• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tahanan Negara Klas I Medan yang berlokasi di Jalan Lembaga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tahanan Negara Klas I Medan yang berlokasi di Jalan Lembaga"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah Tahanan Negara Klas I Medan yang berlokasi di Jalan Lembaga pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum acara pidana, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, dan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.04. PR.07 .03 tahun 1985 tentang Organisasi dan tata kerja Rumah Tahanan Negara dan Rumah penyimpanan benda sitaan Negara.

Rumah Tahanan Negara adalah unit pelaksana teknis di bidang penahanan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung Kepada Kepala Kantor wilayah Departemen Hukum dan Ham Sumatera Utara.

Rumah Tahanan Negara mempunyai tugas melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa ; untuk melaksanakan tugas tersebut Rumah Tahanan Negara mempunyai fungsi:

1. Melakukan pelayanan tahanan

2. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib. 3. Melakukan pengelolaan.

(2)

Rumah Tahanan Negara Medan menggerakkan organisasi dalam pencapaian tujuan sangat mengandalkan sumber daya manusia sebagai sumber daya penggerak pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia haruslah dipandang sebagai sumber daya organisasi yang dapat meningkatkan daya kompetensi organisasi. Peningkatan daya kompetensi organisasi dapat dicapai bila sumber daya manusia dikembangkan kualitasnya. Dengan pengembangan kualitas tersebut diharapkan semua sumber daya manusia dapat memberikan kontribusi secara optimal untuk mencapai suatu tujuan. Namun harus disadari bahwa kualitas seseorang akan berbeda dengan yang lainnya.

Berdasarkan pengamatan secara umum kinerja pegawai pada Rumah Tahanan klas I Medan belum maksimal. Hal ini dapat diketahui masih tingginya egoisme antar sub seksi dalam intern organisasi yang berakibat kurangnya kerjasama dalam organisasi, kurang baiknya koordinasi dengan instansi penegak hukum dan kurangnya sarana dan prasarana kerja yang mana dalam pelaksanaan tugas masih menggunakan sistem manual berakibat pelayanan menjadi lamban dan tidak maksimal. Padahal pada perkembangan jaman teknologi sekarang ini yang mengunakan sistem informasi manajemen dengan dukungan teknologi komputerisasi, Internet dan lain-lain yang serba canggih dan modern belum tersedia. Akibat dari hal tersebut diatas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Rumah Tahanan Negara klas I Medan belum sesuai harapan dimana masih banyak diterima keluhan warga binaan pemasyarakatan dan masyarakat serta pemberitaan media massa perihal pelaksanaan

(3)

giliranya akan membangun opini / pencitraan negatif dan akan berdampak buruk terhadap akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat pada Rumah Tahanan Negara Klas I Medan hal ini salah satunya tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan. Kenyataan ini dapat juga dilihat dari hasil pencapaian prestasi kerja pegawai Rumah Tahanan Negara Klas I Medan berdasarkan Penilaian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan RI pada tahun 2007 masih relative rendah yakni Nilai Indeks Prestasi Kumulatifnya hanya 76 dalam arti belum memuaskan. penilaian prestasi kerja ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan secara nasional terhadap unit pelaksana teknis pemasyarakatan seluruh Indonesia setiap tahun.

Berkenaan dengan hal tersebut untuk membangun pencitraan positif dan kepercayaan masyarakat terhadap Rumah Tahanan Negara Klas I Medan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Rumah Tahanan Negara Klas I Medan berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya yakni dengan menerapkan manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) melalui program bulan tertib pemasyarakatan yang dicanangkan Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Ham Sumatera Utara pada tanggal 15 Pebruari 2008 di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan, program bulan tertib pemasyarakatan ini yakni menggerakkan semua potensi Rumah Tahanan Negara Klas I Medan dengan mengoptimalkan kinerja pegawai, meningkatkan kerjasama dan koordinasi baik internal maupun eksternal, pelatihan, pengawasan, penilaian , sarana dan prasarana dan perbaikan

(4)

system, serta memberi penghargaan atas prestasi pegawai sehingga menumbuhkan semangat , motivasi dan disiplin kinerja pegawai.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut :

a. Sejauhmana peran pimpinan, peran pegawai, hubungan pimpinan dengan pegawai serta lingkungan kerja berpengaruh terhadap penerapan Manajemen Mutu Terpadu di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan ?

b. Sejauh mana pengaruh penerapan Manajemen Mutu terpadu terhadap kualitas Sumber Daya manusia di Rumah Tahanan Negara klas I Medan ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui dan menganalisis peran pimpinan, peran pegawai, hubungan pimpinan dengan pegawai, serta lingkungan kerja yang mempengaruhi penerapan Manajemen Mutu Terpadu di Rumah Tahanan Klas I Medan

2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan Manajemen Mutu Terpadu terhadap kualitas sumber daya manusia di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan.

(5)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Rumah Tahanan Klas I Medan, sebagai bahan masukan untuk mengetahui penerapan manajemen mutu terpadu dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

2. Bagi program studi Magister Ilmu Manajemen sekolah Pascasarjana USU, merupakan tambahan kekayaan penelitian untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan.

3. Bagi peneliti, dimana dengan adanya penelitian ini diharapkan pengetahuan yang dimiliki bertambah luas terutama mengenai penerapan Manajemen Mutu Terpadu.

4. Menjadi referensi bagi peneliti lain dalam mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.

1.5. Kerangka Berfikir

Gasper , (2005) menyatakan bahwa Total Quality Management (TQM) adalah suatu cara meningkatkan perfomansi secara terus menerus ( continuos performance improvement ) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.

(6)

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang penting bagi suatu organisasi yang membangun keunggulan bersaing melalui peran sumber daya manusia yang menjalankan strategi organisasinya. Oleh karena itu sangatlah penting bagi sebuah organisasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu mendorong semua petugas untuk memberikan kontribusi secara optimal terhadap pencapain tujuan organisasi.

Zainun (2001) menyatakan bahwa sumber daya manusia yang bermutu dalam arti sebenarnya adalah kerja yang dikerjakan akan menghasilkan sesuatu yang memang dikehendaki dari pekerja tersebut.

Berkualitas bukan hanya pandai tetapi memenuhi semua syarat kualitatif yang dituntut pekerjaan itu sehingga pekerjaan itu benar- benar dapat diselesaikan menurut kompetensi kemampuan, kecakapan, ketrampilan, kepribadian, sikap dan prilaku.

Sumber daya manusia keberadaannya menempati posisi yang paling menentukan dalam peningkatan mutu suatu sistem organisasi. Dalam manajemen mutu terpadu , pegawai diberikan kesempatan untuk terlibat aktif di dalam sistem dengan pengembangan kemampuannya, baik kemampuan manajerial maupun kemampuan pelaksanaan operasional, karena sasaran yang terpenting di dalam Manajemen Mutu Terpadu adalah bagaimana meningkatkan gairah dan semangat kerja pegawai serta mengembangkan agar punya kualitas yang optimal.

(7)

Menurut Marbun dan Heryanto (1993), penerapan manajemen mutu terpadu berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Penerapan peran manajemen mutu terpadu yang dimaksud antara lain : peran pimpinan, peran pegawai, hubungan antara pegawai dan pimpinan, dan lingkungan kerja.

Berdasarkan uraian di atas maka kerangka berfikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

.

Gambar 1.1. Kerangka berpikir

K U A L I T A S S D M PERAN PIMPINAN PERAN PEGAWAI HUBUNGAN PIMPINAN DENGAN PEGAWAI LINGKUNGAN KERJA P E N E R A P A N T Q M

(8)

1.6. Hipotesis

Adapun Hipotesis Penelitian ini sebagai berikut :

a. Peran pimpinan, peran pegawai, hubungan pimpinan dan pegawai dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan.

b. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan lanjutan apa yang dilakukan bilamana adanya temuan-temuan yang tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan atau bahan bahan rusak (reject) di masing- masing

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE. DI RUMAH BERSALIN HADIJAH MEDAN

Tanggapan Siswa Terhadap Bahan Ajar Berbasis Web pada Materi Karbohidrat Yang

PENGETAHUAN FAKTUAL, KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL SISWA SMA PADA MATERI SISTEM KOLOID. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Yang mendesak agar Proklamasi segera dilaksanakan adalah..5. Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu

[r]

sebab tata graha adalah bagian yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menjaga. kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan di seluruh areal hotel,

Kesimpulan: dari penelitian ini adalah ada hubungan yang kuat antara komunikasi terapeutik bidan dengan kepuasan ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal care di Rumah Bersalin