• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan - POLA KOMUNIKASI PENJUAL DAN PEMBELI PADA ONLINE SHOP “FORUM JUAL BELI ONLINE PURWOKERTO” - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan - POLA KOMUNIKASI PENJUAL DAN PEMBELI PADA ONLINE SHOP “FORUM JUAL BELI ONLINE PURWOKERTO” - repository perpustakaan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan memberikan pemaparan tentang penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh para peneliti. Untuk dapat membedakan penelitian yang sedang peneliti lakukukan dengan penelitian sebelumnya maka peneliti meninjau dua buah hasil penelitian Mahasiswa Universitas Muhammdiyah Purwokerto. Novi Istriyani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Tindak Tutur Transaksi Jual Beli di Counter Handphone di Pasar Induk Wonosobo” menggunakan teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian tersebut mendeskripsikan bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi pada tuturan penjual dan pembeli. Sumber data yang digunakan adalah penjual dan pembeli di tujuh counter handphone di Pasar Induk Wonosobo. Metode yang digunakan dalam perolehan data yaitu metode simak. Dalam penyimakan digunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap, kemudian dilanjutkan dengan penyadapan data atau disebut teknik sadap.

(2)

menawar sepatu sandal di Pasar Banjarnegara. Metode yang digunakan dalam perolehan data tersebut yaitu metode simak dengan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan dilanjutkan dengan teknik catat.

Penelitian terdahulu tersebut menunjukan bahwa penelitian yang peneliti lakukan memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan dari penelitian tersebut yaitu sama-sama melakukan penelitian pada sebuah transaksi jual beli atau penawaran barang. Perbedaanya dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada landasan teori, peneliti menggunakan landasan teori pragmatik dan lebih khususnya teori yang mengacu pada tipe tindak tutur menurut Littlejohn dan Karena A. Foss (2009: 248-250). Littlejohn dan Karena A Foss mengemukakan bahwa tipe tindak tutur dalam tahapan fungsional dalam diskusi atau percakapan dibagi empat tahapan dan setiap tahapan memiliki tipe tidak tutur, yaitu : tahap konfrontasi, tahap pembukaan, tahap argumentasi, tahap penyimpulan. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penjual dan pembeli pada “Forum Jual Beli Online Purwokerto” yang diperoleh dari situs jejaring sosial facebook. Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan teknik catat, dalam hal ini peneliti berhadapan dengan penggunaan bahasa secara tertulis.

B. Bahasa

1. Pengertian Bahasa

(3)

menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya, karena di dalam inetraksi sosial manusia akan saling bertukar pikiran, ide ataupun gagasan. Demikian juga ketika melakukan kerjasama dengan manusia lainnya dan mengidentifisikan diri dalam lingkungan masyarakat tentu memerlukan bahasa sebagai alat berkomunikasi. Dengan demikian bahasa menjadi suatu alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia.

(4)

2. Fungsi Bahasa

Fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai alat komunikasi (Chaer, 2007: 32). Batasan ini menunjukan bahwa bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi terjadi dengan menggunakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Menurut Keraf (2004: 3) bahasa mempunyai empat fungsi yaitu (1) sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, (2) sebagai alat komunikasi, (3) sebagai alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, dan (4) sebagai alat mengadakan kontrol sosial. Berikut uraian dari keempat fungsi bahasa tersebut.

a. Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri. Ekspresi diri berarti mengungkapkan segala hal yang ada dalam pikiran dan perasaan manusia. Melalui bahasa inilah segala sesuatu yang ada di dalam pikiran dan perasaan manusia dapat dituangkan sebagai wujud dari ekspresinya. Bahasa dalam hal ini berperan sebagai media untuk membebaskan diri dari permasalahan atau tekanan hidup yang dialaminya.

b. Sebagai alat komunikasi. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi bersifat intrapersonal karena bahasa digunakan sebagai alat untuk saling bertukar pikiran dan perasaan antar manusia. Hampir setiap saat manusia berinteraksi dengan manusia lainnya, dan dalam interaksi tersebut tentunya akan terjadi peristiwa komunikasi dengan media bahasa sebagai alat penyampainya. Dengan demikian akan memungkinkan terwujudnya kerjasama yang baik dengan sesama anggota masyarakat.

(5)

berkaitan dengan apakah diterima dan diakuinya seseorang oleh masyarakatnya. Maka dari itu manusia melakukan inetgrasi (pembaharuan) dan adaptasi (penyesuaian diri) dengan lingkungan masyarakat. Bahasa dalam hal ini memiliki peranan sebagai media dalam proses melakukan integrasi dan adaptasi sosial. Dengan bahasa, seorang anggota masyarakat akan mengenal dan belajar segala hal yang terjadi di lingkungan masyarkat pemakai bahasa seperti adat istiadat, tingkah laku dan tata karma. Oleh karena itu, secara kolektif bahasa mempunyai peranan penting sebagai media untuk membentuk keharmonsian dalam kehidupan masyarakat dalam proses intregrasi dan adaptasi sosial.

d. Sebagai alat mengadakan kontrol sosial. Manusia hampir setiap saat melakukan kontrol sosial yang terjadi dalam masyarakat, misalnya orang tua menasehati anaknya, guru yang memberikan penjelasan kepada siswa-siswanya. Keberhasilan sesorang dalam melakukan kontrol sosial ini sangat dipengaruhi dari cara seseorang dalam menggunakan bahasa dengan baik, benar dan tepat. Dengan menggunakan bahasa yang baik dan komunikatif, maka seseorang bisa mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain sesuai yang diharapkan.

(6)

C. Ragam Bahasa

1. Pengertian Ragam Bahasa

Menurut Kridalaksana (2008: 206) ragam bahasa adalah variasi bahasa dengan pemakaian yang berbeda-beda sesuai topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan. Dalam interaksi sosial, tentu manusia akan melakukan komunikasi dengan manusia lainnya. Ketika berkomunikasi manusia harus menyesuaikan dengan topik pembicaraan, sehingga ragam bahasa yang digunakan akan sesuai dengan apa yang sedang dibicarakan. Chaer (2007:56), menyatakan ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan atau untuk keperluan tertentu. Pada situasi formal digunakan ragam bahasa baku, sedangkan untuk situasi yang tidak formal digunakan ragam bahasa yaitu ragam yang tidak baku.

Beradasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa dengan pemakaian berbeda-beda sesuai topik yang dibicarakan dalam situasi, keadaan atau untuk keperluan tertentu. Dalam setiap pembicaraan, variasi bahasa yang digunakan akan menyesuaikan dengan lawan bicaranya. Selain itu, juga terdapat medium pembicaraan yang disesuaikan dengan keadaan. Variasi bahasa juga digunakan untuk keperluaan yang membahas topik tertentu. Pengguanaan variasi bahasa secara tepat dalam berkomunikasi akan mempermudah seseorang dalam menyaimpaikan informasi atau pikiran kepada orang lain.

2. Jenis Ragam Bahasa

(7)

dengan alat pemersatu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Menurut Alwi, dkk (2003: 3-9) ragam bahasa dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu ragam bahasa pada bidang tertentu, ragam bahasa pada perorangan atau idiolek, ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat sutu wilayah atau ragam bahasa daerah, ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat golongan sosial, dan ragam bahasa pada bentuk atau sarananya. Pada penelitian ini termasuk kedalam ragam bahasa pada bidang tertentu dan ragam bahasa pada bentuk dan sarananya.

a) ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, bahasa perdagangan, dan lain sebagainya. Dalam penelitian yang peneliti lakukan, bahasa yang digunakan oleh penjual dan pembeli pada online shop “Forum Jual Beli Online Purwokerto” yaitu bahasa perdagangan.

(8)

komentar pada facebook secara eksplisit. Contohnya penjual menawarkan sebuah pakaian (kanan warna merah, tengah warna biru, kiri warna putih) dalam bentuk gambar, kemudian pembeli dalam memberikan komentar harus menuliskan secara eksplisit yaitu dengan mengatakan, “Saya pesan yang warna merah.” Jadi secara

eksplisit menyebutkan kata merah sebab dalam ragam bahasa tulis tidak ada unsur penunjuk atau pengarahan pandangan pada warna merah tersebut.

3. Komunikasi

Menurut Webster (Chaer dan Leonie Agustina, 2004: 17) komunikasi adalah proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem symbol, tanda atau tingkah laku yang umum. Dari pengertian di atas, terdapat tiga komponen yang harus ada dalam setiap proses komunikasi yaitu,

a. Pihak yang berkomunikasi, yakni pengirim dan penerima informasi yang dikomunikasikan, yang lazim disebut partisipan. Pihak yang terlibat dalam suatu proses komunikasi ada dua kelompok orang yaitu: pertama yang mengirim (sender) informasi dan yang kedua yang menerima.

b. Informasi yang dikomunikasikan, berupa suatu ide, gagasan, keterangan atau pesan.

c. Alat yang digunakan dalam komunikasi berupa simbol atau lambang bahasa. Karena hakikat bahasa adalah sebauah sistem lambang, berupa tanda, rambu-rambu lalu lintas, gambar atau petunjuk, dan dapat juga berupa gerak-gerik anggota tubuh.

(9)

verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan atau lisan. Komunikasi melalui tulisan misalnya mengirim pesan kepada orang lain seperti surat, sms (short massege servise), komentar pada facebook dan lain sebagainya. Sedangkan komunikasi melalui lisan misalnya berbincang-bincang atau mengobrol dengan teman, berpidato, mempromosikan barang di pasar dan lain sebagainya. Komunikasi nonverbal menurut Purwanto (1997:4) merupakan komunikasi dengan menggunakan gerakan-gerakan tubuh atau lebih dikenal bahasa isyarat (body language).

Dalam jual beli Online Shop, penjual dan pembeli melakukan komunikasi secara verbal yaitu dengan cara menulis penawaran barang dari pihak penjual. Kemudian pembeli menuliskan komentar tentang penawaran barang yang diposting penjual dan dilanjutkan oleh penjual yang membalas komentar dari pembeli. Dengan demikian akan terjadi komunikasi antara penjual dan pembeli. Komunikasi yang dilakukan dalam transaksi jual beli online atau pemindahan hak milik atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Dalam berkomunikasi penjual harus dapat meyakinkan pembeli agar dapat berhasil mencapai tujuan yang diharapkan.

4. Transaksi Jual Beli

(10)

pihak yang membayar barang yang dijual (Depdiknas, 2007:589). Kegiatan transaksi jual beli barang merupakan interaksi sosial yang terjadi antara penjual dan pembeli yang didalamnya diperlukan bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa transaksi jual beli adalah pemberesan pembayaran dalam perdagangan suatu barang antara penjual dan pembeli.

Kegiatan transaksi jual beli biasanya terjadi di pasar. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang terlibat dalam transaksi aktual terhadap barang atau jasa yang ditawarkan (Assuari, 2010: 98). Di pasar, penjual dan pembeli dapat berkomunikasi secara langsung ketika melakukan transaksi jual beli. Philip Kolter menyatakan bahwa pasar terdiri dari seluruh konsumen atau langgangan potensial yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin dan mampu dipenuhi dengan pertukaran sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut (Assuari, 2010:98). Penjual dan pembeli dapat berkomunikasi secara langsung ketika melakukan transaksi jual beli di pasar.

(11)

menarik. Jika pembeli berminat maka dapat memberikan komentar pada postingan tersebut. Kemudian penjual akan membalas komentar yang dituliskan oleh pembeli sampai terjadi kesepakatan diantara penjual dan pembeli. Tidak semua transaksi dapat langsung mencapai sasaran pada percakapan di online shop tersebut. Kesepakatan dan kepastian untuk membeli bisa dilanjutkan pada komunikasi melalui via telepon atau sms. Bahkan ada pembeli yang hanya ingin menanyakan informasi saja.

D. Pragmatik

1. Pengertian Pragmatik

Yule (2006: 3) mengemukakan pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca). Pragmatik bukan menganalisis tentang makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Namun dalam studi ini lebih mengacu pada analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tuturannya. Setiap ujaran yang diucapkan oleh penutur memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan situasi yang sedang terjadi saat itu. Jadi pendengar (atau pembaca) harus dapat menafsirkan makna yang disampaikan oleh penutur.

(12)

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pragmatik merupakan studi bahasa yang mempelajari makna yang disampaiakan oleh penutur dan ditafsirkan oleh pendengar sehingga akan mengakibatkan serasi atau tidakanya pemakaian bahasa dalam berkomunikasi. Dalam berkomunikasi terdapat konteks pembicaraan yang mempengaruhi seseorang dengan ujaran yang dikeluarkan. Konteks pembicaraan yang dimaksud yaitu apa yang sedang dibicarakan, dimana pembicaraan itu berlangsung, dengan siapa orang tersebut berbicra, dan kapan pembicaraan itu berlangsung. Keempat konteks pembicaraan tersebut harus diperhatikan oleh seseorang ketika berkomunikasi. Dengan demikian maksud atau tujuan dalam berkomunikasi dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

E. Tindak Tutur

1. Pengertian Tindak Tutur

(13)

2. Tipe Tindak Tutur

Menurut Littlejohn dan Karena A. Foss (2009: 248-250) tipe tindak tutur dalam tahapan fungsional dalam diskusi atau percakapan dibagi empat tahapan. Tahap konfrontasi yaitu mengidentifikasi persetujuan dan ketidaksetujuan terhadap tuturan. Tahap pembukaan yaitu menentukan persetujuan pada bagaimana perselisihan akan ditangai. Tahap argumentasi yaitu pertukaran posisi persaingan antara penjual dan pembeli dalam mengeluarkan argumennya. Tahap penyimpulan yaitu mencari kesimpulan dari perundingan yang telah dilakukan. Setiap tahapan tersebut terdapat tipe tindak tutur sebagai berikut.

1) Tahap Konfrontasi

Pada tahapan ini penutur mengidentifikasi ketidaksetujuan dan persetujuan terhadap tuturan yang diucapakan oleh penutur. Tipe tindak tutur yang terdapat dalam tahapan ini yaitu (1) mengungkapkan sudut pandang (tegas), maksudya penjual dan pembeli akan menyampaikan tujuan atau maksud dalam percakapan secara jelas, (2) menerima atau menolak sudut pandang (perundingan), maksudnya pada tipe ini akan terjadi perundingan antara pembeli dan penjual yang memungkinkan terjadinya penolakan atau penerimaan atas tuturan yang disampaikan.

2) Tahap Pembukaan

(14)

sasaran, (2) menerima tantangan untuk mempertahankan sudut pandang (perundingan), maksudnya penjual dan pembeli akan menerima tantangan untuk mempertahankan tuturan yang sedang dirundingkan, (3) menentukan untuk memulai diskusi; menyetujui aturan diskusi (perundingan), maksudnya kedua penutur akan memulai diskusi dalam percakapan.

3) Tahap Argumentasi

Tahap argumentasi ini mencakup pertukaran posisi persaingan, maksudnya antara penjual dan pembeli bisa bergantian dalam mengeluarkan argumennya dalam bertransaksi. Pada tahap argumentasi ini akan terjadi persaingan percakapan antara penjual dan pembeli untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan. Tipe tindak tutur dalam tahapan ini yaitu (1) mengemukakan argumentasi (tegas), maksudnya penjual atau pembeli akan mengemukakan argumennya secara jelas, (2) menerima atau menolak argumentasi (perundingan), maksudnya pembeli dan penjual akan melakukan perundingan dalam percakapan untuk menolak atau menerima arugumen yang disampaikan, (3) mengemukakan argumentasi lanjutan (tegas), maksdunya diantara keuda penutur akan mengungkapkan argument lanjutan untuk mempertegas percakapan.

4) Tahap Penyimpulan

(15)

maksudnya kedua penutur akan menentukan hasil akhir dari perckapan (diskusi) secara jelas, (2) menerima atau menahan dulu persetujuan terhadap sudut pandang, maksudnya kedua penutur akan menerima atau menahan persetujuan dulu maksud dari tuturan disampaikan, (3) mendukung atau menarik kembali sudut pandang, maksudnya kedua penutur akan menyampaikan hasil dari perundingan apakah setuju atau akan menarik untuk membatalkan maksud yang diinginkan.

F. Forum Jual Beli Online Purwokerto

(16)

POLA KOMUNIKASI PENJUAL DAN PEMBELI PADA ONLINE SHOP“JUAL BELI ONLINEPURWOKERTO”

Bahasa Ragam Bahasa Pragmatik Jual Beli Online Purwokerto

Pengertian Fungsi Pengertian Jenis Komunikasi Pengertian

Bahasa Bahasa Ragam Bahasa Ragam Bahasa Pragmatik

Verbal Non Verbal Pengertian Tuturan

Tindak Tutur

Transaksi Tipe Tindak Tutur

Jual Beli dalam Tahapan Fungsional

dalam Diskusi Percakapan Menurut Littlejohn dan Karena A. Foss :

1. Tahap Konfortasi

a. Mengungkapkan sudut pandang b. Menerima atau menolak sudut pandang

2. Tahap Pembukaan

a. Menantang untuk mempertahankan sudut pandang b. Menerima tantangnan untuk mempertahankan sudut

pandang

c. Menentukan untuk memulai diskusi 3. Tahap Argumentasi

a. Mengungkapkan argumentasi b. Menerima atau menolak argumentasi c. Mengemukakan argumentasi lanjutan 4. Tahap penyimpulan

a. Menyipulkan hasil diskusi

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Beralih Konsumen Dalam Menggunakan Kartu Se;uler (Studi Pada Pengguna Kartu Seluler Di Kota Malang) adalah hasil karya saya

Judul: “Perbandingan Kinerja Reksadana saham Konvensional dan Reksadana Syariah di Indonesia dengan Metode Sharpe, Treynor, Jensen, Rasio Informasi dan Roy Safety First Ratio ”.

Mak DIAMBIL DARI 4078.032.521219 Belanja Barang non-operasional lainnya (PNBp) Layanan

Dengan melihat hubungan koordinasi dan subordinasi antar konstituen dalam kalimat majemuk tersebut, tense yang digunakan pada kedua klausa utama itu adalah past dengan

Dari definisi dan penjelasan tentang Pengetahuan dan Pengalaman tersebut dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan adalah sebuah ilmu yang hadir dan terbentuk dari dalam jiwa dan

PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

e) Bertanggungjawab terhadap administrasi pengeluaran perusahaan f) Turut menjaga kualitas dan ketepatan waktu hasil produksi perusahaan g) Mencari cara-cara yang lebih efektif

berbagai bentuk katalog perpustakaan, dan bentuk yang paling umum digunakan ialah catalog kartu Katalog perpustakaan yang ada pada saat ini terdiri dari