Implementasi Kebijakan
Untuk Kesehatan
Ibu dan Bayi Baru lahir Pada
Era Jaminan Kesehatan
Nasional
Pertemuan Evidence Summit Tahap II Atlet Hotel Jakarta, 18 Mei 2017
Disampaikan oleh:
Mundiharno
Direktur Perencanaan, Pengembangan dan MR
BPJS Kesehatan
Outline
I.
Pengantar
II.
Gambaran Kepesertaan Dan
Perkembangan Faskes
III. Implementasi Kebijakan Untuk
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
IV. Hasil Penelitian
V. Tantangan dan Harapan
I. Pengantar
II. Gambaran Kepesertaan Dan
Perkembangan Faskes
III. Implementasi Kebijakan
Untuk Kesehatan Ibu dan Bayi
Baru Lahir
IV. Hasil Penelitian
4
Amandemen Ke II UUD 45
Pasal 28 H
semua Penduduk Indonesia
Hak
Pelayanan Kesehatan
Perumahan
Lingkungan
Kesejahteraan
Prinsip
Keadilan dan Kesetaraan
Kemudahan
Jaminan Sosial
Sumber: Dewan Jaminan Sosial Nasional
6
BPJS
Kesehatan
Faskes
Primer
Kontak, RNS,
PeerReview,
RBK ,FK
Faskes
Rujukan
FK, Kasus,
UC
Outcome
•
CSI
PSI
•
Indek
Kualitas
faskes
•
WTA
•
Keluhan
PESERTA
Amanah
Ke
nd
al
i M
ut
u
da
n
Bi
ay
a
Strategic
Purchasing
ASURANSI
KESEHATAN
SOSIAL
• Pelkes sesuai kebutuhan medik • Bermutu sesuai standar • Dilakukan oleh orang, tempat dan waktu yang tepat • Pelaksanaan efektif dan efisienPPU
PBPU
BP
Performance Based
Performance Based Payment
Proses Indikator Kualitas Outcome UR Input Kredensialing/ Rekredensialing Proses KBK Outcome UR Input Kredensialing/ RekredensialingDemand
Supply
• RBK: Rujukan Berbasis Kompetensi • RNS: Rujukan Non Spesialistik • FK: Faskes Kerjasama Feb 17Pemerintah Telah Mencanangkan Peta Jalan
Menuju Jaminan Kesehatan Nasional Hingga Tahun 2019
2019
2014
1.
Mulai Beroperasi
2.
121,6 juta peserta (49%
populasi)
3.
Manfaat medis standar dan
manfaat non-medis
sesuai
kelas rawat
4.
Kontrak fasilitas kesehatan
5.
Menyusun aturan teknis
6.
Indeks kepuasan peserta
75%
7.
Indeks kepuasan fasilitas
kesehatan 65%
8.
BPJS Dikelola secara
terbuka, efisien, dan
akuntabel
1.
Kesinambungan Operasional
2.
257,5 juta peserta (100%
populasi)
3.
Manfaat medis dan non-medis
standar
4.
Jumlah fasilitas kesehatan
cukup
5.
Peraturan direvisi secara rutin
6.
Indeks kepuasan peserta 85%
7.
Indeks kepuasan fasilitas
kesehatan 80%
8.
BPJS dikelola secara terbuka,
efisien, dan akuntabel
2017
Acuan Kinerja
78,6%
76,2%
171,9
Juta
Capaian Sampai Desember 2016
(Nb:Perlu Upaya Lebih Keras Lagi)
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
KONTRIBUSI LANGSUNG
KESEHATAN:
Membantu pemulihan
kesehatan dan
pencegahan kecacatan
(+ upaya promotif dan
preventif):
Menjaga
masyarakat agar
tetap produktif
secara sosial dan
ekonomis
2014
(Laporan
Audited Des)
2015
(Laporan
Audited
Des)
2016
(Laporan
Non-Audited
Des)
Pemanfaatan di FKTP
(Puskesmas/ Dokter
Praktik
Perorangan/Klinik
Pratama).
66,8 Juta
100,6 Juta
134,9 Juta
Pemanfaatan di
Poliklinik Rawat Jalan
Rumah Sakit
21,3 Juta
39,8 Juta
50,4 Juta
Pemanfaatan Rawat
Inap Rumah Sakit
4,2 Juta
6,3 Juta
7,6 Juta
TOTAL PEMANFAATAN
92,3 JUTA
146,7 JUTA
192,9 JUTA
NOTE:
Total Pemanfaatan adalah dalam kunjungan
Total Peserta thn
Sumber: - Pengukuran Customer Satisfaction Index (CSI) Tahun 2014 sd. 2016 - Peta Jalan Menuju JKN 2012 - 2019 Ctt: Angka yang digunakan untuk penilaian adalah Mean Score
INDEKS KEPUASAN
PESERTA (%)
2014
2015
2016
2019
Indeks Kepuasan Peserta
Secara Umum
81
78.9
78.6
85
Indeks Kepuasan Peserta
terhadap FKRTL
82
79.1
78.3
0
15
30
45
60
75
90
Pe
rs
en
KONDISI SAAT INI
Ctt: Angka yang digunakan untuk penilaian adalah Mean Score
INDEKS KEPUASAN
FASKES (%)
102014
2015
2016
2019
Indeks Kepuasan Faskes
secara Umum
75
75.9
76.2
80
Indeks Kepuasan FKRTL
76
71.9
76
0
15
30
45
60
75
90
Pe
rs
en
KONDISI SAAT INI
Sumber: - Pengukuran Customer Satisfaction Index (CSI) Tahun 2014 sd. 2016 - Peta Jalan Menuju JKN 2012 - 2019Outline
I.
Pengantar
II. Gambaran Kepesertaan
Dan Perkembangan Faskes
III. Implementasi Kebijakan
Untuk Kesehatan Ibu dan Bayi
Baru Lahir
IV. Hasil Penelitian
(Dalam Juta Jiwa)
021 –1 500 400
www.bpjs-kesehatan.go.id
12 Sumber Data : Laporan Manajemen BPJS Kesehatan Bulan Desember 2016 (Unaudited)Januari 2014
117.040.256
Januari 2015
135.739.984
Januari 2016
157.153.790
Desember 2016
171.939.254
Sampai dengan 1 Mei 2017
total peserta JKN: 176.738.998
TREND JUMLAH PESERTA
13
Faskes Kerjasama
S/d 31 Des 2016
1,727 1,783 1,847 1,839 1,910 2,068 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 Jan -15 Jun -15 De c-15 Jan -16 Jun -16 De s-16FKRTL kerjasama bertambah
sebanyak 959 FKRTL atau 86%
dibandingkan 1 Januari 2014
FKTP kerjasama bertambah sebanyak
4.661 FKTP atau 29% dibandingkan
1 Januari 2014
12,993 16,831 18,437 19,436 19,969 20,269 20,593 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000Jumlah FKTP Kerja Sama 20.708
Jumlah FKRTL Kerja Sama 2.068
Outline
I.
Pengantar
II. Gambaran Kepesertaan
Dan Perkembangan Faskes
III. Implementasi Kebijakan
Untuk Kesehatan Ibu dan
Bayi Baru Lahir
IV. Hasil Penelitian
V. Tantangan dan Harapan
Dinamika Regulasi
6 Jan 2016
7 April 2016
26 Oktober
2016
24 Nov 2016
19 Jan 2017
PMK 85/2015 tentang
Pola Tarif Nasional RS
PMK 11/2016 tentang
Pelayanan Kesehatan di
Poli Eksekutif
PMK 52/2016 tentang
Standar Tarif JKN
PMK 64/2016 tentang
Perubahan PMK 52/2016
PMK 04/2017 tentang
Perubahan Kedua PMK
52/2016
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILI-TATIF Kebutuhan dasar kesehatan
Optimalisasi
Fungsi Pelayanan
Primer
ANC
/PNC
PelayananKB
Imunisasi Skrining Penyuluhan kesehatan peroranganMANFAAT
KOMPREHENSIF JKN
Mendukung
pencapaian MDGs
4, 5
dan6
JKN, MDGs dan Pediatric Care
TARGET:
Menurunkan Angka Kematian Balita
sebesar
dua pertiga
antara 1990 dan
2015.
Paket Kapitasi
:
meliputi Baccile
Calmett Guerin
(BCG), Difteri Pertusis
Tetanus dan
Hepatitis-B (DPTHHepatitis-B), Polio dan
Campak.
Salah satu
indikator:
Thn 1991: AKB mencapai 97 per 1,000 kelahiran hidupPeningkatan proporsi
anak usia 1 tahun yang
diimunisasi campak
meningkat dari 44,50%
(tahun 1991)
Dipengaruhi oleh*
*sumber: UNICEF: MDG’s Issue Brief
IDHS: Indonesia Demographic and Health Survey/Susenas
Ketimpangan
ekonomi
Rural vs urban
Ketersediaan
Faskes
Ekuitas ditingkatkan
dengan Program JKN
Paket manfaat medis tanpa dibedakanbesaran iuranPeningkatan
supply side
untuk Faskes
Kematian Balita
lebih banyak di
daerah Rural
Optimalisasi FKTP
yang banyak tersedia
di rural
q Menurunkan angka kesakitan
q Menurunkan
angka kematian bayi
karena prematur
q Menurunkan
angka kelahiran dengan BBLR
q Meningkatkan angka harapan hidup
q Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan
The Impact of Primary Care: A Focused Review, Leiyu Shi, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, 8 November 2012Optimalisasi
Fungsi Pelayanan
Primer
JKN, MDGs dan Pediatric Care
20
PROMOTIF PREVENTIF
Promotif
Preventif
Penyuluhan
Kesehatan - KIE
Program Pengelolaan
Penyakit Kronis
(Prolanis) / Program
Rujuk Balik (PRB)
Skrining
Kesehatan
Keluarga
Berencana
Imunisasi
ü Langsung ü Tidak langsung ü Diabetes Melitus ü Hipertensi ü Stroke, Asthma dll ü Skrining Primer (Riwayat Kesehatan) ü Skrining Sekunder • Diabetes Melitus • Deteksi Kanker Serviks • Deteksi Kanker Payudara ü Vaksin Dasar Lengkap Alat Kontrasepsi Dasar dan Vaksin untuk Imunisasi Dasar TIDAK DITANGGUNG BPJS Kesehatan à penyediaannya DITANGGUNG dalam PROGRAM PEMERINTAH ü Pelayanan KB - Pemasangan/Pencabutan IUD/Implant - Pelayanan suntik KBKURATIF
Kuratif
Penyuluhan
Kesehatan - KIE
Program Pengelolaan
Penyakit Kronis (Prolanis) /
Program Rujuk Balik (PRB)
Pelayanan
Kebidanan
Keluarga
Berencana
Neonatal
ü Langsung ü Tidak langsung ü Diabetes Melitus ü Hipertensi ü Stroke, Asthma dllü Pemeriksaan ANC (paling sedikit 4 kali pemeriksaan) ü Persalinan pervaginam/dengan tindakan emergensi ü Pemeriksaan Post Natal care
ü Pelayanan Tindakan Pasca Persalinan
ü Pelayanan Pra rujukan pada komplikasi kebidanan
ü Pelayanan KB
- Penanganan Komplikasi KB ü Pelayanan efek samping
ü Pelayanan Pra rujukan pada komplikasi neonatal
(10) (5) - 5 10 0-4 10-14 20-24 30-34 40-44 50-54 60-64 70-74 80-84 Millions ∑ Laki-Laki ∑ Wanita Sumber Laporan Grup Kepesertaan periode 19 September 2014 22
Proporsi Peserta JKN berdasarkan Kelompok
Usia
PIRAMIDA
PENDUDUK
INDONESIA
TAHUN 2014
Dalam juta00-04
05-09
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75-79
80-84
85<<<
10,000,000 5,000,000 - - 5,000,000 10,000,000TOP 10 GROUP CBG’S
KASUS TERBESAR
PESERTA UMUR < 14 TAHUN
PEMBEBANAN S.D TAHUN 2016
Keterangan:
- Peserta umur sd 13 tahun 11 bulan
Rawat
Inap
Tingkat Lanjutan
Rawat
Jalan
Tingkat Lanjutan
Kode Ina CBGs Nama Ina CBGs KasusK-4-17-I
NYERI ABDOMEN & GASTROENTERITIS LAIN-LAIN (RINGAN) 388.500
A-4-13-I INFEKSI NON BAKTERI RINGAN 371.977 A-4-14-I PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN PARASIT
LAIN-LAIN RINGAN 319.829 P-8-17-I NEONATAL, BBL GROUP-5 TANPA PROSEDUR MAYOR RINGAN 301.287
U-4-13-I PERADANGAN EPIGLOTIS, TELINGA TENGAH, ISPA DAN LARINGOTRAKEITIS RINGAN 152.918 D-4-13-I GANGGUAN SEL DARAH MERAH SELAIN KRISIS ANEMIA SEL SICKLE RINGAN 133.881 J-4-16-I SIMPLE PNEUMONIA & WHOOPING COUGH RINGAN 129.417
G-4-22-I SERANGAN KEJANG RINGAN 79.878 P-8-08-I NEONATAL, BERAT BADAN LAHIR GROUP-5 DENGAN SINDROMA DISTRES PERNAFASAN RINGAN 65.902
K-4-18-I DIAGNOSIS SISTEM PENCERNAAN LAIN-LAIN (RINGAN) 60.430
Kode Ina CBGs
Nama Ina CBGs
Kasus
Q-5-44-0
PENYAKIT KRONIS KECIL LAIN-LAIN
5.624.431
Q-5-42-0
PENYAKIT AKUT KECIL LAIN-LAIN
1.874.853
Z-3-12-0
PROSEDUR REHABILITASI
960.408
J-3-13-0
PROSEDUR TERAPI SALURAN
PERNAFASAN
371.872
Z-3-27-0
PERAWATAN LUKA
338.448
U-3-16-0
PROSEDUR PADA GIGI
334.948
M-3-16-0
PROSEDUR THERAPI FISIK DAN
PROSEDUR KECIL MUSKULOSKLETAL
287.761
Q-5-18-0
KONSULTASI ATAU PEMERIKSAAN
LAIN-LAIN
263.190
Q-5-41-0
PENYAKIT AKUT BESAR LAIN-LAIN
165.287
U-3-15-0
PROSEDUR LAIN-LAIN PADA
TELINGA, HIDUNG, MULUT DAN
152.493
TOP 10 GROUP CBG’S
BERBIAYA TERBESAR
PESERTA UMUR < 14 TAHUN
PEMBEBANAN S.D TAHUN 2016
Keterangan:Peserta umur sd 13 tahun 11 bulan
Rawat
Inap
Tingkat Lanjutan
Rawat
Jalan
Tingkat Lanjutan
Kode Ina CBGs Nama Ina CBGs Biaya
A-4-14-I PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN PARASIT LAIN-LAIN RINGAN 1.039.009.803.602 K-4-17-I NYERI ABDOMEN & GASTROENTERITIS LAIN-LAIN (RINGAN) 983.519.297.428
A-4-13-I INFEKSI NON BAKTERI RINGAN 869.590.759.517 P-8-17-I NEONATAL, BBL GROUP-5 TANPA PROSEDUR MAYOR RINGAN 667.308.923.559
D-4-13-I GANGGUAN SEL DARAH MERAH SELAIN KRISIS ANEMIA SEL SICKLE RINGAN 647.252.661.079 J-4-16-I SIMPLE PNEUMONIA & WHOOPING COUGH RINGAN 538.184.855.982 U-4-13-I PERADANGAN EPIGLOTIS, TELINGA TENGAH, ISPA DAN LARINGOTRAKEITIS
RINGAN 290.387.643.821
P-8-08-I NEONATAL, BERAT BADAN LAHIR GROUP-5 DENGAN SINDROMA DISTRES
PERNAFASAN RINGAN
266.334.834.162
A-4-14-II PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN PARASIT LAIN-LAIN SEDANG 242.192.433.287 M-1-80-I PROSEDUR ANGGOTA TUBUH ATAS RINGAN 193.185.653.540
Kode Ina CBGs Nama Ina CBGs Biaya
Q-5-44-0 PENYAKIT KRONIS KECIL LAIN-LAIN 1.102.603.686.045 Z-3-12-0 PROSEDUR REHABILITASI 281.644.699.574 Q-5-42-0 PENYAKIT AKUT KECIL LAIN-LAIN 279.213.059.783 D-3-10-0 PROSEDUR TRANSFUSI & TERAPI SUMSUM TULANG 124.094.952.981 J-3-13-0 PROSEDUR TERAPI SALURAN PERNAFASAN 98.097.449.467 Z-3-27-0 PERAWATAN LUKA 70.326.328.480 U-3-16-0 PROSEDUR PADA GIGI 65.699.382.554 M-3-16-0 PROSEDUR THERAPI FISIK DAN PROSEDUR KECIL MUSKULOSKLETAL 48.451.701.624 Q-5-18-0 KONSULTASI ATAU PEMERIKSAAN LAIN-LAIN 36.627.181.005 Q-5-41-0 PENYAKIT AKUT BESAR LAIN-LAIN 32.309.318.426
DIAGNOSA TERBANYAK
PESERTA UMUR < 14 TAHUN
PEMBEBANAN S.D TAHUN 2016
Rawat
Jalan
Tingkat Lanjutan
Rawat
Jalan
Tingkat Lanjutan
ICD 10
Keterangan
Kasus
Z098
Follow-up exam after other
treatment for other conditions
3.225.628
Z501
Other physical therapy
407.857
Z09.8
Follow-up examination after other
treatment for other conditions
384.139
R509
Fever, unspecified
320.691
J069
Acute upper respiratory infection,
unspecified
259.702
Z099
Follow-up exam after unspec
treatment for other conditions
197.356
J459
Asthma, unspecified
163.106
A09
Diarrhoea and gastroenteritis of
presumed infectious origin
162.125
Z505
Speech therapy
158.591
Z090
Follow-up examination after
surgery for other conditions
129.472
ICD 10
Keterangan
Kasus
A09
Diarrhoea and gastroenteritis of
presumed infectious origin
394.184
A010
Typhoid fever
270.464
A91
Dengue haemorrhagic fever
238.541
P034
Fetus and newborn affected by
caesarean delivery
225.566
J180
Bronchopneumonia, unspecified
117.415
A90
Dengue fever [classical dengue]
113.715
D561
Beta thalassaemia
105.574
J069
Acute upper respiratory infection,
unspecified
65.883
P071
Other low birth weight
55.831
R560
Febrile convulsions
50.764
Mutu
Medik
Mutu Layanan
Non Medik
Mutu
Dokumen
Panduan Praktik
Klinis
Rasio Rujukan ideal
Contact Rate
P Care
Family Folder
Credentialing
Rasio Dokter Peserta 1 :
5.000
Pembayaran N+15
Dimensi Mutu Pelayanan Primer BPJS Kesehatan :
1. Mutu Medik
adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar pelayanan medis oleh Faskes
yang mengacu pada Panduan Praktik Klinik
sehingga mencapai contact rate dan rasio
rujukan ideal
2. Mutu Layanan Non Medik
adalah
kesesuaian standar layanan non medik
meliputi :
1. Kesesuaian standar Faskes kerjasama
2. Perluasan kerjasama Faskes, Rasio 1
(satu) Dokter melayani 5.000 peserta
3. Pembayaran oleh BPJS Kesehatan
kepada Faskes N + 15 hari
3. Mutu Dokumen
adalah pemenuhan data
status kesehatan peserta melalui Pcare dan
Family folder
26
Permenkes No 71 tahun 2013 Pasal 38 ayat 1
PMK 71/2013 pasal 33, 37, 38
KENDALI MUTU DAN
KENDALI BIAYA pada
PROGRAM JKN
MENKES
HTA
Pertimbangan
klinis
Perhitungan
standar tarif
Monev JKN
FASKES
Pengaturan
kewenangan
sesuai kompetensi
UR dan Audit
Medis
Pembinaan etika
dan disiplin
Monev obat,
alkes, BMHP
BPJS
KESEHATAN
Pemenuhan
standar mutu
Pemenuhan
standar profesi
Pemantauan
luaran kesehatan
peserta
Membentuk Tim
Kendali Mutu dan
Kendali Biaya
KENDALI MUTU KENDALI BIAYA
FASKES
TIM KENDALI MUTU
KENDALI BIAYA
Outline
I.
Pengantar
II. Gambaran Kepesertaan Dan
Perkembangan Faskes
III. Implementasi Kebijakan
Untuk Kesehatan Ibu dan Bayi
Baru Lahir
IV. Hasil Penelitian
V. Tantangan dan Harapan
PENINGKATAN JUMLAH KASUS
PERSALINAN
30
KERANGKA PIKIR
DAMPAK PROGRAM JKN TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI
Dampak Jangka Panjang Program JKN
1.
Dampak JKN
terhadap Akses ke
Fasilitas Kesehatan
2.
Dampak Akses ke
Fasilitas Kesehatan
terhadap Angka
Harapan Hidup
4.
Dampak Program
JKN Terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi
3.
Dampak Angka
Harapan Hidup
terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi
Kepesertaan penduduk
dalam JKN akan
meningkatkan
pemanfaatan fasilitas
rawat jalan dan rawat
inap serta durasi rawat
inap selama 0,86 hari
Setiap 1% peningkatan
Kepesertaan JKN akan
dapat meningkatkan
PDRB per Kapita
sekitar 1 juta rupiah.
Peningkatan 1%
pemanfaatan rawat inap
akan meningkatkan
angka harapan hidup
sebesar 0,309 tahun.
Pencapaian Universal
Health Coverage
di Indonesia mampu
meningkatkan harapan
hidup sebanyak 2,9
tahun
Peningkatan mutu
modal manusia yang
diukur melalui angka
harapan hidup dan
angka partisipasi
sekolah berkontribusi
positif terhadap
pertumbuhan ekonomi
32
Dampak Jangka Pendek Program JKN
1.
Angka
Penggandaan
2.
Proyeksi Jaminan
Kesehatan Tahun
2014-2015
dengan danTanpa
Program JKN
4.
Dampak Program
JKN Terhadap
Output Nasional
3.
Kontribusi
Program JKN
terhadap Sektor
Perekonomian di
Indonesia
JKN memiliki angka
penggandaan yang tidak
terlalu besar, yaitu 1,29
untuk output dan 0,009
untuk tenaga kerja.
Meskipun demikian JKN
memiliki ketertarikan erat
terhadap beberapa sektor
dengan nilai penggandaan
yang cukup tinggi
Program JKN meningkatkan aktivitas ekonomi
(output) sebesar Rp152,2 Trilyun di tahun
KESIMPULAN
Dampak Program JKN terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Outline
I.
Pengantar
II. Gambaran Kepesertaan Dan
Perkembangan Faskes
III. Implementasi Kebijakan
Untuk Kesehatan Ibu dan Bayi
Baru Lahir
IV. Hasil Penelitian
V. Tantangan dan Harapan
021 –1 500 400
www.bpjs-kesehatan.go.id
35q Optimalisasi pelaksanaan Program Promotif Preventif pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sebagai upaya untuk
meningkatkan kesehatan perorangan melalui Program
Jaminan Kesehatan Nasional
q Optimalisasi pelaksanaan credentialing/recredentialing untuk
mendukung mutu pelayanan di fasilitas kesehatan
q Evaluasi terhadap mutu pelayanan melalui kajian yang
dilakukan oleh konsultan independent sebagai perbaikan
dalam peningkatan mutu pelayanan
q Sosialisasi dan edukasi kepada Provider dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan
TANTANGAN PENINGKATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
36
Dukungan Stakeholder untuk:
1. Berperan aktif dan berkomitmen untuk menyukseskan program
JKN-KIS dan menjaga keberlangsungannya.
2. Secara konsisten menerapkan pelayanan yang efisien, efektif
dan berkualitas melalui penerapan kaidah-kaidah evidence
based.
3. Memastikan kecukupan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan
Fasilitas Kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
4. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
5. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi peserta JKN
yang mengutamakan patient safety, efektivitas dan efisien.
Terima Kasih
Kartu Indonesia Sehat
Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong
@BPJSKesehatanRI Fanpage:
BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan @bpjskesehatan_ri bpjskesehatan