• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PERMAINAN LULU CINA BUTA TERHADAP KEMAMPUAN INTERPERSONAL ANAK DI KELOMPOK B TK IT AL-MAWADDAH ACEH BESAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS PERMAINAN LULU CINA BUTA TERHADAP KEMAMPUAN INTERPERSONAL ANAK DI KELOMPOK B TK IT AL-MAWADDAH ACEH BESAR SKRIPSI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PERMAINAN LULU CINA BUTA TERHADAP

KEMAMPUAN INTERPERSONAL ANAK DI KELOMPOK B

TK IT AL-MAWADDAH ACEH BESAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan

Memenuhi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

DEWI ERFINA

NIM : 1411070022

PRODI PG-PAUD

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BINA BANGSA GETSEMPENA

BANDA ACEH

2019

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Dewi Erfina Nim : 1411070122

Judul : Efektivitas Permainan Lulu Cina Buta Terhadap Kemampuan Interpersonal Anak Di Kelompok B TK IT Al-Mawaddah Aceh Besar.

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan kesidang penelitian ujian skripsi program Sarjana.

Banda Aceh, 15 November 2018

Pembimbing I Pembimbing II

Ayi Teri Nurtiani, MPd Lina Amelia,M.Ed NIDN: 0130058003 NIDN: 0107098503

Mengetahui, Ketua Program Studi

Lina Amelia, M.Pd NIDN: 0107098503

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 4 1.5 Definisi Istilah ... 5 1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Anak Usia Dini ... 6

2.1.1 Pengertian Anak Usia Dini ... 6

2.1.2 Karakteristik Anak Usia Dini ... 8

2.2 Pengertian Keterampilan Interpersonal Anak Usia Dini ... 10

2.2.1 Karakteristik Kemampuan Interpersonal Anak Usia 5-6 Tahun ... 11

2.2.2 Strategi Pengembangan Kecerdasan Interpersonal .. 14

2.3 Permainan Tradisional Lulu Cina Buta ... 16

2.3.1 Pengertian Permainan Tradisional ... 16

2.3.2 Pengertian Permainan Tradisional Lulu Cina Buta .... 16

2.3.3 Cara Bermain Permainan Lulu Cina Buta ... 17

2.3.4 Peraturan Permainan Tradisional Lulu Cina Buta ... 18

2.4 Penelitian Yang Relevan ... 19

2.5 Keragka Berpikir ... 20

BAB III. METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Desain Penelitian ... 21

3.2 Tempat Dan waktu Penelitian ... 22

3.3 Populasi Dan Sampel ... 22

3.4 Pengumpulan Data ... 24

(4)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 29

4.2 Deskripsi Gambaran Penelitian ... 32

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 35

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

4.1 Kesimpulan ... 47

4.2 Saran ... 47

(5)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang sangat penting, anak usia dini memerlukan bimbingan dan stimulasi yang tepat untuk bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Pembinaan dan rangsangan yang diberikan akan membimbing anak dalam menggali serta mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri anak, sehingga memungkinkan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal menjadi bekal bagi anak untuk memasuki pendidikan selanjutnya.

PAUD terutama pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan pendidikan yang penting sebagai wadah untuk membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangan agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selnjutnya (Trianto, 2010)

Kemampuan interpersonal merupakan kemampuan anak dalam bergaul atau berhubungan baik dengan lingkungannya, sehingga anak dapat diterima dalam lingkungannya / kelompoknya, sesuai aturan yang terdapat di dalamnya. Suatu lingkungan / kelompok akan mudah menerima seorang anak yang memiliki kemampuan sosial yang baik seperti mudah bergaul, menghargai teman, dan ceria dibandingkan dengan anak yang pendiam (Sagala, dkk 2014)

(6)

2

Kemampuan interpersonal pada anak tidak dapat muncul dengan begitu saja. Untuk mengembangkan kemampuan interpersonal pada anak memerlukan latihan. Untuk itu sebagai seorang pendidik perlu memberikan latihan keterampilan sosial pada anak sejak dini. Sejak dini anak perlu dibiasakan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, seperti pengendalian diri, komunikasi, simpati, empati, berbagi, serta dalam hal bekerjasama. Melalui keterampilan sosial yang baik, anak akan mampu menyesuaikan diri dengan situasi / keadaan yang terjadi dalam lingkungan / kelompok yang anak hadapi dengan baik pula, seperti di lingkungan keluarga, rumah ataupun sekolah (Martha, 2008).

Perkembangan sosial bagi anak usia 5 - 6 tahun Sejalan dengan hal tersebut (Safaria. 2005) berpendapat bahwa dalam tahun ketiga anak mulai menyukai permainan yang dimainkan bersama teman-teman sebaya. Ditambahkan oleh Sisca (2012: 84) bahwa permainan anak-anak di TK hendaknya dapat digunakan sebagai suatu cara untuk memperkuat rasa kebersamaan dan kerjasama pada diri anak. Dengan demikian bermain merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan semua aspek kemampuan pada anak, salah satunya adalah aspek sosial anak yaitu kemampuan dalam bekerjasama. (Mayke. 2001).

Permasalahan yang terjadi pada Kelompok B di TK IT AL-Mawaddah Aceh Besar dari hasil observasi peneliti pada bulan Maret 2018 yaitu: pada kelompok B tersebut masih ada anak yang berkelahi dengan temannya, bahkan ada anak yang tidak mau duduk bersama dikarenakan kurang kompak antara satu anak dengan anak yang lain. Hal ini terjadi pula pada saat jam istirahat dan

(7)

3

makan, ada beberapa anka yang mengganggu ank yang lain ketika sedang makan sehingga timbul keributan bahkan ada juga anak yang menangis di dalam kelas.

Dari 15 anak pada kelompok B di TK IT AL-Mawaddah Aceh Besar pada kemampuan interpersonal terdapat 10 anak (66.66%) masih berada pada kategori belum berkembang, sedangkan 5 anak (33.33%) sudah berada pada kategori berkembang sesuai harapan. Dengan rendahnya kemampuan interpersonal tersebut, maka harus dilakukan sutu peningkatan dengan menggunakan media yang tepat.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka harus dilakukan suatu permainan yang tepat, salah satu permainan yang dilakukan yaitu penerapan permainan lulu cina buta. Permainan lulu cina buta merupakan salah satu permainan tradisonal yang memiliki beberapa kelebihan dalam hal mengembangkan ketangkasan, kepemimpinan, kreativitas, kerja sama, strategi dan wawasan pemain. Pada permainan ini, porsi yang paling besar adalah pengembangan wawasan dan strategi pada anak yang mengikutinya (Fad, 2014).

Alasan memilih permainan lulu cina buta karena di dalam permainan lulu cina buta mengandung nilai-nilai sportivitas, kerja keras, dan kerja sama, dan juga lulu cina buta merupakan sebuah permainan yang mengandalkan kerja sama.

(8)

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah permainan lulu cina buta efektif terhadap kemampuan interpersonal pada anak kelompok B TK IT Al-Mawaddah Aceh Besar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui efektivitas permainan lulu cina buta terhdap kemampuan interpersonal pada anak kelompok B TK IT Al-Mawaddah Aceh Besar.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas sekolah.

2. Bagi guru, dapat memberikan masukan yang positif dalam mengembangkan metode pembelajaran bagi anak.

3. Bagi anak didik, hasil penelitian ini dapat dijadikan pemicu dan motivasi belajar, sehingga hasil belajar dan kemampuan interpersonal anak meningkat.

4. Bagi peneliti, setelah melakukan penelitian ini peneliti lebih mudah dalam menyampaikan pelajaran karena anak-anak lebih senang, bekerjasama dan lebih semangat mengikuti proses belajar mengajar.

(9)

5

1.5 Definisi Istilah

1. Permainan lulu cina buta merupakan salah satu permainan tradisonal yang memiliki beberapa kelebihan dalam hal mengembangkan ketangkasan, kepemimpinan, kreativitas, kerja sama, strategi dan wawasan pemain. Pada permainan ini, porsi yang paling besar adalah pengembangan wawasan dan strategi pada anak yang mengikutinya (Fad, 2014).

2. Kemampuan interpersonal merupakan kemampuan anak dalam bergaul atau berhubungan baik dengan lingkungannya, sehingga anak dapat diterima dalam lingkungannya / kelompoknya, sesuai aturan yang terdapat di dalamnya. Suatu lingkungan / kelompok akan mudah menerima seorang anak yang memiliki kemampuan sosial yang baik seperti mudah bergaul, menghargai teman, dan ceria dibandingkan dengan anak yang pendiam (Sagala. 2014)

1.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara didalam sebuah penelitian. Menurut Arikunto (2010: 110) “hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yag bersifat sementara terhadap permasahan penelitian, sampai bukti melalui data yag terkumpul”. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ho : Permainan lulu cina buta tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan interpersonal anak di TK IT Al-Mawaddah Aceh Besar.

Ha : Permainan lulu cina buta efektif dalam meningkatkan kemampuan interpersonal anak di TK IT Al-Mawaddah Aceh Besar

Referensi

Dokumen terkait

Fakta atau gejala kehidupan yang menjadi sasaran studi Filsafat Pendidikan Islam adalah menyangkut permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan hidup manusia

JADWAL PEMBINAAN PRA OLIMPIADE SAINS KOTA

Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English.. New York: Oxford

Salah satu bentuk lain dari asuransi yaitu asuransi kerugian, asuransi ini merupakan usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggngan resiko atas kerugian,

kepada apotek. Tugas akhir ini dibuat untuk membantu pasien dalam menyalurkan resep obat secara cepat kepada apotek. Tugas akhir ini bertujuan membuat suatu prototype

Hasil adsorpsi logam Cd pada variasi konsentrasi dan waktu oleh arang aktif serta parameter-parameter untuk isoterm Langmuir dan Freundlich dapat terlihat pada Tabel

81 Entity Relationship Diagram Sietem Persediaan Barang Pada Toko Cat Berbasis Software as a Services Cloud Computing ... 82 Relasi Tabel Sistem Persediaan Barang Pada toko

Jika dalam sistem HIR, keterangan ahli tidak dicantumkan sebagai salah satu alat bukti yang sah, dan kedudukannya hanya sebagai pemberi keterangan saja kepada