• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA TAHUN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2015

PPPPPetunjuk

etunjuk

etunjuk

etunjuk

etunjuk TTTTTeknis P

eknis P

eknis P

eknis Peng

eknis P

eng

engelolaan Dukung

eng

eng

elolaan Dukung

elolaan Dukung

elolaan Dukung

elolaan Dukungan F

an F

an F

an Fasilitasi

an F

asilitasi

asilitasi

asilitasi

asilitasi

Dalam

Dalam

Dalam

Dalam

Dalam Akun Belanja Bar

Akun Belanja Bar

Akun Belanja Bar

Akun Belanja Bar

Akun Belanja Barang Non Oper

ang Non Oper

ang Non Oper

ang Non Oper

ang Non Operasional Lainn

asional Lainn

asional Lainn

asional Lainn

asional Lainnyyyyyaaaaa

Untuk

Untuk

Untuk

Untuk

Untuk WWWWWiririririrausaha Muda P

ausaha Muda P

ausaha Muda P

ausaha Muda P

ausaha Muda Pem

em

em

em

emula dan

ula dan

ula dan

ula dan

ula dan

Sentr

Sentr

Sentr

Sentr

Sentra K

a K

a K

a K

a Keeeeewir

wir

wir

wir

wirausahaan P

ausahaan Pem

ausahaan P

ausahaan P

ausahaan P

em

em

em

emuda melalui

uda melalui

uda melalui

uda melalui

uda melalui

Lemba

Lemba

Lemba

Lemba

(2)
(3)

Lampiran

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

Nomor : 0663 Tahun 2015

Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dukungan Fasilitasi Dalam Akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya

Untuk Wirausaha Muda Pemula dan Sentra Kewirausahaan Pemuda melalui Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat, apabila ekonomi rakyat telah menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pengembangan wirausaha diseluruh lapisan masyarakat, khususnya dikalangan wirausaha muda harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi nasional.

Pengembangan kewirausahaan pemuda diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan stabilitas ekonomi, dengan pengembangan potensi kewirausahaan yang dimiliki oleh para pemuda, sehingga pada gilirannya mampu menjawab masalah ketenagakerjaan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai upaya untuk mengembangkan kewirausahaan pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan program pengembangan kewirausahaan pemuda dengan melaksanakan kegiatan Dukungan Fasilitasi bagi Wirausaha Muda Pemula dan Sentra Kewirausahaan Pemuda melalui Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP).

(4)

Dukungan Fasilitasi bagi Wirausaha Muda Pemula dan Sentra Kewirausahaan Pemuda yang dilakukan melalui LPKP merupakan implementasi dari amanah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan khususnya Pasal 51 yang menyatakan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan dana dan akses permodalan untuk mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda. Yang dimaksud dengan wajib menyediakan dana untuk mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda adalah bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengalokasikan dana bagi lembaga permodalan kewirausahaan pemuda (Penjelasan Pasal 51 ayat 2 UU 40/2009). Dengan program ini diharapkan dapat mempercepat tumbuh dan berkembangnya wirausaha muda yang tangguh, unggul dan berdaya saing.

B. Pengertian

1. Kegiatan Dukungan Fasilitasi bagi Wirausaha Muda Pemula dan Kelompok Wirausaha Muda Pemula/ Sentra Kewirausahaan Pemuda adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda dalam rangka pemberian kemudahan, kesempatan dan/atau bantuan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk kepentingan pengembangan kewirausahaan pemuda. 2. Dukungan fasilitasi adalah kegiatan pemberian kemudahan, kesempatan dan/atau bantuan bagi perorangan, kelompok, organisasi, lembaga, dan/atau yayasan yang memiliki program pengembangan kewirausahaan pemuda;

(5)

3. Wirausaha Muda Pemula yang selanjutnya disingkat WMP adalah wirausaha muda yang sedang merintis usahanya menuju wirausaha muda yang mandiri. 4. Kelompok Wirausaha Muda Pemula yang selanjutnya

disingkat KWMP adalah beberapa WMP yang berhimpun dan bekerjasama atas dasar kesamaan produk, jenis usaha, lokasi, kepentingan dan/atau latar belakang yang tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan.

5. Sentra Kewirausahaan Pemuda yang selanjutnya disingkat SKP adalah pusat kegiatan pengembangan kewirausahaan pemuda di dalam suatu organisasi/ lembaga/yayasan yang membina beberapa WMP, 6. Masyarakat adalah warga negara Indonesia yang

mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang kepemudaan,

7. Permodalan Kewirausahaan Pemuda adalah fasilitas yang diberikan kepada wirausaha muda untuk memulai, menjalankan dan/atau mengembangkan usahanya.

8. Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda yang selanjutnya disingkat LPKP adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah untuk mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda guna memperoleh akses permodalan.

9. Menteri adalah menteri yang bertanggungjawab menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kepemudaan.

10. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga yang selanjutnya disebut Seskemenpora adalah pejabat Eselon I selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada Kementerian Pemuda dan Olahraga.

(6)

11. Ketua Pelaksana Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda adalah Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga yang selanjutnya disebut Ketua Pelaksana LPKP.

12. Sekretaris Pelaksana Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda adalah Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda – Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga yang selanjutnya disebut Sekretaris Pelaksana LPKP.

13. Kelompok Kerja (POKJA) LPKP adalah Tim yang dibentuk oleh Ketua Pelaksana LPKP untuk membantu pelaksanaan tugas teknis substantif dalam rangka memfasilitasi akses permodalan bagi Wirausaha Muda.

C. Maksud Dan Tujuan

1. Maksud

Maksud pemberian dukungan fasilitasi adalah untuk membantu para pemuda melalui organisasi/lembaga/ yayasan/perorangan dalam mengembangkan potensi kewirausahaan dalam mewujudkan kemandirian pemuda.

2. Tujuan

a. Mendukung WMP yang memiliki usaha prospektif

agar dapat memulai dan mengembangkan usaha, sekaligus untuk mencetak wirausaha muda baru dalam rangka memperkuat perekonomian bangsa.

b. Mengembangkan SKP sebagai basis

(7)

untuk meningkatkan kinerja unit-unit usaha yang tergabung dalam sentra, baik untuk meningkatkan volume produksi (kuantitas) ataupun mutu produk (kualitas).

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Petunjuk Teknis Dukungan Fasilitasi bagi WMP dan SKP melalui LPKP meliputi latar belakang, deskripsi, mekanisme, tata kelola dukungan fasilitasi dan penutup.

(8)

BAB II

DESKRIPSI DUKUNGAN FASILITASI UNTUK WIRAUSAHA MUDA PEMULA DAN SENTRA KEWIRAUSAHAAN PEMUDA MELALUI LEMBAGA PERMODALAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

A. Pemberi Dukungan Fasilitasi

Dukungan Fasilitasi bagi WMP dan SKP, diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda – Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, yang penyalurannya dilakukan oleh LPKP. Kegiatan ini merupakan salah satu pendukung program Pengembangan Kewirausahaan Pemuda sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, sekaligus sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susunan Organisasi, Personalia, dan Mekanisme Kerja Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP)

Pengembangan Kewirausahaan Pemuda dilaksanakan dalam bentuk pelayanan dan pengembangan yakni: pelatihan, pemagangan, pembimbingan (mentoring), pendampingan, kemitraan, promosi dan/atau bantuan akses permodalan. Bentuk-bentuk pelayanan tersebut dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, serta membuka peluang bagi keterlibatan masyarakat baik secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan pemerintah, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.

Dukungan Fasilitasi Kewirausahaan Pemuda ini diberikan kepada WMP dan SKP yang disalurkan melalui LPKP.

(9)

B. Penerima Dukungan Fasilitasi

Penerima dukungan fasilitasi kewirausahaan pemuda tahun anggaran 2015 adalah WMP dan SKP yang dibentuk organisasi/lembaga/yayasan yang mempunyai program/ kegiatan/kepedulian/usaha berkaitan dengan pengembangan kewirausahaan pemuda pemuda yang mengajukan proposal kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga dan/atau yang dipandang patut menerima dukungan fasilitasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

C. Persyaratan Penerima Bagi WMP dan SKP 1. Wirausaha Muda Pemula (WMP)

WMP yaitu pemuda Indonesia yang sedang merintis usahanya menuju wirausaha muda mandiri, baik secara perorangan maupun berkelompok dalam satu usaha dengan syarat sebagai berikut:

a. Usia 16 sampai 30 tahun. b. Memiliki identitas diri (KTP).

c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pribadi

d. Memiliki Rekening Bank pribadi

e. Bagi WMP perorangan, NPWP dan rekening bank atas nama perorangan, sedangkan bagi WMP berkelompok, NPWP dan rekening bank atas nama usaha,

f. Memiliki satu usaha yang sedang dijalankan, paling lama 2 (dua) tahun.

g. Mengajukan surat permohonan ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, tembusannya disampaikan kepada Seskemenpora selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Deputi

(10)

Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP serta kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/kabupaten/kota).

h. Melampirkan tanda terima (asli) surat tembusan yang ditujukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau SKPD yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/kabupaten/kota). i. Melampirkan proposal usaha yang prospektif lengkap dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB).

2. Sentra Kewirausahaan Pemuda (SKP)

a. Batas usia pengurus (Ketua dan Sekretaris) SKP adalah 16 sampai 30 tahun dibuktikan dengan fotocopy KTP.

b. Memiliki akte pendirian (akte notaris) organisasi/ lembaga/yayasan.

c. Memiliki Surat Keputusan (SK) Kepengurusan yang masih berlaku bagi SKP yang dibentuk oleh organisasi/lembaga/yayasan.

d. Memiliki NPWP atas nama organisasi/lembaga/ yayasan.

e. Memiliki rekening bank atas nama organisasi/ lembaga/yayasan.

f. Memiliki ijin domisili dari instansi yang berwenang. g. Mengajukan surat permohonan ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, tembusannya disampaikan kepada Seskemenpora selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP serta kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah

(11)

(SKPD) yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/kabupaten/kota).

h. Melampirkan tanda terima (asli) surat tembusan yang ditujukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau SKPD yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/kabupaten/kota). i. Melampirkan proposal rencana program pengembangan usaha WMP binaan dengan mencantumkan minimal 3 (tiga) daftar profil WMP, jenis usahanya, dan lengkap dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

D. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran dukungan fasilitasi bagi WMP dan SKP melalui LPKP Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 11.150.000.000,- (sebelas milyar seratus lima puluh juta rupiah) yang dialokasikan untuk 346 (tiga ratus empat puluh enam) paket dukungan fasilitasi yang terdiri 2 (dua) jenis yaitu:

1. Paket Dukungan Fasilitasi bagi WMP senilai maksimal

Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) sebanyak 246 (dua ratus empat puluh enam) paket.

2. Paket Dukungan Fasilitasi bagi SKP senilai maksimal

Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sebanyak 100 (seratus) paket.

E. Penggunaan Dukungan Fasilitasi

1. Penggunaan Dukungan Fasilitasi bagi WMP

Dukungan Fasilitasi bagi WMP digunakan untuk biaya/ pengeluaran sebagai berikut:

a. Pembelian bahan baku utama dan bahan baku pembantu,

(12)

b. Biaya produksi,

c. Pemasaran/promosi produk,

d. Mengikuti pelatihan/kursus pengembangan kewirausahaan.

2. Penggunaan Dukungan Fasilitasi bagi SKP

Dukungan Fasilitasi bagi SKP digunakan untuk biaya/ pengeluaran sebagai berikut:

a. Penambahan modal kerja (working capital) bagi WMP binaan SKP,

b. Mentoring bagi WMP binaan SKP,

c. Biaya promosi dan pemasaran bagi WMP binaan SKP,

d. Biaya mengikuti pelatihan/kursus pengembangan kewirausahaan.

F. Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan dukungan fasilitasi tahun anggaran 2015 dilaksanakan dari tanggal 1 Februari sampai 30 November 2015.

Pengajuan proposal dilakukan paling lambat tanggal 31 Oktober 2015 (cap pos).

(13)

BAB III

MEKANISME DUKUNGAN FASILITASI UNTUK WIRAUSAHA MUDA PEMULA DAN SENTRA KEWIRAUSAHAAN PEMUDA MELALUI LEMBAGA PERMODALAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

A. Sosialisasi

Sosialisasi dilakukan melalui pelbagai media publikasi antara lain website Kemenpora atau penyampaian informasi secara langsung dalam pelbagai pertemuan yang ditujukan kepada masyarakat, pemuda khususnya organisasi/ lembaga/yayasan/perorangan yang mempunyai program/ kegiatan/kepedulian melaksanakan pengembangan kepemudaan.

Sosialisasi juga dapat dilakukan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani kepemudaan di daerah.

B. Prosedur

Prosedur pemberian Dukungan Fasilitasi dilakukan sebagai berikut:

1. Pemohon mengajukan surat permohonan dengan

melampirkan proposal yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, tembusannya disampaikan kepada Seskemenpora selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP serta kepada Dinas Pemuda dan Olahraga atau SKPD yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/ kabupaten/kota).

2. Menteri Pemuda dan Olahraga mendisposisi

(14)

Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP pengelola kegiatan dukungan fasilitasi untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua

Pelaksana LPKP mendisposisi permohonan kepada Asisten Deputi (Asdep) pengelola kegiatan dukungan fasilitasi untuk ditindaklanjuti dan diteruskan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengelola kegiatan dukungan fasilitasi sesuai ketentuan yang berlaku.

4. PPK pengelola kegiatan dukungan fasilitasi

meneruskan permohonan kepada POKJA LPKP dan/ atau Tim Verifikasi agar melakukan telaah terhadap kelayakan proposal dari pemohon.

5. POKJA LPKP dan/atau Tim Verifikasi melakukan

verifikasi dan telaah terhadap kelayakan proposal yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan dukungan fasilitasi, selanjutnya menyerahkan proposal yang telah memenuhi persyaratan memperoleh dukungan fasilitasi kepada PPK untuk ditetapkan sebagai penerima dukungan fasilitasi.

6. PPK pengelola kegiatan dukungan fasilitasi dengan

persetujuan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP menetapkan lembaga/ yayasan/organisasi/perorangan sebagai penerima dukungan fasilitasi, selanjutnya meneruskan kepada Seskemenpora selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk mendapatkan pengesahan.

7. KPA menerbitkan Surat Keputusan (SK) pengesahan

tentang lembaga/ yayasan/organisasi/perorangan sebagai penerima dukungan fasilitasi tahun anggaran 2015.

8. PPK pengelola kegiatan dukungan fasilitasi melakukan

penandatangan Perjanjian Kerjasama dengan Pemohon selaku penerima dukungan fasilitasi.

(15)

9. Setelah Perjanjian Kerjasama ditandatangani antara Pemohon dengan PPK, selanjutnya PPK melakukan proses pencairan Dukungan Fasilitasi sesuai ketentuan yang berlaku.

C. Penilaian Kelayakan

Penilaian kelayakan untuk mendapatkan dukungan fasilitasi dilakukan oleh POKJA LPKP dan/atau Tim Verifikasi khususnya POKJA Verifikasi dan penyaluran permodalan sebagai POKJA yang secara khusus ditugaskan untuk melakukan penilaian terhadap kelayakan usaha serta memfasilitasi penyaluran permodalan bagi WMP dan SKP

Untuk memproses permohonan dukungan fasilitasi, POKJA

Verifikasi dan Penyaluran Permodalan dan/atau Tim Verifikasi melaksanakan tugasnya sebagai berikut:

a. Melakukan pemeriksaan atas kelengkapan

administrasi, legalitas, dan kelayakan substansi proposal;

b. Melakukan verifikasi lapangan apabila diperlukan; c. Melakukan pembahasan atas hasil telaah dan verifikasi

untuk menentukan organisasi/lembaga/yayasan/ perorangan yang layak mendapat dukungan fasilitasi;

d. Membuat berita acara dan menandatangani hasil

telaah dan verifikasi;

e. Membuat dan menyampaikan laporan hasil telaah dan

verifikasi kepada PPK pengelola dukungan fasilitasi kegiatan pengembangan kepemudaan untuk menetapkan organisasi/lembaga/yayasan/perorangan yang layak mendapat dukungan fasilitasi pengembangan kepemudaan untuk diproses lebih lanjut sesuai prosedur yang telah ditentukan.

(16)

1. Pelaksanaan Penilaian

Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan penilaian administrasi dan penilaian lapangan jika diperlukan.

a. Penilaian Administrasi

Penilaian administrasi meliputi legalitas dan substansi proposal guna meneliti kelayakan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

b. Penilaian Lapangan

Jika memerlukan penilaian lapangan maka visitasi kelapangan dilakukan terhadap calon penerima dukungan fasilitasi untuk mengetahui:

1) Keberadaan organisasi/lembaga/yayasan/

perorangan yang mengajukan proposal;

2) Kelayakan organisasi/lembaga/yayasan/

perorangan yang akan menyelenggarakan program/kegiatan;

3) Kemampuan sumber daya manusia

organisasi/lembaga/ yayasan/ perorangan dalam penyelenggaraan program/kegiatan;

4) Ketersediaan prasarana dan sarana yang

dapat menunjang penyelenggaraan program/ kegiatan;

5) Kesesuaian antara proposal dengan

kenyataan yang ada di lapangan;dan

6) Komitmen pengelola organisasi/lembaga/

yayasan/perorangan dalam penyelenggaraan program/kegiatan yang akan dilaksanakan beserta pertanggungjawabannya.

(17)

2. Laporan Hasil Penilaian

POKJA Bidang Verifikasi dan Penyaluran Permodalan dan/atau Tim Verifikasi membuat laporan hasil penilaian dan telaah terhadap kelayakan proposal yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan dukungan fasilitasi, kemudian menyerahkannya kepada PPK untuk ditetapkan sebagai penerima dukungan fasilitasi dengan persetujuan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP.

D. Perjanjian Kerjasama

Sebelum dukungan fasilitasi diberikan kepada penerima dukungan fasilitasi sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Seskemenpora selaku KPA, PPK dengan persetujuan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP dan disahkan oleh Seskemenpora selaku KPA wajib melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Penerima Dukungan Fasilitasi. Perjanjian Kerjasama tersebut memuat antara lain:

1. Dasar pembuatan perjanjian kerjasama;

2. Nomor dan tanggal DIPA;

3. Kode Kegiatan/Sub Kegiatan/Kode Akun;

4. Nomor dan tanggal surat perjanjian;

5. Nama para pihak yang terlibat dalam perjanjian

kerjasama;

6. Rekening Penerima Dukungan Fasilitasi;

7. Tata cara dan syarat yang diperjanjikan;

8. Hak dan kewajiban para pihak;

9. Jangka waktu penyaluran bantuan dan penyelesaian

pekerjaan;

(18)

11. Tanda tangan dan nama para pihak yang terlibat dalam perjanjian kerjasama.

E. Cara Pencairan Dukungan Fasilitasi

Proses pencairan Dukungan Fasilitasi menggunakan 2 (dua) cara yakni dengan cara Langsung (LS) dan dengan cara pemberian Tambahan Uang Persediaan (TUP).

1. Pencairan Langsung (LS) dapat dilakukan dengan 2

(dua) cara yaitu:

a. Langsung (LS) 100 % yakni dibayarkan sekaligus

melalui rekening bank Penerima Dukungan Fasilitasi (transfer) apabila seluruh kegiatan telah dilaksanakan dan dokumen pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan telah diterima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

b. Langsung (LS) 3 (tiga) tahapan yaitu dibayarkan

melalui rekening bank Penerima Dukungan Fasilitasi (transfer) bertahap yakni: Tahap Pertama 40 %, Tahap Kedua 30 % dan Tahap Ketiga 30 % dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pencairan Tahap Pertama 40 % diberikan

setelah Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh kedua belah pihak (sebelum pelaksanaan kegiatan atau Down Payment/ DP kegiatan),

2) Pencairan Tahap Kedua 30 % diberikan

setelah laporan pertanggungjawaban Tahap Pertama 40 % dipertanggungjawabkan minimal 30 % disertai dengan bukti-bukti pengeluaran (kuitansi, tanda terima, daftar hadir, dll) dan laporan progres kegiatan diterima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga,

(19)

3) Pencairan Tahap Ketiga 30 % diberikan setelah laporan pertanggungjawaban mencapai 60 % disertai dengan bukti-bukti pengeluaran (kuitansi, tanda terima, daftar hadir, dll) laporan progres kegiatan dan laporan keuangan diterima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

2. Pencairan dengan cara pemberian Tambahan Uang

Persediaan (TUP) adalah proses pencairan dengan pengajuan permohonan yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) dilengkapi dengan dokumen yang diperlukan kepada Bendahara Pengeluaran.

Apabila seluruh dokumen yang diperlukan sudah lengkap, Bendahara Pengeluaran mencairkan Tambahan Uang Persediaan (TUP) sesuai dengan jumlah yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP).

Selanjutnya Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) memproses penyaluran uang dukungan fasilitasi kepada Penerima yang penggunaannya antara lain untuk: belanja honorarium, jasa profesi, perjalanan/transportasi dll sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

F. Proses Pencairan Dukungan Fasilitasi

1. Penyaluran dukungan fasilitasi dituangkan dalam

bentuk Perjanjian Kerjasama antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Penerima Dukungan Fasilitasi dengan dilengkapi dokumen surat/proposal permohonan Dukungan Fasilitasi, Berita Acara Hasil Verifikasi dan Penetapan Penerima Dukungan Fasilitasi.

(20)

2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dengan melampirkan kelengkapan dokumen yang diajukan ke Bagian Verifikasi Pelaksanaan Anggaran pada Biro Perencanaan dan Organisasi.

3. Apabila Bagian Verifikasi Pelaksanaan Anggaran pada

Biro Perencanaan dan Organisasi telah menyatakan kebenaran dan kelengkapan data maka diterbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). Namun apabila masih terdapat kesalahan atau kurang kelengkapannya maka akan dikembalikan kepada PPK untuk diperbaiki dan diproses lebih lanjut sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

4. Selanjutnya SPM yang telah diterbitkan oleh Bagian

Verifikasi Pelaksanaan Anggaran pada Biro Perencanaan dan Organisasi diteruskan kepada Bagian Keuangan pada Biro Keuangan dan Rumah Tangga dengan melampirkan kelengkapan dokumen-dokumen untuk dilakukan validasi dan pengajuan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) agar Anggaran Dukungan Fasilitasi yang dialokasikan dapat diterbitkan SP2D.

5. Apabila seluruh ketentuan pencairan dukungan

fasilitasi telah dipenuhi, maka KPPN akan mentransfer kebutuhan dukungan fasilitasi melalui rekening Penerima Dukungan Fasilitasi sesuai dengan ketentuan di dalam Perjanjian Kerjasama.

(21)

BAB IV

TATA KELOLA DUKUNGAN FASILITASI UNTUK WIRAUSAHA MUDA PEMULA DAN SENTRA KEWIRAUSAHAAN PEMUDA MELALUI LEMBAGA PERMODALAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

A. Sistematika Proposal Bagi WMP

1. Bentuk Proposal

a. Ukuran kertas A-4 (minimal 70 gram),

b. Diketik spasi 1,5,

c. Ukuran huruf 12,

d. Jenis huruf Times New Roman,

e. Cover Depan dilapisi plastik, f. Kulit belakang kertas/karton tebal, g. Proposal dijilid (ring/lakban),

2. Sampul Proposal

a. Logo, Nama, dan alamat WMP

b. Judul Proposal

c. Lokasi Dukungan Fasilitasi

d. Tahun Pelaksanaan

3. Sistematika Isi Proposal

a. Pendahuluan

Memuat tentang latar belakang, sejarah berdirinya usaha, minat/keadaan pembeli/pasar, dll.

b. Profil Singkat Pemohon

Memuat tentang: identitas pemohon, pendidikan, kursus-kursus, latar belakang keluarga, pengalaman usaha, foto, jaringan bisnis yang ada (jika ada), dan lain-lain

(22)

c. Profil Usaha dan Deskripsi Produk

Profil Usaha, memuat tentang: jenis usaha yang dijalankan, modal awal, tenaga kerja, teknik penjualan melalui kios, kios berjalan (gerobak/ mobil), online, atau lainnya,

Deskripsi Produk, memuat produk barang/jasa yang diproduksi, kualitas produk, volume produksi, proses produksi, peralatan produksi, tenaga kerja,dan keunggulan produk

d. Prospek/Potensi Usaha

Memuat tentang gambaran tentang animo/minat masyarakat terhadap produk barang/jasa yang dipasarkan/dijual, ketersediaan bahan baku/ stok, gambaran tentang pengusaha sejenis yang ada di sekitar, serta prospek usaha dimasa yang akan datang.

e. Rencana Singkat Pengembangan Usaha

1. Rencana pengembangan tempat usaha, 2. Rencana mengikuti pelatihan, pameran, 3. Rencana penambahan volume barang/jasa

produksi,

4. Rencana perluasan pasar,

5. Rencana pengembangan sistem pemasaran, 6. Rencana promosi produk barang/jasa, 7. Rencana pengembangan tenaga kerja,

f. Kebutuhan Modal Pengembangan Usaha (Alokasi

Anggaran)

Memuat perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha misalnya; kebutuhan pembelian bahan baku utama dan bahan baku pembantu, biaya produksi, pemasaran/promosi

(23)

produk, mengikuti pelatihan/kursus pengembangan kewirausahaan, dll.

g. Penutup

Memuat tentang hal-hal lain yang perlu disampaikan

4. Lampiran-lampiran proposal

Lampiran-lampiran proposal yang harus dilampirkan (diberi kertas pembatas berwana hijau/kuning/biru/ warna lainnya) dengan urutan sebagai berikut:

a. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP). b. Fotocopy NPWP atas nama pribadi.

c. Fotocopy rekening bank atas nama pribadi. d. Bukti tanda terima surat tembusan dari Dinas

Pemuda dan Olahraga/ SKPD/Instansi yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/ kabupaten/kota).

B. Sistematika Proposal bagi SKP

1. Bentuk Proposal

a. Ukuran kertas A-4 (minimal 70 gram),

b. Diketik spasi 1,5,

c. Ukuran huruf 12,

d. Jenis huruf Times New Roman,

e. Cover Depan dilapisi plastik, f. Kulit belakang kertas/karton tebal, g. Proposal dijilid (ring/lakban),

2. Sampul Proposal

a. Logo, Nama, dan alamat SKP

b. Judul Proposal

c. Lokasi Dukungan Fasilitasi

(24)

3. Sistematika Isi Proposal

a. Pendahuluan

Memuat tentang latar belakang, sejarah berdirinya SKP yang dibentuk organisasi/lembaga/yayasan dan WMP binaan dll.

b. Profil Singkat SKP yang dibentuk organisasi/

lembaga/yayasan

Memuat tentang identitas pemohon, pendidikan, kursus-kursus, pengalaman usaha, jaringan bisnis yang ada (jika ada), dan lain-lain

c. Profil Usaha dan Deskripsi Produk WMP Binaan

Profil Usaha, memuat tentang jenis usaha yang dijalankan, modal awal, tenaga kerja, teknik penjualan melalui kios, kios berjalan (gerobak/ mobil), online, atau lainnya,

Deskripsi Produk, memuat produk barang/jasa yang diproduksi, kualitas produk, volume produksi, proses produksi, peralatan produksi, tenaga kerja,dan keunggulan produk

d. Prospek/Potensi Usaha WMP Binaan

Memuat tentang gambaran tentang animo/minat masyarakat terhadap produk barang/jasa yang dipasarkan/dijual, ketersediaan bahan baku/ stok, gambaran tentang pengusaha sejenis yang ada di sekitar, serta prospek usaha dimasa yang akan datang.

e. Rencana Singkat Pengembangan Usaha WMP

Binaan

1. Rencana pengembangan tempat usaha, 2. Rencana mengikuti pelatihan, pameran, 3. Rencana penambahan volume barang/jasa

produksi,

(25)

5. Rencana pengembangan sistem pemasaran, 6. Rencana promosi produk barang/jasa, 7. Rencana pengembangan tenaga kerja,

f. Kebutuhan Modal Pengembangan Usaha (Alokasi

Anggaran) WMP Binaan

Memuat perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha WMP binan misalnya; penambahan modal kerja (working capital) bagi WMP binaan, mentoring bagi WMP binaan, biaya promosi dan pemasaran bagi WMP binaan, biaya mengikuti pelatihan/kursus pengembangan kewirausahaan dll.

g. Penutup

Memuat tentang hal-hal lain yang perlu disampaikan

4. Lampiran-lampiran proposal

Lampiran-lampiran proposal yang harus dilampirkan (diberi kertas pembatas berwana hijau/kuning/biru/ warna lainnya) dengan urutan sebagai berikut:

a. Surat Keputusan (SK) Pengurus SKP yang diterbitkan oleh organisasi/lembaga/ yayasan (asli atau fotocopy yang dilegalisir).

b. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengurus SKP (Ketua dan Sekretaris).

c. Fotocopy akte pendirian (akte notaris) organisasi/ lembaga/yayasan.

d. Fotocopy Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga organisasi/ lembaga/yayasan.

e. Fotocopy NPWP atas nama organisasi/lembaga/ yayasan.

f. Fotocopy rekening bank atas nama organisasi/ lembaga/yayasan.

(26)

g. Fotocopy ijin domisili organisasi/lembaga/yayasan dari instansi yang berwenang.

h. Bukti tanda terima tembusan surat dari Dinas Pemuda dan Olahraga/ SKPD/Instansi yang menangani Kepemudaan setempat (provinsi/ kabupaten/kota).

i. Profil Singkat, Jenis Usaha, dan RAB WMP Binaan.

j. Fotocopy KTP, NPWP, dan Rekening Bank WMP Binaan (Pribadi).

C. Larangan Penggunaan Dana

Dana Dukungan Fasilitasi dilarang digunakan untuk memberikan sumbangan, hadiah, uang terima kasih, uang balas jasa, uang komisi atau uang sejenis kepada pihak manapun, seperti;

1. Dipindahbukukan/disimpan di rekening lain dengan tujuan untuk mendapat bunga/jasa bank;

2. Keperluan lain yang tidak ada hubungannya dengan tujuan dukungan fasilitasi;dan

3. Keperluan lainnya yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. Pajak

Penerima Dukungan Fasilitasi wajib membayar pajak atas transaksi yang terjadi dalam rangka pelaksanaan dukungan fasilitasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, antara lain:

1. Pajak atas pembelian barang yang telah dibayar oleh toko, harus disertai dengan tanda bukti potong pajak yang sah; dan

(27)

2. Pajak yang dipungut oleh organisasi/lembaga/ yayasan/perorangan harus disetor ke kantor pajak setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

E. Jasa Giro/Bunga Bank dan Sisa Anggaran

1. Berdasarkan pasal 2 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, bahwa:”jasa penerimaan yang termasuk kelompok penerimaan Negara bukan pajak bersumber dari pengelolaan dana pemerintah, antara lain penerimaan jasa giro, sisa anggaran pembangunan dan sisa anggaran rutin”;

2. Jasa giro/bunga bank dan sisa dana yang tidak digunakan untuk Dukungan FasilitasiPengembangan Pemuda yang berasal dari Kementerian Pemuda dan Olahraga wajib disetor ke kas negara melalui rekening BNI Cabang Senayan Nomor 0145263205 atas nama Bendahara Penerima PNBP Kemenpora.

F. Pengawasan

Pengawasan dan pemeriksaan terhadap Penerima Dukungan Fasilitasi dilakukan oleh pengawas internal yakni Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga, maupun aparat pengawasan eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

G. Evaluasi

Evaluasi Dukungan Fasilitasi kepada WMP dan SKP dilakukan dengan cara, yaitu:

(28)

1. Evaluasi administrasi yang menyangkut hal-hal yang berhubungan denganlaporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan;

2. Evaluasi kegiatan yang menyangkut hal-hal yang

berhubungan dengan bentuk dan hasil serta dampak kegiatan. Evaluasi kegiatan secara tidak langsung dapat dilihat dari informasi yang beredar melalui media massa dan penilaian masyarakat serta peninjauan langsung ke lapangan.

3. Monitoring dan evaluasi Dukungan Fasilitasi dilakukan langsung oleh POKJA LPKP selaku penanggungjawab kegiatan.

Evaluasi bertujuan untuk:

1. Mengetahui tingkat keberhasilan WMP dan SKP

Penerima Dukungan Fasilitasi dalam menjalankan program/kegiatan/usaha;

2. Menilai kualitas dan manfaat dari hasil program/

kegiatan/usaha yang dilaksanakan oleh Penerima Dukungan Fasilitasi;

3. Menilai kelayakan kelanjutan program/kegiatan/usaha;

4. Menilai kinerja pengelola program/kegiatan/usaha dan

tantangan yang dihadapi sekarang dan yang akan datang.

H. Sanksi

Apabila terjadi penyimpangan penggunaan dalam memanfaatkan Dukungan Fasilitasi yang telah termaktub dalam Perjanjian Kerjasama. Penerima Dukungan Fasilitasi tersebut bertanggungjawab sepenuhnya atas segala sesuatu, termasuk pengembalian uang dukungan fasilitasi yang disetor ke kas negara dan akan dikenakan sanksi

(29)

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

I. Penyusunan dan Pertanggungjawaban Laporan Kegiatan

1. Laporan Kegiatan

Laporan merupakan gambaran konkrit dari rangkaian program/kegiatan/usaha yang dilakukan dan dibiayai melalui APBN. Laporan kegiatan minimal memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Pendahuluan

b. Profil Singkat

c. Tempat Usaha

d. Hambatan dan Masalah

e. Tindaklanjut dan Upaya Pemecahan Masalah

f. Pangsa Pasar

g. Strategi Pemasaran dan Pengembangan Usaha

h. Aset yang dimiliki

i. Penutup

j. Lampiran-lampiran (data pendukung seperti

dokumentasi/foto lokasi usaha, barang/produk yang dibeli, dan hal lain yang dipandang perlu dilampirkan).

2. Laporan Penggunaan Anggaran/Keuangan

Laporan penggunaan anggaran/keuangan merupakan satu kesatuan dari laporan kegiatan. Laporan pengeluaran anggaran/keuangan dibuktikan dengan kwitansi, setoran pajak, dan bukti lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:

(30)

a. Rekapitulasi Pengeluaran Anggaran;

b. Kuitansi/bukti pembelian (seperti pembelian

barang, bahan baku, produk, dll);

c. Bukti setoran pajak;

Laporan pertanggungjawaban keuangan berpedoman pada Standar Biaya Masukan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/ PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015.

Bukti-bukti tersebut disampaikan oleh organisasi/ lembaga/yayasan/ perorangan Penerima Dukungan Fasilitasi. Laporan dijilid rangkap 4 (empat) dan disampaikan kepada Deputi Bidang Pengembangan Pemuda selaku Ketua Pelaksana LPKP, dengan alamat: Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gedung Grha Pemuda dan Olahraga Jln. Gerbang Pemuda Nomor 3 Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp/ Fax. (021) 5738158.

(31)

BAB V PENUTUP

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dukungan Fasilitasi untuk Wirausaha Muda Pemula dan Sentra Kewirausahaan Pemuda melalui Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda merupakan upaya untuk mengembangkan kewirausahaan pemuda. Petunjuk Teknis ini merupakan standar minimum untuk dijadikan acuan bagi LPKP sebagai pengelola program serta WMP dan SKP yang akan mendapatkan dukungan fasilitasi dari Pemerintah melalui APBN. Dengan Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat memudahkan pelaksanaan penyaluran Dukungan Fasilitasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga keseluruhan proses pelaksanaannya dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dukungan Fasilitasi dilakukan dalam rangka melakukan upaya pengembangan kewirausahaan pemuda sebagai salah satu bentuk tanggungjawab dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Melalui program ini diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan kewirausahaan pemuda, khususnya berkaitan dengan fasilitasi permodalan untuk WMP dan SKP.

Program dan kegiatan ini merupakan stimulan dalam rangka mendorong terbinanya jalinan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menyelenggarakan berbagai upaya yang

(32)

dilakukan untuk mengembangkan kewirausahaan pemuda sehingga akan tercipta wirausaha muda yang produktif dan berdaya saing.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 26 Juni 2015

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Selaku Kuasa Pengguna Anggaran,

Dr. H. Alfitra Salamm, APU. NIP. 19590318 198303 1 006

Referensi

Dokumen terkait

peningkatan kadar clay dikarenakan pada saat proses ini, komposisi dari komposit paduan tidak tercampur secara merata yang mengakibatkan adanya gas-gas

Nah, setelah kalian mengetahui perasaan yang muncul ketika membaca larik-larik puisi silakan perasaan-perasaan itu dirangkai untuk menentukan kesan yang dapat disimpulkan dari

Secara spesifik, kajian ini bertujuan: (1) Mengidentifikasi kaitan sebab maupun akibat kualitas sumberdaya alam dan lingkungan dengan pemberdayaan TKLN, (2) Mengkaji

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang perawatan payudara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dan

Ini boleh dirujuk di dalam seksyen 7(b)AK1950 yang menyatakan bahawa untuk menjadikan sesuatu tawaran itu janji, maka penerimaan itu mestilah dinyatakan secara biasa atau

Penelitian ini berjudul Pengaruh Budaya Hiphop Terhadap Gaya Hidup Komunitas Hiphop kota Medan, Teori yang digunakan dan dianggap relevan dalam penelitian ini

* Tas: Kâmil bir zâtın Cenab-ı Hakk'a dâir şiddetli muhabbetinden evvel fani, dünyevî şeylere dair olan aşkı.(Mahbublara olan aşk-ı mecazî aşk-ı hakikiye inkılâb

Pada ketiga kawanan ini terlihat bahwa walaupun luas area yang tercakup oleh kawanan non- lemuru secara nyata lebih luas dibandingkan dengan luasan dari kawanan ikan lainnya