• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KASUS PERMOHONAN RESTITUSI LEBIH BAYAR PPN BULAN DESEMBER 2013 PADA PT.KAJ LAPORAN PRAKTER KERJA LAPANGAN - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS KASUS PERMOHONAN RESTITUSI LEBIH BAYAR PPN BULAN DESEMBER 2013 PADA PT.KAJ LAPORAN PRAKTER KERJA LAPANGAN - Unika Repository"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

xv BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Sumber daya manusia yang berkompetensi dan dana yang memadai dapat

membiayai program di segala sektor, salah satunya adalah sektor pembangunan.

Dana tersebut dihimpun dan disimpan di dalam kas negara. Salah satu sumber

dana untuk mengisi kas negara yaituberasal dari pajak. Pajak mempunyai peran

yang sedemikian penting. Tanpa adanya pajak, penyelenggaraan suatu

pemerintahan tidak mungkin dapat terlaksana. Ibarat seperti sirkulasi darah yang

ada di dalam tubuh kita, demikian pula peran dana yang mengatur sirkulasi

program pembangunan suatu Negara (Irwansyah Lubis,2009). Dalam sistem

perundang-undangan pajak yang baru, dianut falsafah perpajakan yang

mengatakanbahwa pajak merupakan perwujudan atas kewajiban kenegaraan dan

partisipasi anggota masyarakat dalam memenuhi pengeluaran-pengeluaran negara.

Sistem perpajakan yang barujuga mempunyai asas-asas yaitu meliputi:

kepercayaan kepada masyarakat, keadilan, kegontongroyongan nasional,

ketertiban dan kepastian hukum, serta kesamaan dan perataan beban (Soemarso

S.R, 2007).

Penerimaan Negara yang paling berpontensial bagi kelangsungan

pembangunan Negara Indonesia adalah pajak, karena penerimaan pajak

(2)

kesejahteraan suatu bangsa. Pajak juga dapat memberikan kemandirian kepada

bangsa Indonesia tanpa harus terlalu banyak menggantungkan harapan dengan

Negara lain, untuk mendapatkan bantuan atau pinjaman dari luar negeri.Peranan

pajak yang semakin besar dan penting dalam menyumbang penerimaan Negara,

maka dibutuhkan peran serta masyarakat dalam bentuk kesadaran, kepedulian,

dan kepatuhan untuk membayar pajak, salah satu sektor pajak yang menyumbang

penerimaan negara cukup besar adalah Pajak Pertambahan Nilai.Pajak

Pertambahan Nilai sendiri telah menyumbang 83,29% dari total penerimaan

pajak. Walaupun di tahun 2015 ini, telah terjadi penurunan penerimaan

PPN/PPnBM 42,71% atau sebesar Rp 31,87 Miliar dibandingkan dengan tahun

2014 yaitu sebesar Rp 66,00 Miliar. Namun penurunan PPN/PPnBM lainnya ini

tidak sebesar akhir bulan Maret 2015 lalu yang mencapai 55,44% atau sebesar Rp

26,13 Miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2014 sebesar Rp

58,64 Miliar (http//:www.pajak.go.id). Terbukti dari prosentase tersebut, bahwa

Pajak Pertambahan Nilai memang cukup berpengaruh dalam pemasukan anggaran

suatu Negara.

Menurut Undang-undang Perpajakan Indonesia sistem pemungutan pajak

menyangkut sistem selft assessment, dimana Wajib Pajak diberikan kepercayaan

untuk berperan aktif dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, yaitu

menghitung pajak, menyetorkan pajak, dan melaporkan pajak yang terutang.

“Semua yang dihitung, disetor, dan dilaporkan Wajib Pajak dianggap benar

sampai terbukti sebaliknya”, (Hussein Kartasasmita, 1998). Dengan demikian

(3)

penerapan sanksi administrasi. Dalam kaitannya dengan sistem self assessment,

Undang-undang Perpajakan memberikan beberapa hak di dalam memenuhi dan

melaksanakan kewajiban perpajakannya yang secara garis besar dapat

dikelompokkan menjadi empat hak utama yang ditujukan kepada Pengusaha Kena

Pajak (PKP), yaitu : hak untuk menerima NPWP, hak untuk mengajukan

keberatan dan banding, hak untuk melakukan kompensasi dan restitusi, dan hak

untuk membetulkan dan memperpanjang batas waktu penyampaian Surat

Pemberitahuan (SPT), (Safri Nurmantu, 1994,h.99).

“Dimaksudkan dengan hak untuk melakukan restitusi disini adalah

pengembalian kelebihan pembayaran pajak”, (B.Budiono, 1986, h.100). “Pada

hakekatnya, jika Wajib Pajak telah menjalankan prosedur dengan benar maka

proses permohonan untuk restitusi seharusnya mendapat prioritas karena berarti

Wajib Pajak tersebut telah menjalankan kewajiban pajaknya, bahkan melampaui

pajak yang seharusnya terutang”, (Pawito, 2007). Undang-Undang No.6 Tahun

1983 telah mengalami perubahan menajdi Undang-Undang No.28 Tahun 2007

yang membahas tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)

bahwa jangka waktu permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak

(restitusi) adalah paling lama 12 (dua belas) bulan.

Pasal 11 (3) UU No.17 tahun 2003 menyebutkan, di dalam pengelolaan

keuangan negara harus dilaksanakan dengan seefisien mungkin,bersifat tertib,

ekonomis, efektif, transparan, patuh akan peraturan perundang-undangan, dan

memperhatikan rasa keadilan dengan tanggung jawab yang tinggi. Pengelolaan

(4)

suatu dana (cash flow), salah satunya adalah adaya restitusi pajak. Pasal 12 (2)

dan pasal 18 UU No.1 tahun 2004 yang mengatur tentangperbendaharaan negara

menyebutkan di dalam pengeluaran negara dapat dilakukan dengan arus rekening

kas umum suatu negara tersebut. Salah satu pengeluaran negara yaitu dengan

adanya restitusi pajak atau pengembalian pajak, terdapat beberapa kewenangan

diantaranya adalah (a) untuk menguji kebenaran atas adanya material surat-surat

bukti atas dokumen mengenai hak pihak penagih, dan (b) meneliti kembali secara

benar terkait dokumen yang akan menjadi persyaratan dan kelengkapannya.

Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa untuk memenuhi target

penerimaan pajak suatu negara, restitusi merupakan salah satu cara di dalam

mengatasi pengeluaran negara. Restitusi pajak sering diminta oleh Pengusaha

Kena Pajak (PKP) yaitu pada akhir tahun di bulan Desember. Sebaliknya agar

tercapainya target penerimaan, maka pada bulan Januari di tahun berikutnya akan

dipercepat dan ditarik penerimaannya sebagai penerimaan di bulan Desember.

Pengembalian kelebihan pembayaran atau restitusi pajak memiliki prinsip umum

bahwa restitusi harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu yang sudah dipertegas

di dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.7/2006 pada

tanggal 22 Agustus 2006 tentang kebijakan pemeriksaan atas Surat Pemberitahuan

Masa PPN Lebih Bayar. Tindakan Pemeriksaan dilakukan untuk menghindari

manipulasi restitusi yang dilakukan oleh oknum Wajib Pajak atas restitusi yang

bukan merupakan haknya (Mardiasmo, 1999).

Pada proses pemeriksaan berlangsung, Fiskus memang lebih sering

(5)

restitusi, di samping itu Fiskus juga akan meminta data tambahan dari luar sebagai

salah satu persyaratan, agar lebih meyakinkanpihak Fiskus atas

kebenaran-kebenaran transaksi maupun bukti-bukti dokumen lainnya. Adanya permintaan

atas tambahan data antara Fiskus yang satu dengan yang lainnya sering

mengalami perbedaan, walaupun pada akhirnya pengujian atas pemeriksaan

dilakukan atas transaksi yang sama. Adanya perbedaan tesebut, seringkali

membuat Wajib Pajak bingung pada saat meminta pengembalian kelebihan

pajaknya,sehingga membuat Wajib Pajak tidak segera memberikan data-data

terkait proses restitusi yang diminta oleh Fiskus, terlebih lagijika Wajib Pajak

melakukan kelalaian di dalam proses pemenuhan kewajiban perpajakan, yang

terlanjur dilakukan pemeriksaan otomatis akan merugikan Wajib Pajak itu sendiri.

Teknis pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan oleh Fiskus berdampak

pada proses permohonan restitusi, karena itu restitusi berjalan cukup sulit,

sedangkan di sisi lain bagi Wajib Pajak, restitusi merupakan bagian yang sangat

penting dalam kelancaran kegiatan usaha berkaitan dengan aliran uang masuk dan

keluar (cash flow) Wajib Pajak. Sulitnya proses restitusi inilah yang akan dihadapi

oleh Wajib Pajak jika kurang memahami ketentuan formal maupun material

dokumen-dokumen pendukung transaksi yang berkaitan dengan permohonan

restitusi, sehingga penyelesaiannya menjadi berjalan lambat yang dapat

merugikan Wajib Pajak, baik dari sisi biaya, dan tenaga.

Menurut (Caiden, 1991, h.100), perhatian utama dari reformasi

administrasi salah satunya dalam hal organizations-planning. Oleh karena itu,

(6)

perencanaan di bidang perpajakan dengan sebaik-baiknya agar mendapat

pengembalian restitusi sesuai dengan yang diperkirakan.

PT. KAJ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan,

yang merupakan salah satu klien Kantor Konsultan Pajak Pelita dimana penulis

melakukan Praktek Kerja Lapangan. Dalam periode satu tahun, PT. KAJ

mengalami lebih bayar dan kurang bayar. Tetapi diakhir tahun periode PT. KAJ

mengalami lebih bayar, dan meminta untuk direstitusi. Berdasarkan dari uraian

diatas, pada saat melakukan penelitian, penulis tertarik mengangkat suatu

permasalahan dengan judul: “ANALISIS KASUS PERMOHONAN RESTITUSI LEBIH BAYAR PPN BULAN DESEMBER 2013 PADA PT KAJ”.

1.1 RUMUSAN MASALAH

Terkait latar belakang yang dikemukakan diatas, peneliti telah tertarik untuk

mengangkat kasus permohonan restitusi. Penelitian dilakukan pada salah satu

perusahaan dagang yaitu pada PT KAJ, dalam kegiatan perpajakannya cenderung

untuk memilih restitusi sebagai salah satu langkah untuk pengembalian

pembayaran PPN. Tingkat keberhasilan dari perencanaan perpajakan yang

digunakan untuk restitusi ini dapat diukur dari seberapa besar hasil yang diterima

oleh perusahaan dibandingkan dengan jumlah restitusi yang diajukan, “Apabila

terhadap Wajib Pajak pernah dilakukan pemeriksaan pajak (misalnya pemeriksaan

lengkap atau pemeriksaan atas satu jenis pajak), maka temuan pemeriksaan atas

masing-masing jenis pajak tidak melebihi 10% dari jumlah yang dilaporkan dalam

(7)

Pajak dalam mengajukan permohonan restitusi mengalami permasalahan pada

saat dilakukannya pemeriksaaan pajak oleh Fiskus.

Pokok permasalahan tersebut dapat dijabarkan secara spesifik dalam

pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana alur restitusi PT.KAJ atas PPN lebih bayar bulan

Desember 2013?

2. Apakah kendala yang dihadapi PT.KAJ pada saat mengajukan

permohonan restitusi ?

3. Bagaimana alternatif cara atau strategi yang dilakukan PT.KAJ

apabila mengajukan restitusi di masa selanjutnya?

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan penulisan adalah untuk :

1. Untuk mengetahui alur restitusiPT.KAJ atas PPN lebih bayar bulan

Desember 2013.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi PT.KAJ pada saat

mengajukan permohonan restitusi.

3. Untuk mengetahui alternatif cara atau strategidalam menggunakan

restitusi.

1.3MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Penulis

Memberikansuatu wawasan dan ilmu pengetahuan yang baru bagi

penulis tentang proses pada saat mengajukan restitusi maupun

(8)

2. Bagi Pembaca

Sebagai bahan referensi dan bahan penelitian agar pembaca dapat

dengan mudah menggunakannya sebagai bahan kepustakaan, di dalam

pengembangan ilmu-ilmu yang terkait dengan perpajakan terutama

dalam hal permohonan restitusi PPN.

3. Bagi Wajib Pajak

Memberikan banyak informasi-informasi terbaru mengenai proses

pembayaran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku, terutama

untuk Wajib Pajak khususnya pada Pengusaha Kena Pajak mengenai

cara-cara pengajuan restitusi Pajak Pertambahan Nilai dengan terarah,

benar, dan harus sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan

secara formal maupun material, dan semakin mengetahui seluk beluk

tentang restitusi PPN. Sehingga hal itu dapat menjadi pertimbangan

dalam mengajukan restitusi PPN.

1.4SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari penulisan tugas akhir yaitu

diuraikan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan

permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

(9)

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis akan menyampaikan tentang teori-teori

perpajakan sesusai peraturan perundang-undangan terbaru,

terutama yang berkaitan dengan Pajak Pertambahan Nilai dan

Pemeriksaan Pajak terkait dengan adanya restitusi PPN. Dan

penulis juga akan mencoba mengaitkan masalah dengan teori

konsep untuk memadukan seluruh materi yang ada kaitannya

dengan masalah dan cara mengungkapkan dasar-dasar teoritis,

konseptual, dan logis.

BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN

Bab ini memberikan gambaran secara umum mengenai Subjek dan

Objek penelitian, juga tentang metode penelitian yang akan

digunakan.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang alur restitusi PT.KAJ atas PPN lebih

bayar bulan Desember 2013, kendala yang dihadapi PT.KAJ pada

saat mengajukan permohonan restitusi, analisis pengkoreksian

pemeriksaan pajak yang dilakukan Fiskus terhadap PT.KAJ terkait

permohonan restitusi PPN lebih bayar bulan Desember 2013,

analisis penyelesaian restitusi PT.KAJ atas PPN lebih bayar bulan

Desember 2013, serta strategi yang akan dilakukan PT.KAJ dalam

(10)

BAB V PENUTUP

Penulis di dalam bab terakhir ini akan menguraikan permasalahan

yang di ambil sesuai dengan temanya, yang berupa sebuah

Referensi

Dokumen terkait

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara keuangan, hal ini dikarenakan

Pengajian di majelis taklim Baitul Atiq masih menggunakan sistem baca kitab, yang mana sistem ini merupakan salah satu cara da’i untuk menyampaikan ilmunya atau suatu proses

Citra yang baik merupakan salah satu cara yang efektif di dalam menjaring konsumen, karena konsumen dengan sadar atau tidak sadar akan memilih suatu produk yang memiliki brand

Tax Avoidance merupakan aktifitas penghindaran pajak yang dilakukan dengan cara tidak melanggar undang-undang yang berlaku di suatu negara dengan kata lain merupakan

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

Pendidikan merupakan salah satu pilar kehidupan yang dibutuhkan oleh setiap umat manusia. Di dalam prosesnya, pendidikan mampu membantu suatu individu dalam mengembangkan diri di dalam lingkungannya. Pendidikan juga merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu negara, sesuai dengan tujuan nasional bangsa Indonesia yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yaitu mencerdaskan segala bangsa dengan mengupayakan kemajuan pendidikan di Indonesia menggunakan berbagai