• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PUSAT PEMERINTAHAN NAGARI SUMANIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN PUSAT PEMERINTAHAN NAGARI SUMANIK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PUSAT PEMERINTAHAN NAGARI SUMANIK

Tema Arsitektur Nusantara

Nadya Bestnissa, Sudirman Is, I Nengah Tela, Nasril Sikumbang

Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatera, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia

E-mail: nadya_bestnissa@yahoo.com, nengahtela@bunghatta.ac.id,

nasril.sikumbang@bunghatta.ac.id,sudirmanismael@bunghatta.ac.id

Abstrak

Pusat pemerintahan nagari merupakan kawasan pemerintahan yang melingkupi aktifitas pemerintahan di Nagari. Kawasan ini terdiri dari bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai tempat pelayanan masyarakat Nagari, seperti Kantor Wali Nagari, Balai Adat, dan bangunan penunjang lainnya. Perancangan kantor ini disebabkan keberadaan kantor Pemerintah Nagari Sumanik yang ada saat ini dianggap kurang memadai untuk mendukung kebijakan pembangunan dan pelayanan masyarakat di berbagai bidang, serta kurangnya wadah untuk kegiatan anak nagari dalam bidang kebudayaan. Dalam perancangan ini bangunan yang direncanakan adalah Kantor wali nagari dan Balai adat yang digabungkan dengan fungsi penunjang yaitu tempat pelatihan tari dan ruang teater untuk pertunjukan kegiatan kebudayaan daerah. Tema dari perancangan adalah arsitektur nusantara lebih diperdalam ke arsitektur minangkabau, karena lokasi berada di sumatera barat, minangkabau. Unsur-unsur minangkabau di masukkan pada analisa serta konsep yang dibuat untuk menunjang hasil desain perencanaan yang diencanakan. Metode dalam perancangan ini dimulai dari pengumpulan data, menganalisa data, sehingga menghasilkan sebuah konsep tapak dan bangunan yang diterapkan pada bangunan pemerintahan ini. Sehingga wujud dari sebuah bangunan kantor Pemerintah Nagari, baik rancangan bangunan terhadap kondisi kawasan pada tapak, bentuk bangunan, dan fasilitas bangunan, sehingga kantor Pemerintah Nagari Sumanik menjadi tempat berlangsungnya roda pemerintahan yang lebih efektif dan efisien.

Kata kunci : Pusat Pemerintahan, Nagari, Minangkabau.

PLAN OF NAGARI SUMANIK CENTRAL GOVERNMENT

The theme is the archipelago architecture

Nadya Bestnissa, Sudirman Is, I Nengah Tela, Nasril Sikumbang

Department of Architecture, Civil Engineering and Planning Faculty, Bung Hatta University Jl. Sumatera, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia

E-mail: nadya_bestnissa@yahoo.com, nengahtela@bunghatta.ac.id,

nasril.sikumbang@bunghatta.ac.id,sudirmanismael@bunghatta.ac.id

Abstract

Nagari Sumanik Central Government is a governmental area that covers governmental activities in Nagari. This area

consists of buildings that serve as a place of community service Nagari, such as the Office of Wali Nagari, Balai

Adat, and other supporting buildings. Government office in order to support the development policies and public

services in various fields, as well as the lack of the place for the activities of Nagari children in the field of culture are the plausible reason why this building is designed. In this plan, the designed building will emerge the office of

Wali Nagari and Balai Adat with other functions as the building for traditional dance training and theater room for

regional cultural activities performances. The theme of the design is the archipelago architecture especially

Minangkabau architecture, because the location is in West Sumatera, Minangkabau. Minangkabau elements are

inserted in the analysis as well as concepts designed to support the results of the planned building design. The method in this design starts from data collection, analyzing the data, so as to produce a concept of tread and building applied to this government building. Then, the appearance of a Nagari Government office building both the design to the condition of the area on the footprint, shape of the building, and building facilities will be the place of more effective and efficient government activities.

(2)

1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Daerah Minangkabau terdiri atas banyak nagari. Nagari ini merupakan daerah otonom dengan kekuasaan tertinggi di Minangkabau. Tidak ada kekuasaan sosial dan politik lainnya yang dapat mencampuri adat di sebuah nagari. Nagari yang berbeda akan mungkin sekali mempunyai tipikal adat yang berbeda. Tiap nagari dipimpin oleh sebuah dewan yang terdiri dari pemimpin suku dari semua suku yang ada di nagari tersebut.

Namun pada saat sekarang seiring berkembangnya sebuah kota, Nagari ini mulai ditinggalkan, Nagari hanya menjadi kampung halaman bagi para perantau yang tidak diketahui perkembangannya. Disini saya bertujuan untuk kembali memperbaiki sistem kerja sebuah Nagari yang dapat membuat sebuah Nagari menjadi lebih maju dan berkembang dalam bentuk wujud arsitektural. Sebuah Nagari menjadi tempat pusat kegiatan masyarakat modern yang melakukan kegiatan-kegiatan mereka dalam sebuah kawasan yang lebih kompleks sehingga sebuah Nagari tidak hanya menjadi kampung halaman yang terabaikan.

Seiring berkembangnya isue yang ada pada nagari Sumanik yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar. Pada existing site

yang ada saat ini yaitu adanya Kantor wali nagari, Balai adat, Puskesmas, Posyandu, Pasar, Pemukiman penduduk. Dalam sebuah nagari Kantor wali nagari ini hanya difungsikan sebagai pusat pelayanan masyarakat, dan tempat melakukan kegiatan pemerintahan nagari, sedangkan balai Adat hanya digunakan pada saat ada rapat adat nagari yang di ketuai oleh kepada adat, hanya dilakukan 2-3 kali setahun sebagai tempat bermusyawarah bagi tetua adat. Dalam perencanaan gedung pemerintahan ini direncanakan hubungan antara Kantor wali nagari dengan Balai adat. Balai adat ditambahkan fungsi penunjang sebagai wadah untuk kegiatan anak nagari yang ada di Nagari. Jadi fungsi Balai Adat yang hanya digunakan saat adanya musyawarah saja, bisa digunakan setiap saat sebagai tempat kegiatan-kegiatan kesenian nagari, seperti tempat pertunjukkan teather serta pertunjukan tarian yang ada di Nagari.

2. Tinjauan Pustaka

Materi yang diambil untuk melengkapi penelitian ini berdasarkan beberapa referensi yang berasal dari beberapa jurnal dan preseden yang dilakukan untuk menambah pengetahuan penulis sebelum melakukan penelitian ini. Referensi dijadikan objek pembelajaran teori yang dapat diterapkan.

(3)

2 3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah wawasan serta mendalami teori yang dapat diterapkan dan ditranformasikan pada penelitian yang dilakukan serta mengetahui bagaimana sebuah perencanaan pusat pemerintahan yang baik dan benar.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk melakukan pemahaman yang cermat terhadap fenomena sosial berdasarkan gejala-gejalanya. Menurut Hadari Nawawi, metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga, maupun masyarakat pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Penelitian deskriptif melakukan analisis dan menyajikan data-data serta

fakta-fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan.

Dengan demikian untuk memperoleh data, peneliti turun ke lapangan untuk melakukan wawancara terhadap aktivitas dari objek yang diteliti serta dari dokumentasi-dokumentasi yang ada sebagai pelangkap data yang dibutuhkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data dan Analisa Tapak a. Lokasi

Lokasi berada di nagari Sumanik yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar. Lokasi dengan luas site 8.486m².

Batas Kecamatan :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Tanjung Baru

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Tarab

3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kab.Agam

4) Sebelah Timur berbatasan dengan Sungayang

b. Potensi

1) Site memiliki bangunan banyak fungsi inti sebuah Nagari dalam satu

(4)

3 kawasan

2) Kantor pemerintahan berada dekat dengan pasar

3) Balai ahad/pasar dekat dengan pemukiman penduduk

4) Site dekat dengan fungsi penunjang nagari

5) Site berada tepat di tepi jalan utama nagari

6) Pintu masuk site berada didepan persimpangan tiga jalan

7) View pada site dapat digunakan sebagai view terbaik

8) Terdapat mesjid jamik didekat site 9) Udara yang ada pada site sangat baik

untuk sirkulasi udara

c. Permasalahan Site

1) Kondisi Site tidak tertata dengan baik

2) Sirkulasi pada kawasan kurang ditata dengan baik

3) Terbatasnya sarana dan prasana lingkungan

4) Site tidak dilalui kendaraan umum 5) Tempat parkir yang tidak jelas

6) Penataan kawasan antar fungsi bangunan yang kurang baik

7) Lingkungan antara kantor satu dan yang lain kurang baik dalam

penataan dan perletakan bangunannya

d. Analisa Tapak

1) Analisa Sirkulasi dan Parkir

Gambar Analisa Sirkulasi dan Parkir Sumber : Analisa penulis

Jalan pada kawasan dibuka untuk laluan kendaraan untuk mempermudah akses nya kawasan. Pada bagian jalan setapak dalam kawasan dikhususkan untuk pejalan kaki, kendaraan tidak dapat masuk kedalam kawasan, kendaraan hanya dapat mengakses pintu masuk dan area pakir dibagian depan. Parkir pada bagian depan agar mudah untuk memarkirkan kendaraan sehingga langsung dapat memasuki kawasan dengan jalan kaki.

2) Analisa Vegetasi

Gambar Analisa Vegetasi Sumber : Analisa penulis

(5)

4 Vegetasi dibutuhkan untuk peneduh

pada kawasan, sebagai bumper udara kotor yang memasuki kawasan. Selain itu vegetasi berfungsi untuk meminimalisir cahaya matahari yang masuk pada kawasan. Sehingga kawasan menjadi lebih segar dengan adanya penghijauan. Vegetasi diletakkan padat pada bagian tepi jalan karena jalan menjadi sumber kebisingan dan debu yang dapat memasuki kawasan, dengan vegetasi dapat menghalangi kebisingan dan debu tersebut.

3) Analisa Pola Masa dan View

Gambar Analisa Pola Masa dan View Sumber : Analisa penulis

Pola masa bangunan ditata dengan pola grid sehingga lebih memudahkan mencari bangunan yang akan dituju oleh masyarakat, dan akses antar bangunan yang tidak jauh. Memudahkan bagi masyarakat melakukan kegiatan mereka. View bangunan saling berhadapan, berorientasi kedalam kawasan berguna untuk view yang berada didalam kawasan ke luar kawasan, begitupun sebaliknya kawasan sekitar dapat menjadi view kedalam kawasan.

4) Analisa Zoning Kawasan

1. Zona A Merupakan Zona Publik 2. Zona B Merupakan Zona Semi

Publik

3. Zona C Merupakan Zona Semi Private

4. Zona D Merupakan Zona Service

Gambar Analisa Zoning Kawasan Sumber : Analisa penulis

2. Konsep

1) Konsep Sirkulasi dan Parkir

Gambar Konsep Sirkulasi dan Parkir Sumber: Analisa Penulis

Konsep tapak pertama direncanakan sirkulasi yang jelas, yang mana bagian pintu masuk kawasan dan pola sirkulasinya. Desain parker yang dibuat diletakkan pada bagian depan kawasan, karena kawasan merupakan kawasan pejalan kaki, sehingga kendaraan hanya boleh masuk pada area depan kawasan.

(6)

5 2) Konsep Pola Masa Bangunan

Gambar Pola Masa Bangunan Sumber: Analisa Penulis

Konsep pola masa bangunan ini ditata dengan pola grid dimana bangunan berdampingan dan bersebrangan satu sama lain dipisahkan oleh sirkulasi pejalan kaki, akses menjadi mudah untuk mencapai bangunan, kawasan menjadi lebih kompleks karena berdekatan dan banyak beberapa bangunan pelayanan masyarakat, sehingga masyarakat mudah menemukan bangunan yang akan dituju dan tidak sulit mengaksesnya dengan jalan kaki.

3) Konsep Pola Sirkulasi

Gambar Pola Sirkulasi Sumber: Analisa Penulis

Konsep pola sirkulasi menerapkan pola linear, jalan menjadi pusat dari kawasan dimana bangunan berada didepan jalan setapak tersebut,

sehingga kawasan mudah diakses antara bangunan.

4) Konsep Vegetasi

Gambar Konsep Vegetasi Sumber: Analisa Penulis

Vegetasi direncanakan lebih banyak ditata pada bagian depan kawasan bertujuan melindungi kawasan dari kebisingan yang ditimbulkan oleh jalan utama. Vegetasi juga berguna sebagai peneduh kawasan, serta menjadi pembatas secara tidak langsung antara jalan dan kawasan.

5) Konsep Bangunan

Pola bentuk bangunan diambil dari beberapa bentuk benda-benda khas Minangkabau yang ditransformasikan pada beberapa bangunan yang merupakan bangunan inti pada kawasan.

Gambar Tingkuluak Sumber: Google, 2016

Tingkuluak ditransformasikan kedalam bentuk atap juga dalam bentuk fasade bangunan. Menerapkan konsep

(7)

6 tingkuluak memberi kesan minangkabau

yang melekat pada bangunan ini, meski melalui transfromasi bentuk didapatlah bentuk fasade pada beberapa bangunan, seperti gambar dibawah.

Gambar Transformasi bentuk bangunan Sumber: Google, 2016

Rumah Gadang juga diterapkan untuk pola masa bangunan Balai Adat dengan mengambil pola atap rumah gadang yang ditansformasikan bentuknya.

Gambar Rumah Gadang Sumber: Google, 2016

Atap rumah gadang menjadi konsep pada atap bangunan balai adat, dimana balai adat berfungsi sebagai tempat musyawarah adat yang seharusnya memiliki nilai minangkabau yang lebih besar, dengan mentransformasikan bentuk sebagaian atap bangunan ini dengan bentuk atap rumah gadang.

Gambar Balai Adat Sumber: Google, 2016

3. Gambar Detail 1) Site Plan

2) Denah Bangunan

a. Bangunan Kantor Wali Nagari

(8)

7 c. Bangunan Studio Tari

d. Bangunan Mini Teater Nagari

3) Tampak Bangunan

a. Bangunan Kantor Wali Nagari

b. Tampak Balai Adat

c. Tampak Studio Tari

(9)

8

KESIMPULAN

Dalam perancangan ini bangunan kantor Pemerintah Nagari, baik rancangan bangunan terhadap kondisi kawasan pada tapak, bentuk bangunan, dan fasilitas bangunan, sehingga kantor Pemerintah Nagari Sumanik menjadi tempat berlangsungnya roda pemerintahan yang lebih efektif dan efisien, sekaligus dapat menjadi suatu pusat kegiatan sosial maupun ekonomi yang dapat meningkatkan kualitas kawasan. Sehingga pelayanan terhadap masyarakat Nagari Sumanik menjadi lebih baik.

Dari hasil rancangan yang didapat, tatanan massa bangunan mengambil bentuk tatanan massa terpusat, dengan sirkulasi yang menjadi pusat bangunan yang ada di dalam kawasan. Bangunan ini mengarah kedalam kawasan dan saling menghadap antar bangunan. Diharapkan dari perancangan ini dapat membantu masyarakat sekitar serta sebagai pembelajaran untuk perancangan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadirusman. (n.d.). Retrieved 2016, Abdulkadirusman87.blogspot.co.id Abel, Chris. 1997. Architecture and Identity.

Singapore, Architectural Press. Adimihardja, Kusnaka. 2008. Dinamika Budaya Lokal. Bandung, CV.Indra Prahasta + LBPB.

Amardin, H. (2012). “Pemerintahan Nagari Di Minangkabau (Studi Kasus Nagari Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat”.

Azyumardi, A. (2008). Membangkik Batang Tarandam, Reinventing Indonesia: Menemukan Kembali Masa Depan Bangsa. (Mizan, Ed.)

Bagindo, Y. Y. (2009). “Pemahaman tentang Nagari”.

Batubusuak.blogspot.co.id/Minangkabau : Syarat utama dari Nagari di

Minangkabau(2012)

Hasbi, Mohammad. 1990. “Intervensi Negara Terhadap Komunitas Nagari di Minangkabau" Jurnal Nagari, Desa, dan Pembangunan Pedesaan di Sumatera Barat. Padang: Yayasan Genta Budaya.

Lanin, Dasman. 2006. “Konservasi Nilai Kultural Adat Minangkabau Melalui Kebijakan Otonomi Nagari”. Jurnal

(10)

9 Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun

ke 12 No. 059 ISSN 0215-2673 Maret 2006. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.

Soedigdo Doddy , Harysakti Ave, Budayanti Tari Usop, Jurnal Elemen-Elemen Pendorong Kearifan Lokal Pada Arsitektur Nusantara, Volume 9, No.1, Juli 2014 http://www.kabaranah.com/2016/01/syarat- mendirikan-nagari-di-minangkabau.html, Retrieved 2016 https://sumanikku.wordpress.com, 2016 Repository.usu.ac.id/bitstream/12345 6789/30658/4/chapter%20I.pdf, Retrieved 2016 http://www.kabaranah.com/2016/01/syarat- mendirikan-nagari-di-minangkabau.html, Retrieved 2016 http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/ 307-Asal-Mula-Nama-Nagari-Minangkabau, Retrieved 2016 https://www.researchgate.net/publication/27 2092448_Mengembalikan_Keistime waan_Nagari_Di_Minangkabau_Pas ca_Pemberlakuan_Otonomi_Daerah https://nagariminangkabau.wordpress.com/p rofil-nagari/sejarah-nagari-minangkabau/, Retrieved 2016 http://amboanakminang.blogspot.co.id/2016/ 10/4-tahapan-pembentukan-nagari-di.html, Retrieved 2016 http://www.kabaranah.com/2014/11/sistem-pemerintahan-demokrasi.html, Retrieved 2016 http://melayuonline.com/ind/culture/dig/267 3/nagari-pemerintahan-adat-minangkabau-sumatra-barat, Retrieved 2016 http://randaamelsa.blogspot.co.id/2012/07/le mbaga-lembaga-lain-dalam-nagari-dan.html, Retrieved 2016 http://abdulkadirusman87.blogspot.co.id/201 1/06/sistem-pemerintahan-kenagarian-di.html, Retrieved 2016 http://id.m.wikipedia.org/ Sumanik,

Salimpaung, Tanah Datar, Retrieved 2016

Gambar

Gambar  Analisa Sirkulasi dan Parkir  Sumber : Analisa penulis
Gambar Analisa Pola Masa dan View  Sumber : Analisa penulis
Gambar Pola Masa Bangunan  Sumber: Analisa Penulis
Gambar Rumah Gadang  Sumber: Google, 2016

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa makna suatu pengalaman remaja dalam melakukan aktivitas “OOTD” di Instagram menghantarkan pada identitas remaja yang berbeda-beda

Definisi sistem informasi penggajian menurut Krismiaji (2005: 25), sistem informasi penggajian adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang

Pada penelitian tugas akhir ini diimplementasikan meto- de GloVe untuk mengukur kesamaan antar pasangan kata menggunakan korpus Wikipedia bahasa Indonesia dan skor yang dihasilkan

tujuan pokok penelitian hadits, baik dari segi sanad maupun matan, yaitu untuk mengetahui kualitas sebuah hadits yang diteliti, karena kualitas hadits tersebut sangat

Para pelaku usaha usaha hendaknya proaktif menghubungi perwakilan dagang di Luar Negeri Indonesia (ITPC São Paulo) untuk minta informasi mengenai pasar, pameran,

Tana Tidung, Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 23 Januari 2007 tentang Persetujuan Terhadap Rencana Pembentukan Kabupaten Tana

Masalah difokuskan pada ketentuan pidana tentang prostitusi online di Indonesia, aspek perlindungan hukum terhadap perempuan sebagai korban dari tindak pidana

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 3 SD DALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia