjelaskan objek-objek data, sedangkan objek-objek data biasanya direpresentasikan sebagai sebuah titik dalam ruang multidimensi.

2.7. Algoritma K-Means Clustering

K-Means Clustering adalah suatu metode

penganalisaan data atau metode data mining yang melakukan proses pemodelan tanpa supervisi (unsupervised) dan merupakan salah satu metode yang melakukan pengelompokan data dengan sistem partisi (Nasari F., dan Darma S., 2015). Metode K-Means berusaha mengelompokkan data yang ada kedalam beberapa kelompok, dimana data dalam satu kelompok mempunyai karakteristik yang sama satu sama lainnya dan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan data yang ada didalam kelompok yang lain

Dalam algoritma K-Means setiap data harus termasuk ke cluster pada suatu tahapan proses , pada tahapan proses berikutnya dapat berpindah ke cluster lain.(M.Agustin F. E., Fitria A., dan S A. H., 2015). K-means

clustering merupakan salah satu metode data clustering non-hirarki yang mengelompokan

data dalam bentuk satu atau lebih cluster/kelompok (Ong J.O., 2013). Data-data yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokan dalam satu cluster/kelompok dan data yang memiliki karakteristik yang berbeda dikelompokan dengan cluster/kelompok yang lain sehingga data yang berada dalam satu cluster/kelompok memiliki tingkat variasi yang kecil.Ada pun langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan adalah sebagai berikut (M.Agustin F.E., et al,. 2015) :

1. Tentukan k sebagai jumlah cluster yang ingin dibentuk. Tetapkan pusat cluster. 2. Hitung jarak setiap data ke pusat cluster

menggunakan persamaan Euclidean. D(ik) = ..……...(1)

3. Kelompokkan data ke dalam cluster yang dengan jarak yang paling pendek menggunakan persamaan.

Min = ..……...(2) 4. Hitung pusat cluster yang baru

menggunakan persamaan.

C

kj = ……...(3)

Dimana:

Xij є cluster ke - k

p = banyaknya anggota cluster ke k. 5. Ulangi langkah 2 sampai dengan 4 hingga

sudah tidak ada lagi data yang berpindah ke kluster yang lain.

3. METODOLOGI PENELITIAN

kerangka kerja yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1 Kerangka Kerja Penelitian Analisa Kebutuhan Sistem

Analisa Sistem

Kriteria dan Pembobotan Mengumpulkan Data

Analisa Data MenggunakanSAW

Desain Sistem

Implementasi

(4)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 21

Berdasarkan gambar 1 dijabarkan urutan– urutan langkah kerja penelitian sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan Sistem

Adapun analisa kebutuhan sistem pada tahap ini adalahmempertimbangkan setiap kriteria yang akan digunakan dalam perancangan sistem. Kebutuhan sistem ini berguna untuk menentukan ketua Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai, untuk menentukan ketua (PERSAKTI) kota Dumai,maka diperlukan kriteria yang akan digunakan dan merancang program sederhana. Adapun prosedur penelitian ditunjukkan seperti pada gambar 1.

2. Analisa Sistem

Analisis sistem ini berguna dalam penggunaan perangkat lunak yang berguna untuk membantu para pengambil keputusan untuk menentukan siapa yang layak menjadi ketua Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai. Pengambil keputusan dalam hal ini adalah panitia pemilihan yang mana akan memilih calon-calon yang dianggap layak yang diajukan dengan membandingkan hasil dari penjumlahan setiap kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

Simple additive weighting(SAW)

merupakan metode pengambilan keputusan yang diterapkan dalam pembuatan sistem aplikasi ini. Dimana dengan menggunakan metode ini data tenaga kependidikan yang akan diolah menghasilkan perankingan dimulai dari nilai tertinggi sampai dengan nilai yang terendah.

3. Mengumpulkan Data

Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian dan analisa sistem, yaitu berupa quisioner dan studi literatur. Pengumpulan data ini berfungsi untuk mendukung penelitian yang akan dilaksanakan.Metode yang digunakan penulis untuk pengumpulan data dengan berbagai metode sebagai berikut :

a. Quisioner

Dengan melayangkan quisioner kepada beberapa anggota persatuan dan masyarakat yang berdomisili pada wilayah yang berbeda kecamatan. Quisioner ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan.

b. Studi Literatur

Dalam metode ini informasi dikumpulkan dengan membaca jurnal dan buku – buku yang berhubungan dengan tesis untuk menunjang dalam melakukan analisa

terhadap data dan informasi. Diantara buku yang berkaitan dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dan Metode Simple

Additive Weighting (SAW).

4. Kriteria dan Pembobotan

Pada proses pembuatan sistem pendukung keputusan untuk menentukan kepala ketua Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai,memerlukan pembobotan pada setiap kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun kriteria yang akan digunakan dalam menentukan ketua Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan 2. Pendidikan 3. Usia 4. Prestasi 5. Pengalaman Organisasi 6. Kreatifitas/Keahlian

Dari kriteria diatas akan dibobotkan dengan menggunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW) dengan software PHP 5.

5. Analisa Data Menggunakan SAW

Pada tahap ini penulis menggunakan metodeSimple Additive Weighting (SAW), ini bertujuan untuk mendapatkan rangking tiap calon yang akandiseleksi, dari hasil seleksi yang didapat nantinya akan ditotalkan nilai keseluruhan. Nilai total yang telah didapatkan tersebut akan diurutkan berdasarkan nilai tertinggi dampai dengan nilai, sehingga bagian pengambil keputusan bisa memutuskan calon mana yang berhak dan layak sebagai ketua Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai.

6. Desain Sistem

Pada tahap ini applikasi yang digunakan adalah PHP yang akan membobot hasil quisioner. Hasil dari tahapan ini untuk mendapatkan nilai bobot yang dibutuhkan. Model ini yang akan diuji cobkakan sebelum benar-benar diimplementasikan.

7. Implementasi

Merupakan tahap penerapan dari proses analisa dan proses sistem pada tahapan sebelumnya dimana data akan diproses, apakah sistem bisa berjalan sesuai dengan keinginan. Implementasi dilakukan untuk membandingkan hasil yang didapatkan pada tahap implementasi sistem yang dibuat secara manual.

(5)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 22

8. Pengujian Hasil

Proses ini merupakan tahap terakhir dari penelitian ini, adapun mekanisme pengujianny adalah sebagaiberikut :

a. Pengumpulan data berupa data quisioner yang telah dilayangkan.

b. Perekapan terhadap data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian

c. Pengimputan data ke dalam applikasi dan otomatis data tersebut masuk ke dalam database.

d. Pengujian Metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan applikasi dekstop

yang dibuat menggunakan PHP5.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Arsitektur Sistem

Tahap ini dilakukan proses utama yaitu perangkingan terhadap hasil data quisioner yang diperoleh. Setiap data yang diperoleh akan dipisahkan berdasarkan kategorinya untuk mendapatkan rangking yang terbaik dari setiap kategori. Perangkingan dilakukan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).Dari data quisioner yang

diperoleh dijadikan sampel untuk penerapan

Sistem Pendukung Keputusan(SPK) untuk

menentukan siapa yang paling cocok untuk dijadikan ketua organisasi.

4.2. Analisis Kebutuhan Sistem

Dalam proses sistem pendukung keputusan untuk pemilihan ketua Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai, sistem membutuhkan berbagai kriteria sebagai bahan pertimbangan, adapun kriteria-kriteria tersebut yaitu :

1. C1 = Nilai Pekerjaan 2. C2 = Nilai Pendidikan 3. C3 = Bobot Usia 4. C4 = Nilai Prestasi

5. C5 = Nilai Pengalaman Organisasi 6. C6 = Nilai Kreatifitas / Keahlian

4.3. Analisis Sistem

Proses Sistem pendukung keputusan dalam penentuan ketua Oraganisasi Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumaiyang dibuat merupakan suatu perangkat lunak yang dibangun untuk membantu para pengambil keputusan untuk menentukan siapa yang layak untuk menjadi ketua organisai tersebut cara membandingkan hasil dari penjumlahan setiap kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan metodeSimple additive weighting (SAW) merupakan metode

pengambilan keputusan yang diterapkan dalam pembuatan sistem aplikasi ini. Dimana dengan penggunaan metode tersebut, data yang kumpulkan berupa quisioner yang diperoleh selanjutnya diolah dan menghasilkanoutput berupaperankingan. Di mana perengkingan disusun nilai tertinggi sampai dengan nilai yang terendah

a. Penetapan Input

Ada beberapa kriteria yang ditetapkan oleh peneliti dalam penelitian ini. Adapun kriteria

input pada pemilihan ketua organisasi ini adalah

sebagai berikut :

1. Variabel C1 = Nilai Pekerjaan 2. Variabel C2 = Nilai Pendidikan 3. Variabel C3 = Bobot Usia 4. Variabel C4 = Nilai Prestasi

5. Variabel C5 = Nilai Pengalaman Organisasi 6. Variabel C6 = Nilai Kreatifitas / Keahlian

Dari tiap-tiap variabel ini nantinya akan memiliki nilai bobot yang telah ditentukan dengan menggunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW).

b. Penetapan Output

Keluaran yang diinginkan dari sistem pendukung keputusan dalam pemilihan ketua organisasi Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai dengan menggunakan

Fuzzy Multiple Attribute Decision Making

(FMADM) dan metode metote Simple Additive

Weighting (SAW) adalah sebagai berikut:

1. Melalui proses input yang diproleh nantinya akan menghasilkan suatu nilai dan perankingan dimulai dari angka tertinggi sampai dengan angka yang terendah dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).

2. Hasil dari perankingan tersebut maka akan didapat keterangan yang menyatakan perolehan nilai darimasing-masing calon ketua. Nilai yang dihasilkan dimulai dari nilai yang tertinggi sampai nilai yang terendah.

c. Kriteria dan Pembobotan

Sebelum melakukan pembobotan data quisioner, data diolah terlebih dahulu menjadi lebih sempurna. Adapun data hasil rekap quesioner dari 37 responden yang dikumpulkan adalah sebagai berikut :

(6)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 23

Tabel 1 Rekap Data Quisioner Jenis

Pekerjaan

Tabel 2 Rekap Data Quisioner Tingkat Pendidikan

Tabel 3 Rekap Data Quisioner Bobot Usia

Tabel 4 Rekap Data Quisioner Jenis Prestasi

Tabel 5 Rekap Data Quisioner Pengalaman Organisasi

Tabel 6 Rekap Data Quisioner Kreatifitas / Keahlian

(7)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 24

Setelah proses perekapan selesai dilakukan, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah menjumlahkan hasil quisioner yang mana didalamnya terdapat 6 (Enam) kriteria yang akan digunakan. Adapun proses yang dilakukan adalahmenggabungkan antara beberapa pilihan yang linier atau sama yaitu : “(Sangat Setuju dengan Setuju) dan

(Ragu-ragu dengan Tidak setuju dan Sangat Tidak Setuju)”

4.4. Pengujian

Dengan menggunakan Fuzzy Multiple

Attribute Decision Making (FMADM) dan

metode Simple Additive Weighting (SAW). Lalu dilakukan pembobotan beserta nilai Crispnya berdasarkan range seperti tabel-tabel 7.

Tabel 7 Range Nilai Bobot fuzzy beserta nilai Crisp

Range

Angka Bilangan Fuzzy Nilai

0- 6 Sangat Rendah (SR) 0,1 7-12 Cukup Rendah (CR) 0,2 13-18 Rendah (R) 0,4 19-24 Cukup Tinggi (CT) 0,6 25-30 Tinggi (T) 0,8 31-37 Sangat Tinggi (ST) 1 Adapun langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut :

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

Tabel 8 Alternatif dan Kriteria Calon Ketua No Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 1. H. Adi Negoro Daulay 18 4 5 19 31 33 2. Ali Duman Panjaitan 18 14 16 25 31 33 3. Mara Hamdan Harahap 18 36 33 25 32 27 4. Selamat Hasoloan Hutagalung 18 36 33 19 27 33 5. Panaekan Hasibuan 33 36 25 27 31 35 6. Damran Nasution 33 33 33 27 27 35 7 H. Rino Parlindungan Daulay 21 29 33 33 31 33

Data real 7 peserta di atas, akan dikonversikan ke dalam fuzzy yang sudah ditentukan pada pembahasan sebelumnya.

Tabel 9 Alternatif dan Kriteria Calon Ketua dengan Bilangan Fuzzy

No Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 1. H. Adi Negoro Daulay 0,4 0,1 0,1 0,6 1 1 2. Ali Duman Panjaitan 0,4 0,4 0,4 0,8 1 1 3. Mara Hamdan Harahap 0,4 1 1 0,8 1 0,8 4. Selamat Hasoloan Hutagalung 0,4 1 1 0,6 0,8 1 5. Panaekan Hasibuan 1 1 0,8 0,8 1 1 6. Damran Nasution 1 1 1 0,8 0,8 1 7. H. Rino Parlindungan Daulay 0,6 0,8 1 1 1 1

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dibentuk matrik keputusan X dengan menggunakan rumus (1) data berikut :

(8)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 25

X =

Nilai crisp untuk masing-masing nilai kelengkapan berkas.

Tabel 10 Tingkat Kepentingan Setiap Kriteria

Kriteria Bilangan

Fuzzy

Bobot

(C1)Nilai Pekerjaan Cukup

Penting (CP) 0.6 (C2)Nilai Pendidikan Lebih Penting (SP) 0,8

(C3) Bobot Usia Penting

(STP)

0,4

(C4) Nilai Prestasi Sangat Tidak

Penting (TP) 0,1 (C5) Nilai Pengalaman Organisasi Sangat Penting (SP) 1 (C6) Nilai Kreatifitas/Keahlian Tidak Penting (P) 0,2

Pembobotan nilai bilangan fuzzy adalah :

W = [ 0,6 0,8 0,4 0,1 1 0,2 ]

Kemudian tahap terakhir untuk mendapatkan proses perangkingan yaitu dengan cara mengalihkan bobot (W) dengan matrik yang telah ternormalisasi (R) seperti yang ada di bawah ini: V1 = (0,4)( 0,6) + (0,1)( 0,8) + (0,1)( 0,4) + (0 ,6)( 0,1) + (1)(1) + (1)( 0,2) = 0,24 + 0,08 + 0,04 + 0,06+ 1 + 0,2 = 1,62 V2 = (0,4)( 0,6) + (0,4)( 0,8) + (0,4)( 0,4) + (0,8) 0,1) + (1)(1) + (1)( 0,2) = 0,24 + 0,32 + 0,16 + 0,08 + 1 + 0,2 = 2,00 V3 = (0,4)( 0,6) + (1)( 0,8) + (1)( 0,4) + (0,8)( 0,1) + (1)(1) + (0,8)( 0,2) = 0,24 + 0,8 + 0,4 + 0,08+ 1 +0,16 = 2,68 V4 = (0,4)( 0,6) + (1)( 0,8) + (1)( 0,4) + (0,6)( 0,1) + (0,8)(1) + (1)( 0,2) = 0,24 + 0,8 + 0,4 + 0,06 + 0,8 + 0,2 = 2,5 V5 = (1)( 0,6) + (1)( 0,8) + (0,8)( 0,4) + (0,8)( 0,1) + (1)(1) + (1)( 0,2) = 0,6 + 0,8 + 0,32 + 0,08 +1+ 0,2 = 3,00 V6 = (1)( 0,6) + (1)( 0,8) + (1)( 0,4) + (0,8)( 0,1) + (0,8)(1) + (1)( 0,2) = 0,6 +0,8+ 0,4 + 0,08 + 0,8+0,2 = 2,88 V7 = (0,6)( 0,6) + (0,8)( 0,8) + (1)( 0,4) + (1)( 0,1) + (1)(1) + (1)( 0,2) = 0,36 + 0,64 + 0,4 +0,1 + 1 + 0,2 = 2,70

Kesemua nilai peringkat V1-V7 dari hasil perkalian dengan normalisasi digabungkan dalam tabel, sehingga diperoleh hasil perangkingan pada tabel dibawah:

Tabel 11Total Nilai Keseluruhan N o Alternatif Kriteria Hasi l C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C6 1 . H. Adi Negoro Daulay 0, 4 0 , 1 0, 1 0 , 6 1 1 1,62 2 . Ali Duman Panjaitan 0, 4 0 , 4 0, 4 0 , 8 1 1 2,00 3 . Mara Hamdan Harahap 0, 4 1 1 0 , 8 1 0,8 2,68 4 . Selamat Hasoloan Hutagalung 0, 4 1 1 0 , 6 0 , 8 1 2,50 5 . Panaekan Hasibuan 1 1 0, 8 0 , 8 1 1 3,00 6 . Damran Nasution 1 1 1 0 , 8 0 , 8 1 2,88 0,4 0,1 0,1 0,6 1 1 0,4 0,4 0,4 0,8 1 1 0,4 1 1 0,8 1 0,8 0,4 1 1 0,6 0,8 1 1 1 0,8 0,8 1 1 1 1 1 0,8 0,8 1 0,6 0,8 1 1 1 1

(9)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 26

7 . H. Rino Parlindungan Daulay 0, 6 0 , 8 1 1 1 1 2,70 4.5. Tampilan HasilProgram

Pada tahap ini adalah tahap menampilkan hasil program yang dibuat yang tujuannya untuk pengujian penggunaan metode yang digunakan. Adapun tahapan dan tampilannya seperti dijabarkan berikut ini.

a. Menu Awal / Login

Gambar 2 Menu Login

Menu Awal/Login dapat dikatakan sebagai menu akses program bagi mereka yang memiliki hak dalam menggunakan aplikasi ini. Adapun yang perlu diinput adalah User name dan Password.

b. Menu utama

Gambar 3 Form Menu Utama

Menu utama dapat dikatakan sebagaia ntarmuka (user interface) antara user dengan program. Menu utama menampilkan pilihan

submenu-submenu yang tersedia pada program.

Adapun submenu-submenunya adalah berisi Menu Data Master, Data Calon Pemimpin, Pembobotan Kriteria, Data Kriteria, Data Klasifikasi, Laporan dan Hasil Analisa serta Pengaturan seperti tampilan gambar 3 di atas.

c. Sub Menu Data Calon Pemimpin

Gambar 4 Form sub Menu Data Calon Pemimpin

Form Sub Menu Data Calon Pemimpin

merupakan form atau tempat dimana kita mengisi, menambahkan atau mengedit data para calon ketua Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai. Fungsinya adalah untuk mencegah duplikasi data antara semua semua data yang masing-masing para calon ketua miliki. Untuk memasukkan data calon, yang kita lakukan adalah dengan mengklik

botton Tambah Data dan akan muncul form submenu Tambah Data. Adapun tampilan form

tambah data seperti gambar 4.

d. Sub menu Pembobotan Kriteria

Langkah selanjutnya adalah menetapkan pembobotan terhadap kondisi dari setiap kriteria yang ada. Adapun tampilannya seperti tampilan gambar 5.

(10)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 27

Gambar 5 Form Sub Menu Pembobotan

Kriteria e. Sub Menu Data Kriteria

Berikut ini adalah memilih Data Kriteria. Pada tahap ini kita memasukkan masing-masing

range bobot pada setiap kondidi masing–masing

kriteria

Gambar 6 Form Data Kriteria f. Sub Menu Data Klasifikasi

Pada tahapan ini adalah kita menginputkan data klasifikasi pada setiap kriteria yang dimiliki oleh masih-masing calon ketua dengan cara menginput pada form di bottonEdit

Klasifikasiseperti gambar 7 di bawah ini:

Gambar 7 Form Edit Data Klasifikasi

4.6. Pembahasan Hasil Pengujian Data

Sesuai dengan hasil perhitungan manual menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision

Making (FMADM) menggunakan metode

Simple Additive Weighting (SAW) selanjutnya

dilakukan proses pengujian menggunakan bahasa pemrograman PHP5. Adapun hasil perhitungannya yang dihasil pada keduanya adalah sama.

4.7. Evaluasi Hasil Pengujian

Hasil perhitungan manual menggunakan

Fuzzy Multiple Attribute Decision Making

(FMADM) menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Berikut ini akan

dilakukan pengujian dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5 dengan menggunakan sampel 7 peserta dapat dilihat pada gambar 8

Gambar 8 Tampilan Output Perankingan

Dari hasil output program di atas dapat dijelaskan bahwa:

1.

Pada gambar yang pertama merupakan gambar Tabel Matrik Awal merupakan hasil input dari data mentah yang telah dirangkap.

2.

Pada gambar tabel yang kedua merupakan gambar tabel matrik awal yang telah dikonversikan kepada bilangan fuzzy

3.

Pada gambar tabel yang ketiga merupakan gambar tabel Normalisasidari setiap kriteria

4

. Pada gambar tabel yang keempat merupakan gambar tabel Hasil Analisa yang menunjukkan hasil perankingan nilai yang telah diinputkan. Di mana nilai yang tertinggilah yang terpilih secara komputerisasi sebagai ketua.

(11)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Page 28

5. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penerapan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mengunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW) menghasilkan pengetahuan dimana data hasil quisioner menjadi bahan dasar olahan dalam penentuan ketua organisasi Persatuan Kelurga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai.

2. Teknik Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) digunakan untuk

perangkingan data quisioner yang telah dibagikan pada masyarakat.

3. Hasil metode Simple Additive Weihgting

(SAW) dengan mengunakan aplikasi PHP5

menghasilkan pengetahuan untuk mengambil keputusan yang lebih optimal dan meminimal kesalahan pada pemilihan ketua organisai Persatuan Keluarga Tapanuli Islam (PERSAKTI) kota Dumai.

6. REFERENSI

Anita. (2016). Sistem Pendukung Keputusan

Untuk Menentukan Penilaian Kegiatan Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus Di Dinas Pendidikan Dan Pelatihan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara).

Jurnal Teknik Informatika, VOL. 9 NO. 1 April 2016 ISSN : 2086 – 4981. D Pratiwi., J Putri., D Agustina. (2014).

Decision Support System to Majoring High School Student Using Simple Additive Weighting Method. Jurnal

International Journal of Computer Trends and Technology (IJCTT, volume 10 number 3 – Apr 2014. ISSN: 2231-2803.

Jajac N., Marović I., Hanák T. (2015). Decision

support for management of urban transport projects. GRAĐEVINAR 67

(2015) 2, 131-141DOI: 10.14256/JCE.1160.2014-4.

Khalid W., Kalim., Basler M., Christopher J., Kirk x and Groettrup M. (2012).

Differentiation and Th17 but Enhances Regulatory T Cell Deficiency and Inhibition Suppresses Th1 Immunoproteasome Subunit LMP7. doi:

10.4049/jimmunol.1201183, J Immunol 2012; 189, ISSN: 1550-6606.

Marlina. (2016). Sistem Penunjang Keputusan

Pemilihan Ketua UKM Bodhivijja dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW),(Studi Kasus: STMIK Kharisma Makassar). Jurnal

Teknologi Informasi Vol.3, No.1, Maret 2016, pp. 59~64, ISSN: 2355-3677. Rasim., Rahman E F., Dewi, and Riza L S.

(2017). Decision Support Systems for

Performance and Evaluation of Teachers in General-English Course by Using the SMARTER and TOPSIS Methods.

Department of Computer Science Education, doi:10.1088/1757-899X/180/1/012283.

Sri Kusumadewi (2004). Pencarian bobot

atribut pada multiple attribute decision making (madm) dengan pendekatan subyektif menggunakan algoritma genetika. Jurnal Teknik Elektro, Seminar

Nasional Pendidikan Teknik Elektro (SNPTE 2004).

Situmorang H. (2015). Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Calon Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Langkat Pada Madrasah Aliyah Negeri (Man) 2 Tanjung Pura Denganmenggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw). Jurnal Teknik

Informatika, Vol. IV No 2 : 24-30 , 2015. ISSN : 2337 - 3601.

Subakti I. (2002). Buku Kode IF1524 Tentang

Sistem Pendukung Keputusan, irfan@its-sby.edu.

Yunus M., Dahlan H S., dan Santoso P B. (2014). SPK Pemilihan Calon Pendonor

Darah Potensial dengan Algoritma C4.5 dan Fuzzy Tahani. Jurnal Teknik

Informatika, Jurnal EECCIS Vol. 8, No.

Gambar

Gambar 1  Kerangka Kerja Penelitian Analisa Kebutuhan Sistem
Tabel  5    Rekap  Data  Quisioner  Pengalaman  Organisasi
Tabel  7  Range  Nilai  Bobot  fuzzy    beserta  nilai Crisp
Tabel  10  Tingkat  Kepentingan  Setiap  Kriteria
+3

Referensi

Dokumen terkait

BPRS Artha Mas Abadi adalah penyaluran pembiayaan, yakni kegiatan pengelolaan dana baik yang bersumber dari modal maupun yang dihimpun dari masyarakat dalam

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi cemaran Salmonella yang terdapat pada daging ayam yang di jual di Pasar Tradisional, Supermarket dan RPA,

Siswa dapat lebih mudah untuk belajar menjadi individu yang asertif dengan adanya keterbukaan dan sikap saling percaya yang terjalin dalam keluarga. Siswa yang memiliki

1. Maka berdasarkan rata-rata skor kelayakan dari indikator isi pesan yang disampaikan sebesar 81.81% sehingga media pembelajaran berbantuan komputer yang dirancang

Uji statistik yang digunakan adalah paired t test dan independent t test.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keseimpulan sebagai berikut (1) ada pengaruh

Pada Agustus, pengadilan militer Jayapura menghukum tiga tentara dari batalyon yang sama di mana mereka menembak dan membunuh Pendeta Kinderman Gire yang dituduh “separatis”..

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ketiga peternak tersebut terjadi perbandingan pendapatan sesudah dan sebelum kredit (> 0) yaitu usaha bina bersama terjadi

Selanjutnya, untuk melihat daftar pengguna pada sistem pengolahan data alumni SMKN3 admin dapat melihat pada form Pengguna, Daftar Pengguna pada menu from admin di