• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertambangan - Nurul BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertambangan - Nurul BAB II"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertambangan

1. Pengertian pertambangan

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahpan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau betubara yang meliputi penyalidikan umum, eksplorasi dan studi kelayakan, kontruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengnagkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang (kementrian ESDM tahun 2014). Sektor pertambangan merupakan sektor yang strategis, selain itu bagi daerah yang kaya sumber daya alamnya, pertambangn merupakan tulang punggung bagi pendapatan daerah tersebut (Djajadiningrat 2007).Mineral yaitu senyawa organik yang terbentuk di alam, yang memilliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabunganya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.

2. Karakteristik Perusahaan Pertambangan

Karakteristik perusahaan pertambanganumum, terdapat empat usaha pokok meliputi :

a. Eksplorasi (Eksploration) yaitu usaha dalam rangka mencari, menemukan dan mengevaluasi cadangan terbukti pada suatu wilayah tambang dalam jangka waktu tertentu seperti yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2)

b. Pengembangan dan kontruksi (Development and Contruction) yaitu setiap kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan cadangan terbukti sampai siap diproduksi secara komersial. Kontruksi adalah pembangunan fasilitas dan prasarana untuk melaksanakan dan mendukung kegiatan produksi.

c. Produksi (Production) yaitu semua tahapan mulai dari pengangkatanbahan galian dari cadangan terbukti ke permukaan bumi sampai siap untuk dipasarkan, dimanfaatkan atau diolah lebih lanjut.

d. Pengolahan, dengan adanya kegiatan pada suatu daerah tertentu, maka akan menimbulkan dampak tehadap lingkungan hidup di sekitar lokasi penambangan, meliputi :

1) Pencemaran lingkungan yaitu masuknya atau dimasukanya mahluk hidup, zat, energi dan komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukanya.

(3)

3. Fungsi pertambangan

Dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan, fungsi pengelolaan mineral dan batubara berdasarkan undang-undang republik Indonesia No 4 Tahun 2009, tentang pertambangan mineral dsn batubara adalah :

a. Menjamin efektifitas pelaksanaan dan pengendalian kegiatan usaha pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna dan berdaya saing.

b. Menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup.

c. Menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara sebagai bahan baku dan atau sebagai sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri.

d. Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar mampu bersaing.

e. Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah dan negara serta menciptakan lapangan kerja untuk sebesar-besarnya kepentingn rakyat.

f. Menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan usaha pertambangn mineal dan batubara.

B. Pasir Besi

(4)

bawah sinar matahari langsung, menyebabkan suhu yang tinggi. Pasir besi merupakan salah satu sumber besi yang dalam pemanfaatanya masih belum optimal. Di Indonesia pasir besi masih terbatas pengolahanya yaitu hanya sebagai bahan baku pembuatan semen. Di luar negeri pasir besi sudah meluas pemanfaatanya yaitu digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja. (biz andra, tt, sain teknologi mineral)

C. Kondisi Sosial Ekonomi

Sejarah sosial ekonomi berhubungan dengan keadaan-keadaan dimana manusia-manusia itu hidup, kemungkinan-kemungkinan perkembangan materi dan batas-batas nya yang tidak bisa diikuti manusia. Penduduk dan kepadatan penduduk, konsumsi dan produksi pangan, perumahan, sandang, kesehatan dan penyakit, sumber-sumber kekuatan dan pada tingkat dasarnya faktor-faktor ini berkembang tidak menentu dan sangat drastis mempengaruhi kondisi-kondisi dimana manusia harus hidup (Ahmad, 1992). Salah satu faktor yang penting untuk membangun masyarakat yang sejahtera adalah sebuah teori sosial ekonomi yang baik. Sepanjang sejarah, manusia sering mencari jawaban bagaimana sumber daya bumi ini dapat dipergunakan dan dibagikan dengan baik.

(5)

Sedangkan dalam konsep sosiologi, manusia sering disebut sebagai mahluk sosial yang artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa bantuan orang lain di sekitarnya. Sehingga kata sosial sering diartikan sebagai hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat.

Sementara istilah ekonomi sendiri berasal dari kata yunani yaitu”oikos” yang berarti keluarga atau rumah tangga dan “nomos” yaitu peraturan atau aturan hukum. Maka secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau menejemen rumah tangga. Dalam kamus besar bahasa indonesia ekonomi berarti ilmu yang mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti keuangan, perindustrian dan perdagangan) (KBBI, 1996:251). Ekonomi sumber daya manusia adalah ilmu yang diterapkan untuk menganalsis pembentukan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi ( Mulyadi 2003 : 1 ).

Kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu disertai pula dengan seperangkat dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status( Sumardi, 2001:21 dalam Basrowi dan Juwariyah, 2010)

(6)

Kondisi sosial ekonomi masyarakat di tandai adanya saling kenal mengenal antar satu dengan yang lain, paguyuban, sifat kegotong – royongan dan kekeluargaan. Mengenai kondisi sosial ekonomi, Yayuk Yulianti yang dikutip Zaenal Arifin (2002) dalam Basrowi dan Juariyah (2010) menjelaskan kondisi sosial ekonomi sebagai kaitan antara status sosial dan kebiasaan hidup sehari-hari yang telah membudaya bagi individu dan kelompok dimana kebiasaan hidup yang membudaya ini biasanya disebut dengan Cultur Activity, kemudian ia juga menjelaskan pula bahwa dalam semua masyarakat di dunia baik yang sederhana maupun yang kompleks, pola interaksi atau pergaulan hidup antara individu menunjuk pada perbedaan kedudukan dan derajat atau status kriteria dalam membedakan status pada masyarakat yang kecil biasanya sangat sederhana.

Sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara lain sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan dengan penghasilan. Sedangkan kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini diberikan dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status (Koentjaraningrat, 1990)

(7)

kesehatan, pendidikan, perumahan dan air yang sehat yang di dukung oleh pekerjaan yang layak. Berdasarkan ini masyarakat tersebut dapat digolongkan kedalam kedudukan sosial ekonomi rendah, sedang, dan tinggi (Koentjaraningrat, 1981:53).

1. Golongan Berpenghasilan Rendah

Golongan berpenghasilan rendah yaitu keluraga yang menerima pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk memenuhi tingkat hidup yang minimal. Untuk memenuhi tingkat hidup yang minimal, maka perlu mendapatkan pinjaman dari orang lain karena tuntutan kehidupan yang keras, perkembangan anak dari keluarga itupun menjadi agresif. Sementara itu orang tua yang sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tiadak sempat memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap perilaku anaknya.

2. Golongan Berpenghasilan Sedang

Golongan berpenghasilan sedang yaitu keluarga yang menerima pendapatan yang hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok.

3. Golongan Berpenghasilan Tinggi

Golongan berpenghasilan tinggi yaitu keluarga yang selain dapat memenuhi kebutuhan pokok, sebagian dari penghasilan yang diterima dapat ditabung dan digunakan untuk kebutuhan lain ataupun kebutuhan dimasa mendatang.

D. Perubahan Kondisi Sosial

(8)

masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap, pola perilaku diantara kelompok-kelompok di dalam masyarakat.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2000) dalam Basrowi dan Juariyah (2010) kondisi sosial masyarakat diartikan sebagai keadaan masyarakat suatu negara pada saat tertentu. Perubahan sosial dadapat dibedakan kedalam ke dalam beberapa bentuk (Soekanto, 2009) dalam (Puspitasari, 2009) antara lain : 1. Perubahan yang cepat dan perubahan yang lambat.

Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat, pada umumnya disebut dengan revolusi adalah terdapatnya perubahan yang terjadi dengan cepat, disamping itu perubahan tersebut menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi secara revolusi dapat direncanakan ataupun tidak.

Perubahan yang terjadi secara revolusi, sebenarnya kecepatan berlangsungnya perubahan adalah relatif, dikarenakan ada suatu revolusi yang berlangsung lama, misalnya revolusi industri di inggris yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari proses produksi tanpa mesin, hingga proses produksi menggunakan mesin. Perubahan ini disebut perubahan yang cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya sistem hubungan antara buruh dan majikan.

(9)

usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri, dengan kepentingan, keadaan dan kondisi-kondisi baru yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan masyarakat. Rangkaian perubahan – perubahan itu tidak perlu sejalan dengan serangkaian peristiwa – peristiwa pada sejarah masyarakat yang bersangkutan.

2. Perubahan yang besar dan perubahan yang kecil

Perubahan sosial yang besar pada umumnya adalah perubahan yang akan membawa pengaruh yang besar pada masyarakat, misalnya terjadinya proses industrialisasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga – lembaga kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan yang lainya.

Sedangkan perubahan sosial yang kecil adalah perubahan – perubahan yang terjadi pada unsur – unsur struktur sosial yang tidak membawa akibat langsung pada masyarakat, misalnya perubahan bentuk potongan rambut, tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat secara keseluruhan. Hak ini dikarenakan tidak akan menyebabkan terjadinya perubahan – perubahan pada lembaga kemasyarakatan.

3. Perubahan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan

(10)

Perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah terjadinya perubahan – perubahan yang tidak direncanakan dan tidak dikehendaki dan terjadi diluar pengawasan masyarakat dan dapat menimbulkan akibat – akibat sosial yang tidak di kehendaki oleh masyarakat, misalnya terjadi musim kemarau yang berkepanjangan dan berakibat sulitnya menapatkan penghasilan yang cukup hingga membuat banyak anggota masyarakat nekat melakukan tindakan – tindakan kriminal, hanya untuk dapat memenuhi kelangsungan hidupnya.

E. Perubahan Kondisi Ekonomi

Boediono(1999), anonim tt, mengemukakan bahwapertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output perkapitadalam jangka panjang. Penekanan disini adalah pada proses karena mengandung unsur perubahan dan indikator pertumbuhan ekonomi dilihat dalam kurun waktu yang cukup lama.

Suryana 2000, anonim,tt pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP (Gross Domestic Produc) tanpa memandang bahwa kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk dan tanpa memandang apakah ada perubahan dalam struktur ekonominya. Ada 4 faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi :

1. Sumber daya manusia.

(11)

kondisi lokal hampir selalu menuntut ketersediaan manajemen, ketrampilan produksi, dan keahlian yang hanya bisa diperoleh melalui angjatan kerja terampil yang terdidik.

2. Sumber daya alam.

Faktor produksi yang kedua adalah tanah. Tanah yang dapat ditanami merupakan faktor yang paling berharga. Selain tanah sumber daya alam yang penting antara lain minyak, gas, hutan, air dan mineral – mineral lain.

3. Pembentukan modal.

Untuk pembentukan modal diperlukan pengorbanan berupa pengurangan konsumsi, yang mungkin berlangsung selama beberapa puluh tahun. Pembentukan modal – modal investasi ini sebenarnya sangat dibutuhkan untuk kemajuan cepat di bidang ekonomi.

4. Perubahan teknologi dan inovasi

Salah satu tugas kunci pembangunan ekonomi adalah memacu semangan kewiraswastaan. Perekonomian akan sulit untuk maju apabila tidak memiliki para wiraswastawan yang bersedia menanggung resiko usaha dengan mendirikan berbagai pabrik atau fasilitas produksi, menerapkan teknnologi baru, menghadapi berbagai hambatan usaha, hingga mengimpor berbagai cara dan teknik usaha yang lebih maju.

F. Landasan Teori

(12)

penghasilan. Sedangkan kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini diberikan dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status (Koentjaraningrat, 1990)

G. Kerangka Pikir

Adapun gambaran kerangka teoritik atau kerangka pikir untuk mempermudah jalanya penelitian selanjutnya akan disajikan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Diagram Alir Kerangka Pikir Penelitian.

H. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana perubahan kondisi sosial ekonomi di Desa Welahan – Wetan dengan masuknya pertambangan pasir besi?

Kondisi sosial ekonomi 2006

Alat Transportasi Rumah

Tinggal

Orientasi Kesehatan Pertambangan Pasir besi

Gambar

Gambar 2.1 Diagram Alir Kerangka Pikir Penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi, meliputi pola aliran dan distribusi temperatur pada permasalahan Konveksi alami, pada kotak 2D

Salah satu subsistem agribisnis adalah agroindustri kecap. Kecap merupakan hasil olahan dari gula merah dan kedelai yang banyak digunakan sebagai penyedap makanan

Perancangan hotel resort dengan penerapan struktur merupakan bangunan komersil yang digunakan sebagai tempat sementara para wisatawan untuk beristirahat

Dimana : E1= energi yang diterima dari matahari E2=energi yang diserap planet E3= energi yang dipancarkan oleh planet Dari hukum Stefan-Boltzman diketahui, bahwa pancaran energi

Pada serangga yang bermetamorfosis sempurna, bentuk larva tidak menyerupai saat serangga tersebut menjadi dewasa, contohnya kupu-kupu ketika pada tahap larva kupu-kupu

Siswa dalam kelas yang terpilih akan diberikan kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui prakonsepsi tentang konten zat aditif makanan dan konteks SSI yang berkaitan

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir deng n tanda Tanya atau tanda seru, dan mendahului

Regresi Sisaan Dbr = p-1 Dbs=n-p JKR=b.. nyata antara volume yang diduga dengan tabel terhadap volume nyatanya. Uji beda nyata bisa dilakukan dengan cara uji