• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di kawasan ASEAN, Indonesia merupakan negara terbesar dan memiliki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di kawasan ASEAN, Indonesia merupakan negara terbesar dan memiliki"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Di kawasan ASEAN, Indonesia merupakan negara terbesar dan memiliki peranan penting dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Apabila dilihat dari jumlah aset, perbankan Indonesia memang masih berada di bawah Singapore dan Malaysia. Namun bila ditinjau dari kinerja perbankan lainnya, perbankan indonesia tidak kalah dengan perbankan di kedua Negara tersebut. Hal ini dapat dilihat dari ROA, ROE, NIM perbankan Indonesia yang relatif lebih besar dari negara lain. Sebagai bagian dari industri perbankan Indonesia, pencapaian kinerja BNI pun dari tahun ke tahun tak kalah membanggakan. Pada saat ini BNI tercatat sebagai bank terbesar ke -4 dari sisi aset, pinjaman maupun deposito di Indonesia.

Menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang akan mulai berlaku pada akhir 2015, tingkat persaingan industri perbankan tentunya akan semakin meningkat. Hal inilah yang mendasari adanya wacana merger bank BUMN, yaitu untuk pembentukan mega bank yang mampu bersaing dengan bank -bank dikawasan ASEAN yang secara size sudah lebih besar. Namun demikian, peningkatan pada aset pada sebuah bank dengan size yang sudah cukup besar tidak serta merta meningkatkan efisiensi bank dimana bank yang efisiensilah yang akan memenangkan persaingan. Bank besar seperti halnya BNI telah memiliki seluruh infrastruktur dasar perbankan yaitu Network, IT,

(2)

Produk, dan Layanan serta sumber daya manusia yang mampu menghadapi persaingan. Pencapaian kinerja BNI yang semakin kuat dan meningkat, didukung oleh jaringan yang luas yang mampu menjangkau hingga seluruh pelosok Indonesia dan bahkan diperluas hingga luar negeri. Terlebih lagi, dengan layanan perbankan BNI yang diperluas dengan layanan keuangan terintegrasi dalam BNI Financial Service Group melalui perusahaan – perusahaan anak BNI seperti ansuransi, multifinance, sekuritas maupun perbankan syariah. Tentunya akan meningkat daya saing BNI. Untuk itu, insan BNI haruslah senantiasa percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki BNI serta senantiasa meningkatkan kapabilitas masing-masing untuk mampu bersaing pada industri perbankan yang semakin terbuka.

Untuk mewujudkan kinerja yang unggul, dalam setiap langkah kerjanya sehari-hari insan BNI agar selalu melandaskan pada Budaya Organisasi yaitu 4 Nilai dan 6 perilaku Budaya Kerja, atau yang disebut dengan Prinsip 46. Setiap Nilai Budaya Kerja BNI memiliki Perilaku Utama yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh Insan BNI, 6 (enam) Perilaku Utama Insan BNI adalah :

Tabel 1.1 Budaya Kerja PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

4 NILAI BUDAYA KERJA BNI

6 NILAI PERILAKU UTAMA INSAN BNI

Profesionalisme (Professionalism)

 Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik Integritas

(Integrity)

 Jujur, Tulus dan Ikhlas

 Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab Orientasi Pelanggan

(Customer Orientation )

 Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis

Perbaikan Tiada Henti (Continuous Improvement)

 Senantiasa Melakukan Penyempurnaan  Kreatif dan Inovatif

(3)

Pemahaman tentang PRINSIP 46 tersebut hendaknya tidak hanya menjadi slogan semata -semata, namun lebih lebih dari itu, penterjemahan PRINSIP 46 secara konkrit wajib diimplementasikan pada aktivitas sehari-hari. Namun masih adanya kekurangan dalam mendisiplinkan segenap karyawan, yang merupakan salah satu budaya organisasi yang harus dijalankan dari ke empat budaya kerja BNI yang masih belum tercapai.

Disamping itu insan BNI agar senantiasa menerapkan 5 CEO Directive Action yaitu :

1. Bekerja dengan hati yang bersih.

2. berpikir positif, bersatu, proaktif untuk bersinergi antar unit kinerja. 3. Melayani nasabah dengan sepenuh hati, tanpa mengorbankan

kehormatan sebagai INSAN BNI.

4. Memelihara momentum pertumbuhan untuk menjadikan BNI lebih besar dengan fundamental keuangan yang kokoh, di industri Perbankan Nasional.

5. Selalu Berdoa.

Arus persaingan bisnis perbankan yang tidak lagi hanya dikuasai oleh bank – bank pemerintah seperti BNI, BRI, BTN, ataupun Bank Mandiri juga merupakan bentuk nyata kompleksitas dunia perbankan saat ini. Bank-bank swasta dan asing seperti Bank Niaga, Bank Danamon, BCA, Bank Permata, Standard Chartered Bank, Citibank, HSBC dan lain sebagainya semakin menyemarakkan persaingan di antara lembaga keuangan bank dalam usaha menjaring nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama. Bahkan

(4)

Undang-Undang No. 2 / 1998 yang mengelompokan bank menjadi Bank Umum dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) semakin membuka peluang bagi para investor untuk turut meramaikan bisnis perbankan dengan mendirikan bank secara konvensional dan menawarkan jasa dalam lalu lintas pembayaran atau perkreditan usaha kecil dan menengah.

Kinerja kredit BNI menjadi pemicu pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih pada Kuartal III 2014. Penyaluran kredit BNI tumbuh 14,1% di atas realisasi kredit pada periode yang sama tahun 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan laba sebesar Rp 7,61 triliun pada Kuartal III 2014 atau tumbuh 16,4% lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2013. atau mencapai Rp 267,94 triliun, dengan komposisi sebesar 75,3% dialokasikan untuk sektor Bisnis Banking dan 19,4% untuk sektor Konsumer & Ritel. Di sisi Bisnis Banking, distribusi kredit BNI mengarah ke 8 sektor unggulan, yaitu sektor Minyak, Gas, dan Pertambangan; Informasi & Telekomunikasi; Kimia; Pertanian; Makanan; Ritel dan Perdagangan Besar; Kelistrikan; dan Sektor Konstruksi. Adapun di sisi Konsumer & Ritel, kredit BNI disalurkan kepada beberapa sektor utama, dimana kucuran untuk Kredit Pemilikan Rumah (BNI Griya) mendapatkan porsi terbesar yaitu 62,8% dari total kredit Konsumer & Ritel BNI.

Penelitian ini memilih PT. Bank Negara Indonesia (Persero) , TBK Kantor cabang utama Harmoni dan kantor layanannya sebagai objeknya. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) , TBK Kantor cabang utama Harmoni menyadari adanya persaingan ketat di bidang Perbankan yang sangat mempengaruhi

(5)

tingkat penjualan jasa. Bank BNI cabang utama Harmoni selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan jasa perbankan khususnya di daerah sekitar Harmoni. Peningkatan kinerja karyawan merupakan salah satu senjata bagi industri perbankan untuk menghadapi persaingan pasar. Berikut ini adalah realisasi target pencapaian di BNI KCU Harmoni dan kantor layanannya sepanjang tahun 2013:

Tabel 1.2

Data realisasi target pencapaian di BNI KCU Harmoni tahun 2013

Mata Anggaran

Target BNI KCU Harmoni 2013

Target 2013 Real Des 2013 Persentase Dana Pihak Ketiga (DPK) 10,256,669 7,067,532 68.9

Business Banking (BB) 8,474,650 5,376,781 63.4 Giro 1,879,862 2,593,701 138

Tabungan 3,188 4,562 143.1

Deposito 6,591,601 2,778,517 42.2 Consumer & Retail (CR) 1,782,018 1,690,751 94.9

Giro 108,916 181,148 166.3

Tabungan 1,189,121 1,091,499 91.8 Deposito 483,981 418,104 86.4

Berdasarkan tabel realisasi target pencapaian di BNI KCU Harmoni tahun 2013, dapat terlihat bahwa hanya terdapat 3 (tiga) realisasi target anggaran yang tercapai yaitu : mata anggaran Business Banking (BB) terdiri dari: Giro sebesar 138%, Tabungan sebesar 143.1%, dan mata anggaran Business Banking Consumer & Retail (CR) terdiri dari : Giro sebesar 166.3%. Sedangkan untuk ke empat item mata anggran lainnya tidak mencapai target, diantaranya: mata anggaran Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 68.9%, mata anggaran Business Banking (BB) terdiri dari : Deposito sebesar 42.2%,

(6)

Consumer & Retail (CR) terdiri dari : Tabungan sebesar 91.8% dan Deposito sebesar 86.4%. Berikut ini adalah realisasi target pencapaian di BNI KCU Harmoni berdasarkan Outletnya sepanjang tahun 2013 :

Tabel 1.3

Data realisasi target pencapaian di Outlet BNI KCU Harmoni tahun 2013

OUTLET TARGET 2013 REALISASI 2013 Pencapaian Target 2013 Nominal % 00:KCU Harmoni 6,792,896 3,830,345 (2,962,551) 56.39 01:Sekretariat Negara 436,414 341,007 -95,407 78.14 02:Petojo 406,902 388,665 -18,237 95.52 03:Cideng 120,807 78,12 -42,687 64.67 04:UNTAR II 90,072 70,247 -19,824 77.99 05:UNTAR I 243,6 183,238 -60,362 75.22 06:Kampus F Trisakti 146,176 154,905 8,729 105.97 07:Abdul Muis 389,635 746,869 357,235 191.68 08:Kampus A Trisakti 478,375 348,341 -130,033 72.82 11:Caringin 110,786 113,826 3,041 102.74 13:Hayam Wuruk 80,489 92,444 11,955 114.85 14:P. Gas Negara 454,979 224,282 -230,697 49.30 15:Mandala Airline 102,782 84,086 -18,697 81.81 16:Gajah Mada 96,281 79,873 -16,408 82.96 60:KK ITC Roxy Mas 62,954 57,562 -5,392 91.43 61:KK Ketapang BC 80,706 92,027 11,321 114.03 62:KK Kampus B UTS 83,6 53,902 -29,697 64.48

63:KK Grogol 79,214 75,926 -3,288 95.85

64:KK Menara Merdeka - 51,865 51,865 TOTAL KCU HARMONI 10,256,669 7,067,532 (3,189,137) 68.91 Berdasarkan tabel realisasi target pencapaian di setiap Outlet BNI KCU Harmoni tahun 2013, dapat terlihat bahwa dari 19 Outlet hanya 5 Outlet yang dapat mencapai realisasi target yaitu Outlet Caringin, Hayam Wuruk, Kampus F Trisakti, Abdul Muis dan KK Ketapang BC, sedangkan ke 14 Outlet lainnya tdak mencapai target diantaranya : outlet KCU Harmoni, Sekretariat Negara, Petojo, Cideng, UNTAR II, UNTAR, , Kampus A Trisakti P. Gas

(7)

Negara, Mandala Airline, Gajah Mada, KK ITC Roxy Mas, KK Kampus B UTS, KK Grogol dan KK Menara Merdeka .

Untuk mencapai suatu tujuan organisasi perusahaan perbankan yang efektif dan mampu bersaing mendorong manajemen Bank untuk lebih memperhatikan Kinerja Karyawan. Menurut Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikanya. Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165).

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2006 : 113) Tiga Faktor Utama yang mempengaruhi kinerja individual yaitu (1) kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut (Bakat, Minat, Faktor Kepribadian), (2) tingkat usaha yang dicurahkan (Motivasi, Etika kerja, Kehadiran, Rancangan tugas) dan (3) dukungan organisasi (pelatihan dan pengembangan, peralatan dan teknologi, standar kerja, manajemen dan rekan kerja). Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan

(8)

oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

Tabel 1.4

Data Penilaian Kinerja Pegawai BNI Kantor Cabang Utama Harmoni dan

Kantor Layanannya

Yudisium

2012 2013 2014

Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase

Sangat Memuaskan (SM) 16 9,58 18 9,78 0 0,00 Memuaskan (M) 33 19,76 30 16,85 47 25,68 Tercapai/Baik (B) 116 69,46 127 71,70 134 73,22 Perlu Pengembanga n & Kurang 2 1,20 3 1,67 2 1,10 Jumlah 167 orang 100 178 orang 100 183 orang 100

Berdasarkan data penilaian kinerja pegawai diatas, dapat terlihat bahwa kinerja pegawai PT. Bank Negara Indonesia (Persero) , TBK Kantor cabang utama Harmoni dan kantor layanannya mengalami penurunan di tahun 2014, hal ini dapat terlihat bahwa dari 183 pegawai tidak terdapat satu pegawaipun yang memiliki nilai maksimal (sangat memuaskan) dan masih ada 2 orang (1.10%) yang perlu pengembangan. Penurunan kinerja pegawai pada Bank BNI Kantor cabang utama Harmoni dan kantor layanannya juga dapat dilihat dari tiga tahun terakhir ini yang mengindikasikan adanya penurunan kualitas kinerja karyawan.

(9)

Keinginan dari perbankan untuk memiliki keunggulan bersaing, menuntut mereka untuk selalu meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki, sedangkan kualitas sumber daya manusia banyak ditentukan oleh sejauh mana sistem yang berlaku, sanggup menunjang dan memuaskan keinginan karyawan maupun perusahaan . Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Bank Negara Indonesia dapat diketahui komposisi karyawan PT. Bank Negara Indonesia khususnya di kota Jakarta kantor Cabang Utama Harmoni menurut jenis pendidikannya sebagai berikut:

Tabel 1.5

Komposisi karyawan menurut jenis pendidikan tahun 2013

Jenis Pendidikan

Jenis Pendidikan Umum Jumlah

S2 S1 D3 D4 SMA SMP

Pendidikan Tinggi 6 105 56 2 - - 169

Pendidikan Menengah - - - 9 - 9

Pendidikan Dasar - - - - -

Persentase (%) 4 59 31 1 5 0 178

Berdasarkan Tabel 1.5 dapat diketahui bahwa karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan pendidikan umumnya S2 sebanyak .6.orang (4%), pendidikan sajarna dan pendidikan umumnya S1 sebanyak 105 orang (60%), pendidikan menengah atas dan pendidikan umumnya SLTA sebanyak 9 orang (5%). Dan pendidikan Diploma sebanyak 56 orang (31%). Harapan manajemen Bank Negara Indonesia Cabang Harmoni bahwa minimal karyawannya adalah lulusan S1 namun masih terdapat 44% jenjang pendidikan dibawah sarjana. Besarnya persentase tersebut mengakibatkan belum

(10)

optimalnya kualitas layanan Bank Negara Indonesia yang dihasilkan serta menghambat pengembangan karir karyawan itu sendiri. Karyawan cenderung bekerja berdasarkan kebiasaan yang berlaku turun temurun dari karyawan yang bekerja sebelumnya, bukan berdasarkan standar peraturan yang ditetapkan.

Menurut (Wilson Bangun, 2012:312-313) Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong orang lain untuk dapat melaksanakan tugas- tugas sesuai dengan fungsinya dalam organisasi. Mathis & Jackson (2006) mengatakan, Motivasi merupakan hasrat didalam seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan. Seseorang melakukan tindakan untuk suatu hal dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu, motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan kepada tujuan dan jarang muncul dengan sia-sia.

Adanya keterkaitan hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja organisasi yang dapat dijelaskan dalam model diagnosis budaya organisasi bahwa semakin baik kualitas faktor-faktor yang terdapat dalam budaya organisasi makin baik kinerja organisasi tersebut (Moelyono Djokosantoso, 2003:42). Karyawan yang sudah memahami keseluruhan nilai-nilai organisasi akan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu kepribadian organisasi. Nilai dan keyakinan tersebut akan diwujudkan menjadi perilaku keseharian mereka dalam bekerja, sehingga akan menjadi kinerja individual. Didukung dengan sumber daya manusia yang ada, sistem dan teknologi, strategi perusahaan dan logistik, masing-masing kinerja individu yang baik akan menimbulkan kinerja organisasi yang baik pula.

(11)

Berdasarkan uraian dan penjelasan tentang fenomena yang terjadi pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Harmoni, maka penulis tertarik untuk menulis sebuah skripsi dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Harmoni”.

B. Rumusan Masalah

Kinerja suatu perusahaan atau organisasi dapat dinilai dari data Dana Pihak Keriga (DPK) BNI KCU Harmoni, Absensi Karyawan, Penilaian Keja Karyawan untuk Seluruh Pegawai BNI KCU Harmoni. Semakin tinggi DPK yang mengendap di PT BNI KCU Harmoni maka kinerja karyawan semakin baik tetapi apabila tidak ada peningkatan maka kinerja belum tercapai atau belum maksimal sesuai harapan perusahaan tersebut, selain itu juga terdapat kedisiplinan, penilaian kerja, dan faktor pendidikan yang terjadi dalam suatu perusahaan maka akan berpengaruh terhadap kinerja. Berdasar latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Tidak tercapainya realisasi target sesuai dengan yang telah ditentukan. b. Penilaian kinerja pegawai menurun.

c. Masih adanya pegawai BNI KCU Harmoni dan kantor layanannya yang

jenjang pendidikannya dibawah sarjana.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dihasilkan rumusan masalah sebagai berikut :

(12)

a. Apakah terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung Budaya Organisasi terhadap Kinerja pegawai di PT. Bank Negara Indonesia (Persero), TBK Kantor cabang utama Harmoni?

b. Apakah terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung Motivasi terhadap

Kinerja pegawai di PT. Bank Negara Indonesia (Persero), TBK Kantor cabang utama Harmoni?

C. Tujuan Dan Kontribusi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja pegawai di PT. Bank Negara Indonesia (Persero), TBK Kantor cabang utama Harmoni.

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pegawai di PT. Bank Negara Indonesia (Persero), TBK Kantor cabang utama Harmoni.

2. Kontribusi Penelitian

Kontribusi diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dengan melihat, mengamati, menganalisis serta menerapkan berbagai ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dalam berbagai kegiatan perkuliahan dan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen PT.BNI (Persero)Tbk Cabang Harmoni dalam melakukan strategi yang tepat

(13)

supaya dapat meningkatkan kinerja karyawannya, dengan menggunakan budaya organisasi dan Motivasi agar terjadi peningkatan kinerja pada karyawan PT. BNI (Persero)Tbk KCU Harmoni sehingga dapat tercapai tujuan organisasi perusahaan.

Kontribusi penelitian ini adalah : a. Bagi organisasi

Penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi organisasi dan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan.

b. Bagi penulis

Peneliti ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman bagi penulis dibidang manajemen sumber daya manusai terutama tentang pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai PT.Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Kantor cabang utama Harmoni.

c. Bagi pembaca

Penelitian diharapkan dapat dijadikan sebegai salah satu referensi bagi penelitian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan budaya organisasi, motivasi karyawan, kinerja pegawai.

Gambar

Tabel 1.1 Budaya Kerja PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya berbagai latar belakang di atas, interaksi yang dilakukan mahasiswa entrepreneur dalam menjalin hubungan antar sesama mahasiswa entrepreneur, konsumen, dan

Pada abdomen tampak membuncit sesuai masa kehamilan, tampak linea nigra, striae gravidarum (-).. Status Obstetrikus

Sistem tubuh yang memiliki peran dalam eliminasi fekal adalah sistem gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus, usus besar, rektum dan anus (Hidayat, 2006)..

1. Fasilitas transportasi yang akan membawanya dari dan ketempat tujuan wisata yang ingin dikunjungi.. Fasilitas akomodasi yang merupakan tempat tinggal sementara ditempat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (2) hubungan

AHP adalah sebuah metode memecah permasalahan yang komplek/ rumit dalam situasi yang tidak terstruktur menjadi bagian-bagian komponen. Mengatur bagian atau variabel ini

Dalam model yang dikembangkan dalam penelitian ini, perbedaan keterlibatan konsumen dalam pembelian dan penggunaan merek produk Mustika Ratu ditentukan dari empat variabel

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh parameter proses seperti konsentrasi Logam Cu 2+ , pH awal cairan limbah dan waktu proses terhadap proses adsorpsi logam Cu 2+