ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR
Studi kasus pada Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VISKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Mei Ratri Sri Lestari NIM : 032214051
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR
Studi kasus pada Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VISKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Mei Ratri Sri Lestari NIM : 032214051
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Marilah kepadaKu, semua yang letih, lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Pikullah Kuk yang Ku pasang dan belajerlah padaKu,
Karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
Mendapatkan ketenangan.
(Matius 11:28-29)
There can be miracles when you believe
Though hope is frail, it’s hard to kill
Who knows what miracles you can achieve
When you believe, somehow you will
You will when you believe
(song by Mariah Carrey)
This undergraduate thesis is dedicated to:
My Beloved father and mother
My wonderful sister, brother and twin sister
Every amazing persons that I’ve met in this
University Of Sanata Dharma
And You
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Mei Ratri Sri Lestari
Nomor Mahasiswa : 032214051
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR Studi kasus pada Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI
beserta perangkat yang dperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 Juli 2009
Yang menyatakan
(Mei Ratri Sri Lestari)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Juli 2009
Penulis
Mei Ratri Sri Lestari
ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR Studi kasus pada Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI
Mei Ratri Sri Lestari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengidentifikasi kualitas Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang diproduksi oleh Penerbit, Percetakan, dan Konsultan Penerbitan CV Aditya Media, Yogyakarta (2) mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus pada Penerbit, Percetakan, dan Konsultan Penerbitan CV Aditya Media, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan pertama adalah metode Control Chart yaitu P-chart dan untuk menjawab permasalahan kedua menggunakan analisis Fish Bone atau diagram sebab akibat.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk akhir Penerbit, Percetakan, dan Konsultan Penerbitan CV Aditya Media, Yogyakarta masuk dalam kategori baik. Proporsi kerusakan masih dalam batas pengendalian, dimana batas proporsi kerusakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebesar 3%. Jenis kerusakan yang paling tinggi adalah rusak cetak. (2) karakteristik kerusakan berdasarkan diagram Fish Bone: rusak cetak di pengaruhi oleh faktor manusia, mesin dan bahan baku, rusak halaman disebabkan oleh faktor manusia dan bahan baku, rusak jilid disebabkan oleh faktor manusia dan bahan baku, rusak potong disebabkan oleh faktor manusia dan mesin.
ABSTRACT
ANALYSIS OF FINAL PRODUCT QUALITY CONTROL A Case study books Dasar-dasar AkuntansiJilid 2,Edisi VI
Mei Ratri Sri Lestari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
The purposes of the research are: (1) to identify the final product quality control of Dasar-dasar AkuntansiJilid 2, Edisi VI that prodused by the Publishing, Printing Company and Publishing Consultant CV Aditya Media, Yogyakarta. (2) to identify the sources of product defects. Data gathering techniques used are observation, interview and documentation. Data analysis technique used to answer the first problem formulated was Control Chart i.e. P-Chart that based on average sample measure and to answer the second problem formulated, Fish Bone analysis or cause-effect diagram was employed in the research.
From the results of the research, prove that the final product quality control of Publishing, Printing Company and Publishing Consultant, CV Aditya Media, Yogyakarta are in good category. With (1) 0,023 UCL, 0,005 LCL and 0,014 CL, prove that defect proportions are still within the control limit, in which the defect proportion limit is set 3% by the company, and the highest level of the defect was the defective printing. (2) Defect characteristics based on Fish Bone: defective printing influenced by human, machine, and material factors, page damage caused by human and material factors, binding damage caused by human and material factors, cutting damage caused by human and machine factors.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat dan rahmat karunia-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak membutuhkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu di dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan di dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada:
1. Dear Heavenly and Gracious God, JesusChrist, thank You for everything. I deeply believe that You make everything wonderful for me in Your perfect time not mine. I will never
doubt for what You have planned for me.
2. Bapak Dr.Ir.P.Wiryono Priyotamtama,S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak Mardi Widyadmono, V., S.E., selaku Kaprodi Manajemen dan Dosen pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, pengarahan dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta kesabaran untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memperlancar jalannya proses belajar-mengajar dan kegiatan akademik.
7. Segenap staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam penyediaan buku-buku dan literature.
8. Bapak Riyanaldi Ikhsan, SE, selaku Direktur Utama Penerbit, Percetakan dan Konsultan Penerbitan CV Aditya Media Yogyakarta atas ijin, kepercayaan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat terlaksana.
9. Bapak Jonedi dan Bapak Suherman selaku Staf Departemen Produksi CV Aditya Media yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam wawancara dan mengumpulkan data-data selama penelitian.
10.Bapak Ignatius Soenardi dan Ibu Veronica Suyatmi atas cinta, nasehat, dukungan, perhatian, dan kesabaran yang telah begitu banyak sekali tercurah untuk penulis yang tidak akan tergantikan oleh apapun. You’re the best parents ever!! I promise I’ll never let you down!!!, mbak Mayrina Susanti Puspita Sari untuk semua contoh terbaik yang telah diberikan, maaf telah menjadi plagiator selama ini..;D and I’m proud to be your sister!!, mas Thomas untuk semua sarana dan dukungannya selama ini, Thanks for being the best brother in law on earth, dan dari awal kami percaya mas Thomas bisa menjaga mbak rina dengan sempurna..;], mas Prasetyo Andi Susanto untuk semua dukungan moril dan spirituil yang telah diberikan, I’m proud to call you brother, and I’ll help you to taking care of our parents, in here. Mei Ratri Sri Handayani, my sensational twin sister, for every laughter and tears that we’ve shared. Believe me, I’m glad to have you in my live. I truly love you all, more than much...
11.Mbak nina, dewi & mbak vika for all the stories and laughter, lolin & meta for the support, dek tia & mas yere yang selalu mau direpotkan, it means a lot for me. Chen-chen dan indil, I’m glad to be your friend!! Mama lis, dan bu bagoes, for the support and pray. Amel: smangat!!I know you can!!. mbak Ayu dan bu bambang, thanks for everything. Untuk paguyuban RINONCE (rino wengi cedak) dek ani, genjo, ganes, dion, pèncèng, didit, mbak
oki, hari, and the new comer beni untuk setiap cerita dan kebersamaan sehingga membuat klaten yang hitamputih terasa lebih berwarna.
12.Teman-teman kampus, anak-anak Manajemen 2003 serta semua teman-teman lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, senang mengenal kalian semua. And for someone, Mr. DH: I still hope can see you again someday..; )
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis berharap adanya masukan yang sangat berarti bagi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan rekan-rekan mahasiswa Jurusan Manajemen pada umumnya. Terima kasih.
Yogyakarta, Agustus 2009 Penulis
Mei Ratri Sri Lestari
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………..………...… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………... ii
HALAMAN PENGESAHAN……….. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...……….... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……….. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… vi
ABSTRAK……… vii
ABSTRACT……… viii
KATA PENGANTAR……….. ix
DAFTAR ISI……… xi
DAFTAR TABEL……… xiv
DAFTAR GAMBAR……….... xv
DAFTAR LAMPIRAN……….... xvi
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang……… 1
B. Rumusan Masalah………... 3
C. Batasan Masalah……….. 3
D. Tujuan Penelitian………. 3
E. Manfaat Penelitian……… 4
F. Sistematika Penulisan………... 4
BAB II LANDASAN TEORI……….... 6
A. Pengertian Pengendalian, Kualitas, dan Pengendalian Kualitas………….. 6
B. Manfaat Pengendalian Kualitas……… 8
C. Tujuan Pengendalian Kualitas……….. 8
D. Pendekatan Pengendalian Kualitas………... 9
E. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas………. 11
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas………. 12
G. Dimensi Kualitas………... 17
H. Standar Kualitas……….... 18
I. Teknik dan Alat Pengendalian Kualitas………. 20
J. Analisis Sebab Akibat……… 30
BAB III METODE PENELITIAN……….. 33
A. Jenis Penelitian………. 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……… 33
C. Subjek dan Objek Penelitian………. 33
D. Sumber Pengumpulan Data……….. 34
E. Definisi Operasional………. 34
F. Metode Pengumpulan Data………... 35
G. Metode Analisis Data………... 36
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………. 40
A. Sejarah Singkat Perusahaan………. 40
B. Visi dan Misi……… 42
C. Keunggulan-keunggulan Perusahaan………... 43
D. Logo………. 45
E. Struktur Organisasi Perusahaan……… 45
F. Personalia Perusahaan……….. 47
G. Produksi………... 51
H. Pemasaran hasil Produksi……… 58
I. Jaringan Kemitraan………... 59
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………. 60
A. Deskripsi Data………. 60
B. Analisis Data………... 63
C. Pembahasan Data……… 76
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………. 80
A. Kesimpulan………. 80
B. Saran……… 81
DAFTAR PUSTAKA………... 84
LAMPIRAN……….. 86
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel V.1 Data Produksi dan Produk Rusak
Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang di produksi (dalam unit eksemplar)
selama Bulan April Tahun 2009………... 62 Tabel V.2 Data Perhitungan Proporsi Produk Rusak
Buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang di produksi (dalam persen)
selama Bulan April Tahun 2009………... 63 Tabel V.3 Frekuensi Kerusakan Produk
selama Bulan April 2009………. 66
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Bagan Kendali……….. 22
Gambar II.2 Diagram Fish Bone……….. 32
Gambar III.1 Diagram Fish Bone………. 38
Gambar IV.1 Logo CV Aditya Media Yogyakarta………... 45
Gambar IV.2 Struktur Organisasi CV Aditya Media Yogyakarta……….... 46
Gambar IV.3 Alur Proses Produksi CV Aditya Media Yogyakarta………. 57
Gambar V.1 Diagram Kontrol Proporsi Produk Rusak (P-chart) bulan April 2009. 65 Gambar V.2 Diagram Frekuensi Kerusakan Produk………. 67
Gambar V.3 Diagram Fish Bone untuk Rusak Cetak……… 69
Gambar V.4 Diagram Fish Bone untuk Rusak Halaman……….. 71
Gambar V.5 Diagram Fish Bone untuk Rusak Jilid………. 73
Gambar V.6 Diagram Fish Bone untuk Rusak Potong………. 75
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini persaingan yang sangat ketat terjadi baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Saat ini pasar dalam negeri telah diserbu oleh produk-produk dari luar negeri yang mempunyai kualitas tinggi dengan harga bersaing sehingga produk dalam negeri dengan mudah dapat dikalahkan, di pasar internasional pun produk dalam negeri bersaing. Bahkan tidak sedikit konsumen dalam negeri memilih produk impor karena dinilai lebih bagus. Hal ini menunjukkan bahwa memang kualitas produk dalam negeri masih kalah dengan produk impor.
Perusahaan dalam negeri agar dapat berkembang atau paling tidak bertahan hidup dalam iklim ekonomi dewasa ini, harus mampu menghasilkan produk barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harga yang lebih murah, promosi yang lebih efektif, penyaluran barang ke konsumen yang lebih cepat, serta pelayanan yang lebih baik dari pada pesaingnya. Kemampuan perusahaan dalam negeri untuk tetap bertahan, dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam maupun dari luar perusahaan. Faktor dari dalam menyangkut kegiatan-kegiatan produksi, pemasaran, keuangan dan personalia. Sedang faktor dari luar menyangkut pemerintah, pemasok, konsumen, penyalur, dan pihak-pihak yang berada di luar perusahaan termasuk situasi politik dan keamanan.
Salah satu kegiatan dalam perusahaan adalah kegiatan produksi. Di dalam kegiatan ini suatu perusahaan menghasilkan suatu produk, baik produk itu berupa barang atau jasa. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan agar
berkualitas, maka selama melakukan kegiatan produksi diperlukan adanya pengendalian produksi.
Kualitas produk menjadi kekuatan penting yang digunakan perusahaan untuk menjaga nama baik perusahaan dan sebagai alat menarik konsumen untuk mengkonsumsi produknya. Untuk dapat melakukan pengendalian, maka perusahaan harus mempunyai standar dan desain yang berkaitan dengan kualitas produk yang diinginkan. Setiap perusahaan mempunyai standar kualitas yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan dari masing-masing perusahaan. Pengendalian Kualitas adalah proses pengaturan aktivitas-aktivitas untuk mengatur suatu manfaat produk, membandingkan manfaat dengan standar yang ditetapkan, dan diikuti dengan tindakan untuk perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas tersebut (Dale H Besterfield, 2000:1-2).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kerusakan buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang terjadi di CV Aditya Media Yogyakarta selama bulan April 2009 masih dalam batas pengendalian yang ditetapkan oleh CV Aditya Media Yogyakarta?
2. Apa penyebab utama kerusakan yang terjadi pada buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang dihasilkan CV Aditya Media Yogyakarta?
C. Batasan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan supaya diperoleh suatu kesimpulan yang benar-benar terarah, maka penulis perlu mengadakan batasan masalah, sebagai berikut:
1. Penelitian mengenai pengendalian kualitas buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI ini dilakukan pada bagian produksi CV Aditya Media, Yogyakarta. 2. Produk yang diteliti adalah buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang dihasilkan oleh CV Aditya Media Yogyakarta selama bulan April tahun 2009 yang belum dikirim ke konsumen atau pelanggan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada produk buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI yang dihasilkan oleh CV Aditya Media, Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Perusahaan memperoleh informasi tentang kualitas produk, sehingga selanjutnya perusahaan dapat melakukan tindakan korektif dalam rangka mencegah atau meminimalkan tingkat kerusakan pada produk akhir yang akan dihasilkan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma dalam bidang produksi.
3. Bagi Penulis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menerapkan teori-teori yang telah dipelajari selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
F. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang yang menjadi dasar penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II : Landasan Teori
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional dan metode analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, keunggulan-keunggulan perusahaan, logo perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian, personalia perusahaan, produksi, pemasaran hasil produksi, dan jaringan kemitraan perusahaan.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang kondisi perusahaan secara deskriptif, analisis data dan pembahasan dari hasil analisis data.
BAB VI : Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pengendalian, Kualitas, dan Pengendalian Kualitas 1. Pengendalian
Dalam upaya menjaga konsistensi kualitas produk yang dihasilkan
agar sesuai dengan kebutuhan pasar, perlu dilakukan pengendalian
terhadap kualitas produk (quality control). Control is process of regulating
or directing an activity to ferity its conformance to a standard and to take
corrective action if required (Dale H Besterfield, 2000:1). (Pengendalian
adalah proses pengaturan atau pengarahan suatu kegiatan untuk memeriksa
kesesuaian suatu produk terhadap suatu standar dan mengambil tindakan
perbaikan bila diperlukan.) Pengawasan adalah usaha menetapkan standar,
melakukan pemeriksaan hasil, pembandingan hasil dengan standar,
penentuan penyimpangan dan tindakan perbaikan.
Pada dasarnya proses penentuan penyimpangan dan tindakan
perbaikan yang dilakukan oleh pengendalian dan pengawasan sama, akan
tetapi yang membedakannya adalah dalam proses pengawasan hanya
melakukan pemeriksaan terhadap hasil dan pembandingan hasil terhadap
standar yang telah ditetapkan, sedang dalam proses pengendalian
melakukan pengaturan atau pengarahan terhadap kegiatan untuk
memeriksa kesesuaian hasil dengan standar yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain, pengendalian adalah kegiatan yang dilakukan
dalam upaya menjamin agar kegiatan-kegiatan yang sedang dan akan
berlangsung tidak menyimpang dari rencana atau ketentuan yang telah
ditetapkan. Di lain pihak diartikan bahwa pengendalian dan pengawasan
adalah proses untuk menjamin semua tujuan-tujuan organisasi
perusahaan dapat tercapai (T. Hani Handoko, 1995:335).
2. Kualitas
Persaingan pasar saat ini bukan lagi masalah harga melainkan
mengenai kualitas produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, kualitas
produk sangat perlu diperhatikan. Adapun kualitas berarti sesuatu yang
dapat memenuhi harapan-harapan pelanggan. Harapan-harapan ini
didasarkan pada manfaat yang diharapkan dan harga jual produk tersebut.
Atau dengan kata lain, kualitas adalah karakteristik suatu produk, dimana
karakteristik tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
(Dale H Besterfield, 2000:1-2).
Menurut Ross Jhonson dan William O. Wichell kualitas adalah
keseluruhan ciri dan karakteristik produk dan jasa yang berkaitan dengan
kemampuannya memenuhi kebutuhan atau kepuasan (W Dorothea Arini,
1999:6).
3. Pengendalian Kualitas
Faktor utama yang menentukan prestasi suatu perusahaan adalah
kualitas produk yang dihasilkan. Produk yang berkualitas adalah produk
yang sesuai dengan keinginan konsumennya. Untuk menjaga agar produk
yang dihasilkan tetap sesuai dengan standar dari perusahaan, dan sesuai
dengan harapan konsumen, maka perusahaan harus melakukan
pengendalian kualitas. Pengendalian Kualitas adalah proses pengaturan
aktivitas-aktivitas untuk mengatur suatu manfaat produk, membandingkan
untuk perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas tersebut (Dale H Besterfield,
2000:1-2). Secara umum pengendalian kualitas atau Quality Control dapat
diartikan sebagai suatu sistem yang efektif untuk memadukan
pengembangan, pemeliharaan dan upaya perbaikan kualitas berbagai
kelompok dalam sebuah organisasi agar perekayasaan, produksi dan jasa,
serta pemasaran dapat berada pada tingkatan yang paling ekonomis
sehingga konsumen mendapat kepuasan penuh.
B. Manfaat Pengendalian Kualitas 1. Bagi Perusahaan
Manfaat yang didapat oleh perusahaan yaitu perusahaan dapat
mengurangi jumlah produk yang tidak memenuhi spesifikasi sehingga
dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi dalam
berproduksi serta menjaga dan meningkatkan citra produk yang
bersangkutan di mata pasar pada umumnya.
2. Bagi Konsumen
Memberikan jaminan bahwa produk yang dihasilkan oleh perusahaan
dapat memenuhi harapan-harapan konsumen.
C. Tujuan Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas berarti mengembangkan, mendesain,
memproduksi, dan memberikan produk bermutu yang paling ekonomis, paling
berguna, dan selalu memuaskan konsumen (Kaoru Ishikawa, 1992:50).
mewujudkan kualitas yang sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut oleh
konsumen.
Adapun tujuan pengendalian kualitas adalah sebagai berikut (Richard
J Tersine 1995:678):
1. Mempertahankan standar desain
2. Memenuhi spesifikasi pelanggan
3. Memeriksa dan mengoreksi ketidaksesuaian proses
4. Menemukan keefektifan personil dan departeman
5. Menemukan dan mengoreksi produk-produk yang rusak
Pengendalian kualitas dilakukan untuk berbagai macam tujuan, tetapi
pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas dilakukan
dengan tujuan sebagai berikut:
a. Agar produk yang dihasilkan dapat mencapai standar kualitas yang telah
ditetapkan.
b. Agar desain, inspeksi dan produksi dengan kualitas tertentu dapat
dilaksanakan dengan biaya yang sekecil mungkin.
c. Agar proses produksi selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
d. Meningkatkan kepuasan konsumen.
D. Pendekatan Pengendalian Kualitas
Secara garis besar pengendalian kualitas dapat dibedakan menjadi
tiga tingkatan. Hal ini disebabkan karena pengendalian kualitas sangat luas
sehingga semua pengaruh terhadap kegiatan pengendalian kualitas haruslah
Ketiga tingkatan pengendalian kualitas tersebut adalah (Agus Ahyari,
1990:225):
1. Pendekatan bahan baku perusahaan
2. Pendekatan proses produksi perusahaan
3. Pendekatan produk akhir perusahaan
Pemilihan masing pendekatan ini tergantung pada
masing-masing keadaan perusahaan, yang sehubungan dengan titik berat proses
produksinya. Perusahaan tidak harus memilih satu dari tiga pendekatan
tersebut, tetapi dapat memilih dua dari tiga pendekatan bahkan memilih
ketiga-tiganya sekaligus.
Berikut ini uraian dari masing-masing pendekatan tersebut :
a. Pendekatan Bahan Baku Perusahaan
Untuk hasil produk yang baik tidak lepas dari peran bahan baku yang
digunakan. Kualitas bahan baku yang baik akan menghasilkan produk
yang baik juga. Selain kualitas bahan baku, ketersedianya bahan baku juga
berpengaruh terhadap kelangsungan proses produksi. Oleh karena itu,
pengendalian kualitas bahan baku juga perlu diperhatikan oleh perusahaan.
b. Pendekatan Proses Produksi Perusahaan
Untuk menjaga agar proses produksi berjalan lancar dan tidak ada
kesalahan atau penyimpangan yang terjadi sehingga berpengaruh terhadap
hasil produksi, maka pengendalian kualitas pada saat proses produksi juga
harus dilaksanakan. Hal ini dapat dilakukan untuk menghindari adanya
pengaruh-pengaruh dari dalam maupun dari luar yang mungkin
mengganggu proses produksi dan berpengaruh terhadap kualitas produk
c. Pendekatan Produk Akhir Perusahaan
Walaupun perusahaan telah melakukan pengendalian kualitas bahan
baku dan proses produksi, tetapi tidak menjamin bahwa produk yang
dihasilkan perusahaan tidak cacat atau rusak. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pengendalian kualitas pada produk akhir untuk dapat memberikan
tindakan yang tepat bagi peningkatan kualitas produk akhir.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
melakukan pengendalian kualitas produk akhir adalah dengan mengumpulkan
informasi mengenai berbagai macam keluhan yang dialami oleh konsumen
terhadap produk perusahaan. Kemudian informasi tersebut di analisis untuk
mengetahui kelemahan dan kekurangan produk tersebut, sehingga dalam
proses berikutnya kualitas produk dapat lebih ditingkatkan.
Perusahaan tidak harus memilih salah satu dari tiga pendekatan
tersebut, karena pemilihan masing-masing dari pendekatan ini tergantung pada
keadaan perusahaan, yang berkaitan dengan titik berat proses produksinya.
E. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas harus berdasarkan pemeriksaan terhadap
penerimaan produk yang memenuhi syarat dan penolakan produk yang tidak
memenuhi syarat sehingga tidak banyak bahan, tenaga, dan waktu yang
terbuang. Untuk mencegah timbulnya masalah mengenai kualitas produk
sehingga kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi, maka perlu
Ada 4 langkah di dalam pengendalian kualitas antara lain: (A. V.
Feigenbaum, 1998:9) :
1. Menetapkan standar
Menetapkan standar, seperti standar biaya kualitas, prestasi kualitas,
keamanan kualitas dan keandalan yang diperlukan bagi produk.
2. Menilai kesesuaian
Membandingkan kesesuaian produk yang dibuat dengan standar yang
telah ditentukan oleh perusahaan.
3. Bertindak bila perlu
Memperbaiki permasalahan dan penyebab-penyebabnya melalui
faktor-faktor yang mencakup keseluruhan bidang pemasaran, perancangan,
rekayasa produksi dan pemeliharaan yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan.
4. Merencanakan perbaikan
Bila ditemui adanya permasalahan-permasalahan dalam kegiatan
pemasaran, perancangan, rekayasa produksi dan pemeliharaan perlu
diadakan evaluasi ulang seperti perencanaan perbaikan. Perencanaan
perbaikan harus dilaksanakan terus-menerus secara berkala. Perbaikan
yang dilakukan seperti memperbaiki standar-standar biaya, prestasi,
keamanan dan keandalan.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Kualitas yang baik akan membuat produk dikenal, dan hal ini akan
membuat perusahaan yang menghasilkan produk tersebut juga dikenal dan
konsumen dan masyarakat umumnya akan bertambah dan perusahaan tersebut
akan lebih dihargai. Hal ini akan menimbulkan fanatisme tertentu dari para
konsumen terhadap produk apapun yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
produk secara langsung, ada sembilan bidang yang dikenal dengan 9M
(Hudaya Kandahjaya, 1989:54-56):
1. Pasar (Market)
Dengan bertambah banyaknya perusahaan, pasar menjadi bersifat
global sehingga mengakibatkan bisnis menjadi lebih fleksibel dan mampu
berubah dengan cepat mengikuti kemauan konsumen.
2. Uang (Money)
Meningkatnya persaingan di dalam banyak bidang yang berjalan
seiring dengan meningkatnya ekonomi dunia, telah menurunkan batas atau
marjin laba dan meningkatkan pengeluaran biaya untuk proses penyediaan
perlengkapan yang baru.
3. Manajemen (Management)
Tanggung jawab kualitas telah didistribusikan di antara beberapa
kelompok khusus. Bagian pemasaran melalui perencanaan produk
membuat persyaratan-persyaratan produk. Bagian produksi harus
mengembangkan dan memperbaiki kembali proses untuk memberikan
kemampuan yang cukup untuk membuat produk sesuai spesifikasi
rekayasa. Bagian pengendalian kualitas harus merencanakan
pengukuran-pengukuran kualitas pada seluruh aliran proses agar hasil akhir dapat
kualitas pelayanan merupakan bagian yang semakin penting dalam ”Paket
Produk” total.
4. Manusia (Men)
Karena bidang-bidang pengetahuan semakin bertambah jumlah dan
luasnya, maka dengan sendirinya menimbulkan permintaan akan manusia
(pekerja) yang lebih banyak dan dengan pengetahuan yang khusus.
Keahlian yang beragam itu diperlukan untuk merencanakan, menciptakan,
dan mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang
diinginkan.
5. Motivasi (Motivation)
Para pekerja dewasa ini memerlukan sesuatu yang memperkuat
keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan secara positif
bahwa mereka secara pribadi turut memberikan sumbangan terhadap
tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini membimbing ke arah pendidikan
kualitas dan komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran kualitas.
6. Bahan (Materials)
Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli
teknik memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat dari yang
sebelumnya. Hal ini mengakibatkan spesifikasi bahan menjadi lebih ketat
dan beraneka ragam.
7. Mesin dan Mekanisasi (Machines and Mechanization)
Dengan mekanisasi dan otomatisasi mesin, perusahaan berusaha
8. Metode Informasi Moderen (Modern Information Methods)
Teknologi informasi telah menyediakan cara untuk mengendalikan
mesin dan proses selama waktu produksi, serta mengendalikan produk dan
jasa bahkan sampai ke tangan konsumen. Dan metode memproses data
yang baru memberikan informasi yang bermanfaat, lebih akurat, tepat
waktu dan memberi ramalan yang mendasari keputusan-keputusan
perusahaan ke arah masa depan bisnis yang lebih baik.
9. Persyaratan Proses Produksi (Mounting Product Requirements)
Perhatian yang konstan harus diberikan untuk meyakinkan bahwa
tidak ada faktor-faktor yang diketahui atau tidak, memasuki proses
produksi untuk menurunkan kinerja komponen atau sistem. Rancangan
yang baik dapat diandalkan kalau ada kewaspadaan dalam
pengoperasiannya.
Terlepas dari sembilan bidang faktor di atas yang mempengaruhi
kualitas produk, secara umum ada pula faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Zulian Yamit, 1998:338):
a. Fasilitas operasional, seperti kondisi fisik bangunan.
b. Peralatan dan perlengakapan.
c. Bahan baku atau material.
Disamping klasifikasi faktor-faktor pengaruh kualitas secara umum,
Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dapat diuraikan
sebagai berikut (Zulian Yamit,1998:339):
1) Pasar atau tingkat persaingan
Persaingan sering merupakan faktor penentu dalam menetapkan
tingkat kualitas output suatu perusahaan, makin tinggi tingkat persaingan
akan mempengaruhi perusahaan dalam menghasilkan produk yang
berkualitas dan perilaku konsumen saat ini menginginkan produk yang
berkualitas tinggi dengan harga murah.
2) Tujuan organisasi (organisazional objectives)
Perusahaan bertujuan menghasilkan volume output tinggi, barang
yang berharga murah (low price product) atau menghasilkan barang yang
berharga mahal, eksklusif (exclusives expencive product).
3) Desain produk (product design)
Cara mendesain produk pada awalnya dapat menentukan kualitas
produk itu sendiri.
4) Testing produk (product testing)
Testing yang kurang memadai terhadap produk yang dihasilkan dapat
berakibat pada kegagalan dalam mengungkapkan kekurangan yang
terdapat pada produk.
5) Proses produksi (production process)
Prosedur untuk memproduksi produk dapat juga menentukan produk
6) Kualitas input (quality of input)
Jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar, tenaga kerja
tidak terlatih, atau perlengkapan yang digunakan tidak tepat akan berakibat
pada kualitas produk yang dihasilkan.
7) Perawatan perlengkapan (equipment maintenance)
Apabila perlengkapan tidak dirawat secara tepat atau suku cadang
tidak tersedia maka kualitas produk akan berkurang dari semestinya.
8) Standar kualitas (quality standard)
Jika perhatian terhadap kualitas dalam organisasi tidak tepat, tidak
ada testing atau inspeksi, maka output dengan kualitas tinggi akan sulit
dicapai.
9) Umpan balik konsumen (customer feedback)
Perusahaan harus lebih sensitif terhadap keluhan-keluhan konsumen
karena keluhan konsumen dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
produk secara signifikan.
G. Dimensi Kualitas
Kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan
konsumen akan membuat konsumen melakukan pembelian secara
berulang-ulang. Suatu produk dikatakan berkualitas karena mempunyai nilai
subyektifitas yang tinggi antara satu konsumen dengan konsumen yang lain.
Hal inilah yang sering disebut sebagai dimensi kualitas yang berbeda satu dari
Yang dimaksud dengan dimensi kualitas untuk industri manufaktur
diuraikan oleh David A. Garvin sebagai berikut, (W. Dorothea Arini, 1999:7):
1. Performance, yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri atau karakteristik operasi dari suatu produk.
2. Feature, yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang
baik dari pelanggan.
3. Reliability, yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya atau karena kemungkinan rusaknya rendah.
4. Conformance, yaitu kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang
telah ditetapkan.
5. Durability, yaitu tingkatkeawetan produk atau lama umur produk.
6. Serviceability, yaitu kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau kemudahan menemukan komponen produk tersebut.
7. Aestetic, yaitu keindahan atau daya tarik produk tersebut.
8. Perception, yaitu fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau reputasi produk itu sendiri.
H. Standar Kualitas
Perusahaan di dalam memproduksi barang ataupun jasa harus sesuai
dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan dan sesuai juga
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Standarisasi kualitas memegang
yang akan dicapai jelas dan produk yang dihasilkan dapat diukur atau dibuat
kriteria baik-buruknya berdasarkan standar yang telah ditentukan.
1. Pengertian Standar Kualitas
Standar kualitas diartikan sebagai sesuatu hal yang sudah diputuskan
dan akan dijadikan sebagai pedoman di dalam pelaksanaan operasi suatu
perusahaan sehubungan dengan pencapaian karakteristik yang diinginkan.
Tanpa adanya standardisasi kualitas, proses produksi tidak mempunyai
arah karena perusahaan tidak akan tahu apakah produk yang dihasilkan
perusahaan sudah baik, cukup, atau jelek kualitasnya, bahkan perusahaan
tidak dapat mengukur apakah proses produksi berjalan secara efisien atau
tidak.
2. Tujuan Penggunaan Standar Kualitas
Penggunaan standar kualitas di dalam perusahaan mempunyai
beberapa tujuan yaitu (Sukanto Reksohadiprodjo dan Gito Sudarmo,
1984:34):
a. Meningkatkan produktivitas
b. Meningkatkan kualitas
c. Menekan biaya
d. Menghemat bahan baku
3. Manfaat Penggunaan Standar Kualitas
Manfaat dari penggunaan standar kualitas dapat diuraikan sebagai
berikut (Sukanto Reksohadiprodjo dan Gito Sudarmo, 1984:35):
a. Memungkinkan karyawan menghasilkan produk yang sesuai dengan
keinginan perusahaan. Dengan adanya standar sebagai tolok ukur atau
b. Mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik karena kesalahan yang
dilakukan dapat dideteksi oleh pengawas.
c. Memungkinkan dilakukannya kegiatan pengawasan kualitas dengan
metode statistik, karena dengan adanya standar kualitas dapat
ditentukan mana produk yang baik dan yang rusak.
d. Memungkinkan pengawas melakukan pengawasan dengan baik dan
mengambil tindakan bila perlu.
I. Teknik dan Alat Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas mencapai hasil yang maksimal memerlukan
berbagai teknik dan alat dalam pelaksanaannya. Pada saat staf produksi
melaksanakan suatu proses produksi, alat yang digunakan dalam menganalisis
pengendalian kualitas adalah dengan menggunakan metode statistik.
Adapun teknik analisis pengendalian kualitas dengan menggunakan
metode statistik yang dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1. Metode Acceptance Sampling
Sampling penerimaan adalah prosedur penjaringan sejumlah item
untuk menentukan apakah item tersebut diterima atau ditolak. Misalnya,
bahan baku yang baru tiba, barang setengah jadi sebelum dikirim ke
bagian finishing, barang jadi yang akan dikirimkan ke konsumen (Zulian
Yamit, 1998:352).
Dalam hal ini dikenal dengan Kurva Karakteristik Operasi (KKO)
atau Operating Characteristic Curve (OCC) yang menunjukkan
probabilitas rencana sampling akan menerima barang keseluruhan dengan
adalah tingkat kualitas yang dapat diterima, persentase maksimum dari
kerusakan yang dapat diterima atau ditoleransi oleh perusahaan. Ini adalah
tingkat kualitas paket yang baik. Sedang toleransi prosentase kerusakan
Lot Tolerance Percent Defective (LTPD) adalah persentase dari kerusakan
paket lebih besar dari pada jumlah yang sudah ditentukan. Ini adalah
kualitas paket yang buruk. Hal itu mencerminkan tingkat kualitas yang
ingin diterima konsumen dengan probabilitas penerimaan yang rendah.
Paket barang dengan tingkat kualitas antara AQL dan LTPD adalah zona
acuh tak acuh (indifferent) (Sukanto Reksohadiprodjo, 1995:395).
Dalam teknik sampling ini ada dua resiko, yaitu :
a. Resiko produsen adalah resiko mendapatkan sampel dengan proporsi
kerusakan lebih tinggi dari keseluruhan paket barang dan menolak
paket yang baik.
b. Resiko konsumen adalah resiko mendapatkan sampel yang
mengandung proporsi lebih rendah kerusakan daripada paket
keseluruhan dan menerima paket yang buruk.
2. Metode Control Chart
Bagan kendali (Control Chart) merupakan suatu alat pengendalian
kualitas berupa bagan untuk menjelaskan sejauh mana proses produksi
berada dalam batas pengendalian. Dengan demikian, bila terdapat
penyimpangan akan dengan mudah diketahui dan akan menjadi bahan
masukan manajemen untuk mengambil langkah-langkah perbaikan yang
Secara umum sebuah bagan kendali dapat digambarkan sebagai
berikut (A. V. Feigenbaum, 1998:395):
Proporsi Produk Rusak
Gambar II.1 Bagan Kendali
UCL
CL
LCL
Waktu
Keterangan:
- Sumbu vertikal: menunjukkan proporsi kerusakan barang yang diperiksa. - Sumbu horisontal: menunjukkan periode waktu dari barang yang diperiksa.
- Sumbu UCL (Upper Control Limit): garis yang menyatakan batas
penyimpangan paling tinggi dari nilai standar deviasi.
- Sumbu CL (Central Line): menggambarkan nilai standar yang menjadi dasar
perhitungan terjadinya penyimpangan hasil-hasil pengamatan untuk tiap sampel.
- Sumbu LCL (Lower Control Limit): garis yang menyatakan batas penyimpangan
paling rendah dari nilai standar deviasi (A.V. Feigenbaum, 1998:395).
Apabila dalam pemeriksaan, sampel ditemukan berada di luar batas
kendali atas (UCL), maupun berada di luar batas kendali bawah (LCL), maka
proses transformasi harus diperiksa untuk mencari penyebabnya (Zulian
Ada dua jenis bagan kendali, yaitu (W. Dorothea Ariani, 1999:104):
a. Bagan kendali untuk data variabel
Bila sebuah catatan (record) dibuat berdasarkan karakteristik kualitas yang
diukur secara sebenarnya, misalnya dimensi, bobot atau volume, maka
karakteristik mutu dapat dinyatakan oleh perubah-perubah (variabel).
Bagan ini berkenaan dengan rata-rata pengukuran dan besarnya
penyimpangan, serta menitikberatkan pada pengawasan operasi yang
sedang berjalan.
Penggunaan bagan kendali untuk data variabel telah banyak digunakan dan
telah memberikan informasi-informasi penting mengenai keseragaman
dasar dari karakteristik kualitas (dimensi, bobot, dan volume).
Jenis bagan kendali untuk data variabel terdapat dua jenis yaitu (A.
V. Feigenbaum, 1998:396):
1) Bagan kendali (X-chart)
X-chart merupakan bagan kendali yang digunakan untuk
mengukur hasil produksi berdasarkan sampel X
2) Bagan kendali R (R-chart)
R-chart merupakan bagan kendali yang digunakan untuk
mengendalikan kualitas tentang dispersi (penyebaran) karena
proses produksi.
b. Bagan kendali untuk data atribut
Banyak karakteristik kualitas dapat dinyatakan secara numerik, kita hanya
dapat menggolongkan setiap item yang diperiksa ke dalam suatu kriteria,
”memenuhi syarat” atau ”tidak memenuhi syarat” sering digunakan untuk
mengidentifikasi dua penggolongan produk tersebut dan atau karakterisrik
ya atau tidak, artinya produk yang diperiksa dapat diterima atau ditolak.
Produk-produk mungkin diukur atau tidak diukur. Bila diukur hal ini tidak
digunakan untuk menentukan ukuran tepat produk tapi hanya untuk
menentukan apakah produk tersebut dapat diterima atau ditolak, maka
kualitas diukur dengan menggunakan P-chart. P-chart untuk sifat barang
didasarkan atas proporsi (persentase) produk-produk yang ditolak oleh
pemesan (T Hani Handoko, 1999:446).
Pengukuran kualitas dengan P-chart dapat digunakan baik untuk sampel
yang jumlahnya sama maupun sampel yang jumlahnya berbeda atau
bervariasi dalam setiap kali melakukan observasi.
Karakteristik kualitas yang hanya dapat diungkapkan dengan cara
semacam ini dikenal sebagai atribut, sehingga data seperti ini disebut data
atribut.
Ada dua jenis bagan kendali atribut yang digunakan yaitu:
1) Bagan untuk proporsi P (P-chart)
Pengukuran kualitas untuk atribut menggunakan P-chart untuk
sampel sama dan sampel berbeda caranya sebagai berikut:
a. Ukuran sampel sama
Dalam setiap kali melakukan observasi, sampel produk yang
diambil jumlahnya selalu sama. Sampel produk yang diteliti
dengan mengambil sebanyak n unit secara acak dari produk yang
ˆ
Langkah-langkah pengukuran kualitas dengan pendekatan ini
adalah:
1) Menghitung proporsi produk rusak
di mana : P
i n
= produk rusak
= produksi (produk yang dihasilkan)
2) Menghitung proporsi rata-rata produk rusak
di mana :
¯ = proporsi rata-rata produk rusak
= banyaknya produk rusak
∑ = banyaknya produk yang di observasi 3) Menghitung standar deviasi
di mana :
¯ = standar deviasi
P = proporsi rata-rata produk rusak
n = rata-rata produksi dalam periode tertentu
(jumlah produk yang diproduksi dibagi waktu
observasi).
4) Menentukan batas pengendalian
UCL (Upper Control Limit) = P + 3Sp
CL (Central Line) = P
LCL (lower Control Limit) = P -3Sp
i i n
= i D Di i n
∑
∑
i i n D P i =P i
∑
Di)
(
n P P Sp= 1−b. Ukuran sampel berbeda-beda
Sampel produk yang diteliti diambil sesuai dengan jumlah produk
yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu. Sampel yang ada
dalam jangka waktu tertentu dipengaruhi jumlah produk yang
diproduksi selama jangka waktu tertentu. Pengukuran kualitas
dengan sampel yang berbeda-beda dapat dilakukan dengan tiga
pendekatan berikut: i D i n = Pi i D i n
= ukuran sampel produk yang digunakan
1) Menentukan batas pengendalian untuk tiap-tiap sampel yang
didasarkan atas ukuran sampel tertentu.
Langkah-langkah pengukuran kualitas dengan pendekatan
ini adalah:
- Menghitung proporsi produk rusak
ˆ
di mana :
= produk rusak
- Menghitung proporsi rata-rata produk rusak
∑
∑
= i i n D Pdi mana :
∑
P = proporsi rata-rata produk rusak
= banyaknya produk rusak Di
- Menghitung standar deviasi
)
(
n P P Sp= 1−di mana :
Sp¯ = standar deviasi
P = proporsi rata-rata produk rusak
n = rata-rata produksi dalam periode
tertentu (jumlah produk yang
diproduksi dibagi waktu observasi).
- Menentukan batas pengendalian
UCL (Upper Control Limit) = P + 3Sp
CL (Central Line) = P
LCL (lower Control Limit) = P - 3Sp
i i
D
2) Mendasarkan P-chart pada ukuran sampel rata-rata, yang
menghasilkan himpunan batas kendali pendekatan. Pendekatan
ini menganggap bahwa ukuran sampel yang akan datang tidak
akan besar bedanya dari yang diamati sebelumnya.
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
- Menghitung proporsi produk rusak
=
Pi n
ˆ
di mana:
= produk rusak
= ukuran sampel yang digunakan i
D n
- Menghitung proporsi rata-rata produk rusak
di mana :
P = proporsi rata-rata produk rusak
= banyaknya produk rusak
∑ = banyaknya produk yang di observasi
)
(
n P P Sp= 1−
- Menghitung standar deviasi
di mana :
Sp = standar deviasi
P = proporsi rata-rata produk rusak
n = rata-rata produksi dalam periode
tertentu (jumlah produk yang
diproduksi dibagi waktu observasi).
- Menentukan batas pengendalian
UCL (Upper Control Limit) = P + 3Sp
CL (Central Line) = P
LCL (lower Control Limit) = P - 3Sp
3) Menggunakan P-chart ’terstandar’, dengan titik-titik
digambarkan dalam unit deviasi standar. Titik-titik unit deviasi
standar tersebut merupakan nilai pengendalian kualitas produk
yang diteliti dinyatakan dalam bentuk titik pada gambar P-chart.
P-chart terstandar mempunyai garis tengah pada nol, serta batas
kendali atas dan bawah masing-masing +3 dan -3. Metode
i
D
chart terstandar baik digunakan untuk sampel yang memiliki
variabilitas lebih dari 5% (Douglas C. Montgomery, 1990:165).
Langkah-langkah pengukuran kualitas dengan menggunakan
pendekatan ini adalah sebagai berikut:
- Menghitung proporsi produk rusak
i n
=
Pi ˆ
di mana :
= produk rusak
= ukuran sampel yang digunakan D i ni
∑
∑
= i i n D P- Menghitung proporsi rata-rata produk rusak
di mana :
P = proporsi rata-rata produk rusak
= banyaknya produk rusak
= banyaknya produk yang di observasi
∑
∑
Dini
- Menghitung standar deviasi
)
(
n P P Sp= 1−
di mana :
Sp = standar deviasi
P = proporsi rata-rata produk rusak
n = rata-rata produksi dalam periode
tertentu (jumlah produk yang diproduksi
dibagi waktu observasi).
i i Sp
p p −
- Menghitung nilai pengendalian produk rusak (Zi)
i
Karena produksi yang dihasilkan bervariasi maka
analisis didasarkan pada variasi Z yang terstandar, di
mana standar normal independen dari n. Upper Control
Limit (UCL) dan Lower Control Limit (LCL) control
limit akan ditentukan -3 dan +3 secara tepat untuk
mendapat batas tiga sigma (three sigma limits) dan
control chart akan terus menerus memonitor nilai dari
variasi Z yang terstandar (Steven Nahmias, 2001:653).
- Menentukan batas pengendalian
UCL (Upper Control Limit) = P + 3Sp
CL (Central Line) = P
LCL (lower Control Limit) = P - 3Sp
2) Bagan untuk angka (C-chart)
C-chart adalah bagan kendali untuk mengetahui banyaknya
kerusakan dalam satu unit produk. C-chart hanya digunakan untuk
banyaknya sampel yang sama dalam setiap observasi (W. Dorothea
Ariani,1999:104).
J. Analisis Sebab Akibat
Analisis sebab akibat dengan menggunakan diagram Fish Bone
berguna untuk melukiskan berbagai faktor yang menyebabkan kerusakan
produk. Alat ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1950 oleh seorang
pakar kualitas Jepang bernama Kaoru Ishikawa. Oleh karena itu sering juga
mengidentifikasi dan menganalisis suatu proses atau situasi dan menemukan
kemungkinan penyebab suatu persoalan yang terjadi.
Diagram Fish Bone atau diagram sebab akibat menunjukkan
hubungan antara karakteristik kualitas dan faktor penyebab kerusakannya
(Kaoru Ishikawa, 1992:72). Ishikawa menyebutkan faktor penyebab ini suatu
proses dan ia berkeyakinan bahwa proses yang merupakan kumpulan faktor
penyebab, harus dikendalikan agar memperoleh akibat yang lebih baik.
Dalam Statistical Process Control (SPC) terdapat 7 alat pengendalian
kualitas yaitu: Stratifikasi, Chek Sheet, Histogram, Diagram pareto, Control
Chart, Couse-Effect Diagram, Scattered Diagram. Couse-Effect Diagram atau
diagram sebab akibat atau yang disebut juga diagram Fish Bone merupakan
satu-satunya alat dari 7 alat tersebut yang tidak didasarkan pada statistika.
Manfaat diagram ini adalah dapat memisahkan penyebab dari gejala,
memfokuskan perhatian pada hal-hal yang relevan, serta dapat diterapkan
pada setiap masalah.
Adapun langkah umum pembuatan diagram Fish Bone ini adalah
sebagai berikut (Y. Richard Chang dan E. Matthew Niedzwiecki, 1998:41-46):
1. Menentukan karakteristik kualitas dimana karakteristik ini yang akan
diperbaiki dan dikendalikan. Pada diagram Fish Bone letakkan
karakteristik kualitas pada sisi kanan, dan gambarkan panah utama dari sisi
kiri ke kanan.
2. Menurut sebab akibat yang menyebabkan karakteristik kualitas tersebut
perlu diperbaiki dan dikendalikan. Pada diagram Fish Bone diletakkan
3. Menentukan faktor yang dianggap sebagai penyebab terjadinya
karakteristik kualitas yang akan diperbaiki dan dikendalikan. Faktor-faktor
yang dianggap penyebab rinci dimasukkan ke dalam kategori sebab utama.
Pada diagram Fish Bone diletakkan pada panah cabang.
4. Mengkaji kembali setiap faktor yang dianggap sebagai penyebab
terjadinya faktor yang muncul lebih dari satu kategori sebab utama. Faktor
inilah yang merupakan petunjuk ”sebab yang tampaknya paling mungkin”.
Lingkari sebab akibat yang tampak paling mungkin merupakan penyebab
karakteristik yang akan diperbaiki dan dikendalikan.
Berikut adalah gambar diagram Fish Bone atau diagram sebab akibat
(Kaoru Ishikawa, 1992:72):
Sebab Utama Sebab Utama
Sebab Utama
Faktor Rinci Faktor Rinci
Karakteristik Kualitas
Sebab Utama
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada CV Aditya Media Yogyakarta, sehingga baik isi pembahasan dan kesimpulan hanya berlaku bagi perusahaan tersebut.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di CVAditya Media, yang terletak di jalan Bima Sakti no. 19 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April tahun 2009.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah bagian produksi CV Aditya Media, terutama karyawan yang ditugaskan untuk mengadakan pemeriksaan produk akhir perusahaan yang akan dikirim kepada konsumen.
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah data jumlah produksi buku Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, Edisi VI dan data jumlah produk rusak CV Aditya Media selama bulan April tahun 2009.
D. Sumber Pengumpulan Data
Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dan mempunyai kaitan erat dengan masalah yang dibahas. Data ini secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.
2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian. Jadi, dalam hal ini peneliti tidak langsung memperoleh data dari sumbernya. Peneliti bertindak sebagai pemakai data (Hermawan Wasito, 1992:70).
D. Definisi Operasional
1. Pengendalian adalah proses pengaturan atau pengarahan suatu kegiatan untuk memeriksa kesesuaian suatu produk terhadap suatu standar dan mengambil tindakan perbaikan bila diperlukan.
2. Kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk memenuhi standar atau keinginan perusahaan atau pemesan produk (konsumen).
3. Pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan dalam rangka menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
5. Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat dipakai dan diperbaiki menjadi produk yang baik.
6. Produk cacat adalah produk yang telah melalui tahap proses produksi yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam hal ini seperti cacat cetak, cacat halaman, cacat jilid dan cacat potong, tetapi masih dapat digunakan.
E. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam hal ini dapat langsung pada pemilik atau pada karyawan yang berkaitan langsung dengan objek penelitian, sehingga data-data yang diperlukan sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Observasi
Observasi, yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cermat dan sistematik. Data yang dibutuhkan adalah data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan, dan catatan-catatan perusahaan yang berkaitan dengan objek penelitian.
3. Dokumentasi
F. Metode Analisis Data
1. Pembahasan Masalah Pertama
Untuk membahas permasalahan pertama menggunakan metode control chart untuk data atribut yaitu P-chart yang mendasarkan pada sampel rata-rata. Analisis ini berguna untuk mengetahui dan menentukan batas-batas pengendalian kualitas sehingga proporsi kerusakan produk pada setiap item yang diperiksa dapat diketahui apakah berada di dalam atau luar batas pengendalian (control chart). Apabila proporsinya berada di luar batas, maka terdapat sebab-sebab khusus yang mengakibatkan terjadinya kerusakan tersebut. Langkah-langkah pengukuran kualitas dengan mendasarkan P-Chart pada ukuran sampel rata-rata adalah sebagai berikut:
a. Menghitung proporsi produk rusak
i i i
n D
Pˆ =
di mana :
= produk rusak Di
ni = produksi (produk yang dihasilkan) b. Menghitung proporsi rata-rata produk rusak
di mana :
∑
∑
i i n D P i =
Pi = proporsi rata-rata produk rusak
∑
Di = banyaknya produk rusakc. Menghitung standar deviasi
)
(
n P P Sp= 1− di mana :
Sp¯ = standar deviasi
= proporsi rata-rata produk rusak P
n = rata-rata produksi dalam periode tertentu (jumlah produk yang diproduksi dibagi waktu observasi).
d. Menentukan batas pengendalian
UCL (Upper Control Limit) = P + 3Sp
CL (Central Line) = P
LCL (lower Control Limit) = P -3Sp
e. Gambar P-chart
2. Pembahasan Masalah Kedua
Prinsip yang digunakan untuk membuat diagram ini adalah Brain Storming, yaitu :
a. Melalui sumbang saran; dengan memberikan saran mengenai kemungkinan penyebab kerusakan
b. Penyebab-penyebab tadi ditulis dalam diagram Fish bone
c. Menentukan penyebab paling mungkin dengan cara menandai sebab tersebut, yang pada akhirnya akan diteliti lebih lanjut.
Ada beberapa manfaat diagram Fish Bone, antara lain: dapat memisahkan penyebab dari gejala, memfokuskan perhatian pada hal-hal yang relevan, serta dapat diterapkan pada setiap masalah. Diagram Fish Bone ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis suatu proses atau situasi dan menentukan kemungkinan penyebab suatu persoalan atau masalah yang terjadi (Fandi Tjiptono dan Diana, 1995:193).
Berikut adalah Diagram Fish bone tersebut (Budi Santoso, 1992:72): Material Mesin Lingkungan
Akibat
Metode Manusia
Karakteristik kualitas Faktor-faktor
Proses
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Bertepatan dengan semangat peringatan hari Kesaktian Pancasila, pada tanggal 1 Oktober 1990 berdirilah Penerbit, Percetakan, dan Konsultan Penerbitan CV Aditya Media di gang kampung Demangan Yogyakarta. Pendirinya, Bapak Totok Daryanto, berusaha untuk mendirikan perusahaan milik sendiri setelah sebelumnya pernah menjadi inisiator pembentukan perusahaan penerbit PT Tiara Wacana, tepat lima tahun sebelumnya.
Profesionalisme yang dikembangkan oleh CV Aditya Media bersumber dari idealisme. CV Aditya Media didirikan selain untuk mendapatkan laba, juga berupaya “ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.” Guna mendukung tujuan mulia tersebut maka pendiri perusahaan menjatuhkan pilihan bidang usahanya adalah percetakan, penerbitan, dan konsultan penerbitan ilmiah. Jasa konsultasi menjadi nilai lebih dari bisnis CV Aditya Media. Perusahaan berkeyakinan bahwa bekerja tidak hanya mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan sesuai dengan pesanan pelanggan, tetapi mengerjakan apa yang sebaiknya dikerjakan sesuai dengan keinginan pelanggan.
Banyak konsumen yang kurang paham terhadap kualitas barang yang dipesan, karena sesungguhnya mereka berada dalam kawasan kreatif yang membutuhkan kemampuan imajinatif terlatih. Akibatnya mereka tidak bisa memformulasikan keinginan mereka dalam bahasa pesanan yang tepat atau jelas. Sudah menjadi tugas setiap produsen jasa untuk menangkap idealisme konsumen ke dalam wujud sebuah produk jadi. Setiap pelanggan pada hakekatnya ingin
mengalami pengalaman terpuaskan, yaitu menikmati produk pesanan mereka dengan kualitas yang baik.
Karena itu, manajemen CV Aditya Media mempunyai komitmen mengenai kualitas baik, sesuatu yang selalu diinginkan oleh setiap pelanggan tetapi tidak selalu dapat diwujudkan dalam bahasa pesanan. Jaminan kepuasan adalah apabila kita dapat memberikan kualitas terbaik sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan. Tegasnya, kita harus dapat mengarahkan pelanggan di dalam menentukan pilihan.
Pada tahun awal usahanya, kantor CV Aditya Media hanya sebuah rumah yang difungsikan menjadi kantor sekaligus tempat tinggal pemilik. Kantor menempati ruang garasi seluas 15 m², dan ruangan produksi menempati kamar kecil 12 m². Modal awal tidak lebih dari lima juta rupiah. Dalam waktu singkat perusahaan ini maju dengan pesat karena kepercayaan para pelanggan.
Asset CV Aditya Media dari tahun ke tahun meningkat. Pada tahun kedua asset telah menjadi 100 juta, tahun ketiga 200 juta, tahun keempat 400 juta tahun kelima 600 juta, dan tahun keenam asset CV Aditya Media telah mencapai satu milyar lebih. Pada tahun kesembilanbelas ini, asset CV Aditya Media sudah mencapai limabelas milyar lebih. Dari perusahaan berbadan hukum UD (Usaha Dagang) kemudian pada tahun 2000 ditingkatkan menjadi CV (Perseroan Komanditer).
Raya Janti No.3A Yogyakarta (Unit II) sebagai kantor administrasi, desain, setting dan lay out, montage, repro, plate maker, dan korektor hingga akhir tahun 1996. Sekitar tahun 1997 semua kegiatan usaha baik produksi maupun administrasi dipusatkan di Jl. Bimasakti No.19 Yogyakarta 55221 Telp. (0274) 520612, 520613 Faks.(0274) 520613. Sementara kantor di Jl.Srikandi, Demangan GK I/7 Yogyakarta sekarang sebagai gudang bahan baku dan buku hasil terbitan CV Aditya Media.
Dalam usia perusahaan memasuki tahun kesembilanbelas, dengan dukungan sumber daya manusia yang ahli di bidangnya, Manajemen CV Aditya Media terbukti berpengalaman dalam menjalankan bisnis percetakan dan penerbitan. Peta persaingan usaha yang semakin mengglobal, dimana batasan geografis dapat dijembatani dengan teknologi canggih yang terus berkembang, menyadarkan manajemen bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan untuk memperkokoh dan meningkatkan bisnisnya. Untuk itu, pengembangan-pengembangan dalam rangka inovasi dan kreativitas dilakukan agar bisa lebih kompetitif di pasar bebas.
B. Visi dan Misi Visi
Menjadi perusahaan jasa media cetak terbaik dan terpercaya di dunia
Misi
1. Menjadi penyedia jasa media cetak yang terus tumbuh berkembang memberikan kesejahteraan bagi stakeholder CV Aditya Media
3. Menjadi penyedia jasa media cetak yang terus menjaga kualitas produk dan pelayanan terbaik, didukung teknologi dan tenaga SDM yang handal.
4. Menjadi penyedia jasa media cetak yang terus belajar menjadi yang terbaik, tumbuh dan berkembang melayani pelanggan.
C. Keunggulan-keunggulan Perusahaan
CV Aditya Media memiliki tenaga-tenaga yang handal, berkompeten, dan profesional dengan etos kerja yang tinggi di bidang marketing, desain, operator cetak (operator mesin) dan memiliki fasilitas yang memadai, baik jumlah maupun kapasitasnya sehingga memperlancar pelayanan kepada customer. 1. Departemen Pemasaran
CV Aditya Media mempunyai staf marketing yang berkompeten dan profesional di bidangnya, sehingga dapat memberikan pelayanan yang representatif dan kooperatif. Saat ini Departemen Pemasaran Percetakan memiliki staf marketing berjumlah empat orang. Tiga orang staf pemasaran berkantor di CV Aditya Media Jogjakarta adalah Wisnu Dwi Sasongko (Manajer), Budi Teguh Santosa (Staf), dan Muhammad Jarwanto, SS (Staf). Dan dua staf pemasaran berkantor di CV Aditya Media Cabang Malang. 2. Departemen Desain dan Setting
3. Departemen Produksi
CV Aditya Media memiliki peralatan produksi yang lengkap, berlokasi di Jl. Bimasakti No.19 Yogyakarta. Adapun mesin-mesin cetak offset yang dimiliki CV Aditya Media saat ini sehingga dapat memperlancar jalannya produksi antara lain: Mesin Toko, Mesin Paper Plate Toko, Mesin Plate Maker, Mesin Cetak GTO, Mesin Cetak Sor M, Mesin Bending, Mesin Potong Elektris, Camera dan Prossesor, Mesin Lipat, Mesin Susun, Image Setter, Prosesor, Mesin Hot Print, dan beberapa unit komputer Macintosh yang digunakan untuk membuat desain grafis dan setting. Pengerjaan cetak dan finishing secara keseluruhan telah mampu dikerjakan sendiri dengan staf produksi yang cukup memadai jumlahnya. Dengan demikian proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Departemen Produksi dipimpin oleh Bapak H. Santosa. Guna kelancaran tugas-tugasnya manajer produksi dibantu oleh beberapa staf (supervisor) yaitu Mukti Ali dan Suherman.
4. Departemen Keuangan
Pengelolaan keuangan CV Aditya Media telah ditangani secara profesional dan teliti dengan dipimpin oleh Tri Kurniawati (Manajer) dan stafnya yaitu Sulasmiyati.
D. Logo
Gambar IV. 1
E. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi pada CV Aditya Media Yogyakarta berusaha menyesuaikan situasi dan kondisi perusahaan. Karena semakin berkembangnya kegiatan perusahaan, struktur organisasinya juga perlu penyesuaian.
Untuk dapat menjalankan tugas atau pekerjaan dengan baik, yang diperlukan oleh perusahaan adalah usaha struktur organisasi yang tepat, sehingga ada kejelasan antara tugas, wewenang, dan