• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis

Menurut Raymon McLeod dan George P. Schell (2004, p5) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan merancang sistem yang baru. Menurut Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L. Whitten (2007, p160) analisis sistem adalah suatu teknik untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada pada suatu sistem dengan cara membagi masalah tersebut ke dalam beberapa bagian dengan maksud agar mudah dicari penyelesaiannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu teknik untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru.

2.1.1.2 Pengertian Perancangan

Menurut Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L. Whitten (2007, p160), perancangan sistem adalah suatu teknik menggabungkan kembali bagian-bagian informasi yang telah dipisahkan oleh analisis sistem.

Jadi perancangan sistem adalah suatu teknik untuk membangun sistem dengan cara menentukan segala sesuatu yang

(2)

dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah ini, dan menentukan tahapan yang akan dilakukan dalam membuat sistem.

2.1.2 Data

Menurut Yakub (2008, p1-p2) basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data merupakan representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Hirarki data menurut Yakub (2008, p3-4) secara tradisional hirarki data dapat dikelompokkan menjadi 3 buah, yaitu:

- Elemen data/field/atribut/kolom

Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.

- Rekaman/record/baris

Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. - File/berkas/table/relasi

File adalah kumpulan record/rekaman sejenis yang mempunyai panjang atribut atau field sama, namun berbeda isi datanya.

Menurut Turban (2001, p17) data adalah suatu fakta atau deskripsi dasar dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang diperoleh, disimpan, direkam, diklasifikasikan, tetapi belum memberikan manfaat khusus bagi pengguna.

(3)

Jadi data merupakan suatu fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal lain dalam dunia nyata dimana fakta tersebut belum memberikan manfaat khusus bagi penggunanya.

2.1.3 Basis Data (Database)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p65) basis data adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

Sistem basis data (database) menurut Yakub (2008, p9) merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan file atau table yang saling berhubungan dan memungkinkan beberapa pemakai mengakses dan memanipulasinya.

Jadi basis data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara logikal yang terdiri dari kumpulan file atau table yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

Basis data memiliki struktur file dalam pengaturan data yaitu :

1. Data, adalah satuan informasi yang akan diolah, dimana sebelum diolah dikumpulkan didalam suatu file database.

2. Record, adalah sebuah data yang isinya merupakan suatu kesatuan, setiap keterangan yang mencakup kesatuan tersebut dinamakan satu record.

3. Field, merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record.

(4)

Manfaat dari basis data antara lain:

● Basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan, merubah, dan menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah. ● Dengan basis data efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan,

karena penekanan jumlah redundansi data dengan membuat tabel yang saling berhubungan.

● Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai dari beberapa lokasi. Basis data yang dikelola oleh sistem atau aplikasi yang mendukung multiuser dapat memenuhi kebutuhannya, tetapi harus menghindari inkonsistensi data.

2.1.3.2 Keuntungan Basis Data

Beberapa keuntungan dari penggunaan basis data, antara lain :

Salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

Meningkatkan kualitas informasi yang akurat, efektif, dan relevan sehingga informasi yang diberikan lebih bernilai.

Mengurangi duplikasi data (data relationability).

2.1.3.3 Kerugian Basis Data

Beberapa kelemahan dari penggunaan basis data, antara lain :

Dalam membuat suatu database membutuhkan biaya yang cukup besar.

(5)

Kerusakan pada suatu database dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait.

2.1.4 Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p66) DBMS adalah suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, kontrol akses ke database.

Menurut Yakub (2008, p10) Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. DBMS merupakan perangkat lunak (software) yang menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme pengaturan data, pemakaian data bersama, dan konsistensi data.

Jadi Database Management System (DBMS) merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk mendefinisikan, membuat, dan mengontrol database sehingga dapat membantu dalam penggunaan kumpulan data yang berukuran besar.

2.1.4.1 Komponen DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010, p68), terdapat 5 komponen penting dalam DBMS:

1. Hardware (Perangkat Keras)

Digunakan untuk menjalankan DBMS dan aplikasi-aplikasinya.

(6)

Meliputi software aplikasi, software DBMS, sistem operasi, dan juga sistem jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen paling penting dalam DBMS dan juga merupakan penghubung antara komponen mesin (hardware dan software) dan komponen human (procedures dan people)

4. Procedures (Prosedur)

Prosedur merupakan instruksi dan aturan yang mengatur perancangan dan penggunaan database.

5. People (Sumber daya manusia)

Komponen ini meliputi database administrator, database designers, application developers, dan end-user.

Gambar 2.1 Komponen DBMS

2.1.4.2 Fasilitas DBMS

Fasilitas yang disediakan dalam DBMS antara lain : 1. Data Definition Language (DDL)

Memungkinkan pengguna untuk membuat spesifikasi tipe data, struktur data, dan constraint untuk disimpan dalam basis data.

(7)

Constraint merupakan pengaturan konsistensi nilai pada basis data yang tidak dapat dilanggar.

2. Data Manipulation Language (DML)

Memungkinkan pengguna untuk melakukan insert, update, delete, dan mengirim atau mengambil data dari basis data.

3. Menyediakan kontrol akses ke basis data :

Sistem keamanan, mencegah pengguna yang tidak mempunyai hak akses agar tidak dapat mengakses basis data.

Sistem integritas, menjaga konsistensi data yang tersimpan.

Sistem kontrol konkurensi, mengijinkan akses data untuk diakses

Sistem kontrol pemulihan, mengembalikan basis data kepada keadaan sebelumnya yang konsisten setelah mengalami kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak.

Katalog yang dapat diakses oleh pengguna, berisi deskripsi data dari suatu basis data.

2.1.4.3 Keuntungan DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010, p77), keuntungan DBMS antara lain:

1. Kontrol terhadap redundansi data. 2. Konsistensi data.

(8)

3. Banyaknya informasi dari data yang sama.

4. Pengaksesan data oleh beberapa pengguna dalam waktu yang sama.

5. Meningkatkan integritas data. 6. Meningkatkan keamanan. 7. Mengurangi biaya.

8. Meningkatkan produktivitas.

2.1.4.4 Kerugian DBMS Kerugian DBMS antara lain: 1. Kompleksitas.

2. Ukuran. 3. Biaya.

4. Tambahan biaya hardware. 5. Biaya dari proses konversi.

2.1.5 Database Language

2.1.5.1 Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), DDL adalah suatu bahasa yang mengizinkan pengguna untuk menjelaskan dan memberi nama entitas, atribut, dan relasi yang dibutuhkan oleh aplikasi. Menurut Connolly dan Begg (2010, p237), ada beberapa pernyataan dasar dari DDL yaitu :

(9)

Berguna untuk membuat tabel dengan mengidentifikasi basis data untuk tiap kolom.

2. Alter table

Berguna untuk menambah atau membuang kolom dan constraint.

3. Drop table

Berguna untuk membuang atau menghapus tabel beserta semua data yang terkait di dalamnya.

4. Create index

Berguna untuk membuat indeks dalam satu tabel. 5. Drop index

Berguna untuk membuang atau menghapus indeks yang telah dibuat sebelumnya.

2.1.5.2 Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p92), DML adalah suatu bahasa yang menyediakan kumpulan operasi untuk mendukung dalam manipulasi data terutama pada data yang diperoleh dalam basis data.

Data manipulation di SQL , terdiri dari operasi :

- SELECT berguna untuk mengerjakan batasan relasional, proyek, dan menggabungkan operasi pada data.

- INSERT untuk memasukkan ke dalam tabel-tabel data baru.

- UPDATE berguna untuk memperbaharui isi dalam tabel dengan data baru.

(10)

- DELETE berguna untuk menghapus salah satu isi tabel dengan kondisi yang diinginkan.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p93) DML dibagi dalam dua jenis, yaitu:

- Procedural adalah suatu bahasa yang memungkinkan pengguna untuk mendeskripsikan ke sistem tentang data apa yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkan data tersebut secara tepat.

- Non Procedural adalah suatu bahasa yang memungkinkan pengguna untuk menentukan data apa yang diperlukan tanpa memperhatikan bagaimana data diperoleh.

2.1.6 Struktur Basis Data

(11)

Penjelasan siklus basis data menurut Connolly dan Begg (2010, p313-p355): 1. Database Planning

Database Planning (Perencanaan basis data) adalah suatu aktivitas yang merencanakan tahapan siklus hidup aplikasi database untuk dapat direalisasikan secara efisien dan efektif.

Terdapat tiga hal pokok yang berkaitan dengan strategi sistem informasi yaitu :

a. Identifikasi rencana dan sasaran dari perusahaan termasuk mengenai informasi yang dibutuhkan.

b. Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

c. Penilaian tentang peluang IT yang mungkin dapat memberikan keuntungan yang kompetitif.

2. System Definition

System definition (Definisi sistem) adalah menjelaskan batasan-batasan dan cakupan dari aplikasi basis data dan sudut pandang user (user view) yang utama. User view mendefinisikan apa yang diwajibkan dari suatu aplikasi basis data melalui beberapa perspektif. Suatu aplikasi basis data dapat memiliki lebih dari satu user view.

3. Requirement Collection and Analysis

Requirement Collection and Analysis (Pengumpulan dan analisis kebutuhan) adalah proses mengumpulkan dan menganalisis informasi mengenai bagian dari organisasi yang didukung oleh aplikasi database

(12)

dan menggunakan informasi tersebut untuk menentukan kebutuhan pengguna akan sistem yang baru. Teknik atau cara untuk memperoleh informasi disebut fact finding, antara lain:

a. Mempelajari dokumen b. Wawancara c. Observasi d. Riset e. Kuisioner 4. Database Design

Database design (Desain basis data) adalah proses membuat suatu design yang akan mendukung tujuan dan operasi suatu perusahaan. Proses perancangan basis data dibagi dalam 3 bagian, yaitu:

a. Perancangan Basis Data Konseptual

Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun suatu model data yang digunakan dalam suatu perusahaan, bersifat independen dari semua pertimbangan fisik.

b. Perancangan Basis Data Logikal

Perancangan basis data logikal adalah proses membangun suatu model data yang digunakan dalam suatu perusahaan didasarkan pada model data tertentu, tetapi bersifat independen dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya.

c. Perancangan Basis Data Fisikal

Perancangan basis data fisikal adalah proses yang menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan sekunder.

(13)

Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data.

5. DBMS Selection

DBMS selection (Pemilihan DBMS) adalah proses memilih DBMS yang tepat untuk mendukung sistem database. Langkah-langkah dalam pemilihan DBMS:

a. Menetapkan kerangka acuan penelitian.

b. Membatasi pilihan menjadi dua atau tiga pilihan. c. Mengevaluasi produk.

d. Merekomendasikan pilihan dan menghasilkan laporan.

6. Application Design

Application Design (Perancangan aplikasi) adalah merancang antarmuka dan program aplikasi yang akan menggunakan dan memproses database. Perancangan aplikasi meliputi dua aspek penting, yaitu:

a.Perancangan Transaksi (Transaction Design)

Transaksi adalah salah satu aksi atau serangkaian aksi yang dilakukan oleh pengguna tunggal atau program aplikasi yang mengakses atau merubah isi dari basis data. Kegunaan dari perancangan transaksi adalah untuk menetapkan karakteristik, high level dari suatu transaksi yang dibutuhkan pada basis data, diantaranya sebagai berikut :

1. Data yang digunakan oleh transaksi.

2. Karakteristik fungsional dari suatu transaksi. 3. Output transaksi.

(14)

4. Keuntungannya bagi pengguna. 5. Tingkat kegunaan yang diharapkan.

b. Perancangan Antarmuka Pengguna (User Interface Design)

Sebelum mengimplementasikan suatu form atau report, sangat penting untuk merancang layout. Beberapa aturan pokok untuk merancang form atau report adalah sebagai berikut :

• Judul yang sesuai arti. • Instruksi yang komprehensif. • Nama field mudah dikenali

• Pengelompokan logikal dan field yang berurutan. • Tampilan layout form atau report menarik.

7. Prototyping

Prototyping adalah membangun sebuah model kerja dari sistem basis data yang mengizinkan user untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi gambaran sistem secara menyeluruh. Prototipe harus mempunyai keuntungan utama menjadi murah secara relative dan cepat untuk dibangun.

8. Implementation

Implementation (implementasi) adalah realisasi fisik basis data dan rancangan aplikasi. Implementasi dapat dicapai menggunakan Data Definition Language (DDL) dari DBMS atau Graphical User Interface (GUI).

(15)

Data Conversion and Loading (Pengubahan dan pemuatan data) adalah memindahkan data dari sistem yang lama ke sistem yang baru dan mengkonversi aplikasi yang ada untuk dijalankan di database yang baru.

10. Testing

Testing (Uji coba) adalah proses menjalankan sistem basis data dengan maksud menemukan kesalahan.

11. Operational Maintenance

Operational Maintenance (Perawatan operasional) adalah proses pemantauan dan pemeliharaan sistem yang sudah terpasang.

2.1.7 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2010, p416), normalisasi adalah suatu teknik untuk memproduksi sekumpulan relasi dengan sifat yang diinginkan, sesuai kebutuhan data dari suatu perusahaan.

Proses normalisasi:

1. Unnormalized Form (UNF)

Suatu tabel yang terdiri dari satu atau lebih kelompok yang berulang. UNF didapat dengan memindahkan dari sumber informasi yang didapat seperti nota atau faktur.

2. First Normal Form (1NF)

Suatu relasi dimana setiap baris dan kolom hanya berisi satu nilai. Kelompok data yang berulang dan perhitungan akan dihilangkan pada proses ini.

(16)

3. Second Normal Form (2NF)

Sebuah relasi yang berada pada 1NF dan setiap atribut yang bukan primary key berfungsi secara penuh bergantung pada primary key nya.

4. Third Normal Form (3NF)

Suatu relasi yang ada pada 1NF dan 2NF dan tidak ada atribut yang bukan primary key yang secara langsung bergantung kepada primary key nya.

2.1.8 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data menurut Connolly dan Begg (2010, p320) adalah proses membuat suatu design yang akan mendukung tujuan dan operasi suatu perusahaan. Terdapat tiga tahapan dalam perancangan basis data, yaitu: perancangan konseptual, logikal, dan fisikal.

2.1.8.1 Perancangan Basis Data Konseptual

Perancangan basis data konseptual menurut Connolly dan Begg (2010, p467) adalah proses membangun suatu model data yang digunakan dalam suatu perusahaan, dan bersifat independen dari semua pertimbangan fisik. Langkah-langkah perancangan basis data konseptual :

Langkah 1 : Membangun model data konseptual.

Tujuannya untuk membangun suatu model data konseptual sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

(17)

Tujuannya untuk mengidentifikasi tipe entitas yang diperlukan.

Langkah 1.2 : Mengidentifikasi tipe relasi.

Tujuannya untuk mengidentifikasi relasi yang penting antara berbagai tipe entitas yang telah diidentifikasikan. Langkah 1.3 : Mengidentifikasikan dan mengasosiasikan atribut suatu

entitas atau tipe relasi.

Tujuannya untuk mengidentifikasikan dan mengasosiasikan atribut dari entitas atau tipe relasi. Langkah 1.4 : Menentukan domain atribut.

Tujuannya untuk menentukan domain atribut yang ada didalam model data konseptual. Domain adalah penampung dari nilai yang dapat ditampung oleh atribut Langkah 1.5 : Menentukan candidate key dan primary key.

Tujuannya untuk mengidentifikasikan candidate key dari setiap tipe entitas, dan jika terdapat lebih dari satu candidate key, maka pilih salah satu sebagai primary key dan sisanya menjadi alternate key. Candidate key adalah seperangkat atribut dari suatu entitas yang secara unik mengidentifikasi setiap kemunculan dari entitas tersebut. Langkah 1.6 : Menggunakan Enhanced Modelling Concepts (langkah

optional)

Tujuannya untuk mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concepts, seperti spesialisasi,

(18)

generalisasi, agregasi, dan komposisi dalam melanjutkan pengembangan model ER.

Langkah 1.7 : Memeriksa redundansi.

Tujuannya untuk memeriksa apakah ada redundansi dalam model basis data. Apabila ada redundansi, maka dapat dihilangkan dengan cara menguji kembali hubungan one-to-one dan menghilangkan relasi redundansi.

Langkah 1.8 : Memvalidasi model konseptual lokal dengan transaksi user.

Tujuannya untuk memastikan bahwa model data konseptual mendukung permintaan transaksi oleh user. Dua pendekatan untuk memastikan model data konseptual, yaitu: mendefinisikan transaksi dan menggunakan alur transaksi.

Langkah 1.9 : Me-review model data konseptual lokal dengan user. Tujuannya untuk me-review model data konseptual bersama user untuk memastikan bahwa model yang ada sudah sesuai dengan yang diminta.

2.1.8.2 Perancangan Basis Data Logikal.

Perancangan basis data logikal adalah proses membangun suatu model data yang digunakan dalam suatu perusahaan didasarkan pada model data tertentu, tetapi bersifat independen dari DBMS

(19)

tertentu dan pertimbangan fisik lainnya. Langkah-langkah perancangan basis data logikal :

Langkah 2 : Membuat dan memvalidasi model data logikal.

Tujuannya untuk membangun sebuah model data logikal lokal dari suatu model data konseptual lokal yang merepresentasikan sebuah view utama dari perusahaan dan kemudian memvalidasi model ini untuk memastikan bahwa model ini secara struktur adalah benar (menggunakan teknik normalisasi) dan untuk memastikan model mendukung transaksi yang dibutuhkan.

Langkah 2.1 : Menurunkan relasi untuk model data logikal.

Tujuannya untuk membuat suatu relasi pada model data logikal yang merepresentasikan suatu tipe entitas, relasi, dan atribut yang telah diidentifikasi. Adapun pendeskripsian bagaimana relasi dapat diturunkan dari struktur model data yang ada, antara lain: ● Tipe entitas kuat.

Tipe entitas lemah.

Tipe relasi binary one-to-many (1:*). Tipe relasi binary one-to-one (1:1). Tipe relasi rekursif one-to-one (1:1). Superclass / subclass tipe relasi. Tipe relasi binary many-to-many (*:*). ● Tipe relasi kompleks.

Atribut multi-valued.

(20)

Tujuannya untuk memvalidasi relasi dalam model data logikal dengan menggunakan teknik normalisasi.

Langkah 2.3 : Memvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna. Tujuannya untuk memastikan bahwa relasi pada model data logikal mendukung transaksi yang dibutuhkan oleh pengguna. Langkah 2.4 : Mendefinisikan kendala integritas.

Tujuannya untuk mendefinisikan batasan-batasan integritas yang diperlihatkan kepada pengguna, dimana kontrol integritas mengandung batasan-batasan yang dapat diterapkan untuk mencegah basis data menjadi tidak konsisten. Terdapat enam tipe batasan integritas:

1. Data yang dibutuhkan 2. Batasan domain atribut 3. Multiplicity

4. Integritas entitas 5. Integritas referensial 6. Batasan umum

Langkah 2.5 : Meninjau kembali model data logikal dengan pengguna Tujuannya untuk memastikan bahwa model data logikal telah merepresentasikan sesuai dengan kebutuhan data dari perusahaan.

Langkah 2.6 : Menggabungkan model data logikal ke model global (langkah optional).

(21)

Tujuannya untuk menggabungkan model data logikal individual menjadi sebuah model data logikal global dari suatu perusahaan. Berikut adalah detail dari langkah diatas:

1. Menggabungkan model data logikal ke model global. Tujuannya untuk menggabungkan model data logikal individu menjadi sebuah model data logikal global bagi sebuah perusahaan.

2. Memvalidasi model data logikal global.

Tujuannya untuk memvalidasi relasi yang dibuat dari model data logikal global dengan teknik normalisasi dan memastikan bahwa relasi yang dibuat mendukung transaksi.

3. Me-review model data logikal global dengan pengguna. Tujuannya untuk memastikan bahwa model data logikal global telah merepresentasikan kebutuhan data dari perusahaan.

Langkah 2.7 : Memeriksa pertumbuhan masa depan.

Tujuannya untuk menentukan apakah ada perubahan signifikan dalam perkiraan masa depan dan mengakses apakah model data logikal dapat mengakomodasi perubahan ini.

2.1.8.3 Perancangan Basis Data Fisikal

Perancangan basis data fisikal adalah proses yang menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses

(22)

yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data. Langkah-langkah perancangan basis data fisikal :

Langkah 3 : Menerjemahkan model data logikal ke DBMS pilihan. Tujuannya untuk menghasilkan suatu skema basis data relasional dari model data logikal yang dapat diimplementasikan dalam DBMS pilihan.

Langkah 3.1 : Merancang relasi dasar.

Tujuannya untuk memutuskan bagaimana merepresentasikan relasi dasar yang diidentifikasikan dalam model data logikal pada DBMS pilihan.

Langkah 3.2 : Merancang representasi dari data turunan (derived data)

Tujuannya untuk memutuskan bagaimana merepresentasikan semua data turunan pada model data logikal pada DBMS pilihan. Langkah 3.3 : Merancang batasan umum (general constraints)

Tujuannya untuk merancang batasan umum pada DBMS pilihan.

Langkah 4 : Merancang organisasi file dan indeks.

Tujuannya untuk menentukan pengorganisasian file yang optimal untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang diperlukan untuk mencapai performance yang diharapkan, yaitu dengan cara menyimpan berbagai relasi dan tuples pada media penyimpanan sekunder.

(23)

Tujuannya untuk memahami fungsi dari suatu transaksi yang dijalankan pada basis data dan untuk menganalisa transaksi yang penting.

Langkah 4.2 : Memilih organisasi file.

Tujuannya untuk menentukan organisasi file yang efektif untuk setiap relasional data. Beberapa organisasi file yang ada, antara lain:

- Heap

- Hash

- Indexed Sequential Access Method (ISAM)

- B*-tree

- Cluster

Langkah 4.3 : Memilih indeks.

Tujuannya untuk menentukan penambahan indeks dapat meningkatkan performansi dari suatu sistem.

Langkah 4.4 : Memperkirakan kapasitas penyimpanan yang dibutuhkan.

Tujuannya untuk mengestimasi ukuran kapasitas disk yang diperlukan untuk basis data.

Langkah 5 : Merancang user view.

Tujuannya untuk merancang user view yang diidentifikasi selama pengumpulan informasi dan analisis dari siklus hidup aplikasi basis data.

(24)

Tujuannya untuk merancang ukuran keamanan untuk basis data yang telah dispesifikasikan user.

Definisi dari keamanan basis data adalah suatu mekanisme yang memproteksi basis data dari suatu kejadian yang disengaja maupun tidak disengaja.

2.1.9 Entity-Relational Modelling (ER Model)

Entity-Relational Modelling menurut Connolly dan Begg (2010, p371) adalah suatu pendekatan top-down untuk merancang basis data yang diawali dengan mengidentifikasikan data penting yang disebut entitas dan relasi antar data yang harus diwakili dalam model tersebut.

2.1.9.1 Entity types (Jenis entitas)

Entity types menurut Connolly dan Begg (2010, p372) adalah sekumpulan objek yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan memiliki properti yang sama dan keberadaannya yang independen. Terdapat dua jenis entitas, yaitu:

1. Strong entity types, yaitu entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada entitas lain. Setiap entitas diidentifikasikan secara unik menggunakan atribut primary key dari entitas tersebut. 2. Weak entity types, yaitu entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas lain. Setiap entitas tidak diidentifikasikan secara unik menggunakan atribut yang terkait dengan entitas tersebut.

(25)

Relationship types menurut Connolly dan Begg (2010, p374) adalah hubungan antara satu entitas dengan entitas lain dan mempunyai arti. Relationship occurrence adalah suatu penggabungan yang dapat diidentifikasikan secara unik, termasuk kejadian dari tiap entitas yang berpartisipasi.

Derajat tipe relasi adalah jumlah jenis entitas yang berpartisipasi dalam suatu hubungan. Entitas yang terlibat dalam suatu hubungan tertentu disebut participant. Terdapat tiga jenis derajat relasi:

1. Binary (Relasi berderajat dua)

Gambar 2.3 Relasi berderajat dua 2. Ternary (Relasi berderajat tiga)

Gambar 2.4 Relasi berderajat tiga 3. Quaternary (Relasi berderajat empat)

(26)

Gambar 2.5 Relasi berderajat empat

2.1.9.3 Atribut

Atribut menurut Connolly dan Begg (2010, p379) adalah sebuah properti dari entitas atau tipe relasi. Atribut dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Simple and Composite Attribute

Simple attribute adalah atribut yang disusun dari komponen tunggal dan tidak bisa dibagi menjadi komponen yang lebih kecil lagi. Composite attribute adalah atribut yang disusun dari beberapa komponen. Atribut ini dapat dibagi lagi menjadi komponen yang lebih kecil.

2. Single-value and Multi-value Attribute

Single-value attribute adalah atribut yang memiliki nilai tunggal pada suatu tipe entitas. Multi-value attribute adalah atribut yang dapat memiliki beberapa nilai pada suatu tipe entitas.

(27)

Derived attribute adalah atribut yang memiliki nilai yang diturunkan dari satu atau beberapa atribut lainnya dan tidak harus berasal dari entitas yang sama.

2.1.9.4 Keys

Keys dibagi dalam lima jenis: a. Candidate key.

Merupakan sejumlah kecil atribut yang mengidentifikasikan setiap kejadian pada entitas secara unik. Sebuah candidate key tidak boleh bernilai NULL dan sebuah entitas boleh memiliki lebih dari satu candidate key.

b. Primary key.

Merupakan candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan setiap kejadian pada entitas secara unik. c. Alternate key.

Merupakan candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key, atau biasa disebut secondary key.

d. Composite key.

Merupakan candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut. e. Foreign key.

Himpunan atribut dalam suatu relasi yang cocok dengan candidate key dari beberapa relasi lainnya.

(28)

1. Tipe utama dari constraint pada relasi disebut multiplicity. Multiplicity adalah jumlah dari kejadian yang mungkin terjadi dari suatu entitas yang berelasi dengan suatu kejadian tunggal sebuah entitas lainnya dan terkait suatu relasi tertentu. Derajat binary adalah yang paling sering digunakan dalam menentukan relasi. Terdapat tiga bentuk multiplicity:

a. One-to-One (1:1) Relationships

Gambar 2.6 One-to-One (1:1) Relationships

b. One-to-Many (1:*) Relationships

Gambar 2.7 One-to-Many (1:*) Relationships

(29)

Gambar 2.8 Many-to-Many (*:*) Relationships

2. Cardinality dan Participation Constraints.

Cardinality adalah menjelaskan jumlah maksimum hubungan kejadian yang mungkin untuk suatu entitas yang berpartisipasi dalam jenis hubungan tertentu.

Participation adalah menentukan apakah semua atau hanya beberapa kejadian entitas berpartisipasi dalam suatu hubungan.

2.1.10 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) menurut Kendall (2005, p192) adalah suatu teknik analisa struktur dimana system analyst bisa meletakkan semua representasi grafis dari proses data yang melalui organisasi. DFD menggambarkan sistem informasi secara logikal maupun fisikal. DFD memiliki empat jenis komponen, antara lain:

1. Aliran data (Data flow) Simbol :

Aliran data adalah data yang bergerak dan berpindah sebagai suatu unit dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam sistem. Aliran data

(30)

bisa terdiri dari banyak bagian data individual yang digunakan secara bersamaan dan bergerak bersama ke suatu tujuan.

2. Penyimpanan data (Data store) Simbol :

Penyimpanan data adalah data saat tidak digunakan. Penyimpanan data bisa merepresentasikan satu atau banyak lokasi fisikal untuk data termasuk suatu folder file, satu atau lebih file berbasis komputer, atau suatu notebook. Konfigurasi fisikal tidak terlalu penting untuk mengerti pergerakan dan penanganan data dalam sistem.

3. Proses (Process) Simbol :

Proses adalah suatu pekerjaan atau aksi yang dikerjakan di data sehingga mereka ditransformasikan, disimpan, dan didistribusikan. 4. Sumber (Source)

Simbol :

Sumber adalah tempat atau tujuan dari data. Sumber terkadang berarti external entities karena berada di luar sistem. Sekali diproses, data atau informasi meninggalkan sistem dan pergi ke tempat lain.

2.1.11 Flowchart

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah keadaan segmen-segmen yang

(31)

lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Gambar 2.9 Simbol Flowchart

2.1.12 State Transition Diagram (STD)

State Transition Diagram (STD) menurut Jeffrey L. Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p673) adalah suatu alat yang digunakan untuk

(32)

memodelkan penggambaran urutan dan variasi layar yang terjadi dalam sesi pengguna. Komponen utama yang digunakan dalam STD adalah:

a. Keadaan sistem (System state)

State merupakan suatu kumpulan keadaan atau atribut yang mencirikan suatu benda pada waktu atau kondisi tertentu.

Simbol :

b. Perubahan keadaan (Change of state)

Perubahan keadaan digambarkan dengan garis panah menghubungkan dua keadaan yang berkaitan. Notasinya adalah sebagai berikut:

c. Kondisi dan aksi (Condition and action)

Kondisi merupakan penyebab suatu keadaan berubah, sedangkan aksi yang dilakukan oleh sistem apabila terjadi perubahan keadaan. Notasinya adalah sebagai berikut:

State 1

State 2

State 3

State 1

(33)

2.1.13 Use Case Diagram

Use case diagram terdiri atas use case, actor (user), dan hubungan diantaranya. Actor adalah apa saja yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk bertukar informasi. Actor tidak harus manusia. Actor dapat juga merupakan organisasi, sistem informasi yang lain, alat-alat diluar sistem seperti sensor, atau bahkan konsep akan waktu.

2.2 Teori Khusus 2.2.1 Internet

Internet (Interconnected Network) menurut Alexander F.K. Sibero (2011, p10) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Banyak manfaat dari internet, antara lain:

- Informasi yang didapatkan lebih cepat dan murah. - Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi. - Sebagai media promosi.

- Komunikasi interaktif.

- Sebagai alat Research dan Development. - Pertukaran data.

(34)

2.2.2 Web

Web menurut M. Rudyanto Arief (2011, p7) adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

World Wide Web atau yang biasa disingkat WWW merupakan kumpulan situs web yang dapat diakses di internet yang berisikan semua informasi yang dibutuhkan semua pengguna internet.

2.2.3 Web server

Web server menurut Alexander F.K. Sibero (2011, p11) adalah sebuah komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web server tidak berbeda dengan komputer rumah atau PC, yang membedakan adalah kapasitas dan kapabilitasnya. Perbedaan tersebut dikarenakan web server bekerja sebagai penyedia layanan yang dapat diakses oleh banyak pengguna, sehingga dibutuhkan kapasitas dan kapabilitas yang besar dibandingkan PC. Dukungan perangkat lunak sangat dibutuhkan agar web server dapat berjalan secara optimal.

Web browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web. Sumber informasi web diidentifikasikan dengan Uniform Resource Identifier (URI) yang dapat terdiri dari halaman web, video, gambar, ataupun konten lainnya.

(35)

2.2.4 Adobe Dreamweaver

Dasar pembuatan desain website adalah menggunakan HTML. HTML merupakan dokumen hypertext yang bisa dibaca menggunakan suatu platform komputer. Seiring perkembangan teknologi, perancangan web tidak bertumpu pada HTML saja tetapi juga perancangan secara visual. Perancangan visual memudahkan user dalam membuat website. Salah satunya yaitu Adobe Dreamweaver CS5.5.

Adobe Dreamweaver CS5.5 merupakan versi terbaru dari Adobe Dreamweaver. Aplikasi ini mengintegrasikan beragam fitur untuk memenuhi kebutuhan pengembangan website, termasuk pembuatan halaman web dan pengelolaannya. Adobe Dreamweaver CS5.5 menyertakan banyak tool yang berkaitan dengan pengkodean seperti HTML, CSS, XML, dan pemrograman client side yaitu JavaScript dengan penggunaan yang sangat mudah dan user friendly. Aplikasi ini juga mendukung pemrograman script server side seperti PHP, Active Server Page (ASP), ASP.NET, ASP JavaScript, ASP VBScript, Cold Fusion, dan Java Server Page (JSP).

2.2.5 PHP

PHP menurut Alexander F.K. Sibero (2011, p49) adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat kode baris dijalankan. PHP disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server. PHP adalah suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau Open Source, yaitu

(36)

pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya.

PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses dan mengolah data secara dinamis. Aplikasi yang dibangun menggunakan PHP umumnya akan memberikan hasil pada web browser tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan pada server.

2.2.6 MySQL

MySQL menurut M. Rudyanto Arief (2011, p151) adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah hingga kecil. MySQL bersifat open source dan free.

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pengembangan aplikasi web yang ideal. MySQL sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP.

(37)

2.2.7 AMP (Apache, MySQL dan PHP)

AMP (Apache, MySQL dan PHP) adalah suatu paket yang berisi kumpulan software yang digunakan untuk membangun suatu website. Paket AMP sudah menjadi bagian dalam setiap web server untuk menyediakan layanan website. Saat ini paket AMP telah banyak dikembangkan agar dapat menyesuaikan dengan sistem operasi yang digunakan seperti LAMP pada Linux dan WAMP pada Windows.

2.2.8 JavaScript

JavaScript menurut Betha Sidik (2011, p1) adalah bahasa yang digunakan untuk membuat program yang digunakan agar dokumen HTML yang ditampilkan dalam browser menjadi lebih interaktif, tidak sekedar indah saja. JavaScript memberikan beberapa fungsionalitas ke dalam halaman web, sehingga dapat menjadi sebuah program yang disajikan dengan menggunakan antarmuka web.

JavaScript merupakan bahasa script, bahasa yang tidak memerlukan kompiler untuk menjalankannya, cukup dengan interpreter. Tidak perlu ada proses kompilasi lebih dulu agar program dapat dijalankan

2.2.9 JQuery

JQuery menurut Abdul Kadir (2011, p12) adalah salah satu pustaka yang dikembangkan dengan menggunakan JavaScript. Kehadirannya adalah untuk memudahkan penulisan kode JavaScript. Dengan menggunakan JQuery, penulisan kode JavaScript menjadi lebih sederhana (kodenya menjadi ringkas). Selain itu, pembuatan halaman web yang interaktif dan menarik

(38)

menjadi jauh lebih mudah diimplementasikan daripada menuliskan JavaScript sendiri.

2.2.13 Lifting

Lifting menurut Sohibuliman (www.sohibuliman.net) adalah produksi minyak dan gas bumi mentah siap jual yang ditargetkan oleh Pemerintah, yang dapat diolah, diekspor, dan digunakan sepenuhnya.

Lifting merupakan kegiatan produksi minyak dan gas bumi mentah yang dilakukan oleh KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) dan Pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif di bidang minyak dan gas bumi.

2.2.14 Intranet

Intranet menurut Alexander F.K. Sibero (2011, p10) adalah jaringan komputer yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya yang ada di suatu perusahaan atau organisasi. Intranet menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Pada umumnya, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.

Gambar

Gambar 2.2 Siklus Basis Data
Gambar 2.3 Relasi berderajat dua  2.  Ternary (Relasi berderajat tiga)
Gambar 2.5 Relasi berderajat empat
Gambar 2.6 One-to-One (1:1) Relationships
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ketahuilah bahwa Islam yang merupakan tuntunan Nabi Ibrahim 'alaihis salam adalah ibadah kepada Allah semata dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, itulah yang diperintahkan

Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah

Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plant lain yang bukan berbasis panas bumi,

Berangkat dari kondisi yang terjadi kepada konsumen yang overdue, ternyata leasing syariah masih belum bisa menjadi pilihan untuk menata produk syariah agar

Hasil pengamatan yang dilakukan selama 24 jam pada penelitian lanjutan, didapatkan hasil bahwa granul ekstrak buah belimbing wuluh konsentrasi 50 mg/ 100 ml rata-rata pada 4

Faktor lingkungan internal dalam penelitian ini dilihat dari sumberdaya yang ada di Puskesmas Padangsari, menggunakan 6M yang terdiri dari Man (staf yang ditugaskan

Skripsi ini oleh Penulis diberi judul “ Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pada