• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alamat : Jl. A. Hakim No. 28

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Alamat : Jl. A. Hakim No. 28"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

29

Lampiran 1

A. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. H

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 65 tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : Sarjana Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. A. Hakim No. 28 Tanggal Masuk RS : 10 Juni 2013

No. Register : 55.03.26 Ruangan/kamar : RA2/III-4 Golongan darah : -

Tanggal pengkajian : 17 Juni 2013 Tanggal operasi : -

Diagnosa Medis : CHF FC I/II

II. KELUHAN UTAMA

Klien mengalami sesak nafas, hal ini dialami klien sejak 2 minggu ini dan semakin parah dalam 1 minggu ini. Klien sering terbangun pada malam hari karena sesaknya dan juga batuk tetapi klien tidak mengalami batuk darah, tidak adanya dahak bila pasien sedang batuk, dan klien tidak mengalami demam. Terdapat pembengkakan pada ektremitas atas dan bawah.

(2)

30

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG d. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya :

Klien mengalami sesak nafas sejak 2 minggu ini, klien mengalami sesak ketika sedang beraktivitas, klien juga mengaku apabila sedang berjalan beberapa meter maka klien akan terasa sesak.

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :

Sesak yang dialami klien akan berkurang jika klien menggunakan 2-3 bantal.

B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan :

Klien merasakan sesak pada bagian dadanya. Dan nyeri pada bagian ekstremitas atas dan bawah.

2. Bagaimana dilihat :

Klien tampak lemah dan pucat

e. Region

1. Dimana lokasinya :

Sesak yg dialami klien terdapat di bagian dada depan 2. Apakah menyebar :

Ya, menyebar sampai bagian ektremitas atas dan bawah

f. Severity

Sangat mengganggu aktivitas karena klien mengalami sesak

g. Time

Sejak 2 minggu ini

IV. RIWAYAT KESEHAAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami

Tn.H mengatakan bahwa Tn.H memiliki penyakit jantung yang dialami

(3)

31

B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Tn.H mengatakan jika penyakitnya kambuh klien hanya berobat ke

puskesmas atau klinik dekat rumah

C. Pernah dirawat/dioperasi

Tidak pernah

D. Lama dirawat

-

E. Alergi

Tidak ada riwayat Alergi

F. Imunisasi

Imunusasi yang di dapat pasien tidak lengkap

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua

Kedua orangtua Tn.H sudah meninggal dunia

B. Saudara Kandung

3 orang saudara perempuan dan 3 orang saudara laki laki, tidak ada riwayat penyakit.

C. Penyakit keturunan yang ada

Tidak ada riwayat penyakit keturunan.

D. Anggota keluarga yang meninggal

Istri dari Tn.H sudah meninggal 2 tahun yang lalu

E. Penyebab meninggal

(4)

32

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Tn.H mengetahui proses penyakitnya dan Tn.H mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini.

B. Konsep Diri

- Gambaran diri : Tn.H merasa tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya saat

ini.

- Ideal diri : Tn.H ingin cepat sembuh.

- Harga diri : Tn.H merasa rendah diri karena proses penyakitnya.

- Peran diri : Tn.H berperan sebagai kepala keluarga. - Identitas : Tn.H merupakan seeorang ayah dari 3 orang anak.

C. Keadaan Emosi

Keadaan emosi Tn.H terlihat stabil.

D. Hubungan sosial

- Orang yang berarti :

Bagi Tn.H yang berarti dalam hidupnya istri dan anaknya. - Hubungan dengan keluarga :

Berjalan dengan baik, Tn.H didampingi oleh anaknya. - Hubungan dengan orang lain :

Hubungan Tn.H dengan orang lain berjalan dengan baik. - Hambatan dengan berhubungan dengan orang lain :

Tidak ada hambatan.

C. Spiritual

- Nilai dan keyakinan :

Tn.H menganut agama Islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

(5)

33

Tn.H rutin melakukan sholat 5 waktunya walau Tn.H melakukannya diatas tempat tidur

VII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum

Tn.H sadar namun tampak lemah dan Tn.H mengatakan sesak dan sulit untuk tidur karena sesak yang dialami klien. Klien hanya tidur 1 sampai 1 jam setengah saja mulai dari pukul 02.00-03.30, dan juga pada saat sesak terjadi klien sering merasakan nyeri di bagian dada dan nyeri di bagian ektremitas atas dan bawah.

B. Tanda-tanda vital - Suhu tubuh : 37,00 - Tekanan darah : 140/90 mmHg - Nadi : 84x/i - Pernafasan : 28x/i - Skala nyeri : 4 - TB : 160 cm - BB : 72 kg

C. Pemeriksaan Head to toe

Kepala dan rambut

- Bentuk : Simetris - Ubun-ubun : Simetris - Kulit kepala : Bersih Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut : penyebaran rambut merata

- Bau : tidak ada

- Warna kulit : rambut mulai berwarna putih Wajah

- Warna kulit : Putih, pucat (+) - Struktur wajah : simetris

(6)

34 Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : Simetris antara kanan dan kiri - Palpebra : Tidak ada tanda tanda peradangan,

oedem (-)

- Konjungtiva dan 34iuret : konjungtiva tanpak anemis, 34iuret tidak ikterus

- Pupil : Pupil isokor, rafleks cahaya (+) - Cornea dan iris : Tidak ada tampak kelainan

- Visus : Tidak dikaji

- Tekanan bola mata : Tidak dikaji Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi : Simetris, tidak ada kelainan - Lubang hidung : Keadaan lubang hidung normal, tidak terlihat

peradangan

- Cuping hidung : Adanya pernafasan cuping hidung, terlihat menggunakan otot bantu pernafasan nasal kanul 3-5 L/menit.

Telinga

- Bentuk telinga : Bentuk telinga normal - Ukuran telinga : Normal

- Lubang telinga : Bersih tidak ada serumen

- Ketajaman pendengaran : Pendengaran pasien tidak mengalami gangguan

Mulut dan faring

- Keadaan bibir : Mukosa bibir lembab - Keadaan gusi dan gigi : Bersih

- Keadaan lidah : Bersih tidak ada luka

- Orofaring : -

Leher

(7)

35

- Thyroid : Tidak ada pembesaran/ pembengkakan

- Suara : Jelas

- Kelenjar limfe : - Vena jugularis : Teraba - Denyut nadi karotis :

Pemeriksaan Integumen

- Kebersihan : Integumen bersih - Kehangatan : Kulit hangat - Warna : Putih, pucat (-) - Turgor : Elastisitas - Kelembaban : Kulit lembab - Kelainan pada kulit : Tidak ada Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Ukuran dan bentuk : Tidak dilakukan pemeriksaan - Warna payudara dan areola : Tidak dilakukan pemeriksaan - Kondisi payudara dan 35iureti: Tidak dilakukan pemeriksaan - Produksi ASI : Tidak dilakukan pemeriksaan - Aksilla dan clavicula : Tidak dilakukan pemeriksaan Pemeriksaan thoraks/dada

- Inspeksi thoraks (normal, burrel chest, funnel chest, pigeon chest, flail chest, kifos koliasis) : normal, simetris

- Pernafasan (frekuensi, irama) : 28 x/menit, irama: takipnea Pemeriksaa paru

- Palpasi getaran suara : vesikuler

- Perkusi : resonan

- Auskultasi (suara nafas, suara ucapan, suara tambahan): suara nafas: bronchial, suara tambahan: ronchi (+)

Pemeriksaan Jantung

(8)

36

- Palpasi : pulsasi tidak teraba - Perkusi :

- Auskultasi : Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi (bentuk, benjolan) : Abdomen simetris, tidak tampak ada benjolan

- Auskultasi : peristaltik (+) normal

- Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascites, hepar, lien) : tidak ada nyeri tekan pada abdomen

- Perkusi (suara abdomen) : suara abdomen tympani

Pemeriksaan Kelamin dan sekitarnya

- Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan - Anus dan perineum :Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan 36iuretic36eletal/ekstremitas : eks. superior: oedem paa lengan kiri (+), eks.inferior: oedem pretibial (+).

Pemeriksaan neurologi (Nervus Cranialis) : Tidak dilakukan pemeriksaan Fungsi Motorik:

Tn.H dapat berdiri atau berjalan tetapi dibantu oleh keluarga

Fungsi Sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran):

Tn.H dapat merasakan adanya sentuhan, panas dingin, dan tajam tumpul. Refleks (Bisep, trisep, brachioradialis, 36iuretic, tenson achiles, plantar)

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI A. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : 3 kali sehari

- Nafsu/selera makan : klien mau makan dengan teratur tetapi tidak berlebihan

- Nyeri ulu hati : Tidak ada

(9)

37

- Mual dan muntah : Tidak ada Mual muntah

- Waktu pemberian makan : Waktu pemberian makan sesuai dengan waktu rumah sakit

- Jumlah dan jenis makan : Diet M-II

- Waktu pemberian cairan/minum : Pasien minum sehabis makan, dan pasien menerima cairan intravena NaCl 0,9% 10 tetes/menit

- Masalah makan dan minum :tidak ada kesulitan mengunyah dan menelan

B. Perawatan diri/personal hygiene

- kebersihan tubuh : Tn.H bersih, Tn.H di lap 2 x sehari dengan air hangat oleh keluarganya.

- kebersihan gigi dan mulut : Mulut dan gigi Tn.H bersih

- kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku tangan dan kaki Tn.H tampak bersih

C. Pola kegiatan/Aktivitas

- Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebagian atau lokal: Tn.H melakukan aktivitasnya secara sebagian.

- Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit: Tn.H selalu melakukan sholat 5 waktunya walaupun diatas tempat tidur.

D. Pola Eliminasi BAB

- Pola BAB : Pola BAB 1 x sehari - Karakter feses : konsistensi BAB lunak - Riwayat perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan - BAB terakhir : 17 juni, pada saat pagi hari

- Diare :

(10)

38

BAK

- Pola BAK : Sering/6 x sehari - Karakter urine : Tidak terpasang

kateter urine

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : tidak ada nyeri - Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada - Penggunaan diuretik : tidak ada - Upaya mengatasi masalah : tidak ada

(11)

39

B. ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DO: Pasien

mengatakan kalau pasien merasakan sesak sampai batuk-batuk.

DS: Pasien tampak lemas, pucat, pasien menggunakan otot bantu nafas O2 nasal kanul 3-5 L/menit, RR: 28 x/I irama: takipnue, suara nafas: bronkial, suara tambahan: ronchi (+)

Gagal jantung kongestif

Kelemahan neuromuskular

Sesak, RR: 28x/I, takipnue, reguler, suara nafas: bronkial, suara tambahan: ronchi

Perubahan pola nafas

Ketidakefektifan pola nafas

2. DO: Pasien

mengatakan kalau pasien susah tidur pada malam hari karena faktor adanya sesak yang dialami oleh pasien. Sehingga pasien sangat sulit tidur.

DS: Pasien biasanya tidur 1 sampai 1 setengah jam saja, dari pukul 02.00-03.30 WIB.

Sesak

Sulit untuk tidur

Pola tidur pasien terganggu

Gangguan pola tidur

3.

No.

DO: Pasein mengatakan nyeri pada saat bernafas

Data

Gagal jantung kongestif

Kelemahan neuromuskular

(12)

40  

Etiologi

dan terasa nyeri pada ekstremitas atas dan bawah. oedem (+).

DS:

a. skala nyeri saat bernafas: 4

b. skala nyeri pada eks. atas dan bawah: 4

Perubahan frekuensi nafas dan takipnue

Nyeri akut (skala: 4)

(13)

41

Lampiran 3 C. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

Hari/ tanggal No. Dx Perencanaan Keperawatan Senin/17 Juni 2013

1. Tujuan dan Kriteria Hasil:

Tujuan : pola nafas kembali normal/ efektif

kriteria hasil: mempertahankan pola nafas kembali normal/efektif bebas sianosis dan tanda/gejala lain dari hipoksia dengan bunyi nafas sama secara bilateral, area paru bersih.

Rencana Tindakan Rasional

1. Evaluasi frekuensi pernapasan dan kedalaman. Catat upaya pernafasan. 2. Observasi penyimpangan dada. Selidiki penurunan ekspansi atau ketidaksimetrisan gerakan dada. 3. Lihat kulit dan

membran mukosa untuk adanya sianosis.

4. Tinggikan kepala tempat tidur,

letakkan pada posisi duduk tinggi atau semi fowler.

1. Respons pasien bervariasi.

Kecepatan dan upaa mungkin meningkat karena nyri, takut, demam, penurunan volume sirkulasi. 2. Udara atau cairan

pada areal pleural mencegah ekspansi lengkap dan

memerlukan pengkajian lanjut status ventilasi. 3. Sianosis bibir, kuku,

atau daun telinga menunjukan kondisi hipoksia

sehubungan dengan gagal jantung atau komplikasi paru. 4. Merangsang fungsi

pernafasan/ekspansi paru. Efektif pada pencegahan dan perbaikan pada kongestif paru.

(14)

42

Hari/tanggal No. Dx

Perencanaan Keperawatan

2. Tujuan dan Kriteria Hasil:

Tujuan: agar pola tidur pasien kembali normal kriteria hasil:

- melaporkan perbaikan dalam pola tidur/istirahat - mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera dan

segar

Rencana Tindakan Rasional

1. Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi.

2. Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi.

3. rutinitas tidur baru yang dimasukan dalam pola lama dan lingkungan baru. 1. Mengkaji perlunya dan mengidentifikasi intervensi yang tepat 2. Meningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan fisiologis/psikologis .Bila rutinitas baru mengandung aspek sebanyak kebiasaan lama, stress dan ansietas yang berhubungan dapat berkurang.

3. Tujuan dan Kriteria hasil: Tujuan: nyeri berkurang

Kriteria hasil: menyatakan/menunjukan nyeri hilang

Rencana Tindakan Rasional

1. Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi

1. Nyeri dan penurunan curah jantung dapat merangsang sistem

(15)

43 nyeri dada. 2. Observasi gejala yang berhubungan, seperti dispnea, mual/muntah, pusing, keinginan berkemih. 3. Tinggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek. 4. Pantau tanda-tanda vital saraf simpatis. 2. Penurunan curah jantung merangsang sistem saraf simpatis/parasimpat is. 3. Memudahkan pertukaran gas untuk menurunkan hipoksia dan nafas pendek berulang. 4. TD dapat meningkat secara dini sehubungan dengan rangsangan simpatis, kemudian turun bila curah jantung

dipengaruhi.

Takikardi juga terjadi pada respon terhadap

rangsangan simpatis dan dapat berlanjut sebagai kompensasi bila curah jantung menurun.

   

(16)

44

Lampiran 4 D. CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tanggal No. Dx

Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Senin/17 Juni 2013 1. 14.00-20.00 1. Memantau tanda-anda vital. 2. Kolaborasi kepada keluarga agar meninggikan kepala tempat tidur pasien dan letakkan pada posisi duduk tinggi atau semi fowler.

3. Menganjurkan pasien untuk latihan teknik nafas dalam S: keluarga Tn.H mengatakan bahwa Tn.H masih sulit untuk tarik nafas dalam O: RR: 28 x/i A: masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan. 2. 1. Menentukan kebiasaan

tidur biasanya dan perubahan yang terjadi. 2. Menganjurkan klien

agar tidur ditempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi. 3. Kolaborasi dengan

keluarga untuk buat rutinitas tidur baru yang dimasukan dalam pola lama dan lingkungan baru. S: keluarga Tn.H mengatakan kalau Tn.H masih belum bisa tidur O: pola tidur pasien masih 1½jam mulai pukul 02.00-03.30 WIB A: masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan

(17)

45

3. 1. Anjurkan pasien untuk

memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri dada. 2. Mengkaji nyeri pada

pasien jika terjadi perubahan pada nyeri. 3. Menganjurkan pada

pasien untuk

meninggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek. 4. Memantau tanda-tanda vital. S: pasien merasa nyaman O: skala nyeri saat bernafas: 4, dan skala nyeri pada eks. atas dan bawah: 4 A: masalah belum teratasi P:intervensi dilanjutkan PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari/tanggal No. Dx

Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Selasa/18 Juni 2013 1. 14.00-20.00 1. Memantau tanda-anda vital. 2. Menganjurkan pasien untuk berpatisipasi dalam latihan tarik nafas dalam. S: pasien mengatakan bahwa sesaknya mulai berkurang O: RR: 26 x/i A: masalah sebagian teratasi P: intervensi dilanjutkan

(18)

46

2. 1. Menentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi. 2. Menganjurkan klien agar

tidur ditempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi. S: pasien sudah tidur lebih awal O: pola tidur dalam waktu tidur: 22.00, waktu bangun: 05.00 A: masalah teratasi P: intervensi dihentikan 3. 1. Mengkaji nyeri pada

pasien jika terjadi perubahan pada nyeri. 2. Mengatur posisi pasien

semifowler bila nafas pendek 3. Memantau tanda-tanda vital. S: pasien merasa nyaman O: skala nyeri saat bernafas:4, dan skala pada eks. atas dan bawah: 4 A: masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari/tanggal No. Dx

Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Rabu/19 Juni 2013 1. 14.00-20.00 1. Memantau tanda-tanda vital. 2. Kolaborasi kepada pasien agar meninggikan

S: keluarga klien mengatakan klien lebih

(19)

47

kepala tempat tidur pasien dan letakkan pada posisi duduk tinggi atau semi fowler.

3. Menganjurkan pasien untuk berpatisipasi dalam latihan tarik nafas dalam. tenang O: RR: 24 x/i A: masalah sebagian teratasi P: intervensi dilanjutkan

3. 1. Mengkaji nyeri pada pasien jika terjadi perubahan pada nyeri. 2. Menganjurkan pasien

untuk latihan teknik nafas dalam 3. Memantau tanda-tanda vital. S: klien merasa tenang dan nyaman O: skala nyeri saat bernafas: 3, dan skala nyeri pada eks. atas dan bawah: 3 A: masalah sebagian teratasi P: intervensi dilanjutkan PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari/tanggal No. DX

Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Kamis/20 Juni 2013 1. 20.00-08.00 1. Memantau tanda-tanda vital 2. Mengobservasi latihan teknik tarik nafas dalam

S: pasien mengatakan lebih tenang dengan teknik nafas dalam O: RR: 24 x/i A: masalah

(20)

48 teratasi P: intervensi dihentikan 3. 1. Memantau tanda-tanda vital

2. mengatur posisi pasien semifowler

3. mengkaji nyeri pada pasien jika terjadi perubahan S: pasien mengatakan nyeri yang dialami pasien berkurang O: skala nyeri saat bernafas:2, nyeri pada eks.atas dan bawah:2 A: masalah teratasi P: intervensi dihentikan

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 3 menunjukan penurunan rata-rata diameter uterus berdasarkan hasil pemeriksaan USG setelah dua minggu perlakuan atau post-test palinggi pada kelompok kotrol yaitu dengan

Berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen dalam laporannya masing-masing tanggal 4 September 2017 dengan menggunakan

HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG..

Hasil yang ditemukan dilapangan menunjukkan bahwa Maintenance Reminder Appointment (MRA) dalam layanan purna jual di Agung Toyota Bengkulu mempunyai strategi

Dua pertiga jatah darah serebral dialirkan ke sebagian besar serebrum dan diensefalon melalui sistem karotis; dan sepertiga sisanya dialirkan ke medula oblongata, pons, otak tengah,

Kendala yang ditemukan pada birama 197 atau bagian poco piu mosso dapat diatasi dengan menggunakan latihan stretching vertical dan horizontal secara rutin untuk mendapatkan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus yang senantiasa melimpahkan kasih, pertolongan, dan berkat-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Nakon ˇsto smo definirali osnovni problem ( P ), izvesti ´ cemo teorem koji nam daje nuˇ zan uvjet da bi x ∗ bio slabi lokalni minimizator problema.. Definicija