33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu penelitian 1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian merupakan objek penelitian yang akan ditelit i. Penelitian ini bertempat di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. 2. Waktu penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanaka n setelah tanggal dikeluarkannya ijin penelitian pada tanggal 15 April 2020 sampai dengan tanggal 22 April 2020.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survey dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sedangkan pendekatan deskriptif kuantitatif merupakan kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan penelitian agar dengan mudah memperoleh gambaran mengenai karakter obyek dari data penelitian (Sugiyono, 2016). Pada pengumpulan data yang bisa mendukung peneliti pada penelitian ini dengan cara mengedarkan kuesioner, menggunakan media google form sebagai alat pengumpulan data pada penelitian.
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi
Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil dari penelitian (Wiyono, 2011). Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah konsumen di Kota Malang yang pernah menggunakan jasa titip dimedia sosial, yaitu Instagram, facebook, dan whatsapp, serta minimal dua kali melakukan pembelian produk.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilik i suatu populasi, Sugiyono (2012:116). Menurut Arikunto (2010) Sampel adalah bagian dari populasi yang termasuk dalam karakteristik tertentu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang berusia minimal 17 Tahun dan pernah menggunakan jasa titip dimedia sosial minimal dua kali, serta yang berdomisili di Kota Malang.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan non-probability sampling yaitu teknik yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu seperti cici-ciri yang sudah diketahui sebelumnya (Arikunto, 2010). Sampel dalam penelitian ini menggunakan 100 responden agar dapat menggambarkan secara tepat variabel yang diteliti, hal ini di dukung penguatan Fraenkel & Wallen dalam Widayat (2004), bahwa penelitian deskriptif minimal pengambilan sampel adalah sebanyak 100 responden.
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah suatu atribut atau sifat bahkan penilaian seorang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelit i untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono (2012: 58).
1. Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2012:59) variabel independen yakni variable yang sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, dan antecedent. Variabel independen disebut juga variabel bebas ini mempengaruhi perubahan atau menjadi sebab timbulnya variabel dependen. Yang termasuk variabel independen dalam penelitian ini yaitu kualitas layanan (X1), kepercayaan konsumen (X2), dan kepuasan konsumen (X3).
a. Kualitas layanan (X1), suatu sikap atau tanggapan baik pelaku usaha yang ditunjukan kepada pelanggan agar pelanggan merasa senang dan dapat mempertimbangkan produk atau jasa yang akan dipilihnya. Berikut Indikator yang mempengaruhi kualitas layanan yaitu:
1) Bukti langsung (Tangible), “Tangible yaitu menunjuk pada fasilita s fisik, peralatan personil danmedia komunikasi”.
2) Kehandalan (Reliability), “Reliability yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat waktu”.
3) Ketanggapan (Responsiveness), “Responsiveness yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa secara cepat”. 4) Jaminan (Assurance), “Assurance yaitu memberikan jamina n
produk akan dikirim agar kualitas produk terjaga (pengembalia n produk jika terjadi produk yang cacat dan ditukar dengan produk baru selama stok masi tersedia, jika stok sudah tidak tersedia maka dilakukan pengembalian uang pada konsumen).
5) Empati (Emphaty), “Empati yaitu menunjuk pada syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi kepada pelanggan.
b. Kepercayaan (X2) suatu sikap dan rasa yang tumbuh pada diri seseorang kepada partner atau sekelompok orang dalam suatu organisasi saat melakukan transaksi jual beli produk atau jasa dan merasakan hal positif terhadap produk atau jasa yang di belinya. Berikut indikator-indikator sebagai berikut:
1) Kejujuran (honesty) adalah “percaya pada kata-kata orang lain, percaya bahwa mereka akan menepati janjinya dan bersikap tulus pada kita”.
2) Kebajikan (benevolence) adalah “tindakan yang mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi”.
3) Kompetensi (competence) adalah “persepsi atas pengetahuan, kemampuan untuk menyelesaikan masalah, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pihak lain yang dimiliki suatu pihak”.
c. Kepuasan (X2) suatu perasaan senang atau kecewa yang akan tumbuh setelah seseorang membandingkan produk atau jasa yang satu dengan yang lain. Berikut indikator-indikator sebagai berikut:
1) Perasaan puas, “ungkapan perasaan puas atau tidak puas dari pelangga n saat menerima pelayanan yang baik dan produk yang berkualitas dari perusahaan.
2) Terpenuhinya harapan pelanggan setelah membeli produk, “sesuai atau tidaknya kualitas suatu produk atau jasa pasca pembelian suatu produk dengan harapan yang diinginkan pelanggan”.
3) Membeli kembali produk, “pelanggan akan memakai atau membeli kembali suatu produk apabila tercapainya harapan yang mereka inginkan.
2. Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2012:59) Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Variabel ini disebut juga variabel terikat sebab merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian yang menjadi variabel terikat yaitu loyalita s pelanggan (Y) suatu sikap atau perilaku seorang konsumen untuk melakukan pembelian berulang pada produk atau jasa yang sama dalam jangka panjang. Berikut indikator-indikator sebagai berikut:
1) Melakukan pembelian berulang - ulang. 2) Tetap memilih merek tersebut
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Item Pertanyaan
Kualitas layanan (𝑋1)
1. Bukti langsung
Jasa titip memberikan layanan melalui media komunikasi yaitu: Instagram, facebook, line, whatsapp dan media lainnya.
2. Kehandalan
Jasa titip melalui media sosial memudahkan saya untuk membeli produk yang saya inginkan yang berada diluar negeri tanpa harus pergi ke negara tersebut.
3. Ketanggapan
Jasa titip melalui media sosial memberikan pelayaana yang cepat (responsif) kepada saya dengan penyampaian informasi yang jelas.
4. Jaminan
Jasa titip memberikan jaminan kepastian dengan jalan memberikan packaging produk yang baik saat produk akan dikirim agar kualitas produk terjaga (pengembalian produk jika terjadi produk yang cacat dan ditukar dengan produk baru selama stok masih tersedia, jika stok sudah tidak tersedia maka dilakukan pengembalian uang pada konsumen).
5. Empati Jasa titip melalui media sosial memahami keinginan apa
yang saya butuhkan.
Kepercayaan (𝑋2)
1. Kejujuran Jasa titip dimedia sosial mampu menepati janji (jujur) dalam bertransaksi.
2. Kebajikan
Tindakan yang mementingkan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi, (seperti mengkonfirmasika n kembali bukti transfer yang telah dikirim oleh konsumen tanpa harus konsumen bertanya terlebih dahulu.)
3. Kompetensi
Saat saya ingin membeli suatu produk tetapi produk tersebut berada diluar negeri atau di luar daerah dan tidak dapat dijangkau, jasa titip mampu memenuh i kebutuhan yang saya inginkan.
Kepuasan (𝑋3)
1. Perasaan puas
Saya akan memberikan komentar yang positif tentang produk atau jasa pada kolom komentar yang disediakan oleh perusahaan jasa titip dimedia sosial.
2. Terpenuhinya harapan pelanggan setelah membeli produk
Produk yang saya beli melalui jasa titip dimedia sosial sesuai dengan ekspektasi/harapan saya.
3. Membeli kembali produk
Saya akan membeli kembali produk-produk yang lain yang ditawarkan oleh jasa titip dimedia sosial
Loyalitas pelanggan (Y)
1. Melakukan pembelian berulang - ulang.
Saya melakukan pembelian berulang-ulang pada jasa titip dimedia sosial.
2. Tetap memilih merek tersebut
Saya mempunyai komitmen untuk tetap berbelanja produk melalui jasa titip dimedia sosial
3. Merekomendasik an merek tersebut pada orang lain.
Saya akan dengan sukarela merekomendasikan pada orang lain tentang produk yang saya beli melalui jasa titip dimedia sosial
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian secara explanatory yang bermaksud menjelaskan hubunga n dua atau lebih variabel-variabel penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk penelitian ini data yang digunakan data primer dan data sekunder.
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari selaku pengguna jasa titip dimedia sosial sebagai responden melalui pengisian kuesioner. 2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitian. F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunaka n peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dengan kata lain mudah di olah serta sistematis dan lengkap. (Arikunto, 2010). Menurut Sugiyono (2012) metode pengumpulan data akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi pertanyaan untuk diberi tanggapan oleh para responden. Kuesioner yang dipakai berupa kuesioner tertutup dan sudah disediakan jawaban yang sudah dibatasi oleh peneliti sehingga responden tidak perlu memberikan jawaban yang panjang. Dan menggunakan media google form sebagai alat untuk menyebarkan kuesioner.
metode penilaian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
angket atau kuesioner dan merupakan skala paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. dimana jawaban dan pernyataan responden yang sesuai tingga l memberikan tanda (√) pada kotak pilihan yang tersedia dan sesuai. Jawaban dari pertanyaan yang disuguhkan menggunakan sistem skor yang diberikan antara 1 sampai 5, dimana pernyataan yang mengarah positif diberi skor 5 sedangkan pernyataan yang mengarah negative diberi nilai 1. Secara rinci pemberian skor adalah sebagai berikut:
a. Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberikan skor : 5 b. Untuk jawaban Setuju (S) diberikan skor : 4 c. Untuk jawaban Ragu-ragu (R) diberikan skor : 3 d. Untuk jawaban Tidak Setuju (TS) diberikan skor : 2 e. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberikan skor : 1 G. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut sugiyono (2017) “Uji validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh penelitian”. (Arikunto, 2006) suatu instrumen akan dikatakan valid jika mempunyai validitas tinggi dan mampu mengukur variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang gambaran tentang validitas yang dimaksud. Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dengan metode product moment (Arikunto 2006) yang dijabarkan sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√(𝑛 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2(𝑛 ∑ 𝑌2(∑ 𝑌)2) Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑ 𝑋= Jumlah skor dalam distribusi X
∑ 𝑌= Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ 𝑋2= Jumlah kuadrat skor dalam distribusi X ∑ 𝑌2= Jumlah kuadrat skor dalam distribusi Y
𝑛= Jumlah responden
Suatu instrumen dinyatkan valid jika mempunyai r-hitung lebih besar dari pada tabel, sebaliknya instrument dinyatakan tidak valid jika r-hitung kurang dari r-tabel.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut arikunto (2006) menunjukan pada suatu definisi yang menyatakan bahwa instrumen dapat dipercaya untuk bisa digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji ini diperlukan untuk mengetahui kestabilan alat ukur. Sebuah alat ukur dikatakan reliabel, misalnya pengulangan pengukuran untuk subyek penelitian ini yang sama menunjukan hasil yang konsisten. Rumus yang digunakan untuk mencari reabilitas dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus Cronboch Alpha (Arikunto, 2006). Rumus yang digunakan yaitu: 𝐶𝑎 = ( 𝑘 𝑘 − 1) (1 − ∑ 𝜎 𝑏2 𝜎𝑡2 ) Keterangan:
𝐶𝑎 (CronbochAlpha) = liabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan atau soal ∑ 𝜎2 = jumlah butir varian soal
𝜎2 = varian soal
Apabila nilai cronboch alpha >0,6, maka data yang digunakan adaah reliabel, sebaliknya jika nilai Cronboch Alpha <0,6 , maka data yang dipergunakan tidak reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik ini digunakan sebagai alat untuk memastikan hasil akurasi model regresi atas variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, serta Uji Autokorelasi.
a. Uji Normalitas data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data terdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengukur data dalam bentuk ordinal, interval maupun rasio. Menurut Ghozali (2013:160) Uji normalitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen berkontribusi atau
tidak. Beberapa metode uji normalitas yaitu penyebaran data pada garis diagonal pada grafik P-P Plot atau uji dengan One Sample Kolmogorov Smirnov (Ghozali, 2013).
Pengujian pada penelitian ini menggunakan P-P Plot, pengujia n secara visual dapat dilihat dalam software SPSS dengan pengambila n keputusan:
1) Jika menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka disimpulkan model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2013:105) uji multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Jika ada korelasi yang tinggi antar variabel bebas maka hubungan antar variabel bebas terhadap variabel terikat menjadi terganggu.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat pada VIF (Varian Inflation Factor). Jika VIF < 10 dan tolerance > 0,1 maka model regresi dikatakan bebas dari multikolinearita s dan jika VIF ≥ 10 dan tolerance ≤ 0,1 maka dinyatakan terjadi multikolinearitas antar variabel.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas di peruntukan melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dan residual satu ke pengamatan yang lain. Uji ini muncul apabila residual dari model yang diamati tidak ada varians yang konstan observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2013:139).
Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan mem-plotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residual nya). Dimana penyebaran titik-titik yang ditimbulka n terbentuk secara acak, tidak membentuk pola tertentu, serta arah penyebarannya berada di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat dikatakan sebagai keadaan terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut urutan waktu. Model regresi yang baik memiliki syarat, tidak ada masalah autokorelasi. Adapun untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson (d), dengan ketentuan:
1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL, maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
2. Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
3. Jika d terletak antara dL dan dU atau di antara 4-dU dan 4-dL, maka tidak ada kesimpulan yang pasti terhadap masalah autokorelasi.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data yang dibutuhkan dari seluruh responden sudah terkumpul. Kegiatan analisis data yaitu pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, men-tabulasi berdasarkan variabel dari seluruh responden, penyajian data dari setiap variabel, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah serta melakukan perhitunga n untuk menguji hipotesis dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2012). Analisis yang digunakan yaitu analisis statistik sebagai berikut:
1. Analisis Regresi berganda
Teknik analisis regresi berganda dipergunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel independen adalah kualitas layanan, kepercayaan, dan kepuasan sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah loyalitas konsumen. Sehingga terbentuk rumus dari regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y = loyalitas pelanggan a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel kualitas layanan
b2 = Koefisien regresi variabel kepercayaan
b3 = Koefisien regresi variabel kepuasan
X1 = kualitas layanan
X3 = kepuasan konsumen
e = error (tingkat kesalahan)
2. Uji Hipotesis
Dalam pengujian benar atau tidaknya suatu hipotesis digunaka n pengujian secara statistic terhadap masing-masing koefisien regresi tersebut yang dinamakan uji taraf nyata (signifikan). Salah satu bentuk uji signifik a n yaitu regresi berganda, masing- masing variabel akan dapat diketahui ada tidaknya hubungan dari variabel bebas secara terpisah maupun bersama an terhadap variabel terikat. Metode dalam uji regresi yang digunakan penelit i adalah uji t (parsial) dan uji F (simultan).
a. Uji t
Uji t di peruntukan dalam menguji apakah secara individu ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial ini berlaku untuk setiap koefisien regresi, diuji dalam mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat pada t tabel dan tingkat signifikansi yang ditentukan dengan kriteria berikut:
1) Bila nilai signifikansi t < 0,05 (∝= 5%) maka terdapat pengaruh yang signifikan antara masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen.
2) Bila nilai signifikansi t > 0,05 (∝= 5%) maka terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Uji F
Uji F pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukan dalam model berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau dependen. Dalam pengujian hipotesis uji F ada kriteria pengambilan keputusan berikut:
1) Jika nilai signifikan F < 0,05, (∝= 5%) maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2) Sebaliknya jika nilai signifikan F > 0,05, (∝= 5%) maka variable; independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifika n terhadap variabel dependen.
c. Uji Dominan
Untuk mengetahui variabel yang dominan berpengaruh pada keputusan pembelian, maka bisa digunakan Standarized Koefisien Beta, dimana Beta tertinggi menunjukkan variabel bebas yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat (Sugiono, 2008).