• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR

Studi kasus pada Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Mei Ratri Sri Lestari NIM : 032214051

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR

Studi kasus pada Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Mei Ratri Sri Lestari NIM : 032214051

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

(3)
(4)
(5)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Marilah kepadaKu, semua yang letih, lesu dan berbeban berat,

Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Pikullah Kuk yang Ku pasang dan belajerlah padaKu,

Karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan

Mendapatkan ketenangan.

(Matius 11:28-29)

There can be miracles when you believe

Though hope is frail, it’s hard to kill

Who knows what miracles you can achieve

When you believe, somehow you will

You will when you believe

(song by Mariah Carrey)

This undergraduate thesis is dedicated to:

My Beloved father and mother

My wonderful sister, brother and twin sister

Every amazing persons that I’ve met in this

University Of Sanata Dharma

And You

(6)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Mei Ratri Sri Lestari

Nomor Mahasiswa : 032214051

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR Studi kasus pada Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI

beserta perangkat yang dperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 30 Juli 2009

Yang menyatakan

(Mei Ratri Sri Lestari)

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juli 2009

Penulis

Mei Ratri Sri Lestari

(8)

ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR Studi kasus pada Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI

Mei Ratri Sri Lestari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengidentifikasi kualitas Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang diproduksi oleh Penerbit, Percetakan, dan Konsultan Penerbitan CV Aditya Media, Yogyakarta (2) mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus pada Penerbit, Percetakan, dan Konsultan Penerbitan CV Aditya Media, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan pertama adalah metode Control Chart yaitu P-chart dan untuk menjawab permasalahan kedua menggunakan analisis Fish Bone atau diagram sebab akibat.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk akhir Penerbit, Percetakan, dan Konsultan Penerbitan CV Aditya Media, Yogyakarta masuk dalam kategori baik. Proporsi kerusakan masih dalam batas pengendalian, dimana batas proporsi kerusakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebesar 3%. Jenis kerusakan yang paling tinggi adalah rusak cetak. (2) karakteristik kerusakan berdasarkan diagram Fish Bone: rusak cetak di pengaruhi oleh faktor manusia, mesin dan bahan baku, rusak halaman disebabkan oleh faktor manusia dan bahan baku, rusak jilid disebabkan oleh faktor manusia dan bahan baku, rusak potong disebabkan oleh faktor manusia dan mesin.

(9)

ABSTRACT

ANALYSIS OF FINAL PRODUCT QUALITY CONTROL A Case study books Dasar-dasar AkuntansiJilid 2,Edisi VI

Mei Ratri Sri Lestari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

The purposes of the research are: (1) to identify the final product quality control of Dasar-dasar AkuntansiJilid 2, Edisi VI that prodused by the Publishing, Printing Company and Publishing Consultant CV Aditya Media, Yogyakarta. (2) to identify the sources of product defects. Data gathering techniques used are observation, interview and documentation. Data analysis technique used to answer the first problem formulated was Control Chart i.e. P-Chart that based on average sample measure and to answer the second problem formulated, Fish Bone analysis or cause-effect diagram was employed in the research.

From the results of the research, prove that the final product quality control of Publishing, Printing Company and Publishing Consultant, CV Aditya Media, Yogyakarta are in good category. With (1) 0,023 UCL, 0,005 LCL and 0,014 CL, prove that defect proportions are still within the control limit, in which the defect proportion limit is set 3% by the company, and the highest level of the defect was the defective printing. (2) Defect characteristics based on Fish Bone: defective printing influenced by human, machine, and material factors, page damage caused by human and material factors, binding damage caused by human and material factors, cutting damage caused by human and machine factors.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat dan rahmat karunia-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak membutuhkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu di dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan di dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Dear Heavenly and Gracious God, JesusChrist, thank You for everything. I deeply believe that You make everything wonderful for me in Your perfect time not mine. I will never

doubt for what You have planned for me.

2. Bapak Dr.Ir.P.Wiryono Priyotamtama,S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak Mardi Widyadmono, V., S.E., selaku Kaprodi Manajemen dan Dosen pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, pengarahan dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta kesabaran untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memperlancar jalannya proses belajar-mengajar dan kegiatan akademik.

7. Segenap staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam penyediaan buku-buku dan literature.

(11)

8. Bapak Riyanaldi Ikhsan, SE, selaku Direktur Utama Penerbit, Percetakan dan Konsultan Penerbitan CV Aditya Media Yogyakarta atas ijin, kepercayaan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

9. Bapak Jonedi dan Bapak Suherman selaku Staf Departemen Produksi CV Aditya Media yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam wawancara dan mengumpulkan data-data selama penelitian.

10.Bapak Ignatius Soenardi dan Ibu Veronica Suyatmi atas cinta, nasehat, dukungan, perhatian, dan kesabaran yang telah begitu banyak sekali tercurah untuk penulis yang tidak akan tergantikan oleh apapun. You’re the best parents ever!! I promise I’ll never let you down!!!, mbak Mayrina Susanti Puspita Sari untuk semua contoh terbaik yang telah diberikan, maaf telah menjadi plagiator selama ini..;D and I’m proud to be your sister!!, mas Thomas untuk semua sarana dan dukungannya selama ini, Thanks for being the best brother in law on earth, dan dari awal kami percaya mas Thomas bisa menjaga mbak rina dengan sempurna..;], mas Prasetyo Andi Susanto untuk semua dukungan moril dan spirituil yang telah diberikan, I’m proud to call you brother, and I’ll help you to taking care of our parents, in here. Mei Ratri Sri Handayani, my sensational twin sister, for every laughter and tears that we’ve shared. Believe me, I’m glad to have you in my live. I truly love you all, more than much...

11.Mbak nina, dewi & mbak vika for all the stories and laughter, lolin & meta for the support, dek tia & mas yere yang selalu mau direpotkan, it means a lot for me. Chen-chen dan indil, I’m glad to be your friend!! Mama lis, dan bu bagoes, for the support and pray. Amel: smangat!!I know you can!!. mbak Ayu dan bu bambang, thanks for everything. Untuk paguyuban RINONCE (rino wengi cedak) dek ani, genjo, ganes, dion, pèncèng, didit, mbak

(12)

oki, hari, and the new comer beni untuk setiap cerita dan kebersamaan sehingga membuat klaten yang hitamputih terasa lebih berwarna.

12.Teman-teman kampus, anak-anak Manajemen 2003 serta semua teman-teman lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, senang mengenal kalian semua. And for someone, Mr. DH: I still hope can see you again someday..; )

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis berharap adanya masukan yang sangat berarti bagi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan rekan-rekan mahasiswa Jurusan Manajemen pada umumnya. Terima kasih.

Yogyakarta, Agustus 2009 Penulis

Mei Ratri Sri Lestari

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………..………...… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………... ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...……….... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… vi

ABSTRAK……… vii

ABSTRACT……… viii

KATA PENGANTAR……….. ix

DAFTAR ISI……… xi

DAFTAR TABEL……… xiv

DAFTAR GAMBAR……….... xv

DAFTAR LAMPIRAN……….... xvi

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang……… 1

B. Rumusan Masalah………... 3

C. Batasan Masalah……….. 3

D. Tujuan Penelitian………. 3

E. Manfaat Penelitian……… 4

F. Sistematika Penulisan………... 4

BAB II LANDASAN TEORI……….... 6

A. Pengertian Pengendalian, Kualitas, dan Pengendalian Kualitas………….. 6

B. Manfaat Pengendalian Kualitas……… 8

C. Tujuan Pengendalian Kualitas……….. 8

D. Pendekatan Pengendalian Kualitas………... 9

E. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas………. 11

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas………. 12

G. Dimensi Kualitas………... 17

(14)

H. Standar Kualitas……….... 18

I. Teknik dan Alat Pengendalian Kualitas………. 20

J. Analisis Sebab Akibat……… 30

BAB III METODE PENELITIAN……….. 33

A. Jenis Penelitian………. 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian……… 33

C. Subjek dan Objek Penelitian………. 33

D. Sumber Pengumpulan Data……….. 34

E. Definisi Operasional………. 34

F. Metode Pengumpulan Data………... 35

G. Metode Analisis Data………... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………. 40

A. Sejarah Singkat Perusahaan………. 40

B. Visi dan Misi……… 42

C. Keunggulan-keunggulan Perusahaan………... 43

D. Logo………. 45

E. Struktur Organisasi Perusahaan……… 45

F. Personalia Perusahaan……….. 47

G. Produksi………... 51

H. Pemasaran hasil Produksi……… 58

I. Jaringan Kemitraan………... 59

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………. 60

A. Deskripsi Data………. 60

B. Analisis Data………... 63

C. Pembahasan Data……… 76

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………. 80

A. Kesimpulan………. 80

B. Saran……… 81

DAFTAR PUSTAKA………... 84

LAMPIRAN……….. 86

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel V.1 Data Produksi dan Produk Rusak

Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang di produksi (dalam unit eksemplar)

selama Bulan April Tahun 2009………... 62 Tabel V.2 Data Perhitungan Proporsi Produk Rusak

Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang di produksi (dalam persen)

selama Bulan April Tahun 2009………... 63 Tabel V.3 Frekuensi Kerusakan Produk

selama Bulan April 2009………. 66

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Bagan Kendali……….. 22

Gambar II.2 Diagram Fish Bone……….. 32

Gambar III.1 Diagram Fish Bone………. 38

Gambar IV.1 Logo CV Aditya Media Yogyakarta………... 45

Gambar IV.2 Struktur Organisasi CV Aditya Media Yogyakarta……….... 46

Gambar IV.3 Alur Proses Produksi CV Aditya Media Yogyakarta………. 57

Gambar V.1 Diagram Kontrol Proporsi Produk Rusak (P-chart) bulan April 2009. 65 Gambar V.2 Diagram Frekuensi Kerusakan Produk………. 67

Gambar V.3 Diagram Fish Bone untuk Rusak Cetak……… 69

Gambar V.4 Diagram Fish Bone untuk Rusak Halaman……….. 71

Gambar V.5 Diagram Fish Bone untuk Rusak Jilid………. 73

Gambar V.6 Diagram Fish Bone untuk Rusak Potong………. 75

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi sekarang ini persaingan yang sangat ketat terjadi baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Saat ini pasar dalam negeri telah diserbu oleh produk-produk dari luar negeri yang mempunyai kualitas tinggi dengan harga bersaing sehingga produk dalam negeri dengan mudah dapat dikalahkan, di pasar internasional pun produk dalam negeri bersaing. Bahkan tidak sedikit konsumen dalam negeri memilih produk impor karena dinilai lebih bagus. Hal ini menunjukkan bahwa memang kualitas produk dalam negeri masih kalah dengan produk impor.

Perusahaan dalam negeri agar dapat berkembang atau paling tidak bertahan hidup dalam iklim ekonomi dewasa ini, harus mampu menghasilkan produk barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harga yang lebih murah, promosi yang lebih efektif, penyaluran barang ke konsumen yang lebih cepat, serta pelayanan yang lebih baik dari pada pesaingnya. Kemampuan perusahaan dalam negeri untuk tetap bertahan, dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam maupun dari luar perusahaan. Faktor dari dalam menyangkut kegiatan-kegiatan produksi, pemasaran, keuangan dan personalia. Sedang faktor dari luar menyangkut pemerintah, pemasok, konsumen, penyalur, dan pihak-pihak yang berada di luar perusahaan termasuk situasi politik dan keamanan.

Salah satu kegiatan dalam perusahaan adalah kegiatan produksi. Di dalam kegiatan ini suatu perusahaan menghasilkan suatu produk, baik produk itu berupa barang atau jasa. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan agar

(18)

berkualitas, maka selama melakukan kegiatan produksi diperlukan adanya pengendalian produksi.

Kualitas produk menjadi kekuatan penting yang digunakan perusahaan untuk menjaga nama baik perusahaan dan sebagai alat menarik konsumen untuk mengkonsumsi produknya. Untuk dapat melakukan pengendalian, maka perusahaan harus mempunyai standar dan desain yang berkaitan dengan kualitas produk yang diinginkan. Setiap perusahaan mempunyai standar kualitas yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan dari masing-masing perusahaan. Pengendalian Kualitas adalah proses pengaturan aktivitas-aktivitas untuk mengatur suatu manfaat produk, membandingkan manfaat dengan standar yang ditetapkan, dan diikuti dengan tindakan untuk perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas tersebut (Dale H Besterfield, 2000:1-2).

(19)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kerusakan buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang terjadi di CV Aditya Media Yogyakarta selama bulan April 2009 masih dalam batas pengendalian yang ditetapkan oleh CV Aditya Media Yogyakarta?

2. Apa penyebab utama kerusakan yang terjadi pada buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang dihasilkan CV Aditya Media Yogyakarta?

C. Batasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan supaya diperoleh suatu kesimpulan yang benar-benar terarah, maka penulis perlu mengadakan batasan masalah, sebagai berikut:

1. Penelitian mengenai pengendalian kualitas buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI ini dilakukan pada bagian produksi CV Aditya Media, Yogyakarta. 2. Produk yang diteliti adalah buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang dihasilkan oleh CV Aditya Media Yogyakarta selama bulan April tahun 2009 yang belum dikirim ke konsumen atau pelanggan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

(20)

2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada produk buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang dihasilkan oleh CV Aditya Media, Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Perusahaan memperoleh informasi tentang kualitas produk, sehingga selanjutnya perusahaan dapat melakukan tindakan korektif dalam rangka mencegah atau meminimalkan tingkat kerusakan pada produk akhir yang akan dihasilkan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma dalam bidang produksi.

3. Bagi Penulis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menerapkan teori-teori yang telah dipelajari selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

F. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang yang menjadi dasar penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II : Landasan Teori

(21)

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional dan metode analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini menguraikan sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, keunggulan-keunggulan perusahaan, logo perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian, personalia perusahaan, produksi, pemasaran hasil produksi, dan jaringan kemitraan perusahaan.

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang kondisi perusahaan secara deskriptif, analisis data dan pembahasan dari hasil analisis data.

BAB VI : Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pengendalian, Kualitas, dan Pengendalian Kualitas 1. Pengendalian

Dalam upaya menjaga konsistensi kualitas produk yang dihasilkan

agar sesuai dengan kebutuhan pasar, perlu dilakukan pengendalian

terhadap kualitas produk (quality control). Control is process of regulating

or directing an activity to ferity its conformance to a standard and to take

corrective action if required (Dale H Besterfield, 2000:1). (Pengendalian

adalah proses pengaturan atau pengarahan suatu kegiatan untuk memeriksa

kesesuaian suatu produk terhadap suatu standar dan mengambil tindakan

perbaikan bila diperlukan.) Pengawasan adalah usaha menetapkan standar,

melakukan pemeriksaan hasil, pembandingan hasil dengan standar,

penentuan penyimpangan dan tindakan perbaikan.

Pada dasarnya proses penentuan penyimpangan dan tindakan

perbaikan yang dilakukan oleh pengendalian dan pengawasan sama, akan

tetapi yang membedakannya adalah dalam proses pengawasan hanya

melakukan pemeriksaan terhadap hasil dan pembandingan hasil terhadap

standar yang telah ditetapkan, sedang dalam proses pengendalian

melakukan pengaturan atau pengarahan terhadap kegiatan untuk

memeriksa kesesuaian hasil dengan standar yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain, pengendalian adalah kegiatan yang dilakukan

dalam upaya menjamin agar kegiatan-kegiatan yang sedang dan akan

berlangsung tidak menyimpang dari rencana atau ketentuan yang telah

(23)

ditetapkan. Di lain pihak diartikan bahwa pengendalian dan pengawasan

adalah proses untuk menjamin semua tujuan-tujuan organisasi

perusahaan dapat tercapai (T. Hani Handoko, 1995:335).

2. Kualitas

Persaingan pasar saat ini bukan lagi masalah harga melainkan

mengenai kualitas produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, kualitas

produk sangat perlu diperhatikan. Adapun kualitas berarti sesuatu yang

dapat memenuhi harapan-harapan pelanggan. Harapan-harapan ini

didasarkan pada manfaat yang diharapkan dan harga jual produk tersebut.

Atau dengan kata lain, kualitas adalah karakteristik suatu produk, dimana

karakteristik tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen

(Dale H Besterfield, 2000:1-2).

Menurut Ross Jhonson dan William O. Wichell kualitas adalah

keseluruhan ciri dan karakteristik produk dan jasa yang berkaitan dengan

kemampuannya memenuhi kebutuhan atau kepuasan (W Dorothea Arini,

1999:6).

3. Pengendalian Kualitas

Faktor utama yang menentukan prestasi suatu perusahaan adalah

kualitas produk yang dihasilkan. Produk yang berkualitas adalah produk

yang sesuai dengan keinginan konsumennya. Untuk menjaga agar produk

yang dihasilkan tetap sesuai dengan standar dari perusahaan, dan sesuai

dengan harapan konsumen, maka perusahaan harus melakukan

pengendalian kualitas. Pengendalian Kualitas adalah proses pengaturan

aktivitas-aktivitas untuk mengatur suatu manfaat produk, membandingkan

(24)

untuk perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas tersebut (Dale H Besterfield,

2000:1-2). Secara umum pengendalian kualitas atau Quality Control dapat

diartikan sebagai suatu sistem yang efektif untuk memadukan

pengembangan, pemeliharaan dan upaya perbaikan kualitas berbagai

kelompok dalam sebuah organisasi agar perekayasaan, produksi dan jasa,

serta pemasaran dapat berada pada tingkatan yang paling ekonomis

sehingga konsumen mendapat kepuasan penuh.

B. Manfaat Pengendalian Kualitas 1. Bagi Perusahaan

Manfaat yang didapat oleh perusahaan yaitu perusahaan dapat

mengurangi jumlah produk yang tidak memenuhi spesifikasi sehingga

dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi dalam

berproduksi serta menjaga dan meningkatkan citra produk yang

bersangkutan di mata pasar pada umumnya.

2. Bagi Konsumen

Memberikan jaminan bahwa produk yang dihasilkan oleh perusahaan

dapat memenuhi harapan-harapan konsumen.

C. Tujuan Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas berarti mengembangkan, mendesain,

memproduksi, dan memberikan produk bermutu yang paling ekonomis, paling

berguna, dan selalu memuaskan konsumen (Kaoru Ishikawa, 1992:50).

(25)

mewujudkan kualitas yang sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut oleh

konsumen.

Adapun tujuan pengendalian kualitas adalah sebagai berikut (Richard

J Tersine 1995:678):

1. Mempertahankan standar desain

2. Memenuhi spesifikasi pelanggan

3. Memeriksa dan mengoreksi ketidaksesuaian proses

4. Menemukan keefektifan personil dan departeman

5. Menemukan dan mengoreksi produk-produk yang rusak

Pengendalian kualitas dilakukan untuk berbagai macam tujuan, tetapi

pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut:

a. Agar produk yang dihasilkan dapat mencapai standar kualitas yang telah

ditetapkan.

b. Agar desain, inspeksi dan produksi dengan kualitas tertentu dapat

dilaksanakan dengan biaya yang sekecil mungkin.

c. Agar proses produksi selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

d. Meningkatkan kepuasan konsumen.

D. Pendekatan Pengendalian Kualitas

Secara garis besar pengendalian kualitas dapat dibedakan menjadi

tiga tingkatan. Hal ini disebabkan karena pengendalian kualitas sangat luas

sehingga semua pengaruh terhadap kegiatan pengendalian kualitas haruslah

(26)

Ketiga tingkatan pengendalian kualitas tersebut adalah (Agus Ahyari,

1990:225):

1. Pendekatan bahan baku perusahaan

2. Pendekatan proses produksi perusahaan

3. Pendekatan produk akhir perusahaan

Pemilihan masing pendekatan ini tergantung pada

masing-masing keadaan perusahaan, yang sehubungan dengan titik berat proses

produksinya. Perusahaan tidak harus memilih satu dari tiga pendekatan

tersebut, tetapi dapat memilih dua dari tiga pendekatan bahkan memilih

ketiga-tiganya sekaligus.

Berikut ini uraian dari masing-masing pendekatan tersebut :

a. Pendekatan Bahan Baku Perusahaan

Untuk hasil produk yang baik tidak lepas dari peran bahan baku yang

digunakan. Kualitas bahan baku yang baik akan menghasilkan produk

yang baik juga. Selain kualitas bahan baku, ketersedianya bahan baku juga

berpengaruh terhadap kelangsungan proses produksi. Oleh karena itu,

pengendalian kualitas bahan baku juga perlu diperhatikan oleh perusahaan.

b. Pendekatan Proses Produksi Perusahaan

Untuk menjaga agar proses produksi berjalan lancar dan tidak ada

kesalahan atau penyimpangan yang terjadi sehingga berpengaruh terhadap

hasil produksi, maka pengendalian kualitas pada saat proses produksi juga

harus dilaksanakan. Hal ini dapat dilakukan untuk menghindari adanya

pengaruh-pengaruh dari dalam maupun dari luar yang mungkin

mengganggu proses produksi dan berpengaruh terhadap kualitas produk

(27)

c. Pendekatan Produk Akhir Perusahaan

Walaupun perusahaan telah melakukan pengendalian kualitas bahan

baku dan proses produksi, tetapi tidak menjamin bahwa produk yang

dihasilkan perusahaan tidak cacat atau rusak. Oleh karena itu, diperlukan

adanya pengendalian kualitas pada produk akhir untuk dapat memberikan

tindakan yang tepat bagi peningkatan kualitas produk akhir.

Salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

melakukan pengendalian kualitas produk akhir adalah dengan mengumpulkan

informasi mengenai berbagai macam keluhan yang dialami oleh konsumen

terhadap produk perusahaan. Kemudian informasi tersebut di analisis untuk

mengetahui kelemahan dan kekurangan produk tersebut, sehingga dalam

proses berikutnya kualitas produk dapat lebih ditingkatkan.

Perusahaan tidak harus memilih salah satu dari tiga pendekatan

tersebut, karena pemilihan masing-masing dari pendekatan ini tergantung pada

keadaan perusahaan, yang berkaitan dengan titik berat proses produksinya.

E. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas harus berdasarkan pemeriksaan terhadap

penerimaan produk yang memenuhi syarat dan penolakan produk yang tidak

memenuhi syarat sehingga tidak banyak bahan, tenaga, dan waktu yang

terbuang. Untuk mencegah timbulnya masalah mengenai kualitas produk

sehingga kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi, maka perlu

(28)

Ada 4 langkah di dalam pengendalian kualitas antara lain: (A. V.

Feigenbaum, 1998:9) :

1. Menetapkan standar

Menetapkan standar, seperti standar biaya kualitas, prestasi kualitas,

keamanan kualitas dan keandalan yang diperlukan bagi produk.

2. Menilai kesesuaian

Membandingkan kesesuaian produk yang dibuat dengan standar yang

telah ditentukan oleh perusahaan.

3. Bertindak bila perlu

Memperbaiki permasalahan dan penyebab-penyebabnya melalui

faktor-faktor yang mencakup keseluruhan bidang pemasaran, perancangan,

rekayasa produksi dan pemeliharaan yang mempengaruhi kepuasan

pelanggan.

4. Merencanakan perbaikan

Bila ditemui adanya permasalahan-permasalahan dalam kegiatan

pemasaran, perancangan, rekayasa produksi dan pemeliharaan perlu

diadakan evaluasi ulang seperti perencanaan perbaikan. Perencanaan

perbaikan harus dilaksanakan terus-menerus secara berkala. Perbaikan

yang dilakukan seperti memperbaiki standar-standar biaya, prestasi,

keamanan dan keandalan.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Kualitas yang baik akan membuat produk dikenal, dan hal ini akan

membuat perusahaan yang menghasilkan produk tersebut juga dikenal dan

(29)

konsumen dan masyarakat umumnya akan bertambah dan perusahaan tersebut

akan lebih dihargai. Hal ini akan menimbulkan fanatisme tertentu dari para

konsumen terhadap produk apapun yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

produk secara langsung, ada sembilan bidang yang dikenal dengan 9M

(Hudaya Kandahjaya, 1989:54-56):

1. Pasar (Market)

Dengan bertambah banyaknya perusahaan, pasar menjadi bersifat

global sehingga mengakibatkan bisnis menjadi lebih fleksibel dan mampu

berubah dengan cepat mengikuti kemauan konsumen.

2. Uang (Money)

Meningkatnya persaingan di dalam banyak bidang yang berjalan

seiring dengan meningkatnya ekonomi dunia, telah menurunkan batas atau

marjin laba dan meningkatkan pengeluaran biaya untuk proses penyediaan

perlengkapan yang baru.

3. Manajemen (Management)

Tanggung jawab kualitas telah didistribusikan di antara beberapa

kelompok khusus. Bagian pemasaran melalui perencanaan produk

membuat persyaratan-persyaratan produk. Bagian produksi harus

mengembangkan dan memperbaiki kembali proses untuk memberikan

kemampuan yang cukup untuk membuat produk sesuai spesifikasi

rekayasa. Bagian pengendalian kualitas harus merencanakan

pengukuran-pengukuran kualitas pada seluruh aliran proses agar hasil akhir dapat

(30)

kualitas pelayanan merupakan bagian yang semakin penting dalam ”Paket

Produk” total.

4. Manusia (Men)

Karena bidang-bidang pengetahuan semakin bertambah jumlah dan

luasnya, maka dengan sendirinya menimbulkan permintaan akan manusia

(pekerja) yang lebih banyak dan dengan pengetahuan yang khusus.

Keahlian yang beragam itu diperlukan untuk merencanakan, menciptakan,

dan mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang

diinginkan.

5. Motivasi (Motivation)

Para pekerja dewasa ini memerlukan sesuatu yang memperkuat

keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan secara positif

bahwa mereka secara pribadi turut memberikan sumbangan terhadap

tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini membimbing ke arah pendidikan

kualitas dan komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran kualitas.

6. Bahan (Materials)

Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli

teknik memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat dari yang

sebelumnya. Hal ini mengakibatkan spesifikasi bahan menjadi lebih ketat

dan beraneka ragam.

7. Mesin dan Mekanisasi (Machines and Mechanization)

Dengan mekanisasi dan otomatisasi mesin, perusahaan berusaha

(31)

8. Metode Informasi Moderen (Modern Information Methods)

Teknologi informasi telah menyediakan cara untuk mengendalikan

mesin dan proses selama waktu produksi, serta mengendalikan produk dan

jasa bahkan sampai ke tangan konsumen. Dan metode memproses data

yang baru memberikan informasi yang bermanfaat, lebih akurat, tepat

waktu dan memberi ramalan yang mendasari keputusan-keputusan

perusahaan ke arah masa depan bisnis yang lebih baik.

9. Persyaratan Proses Produksi (Mounting Product Requirements)

Perhatian yang konstan harus diberikan untuk meyakinkan bahwa

tidak ada faktor-faktor yang diketahui atau tidak, memasuki proses

produksi untuk menurunkan kinerja komponen atau sistem. Rancangan

yang baik dapat diandalkan kalau ada kewaspadaan dalam

pengoperasiannya.

Terlepas dari sembilan bidang faktor di atas yang mempengaruhi

kualitas produk, secara umum ada pula faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Zulian Yamit, 1998:338):

a. Fasilitas operasional, seperti kondisi fisik bangunan.

b. Peralatan dan perlengakapan.

c. Bahan baku atau material.

(32)

Disamping klasifikasi faktor-faktor pengaruh kualitas secara umum,

Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dapat diuraikan

sebagai berikut (Zulian Yamit,1998:339):

1) Pasar atau tingkat persaingan

Persaingan sering merupakan faktor penentu dalam menetapkan

tingkat kualitas output suatu perusahaan, makin tinggi tingkat persaingan

akan mempengaruhi perusahaan dalam menghasilkan produk yang

berkualitas dan perilaku konsumen saat ini menginginkan produk yang

berkualitas tinggi dengan harga murah.

2) Tujuan organisasi (organisazional objectives)

Perusahaan bertujuan menghasilkan volume output tinggi, barang

yang berharga murah (low price product) atau menghasilkan barang yang

berharga mahal, eksklusif (exclusives expencive product).

3) Desain produk (product design)

Cara mendesain produk pada awalnya dapat menentukan kualitas

produk itu sendiri.

4) Testing produk (product testing)

Testing yang kurang memadai terhadap produk yang dihasilkan dapat

berakibat pada kegagalan dalam mengungkapkan kekurangan yang

terdapat pada produk.

5) Proses produksi (production process)

Prosedur untuk memproduksi produk dapat juga menentukan produk

(33)

6) Kualitas input (quality of input)

Jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar, tenaga kerja

tidak terlatih, atau perlengkapan yang digunakan tidak tepat akan berakibat

pada kualitas produk yang dihasilkan.

7) Perawatan perlengkapan (equipment maintenance)

Apabila perlengkapan tidak dirawat secara tepat atau suku cadang

tidak tersedia maka kualitas produk akan berkurang dari semestinya.

8) Standar kualitas (quality standard)

Jika perhatian terhadap kualitas dalam organisasi tidak tepat, tidak

ada testing atau inspeksi, maka output dengan kualitas tinggi akan sulit

dicapai.

9) Umpan balik konsumen (customer feedback)

Perusahaan harus lebih sensitif terhadap keluhan-keluhan konsumen

karena keluhan konsumen dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas

produk secara signifikan.

G. Dimensi Kualitas

Kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan

konsumen akan membuat konsumen melakukan pembelian secara

berulang-ulang. Suatu produk dikatakan berkualitas karena mempunyai nilai

subyektifitas yang tinggi antara satu konsumen dengan konsumen yang lain.

Hal inilah yang sering disebut sebagai dimensi kualitas yang berbeda satu dari

(34)

Yang dimaksud dengan dimensi kualitas untuk industri manufaktur

diuraikan oleh David A. Garvin sebagai berikut, (W. Dorothea Arini, 1999:7):

1. Performance, yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri atau karakteristik operasi dari suatu produk.

2. Feature, yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang

baik dari pelanggan.

3. Reliability, yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya atau karena kemungkinan rusaknya rendah.

4. Conformance, yaitu kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang

telah ditetapkan.

5. Durability, yaitu tingkatkeawetan produk atau lama umur produk.

6. Serviceability, yaitu kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau kemudahan menemukan komponen produk tersebut.

7. Aestetic, yaitu keindahan atau daya tarik produk tersebut.

8. Perception, yaitu fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau reputasi produk itu sendiri.

H. Standar Kualitas

Perusahaan di dalam memproduksi barang ataupun jasa harus sesuai

dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan dan sesuai juga

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Standarisasi kualitas memegang

(35)

yang akan dicapai jelas dan produk yang dihasilkan dapat diukur atau dibuat

kriteria baik-buruknya berdasarkan standar yang telah ditentukan.

1. Pengertian Standar Kualitas

Standar kualitas diartikan sebagai sesuatu hal yang sudah diputuskan

dan akan dijadikan sebagai pedoman di dalam pelaksanaan operasi suatu

perusahaan sehubungan dengan pencapaian karakteristik yang diinginkan.

Tanpa adanya standardisasi kualitas, proses produksi tidak mempunyai

arah karena perusahaan tidak akan tahu apakah produk yang dihasilkan

perusahaan sudah baik, cukup, atau jelek kualitasnya, bahkan perusahaan

tidak dapat mengukur apakah proses produksi berjalan secara efisien atau

tidak.

2. Tujuan Penggunaan Standar Kualitas

Penggunaan standar kualitas di dalam perusahaan mempunyai

beberapa tujuan yaitu (Sukanto Reksohadiprodjo dan Gito Sudarmo,

1984:34):

a. Meningkatkan produktivitas

b. Meningkatkan kualitas

c. Menekan biaya

d. Menghemat bahan baku

3. Manfaat Penggunaan Standar Kualitas

Manfaat dari penggunaan standar kualitas dapat diuraikan sebagai

berikut (Sukanto Reksohadiprodjo dan Gito Sudarmo, 1984:35):

a. Memungkinkan karyawan menghasilkan produk yang sesuai dengan

keinginan perusahaan. Dengan adanya standar sebagai tolok ukur atau

(36)

b. Mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik karena kesalahan yang

dilakukan dapat dideteksi oleh pengawas.

c. Memungkinkan dilakukannya kegiatan pengawasan kualitas dengan

metode statistik, karena dengan adanya standar kualitas dapat

ditentukan mana produk yang baik dan yang rusak.

d. Memungkinkan pengawas melakukan pengawasan dengan baik dan

mengambil tindakan bila perlu.

I. Teknik dan Alat Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas mencapai hasil yang maksimal memerlukan

berbagai teknik dan alat dalam pelaksanaannya. Pada saat staf produksi

melaksanakan suatu proses produksi, alat yang digunakan dalam menganalisis

pengendalian kualitas adalah dengan menggunakan metode statistik.

Adapun teknik analisis pengendalian kualitas dengan menggunakan

metode statistik yang dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Metode Acceptance Sampling

Sampling penerimaan adalah prosedur penjaringan sejumlah item

untuk menentukan apakah item tersebut diterima atau ditolak. Misalnya,

bahan baku yang baru tiba, barang setengah jadi sebelum dikirim ke

bagian finishing, barang jadi yang akan dikirimkan ke konsumen (Zulian

Yamit, 1998:352).

Dalam hal ini dikenal dengan Kurva Karakteristik Operasi (KKO)

atau Operating Characteristic Curve (OCC) yang menunjukkan

probabilitas rencana sampling akan menerima barang keseluruhan dengan

(37)

adalah tingkat kualitas yang dapat diterima, persentase maksimum dari

kerusakan yang dapat diterima atau ditoleransi oleh perusahaan. Ini adalah

tingkat kualitas paket yang baik. Sedang toleransi prosentase kerusakan

Lot Tolerance Percent Defective (LTPD) adalah persentase dari kerusakan

paket lebih besar dari pada jumlah yang sudah ditentukan. Ini adalah

kualitas paket yang buruk. Hal itu mencerminkan tingkat kualitas yang

ingin diterima konsumen dengan probabilitas penerimaan yang rendah.

Paket barang dengan tingkat kualitas antara AQL dan LTPD adalah zona

acuh tak acuh (indifferent) (Sukanto Reksohadiprodjo, 1995:395).

Dalam teknik sampling ini ada dua resiko, yaitu :

a. Resiko produsen adalah resiko mendapatkan sampel dengan proporsi

kerusakan lebih tinggi dari keseluruhan paket barang dan menolak

paket yang baik.

b. Resiko konsumen adalah resiko mendapatkan sampel yang

mengandung proporsi lebih rendah kerusakan daripada paket

keseluruhan dan menerima paket yang buruk.

2. Metode Control Chart

Bagan kendali (Control Chart) merupakan suatu alat pengendalian

kualitas berupa bagan untuk menjelaskan sejauh mana proses produksi

berada dalam batas pengendalian. Dengan demikian, bila terdapat

penyimpangan akan dengan mudah diketahui dan akan menjadi bahan

masukan manajemen untuk mengambil langkah-langkah perbaikan yang

(38)

Secara umum sebuah bagan kendali dapat digambarkan sebagai

berikut (A. V. Feigenbaum, 1998:395):

Proporsi Produk Rusak

Gambar II.1 Bagan Kendali

UCL

CL

LCL

Waktu

Keterangan:

- Sumbu vertikal: menunjukkan proporsi kerusakan barang yang diperiksa. - Sumbu horisontal: menunjukkan periode waktu dari barang yang diperiksa.

- Sumbu UCL (Upper Control Limit): garis yang menyatakan batas

penyimpangan paling tinggi dari nilai standar deviasi.

- Sumbu CL (Central Line): menggambarkan nilai standar yang menjadi dasar

perhitungan terjadinya penyimpangan hasil-hasil pengamatan untuk tiap sampel.

- Sumbu LCL (Lower Control Limit): garis yang menyatakan batas penyimpangan

paling rendah dari nilai standar deviasi (A.V. Feigenbaum, 1998:395).

Apabila dalam pemeriksaan, sampel ditemukan berada di luar batas

kendali atas (UCL), maupun berada di luar batas kendali bawah (LCL), maka

proses transformasi harus diperiksa untuk mencari penyebabnya (Zulian

(39)

Ada dua jenis bagan kendali, yaitu (W. Dorothea Ariani, 1999:104):

a. Bagan kendali untuk data variabel

Bila sebuah catatan (record) dibuat berdasarkan karakteristik kualitas yang

diukur secara sebenarnya, misalnya dimensi, bobot atau volume, maka

karakteristik mutu dapat dinyatakan oleh perubah-perubah (variabel).

Bagan ini berkenaan dengan rata-rata pengukuran dan besarnya

penyimpangan, serta menitikberatkan pada pengawasan operasi yang

sedang berjalan.

Penggunaan bagan kendali untuk data variabel telah banyak digunakan dan

telah memberikan informasi-informasi penting mengenai keseragaman

dasar dari karakteristik kualitas (dimensi, bobot, dan volume).

Jenis bagan kendali untuk data variabel terdapat dua jenis yaitu (A.

V. Feigenbaum, 1998:396):

1) Bagan kendali (X-chart)

X-chart merupakan bagan kendali yang digunakan untuk

mengukur hasil produksi berdasarkan sampel X

2) Bagan kendali R (R-chart)

R-chart merupakan bagan kendali yang digunakan untuk

mengendalikan kualitas tentang dispersi (penyebaran) karena

proses produksi.

b. Bagan kendali untuk data atribut

Banyak karakteristik kualitas dapat dinyatakan secara numerik, kita hanya

dapat menggolongkan setiap item yang diperiksa ke dalam suatu kriteria,

(40)

”memenuhi syarat” atau ”tidak memenuhi syarat” sering digunakan untuk

mengidentifikasi dua penggolongan produk tersebut dan atau karakterisrik

ya atau tidak, artinya produk yang diperiksa dapat diterima atau ditolak.

Produk-produk mungkin diukur atau tidak diukur. Bila diukur hal ini tidak

digunakan untuk menentukan ukuran tepat produk tapi hanya untuk

menentukan apakah produk tersebut dapat diterima atau ditolak, maka

kualitas diukur dengan menggunakan P-chart. P-chart untuk sifat barang

didasarkan atas proporsi (persentase) produk-produk yang ditolak oleh

pemesan (T Hani Handoko, 1999:446).

Pengukuran kualitas dengan P-chart dapat digunakan baik untuk sampel

yang jumlahnya sama maupun sampel yang jumlahnya berbeda atau

bervariasi dalam setiap kali melakukan observasi.

Karakteristik kualitas yang hanya dapat diungkapkan dengan cara

semacam ini dikenal sebagai atribut, sehingga data seperti ini disebut data

atribut.

Ada dua jenis bagan kendali atribut yang digunakan yaitu:

1) Bagan untuk proporsi P (P-chart)

Pengukuran kualitas untuk atribut menggunakan P-chart untuk

sampel sama dan sampel berbeda caranya sebagai berikut:

a. Ukuran sampel sama

Dalam setiap kali melakukan observasi, sampel produk yang

diambil jumlahnya selalu sama. Sampel produk yang diteliti

dengan mengambil sebanyak n unit secara acak dari produk yang

(41)

ˆ

Langkah-langkah pengukuran kualitas dengan pendekatan ini

adalah:

1) Menghitung proporsi produk rusak

di mana : P

i n

= produk rusak

= produksi (produk yang dihasilkan)

2) Menghitung proporsi rata-rata produk rusak

di mana :

¯ = proporsi rata-rata produk rusak

= banyaknya produk rusak

∑ = banyaknya produk yang di observasi 3) Menghitung standar deviasi

di mana :

¯ = standar deviasi

P = proporsi rata-rata produk rusak

n = rata-rata produksi dalam periode tertentu

(jumlah produk yang diproduksi dibagi waktu

observasi).

4) Menentukan batas pengendalian

UCL (Upper Control Limit) = P + 3Sp

CL (Central Line) = P

LCL (lower Control Limit) = P -3Sp

i i n

= i D Di i n

i i n D P i =

P i

Di

)

(

n P P Sp= 1−
(42)

b. Ukuran sampel berbeda-beda

Sampel produk yang diteliti diambil sesuai dengan jumlah produk

yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu. Sampel yang ada

dalam jangka waktu tertentu dipengaruhi jumlah produk yang

diproduksi selama jangka waktu tertentu. Pengukuran kualitas

dengan sampel yang berbeda-beda dapat dilakukan dengan tiga

pendekatan berikut: i D i n = Pi i D i n

= ukuran sampel produk yang digunakan

1) Menentukan batas pengendalian untuk tiap-tiap sampel yang

didasarkan atas ukuran sampel tertentu.

Langkah-langkah pengukuran kualitas dengan pendekatan

ini adalah:

- Menghitung proporsi produk rusak

ˆ

di mana :

= produk rusak

- Menghitung proporsi rata-rata produk rusak

= i i n D P

di mana :

P = proporsi rata-rata produk rusak

= banyaknya produk rusak Di

(43)

- Menghitung standar deviasi

)

(

n P P Sp= 1−

di mana :

Sp¯ = standar deviasi

P = proporsi rata-rata produk rusak

n = rata-rata produksi dalam periode

tertentu (jumlah produk yang

diproduksi dibagi waktu observasi).

- Menentukan batas pengendalian

UCL (Upper Control Limit) = P + 3Sp

CL (Central Line) = P

LCL (lower Control Limit) = P - 3Sp

i i

D

2) Mendasarkan P-chart pada ukuran sampel rata-rata, yang

menghasilkan himpunan batas kendali pendekatan. Pendekatan

ini menganggap bahwa ukuran sampel yang akan datang tidak

akan besar bedanya dari yang diamati sebelumnya.

Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

- Menghitung proporsi produk rusak

=

Pi n

ˆ

di mana:

= produk rusak

= ukuran sampel yang digunakan i

D n

(44)

- Menghitung proporsi rata-rata produk rusak

di mana :

P = proporsi rata-rata produk rusak

= banyaknya produk rusak

∑ = banyaknya produk yang di observasi

)

(

n P P Sp= 1−

- Menghitung standar deviasi

di mana :

Sp = standar deviasi

P = proporsi rata-rata produk rusak

n = rata-rata produksi dalam periode

tertentu (jumlah produk yang

diproduksi dibagi waktu observasi).

- Menentukan batas pengendalian

UCL (Upper Control Limit) = P + 3Sp

CL (Central Line) = P

LCL (lower Control Limit) = P - 3Sp

3) Menggunakan P-chart ’terstandar’, dengan titik-titik

digambarkan dalam unit deviasi standar. Titik-titik unit deviasi

standar tersebut merupakan nilai pengendalian kualitas produk

yang diteliti dinyatakan dalam bentuk titik pada gambar P-chart.

P-chart terstandar mempunyai garis tengah pada nol, serta batas

kendali atas dan bawah masing-masing +3 dan -3. Metode

(45)

i

D

chart terstandar baik digunakan untuk sampel yang memiliki

variabilitas lebih dari 5% (Douglas C. Montgomery, 1990:165).

Langkah-langkah pengukuran kualitas dengan menggunakan

pendekatan ini adalah sebagai berikut:

- Menghitung proporsi produk rusak

i n

=

Pi ˆ

di mana :

= produk rusak

= ukuran sampel yang digunakan D i ni

= i i n D P

- Menghitung proporsi rata-rata produk rusak

di mana :

P = proporsi rata-rata produk rusak

= banyaknya produk rusak

= banyaknya produk yang di observasi

Di

ni

- Menghitung standar deviasi

)

(

n P P Sp= 1−

di mana :

Sp = standar deviasi

P = proporsi rata-rata produk rusak

n = rata-rata produksi dalam periode

tertentu (jumlah produk yang diproduksi

dibagi waktu observasi).

i i Sp

p p

- Menghitung nilai pengendalian produk rusak (Zi)

i

(46)

Karena produksi yang dihasilkan bervariasi maka

analisis didasarkan pada variasi Z yang terstandar, di

mana standar normal independen dari n. Upper Control

Limit (UCL) dan Lower Control Limit (LCL) control

limit akan ditentukan -3 dan +3 secara tepat untuk

mendapat batas tiga sigma (three sigma limits) dan

control chart akan terus menerus memonitor nilai dari

variasi Z yang terstandar (Steven Nahmias, 2001:653).

- Menentukan batas pengendalian

UCL (Upper Control Limit) = P + 3Sp

CL (Central Line) = P

LCL (lower Control Limit) = P - 3Sp

2) Bagan untuk angka (C-chart)

C-chart adalah bagan kendali untuk mengetahui banyaknya

kerusakan dalam satu unit produk. C-chart hanya digunakan untuk

banyaknya sampel yang sama dalam setiap observasi (W. Dorothea

Ariani,1999:104).

J. Analisis Sebab Akibat

Analisis sebab akibat dengan menggunakan diagram Fish Bone

berguna untuk melukiskan berbagai faktor yang menyebabkan kerusakan

produk. Alat ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1950 oleh seorang

pakar kualitas Jepang bernama Kaoru Ishikawa. Oleh karena itu sering juga

(47)

mengidentifikasi dan menganalisis suatu proses atau situasi dan menemukan

kemungkinan penyebab suatu persoalan yang terjadi.

Diagram Fish Bone atau diagram sebab akibat menunjukkan

hubungan antara karakteristik kualitas dan faktor penyebab kerusakannya

(Kaoru Ishikawa, 1992:72). Ishikawa menyebutkan faktor penyebab ini suatu

proses dan ia berkeyakinan bahwa proses yang merupakan kumpulan faktor

penyebab, harus dikendalikan agar memperoleh akibat yang lebih baik.

Dalam Statistical Process Control (SPC) terdapat 7 alat pengendalian

kualitas yaitu: Stratifikasi, Chek Sheet, Histogram, Diagram pareto, Control

Chart, Couse-Effect Diagram, Scattered Diagram. Couse-Effect Diagram atau

diagram sebab akibat atau yang disebut juga diagram Fish Bone merupakan

satu-satunya alat dari 7 alat tersebut yang tidak didasarkan pada statistika.

Manfaat diagram ini adalah dapat memisahkan penyebab dari gejala,

memfokuskan perhatian pada hal-hal yang relevan, serta dapat diterapkan

pada setiap masalah.

Adapun langkah umum pembuatan diagram Fish Bone ini adalah

sebagai berikut (Y. Richard Chang dan E. Matthew Niedzwiecki, 1998:41-46):

1. Menentukan karakteristik kualitas dimana karakteristik ini yang akan

diperbaiki dan dikendalikan. Pada diagram Fish Bone letakkan

karakteristik kualitas pada sisi kanan, dan gambarkan panah utama dari sisi

kiri ke kanan.

2. Menurut sebab akibat yang menyebabkan karakteristik kualitas tersebut

perlu diperbaiki dan dikendalikan. Pada diagram Fish Bone diletakkan

(48)

3. Menentukan faktor yang dianggap sebagai penyebab terjadinya

karakteristik kualitas yang akan diperbaiki dan dikendalikan. Faktor-faktor

yang dianggap penyebab rinci dimasukkan ke dalam kategori sebab utama.

Pada diagram Fish Bone diletakkan pada panah cabang.

4. Mengkaji kembali setiap faktor yang dianggap sebagai penyebab

terjadinya faktor yang muncul lebih dari satu kategori sebab utama. Faktor

inilah yang merupakan petunjuk ”sebab yang tampaknya paling mungkin”.

Lingkari sebab akibat yang tampak paling mungkin merupakan penyebab

karakteristik yang akan diperbaiki dan dikendalikan.

Berikut adalah gambar diagram Fish Bone atau diagram sebab akibat

(Kaoru Ishikawa, 1992:72):

Sebab Utama Sebab Utama

Sebab Utama

Faktor Rinci Faktor Rinci

Karakteristik Kualitas

Sebab Utama

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada CV Aditya Media Yogyakarta, sehingga baik isi pembahasan dan kesimpulan hanya berlaku bagi perusahaan tersebut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di CVAditya Media, yang terletak di jalan Bima Sakti no. 19 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April tahun 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah bagian produksi CV Aditya Media, terutama karyawan yang ditugaskan untuk mengadakan pemeriksaan produk akhir perusahaan yang akan dikirim kepada konsumen.

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah data jumlah produksi buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI dan data jumlah produk rusak CV Aditya Media selama bulan April tahun 2009.

(50)

D. Sumber Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dan mempunyai kaitan erat dengan masalah yang dibahas. Data ini secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.

2. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian. Jadi, dalam hal ini peneliti tidak langsung memperoleh data dari sumbernya. Peneliti bertindak sebagai pemakai data (Hermawan Wasito, 1992:70).

D. Definisi Operasional

1. Pengendalian adalah proses pengaturan atau pengarahan suatu kegiatan untuk memeriksa kesesuaian suatu produk terhadap suatu standar dan mengambil tindakan perbaikan bila diperlukan.

2. Kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk memenuhi standar atau keinginan perusahaan atau pemesan produk (konsumen).

3. Pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan dalam rangka menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

(51)

5. Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat dipakai dan diperbaiki menjadi produk yang baik.

6. Produk cacat adalah produk yang telah melalui tahap proses produksi yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam hal ini seperti cacat cetak, cacat halaman, cacat jilid dan cacat potong, tetapi masih dapat digunakan.

E. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam hal ini dapat langsung pada pemilik atau pada karyawan yang berkaitan langsung dengan objek penelitian, sehingga data-data yang diperlukan sesuai dengan yang dibutuhkan.

2. Observasi

Observasi, yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cermat dan sistematik. Data yang dibutuhkan adalah data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan, dan catatan-catatan perusahaan yang berkaitan dengan objek penelitian.

3. Dokumentasi

(52)

F. Metode Analisis Data

1. Pembahasan Masalah Pertama

Untuk membahas permasalahan pertama menggunakan metode control chart untuk data atribut yaitu P-chart yang mendasarkan pada sampel rata-rata. Analisis ini berguna untuk mengetahui dan menentukan batas-batas pengendalian kualitas sehingga proporsi kerusakan produk pada setiap item yang diperiksa dapat diketahui apakah berada di dalam atau luar batas pengendalian (control chart). Apabila proporsinya berada di luar batas, maka terdapat sebab-sebab khusus yang mengakibatkan terjadinya kerusakan tersebut. Langkah-langkah pengukuran kualitas dengan mendasarkan P-Chart pada ukuran sampel rata-rata adalah sebagai berikut:

a. Menghitung proporsi produk rusak

i i i

n D

Pˆ =

di mana :

= produk rusak Di

ni = produksi (produk yang dihasilkan) b. Menghitung proporsi rata-rata produk rusak

di mana :

i i n D P i =

Pi = proporsi rata-rata produk rusak

Di = banyaknya produk rusak
(53)

c. Menghitung standar deviasi

)

(

n P P Sp= 1− di mana :

Sp¯ = standar deviasi

= proporsi rata-rata produk rusak P

n = rata-rata produksi dalam periode tertentu (jumlah produk yang diproduksi dibagi waktu observasi).

d. Menentukan batas pengendalian

UCL (Upper Control Limit) = P + 3Sp

CL (Central Line) = P

LCL (lower Control Limit) = P -3Sp

e. Gambar P-chart

2. Pembahasan Masalah Kedua

(54)

Prinsip yang digunakan untuk membuat diagram ini adalah Brain Storming, yaitu :

a. Melalui sumbang saran; dengan memberikan saran mengenai kemungkinan penyebab kerusakan

b. Penyebab-penyebab tadi ditulis dalam diagram Fish bone

c. Menentukan penyebab paling mungkin dengan cara menandai sebab tersebut, yang pada akhirnya akan diteliti lebih lanjut.

Ada beberapa manfaat diagram Fish Bone, antara lain: dapat memisahkan penyebab dari gejala, memfokuskan perhatian pada hal-hal yang relevan, serta dapat diterapkan pada setiap masalah. Diagram Fish Bone ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis suatu proses atau situasi dan menentukan kemungkinan penyebab suatu persoalan atau masalah yang terjadi (Fandi Tjiptono dan Diana, 1995:193).

Berikut adalah Diagram Fish bone tersebut (Budi Santoso, 1992:72): Material Mesin Lingkungan

Akibat

Metode Manusia

Karakteristik kualitas Faktor-faktor

Proses

(55)
(56)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Bertepatan dengan semangat peringatan hari Kesaktian Pancasila, pada tanggal 1 Oktober 1990 berdirilah Penerbit, Percetakan, dan Konsultan Penerbitan CV Aditya Media di gang kampung Demangan Yogyakarta. Pendirinya, Bapak Totok Daryanto, berusaha untuk mendirikan perusahaan milik sendiri setelah sebelumnya pernah menjadi inisiator pembentukan perusahaan penerbit PT Tiara Wacana, tepat lima tahun sebelumnya.

Profesionalisme yang dikembangkan oleh CV Aditya Media bersumber dari idealisme. CV Aditya Media didirikan selain untuk mendapatkan laba, juga berupaya “ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.” Guna mendukung tujuan mulia tersebut maka pendiri perusahaan menjatuhkan pilihan bidang usahanya adalah percetakan, penerbitan, dan konsultan penerbitan ilmiah. Jasa konsultasi menjadi nilai lebih dari bisnis CV Aditya Media. Perusahaan berkeyakinan bahwa bekerja tidak hanya mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan sesuai dengan pesanan pelanggan, tetapi mengerjakan apa yang sebaiknya dikerjakan sesuai dengan keinginan pelanggan.

Banyak konsumen yang kurang paham terhadap kualitas barang yang dipesan, karena sesungguhnya mereka berada dalam kawasan kreatif yang membutuhkan kemampuan imajinatif terlatih. Akibatnya mereka tidak bisa memformulasikan keinginan mereka dalam bahasa pesanan yang tepat atau jelas. Sudah menjadi tugas setiap produsen jasa untuk menangkap idealisme konsumen ke dalam wujud sebuah produk jadi. Setiap pelanggan pada hakekatnya ingin

(57)

mengalami pengalaman terpuaskan, yaitu menikmati produk pesanan mereka dengan kualitas yang baik.

Karena itu, manajemen CV Aditya Media mempunyai komitmen mengenai kualitas baik, sesuatu yang selalu diinginkan oleh setiap pelanggan tetapi tidak selalu dapat diwujudkan dalam bahasa pesanan. Jaminan kepuasan adalah apabila kita dapat memberikan kualitas terbaik sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan. Tegasnya, kita harus dapat mengarahkan pelanggan di dalam menentukan pilihan.

Pada tahun awal usahanya, kantor CV Aditya Media hanya sebuah rumah yang difungsikan menjadi kantor sekaligus tempat tinggal pemilik. Kantor menempati ruang garasi seluas 15 m², dan ruangan produksi menempati kamar kecil 12 m². Modal awal tidak lebih dari lima juta rupiah. Dalam waktu singkat perusahaan ini maju dengan pesat karena kepercayaan para pelanggan.

Asset CV Aditya Media dari tahun ke tahun meningkat. Pada tahun kedua asset telah menjadi 100 juta, tahun ketiga 200 juta, tahun keempat 400 juta tahun kelima 600 juta, dan tahun keenam asset CV Aditya Media telah mencapai satu milyar lebih. Pada tahun kesembilanbelas ini, asset CV Aditya Media sudah mencapai limabelas milyar lebih. Dari perusahaan berbadan hukum UD (Usaha Dagang) kemudian pada tahun 2000 ditingkatkan menjadi CV (Perseroan Komanditer).

(58)

Raya Janti No.3A Yogyakarta (Unit II) sebagai kantor administrasi, desain, setting dan lay out, montage, repro, plate maker, dan korektor hingga akhir tahun 1996. Sekitar tahun 1997 semua kegiatan usaha baik produksi maupun administrasi dipusatkan di Jl. Bimasakti No.19 Yogyakarta 55221 Telp. (0274) 520612, 520613 Faks.(0274) 520613. Sementara kantor di Jl.Srikandi, Demangan GK I/7 Yogyakarta sekarang sebagai gudang bahan baku dan buku hasil terbitan CV Aditya Media.

Dalam usia perusahaan memasuki tahun kesembilanbelas, dengan dukungan sumber daya manusia yang ahli di bidangnya, Manajemen CV Aditya Media terbukti berpengalaman dalam menjalankan bisnis percetakan dan penerbitan. Peta persaingan usaha yang semakin mengglobal, dimana batasan geografis dapat dijembatani dengan teknologi canggih yang terus berkembang, menyadarkan manajemen bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan untuk memperkokoh dan meningkatkan bisnisnya. Untuk itu, pengembangan-pengembangan dalam rangka inovasi dan kreativitas dilakukan agar bisa lebih kompetitif di pasar bebas.

B. Visi dan Misi Visi

Menjadi perusahaan jasa media cetak terbaik dan terpercaya di dunia

Misi

1. Menjadi penyedia jasa media cetak yang terus tumbuh berkembang memberikan kesejahteraan bagi stakeholder CV Aditya Media

(59)

3. Menjadi penyedia jasa media cetak yang terus menjaga kualitas produk dan pelayanan terbaik, didukung teknologi dan tenaga SDM yang handal.

4. Menjadi penyedia jasa media cetak yang terus belajar menjadi yang terbaik, tumbuh dan berkembang melayani pelanggan.

C. Keunggulan-keunggulan Perusahaan

CV Aditya Media memiliki tenaga-tenaga yang handal, berkompeten, dan profesional dengan etos kerja yang tinggi di bidang marketing, desain, operator cetak (operator mesin) dan memiliki fasilitas yang memadai, baik jumlah maupun kapasitasnya sehingga memperlancar pelayanan kepada customer. 1. Departemen Pemasaran

CV Aditya Media mempunyai staf marketing yang berkompeten dan profesional di bidangnya, sehingga dapat memberikan pelayanan yang representatif dan kooperatif. Saat ini Departemen Pemasaran Percetakan memiliki staf marketing berjumlah empat orang. Tiga orang staf pemasaran berkantor di CV Aditya Media Jogjakarta adalah Wisnu Dwi Sasongko (Manajer), Budi Teguh Santosa (Staf), dan Muhammad Jarwanto, SS (Staf). Dan dua staf pemasaran berkantor di CV Aditya Media Cabang Malang. 2. Departemen Desain dan Setting

(60)

3. Departemen Produksi

CV Aditya Media memiliki peralatan produksi yang lengkap, berlokasi di Jl. Bimasakti No.19 Yogyakarta. Adapun mesin-mesin cetak offset yang dimiliki CV Aditya Media saat ini sehingga dapat memperlancar jalannya produksi antara lain: Mesin Toko, Mesin Paper Plate Toko, Mesin Plate Maker, Mesin Cetak GTO, Mesin Cetak Sor M, Mesin Bending, Mesin Potong Elektris, Camera dan Prossesor, Mesin Lipat, Mesin Susun, Image Setter, Prosesor, Mesin Hot Print, dan beberapa unit komputer Macintosh yang digunakan untuk membuat desain grafis dan setting. Pengerjaan cetak dan finishing secara keseluruhan telah mampu dikerjakan sendiri dengan staf produksi yang cukup memadai jumlahnya. Dengan demikian proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Departemen Produksi dipimpin oleh Bapak H. Santosa. Guna kelancaran tugas-tugasnya manajer produksi dibantu oleh beberapa staf (supervisor) yaitu Mukti Ali dan Suherman.

4. Departemen Keuangan

Pengelolaan keuangan CV Aditya Media telah ditangani secara profesional dan teliti dengan dipimpin oleh Tri Kurniawati (Manajer) dan stafnya yaitu Sulasmiyati.

D. Logo

Gambar IV. 1

(61)

E. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi pada CV Aditya Media Yogyakarta berusaha menyesuaikan situasi dan kondisi perusahaan. Karena semakin berkembangnya kegiatan perusahaan, struktur organisasinya juga perlu penyesuaian.

Untuk dapat menjalankan tugas atau pekerjaan dengan baik, yang diperlukan oleh perusahaan adalah usaha struktur organisasi yang tepat, sehingga ada kejelasan antara tugas, wewenang, dan

Gambar

Tabel V.2 Data  Perhitungan Proporsi  Produk Rusak
Gambar II.1
Gambar II.2
Gambar  III.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal ini hampir sama seperti yang ditemukan oleh Orna Man dkk yang menunjukkan sisi aktif olfaktori pada residu asam amino Leu102, hal yang sama terjadi pada mukosa hidung

Keterbatasan dari sistem Pekanbaru Guide yaitu : untuk menentukan koordinat pengguna berada menggunakan perangkat GPS yang terpisah dengan sistem dan pengelolaan

Peningkatan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen termasuk kategori tinggi disebabkan karena dalam proses pembelajaran dengan menggunakan Prezi Dekstop dapat

Selain itu hasil dari pengaruh pembangunan jalan layang nantinya dibagi, mana yang merupakan pengaruh positif (potensi) dan mana yang merupakan pengaruh

Menurut Kothler dalam Sangadji (2013:93) Jasa adalah sebagai tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud

Hasil analisa berupa rekomendasi perbaikan dan peningkatan mutu program studi dan fakultas, yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem penjaminan mutu

Puji dan syukur, saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta atas izin- Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang berjudul Perilaku Hidup