• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PRAKTEK SANITASI PANGAN DITINJAU DARI CEMARAN ESCHERICHIA COLI DAN SALMONELLA SP. : STUDI KASUS PADA BUBUR AYAM KAKILIMA DI SIMPANG LIMA SEMARANG EVALUATION OF SANITATION PRACTICE REFER TO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EVALUASI PRAKTEK SANITASI PANGAN DITINJAU DARI CEMARAN ESCHERICHIA COLI DAN SALMONELLA SP. : STUDI KASUS PADA BUBUR AYAM KAKILIMA DI SIMPANG LIMA SEMARANG EVALUATION OF SANITATION PRACTICE REFER TO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

EVALUASI PRAKTEK SANITASI PANGAN DITINJAU DARI

CEMARAN

ESCHERICHIA COLI

DAN

SALMONELLA SP.

: STUDI

KASUS PADA BUBUR AYAM KAKILIMA DI SIMPANG LIMA

SEMARANG

EVALUATION OF SANITATION PRACTICE REFER TO

ESCHERICHIA COLI

AND

SALMONELLA SP.

CONTAMINATION :

CASE STUDY IN STREET FOOD CHICKEN PORRIDGE AT

SIMPANG LIMA SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oleh :

MELISSA HAPSARI KIMANDJOJO 07.70.0011

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2011

(2)

ii

EVALUASI PRAKTEK SANITASI PANGAN DITINJAU DARI

CEMARAN

ESCHERICHIA COLI

DAN

SALMONELLA SP.

: STUDI

KASUS PADA BUBUR AYAM KAKILIMA DI SIMPANG LIMA

SEMARANG

EVALUATION OF SANITATION PRACTICE REFER TO

ESCHERICHIA COLI

AND

SALMONELLA SP.

CONTAMINATION :

CASE STUDY IN STREET FOOD CHICKEN PORRIDGE AT

SIMPANG LIMA SEMARANG

Oleh :

MELISSA HAPSARI KIMANDJOJO NIM : 07.70.0011

Program Studi : Teknologi Pangan

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal :

Semarang, 1 Februari 2011 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing I Dekan

Inneke Hantoro, STP., MSc. Ita Sulistyawati, STP., MSc.

Pembimbing II

Ita Sulistyawati, STP., MSc

(3)

iii

RINGKASAN

Masalah keracunan makanan sering kali terjadi di Indonesia. Sebagian besar kasus keracunan bersumber pada pengolahan makanan yang tidak higienis, biasanya terjadi pada pedagang street food. Bubur ayam merupakan salah satu street food yang menjadi ciri khas di kawasan Simpang Lima Semarang terutama pada hari Minggu pagi. Sering kali para pedagang street food mengabaikan prosedur kebersihan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan para pedagang serta tidak adanya fasilitas sanitasi yang mencukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi praktek sanitasi para pedagang streetfood bubur ayam serta mengevaluasi kontaminasi Escherichiacoli

dan Salmonella sp. pada bubur ayam di kawasan Simpang Lima Semarang. Terdapat 3 pedagang bubur ayam di kawasan tersebut yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian ini. Penelitian ini diawali dengan observasi lapangan untuk mengetahui kondisi lingkungan berjualan serta masalah yang ada. Kemudian dilanjutkan survei dengan wawancara langsung tentang kebiasaan para pedagang baik saat memasak, meracik, hingga mencuci. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan uji cemaran mikroorganisme yang meliputi Escherichia coli secara kualitatif dan kuantitatif, serta

Salmonella sp secara kualitatifpada bubur, ayam, telur, cakue, kuah, kerupuk, emping, seledri, sambal, air cucian, serta udara. Keduanya merupakan bakteri patogen yang sering mengkontaminasi makanan. Escherichia coli merupakan bakteri indikator sanitasi, sedangkan Salmonella sp. merupakan bakteri indikator keamanan pangan. Dari hasil analisa diketahui bahwa cemaran Escherichia coli hanya terdapat pada 1 pedagang saja yaitu pada kerupuk (0,0021/g dan 0,00092/g) dan emping (0,11/g dan 0,11/g), akan tetapi jumlahnya masih di bawah standar yaitu <3/g. Sedangkan untuk cemaran

Salmonella sp. pada pedagang A terdapat pada ayam, telur, kerupuk, emping, seledri, cakue, dan sambal. Pada bubur ayam pedagang B hanya sambal yang tercemar

Salmonella sp. dan pada pedagang C hanya seledri yang tercemar. Meskipun dari hasil pengujian mikrobiologisnya, pedagang B dan C nampak lebih baik dari pedagang A, namun tetap tidak dapat dikatakan 100% aman karena resiko sekecil apapun itu pasti akan tetap ada. Begitu pula dengan hasil pengujian Salmonella sp.

Kata kunci : praktek sanitasi, street food, Escherichia coli, Salmonella sp.

(4)

iv

SUMMARY

Food poisoning problem has great concern in Indonesia. Hygienic practices become a main problem, especially in street food. Street food is already became part of life. Chicken porridge is one of street food that become distinctive feature in Simpang Lima Semarang, especially in Sunday morning. Street food merchant often ignore hygienic practices. It can caused by lack of merchant’s knowledge and sanitation facilities. Aim of this research is to evaluate sanitation practice in streed food chicken porridge and to evaluate contamination of Escherichia coli and Salmonella sp. in chicken porridge at Simpang Lima Semarang. There are 3 street food merchants at Simpang Lima which become the objects in this research. First, this research begins with field observation to learn environment condition and the problem. Second, survey through direct interview about merchant’s habits when they cook, serve, until wash. Third, microorganism analysis include Escherichia coli (qualitative and quantitative) and Salmonella sp

(qualitative) in porridge, chicken, egg, fried cake (cakue), broth, crackers (kerupuk), belinjo chips, celery, chilli, dishwashing water, and air. Both of these microorganism are pathogenic bacteria which often contaminate food. Escherichia coli are sanitation indicator bacteria, whereas Salmonella sp. are food safety indicator bacteria. From this research, Escherichia coli contamination is found at one merchant, that is crackers (0,0021/g dan 0,00092/g) and belinjo chips (0,11/g dan 0,11/g), but the counts is still below the standard (<3/g). At merchant ”A”, there are chicken, egg, crackers, belinjo chips, celery, fried cake (cakue), and chilli which contaminated by Salmonella sp. But at merchant ”B” there is only one sample which contaminated, that is chilli. Also at merchant ”C” there is only one sample which contaminated by Salmonella sp., that is celery. Although from the result of microbiological analysis, merchant ”B” and ”C” looks better than merchant ”A”, but can not explained ”100% safe”, because zero risk does not exis. That is the same as the result of Salmonella sp. analysis.

Key word : sanitation practice, streetfood, Escherichia coli, Salmonella sp.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi dengan judul

“Evaluasi Resiko Keamanan Pangan dan Sanitasi Pangan Pada

Street Food

Bubur Ayam

di Simpang Lima Semarang Ditinjau dari Cemaran

Escherichia coli

dan

Salmonella sp.

yang dilaksanakan pada bulan Juli 2010 hingga Januari 2011 yang lalu. Laporan ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan.

Penulis menyadari bahwa untuk melaksanakan penelitian hingga tersusunnya laporan ini,

penulis mendapat bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Ibu Ita Sulistyawati, S.TP, MSc., selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan dosen pembimbing II yang telah

mau membimbing penulis dengan sabar dan selalu memberikan nasihat serta saran

kepada penulis hingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

2.

Ibu Inneke Hantoro, S.TP, MSc., selaku dosen pembimbing I yang telah mau

membimbing penulis dengan sabar dan selalu memberikan arahan kepada penulis

hingga terselesaikannya laporan skripsi ini.

3.

Ibu Ir. Lindayani MP, PhD., yang telah memberikan saran-saran serta arahan kepada

penulis sehingga penelitian serta penulisan laporan ini dapat berjalan dengan lancar.

4.

Mbak Endah, selaku laboran laboratorium Mikrobiologi Pangan Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang selalu membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian ini.

5.

Mas Soleh, selaku laboran laboratorium Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang selalu membantu dalam

kelancaran penelitian ini.

6.

Mas Pri, selaku laboran laboratorium Rekayasa Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang selalu memberikan dukungan dan

semangat kepada penulis.

(6)

vi

7.

Seluruh staf dan karyawan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang, yang telah membantu urusan administrasi sehingga dapat

memperlancar penelitian ini.

8.

Pak Tris, Pak Suyono, dan Pak Fauzi, selaku pedagang bubur ayam di Simpang Lima

yang telah bersedia meluangkan waktunya dan menjadi obyek penelitian ini.

9.

Kedua orang tua yang selalu ikut membantu dengan doa, semangat, dukungan, tenaga

dan waktu untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penelitian dan

penyusunan laporan skripsi ini.

10.

Nikita Flourencia, sebagai sahabat dan teman seperjuangan dalam melakukan

penelitian ini yang telah membantu dan memberikan dukungan serta semangat kepada

penulis selama penelitian ini sampai dengan penyusunan laporan skripsi ini.

11.

Angkakerz ( Cornell, Lia, Novi, Nita, Chatrine, Linda, dan Bangga ), yang saling

memberikan semangat satu sama lain serta telah bersedia berbagai pemakaian

laboratorium.

12.

Teman-teman, khususnya Meliana, Henry, Purjan, Shenny, Wiwi, Chatrine, Thea

yang sudah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis sehingga penelitian

ini bisa terlaksanakan dengan baik.

Pada akhirnya, penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat pada umumnya dan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian khususnya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Skripsi yang berjudul ” Evaluasi Resiko

Keamanan Pangan dan Sanitasi Pangan Pada

Street Food

Bubur Ayam di Simpang Lima

Semarang Ditinjau dari Cemaran

Escherichia coli

dan

Salmonella sp.

“ ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun dari semua pihak demi kebaikan penulis di masa mendatang.

Semarang,

1

Februari

2011

Penulis

(7)

vii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

RINGKASAN... iii

SUMMARY... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Tinjauan Pustaka ... 3

1.2.1 Escherichia coli... 6

1.2.2 Salmonella... 8

1.3 Tujuan Penelitian... 10

2. MATERI DAN METODE ... 11

2.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 11

2.2 Materi ... 11

2.2.1 Alat ... 11

2.2.2 Bahan... 11

2.3 Observasi Lapangan ... 11

2.4 Survei... 13

2.5 Penelitian Utama ... 14

2.5.1 Pengambilan Sampel ... 14

2.5.2 Analisa Mikrobiologi ... 17

2.5.2.1 Preparasi Sampel ... 17

2.5.2.2 Analisa Escherichia coli... 17

2.5.2.2.1 Analisa Kualitatif... 17

2.5.2.2.2 Analisa Kuantitatif... 18

2.5.2.3 Analisa Salmonella sp.... 19

3. HASIL PENELITIAN ... 21

3.1 Praktek Sanitasi Pedagang Bubur Ayam Berdasarkan Survei Lapangan... 21

3.2 Tingkat Cemaran Escherichia coli... 26

3.2.1 Tingkat Cemaran Escherichia coli Pada Makanan ... 26

3.2.2 Tingkat Cemaran Escherichia coli Pada Air Cucian ... 28

3.2.3 Tingkat Cemaran Escherichia coli Pada Udara ... 28

3.3 Tingkat Cemaran Salmonella sp.... 29

3.3.1 Tingkat Cemaran Salmonella sp. Pada Makanan... 29

3.3.2 Tingkat Cemaran Salmonella sp. Pada Air Cucian ... 31

3.3.3 Tingkat Cemaran Salmonella sp. Pada Udara ... 32

(8)

viii

4. PEMBAHASAN... 34

4.1 Cemaran Escherichia coli... 34

4.2 Cemaran Salmonella sp.... 38

5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1 Kesimpulan... 45

5.2 Saran ... 45

6. DAFTAR PUSTAKA... 46

LAMPIRAN ... 49

(9)

ix

DAFTAR TABEL

halaman Tabel 1 Praktek Sanitasi Pedagang Bubur Ayam Kakilima di Simpang Lima ... 21 Tabel 2 Hasil Pemeriksaan Escherichiacoli Pada Bubur Ayam Kali Lima dari 3

Pedagang di Kawasan Simpang Lima ... 27 Tabel 3 Hasil Pemeriksaan Escherichiacoli Bubur Ayam Pedagang A Secara

Kuantitatif... 27 Tabel 4 Tingkat Cemaran Escherichia coli Pada Air Cucian... 28

Tabel 5 Tingkat Cemaran Escherichia coli Pada Udara ... 29 Tabel 6 Hasil Pemeriksaan Salmonella sp. Pada Bubur Ayam Kali Lima dari 3

Pedagang di Kawasan Simpang Lima ... 30 Tabel 7 Tingkat Cemaran Salmonella sp. Pada Air Cucian ... 32 Tabel 8 Tingkat Cemaran Salmonella sp. Pada Udara ... 33

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

halaman Gambar 1 Peta Simpang Lima Semarang (Lokasi Berjualan Pedagang Bubur Ayam

A, B, dan C ... 12

Gambar 2 Lokasi Bubur Ayam Kaki Lima Pedagang A ... 12

Gambar 3 Lokasi Bubur Ayam Kaki Lima Pedagang B ... 13

Gambar 4 Lokasi Bubur Ayam Kaki Lima Pedagang C ... 13

Gambar 5 Sampel Bubur Ayam Pedagang A (yang terdiri dari bubur (a), ayam (b), cakue (c), telur (d), kuah (e), kerupuk (f), emping (g), seledri (h), dan sambal (i))... 14

Gambar 6 Sampel Bubur Ayam Pedagang B (yang terdiri dari bubur (a), ayam (b), cakue (c), telur (d), kuah (e), kerupuk (f), emping (g), seledri (h), dan sambal (i))... 15

Gambar 7 Sampel Bubur Ayam Pedagang C (yang terdiri dari bubur (a), ayam (b), cakue (c), telur (d), kuah (e), kerupuk (f), emping (g), seledri (h), dan sambal (i))... 15

Gambar 8 Diagram Alir Pengambilan Sampel ... 16

Gambar 9 Cara Pembuatan Sambal ... 22

Gambar 10 Cara Pembuatan Ayam Bacem ... 23

Gambar 11 Cara Pembuatan Telur Bacem ... 23

Gambar 12 Prosedur Penyajian Bubur Ayam... 23

Gambar 13 Kondisi Makanan di Bubur Ayam Pedagang A ((a) kondisi makanan yang terbuka saat tidak ada pelanggan, (b) kondisi gerobak keseluruhan, (c) penyajian bubur ayam, (d) kerupuk yang disimpan di dalam toples) .... 24

Gambar 14 Kondisi Makanan di Bubur Ayam Pedagang B ((a) kondisi telur dan ayam, (b) pedagang saat mengambil kerupuk dengan tangan, (c) kondisi telur dan ayam saat tidak ada pelanggan, (d) kondisi bubur dan kuah yang selalu tertutup, (e) kondisi cakue)... 25

Gambar 15 Kondisi Makanan di Bubur Ayam Pedagang C ((a) kondisi bubur dan kuah yang selalu tertutup, (b) kondisi seledri dan ayam yang terbuka saat tidak ada pelanggan, (c) kondisi telur yang terbuka saat tidak ada pelanggan, (d) kondisi cakue, (e) kondisi kerupuk dan emping yang disimpan di dalam toples) ... 25

Gambar 16 (a) Koloni Escherichia coli Sampel Kerupuk Pedagang A Pada Media MCA; (b) Tidak Terdapat Koloni Escherichia coli Pada Media MCA Pada Sampel Sambal Pedagang B ... 26

Gambar 17 Tabung ECB Positif (kiri, terdapat gelembung udara); Tabung ECB Negatif (kanan, tidak terdapat gelembung udara)... 26

Gambar 18 (a) Dugaan Positif Koloni Salmonella sp. Sampel Seledri Pedagang A Pada Media SSA; (b) Tidak Terdapat Koloni Salmonella sp. Pada Sampel Kuah Pedagang A Pada Media SSA... 30

Gambar 19 (a) Positif Salmonella sp. Sampel Cakue Pedagang A Pada Media TSIA;(b) Negatif Salmonella sp. Sampel Bubur Pedagang A Pada Media TSIA ... 31

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

halaman Lampiran 1 Kuisioner... 49 Lampiran 2 Tabel Most Probable Number (MPN) Seri Tiga Tabung ... 53 Lampiran 3 Hasil Evaluasi Cemaran Escherichia coli Pada Bubur Ayam

Pedagang A ... 54 Lampiran 4 Hasil Evaluasi Cemaran Escherichia coli Pada Bubur Ayam

Pedagang B ... 55 Lampiran 5 Hasil Evaluasi Cemaran Escherichia coli Pada Bubur Ayam

Pedagang C ... 56 Lampiran 6 Hasil Evaluasi Cemaran Salmonella sp. Pada Bubur Ayam

Pedagang A ... 57 Lampiran 7 Hasil Evaluasi Cemaran Salmonella sp. Pada Bubur Ayam

Pedagang B ... 58 Lampiran 8 Hasil Evaluasi Cemaran Salmonella sp. Pada Bubur Ayam

(12)

xii

Gambar

Tabel 2   Hasil Pemeriksaan Escherichia coli Pada Bubur Ayam Kali Lima dari 3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian terdahulu tersebut menjelaskan bahwa strategi manajemen konflik milik Devito (2007) digunakan semua dalam memanage konfliknya Bila penelitian

intact all the notices that refer to this License and to the absence of any warranty; and give any other recipients of the Program a copy of this License along with the Program.

Hasil identifikasi terdapat 12 genus bakteri yaitu Morganella, Klebsiella, Aeromicrobium, Xenorhabdus, Plesiomonas, Lactobacillus, Citrobacter, Erwinia, Micrococcus,

Sinyal kontrol atau torsi referensi yang dihasilkan kontroler, torsi yang dibangkitkan pada motor, dan respon kecepatan motor induksi, juga ditampilkan dalam satu

Sistem pengenalan ini menggunakan mikrofon sebagai perekam gelombang suara nada gamelan slenthem dan komputer yang berfungsi untuk memproses data hasil rekaman,

Penggemar ini bekerja untuk menentukan jumlah minimum ratu yang diperlukan sehingga setiap persegi pada papan catur standar 8 × 8 dapat diduduki oleh sebuah ratu atau dapat

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR ATAS PRODUK PERTAMBANGAN YANG DIKENAKAN BEA KELUAR.. OKE NURWAN Salinan sesuai

Pengolahan data menggunakan SPSS Versi 22 sehingga di dapatkan hasil t hitung dari variabel tingkat pemahaman sebesar 11,405, maka dapat di simpulkan bahwa tingkat