PERANAN YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI)
TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA
LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG)
OlehNI KOMANG JULIET SUCIPTA DEWI NPM :1310121028
I Nyoman Putu Budiartha I Nyoman Sutama
ABSTRACT
Consumer looked into materially and also formal more and more felt of vital importance, considering progressively science speed and technology representing activator to producer efficiency and productivity of yielded service or goods in order to reaching target of is effort. Its problems is how role of Institution Institute Consumer Indonesia (YLKI) in giving protection of law to consumer of Liquefied Petroleum Of Gas (LPG)? And constraint what faced by Institution Institute Consumer Indonesia (YLKI) in giving protection of law to consumer of Liquefied Petroleum Of Gas (LPG)? Intention of this research is to know role of Institution Institute Consumer Indonesia ( YLKI) in giving protection of law to consumer of Liquefied Petroleum Of Gas (LPG). And to know constraint faced by Institution Institute Consumer Indonesia (YLKI) in giving protection of law to consumer of Liquefied Petroleum Of Gas (LPG). This Research represent type research of law of normatif with approach of its problems of legislation and is conceptual. Than result of solution got by the following result: Role Of Institution Institute Consumer Indonesia (YLKI) in giving protection of law to consumer of Liquefied Petroleum of Gas (LPG) is YLKI share active in executing protection of law to consumer of Liquefied Petroleum of Gas (this LPG) Matter can be seen from to the number of cases which have [in] finishing by YLKI and workplans of all YLKI very relate to consumer specially consumer of Liquefied Petroleum of Gas (LPG). Constraints faced by Institution Institute Consumer Indonesia ( YLKI) in giving protection of law to consumer of Liquefied Petroleum of Gas (LPG) is the lack of knowledge of society about is consumerism, to the number of consumer which still let in the event of collision to its rights, government which still less is conducting of going concern observation. Its suggestion is: Government shall perform a socialization more intensive to code of No. 8 year 1999, about is Consumerism, so that society citizen know its rights and obligations as Gas consumer of LPG conscious and also and listen carefully if (there are) any collision of entrepreneur side. To society which feel getting disadvantage by perpetrator of[is effort in usage of gas of LPG like existence of pengoplosan of gas of LPG from 3 sink to 12 sink. caused by price disparitas or imprecise gas weighing-machine which conducted by agents of LPG naughty, can report that collision to YKLI in place each or to local police side.
Keyword : Institution Institute Consumer Indonesia (YLKI), Consumerism. Liquefied Petroleum of Gas (LPG).
PENDAHULUAN
Konsumen dipandang secara material maupun formal makin terasa sangat penting, mengingat semakin lajunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan penggerak bagi produktivitas dan efisiensi produsen atas barang atau jasa yang dihasilkan dalam rangka mencapai sasaran usaha.
Dalam rangka mengejar dan mencapai dua hal tersebut, akhirnya baik langsung maupun tidak langsung konsumenlah yang pada umumnya akan merasakan dampaknya. Dengan demikian upaya-upaya untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap kepentingan konsumen merupakan suatu hal yang penting dan mendesak untuk segera dicari solusinya, terutama di Indonesia, mengingat sedemikian kompleksnya permasalahan yang menyangkut perlindungan konsumen.
Permasalahannya adalah bagaimana peran Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam memberikan perlindungan hukum bagi konsumen
Liquefied Petroleum Gas (LPG)? Dan kendala apa yang dihadapi Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI) dalam memberikan perlindungan hukum bagi konsumen Liquefied Petroleum Gas (LPG)?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam memberikan perlindungan hukum bagi konsumen Liquefied Petroleum Gas (LPG). Dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam memberikan perlindungan hukum bagi konsumen Liquefied Petroleum Gas (LPG).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan tipe penelitian hukum normatif dengan pendekatan permasalahannya perundang-undangan dan konseptual. Bahan hukum berasal dari Bahan hukum primer, yaitu sumber bahan hukum berasal dari UU No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, Undang-undang
penelitian kepustakaan berupa buku-buku literature, jurnal-jurnal hukum, karya para sarjana, surat kabar, serta Peraturan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan masalah Perlindungan Konsumen. Teknik pengumpulan bahan hukum yaitu dengan metode pencatatan. Setelah bahan hukum yang dibutuhkan terkumpul, maka bahan hukum tersebut akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode pengolahan bahan hukum secara sistematis yaitu argumentasi hukum berdasarkan logika deduktif dan induktif
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tugas utama dari YLKI yaitu memberikan nasihat kepada konsumen yang memerlukan. Pemberian nasihat kepada konsumen ini maksudnya adalah pemberian nasihat dari YLKI kepada konsumen yang memerlukan secara lisan atau tertulis agar konsumen dapat melaksanakan hak dan kewajibannya. YLKI juga harus membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya, termasuk menerima keluhan atau pengaduan. YLKI memberikan bantuan gratis bagi konsumen yang merasa tidak puas atas produk dan layanan yang diperoleh, serta memastikan perlindungan atas hak-hak mereka. Pengaduan dapat disampaikan secara langsung, melalui surat, telepon, faksimili dan e-mail, atau melalui media massa.
Bidang pengaduan YLKI menampung keluhan konsumen yang kecewa terhadap produsen barang atau penyelenggara jasa tertentu. YLKI juga memberikan bantuan untuk membawa perkara terkait ke pengadilan, bila proses mediasi atau rekonsiliasi menemui jalan buntu. Tentang tugas LPKSM dalam membantu memperjuangkan hak konsumen. Ditentukan bahwa LPKSM dapat
melakukan advokasi atau pemberdayaan konsumen agar mampu memperjuangkan haknya secara mandiri, baik secara perorangan atau kelompok.
Selain menerima laporan konsumen melalui bidang pengaduan, YLKI juga menyelenggarakan Bulan Pengaduan Konsumen, sebuah program penanganan kasus konsumen secara kolektif. Program tersebut merupakan pionir pada
tingkat nasional maupun tingkat internasional. Mencangkup pengaduan pelayanan publik, antara lain berkaitan dengan listrik, telepon, fasilitas air minum, pelayanan kesehatan, pelayanan kereta api, bandara dan perusahaan penerbangan.
Kendala-kendala yang dihadapi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam memberikan perlindungan hukum bagi konsumen Liquefied
Petroleum Gas (LPG) adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
perlindungan konsumen, banyaknya konsumen yang masih membiarkan apabila terjadi pelanggaran terhadap haknya, pemerintah yang masih kurang melakukan pengawasan yang berkelanjutan.
SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pembahasan didapat hasil sebagai berikut:
1. Peran Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam memberikan perlindungan hukum bagi konsumen Liquefied Petroleum Gas (LPG) adalah YLKI berperan aktif dalam melaksanakan perlindungan hukum kepada konsumen Liquefied Petroleum Gas (LPG) hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus-kasus yang telah di selesaikan oleh YLKI dan program-program kerja dari YLKI yang semuanya sangat berhubungan dengan konsumen khususnya pengguna Liquefied Petroleum Gas (LPG).
2. Kendala-kendala yang dihadapi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam memberikan perlindungan hukum bagi konsumen Liquefied
Petroleum Gas (LPG) adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
perlindungan konsumen, banyaknya konsumen yang masih membiarkan apabila terjadi pelanggaran terhadap haknya, pemerintah yang masih kurang melakukan pengawasan yang berkelanjutan.
Saran-saran
1. Pemerintah hendaknya mengadakan sosialisasi lebih intensif terhadap undang-undang No. 8 tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen, agar warga masyarakat mengetahui hak dan kewajibannya sebagai konsumen Gas LPG serta sadar dan tanggap bila ada pelanggaran dari pihak pengusaha.
2. Kepada masyarakat yang merasa dirugikan oleh pelaku usaha dalam pemakaian gas LPG seperti adanya pengoplosan gas LPG dari 3 kg ke 12 kg. karena adanya disparitas harga atau timbangan gas yang tidak tepat yang dilakukan oleh agen-agen LPG yang nakal, dapat melaporkan pelanggaran itu kepada YKLI di tempat masing-masing atau ke pihak kepolisian setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim Barkatulah, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen, Kajian Teoretis
dan Perkembangan Pemikiran, FH Unlas Press, Banjarmasin
Abdul Kadir Muhamad, 2000, Hukum Acara Perdata, Penerbit, PT. Citra Aditya, Bandung.
Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Adrian Sutendi, ,2008, Tanggung Jawab Produk Dalam Hukum Perlindungan
Konsumen, Ghalia Indonesia, Bogor.
Ahmadi Miru, 2001, Prinsip-prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di
Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Celina Tri Siwi Kristyanti, 2014, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinargrafika, Jakarta.
Gunawan Widjaja & Ahmad Yani, 2001, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Happy Susanto, 2008, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, Visi Media, Jakarta Selatan.
Janus Sidabalok, 1999, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Paulinus Josua, Medan.
Mariam Darus Badrulzaman, 1985, Perlindungan Terhadap Konsumen dilihat dari
Sudut Perjanjian Baku (Standar) dalam BPHN Simposium Aspek-aspek Hukum Perlindungan Konsumen, Binacipta, Jakarta.
Munir Fuadi, 2000, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen
Hukumnya, Citra Aditya Bakti, Bandung
Nasution, Az 2011, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, Diadit Media, Jakarta.
Peter Mahmud Marzuki, 2012, Pengantar Ilmu Hukum, Prenada Media Grup, Jakarta.
Praditya, 2008, Penyelesaian Sengketa Konsumen, Penerbit Garuda, Jakarta. Rachmadi Usman, 2000, Hukum Ekonomi dalam Dinamika, Cetakan Pertama,
Jakarta Djambatan.
Siahan, N.H.T 2005, Perlindungan konsumen dan tanggung jawab Produk, Panta Rei, Jakarta.
Sidharta, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Grasindo, Jakarta. Soeroso R., 2006, Pengantar Ilmu Hukum, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Sujud Margono, 2000, ADR & Arbitrase – Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum
Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Susanti Adi Nugroho, 2008, Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau
dari Hukum Acara Serta Kendala Implementasinya, Jakarta Kencana.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)
Undang–undang No.8 Tahun 1999, tentang perlindungan konsumen 1
http://pkditjenpdn.depdag.go.id/index.php?page=sengketa, diakses, 18 Februari 2017
Denpasar, 4 Maret 2017 Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Dr. I Nyoman Putu Budiartha, S.H.,M.H.
Pembimbing II